Anda di halaman 1dari 2

Sistem rujukan

 Sistem Rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang


melaksanakan pelimpahan tanggung jawab, timbal balik terhadap suatu kasus penyakit
atau masalah kesehatan secara vertikal atau horizontal, dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang ke unit yang lebih mampu
 Sistem rujukan mengatur alur dari mana dan harus ke mana seseorang yang mempunyai
masalah kesehatan tertentu untuk memeriksakan kesehatannya (Ali, et al., 2015).
Sistem rujukan berkontribusi terhadap tingginya standar perawatan kesehatan dengan
membatasi over-medicalisasi, dengan pendelegasian tugas yang jelas antara spesialis dan
dokter umum, dan membebaskan spesialis untuk mengembangkan pengetahuan khusus
mereka, dengan biaya perawatan medis yang sesuai
 Rujukan dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan

Perbedaan konsul dan rujukan


 Konsul : hanya untuk menanyakan saja kasus yang sedang dialami pasien berkaitan dengan
diagnosis kepada yang lebih ahli dalam bidangnya, tanpa dilakukan tindakan terhadap
pasien.
 Rujukan dilakukan tindakan kepada pasien dapat terjadi karena terjadi kekurangan SDM
kesehatan dan adanya perubahan pola penyakit yang menjadi lebih parah sehingga harus
dirujuk ke yang lebih kompeten.

Macam macam rujukan


 Rujukan medis adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk masalah
kedokteran sebagai respon terhadap ketidakmampuan fasilitas kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan para pasien dengan tujuan untuk menyembuhkan dan atau memulihkan status
kesehatan pasien.
 Rujukan pelayanan kesehatan dimulai dari pelayanan kesehatan primer dan diteruskan ke
jenjang pelayanan sekunder dan tersier yang hanya dapat diberikan jika ada rujukan dari
pelayanan primer atau sekunder

Prosedur Rujukan
Pada dasarnya, prosedur fasilitas pemberi pelayanan kesehatan pengirim rujukan adalah
sebagai berikut:
a. Menjelaskan kepada para pasien atau keluarganya tentang alasan rujuk;
b. Melakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang dituju sebelum merujuk;
Untuk memberikan kemudahan bagi banyak pihak serta mendukung kelancaran proses
rujukan termasuk dalam mengatasi kendala geografis dan kesulitan lainnya yang tidak
memungkinkan pasien dapat dirujuk atau dalam kondisi tidak transportable.
c. Membuat surat rujukan dan juga melampirkan hasil diagnosis pasien dan catatan
medisnya;
d. Stabilisasi keadaan umum pasien, dan dipertahankan selama dalam perjalanan;
e. Pendampingan pasien oleh tenaga kesehatan;
f. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak-pihak yang berwenang di fasilitas pelayanan
kesehatan di tempat rujukan;
g. Surat rujukan pertama harus berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan primer (puskesmas,
ponkesdes), kecuali dalam keadaan darurat; dan
h. Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Askes, Jamkesmas, Jamkesda, SKTM dan badan
penjamin kesehatan lainnya tetap berlaku

Anda mungkin juga menyukai