Anda di halaman 1dari 3

Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan wilayah agraris yang sebagian besar

penduduknya berprofesi sebagai petani. Salah satu usaha pertanian yang memiliki
prospek pengembangan yang baik dan sudah dikembangkan di NTB khususnya di
Sembalun adalah usaha pertanian dari sub sektor Hortikultura.

Pembangunan pertanian di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki peran strategis,


karena bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, mensejahterakan petani
sehingga dapat memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, melakukan
pengembangan agribisnis dalam mendorong peningkatan pendapatan, dan
pengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya alam agar tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan

Salah satu jenis produk pertanian yang memiliki prospek pengembangan yang baik
dan sudah dikembangkan di NTB yakni usaha pertanian dari sub sektor holtikultura.
Salah satu komoditi yang berpeluang dikembangkan di NTB adalah bawang putih.
Bawang putih adalah tanaman holtikultura yang banyak dibutuhkan terutama dalam
peranannya sebagai penambah cita rasa pada makanan dan sebagai bumbu masak,
berbagai macam makanan, selain itu bawang putih juga sering digunakan sebagai obat-
obatan untuk pnnyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi, sakit kepala, dan
menurunkan kadar kolestrol.

Salah satu daerah yang terus menanam usahatani bawang putih adalah Daerah
Lombok Timur khususnya kecamatan Sembalun. Daerah ini sangat berpotensi untuk
mengembangnkan bawang putih, bukan hanya itu saja didaearah ini sudah terkenal
banyak memproduksi sayur mayur bahkan buah buahan seperti strawberi dan apel.
Melihat potensi yang dimiliki di daerah sembalun sehingga pemerintah memberikan
dukungan dengan cara melakukan pengadaan bibit bawang putih. Di daerah ini bawang
putih cocok untuk tumbuh dan berkembang, hal ini di sebabkan karena bawang putih
tumbuh pada daerah yang dingin serta tekstur tanah yang gembur dan subur.

Karakteristik konsumen cenderung berbeda-beda namun di daerah NTB umumnya


masyarakat lebih menyukai bawang jenis berbungkul besar karena umbinya lebih besar
dan tak butuh waktu lama mengupasnya, ada juga yang justru lebih senang
menggunakan bawang putih lokal karena rasanya yang lebih enak dan tidak
membutuhkan banyak bawang putih waktu memasak, dari kejadian tersebut timbul
tukar menukar barang dari daerah lokal ke daerah luar atau dikenal dengan istilah
ekspor impor. Kebutuhan akan bawang putih yang tinggi membuka peluang bagi para
pembisnis untuk membuka pemasaran.

Di daerah NTB permintaan akan bawang putih berbungkul besar tinggi, akan tetapi
akhir-akhir ini harga bawang putih impor semakin melambung tinggi hingga kisaran
harga menembus Rp. 80.000/Kg. Terjadinya persoalan naiknya harga bawang putih
disebabkan oleh pasokan bawang dari importir yang sedikit sehingga harga di pasaran
mahal. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah khususnya Kepala Dinas
Perdagangan Hj.Selly menyarankan agar menggunakan bawang putih lokal.

Bawang putih lokal yang bersumber dari kecamatan sembalun ini sudah terkenal di
daerah maupun di luar daerah sehingga daerah sembalun sudah menjadi sentral bawang
putih nasional karena jumlah produksi sejumlah 95.000 Ton. Banyaknya hasil produksi
ini ternyata sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan akan bawang putih di
dalam daerah. Karena kebutuhan akan bawang putih di dalam daerah sebayak 35.000
ton. Tingginya produksi bawang putih ini terkadang juga di ekspor ke luar daerah serta
di impor ke berbagai daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Meskipun daerah sembalun menjadi sentral bawang putih akan tetapi terkadang
pada waktu tertentu seperti masuknya bulan ramadhan ini harga bawang putih lokal juga
menjadi mahal. Hal ini disebabkan karena pengusaha yang berperan sebagai distributor
menyimpan bawang putih sehingga membuat harga semakin naik, setelah harga naik
maka berlakulah pasar bebas diamana barang yang disimpan dikeluarkan dengan harga
yang mahal sesuai pasaran.

Untuk mendukung pertanian khususnya bawang putih di NTB diperlukan produksi


bawang putih di kabupaten lain di NTB. Lain dari pada itu kebutuhan dalam menunjang
pertanian ini diperlukan kebijakan yang memudahkan petani seperti bantuan alat-alat
pertanian, subsidi bibit, obat-obatan, dan pupuk, tidak lupa pula petani membutuhkan
pinjaman modal bagi petani yang mau menanam bibit bawang putih.

Di lain sisi para petani bawang putih merasa khawatir dengan harga bawang putih
dipasaran. Para petani bawang putih akan melakukkan panen dalam jangka waktu yang
dekat akan tetapi pada saat ini pemerintah masih tetap melakukkan impor bawang putih.
Karena jika terus melakukkan impor seperti ini harga bawang putih lokal ditakutkan
menurun sehingga membuat para petani mengalami kerugian. Selain itu juga karena
langkanya bibit bawang putih menimbulkan kekehawatiran akan tidak tercukupnya
kebutuhan di dalam daerah sehingga pemerintah mulai mencoba untuk menghadirkan
bibit bawang putih agar kebutuhan akan bawang putih di dalam daerah tercukupi.

Pemasaran bawang putih ini melewati siklus yang panjang hingga sampai ke tangan
konsumen. Dimulai dari petani bawang putih yang menjual bawang putihnya kepada
pengepul terkadang juga kepada distributor dimana dari distributor ini bisa di ekspor ke
negara atau daerah yang lain. Kemudian lain dari pada itu bawang putih yang dibeli
oleh pengepul biasanya dibeli oleh pengepul yang lainnya sehingga membuat rantai
yang panjang, selanjutnya dari pengepul ini disalurkan ke pedagang-pedagang hingga
berakhir pada tangan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai