Anda di halaman 1dari 13

the downloade

Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Jember (JTPUJ) 21


RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BERAS CERDAS
(SINAGA) DENGAN METODE EKSTRUSI
Verynikaningrum
Mahasiswa Universitas Jember, Kampus Tegal Boto Jember

Abstrak

Jagung merupakan salah satu pangan strategis yang bernilai ekonomi karena kedudukannya
sebagai salah satu sumber karbohidrat. Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman
pangan terpenting kedua setelah padi. Dimana biji jagung sering kali digunakan sebagai
campuran beras dengan cara biji jagung dihancurkan terlebih dahulu menjadi butiran lebih
kecil melalui proses penggilingan. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang mampu melakukan
proses penggilingan dengan hasil yang baik dan praktis. Tujuan pembuatan alat ini untuk
menghasilkan suatu alat penggiling biji jagung yang mudah digunakan. Mesin penggiling
jagung ini mempunyai dua cara pengoperasian yakni dengan cara manual dan mekanis. Pada
mesin penggiling jagung ini menggunakan motor bensin 5.5 PK. Motor bensin ini yang
berfungsi sebagai sumber tenaga utama pada pengoperasian mesin penggiling jagung.
Kapasitas efektif dari mesin penggiling jagung ini apabila menggunakan motor bensin yaitu
11 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk mendapatkan hasil beras
jagung. Sedangkan pada pengoperasian dengan cara manual yaitu menggunakan tuas/handel
manual dengan cara di putar sehingga jagung pipil dapat tergiling hingga menjadi beras
jagung. Kapasitas efektif mesin penggiling jagung apa bila menggunakan penggerak
manual/handel ini adalah 4 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk
mendapatkan hasil beras jagung. Mesin penggiling jagung pada intinya berfungsi untuk
menjadikan jagung pipil menjadi beras jagung.

Kata Kunci : Rancang Bangun, Jagung, Penggiling

ISSN 0506-98V
I. PENDAHULUAN alami. Tepung sukun memiliki kandungan
Sukun merupakan bahan pangan lokal karbohidrat, vitamin, mineral yang cukup
yang banyak terdapat di Indonesia. Dan saat ini tinggi. Sukun memiliki mineral dan vitamin
penanaman tanaman sukun sedang digalkkan lebih lengkap jika dibandingkan dengan beras
oleh Pemerintah Jawa Timur, sehingga (Suyanti et al. 2003).
ketersediaan buah sukun yang akan mudah Buah sukun memiliki kandungan
ditemui di Daerah Jawa Timur. karbohidrat yang tinggi. BerdasarkanFAO
Teknologi ekstrusi pangan adalah proses (1972) dalam Widayati dan Damayanti
mengalirkan secara paksa bahan pangan (2000), dalam 100 gram tepung sukun
melalui barrel dengan satu atau lebih variasi mengandung energi sebesar 302 kkal, 3.6
kondisi proses pencampuran, pemanasan, dan gram protein, 0.8 gram lemak, 78.9
pengaliran (shearing) serta melewatkan karbohidrat, 58.8 mg kalsium, dan 165.2 mg
melalui die yang didesain untuk membentuk fosfor sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dan/atau menegembangkan hasil ekstrusi menambah nilai gizi produk makanan.
(Rossen dan Miller, 1973).
Ketersediaan sukun menunjukkan c. Buah Naga
perlunya cara untuk mengolah dan menambah d. Beras
nilai jual dari sukun tersebut. Cara yang dapat e. Alat Ekstrusi
digunakan anatara lain dengan melakukan
modifikasi tepung sukun yang diolah menjadi III. METEDOLOGI PENELITIAN
beras cerdas Si’Naga dengan metode ekstrusi.
Inovasi ini diarahkan untuk meningkatkan nilai Diagram Alir Penelitian
jual dan niali guna pangan untuk masa depan Tahap penelitian disajikan
dengan karakteristik beras menyerupai beras pada gambar di bawah ini:
ada umumnya. Dengan menciptakan alat
penceak beras yang secara berkelanjutan yang
dilengakpai dnegan proses pengeringan secara
otomatis.

II. LANDASAN TEORI


a. Sukun
Sukun dalam bahasa Jawa berarti tanpa biji atau
breadnut (buah roti). Sukun dapat tumbuh didaerah
basah, tetapi juga dapat tumbuh didaerah kering dengan
kandungan air tanah yang cukup. Sukun adalah jenis
tumbuhan lokal yang memiliki prospek cukup baik
karena dapat tumbuh dengan baik tanpa perawatan
intensif (Supriati 2010). Sukun merupakan tanaman
lokal yang penyebarannya sangat luas dan merata di
daerah yang beriklim tropis, termasuk Indonesia (Taylor
& Tuia 2007). Berdasarkan taksonomi, tanaman sukun
Gambar 6. Diagram Alir
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Penelitian
Filum : Spermatophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Magnoliophyta
Tahapan Penelitian
Bangsa : Urticales
Famili : Rosales
Penelitian ini
Genus : Moraceae
dilakukan atas beberapa tahap,
Spesies : Artocarpus altilis yaitu survei lapangan yang
(Balai Besar Pasca Panen 2009). bertujuan untuk melihat
b. Tepung Sukun keadaan di
Tepung sukun merupakan tepung bebas gluten
yang dihasilkan dari buah sukun yang dibudidaya secara
lapangan, mengetahui permasalah- 30
permasalahan yang sering dihadapi oleh

ISSN 0506-98V
masyarakat dan mengetahui langkah-
langkah yang perlu dilakukan dengan
mencari data-data dari berbagai sumber
seperti buku dan internet.
Selanjutnya dilakukan
perancangan mesin penggiling jagung,
dengan menetapkan kapasitas
penggilingan dan menentukan jenis mesin
penggiling jagung yang akan dibuat.
1. Identifikasi Masalah
Menguraikan tentang pengelompokan
dan pemilihan suatu masalah yang
akan di teliti.
2. Analisis masalah
Menguraikan tentang bagaimana cara
menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang telah dikelompokan.
3. Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang dasar-dasar teori
yang di gunakan dalam penyusunan
untuk menyelesaikan permasalahan.
4. Perancangan alat
Menguraikan tentang cara
merancangan alat.
5. Pembuatan Alat
Menguraikan tentang proses
pembuatan alat.
6. Pengujian Alat
Menguraikan tentang pengujian alat
yang telah dibuat dan di rancang
sedemikian rupa yang nantinya
mendapatkan ha
sil yang diinginkan.
7. Analisis dan Kesimpulan
Menguraikan tentang hasil yang di
dapat dari penelitian atau pengujian
diatas dan dapat menyimpulkan
bahwa alat/mesin penggiling jagung
dua fungsi dengan cara manual dan
mekanik layak digunakan.

Alat dan Bahan


Pendukung Alat
Pendukung
1. Mesin bubut
2. Mesin frais
3. Mesin las
4. Gerinda
potong
5. Gerinda tang

Volume 1, Nomor 1, Juni 2018


Jurnal Teknologi Pertanian Universitas 31
Jember (JTPUJ)

Ket :
6. Mistar baja 1. Corong penampung jagung (hopper)
7. Jangka 2. Pully
Sorong 3. Poros
8. Penitik 4. Dudukan Pisau
9. Palu Besi 5. V-Belt
10. Palu Karet 6. Motor Bensin 5,5 PK
11. Mesin Bor 7. Dinding Pengaman Gilingan (casing)
8. Pisau Penggiling
Bahan Pendukung 9. Bantalan
10. Pegas
1. Besi U 5x5mm Tebal 3mm. 11. Penyetel
2. Pelat eser 2x3m Tebal 1,5 mm 12. Rangka Mesin Penggiling
3. Elektroda E6013Ø 2,6. 13. Corong Tempat Keluar Jagung
4. Besi AS ST40 Ø 19.
5. Bearing Ø 19.
6. Bearing Ø 10 Dimensi Rangka Mesin
7. V-belt.
8. Pulley Ø 19 mm Jumlah : 1 Buah
9. Baut
10. Batu gerinda potong Bahan yang di gunakan:
11. Batu gerinda rata Besi U 5x5 cm dan tebal 3 mm.
12. Stenliss AS Ø 2 inchi
Elektroda E6013 Ø2,6

Desain Gambar Mesin Penggiling Ukuran yang dibuat :


Jagung P 56,5 cm, L 55,5 cm, T 87,5 cm

Konstruksi Mesin Pengggiling Jagung Mesin yang digunakan : Mesin gerinda,


Mesin penggiling jagung ini : Mesin las,
konstruksinya berukuran panjang 56,5 cm : Mesin gergaji.
lebar 55,5 cm dan tinggi 129 cm
Proses pengerjaan:
1. Siapkan bahan yang akan digunakan
untuk perancangan rangka
2. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran benda kerja dengan ukuran
material.
3. Mengukur panjang besi U yang akan
dipotong sesuai ukuran rangka yaitu
dengan dimensi 56.5 cm x 55.5 cm x
87.5 cm kemudian menandainya.
4. Potong besi U dengan ukuran 56.5 cm
sebanyak 4 buah, 55.5 cm 4 buah, dan
87.5 cm 4 buah dengan menggunakan
mesin gergaji.
5. Lakukan pengelasan las titik terlebih
Gambar 7. Kontruksi Mesin Penggiling dahulu pada batang besi U dan besi U
Jagung

Volume 1, Nomor 1, Juni 2018


ISSN 0506-98V
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas 32
Jember (JTPUJ)

200 mm 200
yang lain hingga seluruh komponen
tersambung dengan baik.
6. Melakukan las penuh pada sambungan 50

rangka.
7. Menghaluskan hasil las dengan
gerinda tangan.
70
110

Gambar 9. Corong / Hopper

Poros
Jumlah : 2 Buah
Bahan yang di gunakan: ST 40

Gambar 8. Rangka Mesin Penggiling Jagung Ukuran yang di buat :


Panjang 450 mm,
dan Ø 19 mm (1 buah)
Corong Penampung Jagung (Hopper). Panjang 345 mm dan Ø 19 mm (1 Buah)

Jumlah : 1 Buah Mesin yang digunakan : Mesin bubut


: Mesin gergaji
Bahan yang di gunakan:
Plat eser tebal 1,5 mm Proses pengerjaan:
Elektroda E6013 Ø2,6 1. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran benda kerja dengan ukuran
Ukuran yang di buat : material.
T= 22 cm. LB = 11x11 cm. 2. Memotong benda kerja 2 buah
LA= 20x20 cm menggunakan mesin gergaji.
3. Kemudian Melakukan bubut rata
Mesin yang di gunakan : Gurinda Tangan, hingga Ø 19 sebanyak 2 buah.
: Mesin Las,
450 mm Ø19

Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran benda kerja dengan ukuran
material.
2. Menandai bagian-bagian yang akan Gambar 10. Poros
dipotong sesuai dengan ukuran.
3. Memotong plat sesuai ukuran Pisau Penggiling
4. Menekuk Plat agar terbentuk
menggunakan alat penekuk plat Jumlah : 1 Buah
5. Mengelas tiap-tiap bagian hingga Bahan yang di gunakan:
menjadi bentuk Stenlish AS Ø 2 inchi
6. Kemudian membersihkan sisa trak Ukuran yang di buat :
pada benda kerja tersebut Panjang 11cm, dan Ø 2 inchi
menggunakan mesin gerinda tangan
Volume 1, Nomor 1, Juni 2018
ISSN 0506-98V
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas 33
Jember (JTPUJ)

frais ST 37 yang berdiameter Ø 5 mm,


Mesin yang digunakan : Mesin bubut, dengan kedalaman hasil frai 5 mm.
: Mesin Frais,
: Mesin gergaji

Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran benda kerja dengan ukuran
material. Gambar 12. Dudukan Pisau
2. Mengkartel benda kerja pada mesin
bubut
3. Mengalalur benda kerja dengan Dinding Pengaman Gilingan (casing)
kedalaman alur 5 mm dan jarak 5 mm
4. Kemudian mengefrais benda kerja Jumlah : 1 Buah
pada mesin frais menggunakan mata
frais ST 37 yang berdiameter Ø 5 mm, Bahan yang digunakan :
dengan kedalaman hasil frai 5 mm. Plat eser tebal 1,5 mm.

Elektroda E6013 Ø2,6

Ukuran yang di buat :


P = 36 cm x L = 34,7 cm x T = 20 cm
Gambar 11. Pisau Penggiling
Mesin yang digunakan : Gurinda Tangan
: Mesin Las
Dudukan Pisau.
Jumlah : 1 Buah Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
Bahan yang di gunakan: ukuran benda kerja dengan ukuran
Stenlish AS Ø 2 inchi material.
2. Menandai bagian-bagian yang akan
Ukuran yang di buat : dipotong sesuai dengan ukuran.
Panjang 11cm, dan Ø 2 inchi 3. Memotong plat sesuai ukuran
4. Mengelas tiap-tiap bagian hingga
Mesin yang digunakan : Mesin bubut, menjadi bentuk
: Mesin Frais, 5. Kemudian membersihkan sisa trak
: Mesin gergaji pada benda kerja tersebut
menggunakan mesin gerinda tangan

Proses pengerjaan:
1. Mempelajari gambar dan memeriksa
ukuran
2. benda kerja dengan ukuran material.
3. Mengkartel benda kerja pada mesin
bubut
4. Mengalalur benda kerja dengan
kedalaman alur 5 mm dan jarak 5 mm
5. Kemudian mengefrais benda kerja Gambar 13. Casing Tampak Samping
pada mesin frais menggunakan mata

Volume 1, Nomor 1, Juni 2018


ISSN 0506-98V
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Jember (JTPUJ) 34

Gambar 14. Casing Tampak Depan


Gambar 16. Corong Tempat Keluar Jagung

Finishing

Bahan yang di gunakan


- Dumpul isamu ½ Kg.
- Batu gurinda rata 2 buah.
- Cat aclose 2 kaleng ½ Kg
Gambar 15. Dinding Pengaman Gilingan (2 warna).
- Tiner 1 liter.

Corong Tempat Keluar Jagung Alat yang di gunakan


- Mesin gerinda tangan.
Jumlah : 1 Buah. - Kuas 1Buah.
Bahan : Plat eser tebal
1,5 mm. Proses pengerjaan:
Elektroda E6013 Ø2,6. 1. Membersihkan tip-tiap komponen
Ukuran yang di buat : T = 17 cm, mesin yang masih kotor.
L = 12cm, 2. Menutup sudut-sudut komponen mesin
P = 60 cm seperti rangka, dinding corong dengan
Mesin yang di gunakan : Gurinda tangan. menggunakan dumpul, ini berguna agar
: Mesin las. hasil pengecetan bagian bagian tersebut
menjadi rapi.
Proses pengerjaan: 3. Mengecet komponen-komponen mesin
1. Mempelajari gambar dan memeriksa tersebut di atas.
ukuran benda kerja dengan ukuran 4. Selesai
material.
2. Menandai bagian-bagian yang akan Proses Pengerjaan
dipotong sesuai dengan ukuran. Proses pengerjaan merupakan
3. Memotong plat sesuai ukuran. urutan langkah pengerjaan dari bahan
4. Mengelas tiap-tiap bagian hingga baku sampai menjadi benda kerja yang
menjadi bentuk. dikehendaki sesuai dengan ukuran yang
5. Kemudian membersihkan sisa trak telah direncanakan. didalam pengerjaan
pada benda kerja tersebut harus memperhatikan efisiensi waktu,
menggunakan mesin gerinda tangan. kemudahan pengerjaan dan faktor
perakitan, proses pengerjaan ini berfungsi
sebagai petunjuk bagi operator dalam
membuat suatu komponen. rencana
pengerjaan mempunyai arti penting yaitu
sebagai acuan untuk menentukan waktu

ISSN 0506-98V Volume 1, Nomor 1, Juni 2018


Jurnal Teknologi Pertanian Universitas 35
Jember (JTPUJ)

penggiling yang berputar dan dudukan


perakitan sehingga pada akhirnya dapat pisau. Jagung pipil akan langsung di giling
diketahui besar biaya yang diperlukan. melalui pisau penggling tersebut kemudia
Selain itu juga dapat diketahui tahap-tahap jagung pipil akan keluar melalui corong
dalam proses pengerjaan serta mesin- tempat keluar jagung dengan bentuk
mesin yang digunakan. jagung yang sudah tergiling.
Dari tahap-tahap pengerjaan ini
dapat diketahui lamanya waktu dan Perencanaan Sistem
besarnya biaya pengerjaan. Proses Transmisi Perencanaan Pulli
pengerjaan ini disusun secara berurutan dan V-Belt
dan bertahap dari awal sampai
terbentuknya benda jadi dengan 1. Kecepatan Pulli Keliling 1 Dan 2
didasarkan pada pengalaman dan teori.
V1 = 2 m/s
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN V2 = 27,19 m/s

Deskripsi Mesin Penggiling Jagung 2. Sudut Kontak 1


Secara utuh konstruksi mesin Sin α = 0,19 = 12,16
penggiling jagung dapat dilihat pada  1  155 ,68 °
gambar lampiran. Secara garis besar mesin
ini terdiri dari bagian rangka, corong 4. Gaya Keliling Yang Timbul Pada Pulli
penampung jaung, system transmisi dan 1 Dan 2
tenaga penggerak. Rangka terbuat dari F = 280,5kg
besi U 5x5 yang berfungsi sebagai
penopang utama mesin, Pisu penggiling 5. Torsi Pada Pulli 1
dan dudukan pisau merupakan bagian inti T1 = 10687,05 kg mm
pada proses kerja mesin penggilig jagung
ini, Dinding mesin penggiling terbuat dari 6. Torsi Pada Pulli 2
plat eser dengan ketebalan 0,5 T2 = 42748,2 kg mm
mm. Sedangkan pada bagian bawah
dilengkapi dengan corong keluar. 7. Panjang V-Belt 1 L
Transmisi berfungsi untuk meneruskan = 1748,20mm
gerak dari penggerak utama menuju
gerakan putar poros yang terpasang pada 8. Mencari Tegangan Tarik Dan
pisau penggiling. Sistem transmisi terdiri Tegangan Kendor
dari pulley dan sabuk. Tenaga penggerak
pada mesin ini menggunakan motor  Kekendoran V-Belt (F1) Tipe Belt:
bensin 5.5 PK. Motor bensin ini yang B
berfungsi sebagai sumber tenaga utama Amin = 554
pada pengoperasian mesin penggiling
jagung.  Luasan Penampang Belt
ZA = 16,696
Sistem Kerja Mesin Penggiling Jagung  Ketegangan V-Belt (F1)
Motor bensin dijalankan dan Amax = 9600,2 psi
setelah putaran motor stabil, dilakukan
dengan cara meletakan butiran-butiran 9. Tegangan Maksimum Yang Timbul
jagung/jagung pipil kedalam corong Dari Operasi V-Belt
penampung jagung, kemudian jagung pipil  max  103 ,12 psi
akan masuk pada rumah penggiling
jagung yang di bawahnya terdapat pisau

ISSN 0506-98V Volume 1, Nomor 1, Juni 2018


Jurnal Teknologi Pertanian Universitas 36
Jember (JTPUJ)

10. Jumlah Putaran V-Belt 7. Reaksi Gaya Arah Vertikal


U  1rps
 Fy  0
11. Umur V-belt
H = 388,86 jam kerja RA + RB = 27,1358

8. Bidang Momen
Perencanaan Poros
M = 0,01 lb in
1. Gaya Radial Yang Terjadi Pada Poros
Fr = 376,66 lb 9. Pengecekan Tegangan Pada Poros
max
2. Tegangan Bahan Maksimum, (psi) 
max  1584 lb/in 2
 max = 17,600 psi
 Syp17600
3. Torsi Poros, Tp (lb.in) Syarat poros aman s

T = 123,75 lb in
1584  Syp 17600
4. Tegangan Tarik Pada Pulli
= 20,625 lb  AMAN
 Untuk mencari
F2 F2 = 5,15 lb Perencanaan Pasak
1. Gaya Yang Terjadi Akibat Torsi
 untuk mencari F1 F = 334,45 lb
Fd = 25,775 lb
2. Ditinjau Dari Tegangan Geser
5. Reaksi Gaya Arah Horizontal Ss = 854,27 lb/in²

RA + RB = 0,6804 + 0,6804 + 25,775 = 3. Ditinjau Dari Tegangan Kompresi


27,1358 lb Sc = 1708,55 lb/in²
 m 0
Syarat pasak aman Sc ≤ Ssyp
Rb = 27,0337 lb
Sc ≤ 15312
Mencari RA
RA= 0,1021 lb Sc 206,42 ≤ 15312  AMAN

6. Momen Lentur Horizontal


Perencanaan Bantalan
Bidang A – C 1. Daya Yang Hilang (Akibat
0,1021 Gesekkan)
MC = x 0,205 HP = 5,5
Bidang C – B 2. Umur Bantalan
MB = 27,0337 x 0,24 L10 = 419,14 jam
Bidang D – B
MB = 0,13 lb in

ISSN 0506-98V Volume 1, Nomor 1, Juni 2018


Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Jember (JTPUJ) 37

V. PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan pada 2. Ketahanan alat perlu di uji secara
penelitian rancang bangun mesin berkesinambungan (continue) untuk
penggiling jagung adalah proses mengetahui performa mesin yang
penggilingan menghancurkan butiran lebih sempurna.
jagung menjadi beras jagung 3. Perlu adanya perhitungan analisis
Mesin ini dibuat melalui hasil biaya, dengan tujuan untuk
perhitungan analisa teknik meliputi semua mengetahui biaya yang diperlukan
komponenya dengan beberapa macam dalam pembuatan alat, sebagai
bahan diantaranya adalah, besi U, plat. rekomendasi bagi masyarakat dalam
Mesin ini bekerja dengan sistem kerja penggunaan alat secara ekonomis.
continue yang dapat digunakan sesuai
fungsinya dan diuji coba menggunakan
daya 5.5 PK. Kapasitas efektif penggiling DAFTAR PUSTAKA
jagung 11 Kg/Jam dengan menggunakan
motor penggerak. Sedangkan kapasitas A.D Deutcsman ‘‘Machine Design Theory
efektif penggiling jagung dengan and Practice”, Machinilan
menggunakan tuas manual yaitu 4 Kg/jam. Publisihing, New Yourk, 1975
Dibandingkan dengan manual, Purnomo, Hari. 2005. Pengantar teknik
mesin memiliki tingkat efisiensi yang Industri penerbit. Graha Ilmu.
lebih tinggi karena mesin ini bekerja Yogyakarta.
dengan baik, desain rangka cukup kokoh
untuk menahan getaran dari mesin Sularsono, Kiyokatsu Suga. Elemen
penggerak. Mesin. Jilid 3. PT. Pradya Paramitha,
Jakarta, 1997.
Saran Wayan Barata ‘‘Elemen mesin I dan II”
1. Dari hasil perancangan alat Jurusan Teknik Mesin, FT IITS
menunjukkan operasi mesin berjalan Surabaya, 1986
baik, tetapi perlu adanya
penyempurnaan dan pembaharuan
terutama pada mekanisme
penggilingan yang memerlukan
rancangan pada pisau penggiling agar
dapat menghasilkan penggilingan
yang lebih cepat lagi.

ISSN 0506-98V
Volume 1, Nomor 1, Juni 2018
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai