P5 A Bim Faktor Lingkungan PDF
P5 A Bim Faktor Lingkungan PDF
BIOPROSES
teknikkimia@polban.ac.id
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Mikroba
1.Nutrien Yang Cocok dan Cukup
2. Air (kelembaban)
Air sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
mikroba.
Air tidak hanya merupakan komponen utama dari plasma sel
mikroba, namun air penting pula untuk pelarutan makanan
sebelum makanan itu dapat diserap oleh sel.
Kekeringan dapat mematikan mikroba.
Faktor Lingkungan yg Mempengaruhi
Pertumbuhan Mikroba
3. Suhu
Untuk setiap jenis mikroba terdapat suhu minimum, optimum dan
maksimum bagi pertumbuhannya.
Suhu rendah dapat menghentikan pertumbuhan mikroba, namun bila
mikroba tersebut kemudian dipindahkan pada suhu yang sesuai untuk
pertumbuhannya, maka pertumbuhannya akan segera dimulai lagi.
Suhu tinggi lebih banyak merusak pertumbuhan mikroba dari pada
suhu rendah.
Tidak ada satupun mikroba yang berada dalam bentuk vegetatif yang
tahan pendidihan walaupun untuk beberapa menit.
Mikroba dalam bentuk spora dapat tahan pendidihan dalam beberapa
jam.
Suhu Optimum Pertumbuhan Mikroba
6. Cahaya.
Kebanyakan mikroba dapat dirusak oleh cahaya tak langsung dari
matahari dan dalam waktu beberapa jam saja dapat dimatikan oleh
cahaya langsung yang mengenainya.
Sinar-sinar violet, ultra violet dan biru sangat kuat daya mematikan
terhadap mikroba.
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi
Pertumbuhan Mikroba
7. Tekanan Osmosa
Sel-sel mikroba dibalut oleh suatu membran yang semi
permeabel, membran ini dapat melewatkan air masuk ke dalam
sel, demikian pula sebaliknya.
Membran mampu menahan zat-zat yang larut di dalam cairan di
mana sel-sel itu terdapat, untuk tidak masuk ke dalam sel; atau
menahan zat terlarut dalam sitoplasma untuk keluar dari sel.
Sel-sel merupakan suatu unit osmotis yang kecil yang responsif
terhadap perubahan-perubahan pada cairan dalam
lingkungannya.
Pengaruh Perbedaan Tonisitas
Bila sel-sel mikroba ditempatkan pada cairan dengan konsentrasi
zat-zat terlarut yang berbeda-beda akan terjadi beberapa hal :
Dalam cairan yang hipertonis, yaitu cairan dengan konsentrasi zat terlarut
yang tinggi, maka akan terjadi kecenderungan bahwa air akan keluar dari
dalam sel, sehingga sel itu akan mengkerut.
Bila perbedaan antara konsentrasi di luar dan di dalam sel itu besar sekali,
pengkerutan akan terus berlangsung sehingga akhirnya sel mati, keadaan
itu disebut plasmolysis.
Jika perbedaannya tidak begitu besar, maka sel akan mengadakan
penyesuaian terhadap larutan hipertonis untuk mencapai kembali keadaan
turgor dan pertumbuhannya dapat berlangsung lagi.
Pengaruh Perbedaan Tonisitas
Apabila sel itu dimasukan dalam larutan dengan
konsentrasi zat-zat terlarut yang rendah atau dalam
aquadest :
Air akan memasuki sel.
Sel akan mengembang dan pecah yang disebut dengan
plasmotysis.