Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Hipertensi
(Darah Tinggi)
Sub Pokok Bahasan : Tata cara minum obat hipertensi
Sasaran : Pasien dan keluarga Tn. F
Waktu : 30 menit
Hari / tgl : Jumat, 13 September 2019
Pukul : 08.00 WITA sampai selesai.
Tempat : Rumah Tn. I
Penyuluh : Ratu Alkhar S.P

I. TUJUAN
1. Tujuan Institusional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tata cara minum obat
hipertensi selama 1 x 30 menit klien dan keluarga dapat memahami
tentang penyakit darah tinggi,serta bagimana tata cara minum obat
hipertensi.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan penyakit tentang Hipertensi diharapkan
klien dan keluarga mampu mengetahui:
a. Memahami Pengertian Hipertensi
b. Memahami Penyebab Hipertensi
c. Memahami Tanda dan Gejala Hipertensi
d. Memahami Faktor Resiko Hipertensi
e. Memahami Penatalaksanaan Hipertensi
f. Memahami tata cara minum obat hipertensi

II. Materi
Terlampir
III. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

IV. Media
1. Leaflet
2. Tablet

V. Aktivitas Pembelajan

No Tahap Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit Salam Pembukaan Menjawab salam
Perkenalan diri Mendengarkan
Menjelaskan maksud dan menyimak
dan tujuan pendidikan Bertanya
kesehatan mengenai
Melakukan apersepsi perkenalan dan
Menyampaikan kontrak tujuan jika ada
waktu yang kurang
jelas
Menjawab
apersepsi
2. Isi 20 menit Penyampaian Materi Mendengarkan
a. Menjelaskan Pengertian dan menyimak
Tentang hipertensi Berdiskusi
b. Menjelaskan penyebab mengenai hal-hal
hipertensi yang belum jelas
c. Menjelaskan tanda dan dan dimengerti
gejala hipertensi
d. Menjelaskan faktor resiko
hipertensi
e. Menjelaskan
Penatalaksanaan
hipertensi
f. Menjelaskan tata cara
minum obat hipertensi
Diskusi
Memberikan
kesempatan pada klien dan
keluarga untuk bertanya
3. Penutup 5 menit Evaluasi dengan memberi Mendengarkan
pertanyaan penjelasan
Menyimpulkan materi Mendengarkan
Memberikan saran dan menyimak
Salam penutup Menjawab salam

VI. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
1. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Tn. I
2. Tersedia rancangan materi penyuluhan
3. Media dan alat tersedia lengkap
b. Evaluasi Proses :
1. Pelaksana dan sasaran (Pasien dan Keluarga) mengikuti penyuluhan
sesuai waktu atau sampai selesai.
2. Klien antusias terhadap materi penyuluhan
c. Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga mampu :
1. Memahami pengertian penyakit hipertensi
2. Memahami cara mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi
3. Memahami tata cara minum obat hipertensi
VII. Pre dan Post Test

a. Jelaskan kembali pengertian tekanan darah tinggi ?


b. Bagaimana tata cara minum obat hipertensi ?

VIII. Kunci Jawaban


1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
2. Minum amlodipine dengan air putih, sebelum atau sesudah makan.
Pastikan ada jarak yang cukup antara satu dosis dengan dosis
berikutnya.
Untuk mengoptimalkan efektivitas amlodipine, gunakan pada waktu
yang sama setiap harinya dan jangan melewatkan dosis. Jika lupa
meminum amlodipine, disarankan untuk segera melakukannya apabila
jeda dengan jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat,
jangan menggandakan dosis.
Penggunaan obat ini sebaiknya diiringi dengan pemeriksaan rutin ke
dokter agar kondisi kesehatan bisa terus terpantau.
Simpan obat di tempat tertutup dalam suhu ruangan dan terhindar dari
lembab, hawa panas dan sinar matahari langsung. Jauhkan juga dari
jangkauan anak-anak.
IX. Daftar Pustaka

Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic


and Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika

Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah


Volume 2. EGC. Jakarta

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan


Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Smeljer,S.C Bare, B.G .2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,


*Brunner & Suddarth, Ed 8.Penerbit EGC Jakarta

Smeltzer, C. S & Bare, G. B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical


Medah edisi 8. Jakarta. EGC

Soeparman dkk.1987.Ilmu Penyakit Dalam Ed 2. Penerbit FKUI. Jakarta

Sofyan, Andy.2012. Hipertensi. Kudus

Wiryowidagdo, S & Sitanggang, M. (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit


Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: PT Argomedia
Pustaka
LAMPIRAN 1
MATERI

A. PENGERTIAN
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.

B. PENYEBAB
Menurut American Heart Association {AHA}, penduduk Amerika yang
berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga
74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui
penyebabnya. Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat
bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala
penyakit lainnya.

C. TANDA DAN GEJALA


Gejala-gejalanya itu adalah :
 Sakit kepala/rasa berat di tengkuk
 Mumet (vertigo)
 Jantung berdebar-debar
 Mudah lelah
 Penglihatan kabur
 Telinga berdenging (tinnitus)
 Mimisan

D. FAKTOR RESIKO
Faktor resiko Hipertensi adalah :
 Umur
 Jenis kelamin
 Riwayat keluarga
 Genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol)
 Kebiasaan merokok
 Konsumsi garam
 Konsumsi lemak jenuh
 Penggunaan jelantah
 Kebiasaan konsumsi minum-minuman
 Beralkohol
 Obesitas
 Kurang aktifitas fisik
 Stres
 Penggunaan estrogen

E. PENATALAKSAAN HIPERTENSI
Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan
obat-obatan ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya
hidup dapat dilakukan dengan membatasi asupan garam tidak lebih dari ¼
- ½ sendok teh (6 gram/hari), menurunkan berat badan, menghindari
minuman berkafein, rokok, dan minuman beralkohol. Olahraga juga
dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging,
bersepeda selama 20-25 me nit dengan frekuensi 3-5 x per minggu.
Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress.
Untuk pemilihan serta Penggunaan obat-obatan hipertensi
disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter keluarga anda.
Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita
hipertensi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
crackers, keripikdan makanan keringyangasin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan
asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein
6. hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing),
kuning telur, kulit ayam).
7. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya
mengandunggaram natrium.
8. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

Diit untuk penderita Hipertensi:


Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah
terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam
tidak lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.

Di Indonesia terdapat pergeseran pola makan, yang mengarah pada


makanan cepat saji dan yang diawetkan yang kita ketahui mengandung
garam tinggi, lemak jenuh, dan rendah serat mulai menjamurterutama di
kota-kota besardi Indonesia. Dengan mengetahui gejala dan faktor risiko
terjadinya hipertensi diharapkan penderita dapat melakukan pencegahan
dan penatalaksanaan dengan modifikasi diet/gaya hidup ataupun obat-
obatan sehingga komplikasi yang terjadi dapat dihindarkan.

F. Tata Cara Minum Obat Hipertensi

Amlodipine adalah obat darah tinggi atau hipertensi. Amlodipine bekerja


dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan
memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah.
Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk
meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung
koroner.

Apa Itu Amlodipine

Golongan Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium

Kategori Obat resep

Manfaat Menurunkan tekanan darah

Dikonsumsi Dewasa dan anak-anak umur 6 tahun ke atas


oleh

Kategori C: Studi pada binatang percobaan


memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Kategori
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
kehamilan
yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
dan
janin.
menyusui
Amlodipine dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda
sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini
tanpa memberi tahu dokter.

Bentuk
Tablet
obat

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Amlodipine:


 Jangan memberikan amlodipine kepada anak berusia di bawah 6 tahun.
 Sebelum mengonsumsi amlodipine, beri tahu dokter jika Anda memiliki
riwayat penyakit liver, penyakit jantung, dan tekanan darah rendah.
 Jangan mengkonsumsi amlodipine bersama dengan vitamin, obat herbal,
atau obat untuk demam, flu, batuk, dan asma, kecuali yang diresepkan
oleh dokter.
 Amlodipine bisa menimbulkan pusing. Setelah mengonsumsi obat ini,
hindari mengemudi, mengoperasikan peralatan berat, atau melakukan
aktivitas yang butuh kewaspadaan dan konsentrasi, khususnya pada orang
tua.
 Sebelum mengonsumsi amlodipine, informasikan kepada dokter jika Anda
sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
 Sebelum menjalani operasi, informasikan kepada dokter jika sedang
mengkonsumsi amlodipine.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Amlodipine
Dosis amlodipine ditentukan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, dan
respons pasien terhadap obat. Berikut adalah dosis amlodipine berdasarkan
tujuan penggunaannya:
 Untuk mengatasi hipertensi
Dewasa: 5-10 mg per hari.
Anak-anak 6-17 tahun: 2.5-5 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Amlodipine dengan Benar


Minum amlodipine dengan air putih, sebelum atau sesudah makan.
Pastikan ada jarak yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Untuk mengoptimalkan efektivitas amlodipine, gunakan pada waktu yang
sama setiap harinya dan jangan melewatkan dosis. Jika lupa meminum
amlodipine, disarankan untuk segera melakukannya apabila jeda dengan
jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, jangan
menggandakan dosis.
Penggunaan obat ini sebaiknya diiringi dengan pemeriksaan rutin ke
dokter agar kondisi kesehatan bisa terus terpantau.
Simpan obat di tempat tertutup dalam suhu ruangan dan terhindar dari
lembab, hawa panas dan sinar matahari langsung. Jauhkan juga dari
jangkauan anak-anak.

Efek Samping dan Bahaya Amlodipine


Ketika pertama kali mengonsumsi amlodipine, penderita hipertensi dapat
mengalami keluhan sakit kepala atau merasa kegerahan. Akan tetapi, hal
tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena gejala ini umumnya akan
membaik dalam beberapa hari.
Beberapa efek samping lain yang dapat terjadi akibat konsumsi
amlodipine adalah:
 Merasa lelah
 Pusing
 Mual
 Pembengkakan tungkai
 Jantung berdebar
Konsultasikan ke dokter jika efek samping terjadi berkepanjangan atau
sampai mengganggu aktivitas Anda. Jika mengalami reaksi alergi obat,
seperti timbul ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, lidah
atau tenggorokan, sakit kepala parah, hingga sesak napas, hentikan
pemakaian obat dan segera temui dokter.

Anda mungkin juga menyukai