Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL

PELUANG DAN TANTANGAN


INDUSTRI BERBASIS HASIL SAMPING
PENGOLAHAN PADI

Sam Herodian

RINGKASAN
Padi merupakan sumber makanan pokok bagi bangsa Indonesia. Ketersediaannya
menjadi sangat penting seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.
Kebijakan dan teknologi untuk meningkatkan produksi padi dan nilai tambah pengolahan
padi sangat diharapkan pada saat ini.
Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan beberapa peluang pengembangan hasil
samping beras, baik yang sudah lazim maupun hal-hal yang baru. Produk yang
diperkenalkan mulai yang dapat diproses secara sederhana maupun yang dihasilkan
dengan menggunakan proses yang rumit
Beberapa peluang dan tantangan industri berbasis hasil samping pengolahan padi
dapat dirangkum sebagai berikut: Peluang produk, yaitu sekam dan jerami untuk
pembangkit listrik, bokashi jerami, briket sekam, media tanam, dinding alternatif dan
plafon super; bekatul untuk pakan, minyak, makanan bayi, pupuk; dedak untuk biodesel,
dan pakan ternak. Sementara tantangan yang harus dihadapi adalah kesulitan
pengumpulan bahan baku, berani mengambil resiko, berani melakukan terobosan dalam
penggunaan produk baru dan meluruskan tatanan agribisnis perberasan yang ruwet.

PENDAHULUAN harus meningkat pula. Semakin meningkat


Padi merupakan sumber makanan pokok nya produksi padi berarti tidak saja produksi
utama bangsa Indonesia. Seiring dengan yang meningkat, akan tetapi produksi hasil
pertambahan jumlah penduduk di Indonesia, sampingnyapun sudah tentu meningkat.
maka kebutuhan akan beras juga semakin Sampai saat ini dirasakan pemanfaatan hasil
bertambah. Walaupun usaha untuk samping padi masih belum optimum. Apalagi
mengurangi konsumsi beras melalui dengan mencuatnya isu krisis bahan bakar
diversifikasi pangan telah dilakukan, namun minyak yang berasal dari bahan fosil, maka
demikian perkembangannya masih kalah kita mulai melirik sumber-sumber hayati
pesat dengan laju pertumbuhan penduduknya, termasuk padi sebagai bahan sumber bahan
sehingga kebutuhan akan beras tetap saja bakar alternatif. Disamping itu hasil-samping
semakin besar. beras juga berpeluang dijadikan berbagai
Sejalan dengan kebutuhan beras yang macam produk yang memiliki nilai ekonomi
semakin meningkat. maka produksi padipun cukup baik.

38 PANGAN Edisi No. 48/XVI/Januari/2007


Pada makaiah ini dicoba diuraikan Sifat Jerami Padi
beberapa peluang pengembangan hasil Jerami memiliki karakteristik produk yang
samping beras, baik yang sudah lazim khas yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
maupun hal-hal yang baru. Produk yang kepentingan. Berikut adalah sifat darijerami:
diperkenalkan juga dari yang dapat diproses (i) Produksi berkisar 2 tons/ha sampai 8
secara sederhana maupun yang dihasilkan tons/ha. dengan perbandingan jerami
dengan menggunakan proses yang rumit. dengan beras adalah 0.8:1 sampai 1.2:1
(ii) Panjangnya bervariasi mulai 30-120 cm.
KEUNTUNGAN (iii) Pada saat panen kandungan air sekitar
Hasil samping beras memiliki 60% BB, namun dalam kondisi udara yg
keuntungan-keuntungan yang dapat kering dapat segera turun sampai sekitar
dimanfaatkan baik secara langsung maupun 10-12%.
melalui proses lanjut. Beberapa keuntungan (iv) Berat jenis jerami lepas sekitar 75 kg/m3
yang positif dalam penggunaan hasilsamping dan sekitar 100 sampai 180 kg/m3 dalam
beras adalah: (i) hasil samping beras banyak bentuk kompak.
mengandung energi yang memiliki peluang (v) Dalam bentuk kompak, konduktifitas
untuk dikonversi, (ii) merupakan sumber daya panasnya rendah yang dapat berfungsi
yang terbarukan, selama kita masih sebagai insulator.
memproduksi beras, selama itu pula hasil (vi) Memiliki kadar abu yang tinggi (sampai
sampingnyatersedia, (iii) mengurangi masalah 22%) dan kandungan protein yang
limbah yang berhubungan dengan polusi rendah.
lingkungan, dan (iv) merupakan carbon neu (vii) Memiliki resistensi terhadap dekomposisi
tral, tidak ada emisi C02 di atmosfir. bakteri, sehingga baik sebagai bahan
Semua keuntungan tersebut di atas bangunan.
dapat dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan (viii Nilai kalorinya adalah 14-16 MJ/kg pada
karakteristik masing-masing. kadar air 14%. Sebagai pembanding
kayu pada umumnya 18-20 MJ/kg, dan
Peluang Pemanfaatan batu bara 25-30 MJ/kg.
Beberapa peluang pemanfaatan hasil (ix) Komponen karbohidrat utamanya adalah
samping beras yang memiliki nilai ekonomi hemicellulose, cellulose dan lignin.
diantaranya: (x) Mengandung kalium dan chlorine pada
(i) Jerami padi, berfungsi sebagai unsur level yg moderat.
yang mempertahankan tingkat bahan
organik dalam tanah, Sifat Sekam
(ii) Jerami padi, sebagai bahan pakan ternak Sekam dengan karakteristik khas yaitu
di area dimana sumber pakan lain sulit kandungan silika yang tinggi, dapat pula
didapat, dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan,
(iii) Jerami padi, sebagai mulsa pada adapun secara umum sifatnya dapat dilihat
tanaman yang bernilai tinggi, pada Tabel 1.
(iv) Sekam sebagai sumber bahan bakar,
(v) Bran sebagai sumber pembuatan
minyak,
(vi) Menir sebagai sumber pembuatan
tepung.

Edisi No. 48/XVI/Januari/2007 PANGAN 39


Tabel 1. Sifat sekam padi

Sifat Nilai

Rendemen 20 kg/100 kg padi


Kadar air 10%

Berat jenis 100-150 kg/m3


Abu 16-22%

Silika dalam abu 90-96%

Kekerasan Sangat abrasif


Nilai kalor pada 10% kadar air 14-16 MJ/kg
Kandungan karbohidrat utama Selulosa dan lignin
Kandungan lainnya Kalium dan klorin

Bulir padi tersusun dari struktur penutup bagian organik sekam merupakan komponen
(covering structure) yang disebut sekam, lignin dan selulosa, kedua komponen ini dapat
kariopsis, endosperma dan embryo. Sekam dipisahkan secara ekstraksi kimia tetapi paling
padi menyusun 18-28% dari seluruh bulir padi, ekonomis bila dilakukan dengan cara dibakar,
yaitu kulit beras yang dihasilkan selama dan (ii) bahan anorganik, 90% dari berat
proses penggilingan. Sekam padi tersusun sekam adalah silika. Pembakaran sekam padi
dari pale dan lemma. Lemma merupakan setelah proses penggilingan padi selesai akan
bagian sekam yang lebih lebar. Pale dan menghasilkan abu sekam yang mengandung
lemma terikat dengan suatu struktur pengikat silika dan sisa karbon. Pengabuan lebih lanjut
yang menyerupai kait. Sel-sel dari sekam terhadap abu sekam padi akan
yang telah masak mengandung lignin dalam menghilangkan sisa karbon sehingga abu
jumlah tinggi. Kandungan silika ini sekam padi hanya terdiri dari bahan anorganik.
diperkirakan di bagian luar sel epidermis. Komposisi sekam padi dapat dilihat pada
Sekam tersusun dari: (i) 70-80% (berat) Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi kimia sekam padi (anorganik)

Unsur pokok Berat rata-rata (%)


Protein kasar (crude protein) 1.5-7.0

Serat kasar (crude fiber) 31.5-50.0

Ekstrak bebas nitrogen 24.5-38.8

Selulosa 16.0-22.0

Lignin 20.0-27.5

Pentosan 31.5-50.0

Lemak kasar (crude kasar) 0.5-3.0

Abu 15.0-30.0

Bahan lainnya 2.0-2.8

Sumber: Lauricio, E.F.M, 1987 dalam Mauraga M (1988)

40 PANGAN Edisi No. 48/XVI/Januari/2007


Sekam padi merupakan sumber biologis Albumin dan globulin merupakan fraksi
dari silika (Si02). Serat kasar merupakan protein utama dalam bekatui, sedangkan
bahan organik yang banyak terdapat pada glutelin dan prolamin merupakan faksi utama
sekam padi. sedangkan pada abu sekam padi beras Albumin mempunyai kadar lisin
terdapatbanyakkandungan silika (Si02). Silika tertinggi. Tingginya kadar albumin dalam
dalam sekam terdapat dalam bentuk tridymite bekatui menyebabkan lebih tingginya kadar
dan cristobalite yang mempunyai potensi lisin dan lebih rendahnya kadar glutamat serta
sebagai bahan pemucat minyak. kualitas protein yang lebih baik dari bekatui
apabila dibandingkan dengan beras.
Sifat Bekatui Disamping mempunyai nilai gizi yang
Bekatui adalah bagian luar dari butir tinggi, bekatui juga mempunyai beberapa zat
beras setelah sekam dihilangkan yang anti gizi dan enzim, dimana keberadaan dua
dipisahkan dalam proses penyosohan beras zat tersebut sangat merugikan. Zat anti gizi
pecah kulit. Gabah kering giling setelah dapat menghambat pertumbuhan badan
mengalami pengupasan kulit dan penyosohan sedangkan enzimnya akan menyebabkan
akan menghasilkan bekatui 8%, sekam 20%, bekatui cepat tengik. Zat anti gizi tersebut
beras 65 % dan hilang 7% (Somaatmadja, adalah asam fitat, tripsin, inhibitor dan
1981). Bekatui merupakan bahan makanan hemaglutinin. Asam fitat adalah bentuk utama
yang mempunyai nilai gizi yang tinggi fosfor dalam biji tanaman. Masalah gizi yang
mengandung protein, karbohidrat, lemak, dapat ditimbulkan asam fitat adalah: (i)
mineral dan vitamin. Oleh karena itu bekatui senyawa ini sulit dicerna, sehingga fosfor
dapat diolah menjadi berbagai macam bahan dalam asam fitat tidak dapat digunakan oleh
makanan yang bergizi. Komposisi kimia tubuh (ii) kemampuannya untuk mengkelat
bekatui dapat dilihat pada Tabel 3, elemen-lemen mineral (Ca, Mg, Fe dan Zn),
dan (iii) bereaksi dengan protein membentuk
senyawa kompleks.
Tripsin inhibitor adalah senyawa yang
Tabel 3. Komposisi kimia bekatui
mempunyai kemampuan untuk menghambat
kerja tripsin memecah protein, dengan cara
Komposisi Jumlah membentuk ikatan kompleks (interaksi protein-
Protein (%) 12.0-15.6 protein) dengan enzim tripsin sehingga
menghambat aktivitas proteolitik dari enzim
Lemak (%) 15.0-19.7
tripsin. Oleh karena itu menurunkan ke
Serat kasar (%) 7.0-11.4 mampuan protein untuk dapat dicerna.
Karbohidrat (%) 34.1-52.3 Sedangkan hemaglutinin adalah zat yang
mampu mengaglutinasi sel darah merah.
Abu (%) 6.6-9.9 Sedangkan yang termasuk enzim yang
Kalsium (mg/g) 3 3-1.2 merugikan adalah lipase dan lipoksigenase.
Lipase menghidrolisis lemak menjadi asam
Magnesium (mg/g) 5.0-13.0
lemak bebas dan glisetol, selanjutnya asam
Fosfor (mg/g) 11.0-25.0 lemak bebas dioksidasi oleh enzim

Silika (mg/g) 6.0-11.0 lipoksigenase menjadi bentuk peroksida, keton


dan aldehid sehingga bekatui menjadi tengik
Seng (g/g) 43.0-25.8
Kandungan lemak yang relatif tinggi
Thiamin (B1)(g/g) 12.0-24.0 menyebabkan bekatui kurang tahan lama,
Riboflavin (B2) (g/g) 1 8-4.3
karena lemak mudah teroksidasi dan menjadi
tengik. Kandungan asam lemak bebas
Sumber: The National Academy of Science (1971) meningkat satu persen setiap satu jam pada
dalam Luh (1991) penyimpanan suhu kamar.

Edisi No. 48/XVI/Januari/2007 PANGAN 41


Bekatui juga mengandung senyawa Soemardi (1975) pengertian dedak padi
saponin yang dapat menyebabkan rasa pahit. adalah bagian luar dari butiran beras setelah
Saponin adalah suatu glikosida yang apabila kulit dan kulit ari dihilangkan dalam proses
dihidrolisis secara sempurna akan pengolahan padi menjadi beras, dan
memberikan gula dan satu fraksi non gula merupakan hasil samping dari penyosohan
yang disebut sapognein atau genin. beras pecah kulit (brown rice) menjadi beras.
Menurut Ciptadi dan Nasution (1985)
Sifat Dedak dedak merupakan sisa daripenggilingan padi,
Dedak dan bekatui merupakan hasil tersusun dari tiga bagian dengan kandungan
samping yang diperoleh dari lapisan luar beras zat yang berbeda, yaitu kulit gabah atau sekam
pecah kulit dalam penyosohan yang hasil yang banyak mengandung serat kasar dan
utamanya adalah beras putih atau beras mineral, selaput putih yang kaya akan protein,
sosoh. Dedak merupakan bagian luar dari vitamin B1,lemakserta mineral dan bahan pati
butiran beras setelah sekam dan kulit ari yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat
dihilangkan dalam proses pengolahan padi yang mudah dicerna.
menjadi beras. Dedak lebih banyak Padi yang ditumbuk atau digiling dengan
mengandung lapisan perikarp, tegmen, mesin penggilingan sederhana akan
aleuron dan lembaga biji dari pada bekatui menghasilkan campuran dedak dan sekam
yang lebih banyak mengandung endosperm sebagai hasil sampingannya, sedangkan
berpati. penggilingan padi dengan mesin modern akan
Dalam penggilingan dan penyosohan dapat memisahkan dedak dengan sekam
beras, persentase produk yang dihasilkan walaupun masih terdapat sedikit kontaminasi
adalah beras utuh sekitar 50%, beras pecah sekam dalam dedak yang dapat menurunkan
17%, dedak 10%, tepung 3% dan sekam 20%. nilai gizi dedak tersebut.
Persentase ini sangat bervariasi tergantung Hasil-hasil analisis dedak padi yang
pada varietas dan umur padi, derajat giling dan dilaporkan oleh para peneliti sangat bervariasi,
cara penyosohan beras. Rendemen dedak hal ini terutama disebabkan oleh proses
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: penggilingan padi yang berbeda-beda. Faktor-
derajat penyosohan, derajat kematangan padi faktor lain yang mempengaruhi hasil analisis
atau gabah, kadar air gabah dan jenis alat itu adalah perbedaan pada varietas padi,
penyosoh. Rendemen dedak umumnya keadaan lingkungan dimana padi tumbuh,
dinyatakan dalam persen berat yang dihitung penyebaran kandungan-kandungan kimia
dari beras yang dihasilkan. Perhitungan dalam butir padi, ketebalan lapisan luar,
rendemen dedak dari beras relatif lebih tepat, ukuran dan bentuk butir, ketahanan butir padi
karena jumlah dedak yang dihasilkan sangat terhadap kerusakan dan penggoresan
dipengaruhi derajat penyosohannya. (abrasion) serta teknik-teknik analisis yang
Rendemen dedak umumnya 15% dari berat digunakan oleh para peneliti.
yang dihasilkan. Mutu dedak yang dihasilkan bermacam-
Menurut FAO (1964) dalam Mustikawati macam, umumnya tidak tahan disimpan dan
(1997), dedak adalah hasil sampingan dari bila disimpan cepat berbau dan basah
proses penggilingan padi yang terdiri dari berminyak yang disebabkan dedak
lapisan dedak sebelah luar dari butiran padi mengandung lemak dan minyak. Kadar
dengan sejumlah lembaga biji, sedangkan minyak akan berkurang selama waktu
bekatui adalah lapisan dedak sebelah dalam penyimpanan karena adanya enzim lipase
dari butiran padi termasuk sebagian kecil yang menghidrolisis minyak, akibatnya kadar
endosperma berpati. asam lemak bebas akan bertambah dengan
Dedak padi merupakan hasil samping cepat.
proses penggilingan padi yang terdiri dari Nilai dedak untuk pakan ternak sangat
lapisan dedak sebelah luar butir padi dan tergantung dari kandungan sekam. selaput
sebagian lembaga biji. Sedangkan menurut putih dan bahan pati, Departemen Pertanian

42 PANGAN Edisi No. 48/XVI/Januari/2007


(1980) dalam Mustikawati (1997) membagi jumlah energi yang bisa digunakan oleh
dedak menjadi tiga macam: ternak. Nilai energi metabolisme dedak
a. Dedak kasar, yaitu kulit gabah atau bervariasi antara 1800-3400 kkl/kg yang
sekam yang bercampur dengan sedikit diduga akibat perbedaan kualitas dedak atau
pecahan pati. Dedakjenis ini tidak layak klasifikasi dedak dari berbagai penggilingan.
sebagai bahan pakan penguat sebab Hasil analisa untuk dedak yang diperoleh di
kandungan serat kasarnya cukup tinggi Indonesia menunjukkan nilai 2400-2700 kkal/
yaitu sebesar 35.3% kg-
b. Dedak halus, yaitu sisa penumbuhan Juliano dan Bechtel(1985), mengemuka-
konvensional. Dedak ini banyak kan bahwa dedak pada kadar air 14%
mengandung sekam, selaput putih dan mempunyai kandungan pati sebesar 13.8%,
bahan pati. Kadar serat kasarnya masih neutral detergent fiber 23.7-28.6%, pentosan
cukup tinggi, tetapi sudah layak sebagai 7.0-8.3%, hemiselulosa 9.5-16.9%, selulosa
pakan penguat. 5.9-9.0%, asam apoliruonat 1.2%, gula bebas
c. Bekatui merupakan sisa ikutan pabrik 5.5-6.9% dan lignin 2.8-3.9%. Dedak padi
beras sosoh sedikit mengandung selaput disamping kaya akan mineral, juga kaya akan
putih dan sekam serta sedikit vitamin. Dedak merupakan sumber vitamin B
mengandung vitamin B1. Didalam dan E, tetapi sedikit mengandung vitamin A,
bekatui masih terdapat pecahan- C dan vitamin D. Kandungan vitamin dari
pecahan menir, oleh sebab itu masih beras dan hasil samping dapat dilihat pada
dapat dimanfaatkan sebagai makanan Tabel 5.
manusia. Komposisi dedak kasar, dedak
halus dan bekatui dapat dilihat pada
Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi dedak kasar, dedak halus dan bekatui

Dedak Dedak halus


Bekatui
Komponen kasar Pabrik Kampung
(% Berat basah)
Air 10.50 10.90 11.70 12.55
Protein 6.10 13.60 10.10 10.80

Lemak 2 30 8.20 4.90 2.90

Serat kasar 26.80 8.00 15.30 4.90

Bahan ekstrak non nitrogen 38.80 50.80 48.10 61.30

AOL 15.50 8.50 9.90 7.55


Sumber: Lubis dalam Saputro (1987)

Dilihat dari komposisi kimianya, dedak Senyawa nitrogen utama dalam dedak
bisa merupakan sumber energi dan protein adalah protein. Dalam beras pecah kulit,
yang murah bagi ternak unggas sehingga
protein merupakan konstituen utama kedua
dapat menggantikan bahan yang lebih mahal
seperti jagung. Cara lain untuk melihat potensi setelah pati dengan distribusi sebagai berikut:
dedak adalah dengan mengukur nilai energi dedak 14% (lembaga 6%), bekatui 3% dan
metabolismenya yang merupakan ukuran dari beras 83%. Distribusi ini bervariasi tergantung

Edisi No. 48/XVyjanuari/2007 PANGAN 43


Tabel 5. Kandungan vitamin dari beras dan hasil samping (mg/100g)

Beras Beras Beras


Komponen pecah kulit putih sosoh Dedak

Thiamin 0.24 0.07 1.84 2.26

Riboflavin 0.05 0.03 0.18 0.25

Niacin 4.7 1.6 29.8 28.2

Piridoksin 1.03 0.35 2.0 2.5

Asam pentonat 1.5 0.75 3.3 2.8

Asam folat 0.02 0.10 0.15 0.19

Inositol 1"9 10 463 454

Cholin 112 59 170 102

Houston dan Kohler (1970)

pada derajat penggilingan dan kadar protein Tabel 6. Komposisi asam amino beras dan
butir padi. Dedak mempunyai kandungan dedak padi

nitrogen yang berkisar antara satu sampai tiga


Asam amino Beras IDedak padi
persen berat kering. Kadar protein dedak
biasanya dihitung dari kadar nitrogen ditetap ...gram/16.8 gram N
kan secara Kjeldah dikalikan faktor 6.25.
Protein dedak mempunyai nilai gizi yang Alanin 5.7-6.0 6.2-6.7
lebih tinggi daripada beras giling, terutama Arginin 8.2-9.1 7.8-8.8
dalam hal kadar asam amino lisin. Lisin Asam aspartat 9.2-9.8 9.3-9.9
merupakan asam amino pembatas pada Sistin 2.6-2.8 2.4-2.7
beras. Perbedaan komposisi asam amino Glisin 4.4-4.8 5.6-6.2
beras giling dan hasil ikutannya terutama Histidin 2.2-2.6 2.8-3.2
disebabkan oleh perbedaan fraksi protein Isoleusin 4.7-5.1 3.9-4.1
masing-masing. Albumin dan globulin Lisin 3.4-4.0 5.1-5.5
merupakan fraksi protein utama dedak Metionin 2.7-3.3 2.0-2.4
sedangkan glutelin dan prolamin merupakan Fenilalanin 5.3-5.7 4.3-4.6
fraksi protein utama beras. Prolin 4.4-4.9 4.2-5.0
Albumin mempunyai kadar lisin tertinggi
Serin 5.1-5.7 4.7-5.0
dibandingkan tiga fraksi protein yang lain,
Treonin 3.6-3.8 3.9-4.1
diikuti berturut-turutoleh glutelin, globulin dan
Tr ptofan - -

prolamin. Tingginya kadar albumin dalam


Ti rosin 4.8-5.6 2.9-3 2
dedak menyebabkan lebih tingginya kadar lisin
Valin 6.2-7.2 5.9-6.3
dan lebih rendahnya asam glutamat serta
Asam glutamat 17.9-19.3 13.3-14.9
kualitas protein yang lebih baik apabila
Leusm 8.0-8.9 6.7-7.2
dibandingkan dengan beras. Susunan asam
amino esensial dedak secara lengkap tertera Houston et al (1969) dalam Juliano (1972)

pada Tabel 6.

44 PANGAN Edisi No. 48/XVI/Januari/2007


Pemanfaatan dedak dalam pembuatan atas kertas. Oleh karena itu perlu usaha
starter dan silase secara bilogis telah khusus apabila ingin memanfaatkannya.
dilakukan, pembuatan silase dedak dapat
menghambat ketengikan minyak karena Gasifier
hidrolisis olehenzim. Penambahan airsampai Di India pemanfaatan sekam untuk
sekitar 50% bahan kering kedalam dedak dan gasifier yang kemudian dimanfaatkan untuk
disimpan dalam keadaan tertutup rapat, dapat membangkitkan listrik sudah banyak dilaku
menghambat ketengikan selama penyimpan- kan. Contoh pada gambar memperlihatkan
an dua minggu sehingga kadar asam lemak gasifieryang dapat mengalirkan hasil 130 liter
bebas kurang dari 20%. Penelitian Lynda setara gas dan digunakan untuk pembangkit
Suzana (1992), mempelajarisubstitusi parsial listrik yang dapat beroperasi 16 jam/hari dan
dedak padi terhadap terigu (triticum vulgare) 26 hari perbulan.
sebagai sumber dietary fiber dan niasin dalam Bokashi Jerami
pembuatan roti manis dan biskuit. Salah satu bentuk pupuk organik yang
cukup terkenal adalah Bokashi. Jerami juga
Sifat Menir/Tepung dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan
Hasil samping lain yang cukup penting organik pembuatan bokashi. Untuk membuat
untuk diperhatikan adalah menir yang juga satu ton Bokashi Jerami diperlukan bahan-
sering dijadikan bahan baku tepung beras. bahan sebagai berikut:
Secara umum hal-hal penting yang perlu (i) Pupuk kandang : 100 kg
diperhatikan adalah: (i) tepung beras (ii) Dedak :100 kg
mengandung pati, protein (-6%), lemak (-2%), (iii) Jerami : 500 kg
dan abu (-1%), (ii) perbedaan utama dengan (iv) Sekam/arang sekam/arang kelapa : 300
tepung terigu adalah tepung beras tidak kg
memiliki gluten, (v) Molase/gula pasir (merah) : 1 liter/250
gram
PELUANG (vi) EM4 : 1 liter
Dari beberapa hasil samping beras dan (vii) Air secukupnya
propertiesnya yang telah diuraikan di atas, Dengan bahan-bahan di atas, dalam
berikut akan diuraikan beberapa peluang waktu tertentu kita dapatkan pupuk Bokashi
produk yang bisa dikembangkan sesuai jerami sabanyak sekitar satu ton.
karakteristik masing-masing produk.
Briket sekam untuk bahan bakar
Sekam dan Jerami Briket dari biomassa tidak menghasilkan
Pembangkit listrik berbahan bakar sekam zat racun NOx dan SOx yang tinggi seperti
padi. yang terdapat pada briket batubara, f ehingga
Sesuai perhitungan Indonesia Power, penggunaannya dapat lebih aman.
satu unit PLTD berbahan bakar sekam
berkapasitas 100 kilowatt (KW) menelan Rp Media tanam
biaya 755 juta, tetapi akan memberikan Media tanam untuk sayuran seperti
penghematan Rp 71,4 juta. Potensi sekam di tomat, ubi jalar, melon dan sawi China,
Indonesia mencapai 13 juta ton per tahun atau Teknologi Hidroponik Media Arang Sekam
setara dengan 16.500 unit PLTD berkapasitas untuk Budidaya Hortikultura (kombinasi sabut
100 KW. Jadi, total potensi listrik yang dapat kelapa dengan gosongan sekam padi).
dihasilkan dari sekam padi sebesar 1.600 MW.
Dan dapat menurunkan pemakaian BBM solar Tempat Telur Berlapis Sekam Padi
hingga 80 persen. Namun demikian perlu Sekam yang memiliki karakteristik berat
disadari bahwa mengumpulkan sekam pada jenis yang ringan, dapat pula dimanfaatkan
kenyataannya tidak seperti menghitungnya di untuk dibuat tempat telur, dengan meng-

Edisi No. 48/XVI/Januari/200' PANGAN 45


Gambar 1 : Contort Gasifier di India (Sumber: AGNI)

gunakan perekat yang tepat, dapat dihasilkan berat, dengan prosentase penambahan
tempat telur yang ringan dan kuat. bervariasi dari 10% sampai 30%.

Penjernihan Air Sekam Padi Dinding Alternatif


Dengan memanfaatkan sifat aktif dari Dinding Alternatif. teknologi ini meman
arang sekam, arang sekam juga dapat faatkan sekam sebagai bahan campuran
dimanfaatkan untuk penjenihan air, sebagai semen, sehingga hasilnya adalah dinding
penyaring air dari bahan-bahan yang tidak sekam bersalut semen.
diinginkan.
Plafon Super
Teknologi Hidroponik Media Arang Salah satu produk yang dikembangkan
Sekam- Sutejo di Metatron-IPB adalah apa yang
Teknologi Hidroponik Media Arang disebut sebagai plafon super. Keunggulan
Sekam untuK Budidaya Hortikultura produk ini dibanding tripleks dan asbes dan
gipsum adalah kedap air, anti rayap, anti jamur
Bahan Campuran Mortar Pasangan Bata dan lebih kuat serta lebih tahan lama, tidak
Abu Sekam Padi ditambahkan pada berdebu dan tidak beracun.
campuran mortar berdasarkan prosentase

46 PANGAN Edisi No. 48/XVI/Januari/2007


Tabel 7 : Harga Pokok Penjualan Plafon Super

NO SATUAN HARGA
URAIAN JUMLAH TOTAL (Rp)
(Rp) SATUAN (Rp)

1 Bahan Baku Utama kg 400 9,000 3,600,000


2 Bahan Baku Penolong kg 5,000 5,000 25,000,000
3 Bahan Baku Lain-lain kg 50,000 25 1,250,000
4 Tenaga Kerja langsung BOK 700,000 10 7,000,000
5 Listrik 50.000 W 10,000,000 1 10,000,000
6 BBM paket 5,000,000 1 5,000,000
7 Depresiasi Pabrik 19,333,333
TOTAL 71,183,333
PRODUKSI LEMBAR 20,000
HPP RUPIAH 3,559
Harga Jual/unit Rp. 9000.-, Ratio harga jual 0.40, Investasi Rp. 2.000.000.000.-

Plafon super merupakan produk baru Kompor bertenaga sekam ini hanya
sehingga dibutuhkan upaya pengenalan membutuhkan tidak lebih dari setengah kg
produk dan meningkatkan product awareness. saja untuk mendidihkan air 1 liter tidak lebih
Disamping itu harga plafon super sedikit lebih dari 5 menit. Menghasilkan energi panas yang
tinggi dibandingkan tripiek dan eternit lainnya. besar (400°C). Biaya yang dibutuhkan dalam
Peluang pengembangan produk ke proses produksi Rp 80.000. Memang, salah
industri genteng, partisi, lantai dan mebelair satu kelemahan kompor ini adalah harganya
merupakan diversifikasi produk yang sangat yang lebih mahal dari kompor minyak biasa.
memungkinkan. Demikian pula dengan Akan tetapi, jika kompor ini diproduksi massal,
peluang untuk menembus pasar ekspor. biaya produksi dapat ditekan secara signifikan
Ancaman yang mungkin timbul adalah dan lebih ekonomis.
munculnya produk sejenis yang dapat ditiru
oleh pesaing. Tabel di bawah ini adalah Bekatui
perhitungan sederhana Harga Pokok Pakan ternak dan unggas
Penjualan Plafon Super. Bekatui dengan kandungan proteinnya
yang cukup tinggi (10,8%), dapat digunakan
Bahan Stabilisasi Tanah Fondasi sebagai bahan pakan ayam buras. Hal ini
Pemanfaatan Abu Sekam Padi Sebagai telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia
Bahan Stabilisasi Tanah Fondasi ekspansif sejak lama.
untuk Bangunan Sederhana. Komposisi
campuran 5% abu sekam ditambah kapur dan Minyak bekatui
95% tanah asli, kadar air optimum 27,42%, Minyak bekatui, dikenal dapat menurun-
dan berat isi 0,55 gr/cm3. kan kadar kolesterol dalam darah.
(i) kadar antara 12-25% (tergantung kepada
Kompor anti BBM bertenaga sekam varietas padi, tingkat penyosohan serta
Harga sekam jauh lebih murah daripada kondisi dan lamanya penyimpanan)
harga minyak tanah ataupun LPG. Satu (ii) cocok untuk minyak makan.
karung sekam. sekitar 20 kg, dapat diperoleh (iii) dari 100 gram bekatui bisa dihasilkan
hanya dengan merogoh kocek Rp 1.500,- saja. minyak sebanyak 22,13 gr.

Edisi No. 48/XVI/Januari/2007 PANGAN 47


(iv) komposisi kandungan lemak dalam kandungan proteinnya hanya 10,1 %,
minyak bekatui ini adalah 80% asam sedangkan dedak halus pabrik mengandung
lemak tak jenuh (asam oleat dan linoleat) protein 13,6%. Sedangkan kandungan
dan 20% asam lemak jenuh. lemaknya tinggi, sekitar 13%, demikian juga
serat kasarnya kurang lebih 12%. Oleh karena
Makanan bayi itu penggunaan dedak halus dalam pakan
Makanan bayi dan makanan sapihan ayam buras sebaiknya tidak melebihi 45%.
(weaning formula) karena mengandung
hipoallergenik. TANTANGAN
Dengan banyaknya peluang yang bisa
Substitusi Pada Tepung Terigu didapat dari hasil samping beras, dengan
Substitusi bekatui padi 15 % pada tepung demikian seharusnya kita bisa menghasilkan
terigu dilaporkan memberikan hasil yang industri hasil samping beras yang cukup besar.
optimal terhadap penerimaan cookies dan roti Namun pada kenyataannya hal ini belum
manis. Substitusi ini meningkatkan kandungan terjadi. Berikut adalah tantangan yang kita
serat pangan (hemiselulosa, selulosa, dan hadapi saat ini dan dimasa datang:
lignin) dan niasin pada produk. (i) Ternyata walaupun produksi beras kita
cukup besar secara statistik, akan tetapi
Pupuk Effective Microorganisme atau EM kepemilikan dan sistem penanaman
Pupuk EM adalah pupuk organik yang yang tidak terkoordinir dengan baik
dibuat melalui proses fermentasi meng mengakibatkan kita sulit untuk
gunakan bakteri (microorganisme). Sampah mengumpulkan bahan baku. Padahal
organik dengan proses EM dapat menjadi agar hal ini menjadi industri, maka
pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan terpenuhinya bahan baku adalah syarat
kualitas tanah utama.
Silase Ikan (ii) Berani mengambil resiko, karena
Dengan formula yang tepat, bekatui juga kebijakan pemerintah kurang
dapat dijadikan sebagai pakan ikan. mendukung iklim usaha ini. Sampai saat
ini kebijakan pemerintah belum memihak
Dedak sepenuhnya kepada industri ini, sehingga
Biodiesel siapapun yang akan terjun di usaha ini
Bicdiesel dari minyak dedak padi dengan harus siap dengan segala resikonya.
asam lemak tinggi (mengandung 16%-32% (iii) Berani melakukan terobosan karena
berat minyak). Sekitar 60%-70% minyak memulai sesuatu yang baru. Karena
dedak padi tidak dapat digunakan sebagai tanpa keberanian ini sulit untuk
bahan makanan (non-edible oil) dikarenakan berkembang, hal inijuga berarti termasuk
kestabilan dan perbedaan cara penyimpanan mendidik masyarakat untuk mem-
dedak padi sehingga dilakukan proses biasakan atau menggunakan produk
transesterifikasi berkatalis asam untuk baru tersebut.
mendapatkan minyak dengan mutu tinggi. (iv) Meluruskan tatanan agribisnis per
berasan yang ruwet. Diharapkan jika hal
Pakan Ternak ini dapat dilakukan oleh pemerintah, akan
Dedak halus dibedakan antara dedak mendorong tumbuhnya industri berbahan
halus pabrik dan dedak halus kampung. Dedak baku hasil samping beras dengan
halus kampung mengandung lebih banyak pesat. Q
serat kasar dibandingkan dedak halus pabrik,

48 PANGAN Edisi No. 48/XVI/Januari/2007


DAFTAR PUSTAKA Saputro, L. (1987). Produksi Amilase pada Fermentasi
Aspegillus niger dan Aspergillus oryzae dengan
Ciptadi, W dan Z. Nasution (1985). Padi dan Suplementasi Limbah Tapioka dan Dedak Padi.
Pengolahannya. Agroindustri Press. Jurusan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Bogor, Bogor.
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soemardi (1975). Pendayagunaan Dedak. Seminar
dacnet.nic.in/rice/status%20paoer%20-%2005.htm Teknologi Pangan II. Balai Penelitian Kimia.
Houston, D.F. dan G.O. Kohler (1970). Nutritional Departemen Perindustrian, Bogor.
Properties of Rice. National Academy of Sciences. Somaatmadja, D. (1981). Pemanfaatan Limbah Industri
Washington D.C. Hasil Pertanian. Makaiah pada Seminar Akademik
Juliano, B.O. (1972). "The Rice Caryopsis and Its Pemanfaatan Limbah Industri Hasil Pertanian. 17
Composition" di dalam Houton, D.F. (Ed.) Rice. Desember 1981. Bogor.
Chemistry and Technology. The American Suzana, L.(1992). Mempelajari Substitusi Parsial Dedak
Association of Cereal Chemistry, Inc.. St. Paul, Padi (Bekatui) Terhadap Terigu (Triticum vulgare)
Minnesota. sebagai Sumber Dietary Fiber dan Niasin dalam
Juliano. B.O. dan D.B. Bechtel (1985). "The Rice Gram Pembuatan Roti Manis dan Biskuit. Fakultas
and Its Gross Composition" di dalam. Juliano, B.O. Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor,
(ed.) Rice. Chemistry and Technology . Second Bogor.
Edition. The American Association of Cereal www.reDP.org/.. /AGNI/aqriprojects.htm
Chemists, Inc., St. Paul, Minnesota.
Luh, S. (1991). Rice Production and Utilition. Fitfth Edition.
TheAvi Publishing. Co. Wesport, Conecticut.
Mauraga M. (1988). Pemanfaatan Ganda Limoah Usaha Dr.lr. Sam Herodian, MS, Dosen Departemen Teknik
Tani Padi di Sulawesi Selatan. Tesis. MS. Fakultas Pertanian dan Wakil Dekan Fakultas Teknologi
Pasca Sarjana. KPK IPB - Universitas Hasanuddin. Pertanian - IPB, Ketua Umum Perhimpunan Teknik
Mustikawafj, L. (1997). Pembuatan Strater dan Silase dari Pertanian Indonesia. Memperoleh S1 (1986) Jurusan
Dedak Padi Secara Biologis. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fatemeta-IPB, S2 (1991) IPB
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi dan S3 (1995) TUAT Jepang.
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Edisi No. 48/XVI7Januari/2007 PANGAN 49

Anda mungkin juga menyukai