Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peraturan yang tertuang dalam Undang undang nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menekankan bahwa dalam rangka pewujudan cita-
cita bangsa dan merealisasikan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam
pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibentuk Aparatur Sipil Negara yang memiliki nilai-nilai pribadi seperti integritas,
professional, netral dan bebas dan intervensi politik, bersih dan praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. ASN di tuntut cakap menyelenggarakan pelayanan publik
yang baik bagi masyarakat yang sanggup berperan sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa sebagaimana cita-cita dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga Administrasi
Negara (LAN) adalah diklat prajabatan dengan pola ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) ditetapkan
menjadi salah satu jenis Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta berdaya saing. Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI) No.12
Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, peserta
Pelatihan Dasar diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS
dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat
tugas, sehingga peserta diklat dapat merasakan manfaatnya secara langsung.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang. Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka peningkatan
mutu. Suatu pendidikan dikatakan berkualitas apabila proses belajar mengajar
dapat berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses
pembelajaran yang bermakna. Selain itu pendidikan disebut berkualitas apabila

1
peserta didik menunjukan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas
belajar sesuai dengan sasaran dan tujuan pendidikan. Hal ini dilihat pada hasil
belajar yang dinyatakan pada proses akademik.
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, memegang peranan penting
dalam mempercepat penguasaan ilmu teknologi. Hal itu dikarenakan matematika
merupakan sarana berpikir untuk menumbuhkembangkan cara berpikir logis,
sistematis dan kritis. Pelajaran matematika di sekolah sering menjadi salah satu
pelajaran yang ditakuti oleh sebagian besar siswa. Persepsi negatif itu ikut
dibentuk oleh anggapan bahwa matematika merupakan ilmu yang abstrak, teoritis,
penuh lambang-lambang dan rumus yang sulit dan membinggungkan, yang
muncul atas pengalaman kurang menyenangkan ketika belajar di sekolah.
Akibatnya pelajaran matematika tidak dipandang secara objektif lagi.
Matematika sering kali dipandang sebagai produk yang sudah ada dan harus
ditransfer ke pikiran anak, bukan sebagai proses. Oleh karena itu, mereka yang
berorientasi kepada matematika sebagai produk akan cenderung mentransfer
materi matematika yang telah dimiliki ke dalam pikiran siswa. Lain halnya jika
menanggap matematika sebagai proses, maka pembelajaran matematika
merupakan suatu usaha untuk membantu siswa dalam mengkontruksi pengetahuan
itu melalui proses, makanya diperlunya sebuah media dalam pembelajaran. Media
merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya media komunikasi
ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran yang
dimaksud adalah media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk mengoptimalkan
kegunaan seluruh panca indera siswa untuk menambah efektifitas siswa dengan
langkah mendengar, meraba, serta menggunakan fikirannya dengan logis. Media
pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Lampasio tidak tersedia untuk semua
materi. Hal ini disebabkan karena tidak semua media pembelajaran matematika
dijual di pasaran dan kesulitan untuk memperolehnya. Sehingga membuat belum
optimalnya penggunaan media pembelajaran matematika di SMP Negeri 2
Lampasio. Keterbatasan media tersebut tidak dapat dijadikan alasan dalam proses
pembelajaran tidak menggunakan media.

2
Melihat pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran sebagai
alat bantu dalam meningkatkan minat belajar matematika pada siswa perlu adanya
alternatif lain. Media bisa dikembangkan dari bahan-bahan sederhana di sekitar
kita, seperti barang-barang bekas. Dengan memanfaatkan barang bekas sangat
menguntungkan selain murah, mudah didapat dan siswa sudah tidak asing lagi
dengan barang-barang tersebut.
Berdasarkan pemaparan di atas maka upaya yang akan dilakukan penulis
untuk mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran melalui pemanfaatan
barang bekas.

1.2 Gambaran Singkat Organisasi

Tabel 1.1 Informasi data sekolah

INFORMASI DATA SEKOLAH


SMP NEGERI 2 Lampasio
No Data Keterangan
1 NSS
2 NPSN
3 Alamat Jl.
a. Desa /Kelurahan Sibea
b. Kecamatan Lampasio
c. Kabupaten Tolitoli
4 Kode Pos
5 Nomor Telp -
6 Nama Kepala Sekolah Cakrawati, S.Pd,M.Eng
7 Status Sekolah Negeri

3
8 Tahun berdiri 2007

Kepala Sekolah
CAKRAWATI, S.Pd.,M.Eng
Nip: 196504151992032011

Ketua
Komite

Kaur Kurikulum Kaur Kurikulum Kaur Kurikulum Kaur Kurikulum

Bendahara BOS

Dewan Guru

1.3 Visi, Misi dan Nilai Organisasi


a. Visi Dan Misi Kabupaten Tolitoli
Visi:
Menuju tolitoli yang sejahtera berkarakter aktif, adil, dan religius.
Misi:
1. Menguatkan tata-kelola pemerintahan yang baik dan bersih
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat dan menurunkan tingkat
kemiskinan berbasis kawasan
3. Mewujudkan sumber daya manusia melalui pendidikan berkarakter dan
kesehatan berkualitas.
4. Menguatkan daya saing daerah berbasis desa dan kecamatan
5. Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam dan mempertahankan
kelestarian lingkungan hidup

4
6. Merestorasi infrastruktur dasar dan strategis serta sarana dan prasarana
daerah
b. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Lampasio
Visi: mewujudkan insan SMP Negeri 2 Lampasio yang ” INDAH ” Intelek,
Normatif, Disiplin, Andal, Harmonis, berdasarkan Iman dan Taqwa.
Misi:
1. Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran Agama dan budaya yang
dianut sehingga terbina siswa yang kopeten dan berahlak mulia.
2. Melaksanakan inovasi dalam pembelajaran untuk terlaksananya
pembelajaran yang bermutu dan bermakna.
3. Melaksanakan kedisiplinan seluruh warga sekolah.
4. Melaksanakan pengembangan SDM tenaga kependidikan.
5. Melaksanakan pembinaan minat dan bakat siswa melalui olahraga dan
seni secara berkesinambungan.
6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam
pemanfaatan media teknologi informasi dan komunikasi.
7. Meningkatkan sarana dan prasarana penduduk yang memadai dalam
lingkungan sekolah yang rindang dan asri.
8. Membina komunikasi dan koordinasi antara sekolah, Masyarakat, dan
kelompok yang terkait dengan stakehholders.
c. Nilai-nilai Organisasi

1.4 Tugas dan Fungsi Jabatan Guru


1. Tugas Guru :
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-
Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :
a. Merencanakan pembelajaran;
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

5
d. Membimbing dan melatih siswa;
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai; dan
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan
dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
2. Fungsi Guru :
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru
yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
d. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

6
BAB II
TINJAUAN MATERI PELATIHAN

2.1 Tujuan Aktualisasi

Adapun tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ini untuk menjadikan pegawai
ASN yang memiliki sikap profesional yaitu ASN sebagai pelaksana pelayanan
publik, oleh karena itu dalam melaksanakan dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ANEKA akan menjadi dasar dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan
publik sehingga dengan hal tersebut rencana aktualisasi yang penulis buat
bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran matematika
melalui pemanfaatan barang bekas sehingga penyampaian materi dapat
dikomunikasikan dengan baik, menarik dan bervariasi melalui media
pembelajaran, menarik perhatian siswa sehingga meningkatkan minat belajar
siswa. Dan siswa juga dapat memanfaatkan barang bekas menjadi berdaya guna.

2.2 Manfaat Aktualisasi

Manfaat dari penerapan nilai aktualisasi ini menjadikan pegawai yang memiliki
nilai-nilai Dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti korupsi yang dapat diaplikasikan secara langsung
kedalam pekerjaannya agar lingkungan kerja semakin lebih baik dengan
diterapakan nilai ANEKA di dalamnya.

2.3 Nilai-Nilai Dasar ASN


Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN-RI)
No.12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, peserta Latsar diharapkan mampu menginternalisasikan
nilai-nilai dasar ASN dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan
aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai dasar PNS yang merupakan seperangkat
prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi ASN adalah sebagai
berikut:

7
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dalam
banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibiltas atau
tanggung jawab. Namun, pada dasarnya kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (Lembaga
Administrasi Negara, 2015).
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani masyarakat secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Terdapat beberapa nilai dasar yang merujuk kepada akuntabilitas,
yaitu:
Tabel 2.1 Nilai dan indikator nilai akuntabilitas
Nilai-nilai Indikator
a. Tanggung Jawab Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara tuntas
dan dengan hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan
b. Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan
bukti nyata dari hasil dan proses yang dilakukan
c. Kejelasan Target Melakukan perencanaan atas apa yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan dengan melalui
identifikasi program atas kebijakan yang perlu
dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan
akan dilaksanakan, dan biaya yang di butuhkan
d. Netral Menunjukkan sikap netralitas PNS dan kepentingan
tertentu
e. Orientasi Publik Mengutamakan kepentingan Masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan
f. Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan
ketidakjujuran
g. Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi
h. Konsisten Melakukan tindakan yang telah disepakati dan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku dari
waktu ke waktu
i. Partisipatif Terlibat secara mental dan emosi kepada
pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di
dalamnya

8
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah keadaan jiwa dimana kita merasa memiliki kesetiaan
secara alami kepada tanah air. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.2 Nilai dan indikator nilai nasionalisme
Nilai – nilai Indikator
a. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama
b. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat
martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
c. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa
2) Rela Berkorban

3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara


tanah air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan
perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman
d. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggungjawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku
dan budaya
e. Keadilan 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-
Sosial royongan.
2) Mendahulukan kewajiban daripada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik
5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya

3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi tentang standar norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah, perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

9
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Nilai dan indikator nilai etika publik
Nilai-nilai Indikator
a. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan
2) pelayanan
3) Tidak membebani masyarakat
4) Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang bersih
b. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku
2) Siap menerima masukan dari pihak lain
3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan tugas
dan fungsinya
c. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan
2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
d. Sopan 1) Membiasakan atau membudayakan senyum, sapa, santun
dan ramah dalam memberikan pelayanan
2) Saling menghargai dan berkomunikasi baik
3) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
e. Transparansi 1) Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan
2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau golongan
f. Bersikap 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
hormat 2) Mengindahkan nasehat orang lain
3) Membantu / meringankan setiap urusan orang lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesama
manusia
g. Bertanggung 1) Menggunakan barang milik negara sesuai peruntukannya
jawab terhadap 2) Tidak menjual barang milik negara
barang milik 3) Memelihara dan tidak merusak barang milik negara
negara
h. Tidak 1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
diskriminatif dan 2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan agama dalam
adil memberikan pelayanan.
3) Berperilaku adil/ proporsional dalam menjalankan tugas

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil dimana efektifitas dan efisiensi menjadi
sorotan publik dalam memberikan penilaian terhadap capaian kinerja

10
perusahaan ataupun institusi pemerintah. Adapun nilai - nilai indikatornya
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 Nilai dan indikator nilai komitmen mutu
Nilai-nilai Indikator
a. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Mencapai target
3) Berhasil guna
a. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
b. Inovatif 1) Berpikir kreatif dan inovatif
c. Orientasi 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat
Mutu 2) Bekerja cepat, tepat ramah
3) Melayani dengan hati
4) Melindungi dan mengayomi
5) Melakukan perbaikan kelanjutan

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun nila- nilai
indikatornya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5 Nilai dan indikator nilai anti korupsi
Nilai-nilai Indikator
a. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
pengadaan
2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat pengawasan
proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
inventarisasi aset milik negara
b. Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau
menghilangkan barang inventaris dan kekayaan instansi
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus penyalahgunaan
wewenang dan kerugian negara yang sednga dilakukan
penanganan berwajib
c. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan
urusannya
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apaun pada
petugas/ pejabat yang telah melaksanakan tuga dan

11
tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan
tugas pokoknya
d. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan peraturan yang berlaku
e. Tanggung 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan
Jawab diri sendiri/orang lain dan korporasi dan dapat merugikan
keuangan negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
f. Kerja 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan
keras apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya
2) Memilik kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan
hasil terbaik
g. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal.
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi
pelaksaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset negara
h. Berani 1) Berani menlak perintah yang berlawanan dengan hukum
dana dapat merugikan negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
i. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku
secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya

6. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul, selaras dengan perkembangan jaman,
berikut indikator nilai manajemen ASN yaitu kepastian hukum, profesionalitas,
porposionalitas, keterpaduan, netralitas, delegasi, kesejahteraan, akuntabilitas,
efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan dan kesatuan.

12
7. Pelayanan Publik
Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Merupakan pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan /atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Prinsip
pelayanan publik, yaitu :
Tabel 2.6 Prinsip pelayanan publik
1) Partisipasif Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi hasilnya
2) Transparan Menyediakan akses bagi warga negara unStuk mengetahui
segala hal terkait pelayanan publik yang di selenggarakan
3) Responsif Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya
4) Tidak Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
Diskriminatif warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
negara
5) Mudah dan Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
Murah memperoleh layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal
dan mudah untuk dipenuhi
6) Efektif dan Mampu mewujudkan tujuan – tujuan yang hendak
Efisien dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana
7) Aksesibel Dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaran publik,
mudah dilihat, gampang ditemukan) dan dapat dijangkau
dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya yang harus
dipenuhi masyarakat.
8) Akuntabel Harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada
masyarakat
9) Berkeadilan Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan
mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

13
8. Whole Of Goverment

Merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang


menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karena
itu, wog juga dikenal sebagai pendekatan interagency yaitu pendekatan yang
melibatakan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan. Berikut indikator nilai WOG yaitu koordinasi, singkronisasi, kolaborasi
dan komunikasi.

14
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Validasi Isu


Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan
aktualisasi ini adalah alat analisis AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematika,
Layak), sedangkan penentuan kualitas isu dilakukan dengan menggunakan
alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Tabel 2.7 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu APKL dan USG

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 2.8 Analisis Isu Menggunakan APKL


No A P K L
ISU JML RANK
. (1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Kurangnya kesadaran siswa
1. dalam memelihara fasilitas 3 4 2 2 11 4
sekolah
Belum optimalnya penggunaan
2. 4 5 4 4 17 1
media pembelajaran Matematika
Kurangnya motivasi siswa dalam
3. mengikuti pembelajaran 4 5 3 4 16 2
matematika
Belum optimalnya kegiatan
4. 4 3 3 3 13 3
ekstrakulikuler
Dari kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut kemudian
dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG,
yang meliputi kriteria :

15
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang nilai 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu
tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Tabel 2.9 Analisis Kualitas Isu Menggunakan USG
Penilaian Kriteria
No U S G Jml Rank
Masalah (1-5) (1-5) (1-5)
1. Belum optimalnya penggunaan
5 4 5 14 1
media pembelajaran Matematika
2. Kurangnya motivasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran 5 4 4 13 2
matematika
3. Belum optimalnya kegiatan
4 3 4 11 3
ekstrakulikuler

Berdasarkan analisis APKL dan USG, maka isu yang diangkat dalam
rancangan ini adalah “belum optimalnya penggunaan media pembelajaran
matematika di kelas VII SMP Negeri 2 Lampasio”.

3.2 Dampak jika isu tidak terselesaikan


Jika isu belum optimalnya penggunaan media pembelajaran Matematika
dengan proses pembelajaran yang monoton tidak terselesaikan, akan
mengakibatkan pembelajaran matematika yang monoton dan membosankan untuk
siswa sehingga penyampaian materi tidak dapat dikomunikasikan dengan baik
akan berdampak rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran matematika.

16
3.3 Hubungan Antara Kegiatan Dengan Peran Dan Kedudukan ASN
Berdasarkan masalah yang terjadi dilingkungan Sekolah SMP Negeri 2
Lampasio terkait dengan belum optimalnya penggunaan media pembelajaran
Matematika di kelas VII SMP Negeri 2 Lampasio yang memiliki keterkaitan
dengan peran kedudukan ASN yaitu pelayanan publik yaitu memberikan
pelayanan terbaik kepada siswa dengan menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan diaglogis sesuai dengan fungsi
guru pada Pasar 20 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

17
3.4 RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : Julvian Fredy Lineaus, S.Pd


NDH : 27
Unit Kerja : SMP Negeri 2 Lampasio
: Belum optimalnya penggunaan media dan metode pembelajaran Matematika di kelas VII SMP
Identifikasi Isu/Masalah Negeri 2 Lampasio
: Pembelajaran Efektif melalui penggunaan media barang bekas berbasis metode games di kelas VII
Gagasan Pemecahan Isu SMP Negeri 2 Lampasio

Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi,
Organisasi
Misi Organisasi
1. Konsultasi dengan Membuat janji untuk Waktu dan tempat - Etika Publik (bersikap Kegiatan ini
Kepala Sekolah konsultasi dengan Kepala untuk konsultasi hormat) terkait dengan
Sekolah - Akuntabilitas (kejelasan Misi kabupaten
target) Tolitoli:
Konsultasi kepada Kepala Persetujuan, arahan dan - Etika (Sopan, bersikap Mewujudkan
Sekolah petunjuk dari Kepala hormat dan terbuka) sumber daya
Sekolah - Akuntabilitas manusia melalui
(Transparan) pendidikan
- Komitmen Mutu berkarakter dan
(Orientasi Mutu) kesehatan

18
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi,
Organisasi
Misi Organisasi
Membuat jadwal kegiatan Jadwal Kegiatan - Akuntabilitas berkualitas.
sosialisasi, pembuatan dan (Kejelasan target,
penggunaan media tanggung jawab) Misi Sekolah:
pembelajaran melalui - Komitmen mutu Melaksanakan
pemanfaatan barang bekas (efektif) inovasi dalam
pembelajaran
untuk
terlaksananya
pembelajaran
yang bermutu
dan bermakna.

2. Mendaftar media yang Mencari referensi materi Referensi materi dan - Komitmen mutu Kegiatan ini
akan dibuat dan media pembelajaran media pembelajaran (efisien dan orientasi terkait dengan
matematika mutu) Misi kabupaten
- Akuntabilitas (tanggung Tolitoli:
jawab) Mewujudkan
sumber daya
Mendaftar media yang Daftar media yang akan - Komitmen mutu manusia melalui
akan dibuat dibuat (Efisien dan orientasi pendidikan
mutu) berkarakter dan
- Akuntabilitas kesehatan
(Kejelasan target) berkualitas.

19
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi,
Organisasi
Misi Organisasi
Mengidentifikasi Daftar kebutuhan alat - Komitmen mutu Misi Sekolah:
kebutahan alat dan bahan dan bahan yang akan (efektif dan efisien) Melaksanakan
yang akan digunakan digunakan dalam - Akuntabilitas (kejelasan inovasi dalam
dalam pembuatan media pembuatan media target) pembelajaran
pembelajaran pembelajaran untuk
terlaksananya
pembelajaran
yang bermutu
dan bermakna.

3. Sosialisasi pemanfaatan Mempersiapkan materi Materi sosialisasi - Akuntabilitas (tanggung Kegiatan ini
barang bekas sosialisasi yang akan jawab) terkait dengan
disampaikan - Komitmen mutu Misi kabupaten
(efektif dan efisien) Tolitoli:
Mewujudkan
Mempersiapkan tempat Tersedianya tempat dan - Akuntabilitas (tanggung sumber daya
dan peralatan untuk peralatan untuk jawab) manusia melalui
sosialisasi pemanfataan sosialisasi pemanfataan - Komitmen mutu pendidikan
barang bekas barang bekas (efektif dan efisien) berkarakter dan
Sosialisasi pemanfaatan Terlaksananya - Nasionalisme kesehatan
barang bekas kepada sosialisasi pemanfaatan (KeTuhanan) berkualitas.
warga sekolah barang bekas - Komitmen mutu
(efektif dan efisien) Misi Sekolah:
- Akuntabilitas (tanggung Melaksanakan

20
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi,
Organisasi
Misi Organisasi
jawab) inovasi dalam
- Etika Publik (sopan) pembelajaran
untuk
terlaksananya
pembelajaran
yang bermutu
dan bermakna.

4. Mempersiapkan alat Meminta siswa Barang bekas yang - Komitmen mutu Kegiatan ini
dan bahan pembuatan mengumpulkan barang akan digunakan dalam (efisien) terkait dengan
media bekas yang akan pembuatan media - Anti korupsi Misi kabupaten
digunakan dalam (sederhana) Tolitoli:
pembuatan media Mewujudkan
Mempersiapkan alat dan Alat dan bahan - Akuntabilitas (tanggung sumber daya
bahan lainnya dalam jawab) manusia melalui
pembuatan media - Komitmen mutu pendidikan
(efisien) berkarakter dan
kesehatan
berkualitas.

5. Pembuatan media Memilah barang bekas Barang bekas telah - Komitmen mutu Kegiatan ini
pembelajaran yang akan digunakan dipilah (efisien) terkait dengan
dalam pembuatan media - Anti korupsi Misi kabupaten
pembelajaran (sederhana) Tolitoli:

21
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi,
Organisasi
Misi Organisasi
Membuat media Media pembelajaran - Akuntabilitas (tanggung Mewujudkan
pembelajaran melalui dari barang bekas jawab) sumber daya
pemanfataan barang bekas - Komitmen Mutu manusia melalui
(Efisien dan inovatif) pendidikan
- Anti Korupsi berkarakter dan
(sederhana) kesehatan
berkualitas.

Misi Sekolah:
Melaksanakan
inovasi dalam
pembelajaran
untuk
terlaksananya
pembelajaran
yang bermutu
dan bermakna.
6. Penggunaan metode Membuat rencana Rencana pelaksanaan - Akuntabilitas (tanggung Kegiatan ini
pembelajaran berbasis pelaksanaan pembelajaran pembelajaran (RPP) jawab) terkait dengan
games melalui berbasis games (RPP) - Anti korupsi (mandiri) Misi kabupaten
pemanfaatan barang Melaksanakan Terlaksananya - Nasionalisme Tolitoli:
bekas pembelajaran dengan pembelajaran (KeTuhanan) Mewujudkan
menggunakan media menggunakan media - Akuntabilitas (tanggung sumber daya
pembelajaran matematika pembelajaran jawab) manusia melalui

22
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi,
Organisasi
Misi Organisasi
matematika - Komitmen mutu pendidikan
(orientasi mutu) berkarakter dan
- Etika publik (sopan) kesehatan
berkualitas.

Misi Sekolah:
Melaksanakan
inovasi dalam
pembelajaran
untuk
terlaksananya
pembelajaran
yang bermutu
dan bermakna.
7. Melaksanakan Evaluasi Mempersiapkan bahan Bahan evaluasi - Akuntabilitas: Kegiatan ini
Dan Memberikan evaluasi Evaluasi pembelajaran terkait dengan
Reward pada siswa merupakan tanggung Misi kabupaten
jawab seorang guru Tolitoli:
terhadap tupoksinya Mewujudkan
- Anti korupsi (mandiri) sumber daya
Melaksanakan evaluasi Hasil evaluasi - Akuntabilitas (tanggung manusia melalui
jawab) pendidikan
- Anti korupsi (jujur) berkarakter dan
kesehatan

23
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi,
Organisasi
Misi Organisasi
Membuat hasil evaluasi Nilai hasil evaluasi - Akuntabilitas (tanggung berkualitas.
jawab)
- Anti korupsi (jujur) Misi Sekolah:
Melaksanakan
Memberikan Reward Terbentuknya semangat Etika Publik: inovasi dalam
kepada kelompok siswa Siswa agar lebih baik pemberian Reward kepada pembelajaran
sesuai dengan keberhasilan lagi dalam memperoleh siswa adalah contoh untuk
kelompok. hasil Pembelajaran bentuk etika yang baik terlaksananya
guru kepada siswa pembelajaran
yang bermutu
dan bermakna.
8. Menutup Pembelajaran Menutup pelajaran dengan Siswa menjadi tertib Etika publik: terkait dengan
menugaskan ketua kelas dan siap untuk menutup ketua kelas melaksanankan Misi kabupaten
untuk menyiapkan kelas pembelajaran. tugas yang diberikan untuk Tolitoli:
dan berdoa memimpin doa adalah Mewujudkan
contoh dari etika yang baik sumber daya
manusia melalui
pendidikan
berkarakter dan
kesehatan
berkualitas.

Misi Sekolah:
Melaksanakan

24
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan terhadap Visi,
Organisasi
Misi Organisasi
inovasi dalam
pembelajaran
untuk
terlaksananya
pembelajaran
yang bermutu
dan bermakna.

3.5 Jadwal Rancangan Aktualisasi

25
Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Konsultasi dengan
Kepala Sekolah
Mendaftar media yang
akan dibuat
Sosialisasi pemanfaatan
barang bekas
Mempersiapkan alat
dan baha pembuatan
media
Pembuatan media
pembelajaran
Penggunaan media
pembelajaran
matematika melalui
pemanfaatan barang
bekas
Evaluasi

26
BAB IV
PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi berjudul “Penggunaan media pembelajaran


matematika melalui pemanfaatan barang bekas di Kelas VII SMP Negeri 2
Lampasio” dibuat dan penulis sadar bahwa yang masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga penulis mengharapkan petunjuk, kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan ke depannya dan arahan untuk melaksanakan rancangan
aktualisasi ini.

27
DAFTAR RUJUKAN

- Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik


- Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI)
No.12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
- Modul Manajemen ASN ,2019.LAN-RI.

- Modul Pelayanan Publik, 2019.LAN-RI

- Modul Whole Of Government, 2019.LAN-RI

- Modul Akuntabilitas, 2019.LAN-RI

- Modul Nasionalisme, 2019.LAN-RI

- Modul Etika Publik, 2019.LAN-RI

- Modul Komitmen Mutu, 2019.LAN-RI

- Modul Anti Korupsi, 2019.LAN-RI

28

Anda mungkin juga menyukai