Anda di halaman 1dari 4

3) Pesaing Industri

Rivalitas (persaingan) di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk


mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang
iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan.
Pada kebanyakan industry gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong
perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut, artinya, perusahaan-
perusahaan saling tergantung satu sama lain (mutually dependent).
Indikator dalam persaingan industri dijelaskan sebagai berikut:
a. Jumlah Pesaing yang Banyak atau Seimbang
Apabila jumlah pesaing besar, kemungkinan persaingan menjadi besar dan bebebrapa
perusahaan mungkin beranggapan bahwa mereka dapat bergerak tanpa diketahui lawan.
Serta jika hanya terdapat sedikit perusahaan, termasuk jika mereka relative seimbang
dalam artian ukuran dan sumber daya memiliki jumlah yang seimbang maka akan
meningkatkan daya kompetitif dari masing-masing MNO (mobile network operator)
tersebut. Jumlah MNO yang ada dalam industri telekomunikasi di Indonesia adalah 6
buah. Kecenderungan masyarakat menggunakan lebih dari satu kartu telepon membuat
jumlah pelanggan seluler di Indonesia melebihi jumlah populasi. Dengan jumlah
penduduk sekitar 250 juta, namun pelanggan telepon seluler di Indonesia lebih dari 300
juta pelangan.
Berikut ini terdapat data yang menunjukkan persaingan industri beberapa operator seluler
raksasa di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
Sumber : Databoks. Katadata Indonesia

Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa operator yang
menguasai pasar seluler di Indonesia, beberapa operator memiliki pangsa pasar yang
tidak terlalu signifikan perbedaannya, namun berdasarkan diagram tersebut dapat dilihat
bahwa yang menjadi pemain utama dalam dunia telekomunikasi seluler ini dikuasai oleh
perusahaan Telkomsel.

b. Pertumbuhan Industri
Pertumbuhan industry telekomunikasi yang kian pesat menyebabkan persaingan di
bidang komunikasi semakin ketat. Agar bisa bertahan, industry telekomunikasi harus
membentuk aliansi dan mengembangkan model bisnis baru. Selain itu, kerjasama dengan
pemain local diharapkan dapat menjadi solusi untuk terus bertahan. Pendapatan industri
telekomunikasi masih menunjukkan pertumbuhan kuat. Hingga triwulan II 2016,
pertumbuhan pendapatan sektor telekomunikasi tumbuh 14,1 persen dibandingkan
triwulan yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, hingga semester pertama 2016,
pertumbuhan industri telekomunikasi Indonesia tumbuh 15,9 persen dan menjadi yang
tercepat di kawasan Asia Pasifik. Laporan UBS Global Research yang dirilis 12 Oktober
2016 menunjukkan bahwa sejak triwulan II 2015 pendapatan industri telekomunikasi
menunjukkan tren penguatan di atas 10 persen. Jumlah populasi Indonesia yang mencapai
250 juta, geografi yang berbentuk kepulauan serta penetrasi internet yang masih rendah
membuat pendapatan sektor telekomunikasi masih tumbuh. Masyarakat butuh informasi
dan komunikasi dengan menggunakan jaringan telekomunikasi.

Sumber : Databoks. Katadata Indonesia

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan industry telekomunikasi di


Indonesia semakin cepat dan tinggi.
c. Diferensiasi Produk
Apabila dalam suatu industry tidak terdapat diferensiasi produk maka akan meningkatkan
persaingan antar pemain yang ada. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam
layanan telekomunikasi yang ada di Indonesia saat ini tidak terdapat diferensiasi produk.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa diferensiasi produk dalam industri telekomunikasi
masih kurang.

d. Adanya biaya tetap yang tinggi


Apabila dalam industry memiliki biaya tetap yang tinggi yang harus dikeluarkan
perusahaan secara rutin maka akan meningkatkan persaingan antar pemain yang ada.
Pada industry telekomunikasi nirkabel MNO terikat atas kepemilikan lisensi spektrum
frekuensi yang digunakannya. MNO harus membayar spektrum frekuensi yang
digunakannya tiap tahun. Biaya tersebut bukan biaya yang kecil. Jadi, MNO berlomba-
lomba untuk meningkatkan kapasitas produksinya sesuai dengan kapasitas maksimum
yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai