Peranan Menyimak Dalam Berbahasa
Peranan Menyimak Dalam Berbahasa
Berikut ini adalah beberapa peranan utama dari menyimak secara umum.
d. Dengan adanya penyimakan, seseorang bisa memperoleh wawasan, informasi, maupun pengetahuan
dari materi simakan, pembicaraan, dialog, monolog, dan sebagainya.
Kalau kita mempelajari sesuatu bahasa maka kita dapat mempelajari tentang bahasa tersebut, dan
dapat mempelajari cara menggunakan bahasa itu. Istilah mempelajari tentang bahasa berarti
mempelajari semua teori-teori bahasa dimaskud. Misalnya, kita dapat mempelajari kaidah-kaidah
ucapan, kaidah pembentukan kata, sejarah perkembangan bahasa ataupun teori-teori yang lain. Tetapi
kalau mempelajari cara berbahasa berarti belajar praktik menggunakan bahasa tersebut.
Dalam tulisan ini dibahas tentang penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi dengan anggota-anggota
masyarakat yang lain (belajar terampil menggunakan bahasa). Dalam hal ini ada empat aspek
keterampilan berbahasa yang masing-masing mempunyai sifat khusus di samping adanya sifat-sifat
kesamaan. Oleh karena itu, keempat jenis aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan antarsatu dengan yang lain. Keempat aspek keterampilan berbahasa yang dimaksud ialah
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Jadi, hubungan atau keterkaitan keempat keterampilan itu dapat dilihat dalam bagan berikut.
menyimak berbicara
reseptif ekspresif
fungsional
Keterampilan
Berbahasa
menulis membaca
Ketrampilan menyimak berperan penting dalam usaha mempelajari
banyak hal. Apalagi didunia pendidikan. Setiap pelajar disekolah
memerlukan ketrampilan menyimak. Guru menyampaikan ilmunya
sebagian besar melalui ujaran. Dalam hal inilah ketrampilan
menyimak bagi siswa dibutuhkan. Mengingat pentingnya ketrampilan
menyimak, maka ketrampilan tersebut harus diajarkan sejak dini
dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Hal ini perlu
dilakukan sebagai landasan untuk jenjang pendidikan selanjutnya
Anderson (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 65)mengemukakan
bahwakemampuan keterampilan menyimak kelas lima lebih
difokuskan pada: (1)menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-
kekeliruan, kesalahan-kesalahan, propaganda-propaganda, dan
petunjuk-petunjuk yang keliru;(2)menyimak aneka ragam cerita, puisi,
rima kata-kata, dan memperoleh kesenangan dalam menemui tipe-
tipe baru
Manusia adalah makhluk sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, akan selalu
membutuhkan orang lain. Kodratnya manusia itu hidup bersama, bukan individu. Karena itu di
dalam kehidupannya, manusia selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Dalam berinteraksi dan berkomunikasi itu tentunya pada umumnya melibatkan kegiatan
berbicara dan mendengarkan. Namun masih seringkali terjadi miskomunikasi dalam berinteraksi
dan berkomunikasi. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya hanya sekadar berbicara dan
mendengar saja, mereka melupakan menyimak. Memang menyimak itu mendengarkan, tetapi
menyimak bukan sekadar mendengarkan, melainkan memahami dan menggapi apa yang
dikatakan dan disampaikan oleh pembicara.
Oleh karena itu, menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
berinterkasi dan berkomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu juga lah mengapa
pembelajaran keterampilan berbahasa diajarkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama menyimak, yang memiliki persentase paling banyak dalam berinteraksi dan
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Peranan Menyimak
Setiap hari tentu kita mendengar orang berbicara atau menggunakan bahas lisan. Bahkan pada
awal kehidupan atau kelahiran, pertama-tama kita menghabiskan waktu untuk mendnegarkan
orang di sekeliling kita. Kita mendnegar orang berbicara dalam bahasa ibu, kadang juga kita
mendnegar orang berbicara dengan bahasa kedua, atau bahkan dengan bahasa asing.
Related
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses dalam Menyimak
Tahap-Tahap Menyimak
Setiap hari kita melaksanakan berbagai kegiatan. Kita berbelanja di pasar, di situ kita pasti
mendnegar pedagang yang menawarkan barang dagangannya. Kita pergi ke toko, di situ kita
mendnegarkan orang saling tawar-menawar. Kita pergi ke kampus, dan di situ kita
mendengarkan seorang dosen menjelaskan suatu teori yang samar-samar pada kita.
Kesimpulannya, setiap hari kita tidak pernah alpha mendnegarkan orang lain berbicara, entah
kepada kita ataupun kepada orang lain.