jaringan komputer atau keamanan informasi berbasis internet dalam era global ini,
disajikan tidak ketinggalan zaman. Kejahatan dunia maya (cyber crime) ini
Untuk lebih mendalam ada beberapa pendapat di bawah ini tentang apa yang
Cyber crime adalah segala macam penggunaan jaringan komputer untuk tujuan
cyber crime, however, is far more complex. As we will see later, cyber crime can
take the form of simple snooping into a computer system for which we have no
authorization. It can be the feeing of a computer virus into the wild. It may be
26
Abdul Wahid dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), (Jakarta:
PT. Refika Aditama, 2005), hal.. 40.
31
bahwa kejahatan dunia maya adalah jenis kejahatan yang berkaitan dengan
yang kuat dengan sebuah rekayasa teknologi yang mengandalkan kepada tingkat
keamanan yang tinggi dan kredibilitas dari sebuah informasi yang disampaikan
Dalam dua dokumen Kongres PBB yang dikutip oleh Barda Nawawi
Havana Cuba pada tahun 1990 dan di Wina Austria pada tahun 2000, menjelaskan
adanya dua istilah yang terkait dengan pengertian Cyber crime, yaitu cyber crime
dan computer related crime.29 Dalam back ground paper untuk lokakarya
Kongres PBB X/2000 di Wina Austria, istilah cyber crime dibagi dalam dua
kategori. Pertama, cyber crime dalam arti sempit (in a narrow sense) disebut
computer crime. Kedua, cyber crime dalam arti luas (in a broader sense) disebut
27
Peter Stephenson, Investigating ComputerRelated Crime: A Hanbook For Corporate
Investigators, (London New York Washington D.C: CRC Press, 2000), hal. 56.
28
Indra Safitri, “Tindak Pidana di Dunia Cyber” dalam Insider, Legal Journal From
Indonesian Capital & Investmen Market. Dapat dijumpai di Internet: http://business.fortunecity.
com/buffett/842/art180199_tindakpidana.htm. Diakses pada tanggal 12 Desember 2009.
29
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana
dalam Penanggulangan Kejahatan, (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2007), hal.24
32
Act adalah “an electronic, magnetic, optical, electrochemical or other high speed
operating in conjunction with such device, but such term does not include an
peralatan pemerosesan data listrik, magnetic, optic, elektro kimia, atau peralatan
konjungsi dengan peralatan tersebut tidak memasukkan mesin ketik otomatis atau
kesepakatan mengenai definisi tentang cyber crime atau kejahatan dunia cyber.
Menurut Muladi, sampai saat ini belum ada definisi yang seragam tentang cyber
30
Abdul Wahid dan Mohammad Labib, op. cit, hal. 41.
33
sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa
teknologi Internet/intranet.
Kita tentu belum lupa ketika masalah Timor Timur sedang hangat-
waktu lalu, hacker juga telah berhasil menembus masuk ke dalam data
base berisi data para pengguna jasa America Online (AOL), sebuah
31
Suara Merdeka, 24 Juli 2002, situs internet: http://www.suaramerdeka.com/harian/
0207/24/nas13.htm. diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
34
Situs Federal Bureau of Investigation (FBI) juga tidak luput dari serangan
waktu lamanya.32
2. Illegal Contents
tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap
martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan
sebagainya.
3. Data Forgery
pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat saja disalah gunakan.
32
(http://www.fbi.org)/. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
35
ataupun data pentingnya (data base) tersimpan dalam suatu sistem yang
web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu
dan sebagainya.
36
kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.
dapat menimbulkan korban-korban seperti kerugian materi dan non materi. Saat
cyber crime walaupun rancangan undang undang tersebut sudah ada sejak tahun
2000 dan revisi terakhir dari rancangan undang-undang tindak pidana di bidang
diperbaiki.
37
dalam peraturan yang sudah ada berarti melakukan suatu penghematan dan
Ada beberapa hukum positif yang berlaku umum dan dapat dikenakan bagi
para pelaku cyber crime terutama untuk kasus-kasus yang menggunakan komputer
ada dalam KUHP. Pasal-Pasal didalam KUHP biasanya digunakan lebih dari satu
a. Pasal 362 KUHP yang dikenakan untuk kasus carding dimana pelaku
mencuri nomor kartu kredit milik orang lain walaupun tidak secara fisik
33
Marjono Reksodiputro, Kemajuan Pembangunan Ekonomi dan Kejahatan, (Jakarta:
Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum, 1994), hal. 13.
34
Bulletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, Perkembangan Cyber crime dan
Upaya Penanggulangannya di Indonesia oleh POLRI, Volume 4 No. 2, Agustus 2006.
38
iklan di salah satu website sehingga orang tertarik untuk membelinya lalu
barang tersebut tidak ada. Hal tersebut diketahui setelah uang dikirimkan
menjadi tertipu.
d. Pasal 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pencemaran nama baik
yang tidak benar atau mengirimkan e- mail ke suatu mailing list sehingga
e. Pasal 303 KUHP dapat dikenakan untuk menjerat permainan judi yang
39
g. Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus penyebaran foto
atau film pribadi seseorang yang vulgar di internet, misalnya kasus Sukma
Ayu-Bjah.
h. Pasal 378 dan 262 KUHP dapat dikenakan pada kasus carding, karena
curian.
i. Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang
membuat sistem milik orang lain, seperti website atau program menjadi
bentuk bahasa, kode, skema ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan
dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat
tersebut.35
35
Pasal 1 angka (8) Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
40
program komputer/ software yang sangat mahal bagi warga negara Indonesia
merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi para pelaku bisnis guna
menggandakan serta menjual software bajakan dengan harga yang sangat murah.
asli tersebut menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi pelaku sebab modal
merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 72 ayat (3) yaitu
“Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00
gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem
elektromagnetik lainnya”
36
Pasal 30 Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
41
merupakan salah satu bentuk alat komunikasi karena dapat mengirimkan dan
menerima setiap informasi dalam bentuk gambar, suara maupun film dengan
ini, terutama bagi para hacker yang masuk ke sistem jaringan milik orang lain
sebagaimana diatur pada Pasal 22, yaitu Setiap orang dilarang melakukan
Apabila melakukan hal tersebut seperti yang pernah terjadi pada website
KPU37, maka dapat dikenakan Pasal 50 yang berbunyi “Barang siapa yang
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
pengakuan atas mikrofilm dan media lainnya (alat penyimpan informasi yang
bukan kertas dan mempunyai tingkat pengamanan yang dapat menjamin keaslian
37
www.kpu.go.id. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
42
Only Memory (CD - ROM), dan Write - Once - Read - Many (WORM), yang
diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang tersebut sebagai alat bukti yang sah.
Pencucian uang adalah suatu proses atau perbuatan yang bertujuan untuk
harta kekayaan yang seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah. Sesuai dengan
Pasal 2 Undang-undang No.15 Tahun 2002, tindak pidana yang menjadi pemicu
bersifat transnasional yang seringkali melibatkan jumlah uang yang cukup besar.
digital evidence sesuai dengan Pasal 38 huruf b yaitu alat bukti lain berupa
38
Pasal 2 ayat (1) huruf q Undang-undang Nomor 25 tahun 2003 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 15 tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
43
mengenai alat bukti elektronik sesuai dengan Pasal 27 huruf b yaitu alat bukti lain
elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu. Digital evidence atau
karena saat ini komunikasi antara para pelaku di lapangan dengan pimpinan atau
melalui handphone. Fasilitas yang sering digunakan adalah e-mail dan chat room
bisa mengatur segala urusan dunia Internet (siber), termasuk didalamnya memberi
pandang:
44
hitungan detik
dan aparat ketika awal mula terjadi pencurian listrik. Barang buktiyang
maya, meskipun di beberapa sisi ada yang belum terlalu lugas dan juga ada yang
45
batas)
b. Alat bukti elektronik diakui seperti alat bukti lainnya yang diatur dalam
KUHP
e. Perbuatan yang dilarang (cybercrime) dijelaskan pada Bab VII (pasal 27-
melanggar kesusilaan.
perjudian.
46
apa pun.
8. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
Dokumen Elektronik. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
47
9. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
Elektronik tertentu milik Orang lain. Setiap Orang dengan sengaja dan
Peraturan Pemerintah.
10. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
48
sebagaimana mestinya.
12. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
memiliki:
b. sandi lewat Komputer, Kode Akses, atau hal yang sejenis dengan
dimaksud pada ayat (1) bukan tindak pidana jika ditujukan untuk
49
melawan hukum.
13. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
14. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
50