Disusun oleh:
1. Ditha dwi dayanti
2. Nabilah nurul hikmah
3. Ruth S Nuburi
4. Susan Sawaki
5. Helmi eva erista
6. Martadinata
7. Via Agus Risdianti
8. Yuli Sibak
9. Yulia Anike
10. Yepi Taffai
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“Sistem Endokrin Pada
Manusia” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Pendidikan Anatomi Fisiologi selain itu untuk
mengetahui dan memahami Sistem Endokrin Pada Manusia. Penulis mengucapkan terima kasih
pada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan
masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
e. Prolaktin
Disekresi selama masa kehamilan dan saat menyusui setelah melahirkan. Efek fisiologis
Prolaktin memicu dan mempertahankan sekresi air susu dari kelenjar mammae yang
sebelumnya juga telah dipersiapkan untuk laktasi melalui kerja hormon lain.
Penghisapan payudara, Hipersekresi, menyebabkan retensi air, difusi cairan tubuh, dan
peningkatan volume darah.
a. Oxitocin
Efek fisioogis
Pada perempuan efek oksitoxin tidak dikenal fungsinya pada laki-laki, walaupun dilepas saat
stimulasi seksual.
- Oksitixin menstimulasi kontraksi sel-sel otot polos uterus selama senggama, dan saat persalinan
serta kelahiran pada ibu hamil.
- Oksitoxin menyebabkan keluarnya air susu dari kelenjar mamae pada ibu menyusui dengan
menstimulasi sel-sel mio epitelliel disekitar alveoli kelenjar mammae.
Kendali sekresi
⁻ Penghisapan payudara, desahan nafas atau suara bayi atau stimulating putting atau areola pada
ibu yang menyusui mengakibatkan stimulus syaraf pada hypothalamus, sekresi oksitoxin dan
keluarnya air susu (ini disebut reflex keluar air susu).
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan melalui sebuah ismus yang
sempit. Organ terletak di atas permukaan anterior kartologo tiroid trachea, tepat di bawah laring.
Pembentukan dan pelepasan
Kelenjar tiroid mendeteksi dua jenis hormone, yaitu:
⁻ Tiroksin atau tetraiodotironin (T4), 90% dari seluruh sekresi kelenjar tiroid
⁻ Triodotironin (T3), sekresi dalam jumlah kecil
Gambar tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terdapat didepan trakea
dan regulasi hormone tiroid.
Efek fisiologis hormon tiroid
⁻ Hormon ini meningkatkan laju metabolik hamper semua sel tubuh dengan menstimulasi
konsumsi oksigen dan memperbesar pengeluaran energi, terutama dalam bentuk panas
⁻ Pertumbuhan dan maturasi normal tulang dan gigi, jaringan ikat serta jaringan syaraf
Abnormalis sekresi
⁻ Hipotiroidisme, mengakibatkan penurunan aktivitas metabolic, konstipasi, letargi, reaksi mental
lambat dan peningkatan simpanan lemak pada anak kecil mengakibatkan retardasi mental
(kretinisme)
⁻ Hipertiroidisme, mengakibatkan aktivitas metabolic meningkat, berat badan turun, gelisah,
tremor, diare, frekwensi jantung meningat. Hipertiroidisme berlebihan dapat mengakibatkan goiter
eksoftalmik dengan gejala berupa pembekakan jaringan di bawah kantong mata, sehingga bola
mata menonjol.
3. Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil yang masing-masing berukuran sebesar biji
apel, terletak pada permukaan terior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid oleh kapsul
jaringan ikat. Selama bertahun-tahun telah diketahui bahwa peningkatan aktifitas kelenjar
paratiroid menyebabkan absorpsi garam-garam kalsium yang cepat dari tulang dengan akibat
hiperkalsemia pada cairan ekstrasel; sebaliknya, hipofungsi kelenjar paratiroid menyebabkan
hipokalsemia, sering dengan akibat tetani. Hormone paratiroid juga penting pada metabolism
posfat serta metabolisme kalsium.
(a) Anatomi Fisiologi Kelenjar Paratiroid
Dalam keadaan normal terdapat empat kelenjar paratiroid pada manusia; kelenjar ini terletak tepat
di belakang tiap kutub atas dan tiap di belakang kutub bawh setiap kelenjar tiroid. Setiap kelenjar
paratiroid kira-kira panjang 6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm dan mempunyai gambaran
makroskopik lemak coklat tua; oleh karena itu kelenjar paratiroid sukar ditentukan tempatnya.
Kelenjar paratiroid manusia dewasa mangandung sel-sel utama dan oksifil, tetapi sel oksifil tidak
terdapat pada banyak binatang dan manusia muda. Sel utama mensekresi sebagian besar hormon
paratiroid. Fungsi sel oksifil tidak diketahui, mungkin mereka merupakan sel utama yang sudah
tua yang tetap mngekresi sedikit hormon.
3.1. Kesimpulan
1. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
2. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3. Pada sistem endokrin ini terdapat beberapa kelenjar diantaranya hipofisis anterior
posterior, kelenjar thyroid, empat kelenjar parathyroid, dua kelenjar edrenal, pulau
langerhans, dua ovarium, dua testis, kelenjar pineal, kelenjar timus.
4. Mekanisme kelenjar endokrin pertama akan mengeluarkan hormone bila ada stimulus atau
rangsangan. Hormone yang akan dikeluarkan kemudian diangkut oleh darah menuju
kelenjar-kelenjar yang sesuai sehingga bagian tubuh yang sesuai tersebut akan merespon.
3.2. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan.
Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA