Anda di halaman 1dari 8

Bab II

RUANG LINGKUP KEWIRAUSAAHAN

A. Disipin, Obyek dan Perkembangan Ilmu Kewirausahaan


1. Disiplin Ilmu kewirausahaan
Memahami kewirausahaan sebagai suatu disiplin ilmu yang dipelajari dan diajarkan .
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai kemampuan
dan prilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.

Menurut Thomas W.Zimmerer 1996, kewirausaan adalah hasil dari suatu disiplin
ilmu serta proses sistimatis penerapan krativitas dan inovasi dalan memenuhi kebutuhan
dan peluang pasar.

Menurut Soeharto Prawirokusumo, 1997, Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan


sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independent karena
1. Kewirausahaan berisi tentang bidang pengetahuan yang utuh dan nyata yaitu terdapat
teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap
2. Kewirausahaan memliliki dua konsep yaitu posisi pemulaan dan perkembangan usaha
yang jelas tidak masuk dalam kerangka manajemen umum yang memisahkan antara
manajemen dan kepemilikan usaha
3. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu
kemampuan menerapkan sesuatu yang baru dan berbeda
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan
atau kesejahteraan rakyat yang adil dan merata

Menurut David Osbrone & Ted Gaebler, 1992 dalam bukunya REINVENTING
GOVERNMENT ( Mewirausahakan Birokrasi ). Dengan memiliki jiwa kewirausahaan,
maka birokrasi dan institusi akan memiliki motivasi, optomisme, dan berlomba untuk
menciptakan cara baru yang lebih efesien inovatif,feleksibel, adaptif.

Menurut Jean B. Say, 1800, Pengertian kewirausahaan adalah memindahkan berbagai


sumber ekonomi dari suatu wilayah dengan produktivitas rendah ke wilayah dengan
produktivitas lebih tinggi dan hasil yang lebih besar

Peter Drucker menyatakan bahwa setiap orang bisa menjadi wirausahaan asal
organisasinya menunjang dan kondusif untuk mendorong kewirausahan
2. Objek Studi Kewirausahaan
Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan merumuskan tujuan hidup,
motivasi diri, berinisiatif,membetuk modal, mengatur waktu dan membiasakan diri
untuk belajar dari pengalaman.

Menurut Soeparman Soemahadidjaya, 1997 : 14-15. Kemampuan seseorang yang


menjadi objek kewirausahaan meliputi :
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan
hidup/usaha di perlukan adanya perenungan dan koreksi yang kemudian dibaca
dan diamati berulang ulang sampai dipahami
2. Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang
besar
3. Kemampuan berinisiatif yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu
perintah orang lain yang dilakukan berulang ulang sehingga menjadi terbiasa
berinisiaatif
4. Kemampuan berinovasi yang melahirkan kreativitas (daya cipta) dan setelah
dibiasakan berulang ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovasi adalah
desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan atau kombinasi
baru yang dapat dijadikan perangkat dalam menyajikan barang dan jasa bagi
kemakmuran masyarakat
5. Kamampuan membentuk modal material, social dan intlektual
6. Kemampuan dalam mengatur waktu dan membiasakan diri yaitu slalu tepat waktu
dalam segala tindakan dalam setiap pekerjaan
7. Kemampuan mental yang dilandasi agama
8. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang
baik maupun menyakitkan

3. Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan


Perkembangan kewirausahaan mulai dikenal secara populer pada abad ke 18.
Pada tahun 1755 seorang irlandia bernama Richard Cantillon yang berdiam di
Prancis yang merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “Wirausaha”
dalam bukunya “Essai sur Ia Nature du Commerce en Generale.”
Artinya:

B. Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang
memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.
Ada sejumlah ciri yang membedakan seorang yang kreatif dengan orang yang
tidak kreatif seperti misalnya seorang kreatif :
 Mengobservasi situasi dan masalah masalah yang sebelumnya yang tidak di
perhatikan oleh orang lain
 Membangkitkan ide ide dan masalah masalah yang di capainya dari banyak
sumber
 Cendrung memiliki banyak alternatife terhadap masalah atau subyek tertentu
 Mendaya gunakan serta menimba dari kekuatan kekuatan emosional di bawah
sadar yang di milikinya
 Memiliki fleksibilitas tinggi dalam pemikirannya, tindakannya serta perumusan
saran- saran
Menurut Herbert G. Hicks (1972), proses kreatif memiliki sejumlah pola sebagai berikut :
1. Logika (logic)
Logika Merupakan pola pertama proses kreatif, merupakan pemikiran logika orang
mendekati alam dengan sebuah hipotensi atau teori yang melalui pengujian serta
verifikasi, dapat menimbulkan sebuah kesimpulan. Contoh : produksi intan sintetik, para
ilmuwan telah mengobservasi kenyataan bahwa intan asli (alamiah) ternyata berasal dari
karbon, urni dan dalam kondisi tertekanan dan temperature yang sangat tinggi, kemudian
para ilmuwan menyusun teori bahwa intan dapat di produksi. Ternyata hipotesis
demikian mengandun kebenaran sehingga intan indudtrial di produksi secara sisntetis
2. Menghubungkan ide ( idea linking )
Orang yang menggunakan metode ini membentuk hubungan antara berbagai macam ide
yang berbeda , atau potongan potongan informasi yang ada.
Pendidikan dan pengalaman dapat memberikan sumbangan bagi Gudang informasi
hingga dengan demikian dapat menambah kreativitas sebagaimana pakar pakar
menemukan penemuan baru
3. Pemecahan Masalah ( Problem Solving )
Pendekatan yang paling luas dikenal dan di terima sebagai cara guna merangsang
kreativitas dan untuk menerangkan proses kreatif. Dengan pendekataan ini perumusan
masalah akan dirumuskan solusi masalah secara otomatik akan bermunculan.
4. Kaitan Bebas ( Free Association)
Kaitan bebas menekankan nilai dari apa yang ada dipikiran bawah sadar yang sering kali
bersifat tidak rasional ( irasional), dimana ide ide dianggap dapat berlalu Lalang bernaur
secara bebas, bebas dari sensor dan kendala kendala yang timbul karena logika dan
kebiasaan
Dari beberapa konsep yang dikemukakan ada 6 (enam ) hakikat penting Kewirausaahan :
1. Kewirausahaan adalah nilai yang di wujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat , kiat , proses dan hasil bisnis ( Ahmad
sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(Drucker, 1959)
3. Kewirausahaan adalah proses penerapam kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/ usaha ( Zimmerer,
1997)
4. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha
( soeharto Prawiro, 1997)
5. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda yang
dapat memberikan manfaat serta nilai lain
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dan dengan jalan
mengkombinasikan sumber sumber melalui cara cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.

C. Kewirausahaan di lihat dari berbagai sudut pandang


 Pandangan Ahli Ekomoni
Menurut ahli ekonomi wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan factor factor
produksi seperti SDA, tenaga kerja , material yang dapat meningkatkan nilai lebih tinggi
 Pandangan Ahli Manajemen
Wirausaha adalah orang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan
mengkombinasikan sumber daya, keuangan material, tenaga kerja, keterampilan. Untuk
menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan organisasi usaha baru
 Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer 1993 : 5,
Wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko
dan ketidakpastiaan dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan
dengan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber daya yang diperlukan
untuk memanfaatkan peluang
Menurut Dun Steienhoff dan John F. Burgess, 1993 : 35
Pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan, mengelola, dan berani menanggug
resiko sebuah usaha atau perusahaan sedangkan kewiraausaha adalah orang yang
menanggung resiko keuangaan material dan sumber daya manusia, cara menciptakan
konsep usaha yang baru
Menurut Sri Edi Swasono, 1978 : 38
Wirausaha adalah pengusaha tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha
adalah pelopor dalam bisnis, innovator , penangung resiko yang mempunyai visi kedepan
dan memiliki keunggulan dalam prestatsi dibidang usaha
 Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk
memperoleh suatu tujuan serta suka berekprimrn untuk menampilkan kebebasan dirinya
diluar kekuasaan orang lain
 Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan
car acara baru untuk menggunakan sumber daaya, mengurangi pemborosan, dan
membuka lapangan pekerjaan yang disenangi masyarakat
D. Menumbuhkan Minat Berwirausaha
Wirausaha merupakan potensi pembangunan baik dalam jumlah maupun dalam mutu
wirausaha itu sendiri.
Manfaat berwirausaha antara lain
1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat menguraingi pengangguran
2. Sebagai generator pembangun lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan
3. Menjadikan contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut
dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang yang terpuji, jujur,
berani, hidup tidak merugikan orang lain.
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan
membangun lingkungan.
5. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosia, sesuai
dengan kemampuannya.
6. Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam
menhadapi pekerjaan.
7. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-
perintah agama, dekat kepada Allah SWT.
8. Hidup efisien tidak berfoya foya dan tidak boros.
9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan
lingkungan.
Melihat banyaknya manfaat wirausaha diatas maka ada dua darmabakti wirausaha
terhadap pembangunan bangsa, yaitu:
1. Sebagai pengusaha, memberikan darmabaktinya melancarkan proses produksi,
distribusi, dan konsumsi. Wirausaha mengatasi kesulitan lapangan kerja,
meningkatkan pendapatan masyarakat.
2. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional
mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.
Keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha
Keuntungan menjadi wirausaha adalah:
1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
2. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang
secara utuh.
3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha – usaha konkrit.
5. Terbuka kesempatan untuk menjadi Bos.
Kelemahannya adalah:
1. Memperoleh pendapatan yang tidak perlu, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko
ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko
tersebut.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang.
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus
berhemat.
4. Tanggungjawab yang sangat besae, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun
dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
E. Kebutuhan akan wirausaha
Seorang wirausaha mempunyai peran untuk mencari kombinasi – kombinasi baru, yang
merupakan gabungan dari lima hal, yaitu:
1. Pengenalan barang dan jasa
2. Metode produksi baru
3. Sumber bahan mentah baru
4. Pasar-pasar baru, dan
5. Organisasi industri baru
Pendidikan formal dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki oleh
seseorangdapat menjadi potensi utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Oleh
sebab itu dikatakan enterpreneur are not born-they develo. (Hisrich-Peters,1995:13)
Ada beberapa faktor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu:
1. Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang.
2. Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan family dsb.
3. Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan (Bygrave,1994 : 3)
4. Pertimbangan antara pengalaman dengan spirit, energi, dan rasa optimis.
Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan yaitu:
1. Proses Inovasi
Beberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah: keinginan berprestasi,
adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor pendidikan dan faktor
pengalaman. Adanya inovasi yang berasal dari diri seseorang akan mendorong dia
mencari pemicu kearah memulai usaha.
2. Proses Pemicu
Beberpa faktor personal yang mendorong Triggering Event artinya yang memicu atau
memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis adalah:
a. Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang.
b. Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain.
c. Dorongan karena faktor usia.
d. Keberanian menanggung resiko.
e. Komitmen dan minat yang tinggi terhadap bisnis.
Faktor-faktor Environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah:
a. Adanya persaingan dalam dunia kehidupan.
b. Adanya sumber sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki tabungan,
modal, warisan, memiliki bangunan yang lokasinya strategis dan sebagainya.
c. Mengikuti latihan-latihan atau Incubator bisnis. Sekarang banyak kursus-kursus
bisnis dan lembaga manajemen fakultas ekonomi melaksanakan pelatihan dan
Incubator bisnis.
d. Kebijakan pemerintah misalnya adanya kemudahan-kemudahan dalam lokasi
berusaha ataupun fasilitas kredit, dan bimbingan usaha yang dilakukan Depnaker.
Sedangkan faktor Sosiological yang menjafdi pemicu serta pelaksanaan bisnis adalah:
a. Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain
b. Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha
c. Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha
d. Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan
e. Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
3. Proses pelaksanaan
Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis adalah
sebagai berikut:
a. Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total
b. Adanya manajer pelaksanaan sebagai tangan kanan, pembantu usaha
c. Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
d. Dan adanya visi, pandangan yang jauh kedepan guba mencapai keberhasilan
4. Proses pertumbuhan
Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain:
a. Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan
pelaksanaan operasional berjalan produktif
b. Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak
c. Adanya struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya
d. Adanya produk yang dibanggakan, atau keistimewaan yang dimiliki misalnya
kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia, dan sebagainya.
Sedangkan faktor environment yang mendorong implementasi dan pertumbuhan
bisnis adalah sebagai berikut:
a. Adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan.
b. Adanya konsumen dan pemasok barang yang kontinu.
c. Adanya bantuan dari pihak investor bank yang memberikan fasilitas leuangan.
d. Adanya suber-sumber yang tersedia, yang masih bisa dimanfaatkan.
e. Adanya kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang
ekonomi yang menguntungkan.
Melihat dari uraian diatas muncul pertanyaan apakah sebenarnya yang paling
mendorong seseorang untuk memasuki karir wirausaha?
Jawabannya menyangkut dua hal yaitu:
1. Personal Attributes
2. Personal Environment

F. Menilai peluang membuka usaha baru


Ada tiga komponen yang harus di teliti untuk membuka usaha baru yaitu dinyatakan oleh
Bygrave: There are three crucial componencs for a successful new business; the
opportunity, the entrepreneur (and the management team) and the resources need to start
the company and make it grow (Bygrave 1994 : 10)
Ketiga komponen tersebut digunakan sebagai berikut:

Dalam gambar di atas di perlihatkan betapa banyaknya ketidakpastian dalam membuka


usaha baru, yaitu ketidakpastian antara wirausaha yang memilikiide mendirikan usaha
baru dengan peluang yang diharapkan, kemudian antara wirausaha, peluang dengan
sumber daya yang tersedia, baik berupa sumber daya manusia maupun sumber daya non
manusia. Oleh sebab itu perlu disusun suatu gambaran fits dan gaps, bagaimana
menggambarkan kesenjangan yang terjadi dan kesesuaian yang dibuat dan memanfaatkan
peluang yang tampak oleh pengambilan inisiatif. Yang disebut dengan bisnis plan,
dimana digambarkan ketiga komponen utama tersebut dipadukan menjadi suatu
rencana strategis yang sempurna. Jadi disinilah pentingnya seorang pengambil
inisiatif , seorang yang memiliki ide cemerlang yang dapat mereka laksanakan.

Georges Doriot seorang penanam modal menyatakan: Always consident investing in


a grade A man with a grade B idea. Never invest in a grade B man with a grade A
idea (bygrave, 1994 : 11). Dalam hal ini Doriot menekankan bahwa yang penting
adalah segi manusianya bukan idenya , karena ide tersebut akan dilaksanakan
oleh orang yang bersangkutan, yang akan menentukan keberhasilan usaha kelak
dikemudian hari. Akan lebih baik ide tersebut dilaksanakan oleh orang memiliki
kemampuan yang tinggi pula.

Anda mungkin juga menyukai