TINGKAT 2B / SEMESTER 3
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2018/2019
1
DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA IBU NIFAS DAN PENANGANAN PERTAMA
(Pembengkkan Di Wajah atau Ekstremitas)
A. Definisi
Cairan oedema diberi istilah transundat, memiliki berat jenis dan kadar
protein rendah, jernih tidak berwarna atau jernih kekuningan dan merupakan
cairan yang encer atau mirip gelatin bila mengandung di dalamnya sejumlah
fibrinogen plasma. Jika mengalami edema biasanya akan mudah merasa lelah
setelah melakukan aktivitas fisik harian atau ketika berjalan dalam jarak yang
dekat. Jika edema ini belum parah maka masih dapat diobati dengan diet dan
perubahan gaya hidup.
2
B. Tanda-Tanda Pembengkakan Di Wajah Dan Ektremitas Pada Ibu Nifas
2. Obstruksi limfatik apabila terjadi gangguan aliran limfe pada suatu daerah
(obstruksi/penyumbatan), maka cairan tubuh yang berasal dari plasma
darah dan hasil metabolisme yang masuk ke dalam saluran limfe akan
tertimbun (limfedema). Limfedema ini sering terjadi akibat mastek-tomi
radikal untuk mengeluarkan tumor ganas pada payudara atau akibat tumor
ganas menginfiltrasi kelenjar dan saluran limfe. Selain itu, saluran dan
kelenjar inguinal yang meradang akibat infestasi filaria dapat juga
3
menyebabkan edema pada scrotum dan tungkai (penyakit filariasis atau
kaki gajah/elephantiasis).
4
5. Tekanan osmotic koloid, tekanan osmotic koloid dalam jaringan biasanya
hanya kecil sekali, sehingga tidak dapat melawan tekanan osmotic yang
terdapat dalam darah. Tetapi pada keadaan tertentu jumlah protein dalam
jaringan dapat meninggi, misalnya jika permeabilitas kapiler bertambah.
Dalam hal ini maka tekanan osmotic jaringan dapat menyebabkan edema.
Filtrasi cairan plasma juga mendapat perlawanan dari tekanan jaringan
(tissue tension). Tekanan ini berbeda-beda pada berbagai jaringan. Pada
jaringan subcutis yang renggang seperti kelopak mata, tekanan sangat
rendah, oleh karena itu pada tempat tersebut mudah timbul edema.
6. Retensi natrium dan air, retensi natrium terjadi bila eksresi natrium dalam
kemih lebih kecil dari pada yang masuk (intake). Karena konsentrasi
natrium meninggi maka akan terjadi hipertoni. Hipertoni menyebabkan air
ditahan, sehingga jumlah cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan
interstitium) bertambah. Akibatnya terjadi edema.
Retensi natrium dan air dapat diakibatkan oleh factor hormonal (penigkatan
aldosteron pada cirrhosis hepatis dan sindrom nefrotik dan pada penderita
yang mendapat pengobatan dengan ACTH, testosteron, progesteron atau
estrogen).
Cara meringankannya :
5
6. Lakukan senam secara teratur
7. Bisa dilakukan pemeriksaan seperti :
8. Periksa adanya varises
9. Periksa kemerahan pada betis
10. Periksa apakah tulang kering, pergelangan kaki, kaki oedema
6
DAFTAR PUSTAKA