ISLAM
DOSEN : Drs. H. CHOFID BACHRUDIN
Pertemuan ke 6
1. ALLAH SWT
2. MANUSIA
dhuribat 'alayhimu dzdzillatu ayna maa tsuqifuu illaa bihablin mina laahi wahablin mina
nnaasi wabaauu bighadhabin mina laahi wadhuribat 'alayhimu lmaskanatu dzaalika bi-
annahum kaanuu yakfuruuna bi-aayaati laahi wayaqtuluuna l-anbiyaa-a bighayri haqqin
dzaalika bimaa 'ashaw wakaanuu ya'taduun
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada
tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat
kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka
kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang
demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.
Tafsir al-Jalalain(Ditimpakan atas mereka kehinaan di mana pun mereka berada) sehingga
bagi mereka tak ada kemuliaan dan keamanan (kecuali) dengan dua hal: (dengan tali dari
Allah dan tali dari manusia) yang beriman, yang merupakan janji dari mereka kepada Ahli
Kitab bahwa mereka akan diberi keamanan dengan imbalan pembayaran upeti, maka tak ada
jaminan bagi mereka selain dengan itu (dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah
dan ditimpakan atas mereka kerendahan. Demikian itu bahwa mereka) artinya disebabkan
karena mereka (kafir akan ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar.
Demikian itu) sebagai pengukuhan (disebabkan mereka durhaka) akan perintah Allah (dan
mereka melanggar batas) artinya melampaui yang halal hingga jatuh kepada yang haram.
1. Orang kikir
2. Orang Sombong
3. Orang Yang Keras Hati
Sering kita dapati hadits-hadits yang menyebutkan dosa-dosa besar dengan menggunakan
lafadz “tidak masuk surga yang demikian dan demikian ” apakah maksudnya orang yang
melakukan perbuatan dosa yang disebutkan dalam hadits tersebut tidak akan masuk surga dan
kekal di neraka sebagaimana pemahaman kaum Khawarij? Simak pembahasan berikut.
“Tidak masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut pemberian, orang yang durhaka
terhadap orang tua, dan pecandu khamr” (HR. Ahmad 11/99, An Nasa-i 5688, dishahihkan
oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad Ahmad)
َّل يدخل الجنة مدمن خمر َّل مؤمن بسحر َّل قاطع
“Tidak masuk surga pecandu khamr, tidak juga orang yang membenarkan sihir, tidak juga
orang yang memutus silaturahim” (HR. Ibnu Hibban 6271, dihasankan Al Albani dalam
Silsilah Ash Shahihah 678)
“Tidak masuk surga orang yang durhaka terhadap orang tuanya, dayyuts (suami yang
membiarkan keluarganya bermaksiat), dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Al
Baihaqi dalam Al Kubra 10/226, Ibnu Khuzaimah dalam At Tauhid 861/2, dishahihkan Al
Albani dalam Shahih Al Jami’, 3063)
َّل يدخل الجنة من َّل يأمن جاره بوائقه
“Tidak masuk surga orang yang tetangganya merasa tidak aman dari keburukannya
perilakunya” (HR. Ahmad 14/262, dishahihkan Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad
Ahmad)
من قتل معاهدا لم يرح رائحة الجنة إن ريحها توجد من مسيرة أربعين عاما
“Barangsiapa membunuh orang kafir mu’ahhad, ia tidak mencium wangi surga padahal
wangi surga itu tercium dari jarak empat puluh tahun” (HR. Al Bukhari 3166)
صنفان من أمتي لم أرهما قوم معهم سياط مثل أذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات
مائالت مميالت رؤوسهن مثل أسنمة البخت المائلة َّل يدخلون الجنة وَّل يجدون ريحها وإن ريحها لتوجد من
مسيرة كذا وكذا
“Ada dua golongan dari umatku yang belum pernah aku lihat: (1) suatu kaum yang memiliki
cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang-orang dan (2) para wanita
yang berpakaian tapi telanjang, mereka berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk
unta yang miring. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak akan mencium wanginya,
walaupun wanginya surga tercium sejauh jarak perjalan sekian dan sekian” (HR. Muslim
2128)
secara zhahir hadits-hadits ini menunjukkan bahwa pelaku dosa-dosa tersebut tidak akan
masuk surga. Kaum Khawarij memahami dari hadits-hadits ini bahwa pelaku dosa besar itu
kafir dan kekal di neraka. Ini adalah pemahaman yang menyimpang.