Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI PADA CALON PENGANTIN


TAHUN 2018

I. LATAR BELAKANG
Tingginya angka kematian ibu secara nasional yaitu 307/ 100.000 Kelahiran
Hidup (menurut SDKI tahun 2002 – 2003) Jawa Timur 168/ 100.000 Kelahiran
Hidup (Susenas 2000), dan penurunannya sangat lambat, sedangkan target
yang harus dicapai pada tahun 2010 untuk AKI sebesar 125/ 100.000 Kelahiran
Hidup.
Dalam melakukan peran sebagai pasangan, seorang suami dan istri
haruslah memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Salah satu indikasi bahwa
calon pengantin yang sehat adalah bahwa kesehatan reproduksinya berada
pada kondisi yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan
informasi pra nikah di kelas calon pengantin sehingga calon pengantin
memahami konsep kesehatan reproduksi dan komponennya serta
mempersiapkan catin akan kehidupan perkawinan yang sehat. Rendahnya
kelahiran pada remaja dan rendahnya perkawinan usia dini merupakan salah
satu intervensi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).

II. TUJUAN
- Meningkatkan pemahaman konsep kesehatan reproduksi dan komponennya
- Mempersiapkan kehamilannya dengan menandatangani surat perjanjian pra
nikah
- Melaksanakan Surat Instruksi Walikota No 1 Tahun 2017 tentang Pemeriksaan
Kesehatan dan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi pada Calon Pengantin

III. SASARAN
Pasangan calon pengantin

IV. PELAKSANAAN
- Berupa pertemuan yang terdiri dari pasangan calon pengantin minimal 5
pasang atau per pasang calon pengantin.
a. Dilakukan oleh Tim Puskesmas dengan melakukan sosialisasi kesehatan
reproduksi pada pasangan calon pengantin. Kegiatan evaluasi peningkatan
pemahaman pasangan calon pengantin terhadap kesehatan reproduksinya
dengan memberikan pre test dan post test. Dalam menuju kesepakatan
bersama terkait kesehatan reproduksi pasangan calon pengantin dengan
menandatangani lembar kesepakatan menuju generasi platinum.
b. Laporan kegiatan berisi proses pelaksanaan kegiatan,hasil pre dan post
tes,jumlah calon pengantin yang menandatangani lembar kesepakatan
menuju generasi platinum,kendala dalam pelaksanaan kegiatan.

V. LOKASI
Wilayah kerja Puskesmas kota Surabaya.

VI. SUMBER DANA


- Dana berasal dari DAK Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2018.
- Biaya snack Rp.6.600,00 per kotak dalam 1(satu) kegiatan
- Biaya nasi Rp.26.290, 00 per kotak dalam 1(satu) kegiatan
- Masing-masing puskesmas dapat mengusulkan dan menganggarkan dana
DAK Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2018 sesuai dengan pagu
anggaran.
- Dapat dilakukan tanpa Anggaran.

VII. INDIKATOR KEBERHASILAN


- Indikator Keluaran
Terlaksananya kegiatan sosialisasi kesehatan reproduksi pada calon pengantin
- Keluaran
a. Meningkatnya pemahaman tentang konsep kesehatan reproduksi dan
komponenya
b. Tertandatangani surat perjanjian pra nikah calon pengantin

Surabaya, Januari 2018


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan
Gizi Masyarakat

drg. Yohana Sussie Emissa dr. Kartika Sri Redjeki


NIP. 19651124 199203 2 009 NIP. 19730601 200701 2 013
LAPORAN HASIL KEGIATAN
SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI PADA CALON PENGANTIN

1. Dasar : (Sesuai Nomor Undangan)


2. Tujuan Pelaksanaan :
3. Tanggal Pelaksanaan :
4. Jam Pelaksanaan :
5. Tempat Pelaksanaan :
6. Jumlah Peserta :
7. Proses Kegiatan :
a. Hasil Pre test
b. Hasil Post Test
c. Uraian Pelaksanaan kegiatan
d. Jumlah calon pengantin yang menandatangani lembar kesepakatan menuju
generasi platinum
8. Masalah/ Kendala :
9. Rencana Tindak Lanjut :
10. Kesimpulan :

Surabaya, .....................
` Pelapor :

1. Nama.........(Tanda Tangan)

Anda mungkin juga menyukai