Anda di halaman 1dari 13

OPERATING BUDGET, FINANCIAL BUDGET, STATIC,

AND FLEXIBLE BUDGET

Mata Kuliah: Akuntansi Manajemen (EKA 323 A2)

Dosen: Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S.E.,M.Si.,Ak.

Oleh:

Januarianto Demmatande (1707531052/06)

Muhammad Abyzard A.R (1707531086/13)

Yorend Fischientar (1707531088/14)

I Wayan Agus Purnayasa (1707531123/19

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2018/2019
A. Menyiapkan Anggaran Operasional

Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan laporan
pendukung berikut.

1) Anggaran Penjualan
Anggaran Penjualan adalah projeksi yang disetujui komite anggaran yang menjelaskan
penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Langkah pertama dalam pembuatan
anggaran penjualan adalah mengembangkan prediksi penjualan oleh Departemen Pemasaran.
Satu pendekatan untuk memprediksi penjualan adalah pendekatan dari bawah ke atas (bottom-
up approach) yang mensyaratkan setiap tenaga penjual memberikan prediksi penjualan.
Kemudian semua prediksi tersebut disatukan untuk membentuk suatu prediksi jumlah
penjualan. Keakuratan prediksi penjualan ini dapat diperbaiki dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain, seperti iklim ekonomi secara umum, persaingan, iklan, kebijakan penetpan
harga, dan lain-lain.

2) Anggaran produksi
Anggaran Produksi (production budget) menjelaskan banyaknya unit yang harus
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Untuk
menghitung unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan unit serta unit untuk persediaan
awal dan persediaan akhir barang jadi.
3) Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
Setelah jadwal produksi diselesaikan, anggaran untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead dapat disiapkan. Anggaran pembelian bahan baku langsung (direct
materials purchase budget) menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode,
jumlahnya bergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan persediaan
bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan perlu menyiapkan suatu anggaran
pembelian bahan baku langsung yang terpisah untuk setiap bahan baku yang digunakan.
Pembelian (dalam unit) dapat dihitung sebagai berikut.

4) Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukkan jumlah jam tenaga
kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya terkait yang berhubungan dengan jumlah unit dalam
anggaran produksi. Anggaran tenagakerja langsung ditentukan oleh hubungan antara tenaga
kerja dan output. Data jumlah unit yang diproduksi berasal dari data anggaran produksi.

5) Anggaran Overhead
Anggaran overhead (overhead budget) menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua
komponen produksi tidak langsung. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung, hubungan input-output yang telah tersedia untuk diidentifikasi tidak terdapat dalam
komponen overhead. Sebaliknya, terdapat serangkaian aktivitas dan penggerak yang terkait.
Pengalaman dari masa lalu dapat digunakan sebagai panduan untuk menentukan
bagaimana aktivitas overhead berubah sesuai dengan penggeraknya. Komponen individual
yang akan berbeda diidentifikasi (contoh : peralatan). Selain itu, perkiraan jumlah yang
diharapkan akan dihabiskan pada tiap komponen individual per unit aktivitas. Kemudian, tarif-
tarif individual yang dihasilkan dijumlah untuk diperoleh suatu tarif overhead variabel.

6) Anggaran Penjualan dan Administrasi


Anggaran beban penjualan dan adminstrasi (selling and adminstrative budget), menuraikan
pengeluaran yan direncanakan untuk aktivitas nonproduksi. Sama halnya dengan overhead,
beban penjualan, dan administrasi dapat dibagi dalam komponen tetap dan variabel.
Komponen-komponen seperti komisi penjualan, pengiriman, dan perlengkapan berubah sesuai
dengan aktivitas penjualan.

7) Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi


Anggaran persediaan akhir barang jadi (ending finished goods inventory budget)
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input penting
untuk persiapan harga pokok penjualan.

8) Anggaran Harga Pokok Penjualan


Anggaran harga pokok penjualan (cost of goods sold budget) mengungkapkan harga yang
diharapkan untuk barang yang akan dijual. Laporan harga pokok penjualan adalah laporan
terakhir yang diperlukan sebelum anggaran laporan laba rugi dapat disiapkan.

B. Menyiapkan Anggaran Keuangan

Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan yang
biasanya di siapkan adalah :

1. Anggaran kas,
2. Anggaran neraca,
3. Anggaran untuk pengeluaran modal.
Anggaran induk juga berisi rencana untuk pembelian aktiva jangka panjang atau aktiva yang
memiliki rentang waktu lebih dari satu tahun periode operasional. Beberapa aktiva ini dapat dibeli
pada tahun mendatang; rencana-rencana untuk membeli hal lainnya dapat diperinci pada periode
mendatang. Secara khusus, bagian anggaran induk ini disebut pula sebagai anggaran modal.

Anggaran Kas

Pengetahuan kas adalah hal penting dalam bisnis. Dengan mengetahui waktu kemungkinan
terjadinya kekurangan dan kelebihan kas, manajer berencana meminjam uang tunai ketika
diperlukan dan membayar kembali pinjaman selama periode kelebihan kas. Petugas bank bagian
peminjaman menggunakan anggaran kas perusahaan untuk mendokumentasikan kebutuhan atas
uang tunai dan kemampuan untuk membayar kembali.

Kas yang tersedia terdiri atas saldo kas awal dan perkiraan penerimaan kas. Perkiraan penerimaan
kas meliputi semua sumber kas pada periode yang dipertimbangkan. Sumber utama kas adalah
dari penjualan. Karena banyak bagian dari penjualan biasanya adalah menetapkan pola penagihan
piutang dagang. Jika perusahaan telah menjalankan usaha selama beberapa waktu, perusahaan
dapat menggunakan pengalaman di masa lampau untuk membuat daftar piutang dagang. Dengan
kata lain, perusahaan dapat menentukan persentase pembayaran piutang dagangnya dalam bulan-
bulan setelah penjualan dalam jumlah rata-rata.

Contoh : suatu perusahaan Patton Hardware, memiliki pengalaman pembayaran piutang dagang
sebagai berikut.

- Persentase yang dibayar dalam bulan penjualan 30%


- Persentase yang dibayar dalam satu bulan setelah penjualan 60%
- Persentase yang dibayar dalam bulan kedua setelah penjualan 10%

Bagian pengeluaran kas mendaftar semua pengeluaran kas yang direncanakan pada periode
tersebut. Semua beban yang tidak menyebabkan keluarnya kas tidak dimasukkan dalam
daftar (sebagai contoh : penyusutan tidak pernah dimasukkan dalam bagian pengeluaran).
Pengeluaran yang umumnya tidak dimasukkan dalam bagian ini adalah bunga pinjaman
jangka pendek.
Saldo awal kas xxx

Ditambah : penerimaan kas xxx

Kas yang tersedia xxx

Dikurangi : pengeluaran kas xxx

Dikurangi : minimum saldo kas xxx

Kelebihan (kekurangan) kas xxx

Ditambah : kas dari pinjaman xxx

Dikurangi : pembayaran kembali pinjaman xxx

Ditambah : saldo minimum xxx

Saldo akhir kas xxx

Garis kelebihan atau kekurangan kas membandingkan kas yang tersedia dengan kas yang
dibutuhkan. Kas yang dibutuhkan adalah jumlah pengeluaran kas plus saldo minimum kas yang
diminta kebijakan perusahaan. Saldo minimum kas hanyalah jumlah kas terkecil yang menurut
perusahaan dapat diterima.

Kekurangan kas terjadi jika jumlah kas yang tersedia kurang dari kas yang dibutuhkan. Dalam hal
ini, pinjaman jangka pendek akan dibutuhkan. Di pihak lain, kelebihan kas (kas yang tersedia lebih
banyak dari kas yang dibutuhkan perusahaan), perusahaan mampu membayar kembali pinjaman
dan mungkin membuat beberapa investasi sementara.

Bagian akhir anggaran kas terdiri atas pinjaman dan pembayaran kembali. Bagian ini menunjukkan
jumlah yang perlu dipinjam jika terdapat sesuatu kekurangan. Ketika terjadi kelebihan kas, bagian
ini menunjukkan pembayaran kembali yang direncanakan, termasuk beban bunga. Baris terakhir
anggaran kas adalah saldo akhir kas yang direncanakan. Saldo minimum kas dikurangi untuk
menemukan kelebihan atau kekurangan kas. Akan tetapi, saldo kas minimum bukanlah suatu
pengeluaran sehingga saldo tersebut harus ditambahkan kembali untuk menghasilkan saldo akhir
yang direncanakan.

Neraca yang Dianggarkan

Neraca yang dianggarkan bergantung pada informasi yang terkandung dalam neraca saat ini dan
yang berada pada anggaran lain di anggaran induk. Anggaran individual adalah anggaran yang
membentuk anggaran induk sehingga hubungan ketergantungan satu sama lain atas anggaran
komponen menjadi jelas.
C. STATIC BUDGET
Anggaran statis atau static budget adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu.
Anggaran yang direncanakan (planning budget) atau anggaran statis dibuat sebelum periode
berjalan dan hanya valid untuk tingkat aktivitas yang direncanakan. Anggaran statis sesuai dengan
tujuan perencanaan, namun tidak sesuai untuk mengevaluasi biaya. Jika tingkat aktivitas aktual
berbeda dengan yang direncanakan, maka akan sulit untuk membandingkan biaya aktual dengan
anggran statis. Jika aktivitas lebih tinggi dari yang diharapkan, maka biaya variabelnya seharusnya
lebih tinggi dari yang diharapkan dan jika aktivitas lebih rendah dari yang diharapkan, maka biaya
variabelnya akan lebih rendah dari yang diharapkan.

Static budget variance

Static budget variance adalah selisih antara hasil aktual dengan nilai yang dianggarkan pada
static budget. Favorable variance (F) mempunyai efek meningkatkan laba operasi relatif terhadap
nilai yang dianggarkan, sedangkan unfavorable variance (U) mempunyai efek menurunkan laba
operasi relatif terhadap nilai yang dianggarkan.

Static budget variance dibagi menjadi Flexible budget variance dan sales-volume variance.

Penggunaan varians oleh manajemen

Analisis varians sering digunakan untuk eveluasi kinerja yaitu efektifitas (tingkat seberapa besar
tujuan yang diinginkan tercapai) dan efisiensi (jumlah input yang digunakan untuk mencapai level
output yang diinginkan. Dengan input yang terbatas, dapat menghasilkan output yang maksimal)
Jangan secara otomatis menilai bahwa favorable varians mengindikasikan hal yang baik. Karena
varians hanya masalah lebih atau kurang dari standar yang ditetapkan, bisa saja standar yang
ditetapkan tersebut sudah out of date (tidak mencerminkan keadaan ekonomi yang sesuai). Bila
standarnya seperti ini, favorable variance belum tentu menunjukkan kinerja yang bagus.

Standard cost

Standar cost didefinisikan sebagai biaya pada operasi yang efisien. Biaya standar digunakan untuk
mengetahui inefisiensi yang telah terjadi dan untuk memperhitungkan perubahan yang diharapkan
terjadi pada periode budget. Ada pula istilah standar input dan standar price.
Benchmarking

Benchmarking adalah proses berkelanjutan dalam melakukan perbandingan tingkat kinerja


produksi produk dan jasa serta kegiatan lainnya terhadap tingkatan terbaik dari suatu kinerja.

Contoh Soal

Bagi Texas Rex, anggaran dikembangkan berdasarkan prediksi penjualan tahunan sebanyak
5.700 kaus. Karena anggaran statis bergantung pada tingkat aktivitas tertentu, anggaran statis ini
tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja. Untuk mengilustrasikannya, misalnya
penjualan kuartal pertama Texas Rex lebih banyak dari yang diperkirakannya, jumlah 1.100 kaus
terjual, bukan 1.000 kaus seperti yang dianggarkan. Karena kenaikan aktivitas penjualan, produksi
meningkat di atas tingkat yang direncanakan. Sebagai ganti memproduksi 1.060 unit, Texas Rex
memproduksi 1.200 unit kaus.

Laporan kinerja yang membandingkan biaya produksi aktual untuk kuartal pertama dengan
biaya produksi yang awalnya direncanakan disajikan sebagai berikut.

Laporan Kinerja Biaya Produksi Kuartalan

Aktual Dianggarkan Variansi

Unit yang diproduksi 1200 1.060 140

Biaya bahan baku langsung 4.830 4.240 590

Biaya tenaga kerja langsung 1.440 1.272 168

Overhead

Variable :

Perlengkapan 535 477 58

Listrik 170 159 11

Tetap :

Supervisi 1.055 1.105 (50)

Penyusutan 540 540 0


Jumlah 8.570 7.793 777

Jumlah yang dianggarkan untuk tiap overhead sudah tersedia. Jadi setiap jumlah yang
dianggarkan untuk tiap bagian overhead adalah informasi baru kecuali untuk penyusutan.
Informasi ini biasanya akan diperinci dalam anggaran overhead. Menurut laporan terdapat
variansi yang tidak menguntugkan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
perlengakapn, dan listrik. Namun terdapat kesalahan dalam laporan tersebut. biaya aktual
produksi untuk 1.200 unit kaus dibandingkan dengan biaya produksi untuk 1.060 kaus yang
direncanakan. Karena bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan variabel overhead
adalah biaya variabel, maka yang diharaokan tingkat produksi akan menjadi lebih tinggi.
Bahkan jika pengendalian biaya sempurna untuk produksi 1.200 kaus, variansi yang tidak
menguntungkan ini akan menghasilkan paling tidak sejumlah biaya variabel. Untuk
menciptakan laporan kinerja yang berarti, biaya aktual dan perkiraan biaya harus dibandingkan
pada tingkat aktivitas yang sama. Karena output aktual sering berbeda dari output yang
direncanakan, perlu beberapa metode untuk menghitung biaya tingkat output aktual tersebut.

Fleksibel Budget

 Fleksibel budget adalah laporan yang menunjukkan estimasi besarnya revenue dan cost
yang seharusnya, pada tingkat aktual aktivitas tertentu selama periode.
 Fleksibel budget juga dapat didefinisikan sebagai prediksi biaya aktifitas nantinya jika
terdapat perubahan pada output aktifitas.
Karakteristik Fleksibel Budget :

 Memperhitungkan perubahan – perubahan dalam aktifitas yang mempengaruhi cost


 Memberikan estimasi nilai revenue dan cost yang seharusnya terjadi untuk setiap tingkat
aktifitas dalam periode tertentu
 Digunakan dalam evaluasi kinerja, actual cost dibanding dengan cost yang seharusnya
terjadi pada tingkat aktifitas selama periode tertentu bukan dengan static plaing budgeting
Cara Kerja Fleksibel Budget

Pendekatan fleksibell budget mengakali bahwa suatu anggatan dapat disesuaikan untuk
menunjukan besar cost yang seharusnya terjadi untuk menunjukkan besar cost yang
seharusnya terjadi untuk tingkat aktifitas actual tertentu.

Rumus Fleksibel Budget secara umum

Besarnya Anggaran Fleksibel =(Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap

Varian Fleksibel Budget

a. Activity Variance

Ketika fleksibel budget dibandingkan dengan anggaran awal periode (periode


planning), hasilnya adalah activity variance. Activity variance menunjukkan revenue
atau cost yang seharusnya terjadi, sesuai dengan perbedaan antara aktivitas anggaran
dan hasil aktualnya.

b. Revenue dan Spending variance

 Ketika fleksibel budget dibandingkan dengan hasil aktual maka hasilnya adalah
revenue dan spending variance. Revenue variance yang menguntungkan yaitu
Favorable, mengindikasikan bahwa revenue lebih besar daripada yang diharapkan.
Pada tingkat actual aktivitas tertentu . Lalu bila dinyatakan Unfavorable artinya
adalah revenue lebih kecil daripada yang seharusnya terjadi, pada tingkat aktual
aktivitas tertentu,
 Spending variance yang favorable mengindikasikan bahwa cost lebih kecil dari yang
diharapkan, pada tingkat aktivitas tertentu dan Unfavorable ketika cost lebih besar
dari yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Mowen, Hansen 2012. Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 8. Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai