Anda di halaman 1dari 43

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

KLAIM, ARGUMEN, DAN KONTRA ARGUMEN


TERKAIT ANALISIS DATA

Disusun Oleh:
Sofia Madani 16030234005
Savira Ayu N. 17030234015
Meutia Asry 17030234017

KA 2017

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2019
KLAIM 1

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian khususnya
pada upaya pengembangan kerangka konseptual penelitian dan uji hipotesis.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Suryana, 2010)
Penjelasan
Dengan memperhatikan diagram di atas, pengembangan kerangka konseptual tidak
didasarkan oleh analisis data, melainkan menggunakan deductive thinking yang
berdasarkan silogisme.
KLAIM 2

Klaim
Statistika adalah salah satu tools of science yang memiliki peran dalam analisis data,
sebuah peran yang tidak dapat dilakukan ilmuwan dengan cara menggunakan logika.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju dengan terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Menurut Sudjana (2005), statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan
kesimpulan berdasarkan data dan penganalisisan yang dilakukan.
Penjelasan
Berdasarkan pernyataan tersebut, analisis data dibagi menjadi analisis data kuantitatif
dan kualitatif. Analisis data kualitatif dapat menggunakan pendekatan logika induktif,
di mana silogisme dibangun berdasarkan hal-hal khusus atau data di lapangan dan
bermuara pada kesimpulan-kesimpulan umum.
KLAIM 3

Klaim
Saat melakukan penelitian, khususnya saat melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan analisis data, seorang peneliti harus bersikap ilmiah. Penyikapan peneliti
bahwa ide ilmiah itu bersifat mutlak karena telah dimiliki data pendukungnya dapat
disebut sebagai sikap ilmiah.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Menurut Suryana (2010), sikap ilmiah yang harus dimiliki peneliti di antaranya
adalah:
1) Sikap ingin tahu, yaitu memiliki sikap bertanya atau selalu penasaran terhadap
sesuatu yang gelap, tidak wajar, dan kesenjangan.
2) Skeptik, yaitu bersikap ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum kuat
dasar pembuktiannya.
3) Kritis, yaitu cakap dalam menunjukkan batas-batas soal, mampu menunjukkan
perbedaan-perbedaan (divergensi) dan persamaan-persamaan (konvergensi), serta
cakap menempatkan pengertian-pengertian yang tepat.
4) Objektif, yaitu mementingkan objektivitas atau tidak memihak.
5) Fre from etique, bahwa ilmu itu monologis, yaitu menilai apa yang benar dan apa
yang salah, tetapi harus memperhatikan apa yang baik dan apa yang buruk bagi
kemanusiaan.
Penjelasan
Berdasarkan poin nomor 2, seorang peneliti harus memiliki sikap skeptis, yang
artinya bersikap ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum kuat dasar
pembuktiannya. Oleh karena itu, peneliti tidak boleh menyikapi ide ilmiah itu mutlak
walaupun telah dimiliki data pendukungnya, karena data pendukungnya belum tentu
kuat pembuktiannya.
KLAIM 4

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis).
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Menurut Siyoto dan Ali (2015), analisis data disebut juga pengolahan data dan
penafsiran data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan,
sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai
sosial, akademis, dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Penjelasan
Berdasarkan pernyataan di atas, analisis data berhubungan dengan tujuan penelitian,
rancangan penelitian, jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan
digunakan, dan taraf kepercayaan yang nantinya dari data tersebut dapat ditarik
kesimpulan.
KLAIM 5

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang hanya
dapat dilakukan jika memiliki keterhubungan yang erat dengan salah satu di antara:
tujuan penelitian, rancangan penelitian, jenis data, distribusi populasi, teknik analisis
yang akan digunakan, dan taraf kepercayaan dalam penerimaan simpulan.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Menurut Siyoto dan Ali (2015), analisis data disebut juga pengolahan data dan
penafsiran data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan,
sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai
sosial, akademis, dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Penjelasan
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam analisis data harus menggunakan rangkaian
aspek secara keseluruhan yang mendukung tercapainya tujuan penelitian dan
rangkaian ini saling memiliki keterkaitan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan karena rangkaian tersebut memiliki
keterkaitan satu sama lain.
KLAIM 6

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan jenis datanya interval atau rasio, maka teknik analisis data
yang dipilih dapat dipastikan tergolong ke dalam kelompok uji parametrik.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)
Penjelasan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, jika jenis datanya interval atau rasio tidak
dapat diuji hanya dengan menggunakan uji parametrik namun dapat juga digunakan
menggunaka uji non parametrik, tergantung dengan distribusi jenis data dan besar
sampel dalam penelitian.
KLAIM 7

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan jenis datanya interval atau rasio dan distribusi popolasinya
teruji normal, maka teknik analisis data yang dipilih dapat dipastikan tergolong ke
dalam kelompok uji parametrik.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas dengan bukti sebagai berikut:

(Siyoto dan Ali, 2015)

Penjelasan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, jika jenis datanya interval atau rasio dan
distribusi popolasinya teruji normal, maka teknik analisis data yang dipilih dapat
dipastikan tergolong ke dalam kelompok uji parametrik.
KLAIM 8

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan jenis datanya interval atau rasio dan distribusi popolasinya
diasumsikan normal, maka teknik analisis data yang dipilih boleh dari kelompok uji
parametrik.
Penilaian Terhadap Klaim

(Siyoto dan Ali, 2015)

Penjelasan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, jika jenis datanya interval atau rasio dan
distribusi popolasinya teruji normal, maka teknik analisis data yang dipilih dipastikan
dari kelompok uji parametrik.
KLAIM 9

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian, jenis
data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf kepercayaan
dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini Anda anggap
benar dan jenis datanya interval atau rasio, maka teknik analisis data yang dipilih bisa
jadi tergolong ke dalam kelompok uji non parametrik.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)

Penjelasan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, jika jenis datanya interval atau rasio maka
belum dipastikan tergolong uji parametrik, bisa jadi jenis data tersebut tergolong ke
dalam kelompok uji non parametrik tergantung macam data dan bentuk hipotesis
yang diajukan.
KLAIM 10

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan jenis datanya nominal atau ordinal, maka teknik analisis data
yang dipilih dapat dipastikan tergolong ke dalam kelompok uji parametrik asal
peneliti memiliki keyakinan yang tinggi.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)

Penjelasan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, jika jenis datanya nominal atau ordinal,
maka teknik analisis data yang dipilih dapat dipastikan tergolong ke dalam kelompok
uji parametrik asal peneliti memiliki keyakinan yang tinggi serta memperhatikan 2
hal utama, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan.
KLAIM 11

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan jenis datanya nominal atau ordinal, maka teknik analisis data
yang dipilih dapat dipastikan tergolong ke dalam kelompok uji non parametrik.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)

Penjelasan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, jika jenis datanya nominal atau ordinal,
maka teknik analisis data yang dipilih belum dapat dipastikan tergolong ke dalam
kelompok uji non parametrik. Hal ini dikarenakan bisa jadi tergolong uji parametrik,
tergantung macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan.
KLAIM 12

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan jenis datanya nominal atau ordinal, maka teknik analisis data
yang dipilih dapat dipastikan tergolong ke dalam kelompok uji parametrik, asal Anda
dapat membuktikan distribusi populasinya normal.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas dengan bukti sebagai berikut:

(Siyoto dan Ali, 2015)

Penjelasan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, jika jenis datanya nominal atau ordinal,
maka teknik analisis data yang dipilih dapat dipastikan tergolong ke dalam kelompok
uji parametrik, asal dapat membuktikan distribusi populasinya normal. Karena salah
satu syarat statistika parametrik yaitu data yang akan dianalisis harus berdistribussi
normal, sedangkan statistika non parametrik tidak menuntut syarat tersebut.
KLAIM 13

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan jenis datanya nominal atau ordinal, maka teknik analisis data
yang dipilih dapat dipastikan tergolong ke dalam kelompok uji parametrik, asal Anda
dapat membuktikan distribusi populasinya normal.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas dengan bukti sebagai berikut:

(Siyoto dan Ali, 2015)


Penjelasan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, disebutkan bahwa contoh dari data ordinal
yaitu prestasi belajar siswa yang diklasifikasikan menjadi kelompok baik, cukup dan
kurang. Hal ini membuktikan bahwa data dalam sebuah penelitian harusny berupa
angka-angka, namun bisa jadi berupa keterangan maupun argument-argumen.
KLAIM 14

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan Anda bertujuan menetapkan salah satu di antara dua
perlakuan yang lebih unggul, maka teknik analisis data yang tepat adalah uji t.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)
Penjelasan
Selain uji t, yang dapat digunakan untuk menetapkan salah satu di antara dua
perlakuan yang lebih unggul,adalah uji Wilcoxon.
KLAIM 15

Klaim
Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan Anda bertujuan menetapkan salah satu di antara dua
perlakuan yang lebih unggul, maka teknik analisis data yang tepat adalah uji
Wilcoxon.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)

Penjelasan
Selain uji Wilcoxon, yang dapat digunakan untuk menetapkan salah satu di antara dua
perlakuan yang lebih unggul,adalah uji t.
KLAIM 16

Klaim
Ciri Analisis data adalah salah satu tahapan penting dalam metode penelitian yang
memiliki keterhubungan yang erat dengan tujuan penelitian, rancangan penelitian,
jenis data, distribusi populasi, teknik analisis yang akan digunakan, dan taraf
kepercayaan dalam penerimaan simpulan (jika ada hipotesis). Jika pernyataan ini
Anda anggap benar dan Anda bertujuan menetapkan salah satu di antara dua
perlakuan yang lebih unggul, maka teknik analisis data yang tepat adalah uji t atau uji
Wilcoxon.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)
Penjelasan
Uji t dapat digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel berpasangan atau dua
perlakuan bila datanya interval atau ratio. Sedangkan untuk uji Wilcoxon dapat
digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel berpasangan atau dua perlakuan bila
datanya ordinal.
KLAIM 17

Klaim
Jika Anda bertujuan menetapkan salah satu di antara tiga perlakuan yang lebih
unggul, maka teknik analisis data yang tepat adalah uji anava satu jalur.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)
Penjelasan
Uji anava satu jalur digunakan untuk menguji sampel yang berpasangan. Apabila
perlakukan yang dilakukan hanya 3, maka tidak dapat digunaka uji anava dua jalur,
karena ada sampel yang tidak berpasangan.
KLAIM 18

Klaim
Jika Anda bertujuan menetapkan salah satu di antara tiga perlakuan yang lebih
unggul, maka teknik analisis data yang tepat adalah uji anava dua jalur.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)
Penjelasan
Uji anava dua jalur digunakan untuk menguji sampel yang berpasangan. Apabila
perlakukan yang dilakukan hanya 3, maka tidak dapat digunaka uji anava dua jalur,
karena ada sampel yang tidak berpasangan.
KLAIM 19

Klaim
Jika Anda bertujuan menetapkan salah satu di antara tiga perlakuan yang lebih
unggul, maka teknik analisis data yang tepat adalah uji Kruskall-Wallis.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)
Penjelasan
Berdasarkan tabel tersebut, uji Kruskall-Wallis dapat digunakan untuk
membandingkan lebih dari 2 sampel yang independent atau tidak behubungan dan
datanya berbentuk ordinal.
KLAIM 20

Klaim
Jika Anda bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel Y dan X yang
mana X dan Y adalah termasuk jenis data rasio, maka teknik analisis data yang tepat
adalah analisis korelasi.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:

(Sugiyono, 2011)
Penjelasan
Korelasi adalah metode analisis yang dapat digunakan untuk mencari hubungan
antara 2 variabel dengan bentuk data rasio.
KLAIM 21

Klaim
Jika Anda bertujuan menetapkan ada atau tidak ada keterhubungan tanpa
mempersoalkan besarnya hubungan antara variabel Y dan X yang mana X dan Y
adalah termasuk jenis data ordinal, maka teknik analisis data yang tepat adalah
analisis korelasi.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah
disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan
tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau
sebaliknya (Nazir, 2005). Untuk jenis data ordinal analisis data yang bisa digunakan
adalah korelasi Spearman atau Spearman’s Coefficient Of (Rank) Corelation,
Jonathan dan Ely (2010) menyatakan bahwa korelasi Rank Spearman digunakan
untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel berskala ordinal.
Penjelasan
Pada klaim telah dijelaskan untuk tanpa mempersoalkan besarnya hubungan antara
variabel Y dan X yang mana X dan Y merupakan data ordinal, tetapi untuk analisis
yang tepat untuk data ordinal adalah analisis korelasi meskipun data tersebut tanpa
mempersoalkan hubungan antar variabel, hal tersebut sesuai dengan jenis data yang
disajikan yang merupakan jenis data yang memiliki suatu tingkatan jadi untuk
menganalisisnya lebih mudah dan jelas jika dilakukan teknik analisis korelasi.
KLAIM 22

Klaim
Anda memiliki model matematika dari kerangka konseptual penelitian seperti berikut:
Y(X1,X2,X3) dan Anda melakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan di
antara ketiga variabel mana yang kontribusinya terbesar terhadap variabel Y, maka
teknik analisis data yang tepat adalah anava satu jalur.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Tujuan dari uji anova menurut Ridwan (2008) adalah untuk membandingkan lebih
dari dua rata-rata, sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi.
Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian, jika terbukti berbeda berarti kedua
sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data sampel dianggap dapat mewakili
populasi).
Penjelasan
Pada klaim terdapat satu variabel kontrol dan tiga variabel manipulasi untuk
menentukan dari ketiga variabel tersebut yang kontribusinya paling besar terhadap
variabel kontrolnya dimana dihasilkan variabel respon maka dilakukan analisis data
anova satu jalur. Analisis varian satu arah merupakan metoda analisis statis yang
bersifat satu arah untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independen dan
melihat perbandingan lebih dari dua kelompok data. Pada klaim disebutkan bahwa
terdapat lebih dari dua variabel independen, melibatkan hanya satu peubah bebas
dengan dua kategori atau lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak
acak.
KLAIM 23

Klaim
Anda memiliki model matematika dari kerangka konseptual penelitian seperti berikut:
Y(X1,X2,X3) dan Anda melakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan di
antara ketiga variabel mana yang kontribusinya terbesar terhadap variabel Y, maka
teknik analisis data yang tepat adalah anareg (analisis korelasi dan regresi).
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Variabel independent yang digunakan lebih dari dua maka seharusnya menggunakan
analisis korelasi dan regresi berganda, dimana berfungsi untuk menganalisis besarnya
hubungan dan pengaruh variabel independent yang jumlahnya lebih dari dua
(Suharyadi, 2004). Fungsi regresi berkaitan erat dengan uji korelasi, karena uji regresi
ini merupakan kelanjutan uji korelasi. Uji regresi memiliki fungsi untuk memprediksi
atau meramalkan besarnya nilai variabel y bila nilai variabel x ditambah beberapa
kali. Untuk dapat melakukan uji regresi, tentu saja terlebih dahulu harus melakukan
uji korelasi (Nanang, 2010).
Penjelasan
Variabel independen yang digunakan lebih dari dua maka lebih tepatnya digunakan
teknik analisis korelasi dan regresi berganda, untuk analisis korelasi dan regesi saja
digunakan untuk variabel independennya tidak lebih dari dua.
KLAIM 24

Klaim
Anda memiliki model matematika dari kerangka konseptual penelitian seperti berikut:
Y(X1,X2,X3) dan Anda melakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan di
antara ketiga variabel mana yang kontribusinya terbesar terhadap variabel Y, maka
teknik analisis data yang tepat adalah anareg (analisis korelasi dan regresi ganda).
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Menurut sugiyono (2010), analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila
peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (nilai turunannya) variabel
dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor di
manipulasi. Jadi analisis regresi ganda akan digunakan bila jumlah variabel
independennya lebih dari dua.
Penjelasan
Dari klaim sudah dijelaskan bahwa variabel independen yang digunakan lebih dari
dua oleh karena itu teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi
dan regresi berganda hal tersebut sesuai dengan teori dan telah dijelaskan diatas
bahwa analisis korelasi dan regresi betganda digunakan untuk jumlah variabel
independennya lebih dari dua. Analisis korelasi berganda digunakan untuk
mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara seluruh variabel X terhadap
variabel Y secara bersamaan. Analisis regresi linier berganda bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediator dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).
KLAIM 25

Klaim
Data kualitatif sering disebut data saja, sedangkan data kuantitatif cukup disebut
dengan atribut.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Penjelasan
Suatu data kualitatif merupakan data yang menjelaskan tentang kualitas, kualitas
suatu fenomena tersebut biasanya tidak mudah atau tidak bisa diukur secara numerik.
Data kuantitatif merupakan data numerik yang biasanya menunjukkan pengukuran
suatu fenomena tertentu dengan angka. Oleh sebab itu tidak bisa dikatakan bahwa
data kualitatif disebut data saja karena kualitatif juga mengandung suatu atribut
begitu juga dengan data kuantitatif.
KLAIM 26

Klaim
Data kualitatif sering disebut dengan atribut, sedangkan data kuantitatif cukup disebut
dengan data.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Metode penelitian kuantitatif adalah suatu bentuk metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang ditetapkan (Tanzeh, 2009).
Penjelasan
Suatu data kualitatif merupakan data yang menjelaskan tentang kualitas, kualitas
suatu fenomena tersebut biasanya tidak mudah atau tidak bisa diukur secara numerik.
Data kuantitatif merupakan data numerik yang biasanya menunjukkan pengukuran
suatu fenomena tertentu dengan angka. Oleh sebab itu tidak bisa dikatakan bahwa
data kualitatif disebut atribut saja karena kualitatif juga mengandung suatu data
begitu juga dengan data kuantitatif.
KLAIM 27

Klaim
Peneliti di bidang kimia tidak mungkin bersentuhan dengan atribut.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Suatu penelitian terutama dalam bidang kimia pasti mengandung atribut untuk
selanjutnya dianalisis dan disimpulkan dari suatu analisis parametrik. Variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Penjelasan
Semua penelitian pada bidang kimia pasti ada suatu variabel untuk mendapatkan
suatu data hasil yang tepat dan bisa mengetahui perbandingan antar data yang
dimanipulasi, untuk mengetahui hasil yang terbaik dari variabel independen yang
diberikan.
KLAIM 28

Klaim
Untuk menganalisis sebuah atribut dapat saja dilakukan dengan teknik analisis secara
deskriptif maupun secara inferensial.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisas. Analisis statistik inferensial sudah ada upaya untuk
mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis
yang telah dilakukan (Siegel, 2000).
Penjelasan
Suatu data atribut tidak bisa dilakukan analisis data secara inferensial karena suatu
analisis inferensial meupakan suatu penarikan kesimpulan bedasarkan penelitian yang
telah dilakukan, tidak cukup dengan menggunakan data atribut saja karena tidak
semua penelitian bersifat kualitatif, ada juga penelitian yang bersifat kuantitatif dan
itu diperlukan suatu data yang akurat untuk dilakukan analisis secara inferensial.
KLAIM 29

Klaim
Untuk menganalisis sebuah atribut dapat dilakukan dengan analisis logis.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Analisis logis didasarkan pada prinsip tertentu, yang terbagi menjadi dua yaitu
analisis universal dan analisis dikotomi, dimana analisis universal dilakukan atas
dasar prinsip deduktif sedangkan analisis dikotomi dilakukan atas dasar term positif
dan term negatif (Sumadi, 1994).
Penjelasan
Suatu analisis logis harus memenuhi syarat yang berlaku, untuk sebuah atribut tidak
cukup mengandung data yang spesifik untuk diambil suatu kesimpulan.
KLAIM 30

Klaim
Seorang mahasiswa dari Prodi Kimia telah memiliki spektra FTIR dari sampel yang
dimiliki, kemudian mahasiswa itu ingin menetapkan gugus fungsional apa saja yang
membangun struktur kimia pada sampelnya maka dia akan melakukan analisis secara
deskriptif.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Spektrum inframerah dihasilkan dari pentrasmisian cahaya yang melewati sampel,
pengukuran intensitas tanpa sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrum
inframerah yang diperoleh kemudian diplot sebagai intensitas fungsi energi, panjang
gelombang atau bilangan gelombang. Analisis gugus fungsi suatu sampel dilakukan
dengan membandingkan pita absorbsi yang terbentuk pada spektrum infra merah
menggunakan tabel korelasi dan menggunakan spektrum senyawa pembanding (yang
sudah diketahui) (Nazir, 2005). Analisis deskriptif bertujuan menggambarkan secara
sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang
diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan
menginterpretasi data dalam pengujian statistik (Sugiyono, 2010).
Penjelasan
Analisis dengan menggunakan spektra FTIR bisa dilakukan dengan adanya suatu
keputusan yang benar keberadaanya jadi diutuhkan suatu pembanding dimana
pembanding tersebut merupakan suatu petunjuk penyusunan gugus fungsi yang
mengandung suatu kebenaran secara teori, sedangkan analisis deskriptif hanya
memaparkan dan menganalisis data apa yang ada.
KLAIM 31

Klaim
Seorang mahasiswa dari Prodi Kimia telah memiliki spektra FTIR dari sampel yang
dimiliki, kemudian mahasiswa itu ingin menetapkan gugus fungsional apa saja yang
membangun struktur kimia pada sampelnya maka dalam menarik simpulan dia dapat
bersilogisme.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Spektrum inframerah dihasilkan dari pentrasmisian cahaya yang melewati sampel,
pengukuran intensitas tanpa sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrum
inframerah yang diperoleh kemudian diplot sebagai intensitas fungsi energi, panjang
gelombang atau bilangan gelombang. Analisis gugus fungsi suatu sampel dilakukan
dengan membandingkan pita absorbsi yang terbentuk pada spektrum infra merah
menggunakan tabel korelasi dan menggunakan spektrum senyawa pembanding (yang
sudah diketahui) (Sumadi, 1994). Silogisme adalah suatu pengambilan keputusan dari
dua macam keputusan suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan
dua keputusan yang mendahuluinya (Mundiri, 2001).
Penjelasan
Analisis dengan menggunakan spektra FTIR bisa dilakukan dengan adanya suatu
keputusan yang benar keberadaanya jadi diutuhkan suatu pembanding dimana
pembanding tersebut merupakan suatu petunjuk penyusunan gugus fungsi yang
mengandung suatu kebenaran secara teori. Silogisme itu sendiri suatu penarikan
kesimpulan yang mengandung pemis-premis dimana dalam bersilogisme terkandung
suatu kebenaran tentang fenomena tersebut, hal tersebut untuk menghasilkan
kesimpulan yang logis (masuk akal) dan tidak diragukan hasilnya karena sudah
terkandung teori dalam proses penyusunannya.
KLAIM 32

Klaim
Ketika seorang peneliti telah berketetapan memilih teknik analisis data pada level
inferensial, maka dalam menginterpretasi hasil analisisnya lebih bagus jika peneliti
ini melakukannya secara deskriptif.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Analisis statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan
kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan
(Siegel, 1997). Analisis deskriptif hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk
deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan,
menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan
(Sumadi, 1994).
Penjelasan
Telah dijelaskan dalam teori pendukung diatas bahwa suatu analisis inferensial
termasuk dalam suatu keputusan berdasarkan analisis yang dihasilkan dari pengujian
hipotesis yang telah dilakukan, jadi suatu tingkatan analisis inferensial sudah
terkandung suatu data yang lengkap dan jelas tidak ada tumpang tindih atau keraguan
atas hasil yang didapatkan serta hasilnya bisa ditangkap oleh orang lain dengan
mudah dan jelas. Sedangkan suatu analisis deskriptif suatu analisis yang hanya
memaparkan data dasar yang didapat dalam bentuk deskripsi, jadi tidak sampai
menerangkan dengan jelas dan lengkap mengenai pengujian hipotesis sampai ke
penarikan kesimpulan sehingga lebih sulit jika dibaca dan dipahami oleh orang yang
membacanya, oleh karena itu analisis deskriptif tidak masuk dalam tingkatan level
analisis statistik inferensial.
KLAIM 33

Klaim
Seorang peneliti (mahasiswa) telah melakukan analisis data menggunakan uji beda
dua rata-rata. Syarat keberlakukan uji yang dipilih telah dipenuhi. Analisis statistika
menyimpulkan kedua rerata tidak berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan
99%. Rerata akibat perlakuan satu adalah 75 dan rerata akibat perlakuan dua adalah
80, maka tidak ada salahnya si peneliti membuat simpulan bahwa perlakuan dua lebih
unggul dibanding perlakuan satu, asal mendapatkan dukungan dari pembimbingnya.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Dalam penelitian kita tidak akan pernah dapat memiliki tingkat kepastian atau tingkat
kepercayaan 100% pada keputusan kita mengenai apakah data empirik mendukung
atau tidak mendukung hipotesis. Artinya, sedikit atau banyak, keputusan penolakan
atau penerimaan hipotesis tentu mengandung probabilitas terjadinya kesalahan.
Semakin kecil peluang terjadinya kesalahan, maka kepercayaan kita terhadap
keputusan akan semakin besar. Penolakan yang didasarkan pada taraf signifikansi
yang kecil tentu saja lebih dapat dipercaya daripada penolakan yang didasarkan pada
taraf signifikansi yang besar. Signifikan-tidaknya suatu statistik yang diuji tergantung
pada ukuran sampel dan variabilitas data (Hadi, 1993).
Penjelasan
Pada kasus tersebut telah dijelaskan bahwa kedua rerata tidak berbeda secara
signifikan pada taraf kepercayaan 99%, peneliti telah memenuhi syarat keberlakuan
uji, jadi boleh saja jika peneliti menyimpulkan bahwa perlakuan dua (80) adalah
perlakukan yang lebih unggul dibandingkan dengan perlakuan satu karena hasilnya
lebih lebsar. Dalam suatu penelitian kita sangat sulit sekali mendapatkan tingkat
kepercayaan 100%.
KLAIM 34

Klaim
Setiap penelitian harus memiliki rumusan hipotesis.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis merupakan suatu
pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian, oleh karena itu maka dari
peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis dengan jelas
(Borg, 2003).
Penjelasan
Telah dijelaskan dalam teori pendukung diatas bahwa suatu penelitian haruslah
mengandung suatu hipotesis hal tersebut digunakan dalam memprediksi hasil
penelitian yang akan dilakukan dimana suatu hipotesis ada yang diterima dan ditolak.
KLAIM 35

Klaim
Rumusan hipotesis harus sejalan dengan kerangka konseptual penelituan yang
diformulasikan oleh peneliti. Teknik analisis datanya pun harus sejalan dengan
rumusan hipotesis yang akan diuji.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Hipotesis sebagai pedoman dalam memberikan arah dan jalannya kegiatan penelitian
yang dilakukan, mulai dari penyusunan desain penelitian, penentuan kriteria dalam
penyusunan instrumen penelitian, termasuk berfungsi sebagai pedoman dalam
menetapkan indikator tentang aspek atau variabel yang diukur, juga sebagai pedoman
dalam menentukan teknik analisis data penelitian (Arikunto, 1997).
Penjelasan
Berdasarkan teori pendukung yang telah dijelaskan diatas bahwa suatu penelitian itu
dilakukan dan dirancang secara runtut dan jelas hal tersebut menghindari suatu
kebingungan dan kesalahan dalam suatu penelitian hal tersebut juga memudahkan
dalam penyusunan analisis data dan pengambilan suatu keputusan yang jelas. Suatu
rumusan hipotesis berada dalam suatu diagram metodologi penelitian dimana disusun
berdasarkan perumusan pola berpikir deduktif. Jika suatu rumusan hipotesis tidak
sejalan dengan kerangka konseptual yang telah dirancang maka akan menyulitkan
dalam pengambilan data penelitian dan dikhawatirkan hasil yang didapatkan juga
tidak sejalan dengan apa yang kita harapkan.
KLAIM 36

Klaim
Hipotesis yang dapat berkaitan dengan pembandingan dua perlakuan, disarankan
untuk diuji menggunakan uji beda dua rata-rata, misal uji t dua pihak.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Fungsi dari uji t adalah untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling
berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan
subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan yang berbeda (Ridwan, 2009).
Penjelasan
Pada penjelasan klaim tersebut telah didukung dengan suatu teori pendukung yang
juga sudah dijelaskan diatas bahwa untuk pembandingan dua perlakuan dilakukan uji
beda rata-rata misalnya uji t dua pihak, dimana uji t digunakan untuk membandingkan
rata-rata dua grup yang saling berpasangan.
KLAIM 37

Klaim
Digunakannya uji t dua pihak dan/atau satu pihak sangat tergantung kepada kerangka
konseptual penelitian.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Uji t adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel
yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan
signifikan (Sugiyono, 2010).
Penjelasan
Untuk melakukan teknik analisis data sebelumnya kita harus melihat kerangka
konseptual yang kita buat, karena setiap uji analisis data terdapat persyaratan sendiri-
sendiri dan tidak bisa sembarang data dilakukan dalam suatu teknik analisis.
KLAIM 38

Klaim
Seorang calon peneliti telah mengembangkan kerangka konseptual penelitan dan
dapat diformulasikan secara matematis seperti berikut: Y(X1,X2). Peneliti ini ingin
memastikan kombinasi antara X1 dan X2 mana yang memberikan hasil (Y) terbaik,
maka dia dapat merancang penelitiannya dengan rancangan faktorial. Teknik analisis
data yang dapat dipilih adalah analisis korelasi regresi ganda dengan catatan syarat-
syaratnya dipenuhi.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Menurut Sugiyono (2010), analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila
peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (nilai turunannya) variabel
dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor di
manipulasi. Jadi analisis regresi ganda akan digunakan bila jumlah variabel
independennya lebih dari dua.
Penjelasan
Berdasarkan teori pendukung yang telah dijelaskan diatas bahwa teknik analisis
korelasi berganda digunakan untuk menganalisis suatu data yang mengandung
variabel independen yang lebih dari dua sedangkan pada klaim yang dijelaskan
terkandung dua variabel dependen saja.
KLAIM 39

Klaim
Seorang calon peneliti telah mengembangkan kerangka konseptual penelitan dan
dapat diformulasikan secara matematis seperti berikut: Y(X1,X2). Peneliti ini ingin
memastikan kombinasi antara X1 dan X2 mana yang memberikan hasil (Y) terbaik,
maka dia dapat merancang penelitiannya dengan rancangan faktorial. Teknik analisis
data yang dapat dipilih adalah analisis varians satu jalur dengan catatan syarat-
syaratnya dipenuhi.
Penilaian Terhadap Klaim
Tidak setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Analisis varians satu arah adalah metode analisis statis yang bersfat satu arah untuk
menguji apakah dua populasi atau lebih yang independen dan melihat perbandingan
lebih dari dua kelompok data (Ridwan, 2009). Tujuan dari uji anova menurut Ridwan
(2009) adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata, sedangkan gunanya
untuk menguji kemampuan generalisasi. Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian,
jika terbukti berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data
sampel dianggap dapat mewakili populasi).
Penjelasan
Telah dijelaskan pada teori pendukung diatas bahwa analisis varians satu jalur
digunakan untuk melihat perbandingan dua atau lebih data kelompok, jadi setiap
kelompok memiliki jumlah data yang sama sehingga bisa dibandingkan dan
dibedakan yang akhirnya bisa digeneralisasikan dengan jelas.
KLAIM 40

Klaim
Selama syarat dan ketentuan diberlakukannya analisis data secara inferensial
parametrik dipenuhi, maka lakukan analisis data secara parametrik karena memiliki
kualitas induktif yang lebih tinggi dan inferensi yang lebih jitu.
Penilaian Terhadap Klaim
Setuju terhadap klaim di atas, dengan bukti sebagai berikut:
Analisis data parametrik memiliki beberapa keunggulan diantaranya, syarat parameter
dari suatu populasi yang menjadi sampel biasanya tidak diuji dan dianggap
memenuhi syarat, pengukuran terhadap data dilakukan dengan kuat serta observasi
bebas satu sama lain dan ditarik dari populasi yang berdistribusi normal serta
memiliki varian yang homogen (Husaini, 2008).
Penjelasan
Telah dijelaskan pada teori pendukug diatas bahwa teknik analisis data secara
parametrik menghasilkan suatu kesimpulan yang lebih konkrit dan jelas,
pengukurannya dilakukan dengan kuat terhadap observasi yang dilakukan serta pada
analisis parametrik memiliki varian yang homogen sehingga jelas dan tidak tumpang
tindih dalam penyusunan analisisnya sehingga bisa dibaca oleh orang lain dengan
mudah dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi IV.
Jakarta: Rineka Cipta.

Borg dan Gall. 2003. Education Research. New York: Allyn and Bacon.

Ely, Suhayati. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Penerbit Rineka Cipta.

Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Risearch. Yogyakarta: Andi Offset.

Husaini, Usman. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mundiri. 2000. Logika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nanang, Martono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ridwan dan Adkon. 2009. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.

Ridwan dan Sunarto. 2008. Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi,
Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:


Gramedia.

Siyoto, Sandu dan Ali, Muhammad. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung : Tarsito.

Suharyadi dan Purwanto. 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.

Sumadi, Suryabrata. 1994. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Suryana. 2010. Metodologi Penelitian. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.

Anda mungkin juga menyukai