Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya
pembuatan Buku Rencana Strategis (Renstra) Laboratorium / SMF Ilmu Kesehatan Anak RS Saiful
Anwar / Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ini dapat disusun dengan baik. Buku
Renstra ini disusun berdasarkan hasil rapat kerja yang diadakan pada bulan Januari 2015, dengan
tujuan agar dapat dijadikan acuan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Laboratorium
/ SMF Ilmu Kesehatan Anak RS Saiful Anwar / Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya di tahun
2015.

Seiring berjalannya waktu, tantangan dalam pelayanan, pendidikan, penelitian dan


pengabdian masyarakat semakin kompleks dan membutuhkan perencanaan dan strategi yang
lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. Perencanaan yang tepat akan memudahkan tata kelola
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bersama yang disepakati. Oleh karena itu, kita
berharap Buku Rencana Strategis yang telah disusun ini dapat memberikan arah dalam
merencanakan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Laboratorium / SMF Ilmu Kesehatan
Anak di tahun 2015.

Kepala Laboratorium / SMF Ilmu Kesehatan Anak


RS Saiful Anwar / Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang

Dr. Masdar Muid, Sp.A(K)

1
RENCANA STRATEGIS
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2015 - 2019

I. PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perkembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak

Keinginan mendirikan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan

Anak (PSPDS IKA) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya didorong oleh

beberapa hal. Pertama, dari empat Laboratorium / SMF (Lab/SMF) yang dianggap

utama yaitu: Ilmu Bedah, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kebidanan dan Kandungan,

maka Ilmu Kesehatan Anak belum mempunyai atau membuka Prodi sendiri.

Bahkan pada waktu itu Ilmu Kesehatan Mata serta Ilmu Telinga Hidung dan

Tenggorokan lebih dulu membuka Prodi IPDS. Kedua, isyarat bahwa sudah

waktunya Lab/SMF IKA FKUB membuka Prodi PSPDS IKA dari Kolegium Ilmu

Kesehatan Anak (KIKA) Indonesia, dengan memohon bantuan pembinaan Bagian

IKA Fakultas Kedokteran UNAIR. Isyarat sudah waktunya membuka PSPDS IKA

IKA FKUB selalu disarankan beberapa kali dalam Rapat KIKAI saat Kongres

Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA). Ketiga, kesanggupan secara aklamasi

diantara Staf pengajar IKA FKUB untuk membuka Program Studi Pendidikan

2
Dokter Spesialis Anak ( PSPDS IKA) pada pertemuan di Hotel Tugu awal tahun

2005.

Pelopor serta pencetus mendirikan PSPDS IKA IKA FKUB adalah

almarhum Dr Setya Budhy SpA(K) yang waktu itu juga menjabat sebagai

Kepala Lab/SMF IKA FKUB. Rekomendasi untuk pendirian PSPDS IKA

adalah Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia (KIKAI) dan disepakati

yang dipercaya membina adalah PSPDS KA Fakultas Kedokteran Unair

Surabaya dengan persetujuan Rektor Universitas Brawijaya, Dekan FKUB

& Direktur RSSA. Agar lebih memiliki kekuatan legal formal diterbitkan

Piagam kerja sama yang ditanda tangani oleh Dekan FK Unair, Dekan FK

Unibraw, Direktur RSUD dr. Soetomo dan Direktur RSUD dr. Saiful Anwar

Malang.

Sebagai Kepala Departemen IKA FK Unair waktu itu adalah Prof.Bambang

Permono dr, SpA(K), dan ketua PSPDS IKA FK Unair adalah Prof. Parwati

S, dr, SpA(K) dengan sekretarisnya almarhum Dr.Widodo D SpA(K), beliau

bertiga adalah tokoh yang harus dikenang karena amat besar jasanya pada

awal pendirian PSPDS IKA FKUB.

Secara garis besar pembinaan dan bimbingan oleh staf pengajar PSPDS

IKA FK UNAIR adalah dalam hal: Seleksi masuk, Proses belajar mengajar

dan evaluasi PPDS, meningkatkan kualifikasi 6 divisi (Kardiologi,

Endokrinologi, Alergi Imunologi, Nutrisi dan metabolik, Tumbuh Kembang

Anak, Hemato-onkologi anak) dari 13 divisi, melihat cara

Evaluasi Lokal (EL) dan Evaluasi Nasional (EN). Awalnya mahasiswa

3
yang diterima sebagai PPDS baru menerima pendidikan Mata Kuliah

Dasar Umum (MKDU) di FK UNAIR/ RSUD dr Soetomo selama 6 bulan s/d

2008. Termasuk rotasi PPDS pada 6 divisi yang dianggap belum layak

untuk rotasi pendidikan juga dilaksanakan di PSPDS IKA FK Unair.

Pada saat itu juga dilakukan pengiriman staf pengajar IKA FKUB ke IKA FK

Unair, yang lamanya sekitar 6 bulan dengan tujuan untuk meningkatkan

kualifikasi agar dianggap mampu digunakan sebagai tempat rotasi

pendidikan.

Agar jalannya proses pendidikan dan khususnya pelayanan kepada

penderita oleh PPDS IKA FKUB yang rotasi di Divisi yang diperkenankan

lebih optimal, maka ditempatkan secara rutin 2 PPDS senior IKA FK Unair

di Lab/ SMF IKA FKUB/ RSSA Malang.

Pada awal pendirian PSPDS IKA FKUB, pembiayaan pendidikan serta

pembiayaan untuk perlengkapan pra sarana pendidikan dibebankan

kepada peserta pendidikan yang diterima sebagai PPDS IKA FKUB yang

selanjutnya biaya pendidikan/SPP diatur dengan peraturan Rektor Unibraw.

Selain usaha pembinaan berjalan terus, maka secara periodik setiap 6

bulan sekali, IPDS yang dalam pembinaan maka selalu mengirim laporan

perkembangan (progress report) ke KIKAI/ dalam hal ini kepada Komisi IV

(Pembinaan dan Pengembangan PSPDS IKA baru). Laporan berisikan

usaha peningkatan kualifikasi dan jumlah staf pengajar, kelengkapan

4
sarana dan prasarana pendidikan, sebagai prasyarat lain digunakan

sebagai bahan pertimbangan dilepas sebagai PSPDS IKA mandiri.

Proses dilepaskan untuk jadi mandiri tidaklah sederhana. Ada

tahapan dimulai dari keterangan sudah dianggap mampu mandiri dari

Pembina PSPDS IKA FK Unair, kemudian dilakukan verifikasi dari

Kolegium IKA dan utusan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dimana

utusan dari KKI waktu itu adalah Prof. Dr. Biran Affandi, dr, SpOGK.

Selanjutnya KKI mengirimkan surat formal ke Mendiknas bahwa PSPDS

IKA FKUB sudah mampu dilepas sebagai PSPDS IKA mandiri.

Alhamdullilah, maksud baik dan mulia tersebut mendapat ridho dari ALLAH

SWT yang akhirnya PSPDS IKA FKUB dilepas mandiri pada bulan Juli

2008.

1.2 Perkembangan Strategis

Pada akhirnya, Prodi PSPDS IKA FKUB/RSSA Malang resmi

mandiri dengan diterbitkannya SK Dirjen DIKTI No surat 2123/D/T/2008

tentang: Ijin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis

1 Ilmu Kesehatan Anak IKA FKUB. Meskipun sudah dilepaskan secara

penuh, PSPDS IKA FKUB awalnya masih menggunakan Panduan Program

Pendidikan Dokter Spesialis Anak (PPDSA) yang diadopsi dari panduan

PSPDS IKA FK Unair. Pada akhirnya proses seleksi penerimaan calon

peserta didik PPDS FKUB dilakukan sepenuhnya oleh staf IKA FKUB.

5
Tak cukup dengan itu saja, sebagai PSPDS IKA baru harus

menyesuaikan dengan buku-buku pedoman seperti Standar Pendidikan

Profesi Dokter Spesialis diterbitkan KKI 2006, serta buku pedoman

Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak diterbitkan oleh KIKA

Indonesia 2007.

Pada dasarnya buku standar pendidikan profesi DSA diterbitkan KKI

2006 dan KIKA Indonesia 2007, memberi syarat lulusan PSPDS IKA harus

punya kemampuan akademis dan profesional, sehingga selesai pendidikan

bergelar Master/ Strata 2 (S2) dan Spesialis Anak (SpA/ Sp1). Sehingga

begitu dilepas sebagai PSPDS IKA mandiri, diusahakan agar lulusan

angkatan pertama punya gelar ganda Master dan SpA. Pendekatan ke

Program Program Pasca Sarjana /S2 Biomedik di FKUB yang sudah ada

waktu itu, untuk menyusulkan peserta didik PSPDS IKA IKA FKUB, mulai

angkatan pertama bisa diterima sebagai peserta pendidikan S2 Biomedik,

alhamdullilah diterima dengan baik. Oleh karena itu dilakukan penyesuaian

bahwa angka kredit yang dicapai waktu MKDU 6 bulan di FKUnair/ RSUD

Dr Soetomo Surabaya dapat diperhitungkan, sehingga tidak mulai dari awal

sama sekali. Sudah tentu harus menambah materi yang diperlukan untuk

membuat usulan penelitian, setelah disetujui melaksanakan penelitiannya

dan diakhiri dengan mempresentasikan hasilnya didepan penguji dari

Pasca Sarjana FKUB dan Staf pengajar dari IKA FKUB, yang merupakan

ujian tesisnya.

6
Sejak PSPDS IKA FKUB dilepas mandiri, dimana sebelumnya

semua angkatan yang diterima sebagai peserta PSPDS IKA FKUB

melaksanakan pendidikan MKDU di IKA FK Unair Surabaya, maka sejak

2008 dan selanjutnya bagi peserta didik baru dan seterusnya pendidikan

MKDU dilaksanakan di Pasca Sarjana FKUB. Usaha ternyata tidak sia-sia,

dimana pada akhirnya peserta didik angkatan pertama 6 orang lulus

bergelar M.Kes, hal itu diikuti peserta didik berikutnya mempunyai gelar

Master Biomedik dan spesialis anak.

Untuk pendidikan profesi untuk mendapatkan gelar SpA tetap

berjalan sebagaimana biasa, setelah memenuhi syarat peserta didik harus

menempuh Evaluasi Lokal (EL) dengan penguji staf pengajar IKA FKUB.

Setelah dinyatakan lulus EL maka dilakukan Evaluasi Nasional (EN)

dengan penguji tambahan staf pengajar dari luar IKA FKUB yang ditunjuk

oleh KIKAI. Baik EL dan EN diselenggarakan di Lab/SMF IKA FKUB /

RSSA. Sejak Oktober 2013, untuk evaluasi nasional dilaksanakan terpusat

diselenggarakan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.

Sedangkan evaluasi lokal (EL) tetap diselenggarakan di Lab/SMF IKA

FKUB/RSSA dengan penguji dari staf IKA FKUB.

Untuk meningkatkan kemampuan evaluasi peserta didik, maka pada tahun

2009, staf pengajar juga mendapatkan pelatihan yang dilakukan oleh Tim

dari KIKA Indonesia yang dipimpin oleh antara lain Prof Soetjiningsih

7
dr,SpAK, Prof Taralan Tambunan dr.SpAK dan dr. Dewi Kumalawati,

SpA(K).

Pada 2011 ada peninjauan dari KKI untuk melihat Implementasi

pendidikan Prodi Pendidikan Dokter Spesialis 1 di lingkungan FKUB, dan

yang ditunjuk untuk presentasi oleh Dekan FKUB adalah PSPDS IKA IKA

FKUB, dan mendapatkan apresiasi bahwa pelaksanaan/ implementasi

sesuai dengan buku Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis yang

diterbitkan KKI 2006 .

Pada tahun 2010, tempat yang digunakan untuk pendidikan peserta didik

masih menempati ruangan Instalasi rawat inap IV (IRNA IV) RSUD dr.

Saiful Anwar Malang, yang bukan milik FKUB, sehingga dirintis usaha

dengan mengusulkan gedung Pendidikan terpadu dengan dana dari

Universitas Brawijaya. Usaha tersebut akhirnya berhasil berdiri Gedung

pendidikan terpadu pada tahun 2012 dan diberi nama gedung SETYA

BUDHY. Gedung tersebut digunakan untuk kegiatan pendidikan PPDS IKA

dan mahasiswa kedokteran (S1).

Pada tahun .2012 prodi PSPDS IKA FKUB yang merupakan tempat

pendidikan yang ke 13 dari seluruh PSPDS IKA di Indonesia, telah

dilakukan akreditasi oleh tim dari KIKA Indonesia, dengan hasil akreditasi

IKA FKUB mendapatkan nilai B (Sertifikat Akreditas Kolegium Ilmu

Kesehatan Anak no.16/Kep/Kolegium-IKA/IV/2012).

8
Sejak berdiri pada tahun 2006 sampai dengan bulan Juni 2015, PSPDS-1

IKA FKUB / RSSA Malang telah berhasil meluluskan 63 orang mahasiswa

bergelar SpA, MKes / SpA, MBiomed.

II. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019

2.1 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi

VISI

Menjadi institusi pendidikan Ilmu Kesehatan Anak terkemuka dan bertaraf

internasional untuk meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia.

MISI

Mengembangkan pendidikan, pelayanan, penelitian, dan pengabdian masyarakat

di bidang Ilmu Kesehatan Anak yang terkini dan bermutu untuk masa depan anak

Indonesia.

TUJUAN

Tujuan pendidikan Dokter Spesialis Anak PSPDS IKA FKUB-RSSA Malang sesuai

dengan Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak dari Kolegium Ilmu Kesehatan

Anak Indonesia tahun 2007 adalah untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai

kompetensi profesi Dokter Spesialis Anak dan Magister Ilmu Kesehatan. Dalam

penjabarannya diharapkan pendidikan dokter spesialis akan menghasilkan dokter

yang:

9
1. Kompeten, jujur, berakhlak mulia dan mempunyai rasa tanggung jawab dalam

pengamalan ilmu.

2. Mempunyai pengetahuan, ketrampilan serta sikap yang baik, sehingga sanggup

memahami dan memecahkan masalah kesehatan secara ilmiah dan dapat

mengamalkan ilmunya kepada masyarakat, sesuai dengan bidangnya secara

optimal.

3. Mampu menemukan, merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian

secara mandiri dan mengembangkan ilmu ke tingkat akademik yang lebih tinggi.

4. Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etika ilmu dan etika profesi.

NILAI

INDAH

Inisiatif dan Inovatif

- Mampu bertindak melebihi yang dibutuhkan dalam pengembangan

keilmuan

- Mampu memperkenalkan sesuatu yang baru dalam bidang ilmu Kesehatan

Anak

Nilai Luhur

- Bersikap dan berakhlak mulia

10
Dedikasi

- Mengabdikan diri untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia

Antisipatif

- Bersikap tanggap dalam menghadapi tantangan perkembangan Ilmu

Kesehatan Anak di masa yang akan datang

Humanis

- Menjunjung tinggi azas peri kemanusiaan dalam mengelola kesehatan anak

2.2 Strategi

1. Meningkatkan sistem pendidikan, pelayanan dan penelitian.


2. Melaksanakan proses pendidikan, pelayanan dan penelitian secara efisien
dan rasional.
3. Mengembangkan penjaminan mutu.
4. Meningkatkan kualitas lulusan PSPDS IKA yang mempunyai kompetensi
tinggi, diakui dan diterima oleh masyarakat.
5. Menjalin kemitraan yang lebih luas dengan pemerintah, institusi
pendidikan lain dan korporasi

Tujuan
1. Menciptakan suasana kekeluargaan, kebersamaan dan kegotongroyongan
dilingkungan Lab/SMF IKA FKUB/RSU Saiful Anwar dalam melaksanakan
program kerja.
2. Seluruh staf Lab/SMF IKA FKUB/RSSA memiliki kesempatan secara profesional
dibidang pendidikan.
3. Seluruh staf Lab/SMF FKUB/RSSA IKA memiliki motivasi kerja dan disiplin yang
tinggi dalam suasana kerja yang kondusif.
4. Meningkatkan kuantitas sumber daya manusia Lab/SMF IKA FKUB/RSSA.

11
5. Meningkatkan kesejahteraan staf Lab/SMF IKA FKUB/RSSA.

Sasaran
1. Meningkatkan kualitas pendidikan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan
3. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat
4. Meningkatkan kapabilitas dan daya saing institusi sehingga mampu bersaing di
tingkat nasional dan internasional

SASARAN TARGET TERUKUR STRATEGI PENCAPAIAN


Meningkatkan 1. Jumlah kegiatan scientific 1. Melakukan seleksi
kualitas meeting terjadwal calon peserta
pendidikan 2. Proporsi partisipasi dosen PPDS-1 sesuai
sebagai pembicara dalam standar yang
kegiatan scientific meeting ditetapkan
3. Proporsi dosen yang Kolegium melalui
melakukan studi lanjut (S3 pembentukan Tim
atau konsultan). Seleksi
4. Kegiatan tenaga ahli atau Penerimaan PPDS-
pakar sebagai pembicara dari 1.
luar perguruan tinggi 2. Menyusun rencana
5. Proporsi dosen yang menjadi pertemuan rutin
anggota organisasi keilmuan untuk
atau profesi tingkat mengevaluasi
internasional pelaksanaan
6. Jumlah pelatihan yang diikuti pendidikan PPDS-1
dosen 3. Menyusun kalender
7. Jumlah buku ajar yang di beli akademik (kegiatan
per tahun ilmiah) peserta
8. Proporsi modul yang PPDS-1 secara
dievaluasi periodik
9. Proporsi lulusan tepat waktu 4. Menyusun
10. Proporsi kelulusan EN peraturan dan
terpusat teknis pelaksanaan
11. Proporsi IPK > 3,75 pendidikan bagi
peserta PPDS-1.

12
5. Melakukan
sosialisasi
mengenai hak,
tugas, dan
kewajiban bagi
peserta PPDS-1
selama menjalani
pendidikan.

Meningkatkan 1. Indeks kepuasan dalam 1. Mengoptimalkan


kualitas pelayanan kesehatan anak seluruh dokter yang
pelayanan 2. Meningkatkan jumlah bekerja di Lab /
kunjungan / BOR Rumah SMF IKA FKUB
Sakit baik pada unit gawat RSSA dalam
darurat, rawat inap maupun melakukan
unit rawat jalan khususnya pelayanan
poliklinik spesialis dan tumbuh kesehatan anak
kembang. 2. Tersedia berbagai
3. Tercapainya jumlah tenaga standar pelayanan
kesehatan dengan medis ilmu
perbandingan yang optimal. kesehatan anak
4. Penambahan jumlah untuk mendukung
Konsultan 2 orang/tahun terciptanya
pelayanan
kesehatan anak
yang unggul
3. Mengoptimalkan
pelayanan tenaga
kesehatan dalam
melakukan
keperawatan
4. Mengoptimalkan
disiplin profesi, etos
kerja, serta sikap
dan perilaku dalam
melakukan
pelayanan
kesehatan anak
5. Menciptakan
suasana pelayanan
di Lab/SMF IKA

13
FKUB RSSA yang
aman, nyaman,
indah dan bersih
6. Memanfaatkan
teknologi
informatika dalam
melakukan
pelayanan
kesehatan anak
secara terpadu,
sehingga
pelayanan dapat
dilakukan dengan
cepat dan efisien
7. Pengadaan
pelayanan
kesehatan anak
unggulan yang
profesional
8. Meningkatkan
pengadaan dan
pemeliharaan
fasilitas penunjang
pelayanan
kesehatan anak
9. Pengadaan
kebutuhan tenaga
kesehatan dan non
kesehatan
berdasarkan beban
kerja

Meningkatkan 1. Penghargaan atas prestasi 6. Memfasilitasi


kualitas peserta didik dalam mengikuti peserta PPDS-1
penelitian dan kegiatan ilmiah nasional untuk berperan aktif
pengabdian 2. Adanya struktur pohon di dalam Kongres
masyarakat penelitian dan roadmap Nasional Ilmu
3. Proporsi dosen yang memiliki Kesehatan Anak
penelitian (KONIKA),
4. Proporsi peserta didik yang Pertemuan Ilmiah
karya ilmiahnya adalah bagian Tahunan,

14
dari penelitian dosen workshop, seminar,
5. Jumlah artikel ilmiah/karya dan simposium.
ilmiah/buku yang
dipublikasikan
6. Karya dosen atau peserta
didik program studi yang
sudah memiliki HAKI atau
pengakuan dari lembaga
nasional/ internasional
7. Jumlah kegiatan pengabdian
masyarakat
8. Adanya kerjasama dengan
instansi di dalam dan luar
negeri
9. Jumlah dana penelitian
10. Jumlah dana pengabdian
masyarakat

Meningkatkan 1. Menjalin kerjasama


kapabilitas dan 1. PSPDS IKA terakreditasi dengan institusi
daya saing 2. Kerjasama dalam bidang pendidikan di
institusi pendidikan dan penelitian dalam dan luar
sehingga dengan institusi pendidikan negeri.
mampu ilmu kesehatan anak dalam 2. Meningkatkan
bersaing di dan luar negeri kerjasama dengan
tingkat Program Pasca
nasional dan Sarjana di dalam
internasional meningkatkan
sistem pendidikan
double degree.
3. Membina hubungan
antara tenaga
pendidik dan
peserta PPDS-1
agar memiliki moral
etika yang santun
dan berakhlak
mulia.
4. Melakukan seleksi
calon staf sesuai
dengan pedoman

15
yang telah
ditetapkan.
5. Pemanfaatan dana
pendidikan melalui
perencanaan yang
efektif dan efisien.

16
DAFTAR ISI

17

Anda mungkin juga menyukai