2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T sebagaimana Laporan
Antara ini dibuat sebagai realisasi dari Kontrak Kerja antara Bappeda Kabupaten Kutaikartanegara
dengan PT. Yusta Margaraya, mengenai pekerjaan PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN
(DED) PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL.
Tahap pelaporan ini merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan yang harus
dikerjakan oleh pihak konsultan.
Laporan Akhir DED Pembangunan TPA Sanitary Landfill Muara Badak, berisikan Data dan
Informasi Lokasi, Analisis Data Persampahan, Analisis Fisik Lingkungan (topografi, hidrologi, kondisi
tanah, pola pengguaan lahan), Gambar Desain Pembangunan TPA Sanitarylanfill Muara Badak,
Spesifikasi Teknis dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta Bill of Quantity (BoQ).
Dalam pelaksanaan Laporan Akhir, pihak konsultan telah banyak dibantu berbagai pihak,
untuk itu ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak atas tercapainya target dan
tujuan pelaksanaan pekerjaan ini, juga segala kepercayaan dan kesediaan kerjasama yang baik.
PT.YUSTA MARGARAYA | 1
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
DAFTAR ISI
PT.YUSTA MARGARAYA | 2
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 3
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
DAFTAR TABEL
PT.YUSTA MARGARAYA | 4
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kondisi pembuangan akhir sampah sementara saat ini di Wilayah Muara Badak ................ 8
Gambar 2 Potensi bahaya TPA terhadap jarak ..................................................................................... 14
Gambar 3 Pembagian zona di sekitar TPA baru .................................................................................... 15
Gambar 4 Contoh penampang Sanitary Landfill ................................................................................... 17
Gambar 5 Contoh metode trench ......................................................................................................... 18
Gambar 6 contoh metode area ............................................................................................................. 18
Gambar 7 Contoh metode depression.................................................................................................. 19
Gambar 8 contoh lapisan struktur Landfill ........................................................................................... 19
Gambar 9 Peta lokasi TPA (1) ................................................................................................................ 22
Gambar 10 Zona Pelayanan TPA Muara Badak ..................................................................................... 23
Gambar 11 Peta lokasi TPA (2) .............................................................................................................. 24
Gambar 12 Peta satuan medan Kabupaten Kutai Kartanegara ............................................................ 25
Gambar 13 Peta geologi Kabupaten Kutai Kartanegara ....................................................................... 26
Gambar 14 Peta curah hujan Kabupaten Kutai Kartanegara ................................................................ 28
Gambar 15 Peta tata guna lahan Kabupaten Kutai Kartanegara .......................................................... 30
Gambar 16 Peta sebaran populasi penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara ...................................... 32
Gambar 17. Peta infrastruktur Kabupaten Kutai Kartanegara ............................................................. 33
Gambar 18 Gambar situasi TPA terdahulu............................................................................................ 33
Gambar 19 Peta lokasi zona pelayanan TPA ......................................................................................... 34
Gambar 20 Moda pengankut sampah yang beroperasi di lokasi.......................................................... 36
Gambar 21 Peta rencana pengembangan lokasi TPA Kabupaten Kutai Kartanegara ........................... 37
Gambar 22 Tinjauan lokasi TPA............................................................................................................. 50
Gambar 23 Topografi Kawasan TPA Muara Badak hasil Import Google Earth Surface ........................ 51
Gambar 24 Contoh kontur lokasi TPA Muara Badak............................................................................. 52
Gambar 25 Analisa Kelerengan dari Google Earth Surface Kawasan TPA Muara Badak ...................... 52
Gambar 26 Analisa Gradasi Elevasi dari Google Earth Surface Kawasan TPA Muara Badak ................ 53
Gambar 27 Lokasi Dalam Citra Satelit ................................................................................................... 54
Gambar 28 Detail Overlay Lokasi Pada Citra Satelit.............................................................................. 55
Gambar 29 Topografi Hasil Pengukuran pada Site TPA Muara Badak .................................................. 55
PT.YUSTA MARGARAYA | 5
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Gambar 30 (a) Peta kontur TPA Muara Badak, (b) Potongan melintang arah utara, (c) Potongan
melintang arah barat ............................................................................................................................ 56
Gambar 31 Analisis Slope Site TPA Muara Badak ................................................................................. 57
Gambar 32 Kurva IDF (Intensity Duration Frequency) curah hujan setempat ...................................... 59
Gambar 33 Potensi bahaya TPA terhadap jarak ................................................................................... 68
Gambar 34 Pembagian zona di sekitar TPA baru .................................................................................. 69
Gambar 35 Contoh denah IPL TPA Muara Badak.................................................................................. 73
Gambar 36 Peta pembagian zona pada kawasan TPA Muara Badak.................................................... 76
Gambar 37 Peta rencana pengembangan kawasan TPA Muara Badak ................................................ 77
Gambar 38 Denah detail TPA Muara Badak.......................................................................................... 78
PT.YUSTA MARGARAYA | 6
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB I
PENDAHULUAN
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan bahan
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SNI 19-2454-2000). Sampah adalah
limbah yang berbentuk padat dan juga setengah padat, dari bahan organik dan atau
anorganik, baik benda logam maupun benda bukan logam, yang dapat terbakar dan yang
tidak dapat terbakar. Bentuk fisik benda-benda tersebut dapat berubah menurut cara
pengangkutannya atau cara pengolahannya. Sampah padat adalah semua barang sisa yang
ditimbulkan dari aktivitas manusia dan binatang yang secara normal padat dan dibuang
ketika tak dikehendaki atau sia-sia .
Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan perkotaan yang selama
ini dialami di Indonesia. Permasalahan tersebut tidak terlepas dari kurang seimbangnya
antara jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dengan prasarana dan sarana pengelolaan
sampah yang tersedia. Yang mana jumlah timbulan sampah setiap tahun terus mengalami
peningkatan sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk, sementara pertumbuhan
prasarana dan sarana berjalan stagnan (lambat)
Akibat belum memadainya penanganan sampah, berdampakpada factor estetika
kota yang mengakibatkan kota terlihat kotor dan kumuh. Selain itu sampah ini juga
mengakibatkan pencemaran air, pencemaran udara (baubusuk) dan mengakibatkan
banyaknya vector dan bibit penyakit. Di kota-kota besar tidak jarang sampah ini juga
mengakibatkan bencana banjir sebagai akibat tersumbatnya saluran drainase dan sungai
oleh sampah. Akibat dari semua itu, pada akhirnya permasalahan sampah ini berdampak
pada aspe kesehatan masyarakat, social ekonomidan sosialbudaya.
Melihat kenyataan permasalahan sampah dengan berbagai dampak turunnannya,
maka Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen untuk melakukan
pengembangan pengelolaan sampah secara konperehensif dari mulai hulu (sumbersampah)
sampai dengan hilir (tempat pemrosesan akhir). Salah satu wujud dari komitmen tersebut
PT.YUSTA MARGARAYA | 7
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
adalah pada tahun anggaran 2013 ini akan dilakukan pekerjaan Detailed Engineering Design
(DED) Pembangunan TPA Sanitary Landfill yang rencananya berlokasi di Desa Batu-Batu
Kecamatan Muara Badak seluas ± 2 ha.
TPA yang akan direncanakan adalah TPA system sanitary landfill yang didalamnya
ada proteksi terhadap lingkungan seperti; perlindungan terhadap air baku, pengelolaan
vector, pengelolaan gas, pengelolaan leachate dan dilengkapi dengan zona penyangga
(buffer zone). Dengan demikian TPA yang direncanakan tidak hanya berfungsi sebagai
tempat pembuangan akhir sampah tetapi juga sebagai tempat pemrosesan akhir sampah
yang aman dan ramah lingkungan.Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16
Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum yang didalamnya juga
mengatur masalah persampahan.
Gambar 1 Kondisi pembuangan akhir sampah sementara saat ini di Wilayah Muara Badak
1.2.2. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
PT.YUSTA MARGARAYA | 8
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
a) Mewujudkan tempat pembuangan akhir sampah sistem sanitary landfill yang aman,
ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
b) Mewujudkan lingkungan bersih, sehat dan nyaman yang terbebas dari dampak-
dampak sampah yang dihasilkan.
c) Meningkatkan efektifitas pengelolaan, pemeliharaan dan pembiayaan pembangunan
prasarana dan sarana TPA.
1.2.3. Sasaran Kegiatan
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:
a) Terintegrasinya system pengelolaan sampah dengan sektor lain seperti; sektor air
minum, air limbah dan drainase.
b) Tersedianya Detailed Engineering Design (DED) TPA yang mengantisipasi pertumbuhan
timbulan sampah.
c) Terintegrasinya konsep intensifikasi kebersihan berupa konsep reduksi sampah, daur
ulang maupun pengomposan.
d) Tersedianya konsep rancangan kebutuhan dana investasi dan operasional selama 5
(lima) tahun kedepan.
e) Meningkatkan kemampuan instansi pengelola persampahan dalam melaksanakan
kegiatan operasi dan pemeliharaan.
Lokasi kegiatan berada di Desa Batu-Batu Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai
Kartanegara dengan luas ± 2 ha.
PT.YUSTA MARGARAYA | 9
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
c) SK SNI 91 dan SNI 19-3241-1994 tentang Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan
Akhir Sampah.
d) SNI 29-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah.
PT.YUSTA MARGARAYA | 10
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB V
TINJAUAN LITERATUR
Hal tersebut mendorong suatu bentuk pengelolaan sampah secara terpusat, dimana
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah ditempatkan jauh dari pusat kegiatan
permukiman dan juga aktivitas penduduk sehingga dapat mengurangi dampak negatif
langsung pada kesehatan masyarakat/penduduk. Penanganan Sampah pada TPA dimasa
yang lalu umumnya masih menggunakan sistim open dumping dimana pada sistim ini
sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan
apapun, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif antara lain sebagai berikut :
PT.YUSTA MARGARAYA | 11
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
e) Gas yang dihasilkan dalam proses penguraian akan terperangkap di dalam tumpukan
sampah dapat menimbulkan ledakan jika mencapai kadar dan tekanan tertentu.
f) Sungai dan pipa air minum mungkin teracuni karena bereaksi dengan zat-zat atau
polutan sampah.
2.1.2. Dampak bagi manusia :
a) Lindi mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh seperti adanya kandungan Hg, H2S,
tergantung jenis sampah yang dibuang di TPA tersebut.
b) Merupakan sumber dan tempat perkembangbiakan organisme penyebar penyakit.
Akibat sejumlah dampak tersebut maka sistim penanganan sampah TPA dengan
sistim Open Dumping ini harus ditinggalkan dan salah satu pilihan terbaik dalam
pengelolaan sampah di TPA adalah dengan menggunakan sistim Sanitary Landfill.
TPA Sistim Sanitary Landfill adalah TPA yang menggunakan sistim dimana
sampah/limbah padat diisolasi dari lingkungan hingga pada kondisi aman bagi lingkungan
sehingga tidak menimbulkan degradasi baik secara biologis, kimiawi maupun fisik.
2.3. Konsep
Secara konseptual keberadaan Lokasi TPA harus benar-benar aman, baik terhadap
kesehatan masyarakat maupun terhadap kesehatan lingkungan sehingga pengaturan zona
dan kesesuaian dengan rencana tata ruang dan wilayah adalah salah satu kunci utama
dalam penentuan lokasi TPA.
PT.YUSTA MARGARAYA | 13
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 14
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Keterangan :
PT.YUSTA MARGARAYA | 15
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Untuk dapat memenuhi aspek-aspek sistim Sanitary Landfill tersebut maka dalam
pelaksanaannya harus meliputi kegiatan berikut :
a) Monitoring terhadap kualitas limbah padat yang akan atau harus ditimbun.
b) Penempaan dan pemadatan sampah.
c) Penutupan sampah dengan tanah penutup harian.
d) Instalasi fasilitas pemantau dan pengontrol kualifikasi lingkungan (air, tanah,
pembentukan gasmethan).
Kegiatan Sanitary Landfill tersebut ditunjang oleh bagian-bagian utama sebagai
berikut:
a) Cell : sampah yang dipadatkan oleh tanah penutup harian di sanitary landfill.
b) Lift : lapisan cell pada area kerja sanitary landfill > 1.5 – 2.25.
c) Tanah penutup harian : ditimbunkan untuk setiap kali operasi (harian).
d) Lift Juga difungsikan sebagai berikut :
Mempertahankan stabilitas slope.
Untuk penempatan saluran drainase.
Untuk penempatan pipa gas methan.
Tanah penutup akhir : ditimbun pada seluruh permukaan landfill setelah masa
operasi landfill berakhir.
e) Gas landfill: gas yang terbentuk dalam landfill akibat proses dekomposisi anaerobik dari
fraksi sampah organik yang biodegradable.
f) Liner : bahan alam atau sintetik yang digunakan sebagai pencegah terjadinya
migrasi leachate dan gas landfill.
g) Liner alam : clay (tanah liat) yang dipadatkan
h) Liner sintetik : geomembran, PVC, PET.
i) Fasilitas pengendali pencemaran dari sanitary landfill berupa :
Liner
Sistem pengumpulan leachate
Lapisan tanah penutup harian dan akhir
PT.YUSTA MARGARAYA | 16
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dalam aplikasi terdapat 3 jenis Sanitary Landfill antara lain sebagai berikut :
Metode Konstruksi untuk Sanitary Landfill ditentukan oleh kondisi topografi dan
permukaan lahan, demikian juga bergantung pada jenis karakteristik tanah dan
kedalaman Muka Air Tanah. Metode konstruksi Sanitary Landfill ini antara lain :
a) Methode trench (galian) : sampah ditimbun pada lubang galian : sesuai untuk lahan
dengan lapangan tanah yang dalam, dengan muka air tanah yang dalam pula.
Sampah ditimbun pada lubang : tanah yang dipakai dijadikan lapangan tanah
penutup dasar dan dinding lubang galian dilapisi liner ukuran galian :
P = 60-300 m
Dalam = 0.9-3m
L = 4.5-15 m
b) Methode Area : sampah ditimbun pada permukaan tanah digunakan bila methode
galian tidak mungkin diterapkan (antara lain karena muka air tanah tinggi) Tanah
penutup berasal dan diangkut dari lokasi lain Sebagai pengganti tanah penutup
seringkali di gunakan kompos.
PT.YUSTA MARGARAYA | 18
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
2.5. METODOLOGI
a) Metodologi dalam tahap persiapan survey yang merupakan tahap awal dari pelaksanaan
pekerjaan berupa kegiatan inventarisasi data (pengumpulan data sekunder) dan
PT.YUSTA MARGARAYA | 19
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Kegiatan Metodologi
PT.YUSTA MARGARAYA | 20
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dalam proses analisis dan perencanaan, metodologi yang akan dilaksanakan terdiri
dari :
Kegiatan Metodologi
Penggambaran
PT.YUSTA MARGARAYA | 21
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB III
TINJAUAN LITERATUR
PT.YUSTA MARGARAYA | 22
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Sampai saat ini, baru di Kecamatan Tenggarong dan Muara Badak yang memiliki TPA
Sampah dengan sistem open dumping. Sedangkan di 3 (tiga) kecamatan yang lain belum
memiliki TPA, yaitu Kecamatan Tenggarong Seberang, Lao Janan, dan Anggana. Sesuai
dengan hasil studi kelayakan lokasi dan dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat
serta ketersediaan lahan, direncanakan pengembangan lokasi TPA sebagai berikut :
PT.YUSTA MARGARAYA | 23
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
TPA Muara Badak yang berada di wilayah Kecamatan Muara Badak ini melayani
bukan hanya Kecamatan Muara Badak sendiri tetapi termasuk juga Kecamatan Marang
Kayu. Bagian akses pelayanan persampahannya untuk menjangkau area layanan atau
centroid-centroid sampah adalah memanfaatkan akses ruas jalan utama lintas kabupaten
yaitu ruas Jalan Poros Samarinda Bontang. Baik Kecamatan Muara Badak maupun
Kecamatan Marang Kayu berbatasan dengan laut selat Makassar.
PT.YUSTA MARGARAYA | 24
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 25
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 26
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 27
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 28
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Iklim wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim tropis
basah yang bercirikan curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata sepanjang
tahun, sehingga tidak terdapat pergantian musim yang jelas. Iklim di Kabupaten Kutai
Kartanegara dipengaruhi oleh letak geografinya yakni iklim hutan tropika dengan suhu
udara rata-rata 260C, dimana perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi
mencapai 50–70C. Jumlah curah hujan wilayah ini berkisar 2.000-4.000 mm/tahun
dengan jumlah hari hujan rata-rata 130-150 hari/tahun. Curah hujan terendah yaitu
dari 0 – 2.000 mm/tahun tersebar di wilayah pantai dan semakin meningkat ke wilayah
pedalaman atau kearah barat. Curah hujan di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dibagi
kedalam 6 (enam) klasifikasi curah hujan, yaitu :
a) Curah hujan antara 0 – 2.000 mm per tahun.
b) Meliputi luas 12.376,532 Km atau 47,39% luas wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Muara Badak, Anggana, Loa
Janan, Loa Kulu, Tenggarong, Sebulu dan Muara Kaman. Pada kawasan ini terdapat 2
(dua) bulan lembab yaitu pada bulan Agustus dan bulan September.
c) Curah hujan antara 2.000 – 2.500 mm per tahun.
d) Meliputi Luas 5.979,52 Km2 atau 22,90% wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara,
sebagian kawasan ini terdapat di Kecamatan Kota Bangun. Kawasan ini mempunyai 2
(dua) bulan lembab yaitu bulan Juli dan Agustus.
e) Curah hujan antara 2.500 – 3.000 mm per tahun
f) Meliputi luas 1.986,40 Km2 atau 7,61% luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kawasan ini terletak di bagian tengah wilayah Kabupaten membujur dari utara ke
selatan, yang meliputi Kecamatan Kembang Janggut. Pada kawasan ini hanya terdapat
satu bulan lembab yaitu pada bulan Juli.
g) Curah hujan antara 3.000 – 3.500 mm per tahun
h) Meliputi luas 1.344,35 Km2 atau 5,15% luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kawasan ini terletak agak ke barat wilayah Kabupaten dengan penyebaran di sekitar
Kecamatan Kembang Janggut membujur ke utara dan pada kawasan ini tidak terdapat
bulan lembab dan bulan kering.
i) Curah hujan antara 3.500 – 4.000 mm per tahun
PT.YUSTA MARGARAYA | 29
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
j) Meliputi luas 1.425,15 Km2 atau 5,46% luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kawasan ini terdapat di sebagian wilayah Kecamatan Tabang, membujur dari selatan
ke utara, dan pada kawasan ini tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering.
k) Curah hujan lebih dari 4.000 mm per tahun,
l) Meliputi luas 3.004,96 Km2 atau 11,51% luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara,
terletak pada ujung barat wilayah Kabupaten yaitu di sebagian Kecamatan Tabang, dan
pada kawasan ini tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering.
PT.YUSTA MARGARAYA | 30
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Kawasan pada lokasi rencana TPA dan Zona Pelayanan Persampahan Muara Badak
merupakan kawasan yang diperuntukkan sebagai kawasan hutan produksi dan dengan
sebaran permukiman yang cukup jauh dari rencana lokasi TPA dan juga terdapat beberapa
lokasi pertambangan namun lokasi itupun cukup jauh dari lokasi rencana TPA.
PT.YUSTA MARGARAYA | 31
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 32
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Situasi TPA Muara Badak yang terdahulunya merupakan TPA Open Dumping, saat ini
sudah tidak dipergunakan lagi dan kondisinyapun sudah seluruhnya menjadi area vegetasi.
PT.YUSTA MARGARAYA | 33
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB IV
REVIEW MASTER PLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
PT.YUSTA MARGARAYA | 34
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
adanya program penanganan sampah di tingkat kawasan, seluruh sampah yang dapat
terangkut langsung diangkut ke TPA dengan menggunakan masing-masing 2 unit Truk
Sampah di Tiap Kecamatan sehingga sampah yang sampai ke TPA diperkirakan total hanya
sekitar 36 m3/hari. TPA tersebutpun belum dilengkapi dengan jembatan timbang sebagai
sarana pemantauan volume/berat sampah terangkut ke TPA.
PT.YUSTA MARGARAYA | 35
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
berlumpur. TPA Muara Badak yang terdahulu TPA ber-sistem Open Dumping saat ini tidak
lagi dioperasionalkan dan kondisinya sudah berupa lahan vegetasi.
Tabel 4 Data Penduduk Wilayah Perencanaan Berdasarkan Sensus 1980, 1990 dan 2000
PT.YUSTA MARGARAYA | 36
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Tabel 5 Proyeksi Penduduk dan Proyeksi Timbulan Sampah Wilayah Perencanaan (m3/hari)
Berdasarkan masterplan tersebut yang diarahkan sebagai TPA Sanitary Landfill hanya
calon TPA di Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang. Lokasi tersebut adalah bekas area
penambangan PT Bukit Badui Energi (BBE) menggantikan TPA bekotok, dimana lokasi ini
berdasarkan masterplan tersebut dinilai lokasi yang tepat dan sesuai dengan kelayakan
PT.YUSTA MARGARAYA | 37
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
calon lokasi TPA Sanitary Landfill sesuai dengan standart SNI nomor 03-3241-1994 sebagai
berikut :
No. Parameter Kondisi Calon Lokasi TPA Sanitary Landfill
I Kondisi geologi
a. Tidak berlokasi di zona a. Tidak berada di daerah patahan.
holocene fault. b. Tidak berada pada kawasan rawan
b. Tidak boleh di zona bencana longsor.
bahaya geologi.
II Kondisi hidrogeologi
a. Tidak boleh mempunyai a. Kedalaman air tanah > 20 meter.
muka air tanah kurang dari b. Kelulusan tanah kurang dari 10-6 cm/det.
3 meter. c. Jarak terhadap sumber air minum > 1.000
b. Tidak boleh kelulusan meter.
-6
tanah lebih besar dari 10
cm / det.
c. Jarak terhadap sumber air
minum harus lebih besar
dari 100 meter di hilir
aliran.
III Kemiringan zona harus Kemiringan lereng < 5 %.
kurang dari 20%.
IV Jarak dari lapangan terbang Jarak dari lapangan terbang > 3.000 meter.
harus lebih besar dari 3.000
meter untuk penerbangan
turbojet dan harus lebih besar
dari 1.500 meter untuk jenis
lain.
V Iklim
a. Intensitas hujan makin a. Curah hujan 3.000 – 4.000 mm/th.
kecil dinilai makin baik. b. Arah angin ke timur menjauhi permukiman.
b. Arah angin dominan tidak
menuju ke pemukiman
dinilai makin baik.
VI Utilitas : tersedia lebih Terdapat sarana jalan yang memadari (cukup
lengkap dinilai lebih baik. lebar).
VII Lingkungan biologis
PT.YUSTA MARGARAYA | 38
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 39
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 40
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dari hasil analisis diketahui bahwa penduduk tingkat pertumbuhan penduduk rata-
rata per-tahunnya di Wilayah ini berkisar 3,83%, tingkat pertumbuhan ini menjadi dasar
sebagai proyeksi penduduk selama 10 tahun ke depan hingga 2024.
Tabel 7 Proyeksi Penduduk & Timbulan Sampah
Ket :
1 Asumsi Masterplan Persampahan Kutai Kartanegara timbulan = 0,001131 m3/hari/jiwa
2 SNI 19 -3964 -1994 timbulan kota sedang/kecil = 1,5 – 2 L/orang/hari, atau = 0,3 – 0,4 kg/orang/hari, atau =
0.0015 – 0.002 m3/orang/hari
PT.YUSTA MARGARAYA | 41
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dalam Master Plan Persampahan Kabupaten Kutai Kartanegara yang ada saat ini
terdapat beberapa aspek yang perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan regulasi dan
kondisi saat ini, aspek-aspek tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Aspek penaganan sampah :
b) Perlu penajaman terkait rencana 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dari mulai sumber,
pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah.
(contoh : rencana penanganan skala lokal/setempat, komposting, transfer depo, dll).
c) Aspek program dan kegiatan penanganan sampah perlu dijabarkan hingga rencana aksi,
tahapan dan kegiatan.
d) Aspek Standar Pelayanan
e) Aspek tersebut perlu dipertegas terutama terkait tingkat pelayanan dan cakupan
pelayanan yang direncanakan. (contoh tingkat pelayanan saat ini baru 30% pada akhir
umur rencana ingin dicapai 60%).
f) Aspek penyediaan TPA
g) Perlu ditinjau kembali karena master plan tersebut masih mengakomodir TPA Open
Dumping hal ini belum sesuai dengan Pasal 29 UU No. 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah.
h) Aspek kebutuhan secara kuantitatif dari prasarana dan sarana persampahan
(pemilahan,pengangkutan, TPS, TPS 3R, SPA, FPSA, TPST, dan TPA).
PT.YUSTA MARGARAYA | 42
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB V
ASSESSMENT LOKASI TPA
PT.YUSTA MARGARAYA | 43
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 45
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 46
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
o Kemungkinan pemanfaatan 10
rendah dengan batas
hidrolis
o Diproyeksikan untuk 5
dimanfaatkan dengan
batas hidrolis
o Diproyeksikan untuk 1
dimanfaatkan tanpa
batas hidrolis
5. Bahaya banjir 2 10 20
o Tidak ada bahaya banjir 10
o Kemungkinan banjir > 25 5
tahunan
o Kemungkinan banjir <
25 tahunan Tolak
(kecuali ada masukan
teknologi)
6. Tanah penutup 4 5 20
o Tanah penutup cukup 10
o Tanah penutup 5
cukup sampai ½
umur pakai
o Tanah penutup tidak ada 1
7. Intensitas hujan 3 1 3
o Di bawah 500 mm per 10
o Antara 500 mm sampai 5
1000
PT.YUSTA MARGARAYA | 47
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
o Antara 16 menit-30 8
menit dan centroid
sampah
o Antara 31 menit-60 3
menit dari centroid
sampah
o Mempunyai dampak 5
sedang terhadap tata
guna tanah sekitar
o Mempunyai dampak 1
besar terhadap tata
guna tanah sekitar
13. Pertanian 3 10 30
o Berlokasi di lahan 10
tidak produktif
PT.YUSTA MARGARAYA | 48
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
o Berlokasi di tanah 1
pertanian produktif
14. Daerah lindung/cagar alam 2 10 20
o Tidak ada daerah 10
lindung/cagar
alam di
sekitarnya
o Terdapat daerah 1
lindung/cagar alam
di sekitarnya yang
tidak terkena
dampak negative
o Terdapat daerah 1
lindung/cagar alam di
sekitarnya terkena
dampak negatif
15. Biologis 3 5 15
o Nilai habitat yang rendah 10
o Operasi penimbunan 5
sedikit terlihat dari luar
o Operasi penimbunan 1
terlihat dari luar
PT.YUSTA MARGARAYA | 49
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dinilai dari aspek-aspek tersebut diatas sebaiknya lokasi ini ditinjau kembali untuk
dimungkinkan didapat lokasi yang lebih layak. Curah hujan yang tinggi dan kondisi berbukit-
bukit sangat beresiko tinggi terhadap ketidak stabilan lereng sehingga memiliki resiko terjadi
longsor yang tinggi.
PT.YUSTA MARGARAYA | 50
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB VI
TOPOGRAFI DAN SITUASI
Gambar 23 Topografi Kawasan TPA Muara Badak hasil Import Google Earth Surface
Ditinjau dari kerapatan konturnya daerah ini cenderung memiliki permukaan yang
ber-lereng-lereng.
PT.YUSTA MARGARAYA | 51
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Gambar 25 Analisa Kelerengan dari Google Earth Surface Kawasan TPA Muara Badak
PT.YUSTA MARGARAYA | 52
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Gambar 26 Analisa Gradasi Elevasi dari Google Earth Surface Kawasan TPA Muara Badak
PT.YUSTA MARGARAYA | 53
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 54
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 55
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
(a)
(b)
(c)
Gambar 30 (a) Peta kontur TPA Muara Badak, (b) Potongan melintang arah utara, (c) Potongan
melintang arah barat
PT.YUSTA MARGARAYA | 56
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 57
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB VII
HIDROLOGI
Iklim wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim tropis
basah yang bercirikan curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata sepanjang
tahun, sehingga tidak terdapat pergantian musim yang jelas. Iklim di Kabupaten Kutai
Kartanegara dipengaruhi oleh letak geografinya yakni iklim hutan tropika dengan suhu
udara rata - rata 260C, dimana perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi
mencapai 50–70C. Jumlah curah hujan wilayah ini berkisar 2.000 - 4.000 mm/tahun dengan
jumlah hari hujan rata - rata 130 – 150 hari/tahun. Curah hujan terendah yaitu dari 0 – 2.000
mm/tahun tersebar di wilayah pantai dan semakin meningkat ke wilayah pedalaman atau
kearah barat
Dari sumber data yang ada wilayah kecamatan muara badak hanya terwakili oleh 1
stasiun pengamatan curah hujan. Curah hujan di Kecamatan Muara Badak berkisar 2000 –
2500 mm/tahun dimana curah hujan harian maksimumnya dapat mencapai 132.1 mm dan
jumlah curah hujan bulanannya dapat mencapai 349,7 mm.
Dari data tersebut dilakukan analisa frekuensi untuk menghitung besarnya curah
hujan pada kala ulang tertentu yang dapat mewakili pola curah hujan di wilayah Muara
Badak tersebut.
Untuk menganalisa frekuensi curah hujan ini digunakan enam metode distribusi
yaitu : Metode Normal, Log Normal 2 Parameter, Log Normal 3 Parameter, Pearson Type III,
Log Pearson Type III dan Metode Gumbel dimana diperoleh pada Tabel 10:
PT.YUSTA MARGARAYA | 58
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dari berbagai metode tersebut dengan melakukan uji kecocokan diperoleh bahwa
model distribusi yang lebih mendekati adalah metode distribusi Log Normal 2 Parameter
dengan nilai R2 = 0.9925066. dengan menggunakan hasil analisis frekuensi dengan metode
distribusi tersebut maka intensitas curah hujan dapat dianalisis dengan menggunakan
metode Mononobe dan dihasilkan Intensity Duration Frekuensi Curve (Kurva IDF) sebagai
berikut :
IDF CURVE
350,00
300,00
Intensitas (mm/jam)
250,00 I 2thn
200,00 I 5thn
150,00 I 10thn
100,00 I 25thn
50,00
I 50thn
0,00
I 100thn
5
100
120
140
160
180
200
220
240
360
20
40
60
80
t waktu (menit)
PT.YUSTA MARGARAYA | 59
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 60
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB VIII
HASIL PENYELIDIKAN TANAH
Pada lokasi yang elevasinya relatif lebih tinggi memiliki kadar air berkisar 19,25 –
20,66 untuk yang elevasinya lebih rendah kadar airnya lebih tinggi berkisar 20,72 - 23,50.
Sementara berat jenisnya berkisar 2,385 - 2,405. Berat Isi Tanah Kering Rata – rata 1,218 –
1,228. Berat Isi Tanah Gembur Rata – rata 1,324 – 1,338. Secara general tanah sekitar
PT.YUSTA MARGARAYA | 61
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
rencana lokasi TPA ini merupakan tanah lempung/clay berpasir. Sifat tanah disekitar lokasi
hampir 70% merupakan tanah non-plastis dengan nilai plastisitas indeks berkisar 8,99 –
24,04. Fraksi tanah ini yang lebih kecil dari dimater 0.075 mm atau lolos saringan #200
hanya berkisar 1 – 2,32%.
Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran hasil penyelidikan tanah terlampir.
Parameter tanah ini akan digunakan sebagai input dalam desain fondasi, pemerikasaan
stabilitas, maupun sebagai parameter penilaian kemungkinan penggunaan tanah hasil
galian/cutting sebagai liner dan atau tanah penutup.
PT.YUSTA MARGARAYA | 62
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB IX
KRITERIA DESAIN
Ket :
1 Asumsi Masterplan Persampahan Kutai Kartanegara timbulan = 0,001131 m3/hari/jiwa
2 SNI 19 -3964 -1994 timbulan kota sedang/kecil = 1,5 – 2 L/orang/hari, atau = 0,3 – 0,4 kg/orang/hari, atau =
0.0015 – 0.002 m3/orang/hari
VOLUME SAMPAH TERANGKUT KE TPA MUARA BADAK EXISTING Peningkatan 50% Peningkatan 100%
1 Kec. Muara Badak Truck Pengangkut 2 bh 3 bh 4 bh
Kapasitas 6 m3 6 m3 6 m3
Jumlah Trip Pengangkutan 2 trip 2 trip 2 trip
Estimasi Vol Sampah Terangkut 24 m3/hari 36 m3/hari 48 m3/hari
2 Kec. Marang Kayu Truck Pengangkut 2 bh 3 bh 4 bh
Kapasitas 6 m3 6 m3 6 m3
Jumlah Trip Pengangkutan 1 trip 1 trip 1 trip
Estimasi Vol Sampah Terangkut 12 m3/hari 18 m3/hari 24 m3/hari
PT.YUSTA MARGARAYA | 63
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
RASIO TINGKAT LAYANAN TPA (SAMPAH TERANGKUT) AKHIR 28% 42% 56%
Sumber sampah yang terbanyak dari permukiman dan pasar tradisional. Sampah
pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relative
seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organic sehingga lebih mudah ditangani.
Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara
umum minimal 75% merupakan sampah organic dan sisanya sampah anorganik
- Komponen lain :
- ♦ Kertas : 6%
- ♦ Kayu : 3%
- ♦ Plastik : 2%
- ♦ Gelas : 1%
- ♦ Lain-lain : 4%
PT.YUSTA MARGARAYA | 64
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 65
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dengan umur operasional 10 tahun dan untuk topografi yang bervariasi ketinggian
landfill dibatasi maksimum 10 m, maka secara idealnya luasan zona landfill 1,7496
PT.YUSTA MARGARAYA | 66
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
(dibulatkan ±1,75 ha) hanya ditimbun dengan 5 layer (lapis) sehingga 1 zona memiliki umur
operasional 5 tahun dan untuk operasional 10 tahun dibutuhkan luas zona landfill ±3,5 ha
dan diperkirakan setelah sepuluh tahun sistim pelayanan dan penanganan persampahan
sudah lebih baik, maka untuk operasional 20 tahun diperkirakan dibituhkan zona landfill
total ±7,5 ha. Namun mengingat kondisi topografi muara badak yang ekstrim dan sangat
bervasriasi maka kebutuhan lahan untuk penempatan sarana dan prasarana penunjang
(seperti : jalan akses, jembatan timbang, kantor, bengkel, stockpile area, wetland, dll) maka
kebutuhan lahan yang harus dipersiapkan dapat mencapai 2 kali lipat atau berkisar ±15 ha.
Khusus dalam DED sanitary landfill Muara Badak Tahun Anggaran 2013 ini hanya
baru merencanakan pada area seluas 2 ha pada sekitar kawasan ex TPA Muara Badak open
dumping yang terdahulu sesuai lingkup tugas pada Kerangka Acuan Kerja (KAK)/TOR,
sehingga desain yang disusun dalam pekerjaan ini berkonsep mengoptimalkan daya dukung
ruang/lahan yang ada serta diprioritaskan terhadap timbulan sampah dengan pola
pelayanan eksisting saat ini.
Dalam batasan site seluas 2 ha tersebut akan dioptimalkan untuk beban eksisting
TPA Muarabadak saat ini yaitu 36 m3/hari sampah yang sampai di TPA yang mebutuhkan
zona landfill seluas 0,5832 ha (sekitar ±0,6 ha) dan dilakukan dengan pelapisan hingga 12
layer/lapis dengan ketebalan timbunan sampah padat ±1,2 m’ dengan ketinggian maksimum
<20m sehingga diharapkan mampu beroperasi hingga 10 tahun.
Secara konseptual keberadaan Lokasi TPA harus benar-benar aman, baik terhadap
kesehatan masyarakat maupun terhadap kesehatan lingkungan sehingga pengaturan zona
dan kesesuaian dengan rencana tata ruang dan wilayah adalah salah satu kunci utama
dalam penentuan lokasi TPA.
PT.YUSTA MARGARAYA | 67
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 68
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 69
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
9.6. Drainase
Debit runoff desain untuk drainase keliling site Landfill TPA sebesar Q = 0,28 m3/dtk.
PT.YUSTA MARGARAYA | 70
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
*kedalaman air untuk tipe FWS (Free Water Flow System), **kedalaman air untuk tipe SFS (Subsurface System)
PT.YUSTA MARGARAYA | 71
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Tabel 18 Hasil perhitungan dimensi unit dan kebutuhan luas lahan minimun IPL TPA Muara Badak
Tinggi Waktu
Unit pengolahan Volume Luas Panjang Lebar Efisiensi
No tanggul detensi
kolam (m3) (m2) (m) (m) (%)
(m) (hari)
1 Kolam Anaerobik 1167.43 3 466.97 37.43 12.48 78.43 20
2 Kolam Fakultatif 291.86 2 451.56 21.25 21.25 71.91 10
3 Kolam Maturasi 583.71 3 389.14 34.17 11.39 70.70 10
4 Wetland 233.49 1.1 389.14 19.73 19.73 4
PT.YUSTA MARGARAYA | 72
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
ASUMSI PENINGKATAN LAYANAN TPA BEBAN EXISTING Peningkatan 50% Peningkatan 100%
Total Volume Sampah per-Tahun 6,998.4 m3/tahun 10,497.6 m3/tahun 13,996.8 m3/tahun
Total Volume Sampah per- 10 Tahun 69,984.0 m3/10thn 104,976.0 m3/10thn 139,968.0 m3/10thn
Berat Sampah = V x BJ = V x 250kg/m3 17,496.0 ton/10thn 26,244.0 ton/10thn 34,992.0 ton/10thn
Potensi Gas Yang dihasilkan 20,585.90 m3/tahun 30,878.85 m3/tahun 41,171.79 m3/tahun
ΔGt = 16,62 x10^-0.03t x berat ( ton/tahun)
Komposisi Gas CH4 40% 8,234.36 m3/tahun 12,351.54 m3/tahun 16,468.72 m3/tahun
Pendekatan Typical (Shumaher 1983) Ch4 = 4,374.00 m3/tahun 6,561.00 m3/tahun 8,748.00 m3/tahun
0.0025 m3/kg
CO2 50% 10,292.95 m3/tahun 15,439.42 m3/tahun 20,585.90 m3/tahun
Potensi gas metan yang dapat dihasilkan dari sampah pada rencana TPA Sanitary
Landfill Muara Badak dapat mencapai 8.234,36 m3/tahun namun perkiraan umum sebagian
gas lolos dan karena penguraian yang tidak sempurna, diperkirakan hanya sekitar 4.374
PT.YUSTA MARGARAYA | 73
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
m3/tahun saja gas metan yang dapat tertangkap. Ini euivalen dengan nilai Energi sebagai
berikut :
Tabel 20 Perhitungan nilai ekuivalen energi
Dilihat dari sampah existing yang terangkut ke TPA berkisar ±36 m 3/hari yang
diangkut dengan 4 dumptruck dengan kapasitas 6 m3 dan luasan area cell landfill 16,2
m2/hari, dengan parameter tersebut frekuensi penggunaan alat berat tidak terlalu signifikan
sehingga kebutuhan masing-masing hanya 1 unit yang terdiri dari :
a) Excavator dengan kapsitas bucket 0,5 – 1,5 m3 fungsi untuk melakukan pemindahan
sampah, tanah liner (cover soil)/stockpile termasuk penggalian dan pengurugan.
PT.YUSTA MARGARAYA | 74
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Jalan Akses
Bangunan Pelengkap
1. Jembatan Timbang & Pos Timbang
2. Kolam dan Sumur Pantau
3. Kantor Pengelola
4. Pos Jaga
5. Menara Air Bersih
6. Hanggar Alat Berat & Bengkel.
7. Parkir Truck Pengangkut
8. Fasilitas Pencucian Kendaraan
9. Pagar Pengaman
10. Fasilitas Air Bersih (Sumur Bor Air Tanah Dalam)
PT.YUSTA MARGARAYA | 75
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB X
DESAIN
10.1. Zonasi
PT.YUSTA MARGARAYA | 76
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Sebagaimana yang telah tertuang pada hasil analisis kebutuhan lahan khususnya
zona landfill, TPA Muara Badak ini juga direncanakan untuk dikembangkan agar mampu
menjadi TPA yang memadai untuk Umur Operasional 20 tahun sesuai dengan potensi
timbulan sampahnya untuk wilayah kecamatan Muara Badak dan Marang Kayu dengan total
pengembangan site TPA seluas ±15 ha, dimana konsep tata letaknya seperti pada gambar
berikut :
Penempatan Zona Landfill dalam Rencana Induk Kawasan TPA ini dioptimalkan untuk
efisiensi dalam pemanfaatan Instalasi Pengolah Lindi (lindi) dengan mempertimbangkan
faktor topografi umum.
PT.YUSTA MARGARAYA | 77
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Berdasarkan hasil analisis sebelumnya lahan yang ada masih cukup memadai untuk
menampung sampah yang sampai ke TPA dengan Kondisi Cakupan Pelayanan saat ini akan
tetapi apabila seluruh timbulan sampah di tampung di TPA maka umur operasional TPA
akan menjadi lebih sedikit. Sehingga langkah terbaik dalam mendesainnya adalah
mengoptimalkan seluruh potensi lahan yang ada sesuai dengan batasan teknisnya.
PT.YUSTA MARGARAYA | 78
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dengan bentuk morfologi site TPA Muara Badak yang bergelombang maka, desain
TPA harus juga memperhatikan keamanan terhadap lereng.
Tabel 21
Secara detil hunbungan operasionalisasi antara fasilitas dan sarana TPA ini akan
dijabarkan dalam SOP Pengeloaan TPA.
PT.YUSTA MARGARAYA | 79
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Dengan memanfaatkan kondisi existing yang berbentuk lembah maka pola Landfill
dioptimalkan dengan memperhatikan persyaratan standar minimum yaitu untuk cutting
slope 1 : 1 dan untuk Landfill Slope 1 : 3, sehingga diperoleh bentuk Landfill seperti pada
gambar berikut :
PT.YUSTA MARGARAYA | 80
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Secara Visualisasi Bentuk Area Landfill tersebut seperti pada gambar perspektif berikut :
PT.YUSTA MARGARAYA | 81
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 82
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 83
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
Jalan akses diterapkan 2 jenis jalan akses yaitu, jalan akses permanen dan jalan akses
sementara (temporary access road). Untuk jalan akses permanen dipergunakan tipe
perkerasan flexible pavement dengan gradient slope pada alinyemen vertical maksimal 12%.
Sementara untuk jalan akses sementara mempergunakan tipe konstruksi sirtu dengan
alinyemen vertical menyesuaikan kebutuhan sesuai jangkauan terhadap perubahan elevasi
timbunan sanitary landfill.
PT.YUSTA MARGARAYA | 84
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 85
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
PT.YUSTA MARGARAYA | 86
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
BAB XI
REKAPITULASI
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEMBANGUNAN TPA MUARABADAK - KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Dengan huruf : ENAMBELAS MILYAR SERATUS ENAM PULUH DELAPAN JUTA DELAPAN RATUS EMPAT PULUH RIBU RUPIAH
PT.YUSTA MARGARAYA | 87
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
I Persiapan Site
1.1 Mobilisasi
PT.YUSTA MARGARAYA | 88
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED)
2013
PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. DATA PENYELIDIKAN TANAH, ANALISA HIDROLOGI & HIDROLIKA
2. DOKUMENTASI LAPANGAN
3. SISTIM OPERASIONAL & PROSEDUR (SOP)
4. SPESIFIKASI TEKNIS
5. NOTA DESAIN
6. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DAN BILL Off QUANTITY (BOQ)
7. GAMBAR RENCANA
PT.YUSTA MARGARAYA | 89