Makalah Hepatitis
Makalah Hepatitis
“HEPATITIS”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan tepat
waktu.
Tidak lupa kami ucapka terima kasih kepada dosen Farmasi terutama
dosen pembimbing mata kuliah Fitoterapi, teman-teman kelompok dan teman-
teman lain yang telah membantu memperoleh informasi, dan semua pihak yang
terkait dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kami maupun para pembaca.
Penulis
2
Daftar Isi
Bab I. PENDAHULUAN
Hepatitis.......................................................................................................….6
Tinospora cordifolia.......................................................................................11
Viscum album..................................................................................................14
Curcuma xanthorrhiza....................................................................................17
Panax ginseng.................................................................................................21
Phylantus Niruri..............................................................................................24
Glycyrrhiza glabra..........................................................................................28
Ganoderma lucidum........................................................................................31
Imperata cylindrical........................................................................................36
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Makalah ini bermanfaat sebagai media informasi.
4
BAB 2
ISI
2.1. Hepatitis
5
Hepatitis adalah salah satu dari penyakit hati (Liver) yang ditandai dengan
suatu perdangan yang terjadi pada organ tubuh seperti hati.
Banyak kasus hepatitis tidak diobati karena tidak ada gejala atau gejala
dikira diakibatkan hanya oleh serangan flu biasa. Gejala hepatitis yang paling
umum adalah nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal sekujur tubuh, mual
dan muntah serta nyeri pada perut. Beberapa orang mungkin mengalami air seni
yang menjadi berwarna gelap, buang air besar berwarna pucat, dan kulit serta
mata menguning (disebut ikterus atau jaundice).
Jenis Hepatitis
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
6
Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat berakibat fatal.
Virus Hepatitis B (HBV) ditularkan melalui hubungan seksual, darah
(injeksi intravena, transfusi), peralatan medis yang tidak steril atau dari ibu
ke anak pada saat melahirkan. Pada 90% kasus HBV menghilang secara
alami, tetapi pada 10% kasus lainnya virus tersebut tetap bertahan dan
mengembangkan penyakit kronis, yang kemudian bisa menyebabkan
sirosis atau kanker hati.
c. Hepatitis C
7
Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan di
dalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver.
d. Hepatitis D
Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan
pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya
ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV)
adalah yang paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.
Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar
15 juta orang di dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi
hepatitis D. Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau
setelah seseorang terkena hepatitis B kronis (superinfeksi). Orang yang
terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami penyakit
akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang
terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi
hepatitis D kronis yang berpeluang besar (70%-80%) menjadi sirosis.
e. Hepatitis E
8
Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan
melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi hepatitis E terjadi
di daerah bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus. Hepatitis
E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi kronis.
Secara umum, penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka
panjang. Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu
hamil, hepatitis E menyebabkan gagal hati akut yang berbahaya.
9
5 Mimba (Azadirachta indica) Meliaceae Daun
6 Kedelai (Glycne max) Fabaceae Biji
7 Alang-alang (Imperata cylindica) Poaceae Akar
Tunas mudanya
8 Bambu kuning (Bambusa sp) Gramineae
(rebung)
Menispermaceae
9 Brotowali (Tinospora perculata) Daun dan Batang
10
Gambar. Tinospora cordifolia
Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Ranunculales
Suku : Menispermaceae
Marga : Tinospora
Kandungan Kimia
11
Alkaloid berperan dalam aktivitas hepatoprotektif secara signifikan (B. T. Kavitha
et al., 2011).
Efek Farmakologi
Dilakukan penelitian pada tikus Albino dengan berat 150- 200 gram.
Terdapat 6 perlakuan, kelompok 1 diberikan normal saline, kelompok 2 diberikan
CCl4, kelompok 3 diberikan sirup Liv. 52 selama 20 hari diikuti dengan pemberian
CCl4, kelompok 4; 5; dan 6 diberikan larutan ekstrak T. cordifolia 1ml/100g
diberikan secara oral 2 kali sehari pada tikus selama 10; 20; dan 30 hari. Dari hasil
penelitian menunjukkan kelompok 3 dengan pemberian CCl4 mengalami kenaikan
Alanine Transaminase (ALT), Alkaline phosphatase (ALP), dan Total Bilirubin,
sedangkan kelompok dengan pemberian T. cordifolia menunjukkan penurunan
ALT, ALP, dan total bilirubin. Hal itu menunjukkan ekstrak T. cordifolia efektif
mengontrol kadar ALT, ALP dan bilirubin total dalam penelitian tersebut. Dari
hasil penelitian menunjukkan Tinospora cordifolia adalah agen hepatoprotektif
yang kuat. Penggunaan tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan herbal
untuk gangguan hati. (Vipin Kumar et al., 2012)
12
cordifolia berperan untuk mengobati gejala yang dialami pasien. (Kirti Sinha et
al., 2004)
Interaksi Obat
13
Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Santalales
Suku : Santalaceae
Marga : Viscum L.
Kandungan Kimia
Efek Farmakologi
14
Uji Preklinis
Penelitian dengan hewan percobaan tikus Sprague- Dawley berat 120- 130
gram. Terdapat 6 perlakuan. Kelompok 1- 5 diberikan CCl4 dalam minyak zaitun
(1:1 vol/vol) secara oral pada dosis 2,8 ml/kg dan selanjutnya setiap minggu
diberikan CCl4 dosis 0,14 ml/kg untuk mempertahankan kerusakan hati.
Kelompok satu sebagai kelompok kontrol diberikan normal saline, kelompok 2
dan 3 diberikan 0,1 atau 0,2 ml/kg ekstrak Viscum album secara subkutan satu
minggu sekali. Kelompok 4 diberi Silymarin 25 mg/kg secara oral setiap hari.
Kelompok 5 diberikan ekstrak Viscum album 0,2 ml/kg secar subkutan dan
Silymarin 25 mg/kg secara oral satu minggu sekali selama 30 hari. Kelompok 6
diberikan saline tanpa CCl4 setiap hari selama 30 hari. Setelah 30 hari perlakuan,
tikus dimatikan dengan anestesi eter dan hati tikus diambil untuk diteliti. Dari
hasil penelitian kadar Alanine aminotransferase (ALT), aspartate aminotransferase
(AST), dan alkaline phosphatase (ALP) dalam plasma meningkat karena CCl4.
Pemberian 0,1 mL/kg ekstrak Viscum album menurunkan kadar ALT sebanyak
51,2%; AST sebanyak 52,6%; dan ALP sebanyak 27,7%. Sedangkan untuk
pemberian 0,2 mL/kg ekstrak Viscum album menurunkan kadar ALT sebanyak
65,6%; AST sebanyak 61,1%; dan ALP sebanyak 57,6%. Hasil dari 0,2 mL/kg
ekstrak Viscum album dikombinasikan dengan Silymarin menurunkan kadar ALT,
AST, dan ALP dalam plasma sebesar 73,1%; 67,6%; dan 65,8%. Dari hasil
penelitian ini membuktikan ekstrak Viscum album dapat mengobati kerusakan
hati. (Omar et al., 2010).
Efek samping yang dihasilkan seperti FLS (Flu like symptoms), demam,
menghasilkan reaksi lokal pada tempat bekas injeksi, dan adanya reaksi alergi.
Jika dikombinasi dengan Mistletoe lectin (ML) dapat menimbulkan efek
hepatotoksik yang reversible. Kontraindikasi dari obat Viscum album untuk ibu
hamil dan menyusui.
15
ml/kg) secara signifikan dapat menurunkan ALT sebesar 51,2% dan 65,6%; AST
sebesar 52,6% dan 61,1%; serta ALP sebesar 27,7% dan 57,6%. Sedangkan,
Viscum album (0,2 mL/kg) yang diberikan bersama dengan Silymarin
menghasilkan penurunan ALT dalam plasma sebesar 73,1%; AST sebesar 67,6%;
dan ALP 65,8% (Omar et al., 2010).
Interaksi Obat
Obat Viscum album memiliki interaksi obat dengan obat anti- hipertensi
dimana kedua obat tersebut memiliki efek yang sama yaitu menurunkan tekanan
darah. Sehingga pemakaian keduanya akan mengakibarkan tekanan darah akan
semakin menurun (Henriettes Herbal, 2011). Selain itu juga memiliki interaksi
obat dengan obat immunosupresan. Dimana Viscum album memiliki efek
meningkatkan sistem imun sehingga dapat menurunkan efektivitas obat
immunosupresan tersebut (Anik Savoie et al.)
16
platelet agregasi (pembekuan darah yang bisa menyebabkan stroke). Sementara
salah satu komponen minyak atsiri yang dikandungnya, yakni xanthorrhizol
adalah antikanker, terutama kanker payudara.
Aktivitas imunomodulator dari kurkumin (salah satu kandungan dalam
kurkuminoid) juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit. “Dibandingkan ginseng, komponen dalam temulawak jauh lebih
banyak.
a. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
b. Deskripsi Tanaman
17
diantaranya lebih panjang dari yang lain, berwarna hijau tua. Kelopak bunga
berwarna putih berbulu, panjang 8 – 13 mm, mahkota bunga berbentuk tabung
dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bungaberbentuk bundar memanjang
berwarna putih dengan ujung yang berwarna merahdadu atau merah, panjang 1.25
– 2cm dan lebar 1 cm. Rimpang ini berkembang subur pada kondisi tanah yang
gembur.
c. Kandungan Kimia
d. Efek Farmakologi
18
Penggunaan temulawak sebagai minuman pada ternak kelinci betina
menunjukkan bahwa tidak terdapat lemak tubuh pada karkas dan jaringan lemak
di sekitar organ reproduksi (Raharjo, 2010). Pada tikus dengan diet tinggi
kolesterol, temulawak tidak menurunkan tingginya kolesterol serum walaupun
menurunkan kolesterol hati. Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa
kurkuminoid tidak mempunyai efek yang nyata terhadap lemak serum dan lemak
hati, maka disimpulkan bahwa temulawak mengandung zat aktif selain
kurkuminoid yang dapat merubah metabolisme lemak dan lipoprotein.
g. Uji Klinis
19
1,5 kali diatas batas atas nilai normal. Terhadap seluruh subyek penelitian
dilakukan pemeriksaan SGOT, SGPT, bilirubin total, PT, INR. Penderita
mendapat kaplet schizandrae tunggal 3 x 1 per hari atau Schizandrae kombinasi 3
x 1 kaplet per hari selama 28 hari. Jumlah penderita yang menyelesaikan
penelitian dari kelompok schizandrae tunggal sebanyak 19 orang dan dari
kelompok scizandrae kombinasi sebanyak 18 orang. Lima belas orang perempuan,
22 orang laki-laki, berumur antara 21 – 76 tahun
Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa, pemberian kombinasi
schizandrae fructus 135 mg, sylimarin phytosome 35 mg, ekstrak curcuma
xanthorizzae rhiz. 150 mg, liquiritiae radix 135 mg, choline bitartrate 150 mg, B6
2 mg sebanyak 3 x 1 kaplet / hari selama 28 hari menunjukan penurunan SGOT
dan bilirubin total yang lebih baik dibandingkan schizandrae fructus 135 mg
tunggal.
20
Gambar 6. Panax ginseng
a. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Apiales
Suku : Araliaceae
Marga : Panax
Jenis : Panax ginseng
b. Deskripsi tanaman
Ginseng terkenal di masyarakat Cina dan Korea sebagai obat sejak 5000
tahun yang lalu.Ginseng dipercayai selama berabad–abad untuk menjaga
kesehatan dan menyembuhkan penyakit serta telah berbudaya dalam kehidupan
masyarakat Cina dan Korea sampai hari ini .Ginseng China dan Korea ternyata
merupakan tanaman yang sama jenis yaitu Panax ginseng dari famili Araliaceae
.Seiring dengan kemajuan masa kini , ginseng telah dibuat dalam berbagai bentuk
produk untuk dipasarkan ke luar negeri. Produk yang dipasarkan adalah teh
ginseng , tablet dan madu. Tanaman temulawak siap dipanen pada umur 10-12
bulan, dengan dicirikan tanaman sudah senescen (mengering batang dan
daunnya). Penelitian tentang terapi dengan ekstrak ginseng pada pasien diabetes,
hipertensi, kanker, dan penyakit lain menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan
yang relatif cepat dan tanpa efek samping. Hasil ini dibandingkan dengan
21
penggunaan obat kimia yang seringkali bersifat toksik serta menimbulkan
komplikasi.
c. Kandungan Kimia
d. Efek Farmakologi
1. Ginsenoside memiliki aktivitas antibiotik dan antivirus hepatitis.
2. Ginsenoside bekerja sebagai hepatoprotektif dengan mekanisme
antioksidan Ginsenoside meningkatkan aktivitas enzim superoksida
dismutase (SOD), catalase (CAT), glutathione peroxidase(GPx),
glutathoine reductase (GR), glutathione transferase (GSH)
3. Ginsenoside mampu menekan mitogen-activated protein kinase
(MAPK), nuclear factor kappa B (NF-kB) dan inducible nitric oxide
synthase (iNOS) untuk proliferasi sel kanker hati (Tung, 2012)
22
Dalam uji toksisitas akut ini, digunakan mencit galur DDY jantan,
bobot badan 24-34 gram
Hasil
LD 50 oral 225,575 mg/kg BB.
Berdasarkan batasan Gleason rentang
179,179 – 283,983 termasuk aman.
f. Contoh Sediaan
23
Gambar . Phylantus niruri
a. Klasifikasi (www.plantamor.com)
Kerajaan : Plantae
Sub Kerajaan : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phyllanthus
Jenis : Phyllanthus niruri L.
Nama umum
Indonesia : Meniran
Melayu : Dukung anak
Pilipina : Sampa sampalukan
Nama simplisia
Phyllanthi Herba
b. Deskripsi Tanaman
24
Artikel yang dilansir dari meniran.com menjelaskan bahwa tanaman ini
adalah tanaman herbal tegak yang mempunyai tinggi 0,5-1 meter dan dapat
tumbuh diberbagai tempat sehingga sangat mudah dijumpai disekitar kita.
c. Kandungan Kimia
d. Efek Farmakologi
Phyllanthus niruri Linn, merupakan tanaman kecil dan menjadi salah satu
herbal yaang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, antara lain sebagai
antiradang, dieuretik dan penghancur batu ginjal karena ekstrak Phyllanthus
niruri dapat menghambat agregasi kristal oksalat sebelum terjadi penumpukan,
anti malaria, antipiretik dan antidiabetes. Uji pre klinis dan klinis telah
membuktikan herbal tersebut memiliki aktivitas imunostimulasi. Senyawa
flavonoid yang terkandung dalam P. niruri L berkhasiat sebagai antioksidan dan
antineoplastik. Ekstrak P. niruri L diduga memiliki aktivitas sebagai antikanker
namun masih harus diuji melalui in vivo pada hewan coba. (Sawitri,2012)
25
Selain itu, genus Phyllanthi (Euphorbiaceae) banyak digunakan untuk
mengobati penyakit kuning dan hepatitis Thyagarainan et al. menemukan bahwa
P. amarus memiliki aktivitas anti-HBV untuk pertama kalinya pada tahun 1982.
Penelitian selanjutnya menunjukan bahwa tanaman genus Phyllanti dapat
menghambat aktivitas DNA polimerase yakni suatu enzim yang dibutuhkan oleh
virus hepatitis untuk bereproduksi sehingga dengan dihambatnya enzim tersebut
maka proses transkripsi mRNA dan replikasi HBV akan terganggu dan
mengurangi jumlah virus hepatitis B di dalam darah. (Qiu, 2013)
e. Uji Preklinis
f. Uji Klinis
26
mengalami penurunan kadar HbsAg dua minggu setelah pengobatan selesai.
(Paithankar, 2011)
g. Dosis
Dosis yang tepat dari meniran tergantung pada beberapa faktor seperti usia
pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pada saat ini tidak ada
informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran yang tepat. Dianjurkan
untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan berkonsultasi
apoteker atau dokter atau profesional kesehatan lainnya sebelum menggunakan.
h. Contoh sediaan
27
2.2.6 Glycyrrhiza glabra
Kerajaan : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae
Marga : Glycyrrhiza
Jenis : Glycyrrhiza glabra
Nama Simplisa : Glycyrrhiza radix
b. Deskripsi Tanaman
28
c. Kandungan Kimia
d. Efek Farmakologi
Glycyrrhiza glabra memiliki efek farmakologi sebagai antitusif dan
ekspektoran. Ekstrak dari tanaman Glycyrrhiza glabra ditemukan dapat
mengobati sakit tenggorakan dan bantuk namun mekanisme spesifiknya belum
diketahui. Liquorice telah terbukti dapat menurunkan iritasi dan menghasilkan
efek espektoran. Carboneksolon (senyawa sintesis turunan dari Glycyrrhiza)
menstimulasi produksi mukus oleh lambung dan juga menstimulasi sekresi mukus
trakea, menghasil penawar rasa sakit dan efek ekspektoran. (Damle, 2014).
29
untuk menginduksi kerusakan hati. Setiap kelompok menerima dosis SLN dan
GLN yang berbeda-beda selama enam minggu. Hasilnya, pemberian dosis SLN
dan GLN dapat mengurangi ALT,AST, ALP dan meningkatkan super oksida
dismutase (SOD), katalase (CAT), glutation peroksidase (GSH-Px), glutation
reduktase (GR), Glutathione S-transferase (GST) sehingga dapat disimpulkan
bahwa SLN dan GLN memiliki efek hepatoprotektif.(Rasool, 2014)
f. Uji Klinis
Dosis:
Dosis harian 2-15 gram untuk maag dan gastritis. Asupan harian yang
disarankan untuk glycyrrhizin 0,2 mg/kg/hari.
Efek Samping:
Kontra Indikasi:
30
h. Contoh sediaan
31
Reishi mushroom tumbuh liar di kayu busuk dan tunggul pohon. Jamur ini
berukuran besar, berwarna merah dengan eksterior mengkilap dan bertekstur
kayu. Di Cina, Reishi mushroom disebut Lingzhi sedangkan di Indonesia disebut
jamur sinduk. Simplisia yang digunakan yaitu berupa tubuh buah yang sudah
kering. Ganoderma termasuk dalam kelompok jamur kayu. Beberapa jamur ini
parasit di pohon, dapat ditanam pada media serbuk gergajian kayu seperti jamur
saprofit. Jamur ling zhi memiliki tubuh buah berbentuk sinduk, mempunyai
tangkai sepanjang 3-10 cm yang menancap kedalam medianya. Diujung tangkai
terdapat tubuh buah berbentuk setengah lingkaran yang melebar dengan diameter
10-20 cm. Tubuh buah berwarna kuning (1-2 bulan) , kemudian berubah menjadi
merah atau coklat tua, yang kemudian dapat dipanen untuk dijadikan bahan baku
pembuatan obat-obatan, termasuk jamu (P. Dinesh Babu, 2010)
c. Kandungan Kimia
Sebagian besar jamur terdiri dari sekitar 90% air. Sisanya 10% yang terdiri
dari protein 10-40%, lemak 2-8%, karbohidrat 3-28%, serat 3-32%, fosfor,
magnesium, selenium, zat besi, seng dan tembaga. Selain itu, jamur mengandung
berbagai molekul bioaktif seperti terpenoid, steroid, fenol, nukleotida dan
turunannya, glikoprotein dan polisakarida. Protein jamur mengandung semua
asam amino esensial dan terutama kaya lisin dan leusin. Total kandungan lemak
rendah dan proporsi yang tinggi dari asam lemak tak jenuh ganda relatif terhadap
total asam lemak jamur dianggap kontributor yang signifikan terhadap nilai
kesehatan jamur. Secara fisiologis polisakarida, peptidoglikan dan triterpen adalah
tiga kandungan aktif utama pada Ganoderma lucidum (Angel trigos, 2011)
32
Isolasi dari tubuh buah berhasil mendapatkan beberapa macam triterpenoid yang
bersifat bioaktif yaitu , ganoderic acid, ganodermic acids, lucidenic acid, lucidone,
ganoderal, ganoderol (Solomon, 2013)
d. Efek Farmakologi
Polisakarida pada Reishi mushroom dapat digunakan sebagai antikanker.
Reishi mushroom juga memberikan tindakan sebagai hepatoprotektif, antivirus,
dan efek menguntungkan pada system kardiovaskuler, rheumatoid arthritis,
sindrom kelelahan kronis dan diabetes (Solomon, 2013). Adanya aktivitas
inhibitor α-glukosidase (Kim et al 2004 )
e. Uji Preklinik
33
randomized dan multi center bertujuan untuk mengevaluasi keamanan serta
efikasi dari ekstrak G. lucidum pada pasien hepatitis B kronis.
Sebanyak 90 pasien dengan hepatitis B kronis, hepatitis B viral DNA positif
dan peningkatan level aminotransferasi dimasukan dalam studi prospektif ini.
Kepada 60 pasien diberikan Ganopoly dan placebo kepada 30 pasien lainnya
selama 12 minggu. Pengaruh terapi pada tingkat HBV DNA dan aktivitas
aminotransferase dalam serum dan HBeAg diselidiki. 78 pasien (52 dari 60 & 26
dari 30) masuk tahap efikasi dan keamanan.
Hasilnya pada kelompok yang menerima Ganopoly terdapat penurunan
antigen HB serta HBV DNA yang signifikan (P < 0.05). Responden yang
memiliki level AST < 100 U/L sebanyak 41% (n=29), sedangkan yang memiliki
level AST > 100 U/L sebanyak 65% (n=23). Dari studi ini dapat disimpulkan
bahwa Ganopoly dapat ditoleransi dengan baik serta memiliki aktifitas yang baik
dalam melawan virus hepatitis (Gao, et al., 2010)
g. Mekaninsme, Dosis, Kontraindikasi dan Efek Samping
Mekanisme
Skema mekanisme jamur lingzhi sebagai hepatoproketor dan obat hepatitis B
adalah sebagai berikut (Solomon, 2013)
Dosis
Untuk mengobati penyakit kanker, hepatitis B kronis, jantung dan diabetes
yaitu 600-1800 mg tiga kali sehari selama 12 minggu. Untuk risiko penyakit
jantung, dua kapsul 360 mg diminum dua kali sehari selama 12 minggu. Untuk
34
tekanan darah tinggi, 55 mg ekstrak reishi diminum setiap hari selama empat
minggu. Untuk menajemen nyeri pada herpes zoster, 12 – 24 gram reishi kering di
minum tiga kali sehari selama 10 hari. Untuk keracunan oleh Russula
subnigricans,100 gram reishi direbus dalam 600 ml air perdosis. Untuk
proteinuria, 500-1,125 mg diminum setiap hari hingga 26 bulan. (Solomon, 2013)
Kontra indikasi
Reishi mushroom dapat meningkatkan resiko perdarahan saat dikonsumsi
dengan obat yang dapat meningkatkan resiko perdarahan seperti aspirin, warfarin,
heparin, ibuprofen, naproxen. Reishi dapat menurunkan kadar gula darah, untuk
orang yang mengonsumsi obat-obatan diabetes melalui mulut atau insulin harus
dipantau ketat. Reishi juga dapat berinteraksi dengan adenosine, zat yang
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan saraf, agen yang menurunkan
kolesterol, anestesi, antibiotik, agen antikanker, ARV, agen antivirus, agen
jantung, agen hormonal, agen-hati merusak, agen paru-paru, agen muskuloskeletal
, penghilang rasa sakit, agen kulit, agen lambung dan usus, hormon tiroid.
Gunakan hati-hati pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau tiroid dan
mereka yang menggunakan agen untuk sistem kekebalan tubuh atau tiroid.
Gunakan hati-hati pada pasien dengan lambung, usus, kulit, otot, tulang,
sistem saraf, hormonal, atau gangguan pernapasan pada pasien dengan gangguan
hati atau mereka yang memakai agen merusak hati. Hindari pada pasien dengan
alergi atau sensitivitas diketahui reishi, setiap bagian-bagiannya, atau anggota
keluarga pabrik. Hindari pada wanita hamil atau menyusui, atau pada anak-anak,
karena kurangnya informasi keselamatan yang memadai. (Solomon, 2013)
Efek samping
Efek samping yang paling umum dilaporkan adalah ruam kulit, pusing, dan
sakit kepala. Reishi juga dapat menyebabkan tinja berdarah, nyeri tulang, nyeri
payudara, diare, kulit yang meradang, influenza, insomnia, gatal, pusing,
kehilangan libido, ketidaknyamanan perut ringan, mual, sakit tenggorokan, dan
hidung meler. Reishi dapat meningkatkan risiko perdarahan, menurunkan kadar
gula darah, menyebabkan tekanan darah rendah. (Solomon, 2013)
Sediaan di Pasaran
35
Gambar 11. Sediaan GanoPoly
a b
a. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophiyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Poales
Suku : Poaceae
Marga : Imperata
Jenis : Imperata cylindrical
Simplisia : Akar
(http://www.plantamor.com)
b. Deskripsi Tanaman
36
Alang-alang atau ilalang (Imperata cylindrica) adalah jenis tanaman
rumput-rumputan liar awalnya memiliki fungsi untuk mencegah erosi
(Herbal,2014). Di beberapa daerah di Indonesia alang-alang dikenal dengan nama
ilalang. Alang-alang merupakan tumbuhan menahun dengan tinggi 1 sampai 1.5
meter, mudah berkembang biak, mempunyai rimpang kaku yang tumbuh menjalar.
Batangnya padat, bukunya atau ruasnya berambut jarang. Alang-alang tumbuh liar
di lahan terbuka atau sedikit terlindung, seperti ladang atau perkebunan.
Bunganya menguncup dengan panjang 6 – 30 cm, berwarna putih dan mempunyai
biji-biji sangat kecil sekitar 1 mm dan berwarna coklat tua. Bunga atau bijinya
berambut halus dan mudah diterbangkan angin. Alang-alang banyak terdapat di
pulau jawa dengan ketinggian tempat tumbuh dari 0-2700 mdpl. Tumbuhan ini
biasa ditemukan liar di hutan, lapangan rumput, sisi jalan, dan lahan-lahan lain
yang mendapat sinar matahari cukup. (Kurdi, 2010 )
c. Kandungan Kimia
d. Efek Farmakologi
37
terdapat pada akar alang-alang dapat dikaitkan dengan potensi hepatoprotektor
alang-alang. (Rini, 2012).
e. Uji Preklinis
Toksisitas Akut
Pemberian dosis tunggal 2000, 5000, 10000, 15000, dan 20000 mg/Kg BB
tidak menyebabkan kematian pada mencit setelah 24 jam pengamatan.
Pengamatan bobot badan, setelah perlakuan tidak menunjukkan adanya gejala-
gejala toksik yang timbul pada hewan uji. Bobot badan mencit pada semua
kelompok mengalami peningkatan (Rini,2012).
38
20000 mg/Kg BB tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap sel hati
mencit (Rini,2012).
Analisis data
Analisis statistik terhadap kadar enzim ALT dan AST dilakukan dengan
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yaitu uji analysis of varian
(ANOVA) dan uji lanjutan uji Duncan pada tingkat kepercayaan 95% dan taraf
α=0.05. Seluruh data tersebut dianalisis menggunakan program perangkat lunak
statistical analysis system (SAS) (Rini, 2012)
Hasil uji in vivo menunjukkan ekstrak etanol akar alang-alang dosis 750
mg/Kg BB mampu memberikan perlindungan terhadap hati tikus Wistar dari
kerusakan akibat parasetamol dengan jumlah enzim ALT dan AST yang lebih
rendah dibandingkan kelompok perlakuan ekstrak akar alang-alang lainnya (Rini,
2012).
Jumlah enzim ALT kelompok tikus yang mendapatkan ekstrak etanol 70%
dosis 750 mg/Kg BB lebih kecil dibandingkan dengan kelompok perlakuan dosis
500 mg/kg BB, dosis 250 mg/kg BB, kelompok kontrol positif, dan kelompok
kontrol negatif dengan jumlah enzim ALT (Rini, 2012).
39
Hasil uji statistik ini menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dosis 750
mg/kg BB mempunyai efek hepatoprotektor seperti yang terjadi pada kelompok
normal, sedangkan kelompok perlakuan dosis 500 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB
tidak memberikan efek hepatoprotektor seperti yang terjadi pada kelompok
kontrol negatif (Rini, 2012).
40
Tidak ada dosis yang disepakati untuk akar alang-alang. Sedangkan cara
penggunaan akar alang-alang adalah sebagai berikut:
1. Direbus, 250 gram akar alang-alang dibersihkan lalu direbus kedalam air 3
gelas air selama 10 menit, lalu diminum. Rebusan ini biasa digunakan
untuk diuretik, penyakit kuning, hipertensi, sakit perut dan sebagainya
2. Obat gosok, akar kemudian dihancurkan kemudian dicampur dengan
minyak untuk mengobati batuk
Efek Samping:
efek samping yang muncul biasanya pusing, mual, dan peningkatan buang air.
Kontra Indikasi:
Penderita lambung lemah dan banyak buang air kecil dilarang mengonsumsi akar
alang-alang.
g. Sediaan Dipasaran
BAB 3
3.1. Kesimpulan
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena virus yang
menyerang serta menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan
fungsi organ hati.
41
Pengobatan menggunakan bahan alam (tanaman obat) dapat digunakan
dalam mengatasi dan mengobati hepatitis.
Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai obat hepatitis
diantaranya adalah alkaloid purin, seperti Viscum album, Tinospora
cordifolia, Curcuma xanthorrhiza, Panax gingseng, Phyllantus niruri,
Glycyrrhiza glabra, Ganoderma lucidum, Imperata cylindrica, dll
Virus Hepatitis Virus Hepatitis Virus Hepatitis Virus Hepatitis Virus Hepatitis
Virus
A (HAV) B (HBV) C (HCV) D (HDV) E (HEV)
Gambar
Virus
3.2. Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai tanaman-tanaman yang dapat
digunakan sebagai bahan obat.
42
DAFTAR PUSTAKA
Abhimanyu Sharma, Asmita Gupta, Sakshi Singh Amla Batra. 2010. Tinospora
cordifolia (Willd.) Hook. F. & Thomson - A plant with immense economic
potential. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research
43
Anik Savoie, Valerie Lavastre, Martin Pelletier et al. 2000. Activation of human
neutrophils by the plant lectin Viscum album agglutinin-I: modulation of de
novo protein synthesis and evidence that caspases are involved in induction
of apoptosis. Journal of Leukocyte Biology.
Anonim. Informasi Spesies Phyllanthus niruri L. Retrivied from
http://www.plantamor.com/index.php?plant=990
Arianti, Rini. 2012. Aktivitas Hepatoprotektor dan Toksisitas Akut Ekstrak Akar
Alang-Alang. IPB
44
Kim, S.D., dan H.J. Nho. 2004. Isolation And Characterization of α-
glucosidase42: 223 - 227.
Lakshmi C. Mishra. 2003. Scientific Basis for Ayurvedic Therapies. CRC Press.
Paithankar, V.V.,Raut K.S., Charde R.M., Vyas J.V. 2011. Phyllanthus Niruri : A
Magic Herb. Research in Pharmacy 1(4): 1-9.
Qiu, Li-Peng., Ke-Ping Chen,. 2013. Anti-HBV derived from botanical origin.
Institute of life Science, Fitoterapia Journal 84 : 140-157.
45
Sawitri, Endang,. Ign. Riwanto., Tjahjono., Edi Dharmana.2012. Ekstrak
Phyllanthus niruri Linn., Pertumbuhan Tumor dan Proliferasi sel Kanker
Kolorektal. Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. Semarang.
Soham Saha and Shyamasree Ghosh. 2012. Tinospora cordifolia: One plant,
many roles. NCBI.
Usia, Tepy. 2010. Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Sakit Hati. Retrivied from
http://www.ikatanapotekerindonesia.net/articles/34-pharmacy-
news/308pemanfaatan-tanaman-obat-untuk-sakit-hati.html
Yang Li, Yan-Li Zhao, Yong-Ping Yang, Xiao-Li Li. 2011. Chemical constituents
of Viscum album var. meridianum. Elsevier Biochemical Systematics and
Ecology
46