Anda di halaman 1dari 25

KARAKTERISTIK FLUIDA RESERVOIR

1. PENDAHULUAN
2. MINYAK BUMI
3. SIFAT FASA GAS
4. SIFAT FASA ZAT CAIR
5. KELAKUAN FASA SISTIM HIDROKARBON SECARA KUALITATIF
6. KELAKUAN FASA SISTIM HIDROKARBON SECARA KUANTITATIF
7. KARAKTERISTIK FLUIDA HIDROKARBON
8. KARAKTERISTIK AIR FORMASI

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
USAKTI - JAKARTA
PENDAHULUAN
Petroleum didefinisikan sebagai campuran senyawa
hidrokarbon yang kompleks yang dapat berfasa padat,
cair atau gas tergantung suhu (T) dan tekanan (P) serta
komposisi hidrokarbon penyusunnya

Ridha Husla ST.MT


RIDHA
Ir. OnnieHUSLA
RidalianIST.MT
MT
RIDHA
USAKTI HUSLA ST.MT
- JAKARTA
USAKTI - JAKARTA
PENDAHULUAN

Ridha Husla ST.MT


RIDHA
Ir. OnnieHUSLA
RidalianIST.MT
MT
RIDHA
USAKTI HUSLA ST.MT
- JAKARTA
USAKTI - JAKARTA
PENDAHULUAN
Pada petroleum terdapat kandungan hidrokarbon antara 84-
87% dan sisanya berupa pengotor (impurities) yang dapat
berupa CO2 terlarut, Oksigen, Nitrogen dan Sulfur

Adanya pengotor ini sering mengakibatkan gas bersifat asam


(sour gas).

Ridha Husla ST.MT


RIDHA
Ir. OnnieHUSLA
RidalianIST.MT
MT
RIDHA
USAKTI HUSLA ST.MT
- JAKARTA
USAKTI - JAKARTA
PENDAHULUAN
Minyak mentah
yang residunya
berupa wax (lilin)

Minyak mentah
yang residunya
berupa asphalt
(tar)
Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
MINYAK BUMI

Gas Alam

Minyak Bumi /
Minyak Mentah
(Crude Oil)

Tar atau Asphalt


Wax atau Lilin
Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
ASAL USUL MINYAK BUMI & GAS ALAM
• Minyak bumi dan gas alam berasal dari bintang – binatang laut yang
kecil (renik) yang hidup di laut dangkal yang selanjutnya mati
(plankton) yang kemudian terendapkan sehingga dalam kurun waktu
lama akan tertutup oleh lapisan batuan yang tebal
• Karena pengaruh waktu yang lama, tekanan yang tinggi dan
temperatur yang tinggi, endapan plankton tersebut berubah menjadi
campuran senyawa hidrokarbon yang disebut Petroleum (minyak
bumi dan gas alam)

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
ASAL USUL MINYAK BUMI & GAS ALAM
• Adanya gaya tektonik menyebabkan terjadinya lipatan – lipatan
lapisan batuan sehingga minyak bumi dan gas alam mengalami
migrasi dari batuan induk ke batuan berpori yang tertutup oleh
batuan impermeable atau batuan tak berpori.
• Batuan berpori biasanya adalah batuan pasir, batuan kapur. Karena
minyak bumi terbentuk di laut makan minyak bumi selalu Bersama –
sama dengan air, dimana air akan terletak dibawah minyak dan gas
berada diatas minyak

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
SENYAWA HIDROKARBON

Senyawa Hidrokarbon terdiri dari


atom - atom karbon dan hidrogen

Golongan Parafin Golongan Hidrokarbon Golongan Naphtena Golongan Aromatik


(hidrokarbon jenuh) tak jenuh
MBILITAS
RATIO
Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GOLONGAN PARAFIN
• Golongan ini mempunyai rumus umum CnH2n+2
• Ikatan atom C nya tunggal sehingga membentuk rumus bangun yang
mempunyai rantai terbuka
• Nama dari golongan paraffin diakhiri dengan akhiran “ana”
Nama Rumus Rumus Bangun
H H
Etana C2H6 H-C-C-H
H H

H H H
Propana C3H8 H-C-C-C-H
H H H Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GOLONGAN PARAFIN
Parafin jika berada dalam ruangan yang mengandung udara atau
oksigen bila diberi kalor (panas) maka akan terbakar.
Jika pembakarannya sempurna maka pengeluaran panas dapat disertai
ledakan
Dalam keadaan standar (60oF, 14.7 psia) golongan paraffin dapat
berupa gas, zat cair ataupun zat padat tergantung pada jumlah atom C
dalam satu molekul
C1 sampai dengan C4 adalah gas
C5 sampai dengan C17 adalah zat cair
C18 keatas adalah zat padat
Contohnya lilin (paraffin)adalah campuran dari macam – macam
molekul paraffin yang ada dalam keadaan padat Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GOLONGAN HIDROKARBON TIDAK JENUH
Hidrokarbon tidak jenuh adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan
rangkap atau ikatan tiga yang digunakan untuk mengikat dua atom C
yang berdekatan. Dalam keadaan tertentu hidrokarbon tak jenuh dapat
menjadi hidrokarbon jenuh dengan suatu reaksi kimia yang
menyebabkan penambahan atom hydrogen pada rantai ikatan C

Sifat dari golongan hidrokarbon tak jenuh adalah ikatannya sangat


reaktif sehingga sangat jarang terdapat pada minyak mentah yang
terbentuk di alam tetapi banyak terbentuk pada proses cracking dari
minyak mentah

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GOLONGAN HIDROKARBON TIDAK JENUH

Rumus umum
CnH2n

Rumus umum
CnH2n-2

Rumus umum CnH2n-2 ,


tiap molekul
mempunyai ikatan
rangkap 3 Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GOLONGAN NAPHTENA
• Rumus umum nya CnH2n , termasuk dalam hidrokarbon jenuh, tetapi
rantai karbonnya merupakan rantai tertutup.
• Karena sifatnya yang stabil dan hampir sama dengan paraffin, maka
golongan ini sering disebut sikloparafin

Contoh :
Sikloparafin

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GOLONGAN AROMATIK
• Golongan aromatic terdiri dari benzene dan turunannya
• Mempunyai rumus umum CnH2n-6 , untuk n =6, biasanya disebut
dengan benzene. Berbentuk cincin segi enam dengan 3 ikatan tunggal
dan 3 ikatan rangkap secara selang seling, rumus bangunnya:

Benzena Turunan Benzena


Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GOLONGAN AROMATIK
• Golongan ini tidak reaktif dan tidak stabil seperti golongan
paraffin
• Pada suhu dan tekanan standar, hidrokarbon aromatic
berada dalam bentuk cair atau padat
• Benzena merupakan zat cair yang tak berwarna pada suhu
170oF

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
MINYAK MENTAH

• Minyak mentah atau crude oil adalah campuran yang sebagian besar
terdiri dari hidrokarbon golongan paraffin, golongan napthena atau
golongan aromatic serta impurities yang merupakan gabungan
oksigen, nitrogen dan belerang
• Minyak mentah yang di dapat dari tempat yang berlainan mempunyai
karakteristik yang berbeda, hasil analisa yang dilakukan untuk hamper
semua minyak mentah ditunjukkan pada tabel 2.1

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
Contoh Produk Hidrokarbon
• Bensin, Campuran HC dengan rumus umum C8H18 dengan berat
molekul 114
%H = berat H dalam setiap molekul senyawa
berat molekul senyawa
= 18x1 x100% = 15.8%
114
%C = berat C dalam setiap molekul senyawa
berat molekul senyawa
= 8x12 x100% = 84.2%
114
Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
Contoh Produk Hidrokarbon

• Minyak mentah (kerosin) campuran HC dengan rumus umum C12H26


dengan berat molekul 170

• %H = 26x1 x100% = 15.8%


170
• %C = 12x12 x100% = 84.2%
170

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
Tabel 2.1
Persentasi Berat Unsur Minyak Mentah

Unsur Persentase Berat


Carbon 84 s.d 87
Hidrogen 11 s.d 14
Belerang 0.06 s.d 2.0
Nitrogen 0.1 s.d 2.0
Oksigen 0.1 s.d 2.0
Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GAS ALAM

• Gas alam terdiri dari golongan paraffin yang mudah menguap yang
merupakan senyawa hidrokarbon dengan 1 sampai 4 atom karbon
dengan berat molekul yang lebih tinggi
• Disamping gas hidrokarbon, gas alam juga mengandung gas
sampingan, kebanyakan kadsar gas alam sekitar 98%

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
GAS ALAM
Gas alam yang tidak atau
sedikit mengandung H2S

Gas alam yang mengandung


H2S dalam jumlah besar
sehingga bersifat korosif
Gas alam yang hanya
mengandung senyawa
hidrokarbon ringan
Gas alam yang banyak
mengandung senyawa
Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
USAKTI - JAKARTA
hidrokarbon berat
ASPHALT / TAR DAN LILIN /WAX

Asphalt atau tar adalah hidrokarbon padat hasil residu napthenic base
Residu dari paraffinic base biasa disebut dengan lilin atau wax
• Bahan ini terbentuk di alam dari petroleum yang mengalami
penguapan dsari fraksi fraksi ringan dan residunya kemudian
mengalami oksidasi dan polimerisasi
• Secara keseluruhan hasil – hasil destilasi dari petroleum ditunjukkan
pada tabel 2.2
• Asphalt terbentuk bila residu dari hasil destilasi berwarna hitam,
sedangkan residu yang terbentuk seperti lilin, disebut paraffin

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
Tabel 2.2
Hasil Destilasi Petroleum

o
No Zat Titik Didih ( F) Penggunaan
1 Eter Petroleum, C5 - C6 160 Pelarut, Pembersih
2 Bensin C7 - C11 160 - 400 Pelarut, Bahan Bakar
3 Kerosin 400 - 775 Lampu, Bahan Bakar
4 Minyak Pelumas > 575 Pelumas Kendaraan
5 Residu Bahan Pengawet, Aspal Isolasi

Ridha Husla ST.MT


Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA
Tabel 2.2
Hasil Destilasi Petroleum (lanjutan)
o
No Titik Didih ( F) Jumlah C Guna
Bahan bakar, LPG, bahan
1 < 20 C1 - C4
baku produk petrokimia
Petroleum eter, pelarut non
2 20 - 60 C3 - C6 polar, sebagai cairan
pembersih
Pelarut non polar, sebagai
3 60 - 100 C6 - C7
cairan pembersih
4 40 - 200 C5 - C10 Bensin, bahan bakar minyak
5 175 - 325 C12 - C18 Kerosin, minyak tanah
6 250 - 400 C12 keatas Solar, minyak diesel
7 Zat Cair C20 keatas Oli, pelumas
8 Zat Padat C20 keatas Lilin, parafin, aspal tar Ridha Husla ST.MT
Ir. Onnie RidalianI MT
RIDHA
USAKTIHUSLA ST.MT
- JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai