Anda di halaman 1dari 4

Jenis-Jenis Kelainan pada Sistem Gerak

Kelainan pada sistem gerak adalah sekelompok penyakit saraf yang


menyebabkan gerakan tubuh menjadi bermasalah, misalnya kesulitan
untuk bergerak, gerakan melambat, atau gerakan tidak terkontrol. Apa saja
penyakit yang dapat menyebabkan masalah pada sistem gerak? Mari simak
penjelasannya di artikel berikut.
Sistem gerak tubuh terdiri dari saraf, otot, dan tulang yang saling bekerja sama dan
terintegrasi satu sama lain untuk menghasilkan gerakan yang bertujuan, seperti
berjalan, berlari, mengambil benda, menulis, atau tersenyum.

Kelainan pada sistem gerak terjadi ketika ada kerusakan atau gangguan pada
organ-organ yang termasuk di dalamnya. Kelainan pada sistem gerak bisa
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

 Faktor genetik.
 Infeksi.
 Kerusakan pada otak, seperti stroke.
 Gangguan atau kerusakan saraf, termasuk saraf tulang belakang dan saraf
tepi.
 Gangguan metabolisme.
 Efek samping obat-obatan tertentu.
 Keracunan.
Inilah Jenis-Jenis Kelainan pada Sistem Gerak
Ada banyak penyakit yang dapat menyebabkan kelainan pada sistem gerak tubuh,
yakni:

1. Myasthenia gravis
Myasthenia gravis menyebabkan melemahnya otot-otot rangka pada tubuh.
Penyebabnya adalah adanya gangguan komunikasi antara sel saraf dengan jaringan
otot, sehingga menyebabkan gerakan tubuh melemah.
Gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap penderita, antara lain kesulitan
bicara atau cadel, suara serak, napas pendek, dan kelopak mata turun. Penderita
juga bisa mengalami kesulitan bergerak, seperti bangun dari posisi duduk ke berdiri,
mengangkat benda, atau naik-turun tangga.
Gejala lain yang mungkin muncul ialah kesulitan dalam menunjukkan ekspresi
wajah. Penderita myasthenia gravis biasanya juga mengalami gangguan
penglihatan, seperti pandangan kabur atau ganda, serta kesulitan mengunyah dan
menelan.
Umumnya, gejala myasthenia gravis timbul ketika penderitanya beraktivitas dan
akan membaik setelah beristirahat. Gejala penyakit ini dapat muncul secara
perlahan dan cenderung memburuk bila tidak diobati.
2. Tremor
Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi secara berulang tanpa disengaja.
Tremor umumnya terjadi di tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di bagian tubuh
lain, seperti kaki, perut, dan pita suara.
Meski umumnya tidak mengancam nyawa, tremor dapat menganggu aktivitas
sehari-hari. Orang yang mengalami tremor akan kesulitan untuk melakukan aktivitas
atau pekerjaan, seperti menulis, berjalan, menyuap makanan, atau menggenggam
benda.
Tremor disebabkan oleh gangguan pada area otak yang berfungsi mengatur
pergerakan otot. Tremor bisa terjadi tanpa penyebab yang jelas, namun sering kali
kondisi ini merupakan gejala dari suatu penyakit.

3. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamin yang berperan
dalam mengatur gerakan tubuh. Pada kondisi ini, terdapat kerusakan sel saraf di
otak yang mengakibatkan gerakan tubuh menjadi lambat dan tidak normal.
Ada tiga gejala utama penyakit Parkinson, yakni tremor, gerak tubuh melambat, dan
kaku otot. Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah:

 Gangguan keseimbangan yang membuat penderita rentan terjatuh dan


cedera.
 Kesulitan dalam berjalan.
 Bicara melambat dan tidak jelas.
 Kesulitan dalam menulis.
 Susah menelan.
 Sulit menahan buang air kecil atau besar.
 Produksi air liur berlebih.

Penderita penyakit Parkinson juga lebih rentan mengalami depresi, cemas,


serta demensia.

4. Distonia
Distonia adalah gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar.
Gerakan otot ini dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh saja atau seluruhnya.
Akibatnya, penderita distonia memiliki postur tubuh yang aneh dan mengalami
tremor.
Penyebab distonia adalah adanya gangguan pada bagian otak yang berfungsi
mengendalikan kecepatan dan koordinasi gerakan tubuh.
Kelainan sistem gerak tubuh ini dapat menimbulkan gejala berupa kedutan, tremor,
kram otot, mata berkedip tanpa kendali, gangguan bicara dan menelan, serta posisi
salah satu bagian tubuh yang tidak normal, misalnya leher miring.

5. Ataksia
Ataksia disebabkan oleh kelainan pada otak kecil dan saraf tulang belakang yang
memengaruhi koordinasi gerakan tubuh. Ataksia menyebabkan seseorang sulit
menggerakkan tubuh dengan mulus dan lancar.
Gejala ataksia meliputi koordinasi gerak tubuh yang buruk, gemetar atau tremor,
langkah kaki yang tidak stabil atau seperti mau jatuh, perubahan cara bicara, sulit
bicara dan menelan, serta gerakan bola mata yang tidak normal. Penderita ataksia
juga bisa mengalami gangguan dalam berpikir atau emosi, serta kesulitan dalam
menulis.

6. Chorea
Chorea adalah kelainan saraf otot yang menyebabkan munculnya gerakan tubuh
yang tidak disadari. Penyakit ini ditandai dengan gerakan berulang yang singkat,
cepat, dan tidak terkontrol.
Chorea umumnya terjadi pada wajah, mulut, lengan, tangan, dan kaki. Akibatnya,
penderita mengalami gangguan bicara, kesulitan menelan, lidah sering menjulur,
tangan sulit dikepalkan, hingga gaya berjalan yang aneh.

7. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)


ALS merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi otak dan saraf tulang
belakang. Penderita kondisi ini bisa mengalami kesulitan dalam melakukan
beberapa aktivitas, seperti berbicara, menelan, berdiri, berjalan, dan menaiki tangga.
Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk ALS.
Gejala ALS pada setiap orang bisa berbeda, tergantung pada area sistem saraf
yang mengalami kelainan. Gejala yang mungkin muncul meliputi suara serak, sulit
menelan, bicara tidak jelas, emosi tidak stabil, dan produksi air liur berlebih. Gejala
lainnya bisa berupa lemas, kedutan, sesak napas, hingga penyusutan jaringan otot.
Di samping ketujuh penyakit di atas, masih ada kelainan sistem gerak lainnya yang
umumnya berupa gangguan otot, tulang, dan jaringan ikat. Dua di antaranya yang
sering terjadi adalah tendinitis dan osteoarthritis.
Penyakit-penyakit di atas sering kali membuat pasiennya kesulitan menjalani
aktivitas sehari-hari. Jika dibiarkan, kelainan pada sistem gerak tersebut bahkan bisa
membuat penderitanya menjadi difabel. Oleh karena itu, kelainan pada sistem gerak
perlu secepatnya dikonsultasikan ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai