Nurfanny Opt PDF
Nurfanny Opt PDF
TAHUN 2015
(KTI)
Oleh:
NURFANNY
70400112038
Nama : Nurfanny
Nim : 70400112038
Judul :Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Berimbang
Dengan Status Gizi Balita Di Desa bulogading kec. Bontonompo
Kab. Gowa Tahun 2015.
Pembimbing : Andi Tihardimanto
Anak balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat
kekurangan gizi (Paath, 2007 :66). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes)
tahun 2007 prevelensi nasional gizi buruk pada anak balita mencapai 5,4% dan gizi
kurang 13%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Berimbang Dengan Status Gizi Balita Di Desa
bulogading kec. Bontonompo Kab. Gowa Tahun 2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross
sectional yang merupakan jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada
suatu saat. pada penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu yang mempunyai balita
di wilayah bulogading dengan jumlah 156 orang dan Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara Accidental Sampling selama 18 kali di 3 posyandu.. Instrumen penelitian
menggunakan koesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis univariat yaitu menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Hasil penelitian didapatkan Tingkat pengetahuan ibu adalah
kurang dengan jumlah 95 responden, Status gizi balita pada penelitian ini adalah baik
dengan jumlah 76 balita dan Setelah dilakukan analisa menggunakan uji Korelasi Chi
Square, ternyata diperoleh hasil bahwa nilai P = 0.597 > d = 0,05 dengan n = 112.
Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi balita.
Children under five are the age group most often suffer from malnutrition
(Paath, 2007: 66). While based on Health Research (Riskesdes) 2007 national
prevalence of malnutrition in children under five at 5.4% and 13% malnutrition. The
purpose of this study was to determine the relationship Knowledge Level About
Nutrition Balanced Mother With Toddler In the village of Nutritional Status
bulogading excl. Bontonompo Kab. Gowa 2015.
This type of research is analytic survey research with cross sectional approach
which is a type of research that emphasizes the time measurement / observation of
independent and dependent variable data only once in a while. in this study population
are all mothers who have children in the region bulogading the number 156 and the
sampling is done by Accidental Sampling over 18 times in 3 Posyandu .. The research
instrument used questioner. Analysis of the data used in this research is the analysis of
univariate which explain or describe the characteristics of each study variable. The
results, level of knowledge of mothers is less than the number of 95 respondents, the
nutritional status of infants in this study were either the number 76 toddlers and After
Correlation analysis using Chi Square test, it showed that the value of P = 0.597 > d =
0, 05 with n = 112. Thus Ha Ho accepted and rejected it means there is no relationship
between the level of knowledge of mothers with infant nutritional status.
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan Penelitian 7
1. Tujuan Umum 7
2. Tujuan Khusus 7
D. Manfaat Penelitian 8
1. Pengetahuan 9
2. Sikap 14
1. Pengertian perilaku 17
2. Perilaku Kesehatan 17
1. Pengertian PHBS 18
3. Manfaat PHBS 19
4. Peran tenaga kesehatan 19
F. Kerangka Teori 50
G. Kerangka Konsep 51
A. Jenis penelitian 52
C. Populasi 52
D. Sampel 53
E. Defenisi Operasional 54
F. Instrument Penelitian 56
DAFTAR PUSTAKA 59
KUESIONER
MASTER TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(SDKI) tahun 2007. Angka kematian bayi (AKB) di indonesia pada tahun
2007 prevelensi nasional gizi buruk pada anak balita mencapai 5,4% dan
menderita akibat kekurangan gizi (Paath, 2007 :66), yaitu kelompok yang
dibawah lima tahun (1-5 tahun). Karena abak balita baruberada dalam
masa transisi dari makanan bayi ke dalam makanan orang dewasa dan
provinsi tahun 2013 yakni terjadi penurunan dari kondisi pada tahun 2012
dimana terdapat 7 provinsi yang memiliki capaian kurang dari target 81%,
pada tahun 2013 tampak hanya 4 provinsi yang memiliki capaian melebihi
terger 83%, yaitu DKI Jakarta, Bali, Di Yogyakarta, dan jawa tengah. DKI
1
2
terendah adalah papua sebesar 8,43%, di ikuti oleh kepulauan riau sebesar
sendiri cakupan pelayanan kesehatan anak balita yakni 67,34% dan ini
yang terdiri dari 5,7% balita dengan gizi buruk dan 13,9% berstatus gizi
kurang. Sebesar 4,5% balita dengan gizi lebih. Jika dibandingkan dengan
angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4%) dan tahun 2010 (17,9%),
kekurangan gizi tahun 2010 terdiri dari 13,0% balita berstatus gizi kurang
dan 4,9% berstatus gizi buruk. Perubahan terutama pada prevalensi gizi
buruk yaitu dari 5,4% tahun 2007, 4,9% pada tahun 2010, dan 5,7% tahun
2013. Untuk mencapai sasaran MDGS tahun 2015 yaitu 15,5% maka
(Sediaoetama, 2010).
oleh Machfoedz dan suryani (2007) adalah suatu proses perubahan pada
orang tua dan orang terdekatnya. Perilaku makan yang tidak sehat akan
masalah kelebihan zat gizi. Masalah yang berkaitan dengan pola makan
kejadian gizi buruk yang tertinggi di desa bulogading dari total balita 156
balita, jumlah gizi buruk 4 orang (2,56%), gizi kurang 60 orang (38,46%),
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
kuliah.
5
peneliti selanjutnya.
3. Manfaat institusi
E. Hipotesa
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
merupakan hasil dari tahu dan ini setelah dan ini setelah melakukan
keterbatasannya.
6
7
makan pada balita, kebutuhan gizi balita dan anak, permasalahan gizi
pada balita anak anak, mengatasi kesulitan makan pada balita dan
2. Gizi Seimbang
a. Pengertian
masyarakat pada tahun 1950 oleh bapak ilmu gizi Prof. DR. Dr.
8
31:
Terjemahnya :
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) mesjid[534], makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebih-lebihan.
dihalalkan.
zat-zat gizi esiensial lain dalam bentuk yang mudah dicerna dan
Terjemahnya :
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang
kamu beriman kepada-Nya.
makanan yang halal, yakni yang bukan haram lagi baik, lezat,
bergizi dan berdampak positif bagi kesehatan dari apa yang Allah
baik. Karena yang dinamai halal terdiri dari empat macam, yaitu
kurang baik untuknya, walaupun baik buat yang lain. Ada makanan
yang halal, tetapi tidak bergizi, dan ketika itu ia menjadi kurang
atau sebanyak 3-5 piring nasi sehari, sebagian dari beras dapat
a) golongan lauk
kering.
12
a) golongan sayuran
Sayuran berwarna hijau disamping itu kaya akan kalsium, zat besi, asam
kangkung, daun singkong, daun kacang, daun katuk, dan daun cangan
seperti buncis dan kacang panjang kaya akan vitamin. porsi sayuran dalam
b) Golongan Buah
Buah berwarna kuning seperti mangga, papaya dan pisang raja kaya
gandaria, jambu biji, dan rambutan kaya akan vitamin C. karena buah pada
lemak (kecali alpokat), dan kolestrol. Porsi buah yang dianjurkan sehari
untuk orang dewasa adalah sebanyak 200-300 gram atau 2-3 potong sehari
zat gizi esensial ada dalam susu, yaitu protein bernilai biologi tinggi,
sumber kalsium paling baik, karena disamping kadar kalsium yang tinggi,
Akan tetapi susu sedikit sekali mengandung zat besi dan vitamin C
(Hariyani 2012).
Balita, ibu hamil, dan ibu menyusui dianjurkan paling kurang minum
satu gelas susu sehari, atau hasil olahnya berupa yogurt, yakult, dan keju
dalam jumlah yang ekivalens susu diperoleh dalam bentuk segar, bubuk,
dan susu kental. Porsi susu yang dianjurkan untuk anak-anak, ibu hamil dan
bahan makanan sederhana, yaitu didasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat
a) sumber energi/tenaga
(C). Hidrogen (H) dan oksigen (O), dan pada umumnya unsur Hidrogen (H)
karbihidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari
a. Sumber energis
relatif murah.
b. Melindungi protein
karbohidrat dan lemak yaitu terdiri dari unsur karbon (C), Hidrogen
(H), dan Oksigen (O), akan tetapi ditambah dengan unsure yang lain
4. Struktur protein
1) Struktur primer
unik dari asam amino yang menentukan sifat dasar dari baerbagai
dan tarsier.
2) Struktur sekunder
3) Struktur tersier
4) Struktur kuartener
struktur tersier.
17
Klasifikasi lemak
Terjemahnya :
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.
zat-zat gizi.Dibedakan antara status gizi kurang, baik dan lebih. Status gizi
(Almatrsier,2010).
Balita atau anak yang dikenal dengan anak prasekolah adalah yang
masa bayi atau remaja nantinya. Rata-rata tiap tahun seorang anak
pada usia sekolah adalah berkisar 3-3,5 kg untuk berat dan sekitar
dalam hal nafsu makan dan asupan makanan pada anak balita harus
dipahami oleh para orang tua agar dapat member respon yang baik
b) Perkembangan Balita
1. Perkembangan fisiologik
awal periode balita dan anak usia sekolah, presentasi lemak tubuh
lemak tubuh dimasa pubertas terjadi lebih dini dan lebih tinggi pada
Perbedaan komposisi tubuh ini akan lebih tampak nyata pada masa
20
b. Perkembangan kognitif
sebagai berikut:
maupun di masyarakat.
tidak suka seorang anak terhadap makanan. Orang tua dan saudara
dari rumah.
juga menjadi lebih besar kerena anak usia sekolah lebih banyak
dan diare.
dari hasil penelitian terhadap 440 anak beusia 5-6 tahun dijakarta dan
anemia karena defisiensi zat besi. Dan karies pada gigi, tertama pada
zat gizi besi yang ditandai dengan kadar hemoglobin dalam darah
dibawah normal. Kategori anemia pada anak usia 5-8 tahun adalah
sedangkan untuk anak usia 8-12 tahun dikatakan anemia jika noilai
diantaranya adalah:
b. Karies Gigi
Satu dari lima anak usia 2-4 tahun mengalami kerusakan pada
gigi susu maupun gigi tetap, dan hamper 1 diantara 2 anak berusia
Sulit makan merupakan ciri khas anak prasekolah dan juga anak
pada saat mereka bayi. Anak usia 3 tahun tidak bisa diharapkan
banyak.
27
hendaknya
baik.
bersama-sama keluarga.
28
KERANGKA KONSEP
1. Kerangka konsep
Tingkat
pengetahuan
Status gizi balita
ibu tentang
gizi balita
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
merupakan hasil dari tahu dan ini setelah dan ini setelah melakukan
Yaitu variabel yang nilainya yang di tentukan oleh variabel lain, variabel
(Nursalam 2012), variabel dependen pada penelitian ini adalah status gizi
balita.
Status gizi balita adalah keadaan gizi yang terdapat pada seorang
yaitu:
30
Variable yang di teliti Definisi Opresional Alat ukur Hasil ukur Skala
seperti: an cukup
a.pengertian pengetahu
gizi
Gizi
31
HIPOTESA
1). HA : Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita.
atau 0,05)
2). Ho : Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
dependen hanya satu kali pada suatu saat.Dalam penelitian ini, variabel
a. Besaran Sampel
𝑁 (∑ 𝑁 𝑝𝑖 (1−𝑝𝑖)
n = 𝑁2 𝐷+ ∑ 𝑁 𝑝𝑖 (1−𝑝𝑖)
32
33
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
n= 112
. 1). Kriteria inklusi adalah criteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
b). ibu balita yang sedang beraktivitas atau bekerja dan tidak bisa
di ganggu.
D. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diambil secara langsung dari objek
2. Data sekunder
a. Prasyarat analisis
1. Uji Normalitas
b. Analisa Data
1) Analisis univariat
sebagai berikut:
𝑓
𝑃= 𝑥 100%
𝑛
Keterangan
P = Persentasi kasus
2) Analisis bivariat
(𝑂𝑖𝑗−𝐸𝑖𝑗)2
𝑋i2j = ∑ri=1 ∑kj=1 𝐸𝑖𝑗
Keterangan :
X2 = Chi-square
O = nilai observasi
∑ = jumlah data
i = baris
j = kolom
Penilaian :
2 2
1) Apabila χ statistik > χ kritis, maka Ho ditolak atau Ha
1. Pengolahan Data
kuesioner.
b. Coding
yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi dua angka
entry).
c. Data entry
(membuat kode).
38
e. Tabulasi
e. Tekhnik Analisis
1. Analisis Data
variable-variabel yang akan diteliti. Uji yang dilakukan dalam hal ini
F. ETIKA PENELITIAN
1. Informed consent
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
BAB IV
A. Hasil Penelitian
untuk mengatahui status gizi balita dilakukan dengan cara mengukur berat
1. Analisa univariat
a. Pendidikan responden
Tabel 4.1
1. SD 78 69.64
2. SMP 12 10.75
3. SMA 22 19.64
Total 112 100.00
Tabel 4.2
Baik 1 0.89
Cukup 16 14.28
Kurang 95 84.82
Total 112 100.00
42
Tabel 4.4
Baik 76 67.85
Cukup 35 31.25
Kurang 1 0.89
Total 112 100.00
responden (67.85%) yang memiliki balita yang berstatus gizi baik dan 35
dapat di simpulkan bahwa status gizi balita adalah baik yaitu sebanyak 76
balita (67.85%)
43
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.2
Baik 1 0.89
Cukup 16 14.28
Kurang 95 84.82
Total 112 100.00
Tabel 4.4
Baik 76 67.85
Cukup 35 31.25
Kurang 1 0.89
Total 112 100.00
44
responden (67.85%) yang memiliki balita yang berstatus gizi baik dan 35
dapat disimpulkan bahwa status gizi balita adalah baik yaitu sebanyak 76
balita (67.85%)
StatusGizi Total
Cukup 0 6 10 16
Baik 0 1 0 1
Total 1 35 76 112
Chi-Square Tests
responden yang memiliki status gizi balita kurang 1, cukup 28, dan baik
pengetahuan dan status gizi diatas dengan menggunakan uji Korelasi Chi
Square, ternyata diperoleh hasil bahwa nilai P = 0.597 > d = 0,05 dengan
n = 112.
B. Pembahasan
a. Pengetahuan
hasil dari tahu dan ini setelah dan ini setelah melakukan pengindraan
dari keterbatasannya.
tingkat yakni:
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
suatu struktus organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
(Notoatmodjo (2007).
48
b. Tingkat pendidikan
upaya pengajaran dan pelatihan orang tua yang berpendidikan tinggi akan
setinggi-tingginya.
Adapun itu semua tidak lepas dari tanggung jawab orang tua dalam
Terjemahnya :
rumah tangga.
49
makanan yang harganya tidak terlalu mahal akan tetapi nilai gizinya
(69.64%).
c. Status Gizi
makanan. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di sisi
adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi / unsur kimia
yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh dan berguna bila
tentukan oleh derajad kebutuhan fisik akan energi dan zat gizi lain
yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur
nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi
pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit (Beck, 2009: 1).
Faktor External
1. Pendapatan
2. Pendidikan
sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan
3. Pekerjaan
Faktor Internal
1. Usia
dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Suliha 2010).
2. Kondisi Fisik
mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk, adalah
sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan
3. Infeksi
2010).
52
dilakukan dengan:
a. Antropometri
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan tingkat umur dan
b. Klinis
ketidakcukupan zat gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau
c. Biokimia
macam jaringan. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah, urine,
tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
d. Biofisik
dari jaringan.
53
Penilaian status gizi secara tidak Iangsung menurut Supariasa, IDN (2005) dapat
dilakukan dengan:
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat dan gizi yang
2) Statistik Vital
3) Faktor Ekologi
hasil penelitian diperoleh dari 112 responden ibu yang memiliki anak
balita yang status gizinya baik sebanyak 76 (67.85%) dan ibu yang
dan ibu yang memiliki balita yang berstatus gizi kurang sebanyak 1 (0.89).
54
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
b. Status gizi balita pada penelitian ini adalah baik dengan jumlah 76
balita.
B. IMPLIKASI
DAFTAR PUSTAKA
ART. 2005.
Hariani Lilliek, Eko Budi Minarno. Gizi dan Kesehatan” PerspektifAl-Qur’an dan
Sains. Malang: UIN-Malang Press, 2008
Nainggolan, Julita. “Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Gizi Ibu Dengan
Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar
Lampung”.Skripsi.Lampung : Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung, 2010.
1. Identitas responden
2. Petunjuk Soal
a. Diisi sendiri oleh responden
b. Hanya boleh memilih satu jawaban
c. Jawablah pertanyaan ini dengan tanda (√) telah disediakan
d. Jawaban benar-benar sesuai dengan yang saudara ketahui
e. Jika ingin memperbaiki yang salah, gunakan (=) kemudian beri (√)
yang telah di sediakan
f. Mohan lembar data ini dikembalikan kepada peneliti setelah diisi
lengkap
58
NO PERNYATAAN YA TIDAK
11 Gizi baik dapat di ukur dengan umur dan berat
badan yang sesuai.
12 Walaupun tinggi badan balita kurang tidak
masalah yang penting berat badannya bertambah.
13 Makanan tidak mempengaruhi status gizi
seseorang.
14 Makanan seimbang adalah makanan yang
mangandung nasi,ikan atau daging-dagingan dan
sayur-sayuran.
15 Gizi yang baik bisa dilihat dari berat badan balita
59