Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah hak setiap orang, permasalahan kesehatan tidak hanya menjadi
tanggung jawab insan kesehatan saja melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh
bangsa Indonesia baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Bangsa Indonesia
sekarang sudah beranjak maju baik dalam hal kualitas sumber daya manusia maupun hal
lainnya, namun sampai saat ini, masyarakat bangsa Indonesia belum sepenuhnya maju
dalam hal urusan kesehatan ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat
penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, hipertensi, diabetes mellitus, dan lain-lain.
Sampai saat ini Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum menjadi gaya hidup bagi
sebagian besar masyarakat. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya sangat perlu menjadikan PHBS sebagai gaya hidup pada kehidupan
sehari-hari di rumah tangga dan di lingkungan masyarakat. Sesuai dengan nafas UU
nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan terjadi pergeseran paradigma pembangunan
kesehatan dari kuratif – rehabilitatif menjadi penguatan promotif dan preventif dengan
ditunjang oleh pelayanan kuratif dan rehabilitatif.
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple
burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular
(PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era
1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit
terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat
menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi).
Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes
justru menduduki peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran
banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik,
Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada
pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu
ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan
negara.
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan
kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena

1
penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan
kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila kesehatannya terganggu oleh
PTM dan perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek,
dalam sambutannya dalam rangka Hari Kesehatan nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di
Jakarta (14/11).
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat
untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna
mewujudkan Indonesia sehat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu gerakan masyarakat hidup sehat?
2. Apa saja tujuan dari gerakan masyarakat hidup sehat?
3. Apa saja kegiatan dalam gerakan masyarakat hidup sehat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu gerakan masyarakat hidup sehat
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari gerakan masyarakat hidup sehat
3. Untuk mengetahui apa saja kegiatan dalam gerakan masyarakat hidup sehat

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan suatu tindakan yang
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup.Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari
keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk
kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi
sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan
secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal,
GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1)
Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3)
Memeriksakan kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat ini
juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur Menkes.GERMAS merupakan
gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya
promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan
melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja.
Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang
peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat
dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaannya.
Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan

3
Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan
pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal
keamanan pangan.
Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud
Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat,
agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Untuk itu,
Pemerintah RI diwakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan RI, Puan Maharani, mencanangkan GERMAS pada 15 November 2016 di
Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Tidak hanya di Bantul, GERMAS juga dicanangkan
di sembilan wilayah lainnya, yaitu: Kabupaten Bogor (Jawa Barat), Kabupaten
Pandeglang (Banten), Kota Batam (Kepulauan Riau), Kota Jambi (Jambi), Surabaya
(Jawa Timur), Madiun (Jawa Timur), Pare-pare (Sulawesi Selatan), Kabupaten
Purbalingga (Jawa Tengah), Kabupaten Padang Pariaman (Sumatera Barat).
Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional
(HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016. Tahun ini, HKN ke-52 mengusung
tema Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat.
Tema ini harus dimaknai secara luas, seiring dengan Program Indonesia Sehat dengan
pendekatan keluarga melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Secara
khusus, GERMAS diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta
masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi
beban biaya kesehatan.

2.2 Tujuan GERMAS


A. Tujuan Umum :
(a) menurunkan beban penyakit
(b) menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan;
(c) meningkatkan produktivitas penduduk; dan
(d) menekan peningkatan beban fnansial masyarakat untuk pengeluaran kesehatan.
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Germas adalah untuk menurunkan resiko utama penyakit menular dan
tidak menular terutama melalui:

4
1. Intervensi gizi 1000 hari pertama kehidupan
2. Memperbaiki pola konsumsi gizi seimbang seluruh keluarga
3. Meningkatkan aktiftas fsik teratur dan terukur
4. Meningkatkan pola hidup sehat
5. Meningkatkan lingkungan sehat
6. Mengurangi konsumsi rokok dan alkohol

C. Fokus 2016-2017 :
1. Melakukan aktivitas fsik
2. Konsumsi sayur dan buah
3. Memeriksa kesehatan secara rutin

Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.

1. Pemerintah Pusat dan Daerah membuat kebijakan yang berwawasan kesehatan,


mensosialisasikan ke jajarannya sekaligus melaksanakannya

2. Di lingkup Akademisis, Dunia Usaha dan Organisasi Masyarakat harus dilibatkan


untuk mensosialisasikan di lingkungannya dan jaringannya masingmasing serta
melaksanakannya.

3. Sedangkan Individu, Keluarga dan Masyarakat, menerapkan Germas dengan


berperilaku hidup sehat.

Prioritas nasional pada sektor kesehatan adalah pembangunan kesehatan untuk


peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat. Ada empat program pada prioritas
nasional tersebut yakni :

1. Penguatan promotif dan preventif melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.


2. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
3. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat.
4. Meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Dari keempat program tersebut penguatan promotif dan preventif


melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) menjadi program prioritas
pada Level 1 dalam pembangunan kesehatan nasional. Prinsipnya GERMAS adalah
gerakan bersama multi sektor dan pemangku kepentingan antara sektor kesehatan,

5
akademisi, LSM dan sektor-sektor lainnya; keseimbangan masyarakat, keluarga dan
individu; pemberdayaan masyarakat, khususnya mereka yang mau hidup sehat dan
menjadi mitra pengendalian penyakit; penguatan sistem kesehatan, reformasi dan
reorientasi pelayanan kesehatan; penguatan siklus hidup; jaminan kesehatan sosial;
fokus pada pemerataan penurunan penyakit karena determinan sosial seperti
kemiskinan, gender, lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan politik.

2.3 Makna Logo GERMAS

a. Bentuk logo menggambarkan masyarakat indonesia yang memiliki hidup sehat melalui
aktivitas fsik serta deteksi dini penyakit.
b. Logo menggunakan konsep pita yang bersambung dengan 4 warna yang berbeda,
menggambarkan kerjasama serta komitmen kementerian/lembaga, dunia usaha,
organisasi Masyarakat dan akademisi dalam menciptakan masyarakat sehat.
c. Warna-warna yang dipergunakan pada logo mencerminkan warna-warna dari beberapa
makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran yang dapat dikonsumsi sebagai salah
satu cara untuk wujudkan hidup sehat.

2.4 Kegiatan GERMAS

6
7
8
Kegiatan yang dilakukan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah :

1. Kampanye hidup sehat


2. Pencegahan penyakit dan deteksi dini
3. Konsumsi pangan sehat
4. Lingkungan sehat
5. Aktifitas fisik dan konektifitas antarmoda transportasi
6. Kawasan tanpa rokok, narkoba dan minuman keras
7. Penurunan stress dan keselamatan berkendara
8. Advokasi regulasi gerakan masyarakat hidup sehat

Dari 8 kegiatan GERMAS ini dapat kita ketahui bahwa dibutuhkan keterlibatan aktif
secara terus menerus seluruh komponen yang terlibat baik sektor kesehatan pemerintah,
non pemerintah dan masyarakat untuk terus bersama-sama membudayakan PHBS dalam
gaya hidup di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
GERMAS merupakan roh dari UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang lahir
dari penguatan promotif dan preventif demi mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Salah besar jika ada pihak-pihak yang ingin menghilangkan kegiatan
kampanye hidup sehat dan merasa rugilah masyarakat yang tidak dapat mengetahui ilmu
kesehatan untuk peningkatan derajat kesehatan diri dan keluarganya.

9
Pepatah bijak mengatakan, “lebih baik mencegah daripada mengobati.” Adalah benar
adanya. Agar kesehatan dan kebugaran tubuh hari ini sampai hari tua nanti tetap terjaga,
maka terapkahlah program CERDIK dan PATUH berikut ini:
Program CERDIK adalah langkah preventif yang dibuat agar masyarakat yang masih
sehat dan bugar dapat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular (PTM).
Program ini terdiri atas:
 Cek kesehatan secara berkala
 Enyahkan asap rokok
 Rajin Olahraga
 Diet sehat dengan kalori seimbang
 Istirahat yang cukup
 Kelola stress

Sedangkan program PATUH dibuat untuk pasien penyandang penyakit tidak menular
(PTM) agar penyakit tidak semakin parah dan tetap terkontrol kesehatannya. Program ini
meliputi:

 Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter


 Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
 Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
 Upayakan beraktivitas fisik yang aman, serta
 Hindari rokok, alkohol dan zat karisogenik lainnya

2.5 Pola Kegiatan Germas Agar Kualitas Hidup Sehat Meningkat


Menurut Mentri Kesehatan RI, Prof. dr. Nila F Moeloek, Sp.M(K) pada pembukaan rapat
kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 2016, Germas dimulai dengan 3 fokus kegiatan
yaitu meningkatkan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur dan deteksi dini penyakit
tidak menular (PTM).
Namun untuk lebih mensukseskan tujuan gerakan masyarakat sehat dan meningkatkan
kebiasan pola hidup sehat, ada 4 kegiatan tambahan yang bisa dilakukan. Jadi setidaknya
ada 7 pola kegiatan yang harus dilaksanakan masyarakat setiap hari agar kualitas hidup
sehat meningkat.

10
1. Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu sumber timbulnya penyakit pada
tubuh manusia, menurut data pada tahun 2016 setidaknya 26,1 persen penyebab
penyakit tidak menular karena kurangnya aktivitas fisik.
Banyak dijumpai masyarakat usia produktif yang terserang penyakit tidak
menular (PTM) seperti stroke, serangan jantung, obesitas, kolesterol tinggi, diabetes
dan hipertensi akibat dari kurangnya aktivitas fisik dan pola hidup yang tidak sehat
seperti merokok.
Rendahnya aktivitas fisik menyebabkan kurangnya pembakaran kalori pada
tubuh bahkan tidak lebih dari 1,5 kali pembakaran kalori saat beristirahat, akibatnya
sisa-sisa kalori yang tidak terbakar akan menumpuk menjadi lemak dalam jangka
panjang akan menyebabkan obesitas atau kegemukan. Obesitas sangat berkaitan
dengan penyebab penyakit jantung dan penyakit tidak menular lainnya.
Meningkatkan aktivitas fisik setiap hari menjadi salah satu kegiatan Germas
untuk menghindari dan mencegah timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan
karena obesitas atau penumpukan lemak dalam tubuh.

2. Konsumsi Buah dan Sayur


Seperti kita ketahui tubuh manusia terdiri dari 50-80 persen air, sehingga
kebutuhan asupan cairan bagi tubuh sangatlah besar dan bisa didapatkan dari
konsumsi buah dan sayur agar tehindar dari dehidrasi. kerana itu konsumsi buah dan
sayur menjadi salah satu kegiatan dalam mensukseskan Germas.

11
Buah dan sayur kaya akan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh, sebuah studi mengungkapkan bahwa rutin mengkonsumsi
buah dan sayur dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan tubuh 3 kali lebih besar
dibanding yang hanya rutin mengkonsumsi daging.
Selain itu, buah dan sayur juga mengandung antioksidan yang mampu
mencegah proses oksidasi molekul lain yang menghasilkan radikal bebas yang dapat
merusak sel-sel dalam tubuh. Kalori yang terdapat pada buah dan sayur cukup
rendah dan bebas dari lemak jahat sehingga sangat baik untuk mencegah kelebihan
kalori dalam tubuh.
Hampir semua buah-buahan dan ayuran kaya akan vitamin, mineral. serat,
antioksidan dan fitokimia yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan
menghindari berbagai jenis penyakit secara alami.

3. Rutin Memeriksa Kesehatan


Sudah menjadi kebiasaan masyarakat indonesia jika tidak ada keluhan atau
gejala yang berarti dalam tubuh, umumnya tidak akan melakukan pemeriksaan
kesehatan dan yakin jika tubuhnya sehat. Faktanya, benyak jenis penyakit yang tidak
menunjukan gejala diawal, namun baru terdeteksi setelah penyakit dalam level parah
atau kritis, seperti penyakit hipertensi atau darah tinggi dan diabetes.
Pemeriksaan kesehatan atau medical chekup dilakukan secara menyeluruh
untuk mengetahui kondisi kesehatan secara berkala. Melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin dapat mendeteksi lebih dini penyakit yang ada dalam tubuh,
khususnya penyakit-penyakit tidak menular yang berbahaya dan mematikan,
sehingga kondisi penyakit yang lebih parah dapat dicegah.
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan memiliki banyak manfaat
diantaranya mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara detail, mencegah
berkembangnya penyakit dalam tubuh, mencegah terjadinya komplikasi penyakit,
menekan biaya pengobatan dan meingkatkan kualitas hidup seperti cita-cita Germas
(gerakan masyarakat sehat).
Ada beragam informasi media cek kesehatan yang memberikan tips

cek kesehatan secara berkala, apa saja sebenarnya jenis cek kesehatan
berkala yang dapat anda lakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan anda?
Berikut adalah beberapa contoh pengecekan yang bisa dilakukan.

12
1. Cek Kesehatan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Secara Rutin

Melakukan Pengecekan Berat Badan berguna agar anda bisa


mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya dapat

menentukan apakah berat badan dan tinggi badan Anda sudah


berada dalam kondisi ideal atau berisiko terkena penyakit tidak

menular (PTM).
2. Cek Lingkar Perut Secara Berkala

Dengan melakukan Cek Lingkar Perut secara berkala anda bisa


mengontrol lemak perut, jika berlebihan dapat menyebabkan penyakit

seperti stroke, diabetes hingga serangan jantung


3. Cek Tekanan Darah

Pengecekan Tekanan Darah dapat membantu anda mendeteksi


adanya risiko stroke, hipertensi hingga jantung

4. Cek Kadar Gula Darah Berkala


Anda dapat mengetahui kadar glukosa dalam darah dengan jenis

pengecekan kesehatan berkala ini, hasilnya anda dapat mengetahui


potensi diabetes

5. Cek Fungsi Mata Telinga


6. Cek Kolesterol Tetap

Pengecekan Kolesterol terbagi tiga yaitu LDL (Kolesterol "Buruk"), HDL


(Kolesterol "Baik") dan Trigliserida

7. Cek Arus Puncak Ekspirasi


Pengecekan ini adalah salah satu cek kesehatan dalam pengujian

fungsi paru, pengecekan ini biasa dilakukan pada penderita asma atau
penyakit lainnya untuk menilai kemampuan paru-paru.

8. Cek dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

Pengecekan ini biasanya dilakukan dengan pemeriksaan berkala

13
seperti Test PAP SMEAR dan Test IVA

9. Cek Sadari Periksa Payudara Sendiri

Lalu berikutnya dalam ragam cek kesehatan berkala yaitu dengan


pemeriksaan payudara sendiri.

4. Membersihkan Lingkungan
Menjaga lingkungan agar selalu bersih menjadi salh satu kegiatan Germas
yang harus dilaksanakan oleh setiap lapisan masyarakat. Di Indonesia masalah
lingkungan bersih masih sering dijumpai dan dapat menjadi sumber penyakit.
Banyak manfaat yang bisa dihasilkan oleh lingkungan bersih, seperti
mencegah serangan kuman penyebab berbagai penyakit, bebas dari polusi udara
akibat sampah, mencegah banjir, kualitas udara semakin sehat dan air disekitar lebih
berkualitas.

5. Menggunakan Jamban Sehat


Penggunaa jamban sehat dan bersih sangat diperlukan untuk mencegah
penularan berbagai penyakit diantara penggunanya akibat bakteri dan virus. Pada
umumnya jamban digunakan secara umum atau bersama-sama yang berpotensi
meningkatkan angka penularan penyakit.
Menjaga jamban sehat dan bersih dapat menjaga lingkungan sehat, bersih dan
tidak berbau, dapat menghindari air disekitarnya tercemar dan mencegah datangnya
lalat maupun serangga sebagai media penularan berbagai penyakit.
Ada beberapa indikator yang menjadi syarat jamban sehat dan bersih, yaitu:
 Tidak mencemari sumber air minum
 Kotoran tidak dapat digapai serangga maupun tikus
 Tidak mencemari tanah
 Mudah dibersihkan
 Terdapat dinding dan atap
 Cukup lubang ventilasi dan penerangan
 Lantai tidak bocor dan luas ruangan memadai
 Tersedia cukup air dan alat kebersihan

14
6. Tidak Merokok
Didalam rokok terkandung lebih dari 4000 bahan kimia, ratusan zat beracun
dan sekitar 70 bahan yang bersifat kanker seperti karbon monoksida, tar, benzene,
gas oksidan, arsenic, toluene, nicotine, cadmium dan berbagai bahan lainnya yang
sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Merokok dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung hingga 4 kali
lebih tinggi dibanding yang tidak merokok, diperkirakan rokok berperan sekitar 20
persen kematian akibat penyakit jantung. Karena berhenti merokok atau tidak
merokok menjadi kegiatan yang harus dilakukan dalam gerakan masyarakat sehat
(Germas).
Dampak buruk rokok dapat menyerang berbagai organ tubuh manusia, seperti
otak, mulut dan tenggorokan, paru-paru, lambung, tulang, kulit dan organ
reproduksi. Selain itu, rokok juga dapat meningkatkan tingkat stres dan sangat dapat
menjadi sumber penyakit bagi lingkungan disekitarnya.

7. Tidak Mengkonsumsi Alkohol


Pada dasarnya alkohol bersifat baik jika digunakan sesuai fungsinya, seperti
sebagai pelarut, antiseptik, bahan bakar dan sebagai bahan untuk membuat bahan
kimia lain. Pada minuman keras terkandung 1% sampai 50% etanolyang jika
dikonsumsi berlebihan akan mengganggu koordinasi motorik dan dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan otak.
Banyak dampak buruk yang diakibatkan oleh konsumsi alkohol seperti
meningkatnya kadar trigliserida (suatu jenis lemak yang terdapat dalam darah) dan
meningkatkan tekanan darah tinggi. Selain itu, mengkonsumsi alkohol juga
berdampak pada psikologi yang menyebabkan hilangnya kesadaran sehingga sulit
mengendalikan pikiran, perasaan dan tindakan.

2.6 Inpres No.1 tahun 2017, tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan
preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan
beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit, juga sudah dikeluarkan
Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Dalam

15
Inpres tersebut Presiden memerintahkan kepada Para Menteri Kabinet Kerja;Kepala
Lembaga Pemerintah Non Kementerian; Direktur Utama Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan; dan Para Gubernur dan Bupati/Walikota; untuk Menetapkan
kebijakan dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan
masing-masing untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, melalui:

1. Peningkatan aktivitas fisik;


2. Peningkatan perilaku hidup sehat;
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi;
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit;
5. Peningkatan kualitas lingkungan; dan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat.

Dalam Inpres No. 1 Tahun 2017 tersebut juga sudah diatur mengenai tugas masing-
masing kementerian dan lembaga di berbagai lintas sektor terkait, tugas pemerintah
daerah, baik gubernur maupun para bupati/walikota untuk mendukung terlaksananya
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat tersebut.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang


mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan
paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran
sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu,
keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia
usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan
anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun
daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaannya.

3.2 Saran

Mari kita dorong pemerintah kabupaten/kota untuk melaksanakan GERMAS ini


secara serius dan terus menerus, karena perubahan perilaku kesehatan masyarakat tidak
semudah membalikkan telapak tangan.

“Mari jadikan PHBS sebagai Gaya Hidup di rumah tangga dan di lingkungan
masyarakat”

17
DAFTAR PUSTAKA

http://dinkes.sultraprov.go.id/gerakan-masyarakat-untuk-hidup-sehat-germas.html

http://promkes.kemkes.go.id/germas

18

Anda mungkin juga menyukai