Anda di halaman 1dari 2

Adegan 1

Lampu menyala, music mulai dijalankan, warga desa satu persatu masuk sambil menari dan ke posisi
masing-masing, semua menari sampai musik berhenti. Music berhenti Bima dan Ibu masuk ke
panggung dari arah yang sama. Bima bernostalgia dengan desa, berpamitan dengan desa lalu
berpamitan dengan ibu (anak/ibu menyanyikan lagu selamat tinggal). Lalu anak dan ibu keluar
panggung masing-masing ke arah yang berlawanan. 5 detik kemudian datang pebisnis dan ilmuan
nya sedang membicarakan tentang SDA desa tersebut, mereka datang bersamaan. Bawahan RT
menghampiri pebisnis dan mereka berbincang tentang bisnis (pebisnis memberikan iming-iming ke
bawahan RT), bawahan RT pun tertarik dan membawa pebisnis dan ilmuan ke rumah pak RT, mereka
keluar panggung kearah berlawanan secara bersamaan.

Lampu mati, Semua karakter pergi keluar panggung

Adegan 2

Lampu menyala, Bawahan RT menuntun Pebisnis dan Ilmuan ke Rumah Pak RT. Bawahan RT masuk
dengan pebisnis & ilmuan. Negoisasi dimulai (pebisnis dan ilmuan menjelaskan maksud berbisnis,
tapi pak RT ragu), karena kebingungan pak RT menyuruh Bawahan RT untuk memanggil perwakilan
warga desa untuk musyawarah. Warga desa berkumpul, Pak RT melakukan voting (disela Pebisnis,
pebisnis memberikan iming-iming pekerjaan dan uang), warga akhirnya setuju. Ilmuan
mengeluarkan surat perjanjian, pak RT tanda tangan lalu berjabat tangan dengan pebisnis (warga
bersorak dan tepuk tangan gembira). Pebisnis dan ilmuan pamit untuk mempersiapkan bisnis nya.
Pebisnis dan ilmuan keluar kearah kanan dengan warga, pak RT dan bawahan RT keluar kearah kiri.
Lampu Mati.

Adegan 3 (3/4tahun kemudian)

Lampu menyala (lampu merah), suasana desa seperti kerja rodi, warga desa diatur oleh bawahan
Pebisnis. Pak RT datang mengecek warga (pak RT kebingungan karena warga nya menderita, lalu dia
berbicara sendiri akan keadaan desa nya), lalu Pak RT mengajak warga desa untuk bangkit melawan
pebisnis,(keadaan kacau) ditengah demo bawahan pebisnis kewalahan dan Pebisnis datang. Pebisnis
menunjukkan kertas perjanjian (pebisnis bernyanyi musical tentang penindasan). Lalu warga kembali
bekerja kembali. Pebisnis bersombong diri ditengah panggung lalu datang ilmuan memberitahukan
kalau SDA desa sudah habis, pebisnis menyuruh bawahannya untuk beres-beres. Bawahan, ilmuan
dan pebisnis keluar kearah kanan. Lampu Mati (semua warga pindah ke kiri panggung) (properti
rumah ibu dan kost anak muncul). Ibu dan anak sudah duduk di kursi berlawanan arah, Lampu sorot
menyala, anak menelpon ibunya (menyanyikan lagu rindu ) lalu ibu ingin anak pulang, telepon
selesai, ibu menangis, dan anak berdiri. Lampu Mati, Semua orang keluar panggung.

Adegan 4 (setelah beberapa bulan pebisnis pergi)

Warga desa dalam keadaan miris, Lampu menyala. (datang dari arah kiri) anak kebingungan dengan
keadaan desa dan prihatin dengan keadaan warga, lalu menuju rumah nya (kanan panggung). Anak
masuk rumah dan bertemu ibu (ibu bernyanyi ibu pertiwi), anak dan ibu berbincang, dan ibu
menyuruh anak untuk membangun desa kembali, anak menelpon pak RT untuk mengumpulkan
seluruh warga desa untuk berkumpul. Anak keluar ke kiri panggung, Lampu Mati. Anak masuk dari
kiri ke rumah pak RT yang penuh dengan warga (warga desa tertunduk sedih), anak dan pak rt
berbincang dan mengajak warga untuk membangun kembali desa. Anak mengajak warga desa untuk
membangun kembali, seorang warga berteriak “tapi bagaimana caranya?”. Anak berdiri dan mulai
bernyanyi dengan pak RT, lalu mengajak berdiri para warga yang sedih, saat seluruh warga sudah
berdiri, para warga membetulkan properti dll sambil bernyanyi bersama. Setelah property sudah
diperbaiki semuanya berkumpul dan menari bersama. Ditengah mendari bersama pebisnis dan
ilmuan datang ikut menari sambil di tahan polisi. Semua menari hingga lagu selesai. Lagu selesai
semua memberi ucapan terima kasih. Lampu Mati.

Anda mungkin juga menyukai