Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

MEKANIKA
FLUIDA DAN
HIDROLIKA
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
TEKNIK
PERECANAAN
Teknik Sipil
10 MK Acep Hidayat,ST,MT

DAN DESAIN

Abstract Kompetensi
Materi Mekanika Fluida dan Hidrolika Mahasiswa dapat memahami konsep
berisikan mengenai Statika Fluida, dasar fluida dan Hidrolika, memahami
Kinematika Fluida, Dinamika Fluida konsep kinematika fluida static dan
dan Kehilangan Energi. dinamik, memahami konsep
hidrostatika fluida dan mampu
menerapkan dalam perencanaan
saluran terbuka dan saluran tertutup.

‘13 Acep Hidayat,ST,MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 http://www.mercubuana.ac.id
PRINSIP MOMENTUM DALAM FLUIDA

I. Definisi Momentum.

Momentum suatu partikel atau benda : perkalian massa (m) dengan kecepatan (v).
Partikel-partikel aliran fluida mempunyai momentum. Oleh karena kecepatan aliran
berubah baik dalam besarannya maupun arahnya, maka momentum partikel-partikel fluida
juga akan berubahMomentum adalah merupakan hasil kali massa dan kecepatan.

P=mv

Momentum merupakan besaran vektor dengan satuan kg.m/s


Laju perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang diberikan padanya.

p
F 
t

mv  mv 0 m  v  v 0 
F  
t t
v
m  ma HUKUM NEWTON
t II

II. Kekekalan Momentum, Tumbukan


Momentum total dari suatu sistem benda-benda yang terisolasi adalah konstan
Sistem adalah merupakan sekumpulan benda yang berinteraksi satu sama lain
Sistem terisolasi adalah suatu sistem di mana gaya yang ada hanyalah gaya-gaya di antara
benda-benda pada sistem itu sendiri .
Partikel zat cair mempunyai momentum, v besar dan arah berubah menjadikan momentum
berubah.

‘13 Acep Hidayat,ST,MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 http://www.mercubuana.ac.id
Dalam hukum Newton II : perubahan momentum menjadikan suatu gaya yang dinamis.
dA2
V2
dA1

V1

dM= dm.V = ρ.V.dA.v = ρ.V².dA

pada seluruh penampang , M = ∫dM = ∫A ρ.V².dA = ρ. ∫A V².dA = ρ.V².A

M = ρ.Q.V

V kecepatan rata-rata penampang dan Q debit aliran dalam waktu dt.

Gaya yang bekerja pada penampang 1 dan 2 adalah :

F = ρ.Q.( V2 - V1)

F= ρ.Q.V2 - ρ.Q.V1

Maka gaya adalah laju perubahan momentum.

Persamaan diatas dapat dituliskan dalam 3D sebagai berikut :

F = ρ.Q.( Vx2 - Vx1)

F = ρ.Q.( Vy2 - Vy1)

F = ρ.Q.( Vz2 - Vz1)

Sehingga F = √Fx²+ Fy²+ Fz²

‘13 Acep Hidayat,ST,MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 http://www.mercubuana.ac.id
Suatu tumbukan dikatakan lenting sempurna bila jumlahan tenaga kinetik benda-benda
yang bertumbukan baik sebelum dan sesudah sumbukan sama.(Hukum kelestarian energi
kinetic)

momentun
awal total :

tenaga kinetik awal total :

momentum total kedua benda itu setelah tumbukan adalah

tenaga kinetik total setelah tumbukan adalah

paw = pak m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2 m1(v1 − v’1) = m2(v’2 − v2),

Ekaw = Ekak m1v12 + m2v22 = m1v’12 + m2v2’ 2 atau

m1v12 − m1v’12 = m2v2’ 2 − m2v22 atau

Dari dua persamaan dalam kotak merah diperoleh :

v'2 v'1
 1
atau v2  v1

Secara umum perbandingan


v'2 v'1
 e
v2  v1

‘13 Acep Hidayat,ST,MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 http://www.mercubuana.ac.id
Setelah tumbukan ada sebagian energi mekanik yang berubah menjadi energi panas, bunyi
atau energi yang lain. Sehingga setelah tumbukan ada energi yang dibebaskan. Hukum
kelestarian energi mekanik tidak berlaku. Pada tumbukan ini dicirikan harga elastisitasnya
adalah 0<e<1

Setelah tumbukan kedua benda melekat menjadi satu dan bergerak dengan kecepatan yang
sama setelah tumbukan kedua benda menyatu . Harga e=0

2.1. Koefisien koreksi momentum ( β )


Distribusi kecepatan tidak seragam pada penampang.
M = ∫ρv.dA.v = momentum sebenarnya dalam aliran anggapan : kecepatan aliran merata
M = β.ρ.V.A.V aliran laminar β = 1.33 ; aliran turbulen β = 1.01 – 1.04.

Maka persamaan momentum menjadi :


F = ρ.Q.(β2v2 – β1v1 )

2.2. Gaya akibat perubahan kecepatan.


Misal pada curat pada sambungan pipa , akan memancarkan aliran ke udara luar akan
menimbulkan gaya curat :

2.3. Hukum Newton II adalah Aksi = Reaksi


Penentuan gaya yaitu persamaan momentum antara dua tampang yang ditinjau.

Rx

1 2

P2.A2

P1.A1

‘13 Acep Hidayat,ST,MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 http://www.mercubuana.ac.id
Gaya Hidrotatik penampang 1 = P1.A1

Gaya HidrostatikPenampang 2 = P2.A2

Gaya reaksi – Rx ( dari curat )

Perubahan momentum = ρ.Q.( V2 – V1 )

Persamaan Momentum :

P1.A1 – P2.A2 – Rx = ρ.Q.( V2 – V1 )

Rx = P1.A1 - ρ.Q.( V2 – V1 )

2.4. Gaya akibat perubahan arah.

Misal pada belokan pipa yaitu menimbulkan gaya yang disebabkan oleh gaya tekanan
dinamis dan statis.

Contoh kasus :

Belokan pipa pada pipa pesat PLTA tinjau belokan pipa dengan perubahan penampang dan
membentuk sudut θ terhadap sumbu-X.

Persamaan Momentum arah-X.

Rx = P1.A1 – P2.A2.cosθ – ρ.Q.(V2 cosθ – V1 )

Persamaan Momentum arah-Y.

Ry = w + P2.A2.sinθ + ρ.Q.V2 sinθ.

Resultan gaya R= √Rx² + √Ry²

Arah = tg α = Ry/Rx atau α = arc tg(Ry/Rx)

‘13 Acep Hidayat,ST,MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka:

1. Irving H. Shames “Mechanics of Fluids”, McGraw Hill, 1982


2. White, F.M., “Open Channel Flow”, Prentice Hall, 1993
3. Ned H.C. Hwang,”Fundamentals of Hydraulic Engineering System”, Prentice Hall,
1987
4. Ven Te Chow “Open Channel Hydraulics”, McGraw Hill, 1982
5. Robert W. Fox, Alan T. Mc Donald, Philip J. Pritchard “Introduction to Fluid
Mechanics”, John Wiley & Sons Inc. 2004
6. Linsley, R., K., and Franzini, J., B, “Water Resources Engineering” McGraw-Hill
Book Company
7. Departemen Kimpraswil, Dirjen Sumber Daya Air, “Pedoman Perencanaan
Sumberdaya Air Wilayah Sungai”
8. Bruce R.monson, 2004, Mekanika Fluida jilid 1 ed.4
9. Fluid Mechanics Module by Joseph Cataldo.
10. Ir. A. Soedrajat S,Mekanika Fluida dan Hidrolika

‘13 Acep Hidayat,ST,MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai