Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian adalah meneliti pengaruh range of motion

aktif-asitif (spherical grip) terhadap kekuatan otot ektremitas atas pada

pasien pasca stroke di Ruang Poli Saraf RSUD Kota Mataram.

1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat yang peneliti pilih sebagai objek atau lokasi penelitian

yaitu di Ruang Poli Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Mataram. Adapun alasan peneliti dalam pemilihan lokasi penelitian

adalah:

1) RSUD Kota Mataram adalah salah satu Rumah Sakit milik

Pemkot dan tercatat dalam Rumah Sakit Kelas B

2) RSUD Kota Mataram merupakan Rumah Sakit Kota di Mataram

yang juga sebagai rujukan dari rumah sakit kabupaten dan

puskesmas di wilayah Kota Mataram

3) Berdasarkan data Rekam Medik RSUD Kota Mataram pada

tahun 2016 jumlah pasien yang mengalami penyakit stroke

berjumlah 697 pasien dan pada tanggal 1 januari sampai 31

oktober 2017 pasien yang mengalami penyakit stoke berjumlah

315 pasien.

b. Waktu Penelitian

1) Penyusunan proposal ini dimulai bulan Oktober 2017 sampai

dengan Desember 2017.

2) Penelitian akan dilaksanakan selama 1 bulan pada bulan Maret

sampai dengan April 2018.

32
33

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan

dalam melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2008). Desain penelitian

mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untik mencapai

tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai

tujuan tersebut (Setiadi, 2007). Penelitian ini menggunakan desan

preexperimental (tidak ada variabel control dan sampel tidak dipilih secara

random) dengan rancangan one group pretest-posttest, sedangkan menurut

waktu penelitian, penelitian ini termasuk cross sectional.

Rancangan one group pretest-posttest terdiri dari tiga langkah, yaitu

memberikan sebuah pretest yang mengukur variabel dependen, melakukan

perlakuan eksperimen X pada subyek, dan memberikan sebuah posttest

kembali untuk mengukur variabel dependen. Perubahan yang diakibatkan

oleh pemberian perlakuan eksperimen kemudian dievaluasi dengan

membandingkan skor pretest dan posttest (Ary dkk, 2010). Penelitian cross

sectional adalah suatu penelitian dimana pengambilan data terhadap

beberapa variabel penelitian dilakukan pada suatu waktu (Dharma, 2011).

Bentuk rancangan one group pretest-posttest adalah sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Posttest


O1 X O2

Gambar 4 Bentuk Rancangan One Group Pretest-Posttest pada


Desain Penelitian Preeksperimental (Notoatmodjo,2012)

Keterangan

O1 : Pengukuran sebelum diberi perlakuan

O2 : Pengukuran setelah diberi perlakuan

X : Perlakuan yang diberikan


34

C. Kerangka Kerja

Populasi

Teknik pengambilan sampel


(purposive sampling)

Latihan ROM aktif-


asitif : spherical grip

Pengukuran Sampel Pengukuran


kekuatan otot kekuatan otot

Pengumpulan data

Pengelompokan data

Pengolahan data

Analisa data

Gambar 5 : Kerangka Kerja Pengaruh Range Of Motion (ROM) Aktif-Asitif


: Spherical Grip Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Atas
Pasien Pasca Stroke di Poli Saraf RSUD Kota Mataram.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah subyek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam, 2015), sedangkan menurut Sugiyono (2015)

populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


35

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien stroke yang berada

di Poli Saraf RSUD Kota Mataram sebanyak 315 pasien.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dan keseluruhan obyek yang diteliti dan

dianggap memiliki seluruh populasi. Dengan kata lain, sampel adalah

elemen-elemen populasi yang dipilih berdasrkan kemampuan

mewakilinya (Setiadi, 2007). Menurut Nursalam (2015), sampel adalah

bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai

subyek penelitian melalui sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah

pasien pasca stroke yang berada di Poli RSUD Kota Mataram yang

mengalami kelemahan otot ekstremitas atas selama proses

pengambilan data.

a. Besar Sampel

Menurut Cohen dkk (2007), besarnya ukuran sampel tergantung dari

jenis penelitian dan teknik pegambilan sampel. Pada penelitian

eksperimental, jumlah sampel minimum yaitu 15 subyek. Sehingga

peneliti dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 20

sampel.

Besar sampel yang diperoleh melalui rumus Nursalam (2015):

N.z2 .P.Q
n=
d(N−1)+z2 .P.Q

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Perkiraan besar sampel

P=Q= 0,5

z = nilai standar untuk a = 0,05 (1,96)

d = tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05)


36

Dengan menggunakan rumus diatas maka besar sampel yang

akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah :

303.(1,96)2 .0,5.0,5
n= (0,05)(315−1)+3,84.0,5.0,5

303.3,84.0,5.0,5
n= 0,05.312+3,84.0,5.0,5

n= 13,068493151

n= 15 responden

b. Kriteria Sampel

Kriteria sampel dalam penelitian ini dibedakan menjadi :

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2015). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a) Bersedia menjadi responden

b) Laki-laki dan perempuan yang pernah mengalami stroke

c) Pasien stroke yang mengalami kecacatan/kelumpuhan

d) Usia ≥ 26 tahun dan ≤ 55 tahun

e) Belum pernah mendapatkan latihan ROM aktif-asitif:

spherical grip

2) Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena

berbagai sebab (Nursalam, 2015). Kriteria eksklusi dalam

penelitian ini adalah:

a) Pasien tidak bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini

b) Pasien pasca stroke yang mengundurkan diri (drop out)


37

c) Pasien pasca stroje yang pernah mendaptkan latihan ROM

aktif-asitif spherical grip

c. Teknik Pengambilan Sampel

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari

populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan

suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari

populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada (A.Aziz Alimul Hidayat, 2010). Dalam

penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

“Purposive Sampling”. Purposive sampling merupakan teknik

pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah

dibuat oleh peneliti, berdasarkan cirri atau sifat-sifat populasi yang

sudah diketahui sebelumnya (Agus, 2011)

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan niali beda

terhadap suatu (benda, manusia dan lain-lain) (Nursalam, 2015). Variabel

bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependen atau merupakan variabel sebab. Sedangkan variabel

terikat atau dependen adalah variabel akibat, tak bebas, dan tergantung atau

dipengaruhi oleh variabel independen (Notoatmodjo, 2012).

Menurut Dharma (2011) dan Ary dkk (2010), dalam penelitian

eksperimen, variabel independen atau perlakuan eksperimen yaitu jenis

perlakuan/intervensi yang diberikan kepada subyek penelitian, sedangkan

variabel dependen adalah variabel yang diobservasi/diukur atau efek dari

perlakuan. Variable independen dalam penelitian ini adalah Range Of Motion

(ROM) aktif-asitif : Spherical grip, sedangkan variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke.
38

F. Data Yang Dikumpulkan

1. Data Primer

Menurut Riwidikdo (2012), data primer adalah data yang secara

langsung diambil dari obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun

organisaasi sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang

disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden. Adapun data

primer dalam penelitian ini adalah :

a. Data tentang karakteristik paasien meliputi: usia, jenis kelamin,

pendidikan dan pekerjaan.

b. Data kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke sebelum

diberikan latihan ROM aktif-asitif: spherical grip

c. Data kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke setelah

diberikan latiahan ROM aktif-asitif: spherical grip

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui

pihak kedua atau pihak lain (Riwidikdo, 2012). Data sekunder dalam

penelitian ini berupa gambaran RSUD Kota Mataram dan Ruang Poli

Saraf.

G. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

a. Data karakteristik pasien meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan,

dan pekerjaan diperoleh dengan kuesioner yang dibagikan kepada

responden.

b. Data tentang kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke

sebelum intervensi ROM aktif-asitif: spherical grip diperoleh

menggunakan Manual Muscle Testing (MMT).


39

c. Data tentang kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke

setelah intervensi ROM aktif-asitif: spherical grip diperoleh

menggunakan Manual Muscle Testing (MMT).

2. Data Sekunder

Data gambaran umum RSUD Kota Mataram dan Ruang Poli Saraf

RSUD Kota Mataram didapat melalui studi dokumentasi dan

penelusuran ke bagian penelitian dan pengembangan (LITBANG) RSUD

Kota Mataram.

H. Cara Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

memperoleh data atau data ringkasan berdasrkan suatu kelompok data

mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan

informasi yang diperlukan (Setiadi, 2007). Adapun cara pengolahan data

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data Primer

a. Data karakteristik pasien, data karakteristik pasien meliputi usia,

jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan diolah secara deskriptif

dan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi. Usia akan

dikategorikan sesuai dengan tingkat perkembangan menurut

Depkes (2009) yaitu masa dewasa awal 26-35 tahun, masa dewasa

akhir 36-45 tahun, masa lansia awal 46-55, lansia akhir 56-65, dan

masa manula >65 tahun.

Pendidikan akan dikategorikan berdasakan UU RI No. 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang terdiri dari 1)

pendidikan dasar, yaitu jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD)

atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama

(SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) 2) Pendidikan menengah,


40

yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA)

dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 3) Pendidikan Tinggi,

mencangkup program pendidikan Diploma, sarjana, magister,

doctor, dan spesialis.

Pekerjaan akan dikatagorikan menjadi bekerja dan tidak

bekerja. Menurut badan pusat statistic (2016), bekerja adalah

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seorang dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau

keuntungan, sedangkan tidak bekerja adalah penduduk usia kerja

(15 tahun dan lebih) yang masih sekolag atau mengurus rumah

tangga. Berdasrkan hal tersebut bekerja terdiri dari jenis pekerjaan:

PNS, Pedagang, petani/peternak/nelayan, pekerja kasar,

TNI/POLRI, pegawai swasta, dan lain-lain.

b. Data Kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke sebelum

intervensi ROM aktif-asitif: spherical grip

Data tentang kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca

stroke sebelum intervensi ROM aktif-asitif: spherical grip diperoleh

menggunakan MMT yang terdiri dari 6 nilai derajat kekuatan otot

untuk mengukur kekuatan otot yang dialami pasien yaitu : 0: lumpuh

total, tidak ada sedikitpun kontraksi otot, 1: terdapat sedikit kontraksi

otot, namun tidak didapkan gerakan pada persendian yang harus

digerakan oleh otot tersebut, 2: didapatkan gerakan, tetapi gerakan

ini tidak mampu melawan gaya berat (gravitasi), 3: dapat

mengadakan gerakan melawan gaya berat (gravitasi) dapat pula

mengatasi sedikit tahanan yang diberikan, 5: tidak ada kelumpuhan

(normal), kekuatan penuh untuk dapat melakukan aktifitas. Setelah

data kekuatan otot yang diukur menggunakan MMT terkumpul,


41

kemudian ditabulasi. Data kekuatan otot pasien pasca stroke

sebelum diberikan intervensi ROM aktif-asitif: spherical grip diolah

secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk table distribusi

frekuensi.

c. Data kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca stroke setelah

intervensi ROM aktif-asitif: spherical grip

Data tentang kekuatan otot ekstremitas atas pasien pasca

stroke setelah intervensi ROM aktif-asitif: spherical grip diperoleh

menggunakan MMT yang terdiri dari 6 nilai derajat kekuatan otot

untuk mengukur kekuatan otot yang dialami pasien yaitu : 0: lumpuh

total, tidak ada sedikitpun kontraksi otot, 1: terdapat sedikit kontraksi

otot, namun tidak didapkan gerakan pada persendian yang harus

digerakan oleh otot tersebut, 2: didapatkan gerakan, tetapi gerakan

ini tidak mampu melawan gaya berat (gravitasi), 3: dapat

mengadakan gerakan melawan gaya berat (gravitasi) dapat pula

mengatasi sedikit tahanan yang diberikan, 5: tidak ada kelumpuhan

(normal), kekuatan penuh untuk dapat melakukan aktifitas.

Setelah data kekuatan otot yang diukur menggunakan MMT

terkumpul, kemudian ditabulasi. Data kekuatan otot pasien pasca

stroke setelah diberikan intervensi ROM aktif-asitif: spherical grip

diolah secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk table distribusi

frekuensi.

2. Data Sekunder

Data tentang gambaran umum RSUD kota Mataram dan Ruang Poli

RSUD Kota Mataram akaan disajikan dalam bentuk deskriptif.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut :


42

1. Alat dan Bahan

a. Bola yang digunakan saat pasien menggenggam pada teknik

spherical grip.

b. Lembar observasi derajat kekuatan otot (terlampir)

2. Prosedur Pelaksanaan

a. Tentukan Sampel

b. Mengisi lembar persetujuan menjadi responden

c. Mengukur derajat kekuatan otot sebelum tindakan ROM aktif-asitif

spherical grip

d. Jelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan prosedur

penelitian yang akan dilakukan pada pasien.

e. Jelaskan tentang penatalaksanaan ROM aktif-asitif: spherical grip

yang akan dilakukan satu kali sehari, tindakan ini akan dilakukan ±

15 menit, tindakan ini akan berlangsung selama 5 hari pada pagi

atau sore hari.

f. Memberikan pasien bola (bola tenis).

g. Melakukan koreksi pada jari-jari agar menggenggam sempurna.

h. Memposisikan wrist joint (pergelangan tangan) 45 derajat.

i. Memberikan intruksi untuk menggenggam (menggeggam kuat)

selama 5 detik kemudian rileks.

j. Melakukan pengulangan sebanyak 7 kali/hari.

k. Mengukur kekuatan derajat otot pasien pada hari ke 5 setelah 5 kali

melakukan tindakan.

J. Analisa Data

Data pengaruh range of motion (ROM) aktif-asitif: spherical grip terhadap

kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien pasca stroke dianalisis secara

inferensial dengan statistic non parametrik dengan uji Wilcoxon Match Pairs
43

Test. Menurut Sugiyono (2015), statistic non parametrik digunakan untuk

menganalisi data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas berdistribusi,

sedangkan uji Wilcoxon Match Pair Test digunakan untuk menguji

signifikansi hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya

ordinal.

Data kekuatan otot pasien pasca stroke sebelum dan sesudah intervensi

ROM aktif-asitif: spherical grip dianalisi menggunakan uji Wilcoxon Match

Pairs Test dengan bantuan SPSS for windows release 16.0 dengan taraf

signifikan 95% (α=0,05). Bila signifikan < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya ada pengaruh ROM aktif-asitif: spherical grip terhadap

kekuatan otot pasien pasca stroke.


44

K. Definisi Operasional

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel Dependent dan Indepent

No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur

1 Independen: Spherical grip Acuan - -


Range Of adalah latihan pelaksanaan
Motion untuk latihan ROM
(ROM) menstimulasi spherical grip
spherical gerak pada
grip tangan dapat
berupa latihan
fungsi
menggenggam.

2 Dependen : Kekuatan otot Menggunakan Nilai Kekuatan Ordinal


Kekuatan adalah skala kekuatan Otot
otot kemampuan otot 0 = lumpuh total,
ekstremitas otot untuk tidak ada
atas berkontraksi sedikitpun
dan kontraksi otot
menghasilkan 1 = terdapat sedikit
gaya. kontraksi otot
namun tidak
didapatkan
gerakan pada
persendian
yang harus
digerakan oleh
otot tersebut
2 = didapatkan
gerakan, tetapi
gerakan ini
tidak mampu
melawan gaya
berat (gravitasi)
3 = dapat
mengadakan
gerakan
melawan gaya
berat (gravitasi)
4 = disamping
dapat melawan
gaya berat
(gravitasi) dapat
pula mengatasi
sedikit tahanan
yang diberikan
5 = tidak ada
kelumpuhan
(normal)

Anda mungkin juga menyukai