Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA INDUSTRI
(P-4 COUNTER, REGISTER DAN MUX DEMUX)
WORKSHOP INSTRUMENTASI

Disusun Oleh :
Santiko Luhur Andana
2413 031 030

Asisten :
Muhammad Muiz Hernawan

2412 031 009

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA INDUSTRI
(P-4 COUNTER, REGISTER DAN MUX DEMUX)
WORKSHOP INSTRUMENTASI

Disusun Oleh :
Santiko Luhur Andana
2413 031 030

Asisten :
Muhammad Muiz Hernawan

2412 031 009

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
ABSTRAK

` Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang befungsi untuk


melakukan penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju
ataupun perhitungan mundur. Counter dibagi menjadi 2 yaitu counter sinkron dan
counter asinkron. Counter Sinkron, adalah pencacah yang flip-flopnya bekerja
secara bersamaan. Semua flip-flop dalam pencacah ini mendapatkan pulsa clock
yang sama (dari satu sumber) secara bersamaan. Sedangkan Counter asinkron
yaitu pencacah yang disebut juga ripple trough counter atau serial counter karena
masing – masing flip flop yang digunakan akan berguling (berubah kondisi dari 0
ke 1) atau sebaliknya. Register adalah sekelompok flip -flop yang dapat dipakai
untuk menyimpan dan untuk mengolah informasi dalam bentuk linier.
Multiplekser adalah suatu rangkaian yang berfungsi sebagai pemilih sinyal.
Demultiplexer adalah kebalikan dari multiplekser, rangkaian ini menerima
informasi dari beberapa saluran dan membagikannya ke tujuan yang lebih banyak.
Dari keempat penjelasan diatas, hanya satu rangkaian saja yang akan dilakukan
percobaannya, yaitu rangkaian counter. Di dalam laporan ini akan dijelaskan
semua hasil dari percobaan yang telah dilakukan.

Kata Kunci : Counter, Register, Multiplekser, Demultiplekser.


ABSTRACT

Counter series are electronica series that has function to count number queuely
either forward counting or back counting.Counter is divided into two they are
sinkron counter and asinkron counter.Sinkron counter is counter that its flip flop
Work together.All flip flop in this counter get same clock puls altogether.While
asinkron counter is counter also called ripple through counter or serial counter
because each flip flop that used will change the condition from 0 to 1or vice
versa.Register is group of flip flop can be used for keeping and for seeking
information in linear shape.Multiplekser is a series that has function as signal
chooser.Demuplekser is opposite of multiplekser. This series receive information
from some channel and divide to more destination.From four explanation above
only one seri will be done experience ,it is counter series.In this report will be
explained all the result from the experience has been done.

The key words: Counter,Register,Multiplekser,Demultiplekser.


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan resmi praktikum mata kuliah Elektronika Industri
mengenai Counter, Register dan Mux Demux.
Pada kesempatan yang mulia ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini hingga awal
sampai terselesaikannya laporan ini. Tak lupa juga penulis berterima kasih kepada
kakak asisten Workshop Instrumentasi yang telah memberi banyak bimbingan dan
pembelajaran khususnya dalam materi Counter, Register dan Mux Demux mata
kuliah Elektronika Industri.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan penulisan di kemudian hari.
Akhirnya, Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri
sendiri, pembaca sekalian, dan masyarakat luas terutama dalam hal menambah
wawasan.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Surabaya, 10 November 2014

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, bidang elektronika juga ikut
berkembang pesat. Pada suatu lingkungan industri besar yang berhubungan erat
dengan dunia elektronika, dibutuhkan tenaga-tenaga ahli yang bisa menerapkan
dan mengembangkan peralatan-peralatan elektronika. Tanpa kita sadari, kita
sebagai orang yang awam akan bidang elektronika hanya bisa menjadi pemakai
dari barang-barang elektronika yang ada di lingkungan sekitar kita tanpa
mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi akan bidang ini. Sehingga bidang
elektronika ini kebanyakan dikuasai oleh orang-orang dari negara lain yang mau
belajar dan mempunyai keingintahuan yang tinggi. Meskipun di Indonesia juga
banyak yang mampu menguasai bidang ini, akan tetapi itu hanya beberapa orang
yang benar-benar mampu dan kompeten. Sehingga dengan melihat berbagai
permasalahan yang ada, negara Indonesia ini butuh orang-orang yang mampu dan
kompeten untuk bisa mengelola dan mengembangkan dunia keelektronikaan di
Indonesia dan juga agar Indonesia dapat berkompetisi di dunia Internasional.
Saat ini, Indonesia sangat membutuhkan orang yang benar-benar ahli dan
kompeten dalam bidang elektronika, baik dalam skala lingkungan maupun skala
industri. Mereka sangat dibutuhkan dan diharapkan mampu untuk membangun
Indonesia ke arah yang lebih baik dalam khusunya dalam bidang keelektonikaan.
Oleh karena itu percobaan ini penting dan perlu untuk dilakukan.
Percobaan mata kuliah Elektronika Industri ini dilakukan untuk
memperkenalkan dan mengajarkan kepada praktikan tentang bidang elektronika
khususnya untuk Counter, Register dan Mux Demux. Diantaranya adalah
Memahami prinsip kerja counter, register, multiplexer dan demultiplexer,
mengetahui proses multiplexer dan demultiplexer pada proses transfer data, dan
mengetahui pengaplikasian counter, register, multiplexer dan demultiplexer.
Counter, Register dan Mux Demux ini penting untuk dunia industri-industri besar
yang bergerak baik dalam dunia elektronika maupun tidak. Counter, register dan
mux demux ini sangat erat hubungannya dengan dunia kelistrikan dan
keelektronikaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang ada dalam percobaan mata kuliah Elektronika
Industri mengenai Counter, Register dan Mux Demux ini adalah :
1. Bagaimana prinsip kerja counter, register, multiplexer dan
demultiplexer ?
2. Bagaimana proses multiplexer dan demultiplexer pada proses transfer
data ?
3. Bagaimana mengetahui pengaplikasian counter, register, multiplexer
dan demultiplexer ?

1.3 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dalam percobaan mata kuliah Elektronika Industri mengenai
Counter, Register dan Mux Demux ini adalah :
1. Memahami prinsip kerja counter, register, multiplexer dan
demultiplexer
2. Mengetahui proses multiplexer dan demultiplexer pada proses transfer
data
3. Mengetahui pengaplikasian counter, register, multiplexer dan
demultiplexer

1.4 Sistematika Laporan


Laporan percobaan mata kuliah Elektronika Industri mengenai Counter,
Register dan Mux Demux ini terdiri atas 5 Bab. Bab pertama adalah pendahuluan
yang berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan sistematika laporan.
Bab kedua berisi tentang dasar-dasar teori yang menjadi landasan tersusunnya
laporan ini dan menjadi acuan untuk melakukan percobaan. Bab ketiga adalah
metodologi percobaan yang berisi tentang peralatan yang digunakan dalam
percobaan dan prosedur yang dilakukan saat melakukan percobaan. Bab keempat
adalah analisis data dan pembahasan yang berisi tentang analisis data yang dicatat
selama percobaan dan pembahasan dari percobaan yang dilakukan. Bab kelima
adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang diberikan saat percobaan
berlangsung.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Counter
Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang befungsi untuk
melakukan penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju
ataupun perhitungan mundur. Yang dimaksud dengan perhitungan maju adalah di
mana rangkaian akan menghitung mulai dari angka yang kecil menuju angka yang
lebih besar. Sedangkan perhitungan mundur adalah sebaliknya. Perhitungan bisa
mencapai jumlah yang tidak terbatas tergantung perancangan rangkaian ataupun
tuntutan kebutuhan. Untuk contoh diatas hanya menggunakan satu buah IC
decade counter dan satu buah seven segment sehingga hanya bisa mewakili fungsi
akan satu digit atau angka satuan. Untuk membuat fungsi yang lebih banyak anda
tinggal menambah IC dan 7-segmentnya sesuai dengan fungsi yang diinginkan.
Counter merupakan salah satu rangkaian elektronika digital yang
menggunakan urutan logika digital dan dipicu oleh pulsa atau clock (rangkaian
sekuensial). Counter biasanya mencacah atau menghitung dalam biner dan dapat
dibuat untuk berhenti atau berulang ke hitungan awal setiap saat.
Pada counter yang berulang, jumlah kondisi biner yang berbeda
menunjukkan modulus (MOD) counter. Sebagai contoh, counter yang mencacah
dari 0-1-2-3-4-5-6-7 secara berulang disebut juga modulus8 atau MOD-8.
Rangkaian dasar counter adalah beberapa flip-flop yang jumlahnya bergantung
pada modulus yang diperlukan. Secara umum,counter terbagi menjadi 2 jenis,
yaitu asynchronous counter (ripple counter) dan synchronous counter. Pada
Syncronus Counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak (dipicu oleh satu
sumber clock) susunan flip-flopnya paralel. Output synchronous counter flip-flop
yang digunakan bergulingan secara serempak.Hal ini disebabkan karena masing-
masing flip-flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh satu sinyal clock.
Oleh sebab itu syncronous counter disebut pararel counter. Sedangkan pada
Asyncronous counter, minimal ada salah satu flip-flop yang clock-nya dipicu oleh
keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock lain, dan susunan flip-flopnya seri.
Sebagaimana dengan rangkaian sekuensial yang lain, untuk menyusun
counter digunakan flip-flop. Counter dapat digunakan untuk menghitung
banyaknya pulsa clock dalam waktu yang tersedia (pengukuran frekuensi),
Counter dapat juga digunakan untuk membagi frekuensi dan menyimpan data.
Jenis-jenis flip-flop yang biasanya digunakan yakni D-FF, JK FF atau RS FF.
Tabel 2.1 Tabel kebenaran dari J-K Flip Flop
Input Output

Preset Clear Clock J K Q Q’

L H X X X H L

H L X X X L H

L L X X X Race Race

H H ↓ L L Tetap Tetap
H H ↓ H L H L

H H ↓ L H L H

H H ↓ H H to ggle

H H H X X Q0 Q0

Gambar 2.1 Simbol J-K Flip Flop


2.1.1 Counter Asinkron
Counter asinkron yaitu pencacah yang disebut juga ripple trough counter
atau serial counter karena masing – masing flip flop yang digunakan akan
berguling (berubah kondisi dari 0 ke 1) atau sebaliknya. Secara berurutan atau
langkah demi langkah hal ini disebabkan karena hanya flipflop yang paling
ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock. Sedangkan sinyal untuk flip flop
yang lainya diambil dari masing – masing flip flop sebelumnya. Rangkaian
asinkron counter terbagi 3, yaitu:
1. Counter up asinkron
Counter up asinkron adalah rangkaian digital yang mencacah pulsa listrik
dari nilai terendah ke nilai tertinggi dengan clock secara asinkron.

Gambar 2.2 Skema Counter Up Asinkron


Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output Q dari flip-flop 1
menjadi clock dari flip-flop 2, sedangkan output Q dari flip-flop 2 menjadi
clock dari flip-flop 3 dan seterusnya. Perubahan pada negatif edge di
masing-masing clock flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop
sesudahnya berganti kondisi (toggle), sehingga input-input J dan K di
masing-masing flip-flop diberi nilai ”1” (sifat toggle dari JK flip-flop).
2. Counter Down Asinkron
Counter down asinkron adalah rangkaian digital yang mencacah pulsa
listrik dari nilai tertinggi ke nilai terendah dengan clock secara asinkron.
Gambar 2.3 Skema Counter Down Asinkron
Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output Q-not dari flip-flop 1
menjadi clock dari flip-flop 2, sedangkan output Q-not dari flip-flop 2
menjadi clock dari flip-flop 3. Perubahan pada negatif edge di masing-
masing clock flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop sesudahnya
berganti kondisi (toggle), sehingga input-input J dan K di masing-masing
flip-flop diberi nilai ”0” (sifat toggle dari JK flip-flop).
3. Counter Up/Down Asinkron
Counter up/down asinkron adalah rangkaian digital gabungan dari Up
Counter dan Down Counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian
antara Up dan Down karena adanya input eksternal sebagai control yang
menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada rangkaian Up/Down
Counter ASinkron, output dari flip-flop sebelumnya menjadi input clock
dari flip-flop berikutnya.

Gambar 2.4 Operasi Counter Up Asinkron

Gambar 2.5 Operasi Counter Down Asinkron

2.1.2 Counter Sinkron


Counter Sinkron, adalah pencacah yang flip-flopnya bekerja secara
bersamaan. Semua flip-flop dalam pencacah ini mendapatkan pulsa clock yang
sama (dari satu sumber) secara bersamaan. Karena semua flip-flop bekerja
secara bersamaan, sehingga pencacah ini bekerja lebih cepat (delay-nya kecil).
Counter Sinkron dibagi atas 3 jenis, yaitu :
a. Up Counter
Sebuah counter disebut sebagai up counter jika dapat menghitung secara
berurutan mulai bilangan terkecil sampai bilangan terbesar. Contoh : 0-1-2-3-
4-5-6-7-0-1-2-....

Gambar 2.6 Contoh Rangkaian Up Counter Sinkron 3 Bit.


Tabel 2.2 PS/NS untuk up dan down counter 3 bit.
UP Counting DOWN Counting

CLK A B C Dec Ā 𝐁� 𝐂� Dec

↑ 0 0 0 0 1 1 1 7

↑ 0 0 1 1 1 1 0 6

↑ 0 1 0 2 1 0 1 5

↑ 0 1 1 3 1 0 0 4

↑ 1 0 0 4 0 1 1 3

↑ 1 0 1 5 0 1 0 2

↑ 1 1 0 6 0 0 1 1

↑ 1 1 1 7 0 0 0 0

b. Down Counter
Berdasarkan tabel PS/NS, dapat dilihat bahwa down counting merupakan
kebalikan dari up counting, sehingga rangkaiannya masih tetap menggunakan
rangkaian up counter, hanya outputnya diambilkan dari Q masing-masing
flip-flop. Bentuk rangkaian down counter yaitu:
Gambar 2.7 Rangkaian Down Counter Sinkron 3 Bit.

c. Up / Down Counter
Rangkaian up/down ccounter merupakan gabungan dari up counter dan
down counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara up dan
down karena adanya input eksternal sebagai control yang menentukan saat
menghitung up atau down. Pada gambar dibawah ini ditunjukkan rangkaian
up/down counter sinkron 3 bit. Jika input CNTRL bernilai ‘1’ maka counter
akan menghitung naik (up), sedangkan jika input CNTRL bernilai ‘0’,
counter akan menghitung turun (down).

Gambar 2.8 Rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 Bit.

2.2 Register
Register adalah sekelompok flip -flop yang dapat dipakai untuk menyimpan
dan untuk mengolah informasi dalam bentuk linier. Ada 2 jenis utama Register
yaitu:
2.2.1 Storage Register (register penyimpan)
Register penyimpan (Storage Register) digunakan apabila kita
hendak menyimpan informasi untuk sementara, sebelum informasi itu dibawa
ke tempat lain. Banyaknya kata/bit yang dapat disimpan, tergantung dari
banyaknya flip-flop dalam register. Satu flip-flop dapat menyimpan satu bit. Bila
kita hendak menyimpan informasi 4 bit maka kita butuhkan 4 flip-flop.
2.2.2 Shift Register (register geser)
Shift Register adalah suatu register dimana informasi dapat bergeser
(digeserkan). Dalam register geser flip-flop saling dikoneksi, sehingga isinya
dapat digeserkan dari satu flipflop ke flip-flop yang lain, kekiri atau kekanan
atas perintah denyut lonceng (Clock). Dalam alat ukur digit, register dipakai
untuk mengingat data yang sedang ditampilkan. Ada 4 Shift Register yaitu:
a. Register SISO (Serial In Serial Out)
Register geser SISO menerima data secara serial, bit-per-bit. Selanjutnya
mengeluarkan data tersebut secara serial pula, bit-per-bit setiap satu pulsa
clock. Register geser SISO 4-bit yang dibangun dari 4 buah flip-flop D.
Dapat menyimpan data sampai 4-bit, yang sekaligus menunjukkan
kapasitas simpan, yaitu 4-bit.
Gambar 2.9 Rangkaian Register SISO.
b. Register SIPO (Serial In Paralel Out)
Prinsip kerja register geser SIPO (Serial-In-Paralel-Out) adalah semua bit-
bit data dimasukkan secara serial, data dikeluarkan secara paralel setelah
semua data yang akan dikirim tersimpan dalam masing-masing flip-flop.
Pada register jenis ini, masing-masing tingkat flip-flop disediakan jalur
keluaran.

Gambar 2.10 Rangkaian Register SIPO.


c. Register PISO (Paralel In Serial Out)
Pada register geser jenis PISO (Paralel-In-Serial-Out), bit-bit data
dimasukkan secara pararel kedalam masing-masing flip-flop yang
bersesuaian, selanjutnya data dikeluarkan secara serial bit-per-bit setiap
satu pulsa clock. Gambar register geser PISO 4bit dengan 4 jalur masukan
data, 1 jalur clock dan 1 jalur masukan untuk shift atau load.

Gambar 2.11 Rangkaian Register PISO.


d. Register PIPO (Paralel In Paralel Out)
Proses transfer data jenis ini adalah data dimasukkan secara paralel,
kemudian dikeluarkan secara paralel juga.

Gambar 2.12 Rangkaian Register PIPO.

2.3 Multiplekser
Multiplekser adalah suatu rangkaian yang berfungsi sebagai pemilih sinyal.
Sejumlah sinyal masukan diberikan ke multiplekser dan multiplekser ini dengan
bantuan sinyal pengendali memilih beberapa sinyal yang jumlah masukannya
lebuh kecil dari masukannya untuk kemudian disalurkan. Pada dasarnya
multiplekser ini berfungsi sebagai pemilih. Suatu multiplekser digital adalah suatu
rangkaian yang memilih data dari 2n masukan dan mengarahkannya menuju
sebuah keluaran tunggal. Pemilihan jalur pemindahan masukan ke keluaran itu
diatur oleh suatu himpunan pemilih masukan. Multiplekser adalah suatu piranti
elektronik yang berfungsi seperti sakelar putar yang sangat cepat. Dalam arti lain
mengandung arti suatu rangkaian logika yang dapat menerima beberapa saluran
data input yang terdiri dari satu bit atau lebih secara paralel dan pada outputnya
hanya dilewatkan salah satu data saja yang terpilih. Saluran data input ini
dikontrol oleh beberapa saluran kontrol yang sering disebut sebagai ssaluran
pemilih. Jumlah saluran kontol berkaitan erat dengan jumlah saluran data input
yangakan dikontrol. Moltiplekser banyak sekali jenisnya. Pada penelitian
multiplekser yang akan dibahas adalah multiplekser 74LS147. miltiplekser ini
merupakan multiplekser 9 line ke 4 line. Mempunyai 16 pin, terdiri dari 9 buah
pin input dan 4 buah pin output, 2 buah pin catu daya dan satu buah pin NC.
Multiplekser dapat digunakan pada :
 Seleksi data
 Data routing (perjalanan data)
 Multiplekser biasanya menentukan perjalanan data dari satu sumber data
diantara beberapa sumber ke satu tujuan.
 Operation sequencing (pengurutan operasi)
 Konversi parallel ke seri
 Kebanyakan system digital memproses data biner secara parallel (seluruh
bit secara serentak), karena teknik ini lebih cepat. Tetapi apabila data ini
harus disalurkan ke tempat-tempat yang relative jauh, susunan parallel ini
menjadi tidak efektif, karena memerlukan banyak saluran transmisi.Oleh
karena itu, data biner berbentuk parallel sering diubah menjadi bentuk seri
sebelum disalurkan ke tujuan yang jauh.
 Menghasilkan bentuk gelombang
 Menghasilkan fungsi logika
Gambar 2.13 Blok Diagram Multiplekser

2.4 Demuktiplekser
Demultiplexer adalah kebalikan dari multiplexer, rangkaian ini menerima
informasi dari beberapa saluran dan membagikannya ke tujuan yang lebih banyak.
Peralatan demultiplexer dan multiplexer bila digunakan bersama-sama dalam
suatu sistam yang ingin melipat gandakan saluran data, mengirimkannya melalui
suatu saluran, dan mengubahnya kembali menjadi bentuk data aslinya pada ujung
penerima untuk kembali diproses. Demultiplexer adalah suatu transmisi yang
dapat mentransmisikan daya masukan yang datang pada sebuah kawat tunggal
pada salah satu dari beberapa jalur keluaran. Demultipexer merupakan suatu
proses kebalikan dari multiplexer. Demultiplexer berfungsi mangambil satu dari
saluran input atau lebih dan mendistribusikannya ke beberapa saluran output.
Salah satu IC demiultiplexer adalah 74LS138. IC ini mempunyai 16 pin yang
terdiri dari 8 pi input, 3 pin output, 2 pin catu daya, dan 3pi enable. IC 74LS138
berfungsi untuk menyalurkan 3 masukan data ke masukan ke 8 jalur keluaran.
Setiap jalur data input yang ingin digunakan diubah kedalam bentuk biner. Jika
dalam jalur data input Ao (ILL), yang digunakan, maka pada outputnya akan
menghasilkan Qo (L). Rangkaian yang terdapat pada demultiplexer ini yaitu
rangkaian Scmitt Trigger, JK flip-flop, amplifier, trnsistor sebagai sakelar, relay
dan mikropon.

Gambar 2.14 Diagram Umum Demultiplekser


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan Percobaan


Adapun peralatan percobaan yang digunakan dalam percobaan mata kuliah
Elektronika Industri mengenai Counter, Register dan Mux Demux adalah :
1. Multitester
2. Power Supply
3. Breadboard
4. IC 7476
5. IC 555
6. Resistor
7. Kapasitor
8. LED

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan yang dilakukan dalam percobaan mata kuliah
Elektronika Industri mengenai Counter, Register dan Mux Demux adalah :
1. Rangkaian dibuat seperti gambar dibawah ini

2. Rangkaian clock dihubungkan dengan rangkaian pada gambar diatas


3. Rangkaian tersebut diaktifkan dan data dicatat dengan membuat tabel
hubungan antara masukan dan keluaran pada rangkaian
No. Clock A B

1.

2.

3.

4.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Adapun analisis data yang dapat diamati dan didokumentasikan paca
percobaan counter, register dan mux demux adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Rangkaian Counter Up Dengan 2 Bit


Rangkaian counter tersebut disebut sebagai counter up (pencacah
naik) karena melakukan cacahan dari kecil ke arah besar, kemudian kembali
ke cacahan awal secara otomatis. Selain itu, rangkaian tersebut dapat
menghitung secara berurutan mulai bilangan terkecil sampai bilangan
terbesar. Hasil pengujian pada rangkaian hardware yang telah dibuat
tersebut, berikut ini adalah tabel hasil output logika atau nyala LED (Light
Emiting Diode) dengan kondisi clock tertentu.
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan
No. Clock A B
1 0 0 0
2 1 0 1
3 2 1 0
4 3 1 1
Dari hasil percobaan pada tabel tersebut menunjukkan bahwa counter
melakukan cacahan dari kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal
secara otomatis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rangkaian counter up 2
bit telah dirangkai dengan benar.
Untuk mendapatkan rangkaian diatas, perlu dilakukan penghitungan
terlebih dahulu, perhitungan yang dilakukan adalah seperti di bawah ini :
Tabel 4.2 Tabel PNJK
P N J K
0 0 0 x
0 1 1 x
1 0 x 1
1 1 x 0

Tabel 4.3 Tabel Kebenaran


A B C JA JB JC KA KB KC
0 0 0 0 0 1 x x x
0 0 1 0 1 x x x 1
0 1 0 0 x 1 x 0 x
0 1 1 1 x x x 1 1
1 0 0 x 0 1 0 x x
1 0 1 x 1 x 0 x 1
1 1 0 x x 1 0 0 x
1 1 1 x x x 1 1 1

Tabel 4.4 Tabel JA


JA A’ B' A' B A B A B'
C' 0 0 x x
C 0 1 x x

Tabel 4.5 Tabel JB


JB A’ B' A' B A B A B'
C' 0 x x 0
C 1 x x 1
Tabel 4.6 Tabel JC
JC A’ B' A' B A B A B'
C' 1 1 1 1
C x x x x

Tabel 4.7 Tabel KA


KA A’ B' A' B A B A B'
C' x x 0 0
C x x 1 0

Tabel 4.8 Tabel KB


KB A’ B' A' B A B A B'
C' x 0 0 x
C X 1 1 x

Tabel 4.9 Tabel KC


JA A’ B' A' B A B A B'
C' x x x x
C 1 1 1 1

Dari tabel-tabel diatas dapat diketahui hasil-hasil dari JA, JB, JC, KA, KB,
dan KC. Hasilnya adalah JA = BC, JB = C, JC = VCC, KA = BC, KB = C, dan
KC = VCC. Dari hasil-hasil tersebut akhirnya terbentuk rangkaian yang ada pada
gambar analisis data di atas.

4.2 Pembahasan
Pada percobaan mata kuliah Elektronika Industri kali ini, praktikan
melakukan percobaan yang membahas tentang memahami prinsip kerja counter,
register, multiplexer dan demultiplexer, mengetahui proses multiplexer dan
demultiplexer pada proses transfer data, dan mengetahui pengaplikasian counter,
register, multiplexer dan demultiplexer Percobaan kali ini menggunakan
Hardware dan Software. Hardware yang digunakan adalah Breadboard dan
komponen-komponen yang akan dirangkai di atas breadboard yaitu IC 7476, dan
IC 555 LED, Resistor, kapasitor, dan power supply. Peralatan lain yang
digunakan adalah multimeter untuk mengukur tegangan input yang diberikan dan
power supply yang telah dilengkapi dengan travo untuk memberikan tegangan
sumber. Sedangkan Software hanya digunakan untuk pengecekan rangkaian yang
dibuat saja. Software yang digunakan masih tetap seperti percobaan-percobaan
sebelumnya, yaitu multisim.
Percobaan mata kuliah elektronika industri kali ini yaitu mengenai counter,
register dan mux demux dilakukan sebanyak 1 kali, yaitu percobaan counter up 2
bit saja. Sebelum melakukan percobaan ini, praktikan menghitung tabel kebenaran
dan k-map dari counter up 2 bit. Setelah selesai menghitung tabel kebenaran dan
k-map, penyerderhanaan terhadap k-map yang sudah terbentuk. Setelah selesai
semuanya, rangkaian digambarkan dari penyederhanaan penghitungan yang telah
dilakukan tadi, dan lakukan kegiatan tersebut dengan tepat karena percobaan ini
rumit. Setelah itu, pada hardware, komponen-komponen yang digunakan dan
diperlukan dalam percobaan kali ini dipasangkan pada breadboard dengan cara
memasangkan IC 7476 terlebih dahulu pada breadboard, IC 7476 merupakan IC
JK Flip Flop, sedangkan IC 555 digunakan pada clock yang sudah dirangkan pada
PCB pada percobaan sebelumnya. Setelah IC 7476 telah terpasang, datasheet
dilihat untuk menentukan input, output, vcc dan ground pada IC 7476. Setelah
melihat datasheet dan mengetahui dimana letak input, output, vcc dan groud,
selanjutnya praktikan menghubungkan kabel jumper dengan IC 7476 yang
sebelumnya sudah terpasang pada breadboard. Dari penghitungan yang
dilakukan, dapat diketahui bahwa JA = -B, JB = VCC, KA =-B, dan KB = VCC.
Maksud dari penghitungan tersebut adalah J pada IC 7476 A akan dihubungkan
dengan IC 7476 B yang menghasilkan keluaran negatif. Sedangkan IC 7476 B
dihubungkan dengan VCC. Sedangkan K pada IC 7476 A akan dihubungkan
dengan IC7476 B keluaran negatif sama seperti pada JA. Dan yang terakhir
adalah K pada IC 7476 B dihubungkan dengan VCC sama seperti pada JB yang
telah dijelaskan sebelumnya. Setelah JA, JB, KA, dan KB telah selesai
dihubungkan dengan kabel jumper dan telah diperiksa kebenarannya, kemudian
setelah itu, hubungkan rangkaian clock yang telah dibuat pada percobaan
sebelumnya dengan power supply yang telah dilengkapi dengan trafo. Setelah
clock dan power supply selesai dipasang, kemudian hubungkan rangkaian clock
yang telah tersambung dengan power supply yang telah dilengkapi dengan trafo
dengan masing-masing masukan clock yang ada pada IC7476 A dan IC7476 B.
Setelah semua rangkaian telah selesai terhubung dengan benar dan telah dicek
kebenarannya, hubungkan trafo dengan sumber listrik PLN dan kemudian
praktikan mencatat dan mendokumentasikan apa yang terjadi pada rangkaian. Dan
dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan pada tabel
tersebut menunjukkan bahwa counter melakukan cacahan dari kecil ke arah besar,
kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa rangkaian counter up 2 bit telah dirangkai dengan benar dan
tepat. Maka dapat dikatakan bahwa percobaan kali ini berhasil.
Kendala dalam percobaan kali ini adalah minimnya pengetahuan praktikan
dalam dunia elektronika industri, sehingga praktikan merasa kesulitan saat
merangkai rangkaian yang diperintahkan dalam modul dan juga oleh asisten.
Selain itu, praktikan juga banyak yang baru pertama kali memegang peralatan
elektronika sehingga praktikan kebingungan dalam melakukan percobaan kali ini.
Selain itu banyaknya kabel jumper yang dipasangkan membuat bingung dan ribet
praktikan, dan juga kondisi komponen yang kurang baik contohnya seperti LED
yang rusak tidak bisa menyala mempengaruhi jalannya percobaan ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan mata kuliah
Elektronika Industri mengenai Counter, Register dan Mux Demux adalah :
1. Rangkaian counter yang diterapkan dalam percobaan ini disebut sebagai
counter up (pencacah naik) karena melakukan cacahan dari kecil ke arah
besar, kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Selain itu,
rangkaian tersebut dapat menghitung secara berurutan mulai bilangan
terkecil sampai bilangan terbesar. Hasil pengujian pada rangkaian
hardware yang telah dibuat tersebut, berikut ini adalah tabel hasil output
logika atau nyala LED (Light Emiting Diode) dengan kondisi clock
tertentu.
2. Dari hasil percobaan pada tabel menunjukkan bahwa counter melakukan
cacahan dari kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal
secara otomatis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rangkaian
counter up 2 bit telah dirangkai dengan benar.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari percobaan mata kuliah Elektronika
Industri mengenai Counter, Register dan Mux Demux adalah :
1. Sebaiknya praktikan lebih banyak belajar lagi sebelum percobaan
dimulai agar dapat melakukan percobaan lebih baik lagi serta dapat
menjawab pertanyaan dari asisten dengan baik.
2. Sebaiknya praktikan lebih banyak mencari referensi dari sumber lain dan
tidak hanya mengacu pada modul saja karena dengan mencari referensi
yang lainnya dapat menambah wawasan praktikan.
3. Sebaiknya peralatan yang digunakan dalam percobaan selanjutnya lebih
diperbaharui lagi karena pada percobaan saat ini peralatan yang
digunakan masih kurang layak, salah satunya adalah LED.
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul IV Praktikum mata kuliah Elektronika Industri “Counter, Register dan
Mux Demux” tahun 2014
2. http://maghfir-mbund2.blogspot.com/2013/05/rangkaian-counter.html diakses
pada Rabu 5 November 2014
3. http://lecturer.eepis-
its.edu/~prima/elektronika%20digital/elektronika_digital2/bahan-ajar/bab4-
Counter.pdf diakses pada Rabu 5 November 2014
4. http://mesinisthebest.blogspot.com/2011/10/multiplekserdemultiplexercounter-
dan.html diakses pada Rabu 5 November 2014
5. http://at-taufiq-umum.blogspot.com/ diakses pada Kamis 6 November 2014
6. http://irwankurniawanblog.files.wordpress.com/2012/11/multiplekser-dan-
demultiplekser.pdfhttp://irwankurniawanblog.files.wordpress.com/2012/11/mul
tiplekser-dan-demultiplekser.pdf diakses pada Jumat 7 November 2014
LAMPIRAN

1. Rangkaian Counter Up Genap 4 Bit


Tabel 1 Kebenaran JK
P N J K
0 0 0 X
0 1 1 X
1 0 X 1
1 1 X 0

Tabel 2 Up Counter 4 Bit


A B C D JA JB JC JD KA KB KC KD
0 0 1 0 0 1 X 0 X X 1 X
0 1 0 0 0 X 1 0 X 0 X X
0 1 1 0 1 X X 0 X 1 1 X
1 0 0 0 X 0 1 0 0 X X X
1 0 1 0 X 1 X 0 0 X 1 X
1 1 0 0 X X 1 0 0 0 X X
1 1 1 0 X X X 0 1 1 0 X

Tabel 3 Kebenaran K-Map


JA 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 𝐷
̅ X 0 X X
𝐶̅ 𝐷 X X X X
CD X X X X
𝐶𝐷 ̅ 0 1 X X
KA 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 𝐷
̅ X X 0 0
𝐶̅ 𝐷 X X X X
CD X X X X
𝐶𝐷 ̅ X X 1 0
JB ̅
𝐴𝐵 ̅ ̅
𝐴𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 𝐷
̅ X X X 0
𝐶̅ 𝐷 X X X X
CD X X X X
𝐶𝐷 ̅ 1 X X 1
KB 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 𝐷
̅ X 0 0 X
𝐶̅ 𝐷 X X X X
CD X X X X
𝐶𝐷 ̅ X 1 1 X
JC 𝐴𝐵 ̅ ̅ 𝐴𝐵 ̅ AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 𝐷
̅ X 1 1 1
𝐶̅ 𝐷 X X X X
CD X X X X
𝐶𝐷 ̅ X X X X
KC 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 𝐷 ̅ X X X X
𝐶𝐷̅ X X X X
CD X X X X
𝐶𝐷 ̅ 1 1 0 1
JD 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 𝐷 ̅ X 0 0 0
𝐶̅ 𝐷 X X X X
CD X X X X
𝐶𝐷 ̅ 0 0 0 0
KD 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 𝐷 ̅ X X X X
𝐶𝐷 ̅ X X X X
CD X X X X
𝐶𝐷 ̅ X X X X

JA = 𝐵𝐶𝐷 ̅
𝐽𝐵 = 𝐶𝐷̅
JC = 𝐴𝐷̅ + 𝐴̅𝐶𝐷
JD = ground
KA = 𝐴𝐶𝐷 ̅
KB = BC
KC = 𝐷̅
KD = VCC

2. Rangkaian Counter 3 Bit


Tabel 1 Kebenaran PNJK
P N J K
0 0 0 X
0 1 1 X
1 0 X 1
1 1 X 0

Tabel 2 Up Counter 3 Bit


A B C JA JB JC KA KB KC
0 0 0 0 0 1 X X X
0 0 1 0 1 X X X 1
0 1 0 0 X 1 X 0 X
0 1 1 1 X X X 1 1
1 0 0 X 0 1 0 X X
1 0 1 X 1 X 0 X 1
1 1 0 X X 1 0 0 X
1 1 1 X X X 1 1 1

Tabel 3 Kebenaran K-Map


JA 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 0 0 X X 𝐴̅ 𝐵𝐶 + 𝐴𝐵𝐶 = 𝐵𝐶
C 0 1 X X
KA 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ X X 0 0 𝐴̅ 𝐵𝐶 + 𝐴𝐵𝐶 = 𝐵𝐶
C X X 1 0
JB 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
(𝐴̅𝐵̅ 𝐶+𝐴̅ 𝐵𝐶) + (𝐴𝐵𝐶 + 𝐴𝐵̅ 𝐶) = 𝐶
𝐶̅ 0 X X 0
C 1 X X 1
KB 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ X 0 0 X (𝐴̅𝐵̅ 𝐶+𝐴̅ 𝐵𝐶) + (𝐴𝐵𝐶 + 𝐴𝐵̅ 𝐶) = 𝐶
C X 1 1 X
JC 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ 1 1 1 1 VCC
C X X X X
KB 𝐴̅𝐵̅ 𝐴̅𝐵 AB 𝐴𝐵̅
𝐶̅ X X X X VCC
C 1 1 1 1
Gambar 1 Up Counter 3 Bit

3. Aplikasi JK Flip Flop


Banyak sekali aplikasi yang menggunakan JK Flip Flop

Anda mungkin juga menyukai