Brain Gym Senam Otak Program Pasca Sarja
Brain Gym Senam Otak Program Pasca Sarja
kecepatan proses, fungsi motorik kompleks, memori kerja, ingatan segera, ingatan tunda,
kelancaran verbal, retensi visual, dan atensi (Christoper Kodl , Seaquist, 2008).
Kadar glukosa atau gula darah yang tinggi dapat mengakibatkan terbentuknya
radikal bebas sehingga memicu terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif dapat
meyebabkan kerusakan pada berbagai sel di dalam tubuh tidak terkecuali sel yang berada
di otak sehingga fungsi kognitif dapat terganggu (Vijayakumar, 2014). Penelitian yang
dilakukan oleh Luchsinger selama 4,3 tahun juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara diabetes dengan cognitive impairment dan alzheimer disease. (Luchsinger et. al,
2012).
Selain itu, penelitian yang dilakukan Moore menunjukkan bahwa individu dengan
diabetes mellitus mempunyai fungsi kognitif yang lebih buruk daripada individu tanpa
Diabetes Mellitus (Moore et. al, 2013). Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar
glukosa darah puasa dengan fungsi kognitif (Nariswari, 2015).
Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh
sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi
lateralitas), meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak
Form: 01-01 (Research day)
Menurut Muhammad (2011), senam otak dapat memperlancar aliran darah dan
oksigen ke otak, serta meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
Dalam penelitian (Ari Sapti dkk 2012) ada pengaruh senam otak terhadap daya
ingat pada wanita post menopause dalam kemampuan menghafal ayat Alqur’an.
Selama ini belum ada penelitian mengenai pengaruh senam otak terhadap fungsi
kognitif pada pasien DM, oleh sebab itu penulis tertarik melakukan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif pada pasien diabetes mellitus.
4. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak (brain Gym) terhadap
fungsi kognitif pada pasien diabetes mellitus
5. Pertanyaan penelitian
Apakah ada pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif pada pasien diabetes mellitus?
Form: 01-01 (Research day)
Psikomotorik
Frontalis eksekutif
Memori verbal
Memori kerja
Ingatan tunda
Kelancaran verbal
Atensi
Retensi visual
Managemen
untuk
meningkakan
fungsi kognitif
Terapi kognitif
Terapi
reminiscene
Terapi senam
otak
Sumber : (ADA, 2015. Strub dkk., 2000. Denisson 2009. Kodl C, Seaquist, 2008)
Form: 01-01 (Research day)
7. Kerangka metodelogi
PRETEST PERLAKUAN POSTEST
R1 A1 X A2
R2 B1 B2
P = popolsi
R = Responden penelitian (R1 : Kelompok eksperimen, R2 Kelompok Kontrol)
X = Intervensi senam otak 2x15 menit Pagi dan sore selama 3 hari
A1 = Observasi fungsi kognitif sebelum diberikan senam otak
A2 = Observasi fungsi konitif setelah diberikan senam otak
B1 = Obserfasi fungsi kognitif tanpa diberikan senam otak
B2 = Obserfasi funsi kognitif tanpa diberikan senam otak
8. Definisi operasional atau konseptual
Independen
atau merelaksasi
otak belakang
dan otak depan
merangsang
sisteem yang
terkait dengan
perasaan atau
emosional
Dependen
4. Sekor
kogmitif
berat : 0-18
Form: 01-01 (Research day)
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dengan kolmogorov-smirnove, bertujuan untuk
mengetahui distribusi data fungsi kognitif sebelum dan sesudah perlakuan pada
kedua kelompok. Jika hasilnya p > 0.05 maka dikatakan bahwa data berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dengan levene test, bertujuan untuk mengetahui varian
nilai peningkatan fungsi kognitif sebelum dan setelah perlakuan pada kedua
kelompok sampel, kemudian mengetahui adanya varian umur, jenis kelamin,
fungsi kognitif. Dengan pengujian bila p > 0.05 maka data homogen.
c. Uji Hipotesis
Jika data normal, maka dilakukan uji t-test menggunakan paired sampel
test. Uji beda rerata menggunakan uji komparasi independent t-test.
Form: 01-01 (Research day)
11. Referensi
Anurogo, Ditto & Fritz Sumantri Usman. 2014.” 45 Penyakit dan Gangguan Saraf”.
Ari Sapti dkk 2012,Pengaruh Senam Otak Terhadap Daya Ingat Pada Wanita Post
Menopause, Program Studi Diploma IV Fisioterapi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan ‘Aisyiyah Surakarta
Azizah dkk, 2014, Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif pada pasien diabetes
melitus tipe 2, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman, Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Samarinda.
Budi Riyanto Wreksoatmodjo, 2014, Beberapa Kondisi Fisik dan Penyakit yang Merupakan
Faktor Risiko Gangguan Fungsi Kognitif, Bagian Neurologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Atmajaya, Jakarta.
Christopher T. Kodl and Elizabeth R. Seaquis, 2008, Cognitive Dysfunction and Diabetes
Mellitus.University of Minnesota
Crane, P., Rod, W., Rebecca, A., Li, G. L., David, M., Hui, Z., Sebastian, H., Suzanne, C.,
Thomas, J., Steven, E. K., Wayne, M., Susan, M, M., James, D. B., Eric, B. L.,
2013. Glucose Levels and Risk of Dementia. New England Journal Medical.
369(6): 540-548.
Dennison, Paul E., Gail E. Dennison 2008, Buku Panduan Lengkap Brain Gym Senam Otak,
Grasindo, Jakarta.
Form: 01-01 (Research day)
Gustaviani, R., 2009. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus dalam: Sudoyo,
S.,Setiyohadi, B., Alwi, I.,K, Marcellus.,Setiyati, S., editor. Buku AjarIlmu
Penyakit Dalam Jilid III edisi V : FKUI. hal 1857.Jakarta
Kuntarti, Dewi Gayatri, Etty Rekawati 2009. Pengaruh Senam Otak Pada Daya Ingat
Orang Dewasa, Kelompok Keilmuan Dasar Keperawatan & Keperawatan Dasar,
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.
Luchsinger, J. A., Ming, T., Yaakov, S., Steven, S., Richard, M., 2012. Diabetes Melitus and
Risk of Alzheimer’s Disease and Dementia with Stroke in a Multiethbic Cohort.
American Journal of Epidemiology. 154(7):635- 641.
Modul psikiatri geriatri 2008. Program pendidikan dokter spesialis Kolegium Psikiatri
Indonesia, Jakarta.
Moore, E. M., Alastair, G., David, A., Mark, A. K., Ross, P. C., Henry, B., Michael, W.,
2013. Increased Risk of Cognitive Impairment in Patients with Diabetes is
Associated with Metformin. Diabetes Care. Hal 1-7
Nariswari Putri Widyandhini, Nur Hidayat, Erika Diana Risanti, 2015, Pengaruh Kadar
Glukosa Darah Terhadap Fungsi Kognitif Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe
2, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Nova Relida Samosir, 2015, Penambahan Senam Otak Pada Aktivitas Fungsional Dan
Rekreasi (Afr) Lebih Baik Daripada Aktivitas Fungsional Dan Rekreasi (Afr)
Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Prasekolah, Program
Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.
Form: 01-01 (Research day)
O‘Brien, dkk. (2004). Mapping vulnerability to multiple stressors: climate change and
globalization in India. Global Environmental Change, 14(4), 303–313.
Rochmad Agus Setiawan, 2014, Pengaruh Senam Otak Dengan Fungsi Kognitif Lansia
Demensia Di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta, Program Studi s-1
Keperawatan Stikes Kusuma Husada, Surakarta.
Supardjiman 2007, Buku Panduan brain gym Senam Otak. Jakarta : Grasindo Gramedia
Widiarsana Indonesia.
Turana,Y., Mayza, A., Lumempouw, S. F. 2004. “Pemeriksaan Status Mental Mini pada
Usia Lanjut di Jakarta”, Medika.Vol.XXX, September, hal 563.
Velayudhan, L., Michaela, P., Nicola, A., Petroula, P., Richard. G. B., Simon, L., 2013. Risk
of Developing Dementia in People with Diabetes and Mild Cognitive
Impairment. The British Journal of Psychiatry. 196: 36-40
Vijayakumar, T. N., Sirisha., Farzana, B., Dhanaraja., 2014. Mechanism Lingking Cognitive
Impairment and Diabetes Mellitus. European Journal of Applied Sciences. 4
(1):01-05.
Xu, W., Qiu, C., Gatz, M., Pedersen, N., Johansson, B., Fratiglioni, L., 2014. Midand Late-
Life Diabetes in Relation to the Risk of Dementia. Diabetes. Vol 58.
Zulsita 2010, Pengaruh senam otak terhadap peningkatan daya ingat lansia di Panti
Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan, Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara, Sumut.
Form: 01-01 (Research day)
Fungsinya :
Gambar 1. Gerakan Silang
a. Meningkatkan koordinasi
(Cross Crawl)
kiri/kanan
b. Meningkatkan pemusatan,
keseimbangan dan koordinasi.
Form: 01-01 (Research day)
Fungsinya :
Fungsinya :
Fungsinya :
Fungsinya :
Gambar 6. Gerakan Lambaian Kaki a. Sikap tubuh yang lebih tegak dan
relaks
(The Footflex)
b. Lutut tidak kaku lagi
Fungsinya :
meningkat
Fungsinya :
a. Konsentrasi meningkat
(mengurangi kelelahan mental)
Fungsinya :
Fungsinya :
Gambar 12. Gerakan Tombol imbang
a. Perasaan enak dan nyaman
(Balance Buttons)
b. Mata, telinga dan kepala lebih
Form: 01-01 (Research day)
Fungsinya :
Fungsinya :
Fungsinya :
TES MMSE
Nilai
Item Tes Nilai
Maksimal
ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5
2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah 5
sakit), (lantai/kamar)
REGISTRASI
3
Sebutkan 3 buah nama benda ( jeruk, uang, mawar),
3
tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga
nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang
benar. Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan
dengan benar dan catat jumlah pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI
4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban
yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh 5
mengeja terbalik kata “ WAHYU” (nilai diberi pada
huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya
uyahw=2 nilai)
Total
Siapkan kertas kosong, pinsil, arloji, tulisan yang harus dibaca dan gambar yang harus
ditiru / disalin.