PENDAHULUAN
Dalam lingkup kehidupan matematika, pembuktian suatu pernyataan hal yang mutlak
yang harus dilakukan. Suatu hal yang mustahil ketika kita memasuki dunia matematika
tidak melakukan sebuah pembuktian ketika mengemukakan suatu pernyataan.
Induksi merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk dalam membuktikan
sebuah pernyataan
. Dalam matematika, konsep induksi selama ini dalam melakukan sebuah pembuktian
menggunakan 3 prinsip atau cara dalam melakukan sebuah pembuktian, yaitu : basis
induksi, hipotesis induksi dan langkah induksi.
Selain itu dalam lingkup Matematika ini kita dapat menemukan soal-soal yang
berhubungan dengan Teori Binomial.
Sehubungan dengan kita sering menemukan dan mengerjakan suatu pernyataan yang
berhubungan dengan matematika maka sangat dibutuhkan kita dapat menguasai materi
induksi matematika dan Teori Binomial ini.
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok masalah yang akan kita kaji yaitu:
1. Apakah pengertian induksi?
2. Bagaimana langkah melakukan pembuktian menggunakan prinsip induksi?
3. Apa saja macam-macam model prinsip induksi ?
4. Apa pengertian Teori binomial itu ?
5. Bagaimana langkah menyelesaikan teori binomial ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari hadirnya
makalah ini yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh 4.
Bilangan bulat positif disebut prima jika dan hanya jika bilangan bulat tersebut habis dibagi
dengan 1 dan dirinya sendiri. Kita ingin membuktikan bahwa setiap bilangan bulat positif
n (n ³ 2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima. Buktikan
dengan prinsip induksi kuat.
Penyelesaian:
Basis induksi. Jika n = 2, maka 2 sendiri adalah bilangan prima dan di sini 2 dapat
dinyatakan sebagai perkalian dari satu buah bilangan prima, yaitu dirinya sendiri.
Langkah induksi. Misalkan pernyataan bahwa bilangan 2, 3, …, n dapat dinyatakan
sebagai perkalian (satu atau lebih) bilangan prima adalah benar (hipotesis induksi). Kita
perlu menunjukkan bahwa n + 1 juga dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima.
Ada dua kemungkinan nilai n + 1:
(a) Jika n + 1 sendiri bilangan prima, maka jelas ia dapat dinyatakan sebagai
perkalian satu atau lebih bilangan prima.
(b) Jika n + 1 bukan bilangan prima, maka terdapat bilangan bulat positif a yang
membagi habis n + 1 tanpa sisa. Dengan kata lain,
(n + 1)/ a = b atau (n + 1) = ab
yang dalam hal ini, 2 £ a £ b £ n. Menurut hipotesis induksi, a dan b dapat dinyatakan
sebagai perkalian satu atau lebih bilangan prima. Ini berarti, n + 1 jelas dapat dinyatakan
sebagai perkalian bilangan prima, karena n + 1 = ab. Karena
langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa setiap bilangan bulat
positif n (n ³ 2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.
Adapun cara lain untuk mencari suku ke-n tanpa menggunakan penjabaran yaitu dengan
menggunakan rumus berikut :
Suku ke-(r+1) = xn-ryr, adapun formula untuk menentutakan suku ke r dari (a+x)n=
Pembuktian :
n3 + 2n adalah kelipatan 3
Untuk setiap n bilangan bulat positif
Jawab :
Untuk n = 1 akan diperoleh :
(ii) Pn : 13 + 2(1)
1 = 3 , kelipatan 3
jadi
(k+1)³ + (k+2)³ + (k+3)³
= (k+1)³ + (k+2)³ + k³ + 9k² + 27k + 27
atur ulang urutannya
= k³ + (k+1)³ + (k+2)³ + 9k² + 27k + 27
tetapi k³ + (k+1)³ + (k+2)³ habis dibagi 9
dan masing-masing suku dari 9k² + 27k + 27
juga habis dibagi 9
Jadi terbukti bahwa (k+1)³ + (k+2)³ + (k+3)³
habis dibagi 9.
Bukti selesai.
untuk n = 2
2+4 = 2(2+1)
6=6
untuk n = k
2 + 4 + 6 + . . . .+ 2k = k (k + 1) . . . (1)
untuk n = k + 1
(2 + 4 + 6 + . . .+ 2k) + 2 (k + 1) = (k + 1) (k + 1 + 1)
nilai yang dalam kurung sama dg persamaan (1)
k (k + 1) + 2 (k + 1) = (k + 1) (k + 1 + 1)
(k + 1) (k + 2) = (k + 1) (k + 2)
terbukti.
c. untuk n = k + 1
= 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + .... + (3k - 1) + (3 (k + 1) - 1)
= 3 (k + 1) - 1
= 3k + 3 - 1
= 3k + 2 terbukti.
untuk n=1
1*2 = 1(1+1)(1+2)/3
2=2
untuk n = 2
1*2 + 2*3 = 2(2+1)(2+2)/3
8=8
untuk n = k
1.2 + 2.3 + 3.4 + ... + k (k + 1) = (k (k + 1) (k + 2)) /3 .........(1)
untuk n = k + 1
{1.2 + 2.3 + 3.4 + ... + k(k+1) } + (k+1) (k+1 +1) = (k+1) (k+2) (k+3) /3
nilai dalam { } sama dg persamaan (1)
(k(k+1) (k+2)) /3 + (k+1) (k+1 +1) = (k+1) (k+2) (k+3)) /3
1 + 3 + 5 + …+ (2 (k + 1) – 1) = (k + 1)2
1 + 3 + 5 + …+ (2k + 1) = (k + 1)2
1 + 3 + 5 + …+ ((2k + 1) – 2) + (2k + 1) = (k + 1)2
1 + 3 + 5 + …+ (2k - 1) + (2k + 1 ) = (k + 1)2
k 2 + (2K + 1) = (k + 1)2
k 2 + 2K + 1 = k 2 + 2K + 1
Kesimpulan : 1 + 3 + 5 + … + n = (2n - 1) = n2
Untuk setiap bilangan bulat positif n
2.7 Soal Latihan Teori Binomial
1.
Ekspansikan
Jawab:
Jikamemakaicararumit, biassajakitamenghitungdengancaramengalikan sebanyak 6 kali.
Tapi, karenarumit, kitagunakanteorema binomial.
=.+.+.+.+.+.+.
Ingatbahwa:
=.+.+.+.+.+.+.
= + 6 + 15. + 20. + 15. + 6. +
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari sekian uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Induksi Matematika
merupakan suatu teknik yang dikembangkan untuk membuktikan pernyataan. Induksi
Matematika digunakan untuk mengecek hasil proses yang terjadi secara berulang sesuai
dengan pola tertentu.
Prosedur untuk menetapkan bahwa suatu proposisi (pernyataan) Pn adalah benar untuk
semua n, yang dapat membenarkan diberikan oleh Prinsip Induksi Matematika. Langkah-
langkah penyelesaian pembuktian dalam pernyataan matematika yang memenuhi 3 buah
syarat:
Pn : prosisi/pernyataan
I.) Pn benar, untuk n = 1, n Asli n Pn.
II.) Asumsikan Pn benar, untuk n = k, k Asli.
III.) Dibuktikan Pn benar, untuk n = k + 1.
Teori binomial, yaitu perpangkatan dari jumlah atau selisih dua suku tanpa mengalikan
atau menjabarkannya, yang memuat tepat dua suku yang dipisahkan olehtanda “+” ,
atautanda “-“ sebagai contohx+y, 2x-5y. Adapun dasar- dasar yang harus dikuasai untuk
menguasai teori binomial diantaranya,notasi faktorial, kombinasi, dan segitiga pascal.
Teori binomial ini sangat mudah dimengerti apabila menguasai dasar-dasarnya.