Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PARTUS NORMAL PADA NY.

D G2P1A0
H 39-40 DENGAN INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN INDUKSI
PERSALINAN DI RUANG KENARI RSD IDAMAN BANJARBARU

1. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Karangmunting Ujung Blok B,Guntung Paikat
Tanggal Masuk : 15-04-2019
Tanggal Pengkajian : 15-04-2019
No RM : 3085xx
Diagnosa Medis : G2P1A0 H 39-40 dengan inpartu kala I fase aktif
dengan induksi persalinan
2. Identitas Suami
Nama : Tn.S
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pekerjaan : swasta
Alamat : Jl. Karangmunting Ujung Blok B,Guntung Paikat
Hub dengan klien : Suami
3. Alasan Masuk (Keluhan Utama)
Nyeri
P : Nyeri Terasa Saat Bergerak Maupun Tidak
Q: Seperti tertekan
R: Di Bagian abdomen
S: 3 (Sedang)
T : Terus Menerus

1
4. Riwayat Penyakit Sekrang
Klien dengan kehamilan kedua, dan tidak pernah abortus (G2P1A0). Usia
kehamilan klien 40 minggu. Klien mngatakanbahwa perutnya mules sejak
kemaren malam pukul 22.00 disertai lendir dan darah. Pada tanggal
15/04/2019 klien mengatakan di bawa ke RSD Idaman Kota Banjarbaru tiba di
Ruang PONEK pukul 09.30 WITA kemudian dilakukan pemeriksaan dan
didapatkan tanda-tanda vital dalm batas normal,leopold 1TFU 4 jari di bawah
px(30cm), leopold II teraba pungung kiri ibu, leopold III bagian terbawah
teraba kepala (letak kepala), leopold IV kepala sudah masuk pintu atas
panggul, djj 138x/mnt irama reguler, his 1kali dalam 10 menit dengan durasi
15 detik, VT 3 cm portio tebal dan lunak arah mendatar, kepala di hodge I.
Kemudian klien di observsi di ruang kenari/vk bersalin, pada pukul 11.30 wita
dan dilakukan pemeriksaan tekanan darah 131/98 mmHg, nadi 115x/ment, DJJ
140x/mnt, his 3 kali 10 menit dengan durasi 30-35 detik VT 6-7 cm porsio
tipis ketuban menonjol kepala di hodge 1 tampak vagina mengeluarkan lendir
darah.
5. Riwayat aktivitas sehari-hari
No Kebutuhan Sebelum Hamil Ketika Hamil
1. Nutrisi
a. BB dan TB BB: 59 BB: 73,5
b. Diet TB: 157 TB: 157
c. Kemampuan
 Mengunyah
 Menelan
 Bantuan total / sebagian Mandiri Mandiri
c. Frekuensi Mandiri Mandiri

3x/hari dengan 3x/hari sehari


d. Makanan yang menimbulkan porsi 1 piring. porsi 1 piring.
alergi

Tidak Ada Tidak ada

2
2 Eliminasi
a. BAB
 Frekuensi 1x/hari 1x/ hari
 Warna Berwarna Berwarna kuning,
kuning,lembek dan dan tidak ada
tidak ada keluar keluar darah.
darah.

 Keluhan Tidak ada keluhan. Tidak ada


Mandiri. keluhan.
 Bantuan total/sebagian Mandiri.
b. BAK
 Frekuensi 4-5 x/hari 7-8x//hari
 Warna Kuning Kuning
 Keluhan Tidak ada keluhan. Tidak ada
 Bantuan total/sebagian keluhan.
Mandiri Mandiri
3 Istirahat Dan Tidur
a. Mulai tidur 21 wita 20.25 wita
b. Lama tidur 8 jam Tidak menentu

c. Kesulitan memulai tidur Tidak ada Tidak ada


d. Gangguan tidur tidak ada seringterbangun

e. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada


Personal hygiene
4 a. Mandi (frekuensi,bantuan 2x/hari dengan 2x/hari dengan
total/sebagian) mandiri. mandiri.

b. Gosok gigi (frekuensi) 2x/hari 1x/2 hari


c. Gunting kuku 1x/1 minggu 1x/1 minggu

d. Ganti pakaian (frekuensi 2x/hari Klien mengatakan


perhari) ada menganti baju
setiap harinya.
5 Aktivitas
a. Mobilitas fisik Mandiri Dengan bantuan
1 orang (suami)
b. Olahraga Ada ada

c. Rekreasi ada ada

3
6. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Klien tampak kesakitan
2. Kesadaran : Composmentis (E:4, V:5, M:6)
3. TTV:
TD : 131/98 mmHg
N : 115 x/mnt
T : 36.7 oC
R : 23 x/mnt

3. Kepala
Inspeksi :
Tidak ada lesi pada kulit kepala, tampak bersih, tidak ada trauma , tidak
ada terdapat ketombe dan kutu di kulit kepala, warna rambut klien tampak
putih/beruban, distribusi rambut tidak merata, dan bentuk kepala bulat
serta rambut tampak panjang .
Palpasi:
Tidak ada terdapat benjolan pada kepala, nyeri tekan (-), tidak adanya
perubahan kontur tengkorak, atau diskontinuitas tengkorak.
4. Mata
Inspeksi:
Kedua mata tampak simetris, pergerakan bola mata simetris,tidak ada
benjolan/odema, distribusi bulu alis merata. Di sekitar kelopak mata
terdapat kantung mata. Konjungtiva anemis (-), sklera berwarna putih,
pupil mata berdiameter 4-7 mm, bertepi rata dan simetris. Refleks pupil
mata terhadap cahaya mengecil (miosis) jika terkena cahaya/sinar, visus
mata 1/6.
Palpasi:
Kekenyalan bola mata teraba kenyal dan melenting.
5. Hidung
Bentuk hidung normal, fungsi hidung baik klien dapat membedakan
aroma, tidak ada polif, tidak ada secret.

4
6. Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi:
Keadaan mulut bersih, Warna bibir tampak kecoklatan merah muda,
tampak kering (pecah-pecah), tidak tampak sianosis, tidak ada stomatitis,
posisi lidah tepat ada di tengah, fungsi mengunyah baik klien dapat
membedakan rasa makanan yaitu asin, manis, pahit dan asam, lidah
berwarna merah muda.
7. Leher
Inspeksi:
Leher tampak simetris, tidak ada terdapat bekas luka pada leher, tidak ada
pergesetan trakea, tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak terdapat
pembesaran pada kelenjar tiroid
Palpasi:
Trakea tidak bergeser dan saat di palpasi tidak terasa nyeri, dan tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid,jvp negatif
8. Dada
Inspeksi:
Dada tampak simetris, pergerakan dinding dada simetris, Mammae
Membesar, Areola, Melebar, Papila mamae Menonjol
Palpasi:
Tidak terdapat benjolan yang abnormal di kedua payudara klien, kolostum
keluar
9. Pernafasan
Inspeksi
Dada klien terlihat bersih, bentuk dada simetris tidak ada retraksi dinding
dada, bentuk frekuensi pernapasan 23x/menit, kedalaman pernapasan
normal, ekspansi dada normal, tidak terdapat clubbing finger pada jari-jari
klien.
Palpasi
Pergerakan dinding dada semetris, taktil fremitus kanan dan kiri bergetar
sama

5
Perkusi
Jaringan paru sonor kiri dan kanan
Auskultasi
Bunyi napas vesikuler
10. Jantung
Inspeksi

Bentuk kiri dan kanan simetris, tidak ada nyeri dada, klian tidak

berkeringan dan tidak ada clubbing finger.

Palpasi
Apek jantung normal, nadi 115x/menit,ictus cordis teraba di ics 5 ,CRT :
2 detik
Perkusi
Tidak Melebar Nomal
Auskultasi
Bunyi jantung S1 diikuti Bunyai jantung S2, irama jantung Reguler,
11. Abdomen
Inspeksi
Abdomen tampak besar dan keras
Palpasi
Leopold I : TFU 4 jari di bawah px (30cm)
Leopold II : Pungung Kiri
Leopold III : Bagian terbawah teraba kepala (letak kepala)
Leopold IV : Kepala sudah masuk pintu atas panggul
Auskultasi
DJJ 140x/mnt
12. Genitourinary
Tidak tampak odem pada vullva, tidak ada varises dan tampak keluar
lendir darah dari jalan lahir

6
13. Ektremitas (Integumen/Muskuloskeletal)
Turgor kulit kembali 2 detik, warna kulit tidak pucat, kesulitan dalam
bergerak karena nyeri kontraksi uterus, terpasang infus sebelah kanan.
7. Observasi Perawatan intranatal
Jam His BJA T N R
12.30 3x10 His 3x10 menit selama 36,4 109 22
30-35 detik

8. Persalinan Sekarang
1. Usia kehamilan : 39-40 minggu.
2. Observasi kemajuan persalinan
Jam : 11.30 wita
Oleh : Bidan
His : 3x 10 menit selama 30-35 detik
DJJ : 140x/mnt
Hasil :VT 6-7 cm,portio tipis ketuban menonjol kepala di hodge 1
tampak keluar lendir darah

D. Kala Persalinan
1. Kala I
Mulai persalinan : 15/04/2019 pukul 09.30
Lama kala I : 5 jam 30 menit (09.30-13.50)
Pengobatan : Drip oxytocin 5 UI dalam 500 ml RL 20 tpm
2. Kala II
Mulai persalinan :15/04/2019 pukul 13.50 wita
Lama kala II : 10 menit
Keadaan bayi : Bayi lahir normal spontan belakang kepala
Lahir tanggal : 15/04/2019 jam 14.00
Jenis kelamin : Laki-laki
BB : 3100 gram
Panjang Badan : 54 cm

7
Lila : 10 cm
LD : 33 cm
LK : 33 cm
Apgar score : 5-7-8

9. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. Ds : Dilatasi serviks Nyeri persalinan


1. Klien mengatakan nyeri di
perut
P : nyeri ketika ada
kontraksi
Q: seperti tertekan
R: di abdomen
S: 3 (sedang)
T : Terus menerus

DO:
1. Klien terkadang tampak
meringis kesakitan
2. Klien tampak gelisah
3. klien tampak memegang
area yang nyeri
4. VT pembukaan lengkap
5. tampak mengeluarkan lendir
darah.
6. TTV :
TD : 131/98 mmHg
N : 115 x/mnt
T : 36.7 oC
R : 23 x/mnt
SPO2: 98 % dengan O2
nasalcanul 3 liter
2. DS Proses persalinan Cemas
1. Klien mengatakan merasa
ceman sudah 4 jam setelah
pembukaan masih belum
melahirkan

8
2. Klien menyakini bahwa
bayi yang dikandung dapat
lahir dengan selamat
DO
1. Klien tampak cemas dan
gelisah
2. Abdomen tampak besar
dan keras

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri persalinan b.d dilatasi serviks
2. Cemas b.d proses persalinan

II. NCP (NURSING CARE PLANNING)


No DX NOC NIC
Keperawatan (OUT COME) (NURSING INTERVENTION
CLASIFICATION)
1 Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau keadaan TTV
persalinan b.d keperawatan selama 1x6 jam ibu
dilatasi diharapkan masalah dapat 2. Palpasi kontraksi HIS
serviks teratasi.
3. Lakukan pemeriksaan
Kriteria Hasil:
VT
Indicator IR ER
1. His dalam 4. Pantau keadaan janin
batas normal (DJJ dan gerakan)
2. TTV batas 5. Libatkan keluarga
normal (suami) dalam proses
3. DJJ dalam
persalinan
batas normal
6. Anjurkan posisi yang
Keterangan :
nyaman (miring
1. Keluhan Ekstrim
kiri/lateral)
2. Berat
7. Edukasi teknik
3. Ringan
pernafasan yang
4. Sedang
efektif/ teknik meneran
8. Fasilitasi pemenuhan
nutrisi dan cairan klien
selama kala II
9. Siapkan perlengkapan
partus (partus set, obat-
obatan, pakaian ibu dan

9
bayi serta APD.

2 Cemas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan


proses keperawatan selama 1x7 jam 2. Beri kesempatan klien
persalinan diharapkan cemas dapat teratasi mengungkapkan
Kriteria Hasil perasaannya
indikator IR ER 3. Beri dorongan spiritual
sesuai agama dan
1. Klien tidak cemas 4 5 kepercayaan
4. HE (Health Education)
2. Klien tidak 4 5
Tentang proses
gelisah penyakitnya
4 5
3. Ekspresi wajah
ceria

Keterangan :
1 keluhan ekstrim
2 keluhan berat
3 keluhan sedang
4 keluhan ringan
5 tidak ada keluhan

III. IMPLEMENTSI
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Nyeri 1. Memantau keadaan S
persalinan b.d TTV ibu Nyeri
dilatasi serviks Hasil :
P : Nyeri Terasa Saat Bergerak
a. TD : 110/80mmHg
Maupun Tidak
b. N : 92x/m
Q: Seperti tertekan
c. R : 22x/m
R: Di Bagian abdomen
d. T : 36,7◦c
menjalar ke pinggang
e. SPO2 : 97%
S: 4 (Sedang) dalam skala 1-10
dengan O2 nasal 3
T : Terus Menerus
lpm
O
2. Mepalpasi kontraksi
1. Klien terkadang tampak
HIS
meringis kesakitan
Hasil :

10
2x10 menit (15detik) 2. Klien tampak gelisah
3. Melakukan 3. klien tampak memegang
pemeriksaan VT area yang nyeri
Hasil : 4. Klien tampak berbaring
VT pembukaan kearah kiri
lengkap 5. HIS : 3x10 menit (15-20
4. Memantau keadaan detik)
janin (DJJ dan 6. VT pembukaan lengkap
gerakan) 7. TTV :
Hasil : DJJ 148x/menit a. TD : 110/80mmHg
5. Melibatkan keluarga b. N : 92x/m
(suami) dalam proses
c. R : 22x/m
persalinan
Hasil : suami klien d. T : 36,7◦c
menemani klien dalam e. SPO2 : 97% dengan O2
proses persalinan
nasal 3 lpm
6. Anjurkan posisi yang
nyaman (miring A : maslah teratasi sebagian
kiri/lateral) Indicator IR ER
Hasil : klien miring 1. His dalam
kekiri batas normal
7. Meedukasi teknik 2. TTV batas
normal
pernafasan yang 3. DJJ dalam
efektif/ teknik meneran batas normal
Hasil : klien
melalakukan teknik Keterangan :
nafas dalam apabila 1. Keluhan Ekstrim
merasakan nyeri 2. Berat
8. Memfasilitasi 3. Ringan
pemenuhan nutrisi dan 4. Sedang
cairan klien selama P : Intervensi dilanjutkan
kala II
Hasil : terpasang infus
RL+oxcytocin 20 tpm
9. Menyiapkan
perlengkapan partus
(partus set, obat-
obatan, pakaian ibu
dan bayi serta APD.
Hasil : alat dan APD

11
siap
2 Cemas b.d 1. Mengkaaji tingkat S
proses kecemasan 1. Klien mengatakan merasa
persalinan Hasil: ceman sudah 4 jam setelah
Klien mengatakan
pembukaan masih belum
cemas karna mules
dan tidak lahir2 melahirkan
2. Memberikan 2. Klien menyakini bahwa
kesempatan klien bayi yang dikandung dapat
mengungkapkan lahir dengan selamat
perasaannya
Hasil: O
Klien menyakini
1. Klien tampak cemas
bahwa bayi yang
dikandung dapat 2. Abdomen tampak besar
lahir dengan dan keras
selamat A : Masalah teratasi sebagian
3. Memberi dorongan indikator IR ER
spiritual sesuai
agama dan 1. Klien tidak 4 5
kepercayaan cemas
4. HE (Health
Education) 2. Klien tidak
4 5
Tentang proses gelisah
penyakitnya 4 5
3. Ekspresi wajah
ceria

P
intervensi dilanjutkan

12
I. Catatan Perkembangan

No waktu Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


Keperawatan
1 Senin ,15- Nyeri persalinan S:
04-2019, berhubungan klien mengatakan nyeri pada daerah vaginanya skla
dengan dilatasi nyeri 7( nyeri berat)
Jam 13.50 serviks O:
Keluaran lendir bercampur darah, his 3x10’ 15-20
pembukaan lengkap , djj 148x/ mnt.

A:
Nyeri persalinan berhubungan dengan ekspulsi janin
Tujuan kala I tercapai
P:
Pertahankan kondisi ibu, bantu intervensi kala II
1. Siapkan persalinan
2. Monitor nyeri ketika persalinan
3. Bantu klien untuk mendapatkan posisi nyaman
4. Bimbing klien untuk meneran yang efektif
- Meneran mengikuti dorongan
- Berhenti meneran dan istirahat diantara kontraksi
- Tidak mengangkat bokong saat meneran
5. Berikan intake cairan (minuman)
6. Monitor DJJ
7. Monitor TTV dan his klien
8. Lahirkan kepala bayi secara perlahan-lahan
kemudian bahu dan tungkai
2 Senin ,18- Nyeri persalinan S
03-2019, berhubungan klien mengatakan nyeri pada daerah vaginanya skla
dengan ekspulsi nyeri 7( nyeri berat)
Jam 14.00 janin O
1. bayi lahir spontan belakang kepala dengan lilitan
talipusat dan taliusat terikat simpul
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. BB : 3100 gram
4. Panjang Badan : 54 cm

13
5. Lila :10 cm
6. LD : 33 cm
7. LK : 33 cm
8. Apgar score : 5-7-8
A:
Tujuan kala II tercapai
Risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi
setelah persalinan
P:
Pertahankan kondisi klien, lanjutkan intervensi kala III
1. Beri injeksi oksitosin 10 iv secara IM pada 1/3
paha bagian atas
2. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
3. Lahirkan plasenta dengan peregangan lembut,
bergerak mengikuti kurva alamiah panggul
4. Massasse uterus selama 15 detik sampai kontraksi
baik
5. Bersihkan hingga tidak ada plasenta di uterus
6. Periksa robekan jalan lahir, serviks.
7. Heathing luka laserasi secara jelujur
8. observasi kontraksi uterus dan pendarahan
Senin ,15- Risiko S:
04-2019, perdarahan klien mengatakan merasa lelah dan lega setelah
berhubungan kelahiran plasenta
Jam 14.05 dengan O:
komplikasi Kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan aktif,
setelah plasenta lahir lengkap, tidak ada sisa plasenta di uterus
persalinan ( tampak talipusat tersimpul 1x , ibu tampak kelelahan
plasenta) dan lemas, pendarahan ±100cc, perineum ruptur
tingkat III TD : 166/103 ,N : 95x/ menit
A:
1. Tujuan kala III tercapai
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi
post partus
P:
Lanjutkan intervensi kala IV
1. Lakukan massase uterus
2. Monitor jumlah darah yang hilang
3. Inspeksi laserasi dari serviks dan perineum setelah
kelahiran bayi dan plasenta

14
4. Evaluasi adanya distensi kandung kemih tiap 15
menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit jam
kedua
5. Monitor tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
6. Awasi klien saat ketoilet
7. Kaji mual dan muntah
8. Beritahu klien dan keluarga tanda-tanda perdarahan
9. Kolaborasi DPJP
Pain Management
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Observasi ekspresi nonverbal klien sebagai tanda
ketidaknyamana
3. Ajarkan menggunakan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi
4. Berikan terapi sesuai advis PPJP
5. Berikan drip oxytocin 10 IU dalam 500 ml RL 20
tpm sampai dengan III kolf
6. Berikan injeksi Cefotaxim 1gr melalui IV /12 jam
Jika skin test negatif

15
10. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri persalinan berhubungan dengan dilatasi servik

11. Rencana Asuhan Keperawatan


No Diagnosa NOC (Nursing Outcome) NIC (Nursing Intervention
Keperawatan Clasification)

1. Nyeri persalinan Setelah dilakukan tindakan 10. Pantau keadaan TTV ibu
berhubungan keperawatan selama 1x6 jam 11. Palpasi kontraksi HIS
dengan dilatasi diharapkan masalah dapat teratasi. 12. Lakukan pemeriksaan VT
serviks Kriteria Hasil: 13. Pantau keadaan janin (DJJ dan
Indicator IR ER gerakan)

16
1. His dalam 14. Libatkan keluarga (suami) dalam
batas normal proses persalinan
2. TTV batas 15. Anjurkan posisi yang nyaman
normal (miring kiri/lateral)
3. DJJ dalam
batas normal
16. Edukasi teknik pernafasan yang
efektif/ teknik meneran
Keterangan :
17. Fasilitasi pemenuhan nutrisi dan
5. Keluhan Ekstrim
cairan klien selama kala I
6. Berat
18. Siapkan perlengkapan partus
7. Ringan (partus set, obat-obatan, pakaian
8. Sedang ibu dan bayi serta APD.
9. Tidak ada

12. Implementasi

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1. Nyeri persalinan Senin ,15-04-2019, 12.15 wita Senin ,15-04-2019, 13.15 wita
berhubungan 1. Pantau keadaan TTV ibu S:
dengan dilatasi hasil : 1. Klien mengeluh masih nyeri
serviks TD : 131/98 mmHg
N : 115 x/mnt dan saat kontaksi
T : 36.7 oC 2. Klien mengatakan tidak berani
R : 23 x/mnt
banyak bergerak takut semakin
2. Lakukan pemeriksaan Leopold
hasil: nyeri
kepala bayi sudah masuk PAP O:
3. Lakukan pemeriksaan VT 1. Keadaan klien tampak
Hasil : VT 6-7 cm portior
meringis keskitan
tipis , ketuban menonjol
4. Pantau keadaan janin (DJJ dan 2. Posisi klien masih miring
gerakan) kekiri
Hasil: 131 x/mnt 3. Klien tampak masih menahan
5. Melibatkan keluarga (suami)
nyeri
dalam proses persalinan
6. Palpasi kontraksi HIS 4. TTV :
hasil: 2x dalam 10 menit TD : 130/80 mmHg
dengan durasi 15 detik
N : 103 x/mnt
7. Anjurkan posisi yang nyaman
(miring kiri/lateral) T : 36,7 oC
hasil : R : 23 x/mnt

17
klien miring kekiri A : Diagnosa G1P2A0 H 39-40
8. Mengedukasi teknik pernafasan Mgg Inpartu Kala 1 Fase aktif
yang efektif/ teknik meneran Masalah belum teratasi
9. Fasilitasi pemenuhan nutrisi Indicator IR ER
dan cairan klien selama kala I
- His dalam
HASIL: terpasang infus RL
batas normal
10. Mempersiapkan perlengkapan
- TTV batas
partus (partus set, obat-obatan,
normal
pakaian ibu dan bayi serta
- DJJ dalam
APD)
batas normal

P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau keadaan TTV ibu
2. Lakukan pemeriksaan VT
3. Pantau keadaan janin (DJJ dan
gerakan)
4. Palpasi kontraksi HIS
5. Anjurkan posisi yang nyaman
6. Mengedukasi teknik pernafasan
yang efektif/ teknik meneran

12. Catatan perkembangan

No waktu Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


Keperawatan
1 rabu ,13- Nyeri persalinan S:
03-2019, berhubungan Ibu mengatakan mules disertai dengan kontraksi kuat
dengan dilatasi pada vagina dan anusnya terasa tertekan dan ibu

18
Jam 01.00 serviks mengatakan mampu untuk mengontrol nyeri yang
dirasakan
O:
Pengeluaran lendir bercampur darah, his 4x106
pembukaan lengkap (10 cm), selapaut ketuban florensia
menonjol kepala berada di hodge 4 djj 148x/ mnt
A:
Nyeri persalinan berhubungan dengan ekspulsi janin
Tujuan kala I tercapai
P:
Pertahankan kondisi ibu, bantu intervensi kala II
9. Siapkan persalinan
10. Monitor nyeri ketika persalinan
11. Bantu klien untuk mendapatkan posisi nyaman
12. Lakukan amniotomi
13. Bimbing klien untuk meneran yang efektif
- Meneran mengikuti dorongan
- Berhenti meneran dan istirahat diantara kontraksi
- Tidak mengangkat bokong saat meneran
14. Berikan intake cairan (minuman)
15. Monitor DJJ
16. Monitor TTV dan his klien
17. Lahirkan kepala bayi secara perlahan-lahan
kemudian bahu dan tungkai
2 rabu ,13- Nyeri persalinan S
03-2019, berhubungan klien mengatakan nyeri pada daerah vaginanya skla
dengan ekspulsi nyeri 7( nyeri berat)
Jam 01.25 janin O
9. melakukan amiotomi ketuban berwarna jernih
10. djj 148 x/mnt
11. kepala bayi tampak didepan vulva
12. melakukan episiotomemi pada perenium
13. bayi lahir spontan (01.30) dengan plasenta terlilit di
kepala,
14. bayi tidak langsung menangis
15. AGAR skore 3,5,6
16. jenis kelamin bayi perempuan
17. dengan B,P,LK,LP dan lila :
2850g,48cm,28cm,29cm dan 9cm
18. bayi di pindah keperinatologi

19
A:
Tujuan kala II tercapai
Risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi
setelah persalinan
P:
Pertahankan kondisi klien, lanjutkan intervensi kala III
9. Beri injeksi oksitosin 10 iv secara IM pada 1/3
paha bagian atas
10. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
11. Lahirkan plasenta dengan peregangan lembut,
bergerak mengikuti kurva alamiah panggul
12. Massasse uterus selama 15 detik sampai kontraksi
baik
13. Bersihkan hingga tidak ada plasenta di uterus
14. Periksa robekan jalan lahir, serviks.
15. Heathing luka laserasi secara jelujur
16. observasi kontraksi uterus dan pendarahan
rabu ,13- Risiko S:
03-2019, perdarahan klien mengatakan merasa lelah dan lega setelah
berhubungan kelahiran plasenta
Jam 01.40 dengan O:
komplikasi Kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan aktif,
setelah plasenta lahir lengkap, tidak ada sisa plasenta di
persalinan ( uterus, ibu tampak kelelahan dan lemas, dilakukan,
plasenta) luka perenium sudah di heating, luka tampak baik
pendarahan 100cc
A:
3. Tujuan kala III tercapai
4. Risiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi
post partus
P:
Lanjutkan intervensi kala IV
10. Lakukan massase uterus
11. Monitor jumlah darah yang hilang
12. Inspeksi laserasi dari serviks dan perineum setelah
kelahiran bayi dan plasenta
13. Evaluasi adanya distensi kandung kemih tiap 15
menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit jam
kedua
14. Monitor tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam

20
pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
15. Awasi klien saat ketoilet
16. Kaji mual dan muntah
17. Beritahu klien dan keluarga tanda-tanda perdarahan
18. Kolaborasi pemberian antibiotik
Pain Management
7. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
8. Observasi ekspresi nonverbal klien sebagai tanda
ketidaknyamana
9. Ajarkan menggunakan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi

rabu ,13- Risiko S: Klien mengatakan saat ini kondisinya mula


03-2019, perdarahan membaik tetapi masih nyeri skala nyeri 3 ( sedang)
berhubungan O:
Jam 01.55 dengan Kontraksi uterus +, tidak ada distensi VU, TFU : 3 jari
komplikasi post di bawah pusat, terdapat laserasi,
partus tes antibiotik cefotaxime( tes positip)
terpasang pembalut
ttv
TD:120/60
N: 97
R 20
T:36,4
pendarahan 75 cc
oxytocin 1 amp drip RL
A:
Tujuan kala IV tercapai
P:
observasi setiap 1 jam
kloborasi ganti antibiotik. Dengan amoxicillin
rencana pememindahan klien keruang merpati

21

Anda mungkin juga menyukai