Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

PRAKTIKUM PENGEMBANGAN METODE ANALISIS


“Penetapan Kadar Kuersetin Ekstrak Daun Jambu Biji Menggunakan
Spektrofotometri Uv-Vis”

Nadya Nur Puspa Permatasari


260110150028
Kelas A 2015
Kamis, 07.00-10.00

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
PENETAPAN KADAR KUERSETIN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

I. Tujuan
1. Menentukan metode analisis yang cocok untuk senyawa kuersetin
2. Melakukan validasi metode analisis senyawa kuersetin
3. Menentukan kadar senyawa kuersetin dalam ekstrak daun jambu biji

II. Prinsip
2.1 Validasi Metode Analisis
Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap
parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk
membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk
penggunaannya (Wisudyaningsih, 2012).
2.2 Hukum Lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer merupakan hubungan linearitas antara absorban
dengan konsentrasi analit dan berbanding terbalik transmittan. Hukum
Lambert-Beer dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
A=ε.b.c
dimana:
A = absorbansi
ε = tetapan absorptivitas molar
b = tebal larutan
c = konsentrasi
(Gandjar dan Rohman, 2014).
2.3 Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan untuk analisis kualitatif
dan kuantitatif dengan memanfaatkan proses penyerapan sinar UV-Vis oleh
bagian molekul tertentu, seperti kromofor dan ausokrom. Parameter
spektrum UV-Vis yang digunakan untuk analisis kualitatif adalah
gelombang maksimum dan nilai absorptivitasnya, sedangkan untuk analisis
kuantitatif adalah nilai serapan atau absorbansinya.
(Gandjar dan Rohman, 2018).
III. Reaksi
-

IV. Teori Dasar


Flavonoid merupakan senyawa fenol alam yang terdapat dalam hampir semua
tumbuhan. Flavonoid adalah zat aktif yang terdapat pada tumbuhan yang mempunyai
struktur kimia C6-C3-C6 yang tiap bagian C6 merupakan rantai alifatik (Rompas et al.,
2012). Kuersetin adalah kelompok flavonoid berasal dari bahan alam yang memiliki
senyawa fenol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa kuersetin
memiliki lima gugus hidroksi (-OH) yang mengakibatkan senyawa ini memiliki
kepolaran tinggi. Kuersetin dan flavonoid memiliki struktur kimia yang hampir mirip
(Maulita et al, 2009).
Analisis kualitatif flavonoid dapat dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Spektrum serapan ultra violet dan serapan tampak
merupakan cara tunggal yang paling bermanfaat untuk mengidentifikasi struktur
flavonoid. Flavonoid mengandung sistem aromatis yang terkonjugasi dan dapat
menunjukkan pita serapan kuat pada daerah UV-Vis. Metode tersebut juga dapat
digunakan untuk melakukan uji secara kuantitatif untuk menentukan jumlah flavonoid
yang terdapat dalam ekstrak metanol yaitu dengan mengukur nilai absorbansinya.
Absorbansi sebagai analisa kuantitatif dilakukan berdasarkan Hukum Lambert-Beer.
Spektrum flavonoid biasanya ditentukan dalam larutan dengan pelarut metanol atau
etanol. Spektrum khas flavonoid terdiri atas dua maksimal pada rentang 230-295 nm
(pita II) dan 300-560 nm (pita I) (Neldawati et al., 2013).
Untuk membuktikan bahwa semua cara atau prosedur pengujian yang digunakan
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten atau terus menerus, maka
diperlukan validasi terhadap suatu metode analisis. Validasi metoda analisis adalah
suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan
laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan
untuk penggunaannya. Dalam validasi metode analisis, terdapat beberapa parameter
analisis yang harus dipertimbangkan antara lain meliputi ketepatan (akurasi), ketelitian
(presisi), spesifitas, linearitas, batas deteksi, batas kuantisasi, ketangguhan dan rentang
(Wisudyaningsih, 2012).

V. Alat dan Bahan


5.1 Alat
1. Gelas ukur
2. Kertas saring
3. Labu ukur
4. Pipet volume
5. Spektrofotometer UV-Vis
5.2 Bahan
1. Baku kuersetin
2. Ekstrak daun jambu biji
3. Metanol

VI. Data Pengamatan


6.1 Validasi Metode Analisis Kadar Kuersetin Ekstrak Daun Jambu Biji
Kadar kuersetin di ekstrak daun jambu biji >1,4%, dibulatkan menjadi 2%
2% x 100 ppm = 2 ppm
1. Pembuatan Larutan Stok Standar Kuersetin 100 ppm

No. Prosedur Hasil


1 Melarutkan 10mg standar kuersetin
dalam metanol 100 ml
2. Pembuatan Larutan Stok Ekstrak Daun Jambu Biji 100 ppm

No. Prosedur Hasil


1 Melarutkan 10mg ekstrak daun
jambu biji dalam metanol 100 ml
2 Menyaring larutan stok yang dibuat

3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

No. Prosedur Hasil


1 Melihat nilai absorbansi larutan stok
100 ppm standar kuersetin
menggunakan spektrofotometri UV-
Vis dalam rentang panjang
gelombang 200-400 nm

4. Linearitas

No. Prosedur Hasil


1 Mengencerkan larutan stok 100 ppm
menjadi 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 ppm
2 Melihat nilai absorbansi
menggunakan spektrofotometri UV-
Vis dengan panjang gelombang …..
3 Membuat persamaan garis dan
melihat nilai r
5. Spesifisitas

No. Prosedur Hasil


1 Melihat nilai absorbansi larutan stok
100 ppm standar kuersetin
menggunakan spektrofotometri UV-
Vis dalam rentang panjang
gelombang 200-400 nm
2 Melihat nilai absorbansi larutan stok
ekstrak daun jambu biji
menggunakan spektrofotometri UV-
Vis dalam rentang panjang
gelombang 200-400 nm
3 Mengoverlaykan panjang gelombang
maksimum larutan stok standar
kuersetin dan larutan stok ekstrak
daun jambu biji

6. LOD dan LOQ

No. Prosedur Hasil


1 Menghitung nilai SD dengan
menggunakan rumus SD (Standard
∈(𝑥 −𝑥̅ )2
Deviation) = √ , Slope = nilai
𝑛 −1

a pada ax+b
2 Menghitung LOD dengan
menggunakan rumus LOD = 3,3 x
𝑆𝐷
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
3 Menghitung LOQ dengan
menggunakan rumus LOQ = 10 x
𝑆𝐷
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒

7. Akurasi

No. Prosedur Hasil


1 Menyiapkan larutan standar level 80%, 100%, dan
120% yaitu 8, 10, dan 12 µg/ml
2 Mengukur absorbansi setiap konsentrasi
menggunakan spektrofotometer UV pada panjang
gelombang maksimum. Lakukan secara triplo.
3 Menghitung % recovery dengan syarat 98% – 102%
%R =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 −𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
×
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

100%

8. Presisi

No. Prosedur Hasil


1 Menyiapkan larutan standar
konsentrasi 8, 10, dan 12 µg/ml
2 Menentukan presisi dengan metode
intraday (3 kali pengulangan di hari
yang sama) dan interday (3 kali
pengulangan di hari yang berbeda
dalam minggu yang sama)

3 Menghitung nilai %RSD dengan


syarat : ˂2%
∑(𝑥−𝑥̅ )2
SD = 𝑛−1
𝑆𝐷
%RSD = × 100%
𝑋̅

6.2 Analisis Kadar Kuersetin Ekstrak Daun Jambu Biji

No Prosedur Hasil
1 Larutan stok yang telah dibuat diukur pada panjang
gelombang maksimum dan diperoleh nilai absorbansi
untuk menentukan kadar kuersetin dalam ekstrak daun
jambu biji
2 Menghitung %kadar kuersetin dalam ekstrak daun
jambu biji menggunakan rumus
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

VII. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, Abdul. 2014. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, Abdul. 2018. Spektroskopi Molekuler untuk
Analisis Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rompas, R.A., Hosea J. Edy dan A. Yudistira. 2012. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid
dalam Daun Lamun (Syringodium isoetifolium). Pharmacon. Vol.1(2) : 59-63.
Maulita, C. N., F. Arvin., Sumantri. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol
Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi
ATCC 1408, Mediagro (5):26-37.
Neldawati, Ratnawulan dan Gusnedi. 2013. Analisis Nilai Absorbansi dalam
Penentuan Kadar Flavonoid untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat. Pillar
of Physics.Vol. 2 : 76-83.
Wisudyaningsih, Budipratiwi. 2012. Studi Preformulasi: Validasi Metode
Spektrofotometri Ofloksasin Dalam Larutan Dapar Fosfat. Stomatognatic 9(2):
77-81.
LAMPIRAN

Perhitungan
Pengenceran dari larutan stok 100 ppm
V1 x N1 = V2 x N2
1. 12 ppm
100 ppm x V1 = 12 ppm x 25 mL
V1 = 3 mL ad 22 mL metanol
2. 10 ppm
12 ppm x V1 = 10 ppm x 25 mL
V1 = 20,8 mL ad 4,2 mL metanol
3. 8 ppm
10 ppm x V1 = 8 ppm x 25 mL
V1 = 20 mL ad 5 mL metanol
4. 6 ppm
8 ppm x V1 = 6 ppm x 25 mL
V1 = 18,8 mL ad 6,2 mL metanol
5. 4 ppm
6 ppm x V1 = 4 ppm x 25 mL
V1 = 16,7 mL ad 8,3 mL metanol
6. 2 ppm
4 ppm x V1 = 2 ppm x 25 mL
V1 = 12,5 mL ad 12,5 mL metanol

Anda mungkin juga menyukai