Anda di halaman 1dari 1

ABOUT CONTACT US PRIVACY POLICY  

HAJAR FISIKA
"if you want to find the secrets of the
universe, thinks in terms of energy,
frequency, and vibration" - Nikola
Tesla

×
72  FILSAFAT PERTANYAAN LATIHAN  WAWASAN  PRAKTIKUM PENGHARGAAN NOBEL Yuk SEARCH...
Join Line Square Q&A
S HA RE S
Fisika
Home » Praktikum Elektronika Digital » Laporan Praktikum Karakteristik Transistor

Join No, thanks!

Laporan Praktikum Karakteristik Transistor


 19 Se pte mbe r 2017  Praktikum Ele ktronika Digital 
AddThis
www.hajarfisika.com
Laporan Praktikum Karakteristik Transistor

KARAKTERISTIK TRANSISTOR

I. Tujuan Percobaan
1.1 Menentukan nilai beta transistor
1.2 Mengamati pengaruh RC pada transistor
1.3 Mampu mengkondisikan rangkaian transistor pada keadaan aktif

II. Dasar Teori


Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor ada dua
macam yaitu transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan. Transistor digunakan dalam
rangkaian untuk memperkuat isyrat artinya isyarat masukan lemah dan diubah menjadi isyarat
Labels
kuat pada keluaran. Pada transistor dwikutub sambungan p-n antara emitor dan
BESARAN (5) DINAMIKA GERAK LURUS (1)
basis(Sutrisno,1986).
Transistor mempunyai tiga kaki (elektroda) yang diberinama basis (b), emitor (e) dan DINAMIKA GERAK RO TASI (3) FILSAFAT (3)

collector (c). Basis dihubungkan pada lapisan tengah sedang emitor dan collector pada lapisan GAYA GRAVITASI (1)

tepi. Emitor artinya pemancar, disinilah pembawa muatan berasal. Kolektor artinya GETARAN DAN GELO MBANG (3)

pengumpul.Pembawa muatan yang berasal dari emitor ditampung pada collector. Basis artinya IMPULS DAN MO MENTUM (1)

dasar, basis digunakan sebagai elektroda mengendali. Prinsip transistor juga sebagai KINEMATIKA (6)

penguat(amplifier): artinya transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan kondisi PENURUNAN PERSAMAAN (2)

terbuka(cut off), tetapi tidak pada kondisi keduanya. Prinsip transistor sebagai penghubung PERTANYAAN DASAR FISIKA (1)

(saklar) : transistor akan mengalami Cutoff apabila arus yang melalui basis sangat kecil sekali PRAKTIKUM ELEKTRO NIKA DIGITAL (17)

sehinga collector dan emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan transistor akan mengalami PRAKTIKUM FISIKA (32)

jenuh apabila arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara collector dan emitor bagaikan PRAKTIKUM KIMIA (15)

kawat terhubung dengan begitu tegangan antara collector dan emitor Vce . Prinsip dasar dari kerja PRAKTIKUM PEMRO GRAMAN KO MPUTER (10)

transistor yang lain adalah tidak akan ada arus antara collector dan emitor apabila pada basis tidak SBMPTN FISIKA (9) UN FISIKA SMA (13)

diberi tegangan muka atau bias. Bias pada basis ini biasanya diikuti dengan sinyal-sinyal atau UN FISIKA SMA TAHUN 2015 (8)
pulsa listrik yang nantinya hendak dikuatkan, sehingga pada collector, sinyal yang di inputkan USAHA DAN ENERGI (1)
pada kaki basis telah dikuatkan. Kedua jenis transistor baik NPN ataupun PNP memiliki prinsip
kerja yang sama(Sriwidodo,2012).
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip
kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerahdoped yaitu daerah emitter,
daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistorada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor
memiliki dua sambungan: satuantara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis.
Karena itu,sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu
diodaemitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor basis, ataudisingkat
dengan dioda kolektor.Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila
diodaemitter basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arusterhadap
tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil
dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi
potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat(Malvino,1992).
Transistor NPN dan transistor PNP merupakan transistor yang terbuat dari semikonduktor
tipe P dan semikonduktor tipe N. Pada transistor tipe ini nilai pergerakan dari elektronnya akan
lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan muatan positifnya, sehingga akan memungkinkan
sistem beroperasi dengan arus yang besar dan pada kecepatan yang besar. Arus pada basis akan
dikuatkan oleh kolektor. Jadi transistor NPN akan memasuki daerah aktif ketika tegangan yang
berada pada basis lebih tinggi dari pada emitor dan menuju keluar yang menunjukan arah arus
konvensional, saat alat mendapat panjar maju(Aditya,2012).
Dalam operasi normal transistor, hubungan emitor-basis di catu maju sedangkan hubungan
kolektor-basis di catu balik. Jadi, arus masuk ke transistor lewat terminal emitor dalam
transistor p-n-p, sedangkan dalam transistor n-p-n, arus keluar transistor lewat terminal emitor
(Chattophandyay,1989).
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitudaerah aktif, daerah
saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat,
transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistordigunakan pada rangkaian digital, transistor
biasanya beroperasi pada daerahsaturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena
resiko transistormenjadi hancur terlalu besar(Dwihono,1996).
Rangkaian transistor adalah rangkaian komponen elektronika yang terbuat serta tersusun
oleh bahan semikonduktor yang mempunyai tiga kaki yang biasa
disimbolkan basis (B), emitor (E), dan kolektor (K). Transistor sendiri dibagi menjadi dua jenis
tipe yaitu transistor PNP dan juga transistor NPN yang membedakan kedua transistor tersebut
yaitu dapat dilihat pada tanda panah pada area emitor (E), jika anak panah kebagian dalam, maka
transistor tersebut adalah transistor PNP, sementara jika anak panah mengarah kearah luar maka
transistor tersebut NPN(Zemansky,1962).
Microelectronic Solutions -
API Technologies Solutions
IklanCustom microelectronic solutions,
Iklan
hybrid assemblies, microcircuits and…
apitech.com

Learn more

Transistor mempunyai dua persambungan satu antara emitter dan basis yang lain antara
basis dan kolektor. Sehubungan dengan ini, suatu transistor dapat dipandang sebagai dua dioda
yang dalam hubungan saling membelakang

Dalam gambaran ini diode sebelah kiri disebut diode emitter-basis atau singkatnya diode emitter.
Dioda sebelah kanan disebut dioda kolektor-kolektor atau secara singkat dioda
kolektor(Frenzel,2010).
Untuk frekuensi tinggi, rangkaian setara parameter-h tidak digunakan, hal ini disebabkan
dalam rangkaian parameter-h kita tidak dapat memasang kapasitansi, dan oleh karena kapasitansi
ini menghubungkan kolektor dan emitor dengan bagian tengah basis. Untuk menentukn frekuensi
potong atas pada tanggapan amplitude penguat, kita perlu tahu, kapasitansi ada biasanya
disebutkan pada lembaran data transistor. Namun tidak demikianhanya dengan kapasitansi.
Lembaran data transistor biasanya menyebutkan suatu frekuens yang disebut, yaitu frekuensi
untuk mana β = 1(Yohannes,1979).
Transistor dapat digunakan sebagai saklar elektronika dengan membuat transistor tersebut
berada dalam kondisi cut off (saklar terbuka, arus tidak mengalir). Atau saturasi (saklar tertutup,
sehingga arus mengalir)(Budiharto,2008).
Sebuah rangkaian saklar elektronik dengan menggunakan transistor PNP dan transistor
NPN dipakai menghidupkan dan mematikan LED. Ketika kita membutuhkan rangkaian yang dapat
menyalakan LED ketika cahaya dari lingkungan sekitar mulai meredup. Rangkaian ini boleh jadi
merupakan satu bagian dari sebuah keamanan(Bishop,2004).
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)
dan Kolektor/Collector (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang akan dikuatkan melalui kolektor.Selain digunakan untuk
penguat transistor bisa juga digunakan sebagai saklar. Caranya dengan memberikan arus yang
cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini kolektor
dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat
kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar terbuka. Dengan sifat pensaklaran seperti ini
transistor bisa digunakan sebagai gerbang atau yang sering kita dengar dengan sebutan TTL yaitu
Transistor Transistor Logic.
Transistor dapat berfungsi juga sebagai; (a) penguat arus maupun tegangan yang dipakai
sebagai penguat, (b) sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), (c) stabilisasi
tegangan semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atautegangan inputnya
(FET), dan (d) memungkinkan pengaliran listrik yangsangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya(Surjono,2011).
Easy-to-Use Roadmap
Software
Iklan ProductPlan is the easiest way to
Iklan
visualize and share your roadmap.…
ProductPlan

Sign Up

Salah satu fungsi transistor yang paling banyak banyak digunakan didunia. Elektronika
analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus, penguat tegangan, dan penguat daya. Fungsi
komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada rangkaian pres-amp mic, pres-amp
head,echo, tone control, amplifier dan lain-lain. Berdasarkan cara pemasangannya ground dan
pengambilan output, penguat transistor dibagi menjadi tiga yaitu Common Base (CB), Common
Emittor (CE), dan Common Collector (CC)(Isparela,2012).

Kegunaan transistor dalam kehidupan sehari-hari yaitu saklar sebagai penguat arus, saklar
otomatif untuk menyambung dan memutuskan arus, saklar sebagai orilator getaran frekuensi
radio, dan saklar sebagai stabisator pada adoptor(Rosella,2008).

III. Metodologi Percobaan


3.1 Alat dan Bahan
a. Multimeter (2 buah)
b. Resistor (3 buah)
c. Potensiometer (1 buah)
d. Power supply (1 buah)
e. Transistor BC 108/107 (1 buah)

3.2 Gambar Alat dan Bahan


-

3.3 Gambar Rangkaian

Skema rangkaian di protoboard

3.4 Cara Kerja

IV. Data dan Analisa


4.1 Data Percobaan

4.2 Analisa Data


Prinsip pada percobaan ini yang mana transistor sebagai Penguat (amplifier) adalah dengan
cara membuat transistor bekerja pada wilayah aktif yaitu wilayah yang bekerja antara titik
jenuh(saturasi) dan kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi keduanya. Transistor
dikatakan bekerja pada daerah aktif apabila transistor selalu mengalirkan arus dari kolektor ke
emitor(operasi normal dari transistor). Transistor akan mengalami kondisi terbuka (Cut off)
apabila arus yang melalui basis sangat kecil sekali sehinga kolektor dan emitor akan seperti
kawat yang terbuka, dan Transistor akan mengalami jenuh apabila arus yang melalui basis terlalu
besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung, dengan begitu tegangan
antara kolektor dan emitor VCE adalah 0 Volt sampai kira-kira 0,2 volt (dioda silikon).
Potensiometer diatur nilai resistansinya sampai nilai resistansi maksimal untuk menge-
check atau mengamati nilai IC agar konstan pada kisaran nilaiVCE tertentu, sehingga rangkaian
transistor berada pada keadaan aktif. Jenis Transistor yang digunakan pada percobaan ini adalah
jenis transistor NPN ditandai dengan anak panah mengarah kearah luar pada bagian emitor dan
arus mengalir dari kolektor ke emitor yang basisnya dihubungkan ke ground (negatif).
Konfigurasi yang digunakan pada percobaan ini adalah konfigurasi Common Emitter(CE) atau
Emitor bersama karena pada rangkaian penguat ini dibutuhkan penguatan tegangan dan arus secara
bersamaan. Konfigurasi common emitter ini menghasilkan penguatan tegangan dan arus antara
sinyal input dan sinyal output. Konfigurasi ini ditandai dengan kaki emitor transistor yang di-
ground-kan dan dipergunakan bersama untuk input dan output. Pada konfigurasi emitter, sinyal
input dimasukkan ke basis dan sinyal output nya diperoleh dari kaki kolektor. Maka dari itu arus
yang mengalir pada emitter merupakan arus total pada rangkaian transistor(IE = IB + IC).
Berikut ini adalah gambar grafik hubungan IC terhadap VCE :

Daerah jenuh(Saturasi) adalah daerah dimana VCE = 0 volt sampai kira-kira 0,2 volt (dioda
silikon), yaitu akibat dari efek dioda kolektor-base yang mana tegangan VCE belum mencukupi
untuk dapat menyebabkan aliran elektron. Daerah ini ditandai dengan arus yang maksimum dari
kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor –
emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum(sambungan CE terhubung
maksimum). Daerah saturasi ini dapat dilihat pada grafik 1(Zona A) yang terdapat pada tegangan
0 volt sampai 0,4 volt.
Easy-to-Use Roadmap
Software
Iklan ProductPlan is the easiest way to
Iklan
visualize and share your roadmap.…
ProductPlan

Sign Up

Daerah aktif(daerah normal kerja transistor) ditandai dengan arus IC konstan terhadap
berapapun nilai VCE. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus basis(IC = IB), hal
ini dapat dilihat pada grafik 1(Zona B) yang terdapat pada tegangan 0,4 sampai 1,2 volt, 1,6 volt
sampai 2,4 volt, 1,6 sampai 2,4 volt, 2,8 sampai 3,8 volt, dan 4 sampai 4,6 volt. Daerah aktif
terjadi bila sambungan emiter diberi bias maju dan sambungan kolektor diberi bias balik. Semua
titik operasi antara titik sumbat dan penjenuhan adalah daerah aktif dari transistor. Dalam daerah
aktif, dioda emiter dibias forward dan dioda kolektor dibias reverse. Penguatan sinyal masukan
menjadi sinyal keluaran terjadi pada daerah aktif.
Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor menyumbat
pada hubungan kolektor – emitor. Daerah Cut-Off terjadi jika tegangan VCC dinaikkan perlahan-
lahan, sampai tegangan VCE tertentu tiba-tiba arus IC bernilai nol(VCE = VCC). Daerah cut off
tidak dapat dilihat pada grafik 1, karena tegangan pada percobaan ini hanya sampai 4,6 volt. Pada
umumnya daerah cut off ini terjadi ketika VCE = VCC(power supply), yang mana terjadi pada
tegangan 12 volt dalam percobaan ini.
Tabel 1 pada percobaan didapatkan nilai Vcc sebesar 12 volt untuk percobaan 1 sampai 18.
Nilai VCE berkisar antara 0 - 4,6 volt, IC sebesar 0 - 6 mA, dan IB sebesar 20 µA. Dari tabel ini
dapat diamati bahwa nilai VCE sebanding dengan nilai IC, semakin besar nilai VCE maka semakin
besar juga nilai IC. IB adalah arus yang memasuki kaki transistor basis, Jika IB bertambah
IC bertambah juga dan perubahan arus IC selalu jauh lebih besar dari IB nya karena pada saat IB =
0(basis terbuka) terjadi adanya arus yang bocor pada kolektor-emitor. Pada perhitungan manual
didapatkan nilai IB sebesar 23 µA, perbedaan hasil perhitungan manual dan pengukuran ini
disebabkan beberapa hal, antara lain seperti kesalahan pembacaan hasil pengukuran(paralaks),
umur transistor, hambatan dalam pada voltmeter, dan lain-lain.
Ketika potensiometer ditambahkan sedikit demi sedikit sampai nilai maksimum, nilai arus
pada IC juga bertambah secara proporsional. Pengaruh nilai resistansi(RC) ini membuat
transistor bekerja pada daerah jenuh(saturasi) yang mana pada percobaan ini berada pada nilai 0
volt sampai 0,4 volt.
Nilai β pada transistor adalah parameter yang menunjukkan kemampuan penguatan arus
(current gain) dari suatu transistor. Parameter nilai β pada datasheet transistor 107/108
diketahui berkisar antara 110-450 dan 110-800. Pada perhitungan manual pada percobaan ini
didapatkan nilai β sebesar 287,5 , hasil perhitungan ini berada pada interval datasheet transistor,
yang berarti pengukuran IB dan IC yang didapatkan cukup akurat.

V. Kesimpulan
5.1 Nilai beta(β) transistor pada percobaan ini adalah sebesar 287,5

5.2 Ketika potensiometer ditambahkan sedikit demi sedikit sampai nilai maksimum, nilai arus
pada IC juga bertambah secara proporsional. Pengaruh nilai resistansi(RC) ini membuat
transistor bekerja pada daerah jenuh(saturasi) yang mana pada percobaan ini berada pada nilai 0
sampai 0,4 volt.
Microelectronic Solutions -
API Technologies Solutions
IklanCustom microelectronic solutions,
Iklan
hybrid assemblies, microcircuits and…
apitech.com

Learn more

5.3 Daerah aktif(daerah normal kerja transistor) ditandai dengan arus IC konstan terhadap
berapapun nilai VCE. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus basis(IC = IB), hal
ini dapat dilihat pada grafik 1(Zona B) yang terdapat pada tegangan 0,4 sampai 1,2 volt, 1,6 volt
sampai 2,4 volt, 1,6 sampai 2,4 volt, 2,8 sampai 3,8 volt, dan 4 sampai 4,6 volt. Daerah aktif
terjadi bila sambungan emiter diberi bias maju dan sambungan kolektor diberi bias balik. Semua
titik operasi antara titik sumbat dan penjenuhan adalah daerah aktif dari transistor. Dalam daerah
aktif, dioda emiter dibias forward dan dioda kolektor dibias reverse. Penguatan sinyal masukan
menjadi sinyal keluaran terjadi pada daerah aktif.

VI. Daftar Pustaka


Aditya, Emy.2012. Transistor. Jurnal Transistor. Vol 1(1) : 3-4.
Bishop, Owen.2004. Dasar-Dasar Elektonika. Jakarta : Erlangga.
Budiharto, Widodo.2008. Panduan Praktikum Mikrokontroler AVR Atmegedia. Jakarta : PT.
Elex Media.
Chattopadhyay dkk. 1989. Dasar Elektronika. Jakarta : UI press.
Dwihono.1996. Rangkaian Elektronika Aanalog. Jakarta : PT Elaxmedia.
Fibrika.2016. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar 2. Jambi : Universitas jambi.
Frenzel, L.2010. Penjelasan Elektronika. Jakarta : Erlangga.
Isparela, Yuda.2012. Regulator 5 Volt. Jakarta : Erlangga.
Malvino.1992. Prinsip-Prinsip Elektronika Edisi 7. Jakarta : Erlangga.
Rosella,Erica.2008. Fisika. Jakarta : PT. Pustaka Media
Sriwidodo.2012. Elektronika Dasar. Jakarta : Salemba Teknika.
Surjono, Herman.2011. Elektronika Lanjut. Jakarta : Erlangga.
Sutrisno.1986. Elektronika 1. Bandung : ITB.
Yohannes, H.1979. Dasar-dasar elektronika. Jakarta : Chalia.
Zemansky, Sears.1962. Fisika Untuk Universitas 1. Bandung : Trimitra Mandiri.

VII. Bagian Pengesahan


-

VIII. Lampiran

Related Posts :

Laporan Praktikum Rangkaian Penyearah


www.hajarfisika.com Laporan Praktikum Rangkaian Penyearah RANGKAIAN
PENYEARAH I. Tujuan Percobaan 1.1 Mampu membuat rangkaia… Read More...

Laporan Praktikum Pengenalan Alat Elektronika Digital


www.hajarfisika.com Laporan Praktikum Pengenalan Alat Elektronika Digital
PENGENALAN ALAT ELEKTRONIKA DIGITAL I. Tujuan Percob… Read More...

Laporan Praktikum Karakteristik Transistor


www.hajarfisika.com Laporan Praktikum Karakteristik Transistor KARAKTERISTIK
TRANSISTOR I. Tujuan Percobaan 1.1 Menentukan nilai beta t… Read More...

Laporan Praktikum Transistor sebagai Saklar


www.hajarfisika.com Laporan Praktikum Transistor sebagai Saklar TRANSISTOR
SEBAGAI SAKLAR I. Tujuan Percobaan 1.1 Mahasiswa dapat mera… Read More...

Laporan Praktikum Clipper dan Clamper Dioda


www.hajarfisika.com Laporan Praktikum Clipper dan Clamper Dioda CLIPPER DAN
CLAMPER DIODA I. Tujuan Percobaan Untuk mendapatk… Read More...

2 Responses to "Laporan Praktikum Karakteristik Transistor"

DODYWIDJANARKO WEDNESDAY, NOVEM BER 21, 2018

Sangat bermanfaat

Re ply

Replies

HAJAR FIS IKA ADMIN FRIDAY, NOVEM BER 23, 2018

terima kasih :)

Re ply

Enter your comment...

Comment as: novapradana8@ Sign out

Publish Preview Notify me

Ne we r Post Home O lde r Post

© 2018 Hajar Fisika

Anda mungkin juga menyukai