Abstrak
Jagung merupakan salah satu pangan strategis yang bernilai ekonomi karena kedudukannya
sebagai salah satu sumber karbohidrat. Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman
pangan terpenting kedua setelah padi. Dimana biji jagung sering kali digunakan sebagai
campuran beras dengan cara biji jagung dihancurkan terlebih dahulu menjadi butiran lebih
kecil melalui proses penggilingan. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang mampu melakukan
proses penggilingan dengan hasil yang baik dan praktis. Tujuan pembuatan alat ini untuk
menghasilkan suatu alat penggiling biji jagung yang mudah digunakan. Mesin penggiling
jagung ini mempunyai dua cara pengoperasian yakni dengan cara manual dan mekanis. Pada
mesin penggiling jagung ini menggunakan motor bensin 5.5 PK. Motor bensin ini yang
berfungsi sebagai sumber tenaga utama pada pengoperasian mesin penggiling jagung.
Kapasitas efektif dari mesin penggiling jagung ini apabila menggunakan motor bensin yaitu
11 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk mendapatkan hasil beras
jagung. Sedangkan pada pengoperasian dengan cara manual yaitu menggunakan tuas/handel
manual dengan cara di putar sehingga jagung pipil dapat tergiling hingga menjadi beras
jagung. Kapasitas efektif mesin penggiling jagung apa bila menggunakan penggerak
manual/handel ini adalah 4 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk
mendapatkan hasil beras jagung. Mesin penggiling jagung pada intinya berfungsi untuk
menjadikan jagung pipil menjadi beras jagung.
ISSN 0506-98V
I. PENDAHULUAN alami. Tepung sukun memiliki kandungan
Sukun merupakan bahan pangan lokal karbohidrat, vitamin, mineral yang cukup
yang banyak terdapat di Indonesia. Dan saat ini tinggi. Sukun memiliki mineral dan vitamin
penanaman tanaman sukun sedang digalkkan lebih lengkap jika dibandingkan dengan beras
oleh Pemerintah Jawa Timur, sehingga (Suyanti et al. 2003).
ketersediaan buah sukun yang akan mudah Buah sukun memiliki kandungan
ditemui di Daerah Jawa Timur. karbohidrat yang tinggi. BerdasarkanFAO
Teknologi ekstrusi pangan adalah proses (1972) dalam Widayati dan Damayanti
mengalirkan secara paksa bahan pangan (2000), dalam 100 gram tepung sukun
melalui barrel dengan satu atau lebih variasi mengandung energi sebesar 302 kkal, 3.6
kondisi proses pencampuran, pemanasan, dan gram protein, 0.8 gram lemak, 78.9
pengaliran (shearing) serta melewatkan karbohidrat, 58.8 mg kalsium, dan 165.2 mg
melalui die yang didesain untuk membentuk fosfor sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dan/atau menegembangkan hasil ekstrusi menambah nilai gizi produk makanan.
(Rossen dan Miller, 1973).
Ketersediaan sukun menunjukkan c. Buah Naga
perlunya cara untuk mengolah dan menambah d. Beras
nilai jual dari sukun tersebut. Cara yang dapat e. Alat Ekstrusi
digunakan anatara lain dengan melakukan
modifikasi tepung sukun yang diolah menjadi III. METEDOLOGI PENELITIAN
beras cerdas Si’Naga dengan metode ekstrusi.
Inovasi ini diarahkan untuk meningkatkan nilai Diagram Alir Penelitian
jual dan niali guna pangan untuk masa depan Tahap penelitian disajikan
dengan karakteristik beras menyerupai beras pada gambar di bawah ini:
ada umumnya. Dengan menciptakan alat
penceak beras yang secara berkelanjutan yang
dilengakpai dnegan proses pengeringan secara
otomatis.
ISSN 0506-98V
masyarakat dan mengetahui langkah-
langkah yang perlu dilakukan dengan
mencari data-data dari berbagai sumber
seperti buku dan internet.
Selanjutnya dilakukan
perancangan mesin penggiling jagung,
dengan menetapkan kapasitas
penggilingan dan menentukan jenis mesin
penggiling jagung yang akan dibuat.
1. Identifikasi Masalah
Menguraikan tentang pengelompokan
dan pemilihan suatu masalah yang
akan di teliti.
2. Analisis masalah
Menguraikan tentang bagaimana cara
menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang telah dikelompokan.
3. Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang dasar-dasar teori
yang di gunakan dalam penyusunan
untuk menyelesaikan permasalahan.
4. Perancangan alat
Menguraikan tentang cara
merancangan alat.
5. Pembuatan Alat
Menguraikan tentang proses
pembuatan alat.
6. Pengujian Alat
Menguraikan tentang pengujian alat
yang telah dibuat dan di rancang
sedemikian rupa yang nantinya
mendapatkan ha
sil yang diinginkan.
7. Analisis dan Kesimpulan
Menguraikan tentang hasil yang di
dapat dari penelitian atau pengujian
diatas dan dapat menyimpulkan
bahwa alat/mesin penggiling jagung
dua fungsi dengan cara manual dan
mekanik layak digunakan.
Ket :
6. Mistar baja 1. Corong penampung jagung (hopper)
7. Jangka 2. Pully
Sorong 3. Poros
8. Penitik 4. Dudukan Pisau
9. Palu Besi 5. V-Belt
10. Palu Karet 6. Motor Bensin 5,5 PK
11. Mesin Bor 7. Dinding Pengaman Gilingan (casing)
8. Pisau Penggiling
Bahan Pendukung 9. Bantalan
10. Pegas
1. Besi U 5x5mm Tebal 3mm. 11. Penyetel
2. Pelat eser 2x3m Tebal 1,5 mm 12. Rangka Mesin Penggiling
3. Elektroda E6013Ø 2,6. 13. Corong Tempat Keluar Jagung
4. Besi AS ST40 Ø 19.
5. Bearing Ø 19.
6. Bearing Ø 10 Dimensi Rangka Mesin
7. V-belt.
8. Pulley Ø 19 mm Jumlah : 1 Buah
9. Baut
10. Batu gerinda potong Bahan yang di gunakan:
11. Batu gerinda rata Besi U 5x5 cm dan tebal 3 mm.
12. Stenliss AS Ø 2 inchi
Elektroda E6013 Ø2,6
200 mm 200
yang lain hingga seluruh komponen
tersambung dengan baik.
6. Melakukan las penuh pada sambungan 50
rangka.
7. Menghaluskan hasil las dengan
gerinda tangan.
70
110
Poros
Jumlah : 2 Buah
Bahan yang di gunakan: ST 40
Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran benda kerja dengan ukuran
material.
2. Menandai bagian-bagian yang akan Gambar 10. Poros
dipotong sesuai dengan ukuran.
3. Memotong plat sesuai ukuran Pisau Penggiling
4. Menekuk Plat agar terbentuk
menggunakan alat penekuk plat Jumlah : 1 Buah
5. Mengelas tiap-tiap bagian hingga Bahan yang di gunakan:
menjadi bentuk Stenlish AS Ø 2 inchi
6. Kemudian membersihkan sisa trak Ukuran yang di buat :
pada benda kerja tersebut Panjang 11cm, dan Ø 2 inchi
menggunakan mesin gerinda tangan
Volume 1, Nomor 1, Juni 2018
ISSN 0506-98V
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas 33
Jember (JTPUJ)
Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran benda kerja dengan ukuran
material. Gambar 12. Dudukan Pisau
2. Mengkartel benda kerja pada mesin
bubut
3. Mengalalur benda kerja dengan Dinding Pengaman Gilingan (casing)
kedalaman alur 5 mm dan jarak 5 mm
4. Kemudian mengefrais benda kerja Jumlah : 1 Buah
pada mesin frais menggunakan mata
frais ST 37 yang berdiameter Ø 5 mm, Bahan yang digunakan :
dengan kedalaman hasil frai 5 mm. Plat eser tebal 1,5 mm.
Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran
2. benda kerja dengan ukuran material.
3. Mengkartel benda kerja pada mesin
bubut
4. Mengalalur benda kerja dengan
kedalaman alur 5 mm dan jarak 5 mm
5. Kemudian mengefrais benda kerja Gambar 13. Casing Tampak Samping
pada mesin frais menggunakan mata
Finishing
8. Bidang Momen
Perencanaan Poros
M = 0,01 lb in
1. Gaya Radial Yang Terjadi Pada Poros
Fr = 376,66 lb 9. Pengecekan Tegangan Pada Poros
max
2. Tegangan Bahan Maksimum, (psi)
max 1584 lb/in 2
max = 17,600 psi
Syp17600
3. Torsi Poros, Tp (lb.in) Syarat poros aman s
T = 123,75 lb in
1584 Syp 17600
4. Tegangan Tarik Pada Pulli
= 20,625 lb AMAN
Untuk mencari
F2 F2 = 5,15 lb Perencanaan Pasak
1. Gaya Yang Terjadi Akibat Torsi
untuk mencari F1 F = 334,45 lb
Fd = 25,775 lb
2. Ditinjau Dari Tegangan Geser
5. Reaksi Gaya Arah Horizontal Ss = 854,27 lb/in²
V. PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan pada 2. Ketahanan alat perlu di uji secara
penelitian rancang bangun mesin berkesinambungan (continue) untuk
penggiling jagung adalah proses mengetahui performa mesin yang
penggilingan menghancurkan butiran lebih sempurna.
jagung menjadi beras jagung 3. Perlu adanya perhitungan analisis
Mesin ini dibuat melalui hasil biaya, dengan tujuan untuk
perhitungan analisa teknik meliputi semua mengetahui biaya yang diperlukan
komponenya dengan beberapa macam dalam pembuatan alat, sebagai
bahan diantaranya adalah, besi U, plat. rekomendasi bagi masyarakat dalam
Mesin ini bekerja dengan sistem kerja penggunaan alat secara ekonomis.
continue yang dapat digunakan sesuai
fungsinya dan diuji coba menggunakan
daya 5.5 PK. Kapasitas efektif penggiling DAFTAR PUSTAKA
jagung 11 Kg/Jam dengan menggunakan
motor penggerak. Sedangkan kapasitas A.D Deutcsman ‘‘Machine Design Theory
efektif penggiling jagung dengan and Practice”, Machinilan
menggunakan tuas manual yaitu 4 Kg/jam. Publisihing, New Yourk, 1975
Dibandingkan dengan manual, Purnomo, Hari. 2005. Pengantar teknik
mesin memiliki tingkat efisiensi yang Industri penerbit. Graha Ilmu.
lebih tinggi karena mesin ini bekerja Yogyakarta.
dengan baik, desain rangka cukup kokoh
untuk menahan getaran dari mesin Sularsono, Kiyokatsu Suga. Elemen
penggerak. Mesin. Jilid 3. PT. Pradya Paramitha,
Jakarta, 1997.
Saran Wayan Barata ‘‘Elemen mesin I dan II”
1. Dari hasil perancangan alat Jurusan Teknik Mesin, FT IITS
menunjukkan operasi mesin berjalan Surabaya, 1986
baik, tetapi perlu adanya
penyempurnaan dan pembaharuan
terutama pada mekanisme
penggilingan yang memerlukan
rancangan pada pisau penggiling agar
dapat menghasilkan penggilingan
yang lebih cepat lagi.
ISSN 0506-98V
Volume 1, Nomor 1, Juni 2018
View publication stats