Bab V
Bab V
HIPOTESIS
Dalam dunia memasak, kerenyahan dari tepung krispi dapat dinilai dari
ekspansi volume tepung krispi setelah digoreng. Sehingga hipotesis kami adalah
bahwa bahan makanan berikut dapat berpengaruh terhadap ekspansi volume tepung
pisang goreng:
1. Air memengaruhi konsentrasi dan viskositas dari tepung pisang goreng.
Konsentrasi akan memengaruhi jumlah tepung yang dapat mengalami
ekspansi. Viskositas akan memengaruhi kemampuan tepung untuk
menempel dengan pisang mentah. Hal ini memengaruhi kemampuan tepung
dalam mengalami ekspansi volume,
2. Gula tidak memengaruhi ekspansi volume tepung pisang goreng,
3. Garam tidak memengaruhi ekspansi volume tepung pisang goreng,
4. Air berkabornasi memengaruhi ekspansi volume tepung pisang goreng
karena adanya gas karbon dioksida (CO2) yang dapat keluar dari larutan air
sebagai gelembung. Gelembung ini yang berfungsi sebagai penambah
volume ekspansi tepung pisang goreng,
5. Soda kue dapat memengaruhi ekspansi volume tepung pisang goreng karena
adanya reaksi pelepasan gas karbon dioksida (CO2) yang dapat keluar dari
larutan air sebagai gelembung. Gelembung ini yang berfungsi sebagai
penambah volume ekspansi tepung pisang goreng.
BAB V
PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Alat dan Bahan
Untuk melaksanakan percobaan ini, dibutuhkan beberapa alat dan bahan
sebagai berikut:
Alat: Bahan:
Pisau Pisang ambon
Talenan Tepung terigu
Mangkok Vanili
Timbangan dapur Garam
Sendok takar Gula pasir
Wajan Air berkarbonasi
Spatula Air
Gelas takar Minyak goreng
Pisang yang sudah dibalut adonan kemudian digoreng hingga coklat keemasan
Selesai
Pertama, alat dan bahan yang dibutuhkan dibeli di toko bahan makanan.
Pisang ambon yang digunakan kemudian dipotong dengan seragam sebesar 2 cm
dan dengan diameter 2 cm. Pisang ini kemudian dimasukkan ke dalam adonan yang
sudah disiapkan dengan variabel tertentu. Kemudian pisang ini digoreng hingga
coklat keemasan (matang). Setelah digoreng hingga matang, pisang ini diukur
dengan menggunakan gula pasir. Pengukuran ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
Didapatkan massa
gula yang sebanding
dengan volume
pisang goreng
n y 1
Dimana:
NPL = nilai garis linear
tv,Pr = nilai probability pada degrees of freedom
SE = Standard error
Dengan degrees of freedom (v = 16), maka nilai t adalah 2.12. sehingga
perhitungannya menjadi seperti berikut:
NPL 2.12 SE
NPL 2.12 1.36
NPL 2.88
Setelah didapat nilai NPL, maka dapat diperoleh normal probability plot dengan
mengurutkan data pada Tabel 7.1 sehingga didapat data yang sudah diurutkan:
Tabel 7.3 Nilai estimates terurut dari kecil ke besar
Estimate Treatments Estimate Treatments
-2.625 CD -0.375 ADE
-2.375 ACDE -0.375 E
-1.75 ABCD -0.25 BDE
-1.5 ACE -0.125 D
-1.375 BD 0 ABE
-1.125 ABDE 0.25 DE
-1 C 0.375 ABCDE
-1 ABD 0.625 BE
-0.875 A 0.75 BC
-0.875 ABC 0.75 AE
-0.875 CE 1 AD
-0.5 B 1.125 BCD
-0.5 BCDE 1.25 ACD
-0.5 CDE 2.25 ABCE
-0.375 AB 2.625 BCE
-0.375 AC
Data pada Tabel 7.3 kemudian diplot menggunakan MiniTab untuk mendapatkan
grafik Probability Plot dan dot plot. Grafik tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 7.1 Probability plot
Dari Gambar 7.1 dan 7.2, diketahui bahwa tidak terdapat data yang melebihi
nilai dari NPL. Sehingga faktor A, B, C, D dan E serta kombinasinya tidak
berpengaruh signifikan terhadap volume dari pisang goreng.
BAB VIII
KESIMPULAN
8.1 Kesimpulan
1. Air yang dihipotesiskan dapat meningkatkan volume dari pisang goreng
ternyata tidak memengaruhi ekspansi volume pisang goreng. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh volume air yang digunakan pada variabel
sedikit air dan banyak air memiliki volume yang terlalu banyak.
2. Gula tidak memengaruhi ekspansi volume tepung pisang goreng seperti
pada hipotesis.
3. Garam tidak memengaruhi ekspansi volume tepung pisang goreng seperti
pada hipotesis.
4. Air berkabornasi tidak memengaruhi ekspansi volume tepung pisang
goreng. Hal ini disebabkan karena air berkarbonasi juga dapat
mengencerkan adonan pisang goreng. Sehingga pengaruh viskositas dan
konsentrasi tepung pada adonan yang lebih memengaruhi dalam ekspansi
tepung pisang goreng.
5. Soda kue tidak memengaruhi ekspansi volume tepung pisang goreng. Hal
ini disebabkan karena pada saat adonan ditambahkan soda kue, adonan tidak
didiamkan agar terjadi reaksi pelepasan CO2. Sehingga, karena tidak ada
CO2 yang dilepaskan menyebabkan adonan tidak mengembang.
BAB IX
SHARING
Pada percobaan ini pada awalnya kami sangat bersemangat karena pisang
goreng merupakan kesukaan kita semua. Selain itu pada saat perhitungan massa
gula, pisang goreng menjadi terbalut dengan gula pasir. Ini merupakan pengalaman
pertama kami untuk memakan pisang goreng berbalut gula sehingga pisang goreng
terasa lebih nikmat. Namun lama kelamaan karena banyaknya pisang goreng yang
kami buat, membuat kami menjadi kenyang dan bosan dengan pisang goreng.
Sehingga kami menjadi orang baik dengan membagi pisang goreng yang tidak bisa
kami makan.
Kendala dalam percobaan ini adalah waktu pengambilan data dikarenakan
proses membuat adonan, menggoreng pisang, serta mengukur volume pisang
goreng dilakukan satu persatu. Untuk menghilangkan kebosanan tersebut, kami
akhirnya memutuskan untuk menyalakan lagu-lagu. Namun ternyata, lagu yang
kami putar adalah lagu-lagu galau. Hal ini menyebabkan kami menjadi terlarut
dalam kesedihan sehingga menghambat kami untuk melakukan percobaan.