Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan
Rumah Sakit Umum milik pemerintah yaitu di RSUD Prof. Soekandar Mojokerto di Provinsi
Jawa Timur, Indonesia. Pemilihan RSUD Prof. Soekandar sebagai lokasi penelitian.
Antibiotik merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan di dunia terkait
dengan banyaknya kejadian infeksi bakteri. Menurut WHO (2006), rumah sakit selalu
negara yang sudah maju 13-37% dari seluruh penderita yang dirawat di rumah sakit
berkembang 30-80% penderita yang dirawat di rumah sakit mendapat antibiotik. Seringkali
penggunaan antibiotik dapat menimbulkan masalah resistensi dan efek obat yang tidak
dikehendaki, oleh karena itu penggunaan antibiotik harus mengikuti strategi peresepan
dunia kesehatan saat ini, salah satunya adalah di Indonesia. Menurut kajian resistensi Badan
Litbang Kesehatan Indonesia (2013) di enam rumah sakit pemerintah di Indonesia, prevalensi
ESBL pada isolat E. coli sebesar 45%, pada isolat K. pneumoniae sebesar 40%, pada isolat K.
The Center for Disease Control and Prevention in USA menjelaskan terdapat 50 juta
peresepan antibiotik yang tidak diperlukan (unnecessary prescribing) dari 150 juta peresepan
setiap tahun (Center for Disease Control and Prevention et al, 2013). Seringkali penggunaan
antibiotik dapat menimbulkan masalah resistensi dan efek obat yang tidak dikehendaki, oleh
karena itu penggunaan antibiotik harus mengikuti strategi peresepan antibiotik (Johns
dapat dilaksanakan pada dua tingkatan penting yaitu di tingkat organisasi dan di tingkat
tenaga kesehatan (AHRQ, 2012). Dengan melakukan penilaian pada tingkat organisasi dan
pemimpin, strategi, ketersediaan informasi serta perilaku tenaga kesehatan terhadap program
dilakukan dengan menganalisis persepsi yang membentuk perilaku tenaga kesehatan terhadap
program antibiotic stewardship yang dapat menggunakan model teori Health Belief Model
(Chow et al, 2015). Informasi tentang persepsi perilaku tenaga kesehatan terhadap program
antibiotic stewardship sangat berguna bagi rumah sakit untuk melakukan perencanaan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo,
2005). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (over behavior), oleh karena itu pengalaman dan penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak