1 Ismail Pncasila
1 Ismail Pncasila
IOOLOL
OLEH
NIM : D1A119082
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
BAB III ....................................................................................................................... 16
PENUTUP ................................................................................................................... 16
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 16
3.2 SARAN ............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau penyelenggaraan
negara atau sering disebut pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.
yang beragam. Budaya tersebut mengungkapkan identitas dan tradisi yang khas
standar, pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu -
berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain” pendapat ini dikemukakan
oleh Mitchel. Artinya sebuah perilaku atau tindakan untuk dirinya atau orang lain
akan di dasari dengan sebuah pengetahuan baik itu berupa kepercayaan atau moral
yang sesuai dengan hukum. Dengan kata lain segala tindakan yang kita lakukan harus
sesuai dengan akal yang sehat dan mengikuti aturan yang berlaku.
4
Pengamalan nilai-nilai pancasila pada budaya masyarakat Indonesia dapat
dilihat dari budaya masyarakat Muna. Muna adalah salah satu suku yang berada di
Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah yang cukup banyak dan tersebar di
seluruh kabupaten kota. Masyarakat muna dalam menjalankan budayanya baik dari
nilai yang ,menjadi prioritas dalam memilih landasan hidup. Bunyi falsafah tersebut
mereka.
1.3 Tujuan
Untuk Mengetahui Budaya Masyarakat Muna Dalam Mengamalkan Sila-Sila
Pancasila
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sila pertama, yakni “Ketuhanan yang Maha Esa” mengandung pengertian bahwa
ibadah yang sesuai dengan ajaran agamanya. Sila pertama ini juga mengajak manusia
yang lainnya. Dengan demikian, di dalam jiwa bangsa Indonesia akan timbul rasa
terkandung makna bahwa negara Indonesia adalah salah satu cara manusia untuk
mengagungkan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan
dengan kegiatan berbangsa dan bernegara harus dijiwai dengan nilai-nilai Ketuhanan
Sebagai sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sumber pokok
nilai- nilai kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai dan mendasari serta membimbing
yang telah membentuk Negara Republik Indonesia yang berdaulat penuh, yang
6
permusyawaratan/perwakilan, guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dengan demikian sila pertama Pancasila memiliki makna yang luhur
Sejak masyarakat Muna masih barbar (belum mengenal peradaban) sebenarnya telah
mengakui adanya kekuatan lain di luar dirinya. Kekuatan itu berupa kegaiban alam
semesta. Mereka menganggap bahwa jika mampu menegosiasi kekuatan lain itu
hidupnya akan terbantu oleh alam semesta. Sebaliknya, jika tidak mampu
zaman, kepercayaan kepada tuhan mulai terlihat dan semakin membaik bahkan
1.Kangkilo
Kang kilo dalam bahasa muna yang artinya sunatan merupakan adat masyarakat
muna yang masih dilestarikan sampai saat ini. Kangkilo atau sunatan dilakukan pada
saat anak beranjak dewasa dan pelaksanaannya sebelum acara katoba. Kangkilo
ditinjau dari segi bahasa atau kosakata adalah bersih sedamgkan dalam pertiannya
Makna dari kangkilo yaitu sebagai pembersihan diri, dalam adat istiadat muna
seorang anak yang beranjak remaja atau memasuki usia 7 tahun diwajibkan untuk di
7
tugas dan kewaibannya terhadap allah swt. sebagaimana yang di hadiskan dalam
riwayat bahawa anak yang berusia diatas 7 tahun harus diwajibkan untuk
melaksanakan shalat, dan syarat seseorang yang diterima atau diijaba shalatnya oleh
allah adalah seseorang yang telah bersig dari haadas dan najis.
2.Katoba
Katoba adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Muna di Sulawesi
Tenggara terhadap anak-anak berumur antara 6-12 tahun yang telah melaksanakan
Melalui tradisi katoba maka anak yang telah dikhitan atau disunat telah memasuki
masa peralihan dari seorang anak menjadi dewasa dan dianggap telah mampu
masyarakatnya.
Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” mengandung
pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya,
sama hak dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama, suku ras, dan
keturunan.
8
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah suatu kesadaran akan hakekat manusia
sebagai pribadi yang membutuhkan pribadi lain sehingga pribadi tersebut berlaku
bijaksana terhadap dirinya dan sesama serta selalu digerakkan oleh nilai-nilai luhur
Budaya masyarakat Muna dalam mengamalkan Kemausian Yang Adil dan Beradap
1.Ewa Wuna
Ewa Wuna dalam bahasa Muna berarti Silat. Ewa Wuna dipentaskan sebagai tari
7penyambutan dimainkan oleh 6 orang terdiri dari 2 orang pemain badik atau kris dan
3 orang penari bermain parang, tombak dan bendera. Permainan ini diiringi oleh
musik Rambi Wuna juga dimainkan 5 orang pengiring musik. Seluruh pemain
berusaha menyerang akan tetapi terhalang oleh seorang pemain Petombi (pemegang
bendera) sehingga seluruh pemain terhindar dari bahaya. Hal ini berarti rasa
kemanusiaan lebih berarti dari pada ketajaman senjata demi kedamaian dan
persatuan. Ewa wuna diiringan musik rambi wuna, sungguh mendebarkan melihat
orang-orang bersilat tubuh, bermain dengan badik dan parang. Ewa wuna bisa
2.Powele
Silat tradisional Powele merupakan silat tradisional warisan lelur kabupaten muna
yang pada umumnya merupakan peranan penting bagi masyarakat kabupaten muna.
9
dan perlawanan terhadap musuh yang berasal dari luar maupun dalam daerah
kabupaten muna. Powele termasuk silat tradisional yang hidup dan berkembang di
peneliti mendapati salah satu faktor yang membuat silat tradisional powele ini
merupakan sesuatu yang kuno atau bagian dari masa lalu yang cenderung menaruh
minat pada hal-hal yang mengandung unsur budaya luar yang lebih popular seperti
tentang belah diri Taekwondo dan karate dapat mengancam keberadaan silat
tradisional powele yang merupakan warisan leluhur dari nenek moyang kita.
“Persatuan Indonesia”
Makna “Persatuan Indonesia” dalam sila ketiga Pancasila adalah suatu wujud
kebulatan yang utuh dari berbagai aspek kehidupan, yang meliputi ideologi, politik,
10
sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang semuanya terwujud dalam suatu
Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-
elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun
kelompok agama.
Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun
golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat
1.pokadulu
Istilah Pokadulu atau (gotong royong) sangat akrab dalam kosa kata masyarakat adat
maupun keseluruhan bangsa Indonesia. Pokadulu merupakan bentuk kerja sama atau
gotong royong yang dilakukan masyarakat muna dalam melalukan setiap kegiatan.
11
Pokadulu biasanya dilakukan saat bertani, pembangunan rumah, perkawinan, dan
kedukaan
Dalam masyarakat Muna istilah gotong royong sangat populer dan diistilahkan
dengan pokadulu yang merupakan sistem pengerahan tenaga tambahan dari luar
kalangan keluarga untuk saling mengisi kekurangan tenaga pada masa-masa sibuk
dalam aktivitas bercocok tanam, membangun rumah, membangun sarana umum, dan
karateristik yang berbeda-beda. Hal ini menimbulkan adanya komunikasi yang sangat
kompleks dimulai dari komunikasi antar pribadi kemudian akan menjadi komunikasi
kelompok. Sistem ini kemudian akan mengarah pada moral individu dan selanjutnya
Perwakilan”
Setiap orang Indonesia sebagai warga masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia
mempunyai hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama dalam pemerintahan. Oleh
12
Musyawarah untuk mencapai mufakat tersebut dilakukan dengan semangat
atau tempat untuk mencari sebuah kesepakatan. Didalam musyawarah biasanya ada
salah satu kepala tokoh adat yang menjadi pimpinan dalam suatu musyawarah itu.
Keadilan merupakan salah satu tujuan negara republik Indonesia selaku negara
selaku pribadi, selaku anggota masyarakat, maupun selaku warga negara menjadi
13
Upaya untuk mencapai ke arah itu memerlukan nilai keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan, yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seluruh
warga negara Indonesia tanpa membedakan agama, suku, bahasa, dan status sosial
ekonominya. Setiap warga negara Indonesia harus diperlakukan adil sesuai dengan
Keadilan Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi harus
mengutamakan kepentingan umum, yang di dasari oleh tidakan individu dan egoistik.
Tetapi salah satu perbuatan yang semacam ini terkandung Nilai -Nilai Keadilan
Keadilan yang Berhubungan dengan Manusia atau Dengan dirinya sendiri, Maka
negaranya.
lembaga adat muna yang memiliki peran sangat penting dalam hubungan sosial serta
menjadi pihak yang dipercaya untuk menentukan keadilan. Lembaga Adat Muna juga
istiadat pernikahan yang muncul dan terjadi ditanah Muna. Seperti halnya perbedaan
persepsi terkait dengan adhatino tombu dan adhatino ghoera. Dua hal ini kerap
14
adat, terkadang tokoh adat atau pelaku adat kelabakan dengan adanya ketentuan
adhatino tombu yang tidak ada atau ukitidak diatur dalam adhatino ghoera. Untuk itu,
Lembaga Adat Muna harusnya mengantisipasi hal ini dengan meluruskan keberadaan
Lembaga Adat Muna harus mampu menunjukkan fungsi dan peran untuk :
(2) Melaksanakan hukum adat dan istiadat di tanah Muna secara benar;
(3) Memberikan kedudukan hukum menurut adat istiadat terhadap hal-hal yang
Pengurus Lembaga Adat Muna juga akan menjalankan fungsi sebagai alat
15
penengeh,(hakim perdamaian) terhadap sengketa adat istiadat yang timbul di
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam masyarakat Muna dalam mengamalkan sila-sila pancasila,banyak terdapat di
rompu, dan juga dalam kegiatan pembagian beras-beras raskin untuk masyarakat
3.2 SARAN
Kritik yang membangun sangat di perlukan untuk kesempurnaan makalah ini
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.blogger.com/profile/14317349248556401188
https://isuarablog.wordpres.com/2016/0509/makna-sila-dalam-pancasila/
http://wwwslideshare.net/septianraha/kangkilo-dalam-adat-muna
https://docplayer.info/42982350-pokadulu-sebagai-komunikasi-sosial-masyarakat-
muna-d.html
http://sawaludinkasakamu.blogspot.com/2018/12/budaya-masyarakat/muna.html
17
18