Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGHANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik. Makalah ini
disusun agar para pembaca dapat memperluas ilmu khususnya mengenai energi terbaruka
yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Dalam kesempatan ini saya selaku penulis juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makah ini. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalh ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Pembangkit Listrik Tenaga


Surya ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi kepada
pembaca.

Ketapang, 1 Oktober 2016

Uti Oqi Kurnia Ramdhany

[Type text] Page 1


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................... 3
Bab 2 Pembahasan ................................................................................... 4
A. Sejarah Sel Surya ....................................................................... 4
B. Komopen Sel Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ......4
C. Cara kerja Sel Surya ........................................................... 6
D. Sistem PLTS ................................................................................... 7
Bab 3 Penutup ................................................................................... 9
Daftar Pustaka ................................................................................... 10

[Type text] Page 2


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi merupakan faktor utama dalam kehidupan manusia hingga saat ini.
Adanya peningkatan kebutuhan akan energi dapat dipastikan adanya pula peningkatan
kemakmuran dalam masyarakat, namun dengan itu pula menimbulkan masalah baru
dalam upaya penyediannya.

Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan hujan.
Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan intensitasnya
berkurang. Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi alternatif sumber
energi masa depan di Indonesia. Jika aspek ini dapat kita manfaatkan sebaik mungkin,
maka masyarakat pelosok maupun pedalaman yang ada di Indonesia juga dapat
merasakan manfaat listrik sehari-hari. Pemanfaatan tenaga surya memalui konversi
photovoltaic telah banyak diterapkanantara lain, penerapan sistem individu dan sistem
hybrid yaitu sistem penggabungan antara sumber energi konvensional dengan sumber
energi terbarukan. Pada kondisi beban rendah sistem bekerja dengan sistem inverter
dan baterai. Jika beban terus bertambah hingga mencapai kapasitas yang terdapat pada
inverter atau tegangan baterai semakin rendah, maka sistem kontrol akan segera
mengoperasikan genset, maka genset akan berfungsi sebagai AC/DC konverter untuk
pengisian baterai, dan dapat beroperasi secara paralel untuk memenuhi kebutuhan
beban tersebut. Dengan demikian, kondisi pembebanan diesel menjadi sangat efisien
karena hanya beroperasi pada beban tertentu.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah;
1. Menegetahui sejarah sel surya dan penemunya.
2. Mengatahui komponen Sel Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
3. Mengetahui dan memahami cara kerja pada sel surya.
4. Mengetahui keuntungan penggunaan energi matahari.
5. Mengetahui dan mengenal sistem PLTS.
6. Dapat membandingkan penggunaan sel surya dengan energi lain.

[Type text] Page 3


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Sel Surya

Sejarah sel surya dapat dilihat ketika pada tahun 1839 Edmund Becquerel,
seorang pemuda asal Prancis berusia 19 tahun menemukan sebuah efek yang dikenal
dengan efek fotovoltaik ketika sedang berekperimen menggunakan sel larutan
elektrolisis yang dibuat dari dua elektroda. Becquerel menemukan bahwa beberapa
jenis material tertentu dapat memproduksi arus listrik dalam jumlah kecil ketika
terkena cahaya.

Sel surya atau sering disebut fotovoltaik adalah sebuah perangkat yang mampu
mengkonversikan cahaya matahari secara langsung untuk menjadi energi listrik.sel
surya ini bisa disebut sebagai
pemegang peran utama dalam
memaksimalkan potensi sengat
besar dari cahaya matahari yang
sampai kebumu, selain
dipergunakan untuk menghasilkan
listrik , energi matahari juga
dimanfaatkan dari segi panasnya
melalui sistem solar thermal.
Sel surya dapat
dianalogikan sebagai divais
dengan dua terminal atau
sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti
dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika
disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5
sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2.
Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga
umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu
modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc
sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar. Modul surya tersebut bisa
digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus
outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar
dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya.

B. Komponen Sel Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Seiring dengan perkembangan sains dan teknologi saat ini, jenis-jenis
teknologi dari sel suryajuga berkembang dengan berbagai inovasi. Dalam pembahasan
kali ini, akan membahas cara kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini
yaitu sel surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur
dan cara kerja sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (lapisan tipis).

[Type text] Page 4


1. Substrat / Metal Backing
Substrat adalah material yang menopang seluruhkomponen sel
surya.material substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik
karena juga berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehingga
umumnya menggunakan material logam/metal seperti aluminium atau
molybdenum.
2. Material Semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel suryayang
biasanya mempunyai tebel hingga ratusan mikrometer (µm) untuk sel surya
generasi pertama dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis.
3. Kontal Metal / Contact Grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semi
konduktor biasanya dilapiskan material metal atau material kondukrif
transparan sebagai kontak negatif.
4. Lapisan Antireflektif
Agar penyerapan cahaya terjadi secara optimal, maka dibutuhkan
penggunaan material anti-reflektif. Material anti-reflektif adalah lapisan tipis
material dengan besar indeks relatif optik antara semikonduktor dan udara
yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga
meminimumkan cahaya yang dipantulkan.

5. Enkapsulasi / Cover Glass


Cover glass berfungsi sebagai pelindung modul surya dari hujan dan
kotoran maupun debu yang dapat merusak modul.

Sedangkan dalam menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan dalam


sehari-hari akan memerlukan konponen pendukung, antara lain;

1. Panel Surya (Sel Surya)


Berfungsi untuk merubah cahaya matahari menjadi energi listrik.
2. Alat Pengatur Daya (Charge Controllet)

[Type text] Page 5


Berfungsi mengatur aliran listrik dari panel surya ke batre/ACCU dan aliran
listrik batre/ACCU ke peralatan yang rumahtangga yang akan digunakan.
3. ACCU/Batre
Benrfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum
dimanfaatkan untuk menggerakkan beban atau sebagai sumber tenaga beban.
4. Inverter DC to AC
Berfungsi untuk mengubah arus DC (dari ACCU) menjadi arus AC sebelum
dialirkan menuju beban.

C. Cara Kerja Sel Surya


Sel surya (panel surya) konvensional bekerja
menggunakan prinsip p-n junction antara semikonduktor
tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-
ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai
penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai
kelebihan elektron sebagai penyusun dasar.
Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron
(muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p
mempunyai kelebihan hole/proton (muatan positif)
dalam struktur atomnya.
Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi
dengan mendoping material dengan atom dopant.
Sebagai contoh untuk mendapatkan material tipe-
p,silikon didoping dengan atom boron. Sedangkan untuk tipe-
n, silikon didoping dengan atom fosfor.
Peran dari p-n junction ini adalah untuk
membentuk medan listrik sehingga elektron dan hole (proton) bisa diekstrak oleh
material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktro tipe-p dan tipe-n
berkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n menuju
tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya
kutup negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan proton ini
maka akan terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai
susunan p-n junction ini akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor
menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sabagai listrik dan sebaliknya
hole/proton bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang.

D. Sistem PLTS
Dalam dunia kelistrikan, sistem PLTS secara garis besar dapt dibagi menjadi
tiga, yaitu;

1) Off Grid System

[Type text] Page 6


Merupakan sistem pembangkit listrik alternatif untuk daerah-daerah terpencil
yang tidak terjangkauoleh jaringan PLN.sistem ini disebut juga dengan stand-
alone PV sistem, yaitu sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan
energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan
menggunakan rangkaian fotovoltaik modul untuk menghasilkan energi listrik
sesuai dengan kebutuhan.
2) On Grid/Grid Tie System
Sistem ini menggunakan solar panel (panel fotovoltaik) untuk menghasilkan
listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini
akan mengurangi tagihan listrik rumah tangga dan memberikan nilai tambah
pada pemiliknya. Rangkaian ini akan tetap terhubung dengan jaringan PLN
dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi dari panel surya untuk
menghasilkan energi listrik semaksimal
mungkn.
3) Hybrid System
Sistem ini menggunakan dua sistem atau
lebih pembangkit listrik dengan sumber
energi yang berbeda. Umumnya sistem
pembangkit yang banyak digunakan untuk
hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro dan
tenaga angin. Sistem ini merupakan salh satu
alternatif sistem pembangkit yang tepat
untuk diaplikasikan pada daerah-daerah yang
sukar dijangkau oleh sistem pembangkit
besar seperti jaringan PLN maupun PLTD.
Sistem hybrid ni memanfaatkan renewable
energi sebagai sumber utama (primer) yang
dikombinasikan dengan genset atau lainnya
sebagai sumber energi cadangan.

Dengan menggunakan PLTS kita memperolek keuntungan,


antara lain;

 Sumber energi tesedia sepanjang tahun dan


sratis.
 Tidak menimbulkan kebisingan.
 Sistem transmisi tidak rumit.
 Tidak menyebabkan efek pemanasan global.
 Dirancang bekerja secara otomatis sehingga
dapat diterapkan di daerah terpencil.
 Umurpakai panjang, ± 20 tahun
 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
 Berpeluang menciptakan lapangan kerja.
 Mempermudah akses pada media informasi.

[Type text] Page 7


Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangun Pembangkit Listrik Tenaga
Surya adalah investasi awal yang cukup besar dengan harga per kWH yang dibangkitkan
sekitar $ USD 3-5.

[Type text] Page 8


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.
Peningkatan kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan kemakmuran,
namun bersamaan dengan itu juga menimbulkan masalah dalam usaha
penyediaannya. Oleh karena itu, penyediaan sumber energi alternatif seperti energi
surya melalui pemanfaatan sel fotovoltaik merupakan sebuah prospek yang
menjanjikan untk dikembangkan lebih lanjut, mengingat pemakaian primer minyak
bumi dan gas alam masih merupakan sumber energi utama. Selain ramah lingkungan,
sumber energi dari matahari tidak memerlukan perawatan khusus secara periodik,
yang selanjutnya akan mengurangi biaya produksi.

Saran
Penggunaan energy surya sangat evektif untuk menghemat energi baik didunia
industry maupun rumah tangga, diIndonesia sangat potensial sekali untuk menerapkan
system PLTS untuk sumber energi karena hanya memiliki 2 musim tidak seperti
didaerah Jepang, Amerika dan Negara-Negara lainnya, tapi sebelum
praktek/pengaplikasiannya terjun kemasyarakat secara luas tentunya haruslah diberi
pengarahan dulu kepada masyarakat baik itu lewat media cetak, social dll. Dengan
adanya pengarahan diharapkan hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, dan
mengurungkan niat mereka untuk mengenal teknologi dalam perkemangan dizaman
modern ini. Dengan demikian secara perlahan dengan sudah taunya keuntungan dan
penghematan yang dirasakan secara perlahan mereka akan pindah ke-energi
terbarukan PLTS.

[Type text] Page 9


DAFTAR PUSTAKA

 Riko,J Hendra. (2014). Makalah Teknologi Energi dan Lingkungan Energi


Terbarukan. [Online]. Tersedia:
http://www.elsppat.or.id/download/file/w7_a5.pdf
 Damastuti, Anya P. (1997). Pembangkit Listrik Tenaga Surya. [Online].
Tersedia:
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35399886/plts.pdf?AWSA
ccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1474980808&Signatur
e=FmxikgpJ7T1DeE0Ro%2BgQmYayl2A%3D&response-content-
disposition=attachment%3B%20filename%3DPembangkit_Listrik_Tenaga_S
urya_PLTS_Ene.pdf
 Solar Surya Indonesia. Sistem PLTS. [Online]. Tersedia
http://solarsuryaindonesia.com/sistem-plts

[Type text] Page 10

Anda mungkin juga menyukai