Anda di halaman 1dari 97

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN) pasal 63 ayat 3 dan 4; calon PNS wajib menjalani masa percobaan

yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan (Diklat)

terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan

motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul

dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi

bidang. Hasil akhir dari kegiatan masa percobaan adalah ASN yang dapat

menjalankan fungsinya dengan baik.


Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 salah satu tugas ASN adalah

sebagai pelaksana kebijakan publik, pemersatu bangsa dan pelayan publik.

Salah satu kebijakan Publik adalah peraturan perundang-undangan yang

mengatur tata kelola pemerintahan. Berbagai bidang yang ada dalam tata

kelola pemerintahan salah satunya pada bidang kesehatan. Sebagai aset

utama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, kesehatan

sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan suatu bangsa.


Oleh sebab itu, pemerintah membuat suatu kebijakan agar

masyarakatnya tetap sehat. Saat ini sebagian perumusan kebijakan telah

didelegasikan ke daerah karena daerah lebih mengetahui masalah yang ada

di masyarakat mereka. Salah satu kebijakan yang dibuat adalah dengan

adanya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun

2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Kebijakan yang

1
dibuat oleh pemerintah pusat ini merupakan suatu kebijakan untuk mengatur

tata kelola dan penyelenggaraan surveilans di bidang kesehatan. ASN

mengambil andil dalam pelaksana kebijakan tersebut. Surveilans kesehatan

adalah kegiatan pengamatan yang sitematis dan terus menerus terhadap data

dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi

yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau

masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna

mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan

efisien.
Penyelenggaraan surveilans kesehatan bertujuan untuk menyediakan

informasi tentang situasi, kecendrungan penyakit dan faktor risikonya serta

masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

sebagai bahan pengambilan keputusan, menyelenggarakan kewaspadaan

dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya,

menyelenggarakan investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah dan

menyediakan informasi kesehatan kepada para pihak yang berkepentingan.


Surveilans kesehatan yang telah dilaksanakan di UPT Puskesmas

Kecamatan Batulanteh belum optimal. Data surveilans kesehatan belum

lengkap dan belum terstruktur. Salah satu data yang ada dalam surveilans

kesehatan adalah data pelaporan kewaspadaan dini terhadap KLB/Wabah

atau biasa dikenal dengan laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon

(SKDR), namun data ini masih belum lengkap dan kurangnya ketepatan

waktu dalam pelaksanaannya. Data kejadian terjadinya KLB/Wabah juga

belum lengkap. Ketersediaan data tidak lepas dari pemahaman yang harus

2
dimiliki oleh pelaksana surveilans kesehatan. Observasi dari hal tersebut

adalah masih kurangnya pemahaman pemegang program mengenai

surveilans kesehatan. Pemahaman yang dimiliki oleh pelaksana surveilans

kesehatan harus mendalam untuk penyelenggaraan surveilans kesehatan ini,

sebab untuk menghasilkan data, pelaksana tersebut harus paham dan

mengerti mengenai tugas dan fungsinya.


Permasalahan masih kurangnya pemahaman pemegang program

terhadap surveilans kesehatan perlu dicari solusi atau gagasan alternatif

pemecahan masalahnya. Oleh karena itu, gagasan pemecahan masalah yang

dipilih adalah Peningkatan Pemahaman Pemegang Program Kesehatan

Terhadap Surveilans Kesehatan di UPT Puskesmas Batulanteh.


B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Adanya usulan gagasan kreatif pemecahan isu dan strateginya melalui

pikiran konseptual dan/atau aktivitas-aktivitas kegiatan dari para peserta

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini diharapkan mampu

memberikan kontribusi terhadap organisasi dan memberikan nilai

manfaat dengan terciptanya suatu peningkatan, penyederhanaan,

penyempurnaan, perbaikan, dan lain-lain, sehingga fungsi ASN sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu

bangsa dapat terwujud. Selain itu, adanya kegiatan aktualisasi ini,

peserta dapat mewujudkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam

menjalankan tugas di tempat kerja masing-masing.


2. Tujuan Khusus

3
Adanya gagasan yang diusulkan atas permasalahan yang ada memiliki

tujuan :
a. Pemegang program paham mengenai surveilans kesehatan

yang akan diterapkan pada programnya


b. Tersedianya informasi epidemiologi
c. Terselengaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan

terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya


C. Ruang Lingkup Aktualisasi
Pembelajaran agenda habituasi diawali dengan penjelasan konsepsi

habituasi yang disampaikan pada sesi pembelajaran penjelasan konsepsi

aktualisasi yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan tentang kegiatan

pembelajaran aktualisasi di tempat kerja untuk mensintesakan materi yang

telah dipelajari pada kurikulum pembentukan karakter PNS. Ruang lingkup

kegiatan aktualisasi ini diawali dari penyusunan rancangan aktualisasi,

mempresentasikan rancangan aktualisasi, mengaktualisasikan rancangan di

tempat kerja, menyusun laporan aktualisasi, dan mempresentasikan laporan

aktualisasi.
Pelaksanaan aktualiasi dilapangan terdapat beberapa tahapan yang

dilakukan meliputi : 1) Tahap Persiapan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap

Evaluasi. Kegiatan yang dilaksanakan adalah peningkatan pemahaman

terhadap surveilans kesehatan. Surveilans kesehatan adalah kegiatan

pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi

tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang

mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah

kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan

tindakan pengendalian dan penanggukangan secara efektif dan efisien.

4
Sasaran kegiatan ini adalah pemegang program dengan salah satu tugasnya

melaksanakan surveilans kesehatan yang berjumlah 16 orang dan

penanggungjawab Pustu/Poskesdes/Polindes yang berjumlah 9 orang. Waktu

pelaksanaan aktualisasi ini dari tanggal 28 Oktober 2019 hingga 30

Nnovember 2019 dengan tempat pelaksanaan di UPT Puskesmas

Kecamatan Batulanteh.

BAB II

PENETAPAN ISU

A. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada suatu instansi akibat dari

kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan

para stakeholder). Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi

isu yang muncul pada instansi kerja penulis di UPT Puskesmas Kecamatan

Batulanteh.
Isu-isu yang ditemukan di UPT Puskesmas Kecamatan Batulanteh,

antara lain sebagai berikut:

5
1. Kurangnya pemahaman petugas Pustu, Polindes, Puskel dan

Poskesdes mengenai kewaspadaan dini terhadap KLB/Wabah


2. Rendahnya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya

KLB/Wabah
3. Kurangnya pemahaman pemegang program terhadap surveilans

kesehatan
4. Belum tersedianya informasi epidemiologi
5. Rendahnya investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah
Kamus besar Bahasa Indonesia (online, 2019) mendifinisikan isu

sebagai sebuah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan

sebagainya). Regester dan Larkin (2003: 42) menjelaskan bahwa sebuah isu

mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktek organisasi dengan

harapan-harapan para stakeholder. Apabila isu tidak ditangani secara baik

akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut

pada tahap krisis. Hogwood dan Gunn dalam Wahab (2001: 54) menyatakan

isu bukan hanya mengandung makna adanya masalah atau ancaman, tetapi

juga peluang bagi tindakan positif tertentu dan kecenderungan-kecenderungan

yang dipersiapkan sebagai nilai potensial yang signifikan.


Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifkasi isu yang

muncul pada instansi kerja penulis, yaitu UPT Puskesmas Kecamatan

Batulanteh. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu: 1) Hasil observasi dan

pengalaman penulis selama masa orientasi, 2) Tugas pokok dan fungsi penulis

sebagai surveilans kesehatan, 3) Sasaran kinerja pegawai. Adapun isu-isu yang

ditetapkan yaitu:
Tabel 2.1 Isu-Isu yang Ditetapkan

No Isu Sumber Isu

6
1. Kurangnya pemahaman petugas Pustu, Hasil observasi dan

Polindes, Puskel dan Poskesdes mengenai pengalaman penulis selama

kewaspadaan dini terhadap KLB/Wabah masa orientasi


2. Rendahnya kewaspadaan dini terhadap Hasil observasi dan

kemungkinan terjadinya KLB/Wabah pengalaman penulis selama

masa orientasi
3. Kurangnya pemahaman pemegang Hasil observasi dan

program terhadap surveilans kesehatan pengalaman penulis selama

masa orientasi
4. Belum tersedianya informasi epidemiologi Hasil observasi dan

pengalaman penulis selama

masa orientasi dan tupoksi


5. Rendahnya investigasi dan Hasil observasi dan

penanggulangan KLB/Wabah pengalaman penulis selama

masa orientasi

B. Analisis dan Pemilihan Isu


Menganalisa isu-isu yang muncul tersebut, saya akan menganalisa isu

menggunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik,

Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.

Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks

sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu

yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat

realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya. Adapun hasil

penilaian berdasarkan alat bantu penetapan kriteria sebagai berikut:


Tabel 2.2 Analisis Isu Kontemporer Alat Bantu APKL

7
Kriteria
No Jenis Isu Total Prioritas
A P K L
1. Kurangnya pemahaman 4 4 3 4 15 III

petugas Pustu, Polindes,

Puskel dan Poskesdes

mengenai kewaspadaan dini

terhadap KLB/Wabah
2. Rendahnya kewaspadaan dini 4 3 3 4 14 IV

terhadap kemungkinan

terjadinya KLB/Wabah

3. Kurangnya pemahaman 4 4 4 5 17 I

pemegang program terhadap

surveilans kesehatan
4. Belum tersedianya informasi 4 4 4 4 16 II

epidemiologi
5. Rendahnya investigasi dan 3 3 3 4 13 V

penanggulangan KLB/Wabah

Keterangan:

A: aktual P: problematik K: khalayakan L: Kelayakan

Skala: 1-5

Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL

(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) diatas pada tabel 2.2 , terdapat 3

buah isu yang memenuhi kriteria. Diantaranya yaitu:


a. Kurangnya pemahaman pemegang program terhadap surveilans

kesehatan
b. Belum tersedianya informasi epidemiologi
c. Kurangnya pemahaman petugas Pustu, Polindes, Puskel dan

Poskesdes mengenai kewaspadaan dini terhadap KLB/Wabah

8
Dari ketiga isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu

menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth), dibawah ini

pada tabel 2.3.

Guna mencapai core issue, diperlukan upaya untuk menganalisis secara

mendalam kualitas tiap isu. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan dua

alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria pertama adalah USG

(Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency artinya seberapa mendesak

suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness merujuk

pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang

ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan

memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang penilaian yang

digunakan pada matriks USG adalah dengan memberikan sor 1-5, semakin

tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius

untuk segera ditangani. Adapun hasil analisis USG adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Analisis Isu Kontemporer Alat Bantu USG

Kriteria
No Jenis Isu Uraian Total Prioritas
U S G
1. Kurangnya Urgency: surveilans kesehatan 5 5 5 15 I

pemahaman penting adanya untuk

pemegang mengetahui penyebaran

program penyakit berdasarkan waktu,

terhadap tempat dan orang. Diperlukan

surveilans pemahaman terlebih dahulu

kesehatan untuk melakukan surveilans

kesehatan tersebut

Seriousness: pemahaman

9
digunakan untuk mengerti

dalam melaksanakan kegiatan,

apabila tidak memahami maka

kegiatan yang dilakukan akan

berdampak pada hasil

Growth: paham terhadap

tindakan yang dilakukan

digunakan agar tindakan tidak

berkembang menjadi suatu

masalah pada hasil kegiatan


2. Belum Urgency : informasi 4 4 4 12 III

tersedianya epidemiologi dugunakan untuk

informasi pengambilan keputusan

epidemiologi Seriousness :jika informasi

epidemiologi belum tersedia

maka masalah tidak dapat

dilihat

Growth :jika informasi tidak

ada maka kebijakan tidak dapat

diambil, sehingga akan

berkembang menjadi suatu

masalah

10
3. Kurangnya Urgency: pemahaman 4 5 4 13 II

pemahaman kewaspadaan terhadap

petugas Pustu, KLB/Wabah penting dilakukan

Polindes, guna untuk mengetahui KLB

Puskel dan sedini mungkin

Poskesdes Seriousnes: KLB harus

mengenai diketahui sedini mungkin (<24

kewaspadaan jam) untuk segera dilakukan

dini terhadap penangulanagan

KLB/Wabah Growth : Jika tidak memahami

mengenai kewaspadaan

KLB/Wabah maka KLB/Wabah

tersebut akan berkembang

menjadi masalah yang lebih

besar lagi

Keterangan:

U : Uegency S : Seriousness G: Growth

Skala : 1-5

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas, pada tabel

2.3, dapat disimpulkan bahwa isu nomor 1 mendapatkan jumlah terbesar

sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya.

Dilihat dari tingkat Urgency-nya, isu nomor 1 penting, hal ini dikarenakan

mengingat pemahaman akan surveilans kesehatan terhadap pemegang

program itu menjadi hal yang sangat penting, karena awal mula agar

11
terciptanya surveilans kesehatan yang baik maka diperlukan pemahaman

dahulu mengenai hal tersebut. Isu tersebut juga berdampak serius

(Seriousness) karena jika tidak segera ditangani maka pelaksanaan surveilans

kesehatan tidak akan berjalan dan akan menyebabkan tidak dapatnya

dilakukan pengambilan keputusan. Growth, jika isu tidak segera ditangani

maka akan menyebabkan tidak adanya kebijakan yang dapat diambil sehingga

akan berdampak pada kegiatan-kegiatan lainnya.


Metode analisis yang dilakukan dipilih isu kontemporer yang paling

tepat untuk diangkat yaitu tentang “Peningkatan Pemahaman Pemegang

Program Kesehatan tentang Surveilans Kesehatan di UPT Puskesmas

Batulanteh ”. Alasan utama pengangkatan isu ini adalah pentingnya

pemahaman oleh pemegang program untuk selanjutnya dapat melaksanakan

surveilans kesehatan di masing-masing program sehingga surveilans

kesehatan dapat menjadi informasi yang digunakan untuk pengambilan

keputusan.
Sebagai pelaksana surveilans kesehatan memiliki kewajiban untuk

melaksanaka tugas dan fungsi yang diberikan oleh kepala Puskesmas.

Surveilans kesehatan memiliki tugas pengumpulan, pengolahan, analisis dan

diseminasi data. Data yang dikumpulkan terkait penyakit menular, penyakit

tidak menular, kesehatan lingkungan, kesehatan matra dan kesehatan lainnya.

Pengumpulan data dapat dilakukan secara pasif dan aktif. Pengumpulan data

dapat dilakukan jika telah memahami mengenai surveilans kesehatan.

Puskesmas Batulanteh belum memiliki data yang lengkap mengenai surveilans

12
kesehatan, disebabkan karena masih kurangnya pemahaman pemegang

program terkait surveilans kesehatan.


C. Dampak Isu
Pemilihan isu “Kurangnya pemahaman pemegang program terkait

surveilans kesehatan”, tidak lepas dari penyebab munculnya isu tersebut.

Adapun beberapa penyebab munculnya isu tersebut adalah:


1. SDM kesehatan yang masih kurang
2. Tidak adanya sosialisasi kepada pemegang program mengenai

surveilans kesehatan
3. Pemegang program yang masih belum optimal
4. Regulasi mengenai surveilans belum tersedia
Oleh karena itu, dampak yang muncul jika isu tersebut tidak segera

diatasi adalah sebagai berikut;


1. Tidak adanya informasi epidemiologi yang digunakan untuk

pengambilan kebijakan
2. Tidak tercapainya visi misi puskesmas
3. Tidak adanya kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar

Biasa/Wabah
D. Pemecahan Isu
Melalui proses analisis, maka terpilih isu peningkatan pemahaman

tentang surveilans keseahatan terhadap pemegang program. Pada kegiatan

aktualisasi, peserta disyaratkan untuk merancang kegiatan kreatif yang syarat

akan nilai-nilai ANEKA dalam proses pelaksanaannya. Berdasarkan landasan

teoritis yaitu ANEKA maka penulis merancang 8 kegiatan dengan kesamaan

hasil yaitu peningkatan pemahaman pemegang program mengenai surveilans

kesehatan. Berikut tahapan tersebut:


1. Konsultasi kepada Kepala UPT Puskesmas
2. Menyusun dan membuat regulasi terkait surveilans (panduan

pelaksanaan surveilans dan kertas kerja )


3. Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Surveilans kepada seluruh

pemegang program di Puskesmas

13
4. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Pustu Kelungkung
5. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Poskesdes Semongkat Sampar


6. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Polindes Batudulang
7. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Poskesdes Punik
8. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Pustu Tepal
9. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Pustu Tangkampulit
10. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Pustu Baturotok
11. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Poskesdes Kaduk
12. Bimbingan Teknis Pelaporan W2 (mingguan) ke Penanggungjawab

Pustu Baodesa
13. Melakukan pengumpulan data kaporan
14. Melakukan pengolahan data laporan

14
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Nama, Visi, Misi, Nilai Organisasi
a) Nama Organisasi
1) Nama Puskesmas : UPT Puskesmas Batulanteh
2) Kode Pos : 84361
3) Alamat : Jalan Raya Semongkat-Batudulang

KM 17, Semongkat, Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa,

Nusa Tenggara Barat


4) Letak :
 Sebelah Utara : Kecamatan Utan dan Kecamatan

Buer
 Sebelah Selatan : Kecamatan orong Telu dan

Lenanguar
 Sebelah Barat : Kecamatan Alas

15
 Sebelah Timur : Kecamatan Unter Iwes dan

Moyo Hulu
b) Visi
Terwujudnya Masyarakat Batulanteh yang mandiri untuk hidup sehat

melalui Pelayanan kesehatan prima


c) Misi

1) Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang

bermutu yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.

2) Mengoptimalkan upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat melalui kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

3) Menyelenggarakan tatakelola pelayanan kesehatan yang

mudah, cepat, dan tepat.

4) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh

5) Meningkatkan mutu manajemen kesehatan yang akuntabel.

d) Nilai-Nilai Organisasi

Adapun nilai organisasi UPT Puskesmas Batulanteh berdasarkan

visi dan misi yang dicanangkan yaitu:

1) K = Komitmen Mutu, bekerja sesuai dengan SOP yang telah

disepakati
2) A = Amanah, dapat dipercaya dalam menjalankan tugas
3) W=Wibawa, pembawaan saling menghormati, berkata ataupun

memberikan informasi yang sesuai dengan kenyataan


4) A = Antisipatif, tanggap terhadap sesuatu yangs edaang atau akan

terjadi
16
2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Adapun tugas pokok dan fungsi Puskesmas adalah sebagai berikut;

a) Tugas Unit Kerja


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakatdan upaya kesehatan perseorangan tingkat

pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,

untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

di wilayah kerjanya.
1) Prinsip Puskesmas
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
 Paradigma sehat yaitu Puskesmas mendorong seluruh

pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya

mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,


 Pertanggungjawaban wilayah yaitu Puskesmas

menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan

kesehatan diwilayah kerjanya,


 Kemandirian masyarakat yaitu Puskesmas mendorong

kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok,dan

masyarakat,
 Pemerataan yaitu Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan

status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan,

17
 Teknologi tepat guna yaitu Puskesmas menyelenggarakan

Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat

guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah

dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan, dan


 Keterpaduan dan kesinambungan yaitu Puskesmas

mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan

UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta

melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan

manajemen Puskesmas.
b) Tugas, Fungsi danWewenang Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam

rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam

melaksanakan tugas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:


1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah

kerjanya; dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah

kerjanya.
3) Kemudian dalam menyelenggarakan fungsi,

Puskesmas berwenang untuk :


 Melaksanakan perencanaan berdasarkan

analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis

kebutuhan pelayanan yang diperlukan;


 Melaksanakan advokasi dan sosialisasi

kebijakan kesehatan;
 Melaksanakan komunikasi, informasi,

edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam

bidang kesehatan;

18
 Menggerakkan masyarakat untuk

mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah

kesehatan pada setiap tingkat perkembangan

masyarakat yang bekerja sama dengan sektor lain

terkait;
 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap

jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis

masyarakat;
 Melaksanakan peningkatan kompetensi

sumber daya manusia Puskesmas;


 Memantau pelaksanaan pembangunan agar

berwawasan kesehatan;
 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan

evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan

Pelayanan Kesehatan; dan


 memberikan rekomendasi terkait masalah

kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap

sistem kewaspadaan dini dan respon

penanggulangan penyakit.
3. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi

Penulis dalam organisasi masuk dalam kelompok jabatan

fungsional pelaksana surveilans kesehatan, yang memiliki tugas dan fungsi

sebagai pengumpul, pengolah, analisis dan diseminasi informasi

epidemiologi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki

oleh Pegawai Negeri Sipil.

19
UPT Puskesmas KecamatanBatulanteh merupakan puskesmas

rawat inap yang mempunyai wilayah kerja seluas 391.4 km2 yang terdiri

dari 6 desa yaitu Desa Kelungkung, Desa Batu Dulang, Desa Tepal, Desa

Tangkam Pulit, Desa Baturotok dan Desa Baodesa.. Kepala UPT

Puskesmas Batulanteh adalah Muhammad Wahyuddin. Sedangkan Penulis

adalah pelaksana surveilans kesehatan. Kedudukan/ posisi penulis dalam

struktur organisasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

20
Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Batulanteh

21
Nilai-nilai dasar profesi ASN terdiri dari akuntabilitas nasionalisme

etika publik komitmen mutu dan anti korupsi nilai-nilai dasar tersebut

memiliki beberapa indikator yang dapat diterapkan pada kegiatan-kegiatan

yang dirancang penjelasan dari indikator-indikator untuk masing-masing nilai

dasar tersebut sebagai berikut

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab

yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu

kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi

amanatnya, yaitu terwujudnya nilai-nilai publik. Adapun nilai-nilai publik

tersebut berupa kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan

benar serta sebagai suatu kewajiban dalam mempertanggungjawabkan

laporan kegiatan kepada atasan. Adapun indikator akuntabilitas yaitu

kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab (responsibilitas),

keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.

2. Nasionalisme

Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran

nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa,

baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun

sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan

masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme dalam arti sempit adalah

suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak

menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya yang dapat mencerai

23
beraikan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya. Sedangkan secara luas,

nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar

terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme juga berperan penting dalam pembinaan karakter bangsa.

Adapun indikator nasionalisme yaitu:

Sila ke-1 Sila ke-3 Sila ke-5

1. Etos kerja 1. Rela berkorban 1. Tolong-


2. Religius 2. Gotong royong
3. Toleransi 3. Cinta tanah air menolong
4. Amanah 4. Menjaga ketertiban 2. Sederhana
5. Percaya diri 5. Mengutamakan 3. Tidak serakah
6. Tanggung jawab 4. Bersikap Adil
7. Transparan Kepentingan 5. Kerja keras

publik

Sila ke-2 Sila ke-4

1. Humanis 1. Menghargai
2. Persamaan derajat
3. Tidak deskriminatif pendapat orang
4. Saling menghormati
5. Tenggang rasa lain
2. Kekeluargaan
3. Bijaksana

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi atas standar norma yang

menentukan baik atau buruk benar atau salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika sebenarnya dapat

24
dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk

menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan

hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan

untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta

mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang

dianut. Indikator-indikator yang tercermin yang mencerminkan etika

publik sebagai berikut: tanggung jawab, tidak diskriminatif (netralitas),

profesional, adil, jujur, cepat, akurat, santun tanggap dan transparan.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merujuk kepada kemampuan untuk bekerja secara

efektif dan efisien serta dapat menciptakan inovasi-inovasi baru untuk

mempertahankan bahkan meningkatkan mutu pelayanan institusi. Adapun

indikator-indikator yang terkandung dalam nilai komitmen mutu yaitu

efektivitas, efisiensi, inovasi, orientasi pada mutu dan kreativitas.

5. Anti Korupsi

25
C. Anti Korupsi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan menolak terhadap perilaku

korupsi. Indikator-indikator yang dapat mencerminkan anti korupsi sebagai berikut: kejujuran, peduli, mandiri,

disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.Rancangan Kegiatan
Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan
UPT PUSKESMAS BATULANTEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA
Unit Kerja : Bagian Surveilans Kesehatan
Isu : Kurangnya pemahaman pemegang program terhadap surveilans kesehatan
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pemahaman Pemegang Program Kesehatan Terhadap Surveilans Kesehatan di

UPT Puskesmas Batulanteh

Kontribusi Terhadap Penguatan


Tahap Nilai-Nilai Teknik Aktualisasi Nilai Visi dan Misi Nilai
No Kegiatan Kegiatan Output/Hasil Dasar Nilai-Nilai Dasar Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Konsultasi 1) Konsultasi Tersusunnya 1) 1) Rencana kegiatan Dengan kegiatan Dengan
kepada dengan kegiatan- Akuntabilitas: yang baik konsultasi dengan pelaksanaa
Kepala UPT kepala UPT kegiatan dalam Tanggung memberikan kepala Puskesmas n
Puskesmas Puskesmas panduan, jawab tanggungjawab melalui diskusi di konsultasi
terkait format dan mengenai bagaimana dapatkan masukan dan dengan
kegiatan sasaran kegiatan ini akan kritik membangun kepala
aktualisasi pelaksnaan dilaksanakan dengan UPT
yang akan kegiatan dan menginternalisasikan Puskesmas
dilaksanakan tersusunnya nilai tanggungjawab, melalui

26
2) Membuat SK 2) 2) Pada saat kesopanan,hormat,ef diskusi di
Surat Penanggungja Nasionalisme: berdiskusi penulis ektif dan efisien dan dapatkan
Keputusan wab Surveilans Menggunakan akan menggunakan tidak meniru masukan
untuk dan SK kalimat dan bahasa Indonesia sehingga kegiatan dan kritik
Penanggungj Pengelola bahasa yang baik dan benar. aktualisasi dapat membangu
awab Program Indonesia yang berjalan dengan lebih n, hal ini
Surveilans Puskesmas baik dan benar baik serta dapat dapat
dan mendukung visi dan menguatka
Pengelola misi organisasi. n nilai
Program di tanggungja
Puskesmas wab,
3) Meminta 3) Etika Publik 3) Ketika berdiskusi kesopanan,
pertimbangan : Sopan dan juga tidak lupa hormat,efe
mengenai hormat menjunjung tinggi ktif dan
langkah- kesopanan dan efisien dan
langkah menghormati kepala tidak
dalam UPT Puskesmas meniru
panduan dengan berkata sehingga
pelaksanaan 4) Komitmen 4) Proses konsultasi nilai
surveilans, Mutu : Efektif dengan kepala UPT organisasi
format yang dan efisien Puskesmas merupakan dapat
digunakan suatu langkah agar ditingkatka
dan sasaran pelaksanaan kegiatan n.
terhadap dapat berjalan secara
efektif dan efisien

27
dalam penggunaan
sumberdaya yang ada.

5) Anti 5) Pelaksanaan
Korupsi : kegiatan aktualisasi
kegiatan Original (tidak ini merupakan suatu
tersebut meniru/plagiat yang original tidak
), keadilan mengikuti atau
meniru dari pihak
manapun serta
mengutamakan
keadilan bagi semua
pihak terkait.
2 Menyusun 1) Mencari Tersusunnya 1) 1) Menyusun Dengan kegiatan Dengan
dan bahan Panduan Akuntabilitas: panduan dengan tetap menyusun regulasi kegiatan
membuat penyusun Pelaksanaan Tanggung melihat peraturan surveilans kesehatan menyusun
regulasi panduan Surveilans, jawab yang lebih tinggi serta diperolah kegiatan- regulasi
mengenai pelaksanaan kertas kerja bentuk dari kegiatan yang tepat surveilans
surveilans surveilans dan SPO tanggungjawab untuk digunakan kesehatan
kesehatan (Peraturan Pelaporan dalam bekerja dalam kegiatan diperolah
Pemerintah) dalam bentuk sosialisasi dan kegiatan-

28
2) Menyusun dokumen. 2) 2) Tidak membeda- bimbingan teknis kegiatan
Panduan Nasionalisme: bedakan pemegang surveilans kesehatan yang tepat
Pelaksanaan Tidak program dalam dengan untuk
Surveilans membeda- penyusunan panduan menginternalisasikan digunakan
sesuai dengan bedakan pelaksanaan nilai tanggungjawab, dalam
tata naskah surveilans tidak membeda- kegiatan
Puskesmas bedakan,cermat dan sosialisasi
3) Menyusun 3) Etika Publik 3) Cermat dan tepat tepat, efektifitas, dan
kertas kerja : Cermat dan dalam pembuatan efisiensi dan kerja bimbingan
untuk tepat SPO agar pelaksanaan keras sehingga teknis
penganggara surveilans berjalan kegiatan aktualisasi surveilans
n sesuai dengan dapat berjalan dengan kesehatan
pelaksanaan ketentuan lebih baik serta dapat dengan
surveilans mendukung visi dan mengintern
4) Menyusun 4) Komitmen 4) Menyusun kertas misi organisasi. alisasikan
Standar Mutu : Efektif kerja agar pelaksanaan nilai
Prosedur dan efisien surveilans kesehatan tanggungj
Operasional dilakukan dengan awab,
Pelaksanaan mempertimbangkan tidak
Pelaporan efiensi dan efektivitas membeda-
Surveilans bedakan,c
berbasis ermat dan
indikator

29
5) Menyusun 4) Anti 5) Dalam menyusun
Standar Korupsi : regulasi merupakan
Prosedur Kerja keras bentuk kerja keras
Operasional dari pekerjaan yang
Pelaksanaan diberikan
Pelaporan
tepat,
Surveilans
efektifitas,
berbasis
efisiensi
kejadian
dan kerja
keras
sehingga
3 Sosialisasi 1) Konsultasi Adanya 1) 1) Melakukan Dengan kegiatan Dengan
Panduan dengan peningkatan Akuntabilitas : konsultasi kepada sosialisasi panduan kegiatan
Pelaksanaan kepala UPT pemahaman Tanggungjawa atasan untuk pelaksnaan surveilans sosialisasi
Surveilans Puskesmas pemegang b pelaksanaan kegiatan dapa diperoleh panduan
Kesehatan terkait program sosialisasi merupakan pemahaman yang pelaksanaa
pelaksanaan terhadap bentuk lebih baik dari n
sosialisasi surveilans tanggungjawab sebelumnya oleh surveilans
kesehatan. terhadap pekerjaan pemegang program kesehatan
2) Melakukan 2) Komitmen 2) Pre-test dan post- terhadap surveilans diharapkan
pre-test Mutu: test yang dilakukan kesehatan dengan pemegang
Penilaian kepada sasaran menginternalisasikan program
kualitas kegiatan digunakan nilai-nila paham dan
untuk mengetahui tangggungjawab, dapat
kualitas SDM

30
3) Sosialisai 3) 3) Sosialisasi
Panduan Nasionalisme : dilakukan dengan
Pelaksanaan Tidak tidak membeda-
Surveilans diskriminatif bedakan suku, ras
dan agama . Semua
peserta dianggap sama
kedudukannya
4) Melakukan 4) Etika Publik 4) Sosialisasi
post-test : Ramah, dilakukan dengen
Sopan dan menerapkan sikap
Santun sopan, ramah dan
penilaian kualitas, melaksanak
santun dalam
tidak membeda- an kegiatan
menjelaskan materi
bedakan, ramah, surveilans
yang disampaikan
sopan dan santun, kesehatan
sehingga kegiatan dengan
aktualisasi dapat mengintern
berjalan dengan baik alisasikan
serta visi misi nilai
organisasi dapat tanggungj
tercapai. awab,
penilaian

31
4 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan
teknis dengan wab Pustu Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
Pelaporan penanggungj mengetahui Tanggungjawa Pustu tentang jenis teknis dengan melakukan
W2 awab Pustu jenis-jenis b penyakit, alur dan menginternalisasikan bimbingan
(mingguan) terkait penyakit yang jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
kepada penyakit- dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
Penanggung penyakit alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern
jawab Pustu yang dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
Kelungkung dilaporkan pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
setiap dapat kegiatan aktualisasi tanggung
minggunya melakukan dapat berjalan dengan jawab,
2) pelaporan 2) Etika 2) Kerjasama dan lebih baik serta dapat kerjasama,
Menjelaskan sesuai dengan Publik: komunikasi yang mendukung visi dan komunikasi
alur arahan yang kerjasama dan efektif ketika misi organisasi. yang
pelaporan diberikan komunikasi memberi penjelasan efektif,
W2 kepada yang efektif kepada jujur dan
penanggungj penanggungjawab kerja keras
awab Pustu Pustu agar pelaporan sehingga
dapat dilakukan sesuai nilai
dengan panduan organisasi
3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja dapat
Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam ditingkatka
jadwal dan kerja keras memberikan n.
pelaporan penjelasan kepada
W2 kepada penanggungjawab

32
penanggungj Pustu
awab Pustu

5 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan


teknis dengan wab Poskesdes Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
Pelaporan penanggungj mengetahui tanggungjawab Poskesdes tentang teknis dengan melakukan
W2 awab jenis-jenis jenis penyakit, alur menginternalisasikan bimbingan
(mingguan) Poskesdes penyakit yang dan jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
kepada terkait dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
Penanggung penyakit- alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern
jawab penyakit dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
Poskesdes yang pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
Semongkat dilaporkan dapat kegiatan aktualisasi tanggung
Sampar setiap melakukan dapat berjalan dengan jawab,
minggunya pelaporan lebih baik serta dapat kerjasama,
2) sesuai dengan 2) Etika 2) Kerjasama dan mendukung visi dan komunikasi
Menjelaskan arahan yang Publik: komunikasi yang misi organisasi. yang
alur diberikan kerjasama dan efektif ketika efektif,
pelaporan komunikasi memberi penjelasan jujur dan
W2 kepada yang efektif kepada kerja keras
penanggungj penanggungjawab sehingga
awab Poskesdes agar nilai
Poskesdes pelaporan dapat organisasi
dilakukan sesuai

33
dengan panduan

3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja


Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam
dapat
jadwal dan kerja keras memberikan
ditingkatka
pelaporan penjelasan kepada
n.
W2 kepada penanggungjawab
penanggungj Poskesdes
awab
Poskesdes
6 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan
teknis dengan wab Polindes Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
Pelaporan penanggungj mengetahui tanggungjawab Polindes tentang jenis teknis dengan melakukan
W2 awab jenis-jenis penyakit, alur dan menginternalisasikan bimbingan
(mingguan) Polindes penyakit yang jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
kepada terkait dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
Penanggung penyakit- alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern
jawab penyakit dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
Polindes yang pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
Batudulang dilaporkan dapat kegiatan aktualisasi tanggung
setiap melakukan dapat berjalan dengan jawab,
minggunya pelaporan lebih baik serta dapat kerjasama,

34
2) sesuai dengan 2) Etika 2) Kerjasama dan mendukung visi dan komunikasi
Menjelaskan arahan yang Publik: komunikasi yang misi organisasi. yang
alur diberikan kerjasama dan efektif ketika efektif,
pelaporan komunikasi memberi penjelasan jujur dan
W2 kepada yang efektif kepada kerja keras
penanggungj penanggungjawab sehingga
awab Polindes agar nilai
Polindes pelaporan dapat organisasi
dilakukan sesuai dapat
dengan panduan ditingkatka
3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja n.
Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam
jadwal dan kerja keras memberikan
pelaporan penjelasan kepada
W2 kepada penanggungjawab
penanggungj Polindes
awab
Polindes
7 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan
teknis dengan wab Poskesdes Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
Pelaporan penanggungj mengetahui tanggungjawab Poskesdes tentang teknis dengan melakukan
W2 awab jenis-jenis jenis penyakit, alur menginternalisasikan bimbingan
(mingguan) Poskesdes penyakit yang dan jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
kepada terkait dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
Penanggung penyakit- alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern

35
jawab penyakit dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
Poskesdes yang pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
Punik dilaporkan dapat kegiatan aktualisasi tanggung
setiap melakukan dapat berjalan dengan jawab,
minggunya pelaporan lebih baik serta dapat kerjasama,
sesuai dengan mendukung visi dan komunikasi
arahan yang misi organisasi. yang
2) 2) Etika 2) Kerjasama dan
diberikan efektif,
Menjelaskan Publik: komunikasi yang
jujur dan
alur kerjasama dan efektif ketika
kerja keras
pelaporan komunikasi memberi penjelasan
sehingga
W2 kepada yang efektif kepada
nilai
penanggungj penanggungjawab
organisasi
awab Poskesdes agar
dapat
Poskesdes pelaporan dapat
ditingkatka
dilakukan sesuai
n.
dengan panduan
3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja
Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam
jadwal dan kerja keras memberikan
pelaporan penjelasan kepada
W2 kepada penanggungjawab
penanggungj Poskesdes
awab
Poskesdes

36
8 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan
teknis dengan wab Pustu Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
kepada penanggungj mengetahui tanggungjawab Pustu tentang jenis teknis dengan melakukan
Pelaporan awab Pustu jenis-jenis penyakit, alur dan menginternalisasikan bimbingan
W2 terkait penyakit yang jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
(mingguan) penyakit- dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
kepada penyakit alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern
Penanggung yang dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
jawab Pustu dilaporkan pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
Tepal setiap dapat kegiatan aktualisasi tanggung
minggunya melakukan dapat berjalan dengan jawab,
2) pelaporan 2) Etika 2) Kerjasama dan lebih baik serta dapat kerjasama,
Menjelaskan sesuai dengan Publik: komunikasi yang mendukung visi dan komunikasi
alur arahan yang kerjasama dan efektif ketika misi organisasi. yang
pelaporan diberikan komunikasi memberi penjelasan efektif,
W2 kepada yang efektif kepada jujur dan
penanggungj penanggungjawab kerja keras
awab Pustu Pustu agar pelaporan sehingga
dapat dilakukan sesuai nilai
dengan panduan organisasi
3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja dapat
Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam ditingkatka
jadwal dan kerja keras memberikan n.
pelaporan penjelasan kepada
W2 kepada penanggungjawab

37
penanggungj Pustu
awab Pustu

9 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan


teknis dengan wab Pustu Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
Pelaporan penanggungj mengetahui tanggungjawab Pustu tentang jenis teknis dengan melakukan
W2 awab Pustu jenis-jenis penyakit, alur dan menginternalisasikan bimbingan
(mingguan) terkait penyakit yang jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
kepada penyakit- dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
Penanggung penyakit alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern
jawab Pustu yang dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
Tangkampul dilaporkan pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
it setiap dapat kegiatan aktualisasi tanggung
minggunya melakukan dapat berjalan dengan jawab,
2) pelaporan 2) Etika 2) Kerjasama dan lebih baik serta dapat kerjasama,
Menjelaskan sesuai dengan Publik: komunikasi yang mendukung visi dan komunikasi
alur arahan yang kerjasama dan efektif ketika misi organisasi. yang
pelaporan diberikan komunikasi memberi penjelasan efektif,
W2 kepada yang efektif kepada jujur dan
penanggungj penanggungjawab kerja keras
awab Pustu Pustu agar pelaporan sehingga
dapat dilakukan sesuai nilai
dengan panduan

38
3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja
Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam
jadwal dan kerja keras memberikan
pelaporan penjelasan kepada
organisasi
W2 kepada penanggungjawab
dapat
penanggungj Pustu
ditingkatka
awab Pustu
n.
10 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan
teknis dengan wab Pustu Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
Pelaporan penanggungj mengetahui tanggungjawab Pustu tentang jenis teknis dengan melakukan
W2 awab Pustu jenis-jenis penyakit, alur dan menginternalisasikan bimbingan
(mingguan) terkait penyakit yang jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
kepada penyakit- dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
Penanggung penyakit alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern
jawab Pustu yang dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
Baturotok dilaporkan pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
setiap dapat kegiatan aktualisasi tanggung
minggunya melakukan dapat berjalan dengan jawab,
2) pelaporan 2) Etika 2) Kerjasama dan lebih baik serta dapat kerjasama,
Menjelaskan sesuai dengan Publik: komunikasi yang mendukung visi dan komunikasi
alur arahan yang kerjasama dan efektif ketika misi organisasi. yang
pelaporan diberikan komunikasi memberi penjelasan efektif,
W2 kepada yang efektif kepada jujur dan
penanggungj penanggungjawab kerja keras
awab Pustu Pustu agar pelaporan

39
dapat dilakukan sesuai
dengan panduan

3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja


Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam sehingga
jadwal dan kerja keras memberikan nilai
pelaporan penjelasan kepada organisasi
W2 kepada penanggungjawab dapat
penanggungj Pustu ditingkatka
awab Pustu n.
11 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan
teknis dengan wab Poskesdes Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
Pelaporan penanggungj mengetahui tanggungjawab Poskesdes tentang teknis dengan melakukan
W2 awab jenis-jenis jenis penyakit, alur menginternalisasikan bimbingan
(mingguan) Poskesdes penyakit yang dan jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
kepada terkait dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
Penanggung penyakit- alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern
jawab penyakit dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
Poskesdes yang pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
Kaduk dilaporkan dapat kegiatan aktualisasi tanggung
setiap melakukan dapat berjalan dengan jawab,
minggunya pelaporan lebih baik serta dapat kerjasama,

40
2) sesuai dengan 2) Etika 2) Kerjasama dan mendukung visi dan komunikasi
Menjelaskan arahan yang Publik: komunikasi yang misi organisasi. yang
alur diberikan kerjasama dan efektif ketika efektif,
pelaporan komunikasi memberi penjelasan jujur dan
W2 kepada yang efektif kepada kerja keras
penanggungj penanggungjawab sehingga
awab Poskesdes agar nilai
Poskesdes pelaporan dapat organisasi
dilakukan sesuai dapat
dengan panduan ditingkatka
3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja n.
Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam
jadwal dan kerja keras memberikan
pelaporan penjelasan kepada
W2 kepada penanggungjawab
penanggungj Poskesdes
awab
Poskesdes
12 Bimbingan 1) Diskusi Penanggungja 1) 1) Penjelasan kepada Dengan kegiatan Dengan
teknis dengan wab Pustu Akuntabilitas: penanggungjawab melakukan bimbingan kegiatan
Pelaporan penanggungj mengetahui tanggungjawab Pustu tentang jenis teknis dengan melakukan
W2 awab Pustu jenis-jenis penyakit, alur dan menginternalisasikan bimbingan
(mingguan) terkait penyakit yang jadwal pelaporan nilai tanggung jawab, teknis
kepada penyakit- dilaporkan, adalah bentuk kerjasama, dengan
Penanggung penyakit alur pelaporan tanggungjawab dalam komunikasi yang mengintern

41
jawab Pustu yang dan jadwal bekerja efektif, jujur dan alisasikan
Baodesa dilaporkan pelaporan serta kerja keras sehingga nilai
setiap dapat kegiatan aktualisasi tanggung
minggunya melakukan dapat berjalan dengan jawab,
2) pelaporan 2) Etika 2) Kerjasama dan lebih baik serta dapat kerjasama,
Menjelaskan sesuai dengan Publik: komunikasi yang mendukung visi dan komunikasi
alur arahan yang kerjasama dan efektif ketika misi organisasi. yang
pelaporan diberikan komunikasi memberi penjelasan efektif,
W2 kepada yang efektif kepada jujur dan
penanggungj penanggungjawab kerja keras
awab Pustu Pustu agar pelaporan sehingga
dapat dilakukan sesuai nilai
dengan panduan organisasi
3) 3) Anti 3) Jujur dan kerja dapat
Menjelaskan Korupsi : Jujur keras dalam ditingkatka
jadwal dan kerja keras memberikan n.
pelaporan penjelasan kepada
W2 kepada penanggungjawab
penanggungj Pustu
awab Pustu
13 Melakukan 1) Surveilans Data laporan 1) 1) Bertanggungjhawab Dengan kegiatan Dengan
pengumpula berbasis baik surveilans Akuntabilitas : terhadap pekerjaan pengumpulan data kegiatan
n data indikator : berbasis Tanggungjawa dengan melakukan kesehatan diperoleh pengumpul
kesehatan pemegang indikator b pengumpulan data nilai an data

42
program maupun 2) 2) Dalam tanggungjawab,peng kesehatan
maksimal surveilans Nasionalisme : pengumpulan data gunaan bahasa diperoleh
tanggal 5 berbasis Menggunakan komunikasi antara Indonesia yang baik nilai
pada bulan kejadian dapat Bahasa pemegang program dan benar tanggungj
berikutnya terkumpul Indonesia yang dengan cermat,santun, jujur, awab,peng
mengumpulk kepada baik dan benar penanggungjawab sehingga kegiatan gunaan
an laporan penannggungja surveilans aktualisasi dapat bahasa
kepada wab surveilans menggunakan bahasa berjalan dengan lebih Indonesia
penanggungj sehingga dapat Indonesia yang baik baik serta dapat yang baik
awab dilakukan dan benar mendukung visi dan dan benar
surveilans pengolahan misi organisasi. cermat,san
2) Surveilans data. 3) Etika Publik 3) Cermat dan santun tun, jujur,
berbasis : cermat dan dalam melakukan sehingga
kejadian : santun pengumpulan data nilai
penanggungj 4) Anti 4) Jujur dalam organisasi
awab Korupsi : jujur melakukan dapat
Pustu/Poskes pengumpulan data ditingkatka
des/Polindes n.
mengumpulk
an laporan
penyakit
yang
berpotensi
KLB kepada
pemegang

43
program
setiap hari
sabtu setelah
itu pemegang
program
melaporkan
kepada
14 Melakukan 1) Surveilans Data laporan 1) Etika Publik 1) Pengolahan data Dengan kegiatan Dengan
pengolahan berbasis yang : Cermat dan sehingga menjadi mpengolahan data kegiatan
data indikator : dikumpulkan teliti informasi dilakukan menjadi informasi mpengolah
laporan yang dapat dengan cermat dan kesehatan diperolah an data
dilaporkan dipertanggungj teliti nilai cermat,teliti menjadi
oleh masing- awabkan. dan jujur sehingga informasi
masing kegiatan aktualisasi kesehatan
pemegang dapat berjalan dengan diperolah
program lebih baik serta dapat nilai
dimasukkan mendukung visi dan cermat,teli
ke dalam misi organisasi. ti dan
buku jujur

44
registrasi, sehingga
setelah itu nilai
data organisasi
divalidasi dapat
dengan ditingkatka
berdiskusi n.
kepada
pemegang
program baik
ketika ada
peningkatan
masalah
kesehatan
maupun
tidak.

45
2) Surveilans 2) Anti korupsi 2) Pengolahan data
berbasis : Jujur mengutamakan sikap
kejadian : jujur
laporan yang
dkimpulkan
setiap
minggunya
oleh
pemegang
program
dicek ulang
tentang
penyakit-
penyakit
yang
dilaporkan,
setelah itu
penanggungj
awab
surveilans
merekap
semua
laporan
tersebut
dalam format

46
yang telah
disediakan
untuk
selanjutnya
dilaporkan ke
dinas
kesehatan.

4. Jadwal Rencana Aktualisasi

47
Rancangan aktualisasi nilai dasar profesi CPNS ini akan dilaksanakan selama masa off class dan habituasi di lapangan yang terhitung

sejak tanggal 28 Oktober 2019 sampai dengan 30 November 2019. Jadwal implementasi dilakukan dengan memperhatikan

efektivitas dan efisiensi sehingga diharapkan semua rencana kegiatan aktualisasi bisa dilaksanakanTabel 3.3 Jadwal Rencana

Aktualisasi

48
49
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

1. HASIL AKTUALISASI
Tabel 5. Hasil aktualisasi

No Target rancangan Realisasi pelaksanaan


. Kegiatan Waktu Output Waktu Output Penjelasan Evidence
1 Konsultasi 28,29 dan Tersusunnya 28,29 dan Tersusunnya Tahap awal dalam Dokumentasikegiat
kepada Kepala 30 Oktober kegiatan yang 30 Oktober kegiatan yang kegiatan aktualisasi ini an terlampir pada:
UPT 2019 akan 2019 akan adalah menyiapkan Lampiran 1
Puskesmas dilaksanakan dilaksanakan segala sesuatu yang
dalam dalam dibutuhkan dalam
pelaksanaan pelaksanaan pembuatan/penyusunan
surveilans di surveilans di panduan pelaksanaan
Puskesmas Puskesmas surveilans kesehatan.
Kegiatan ini dilakukan
selama 3 hari dimulai
dari konsultasi dengan
kepala Puskesmas. Hal
ini dilakukan untuk
mendapatkan saran
yang membangun,

50
mendapat persetujuan
dan dukungan terkait
dengan kegiatan
aktualisasi ini. Tahap
kedua yaitu membuat
Surat Keputusan untuk
penangungjawab
pelaksana Surveilans
serta Surat Keputusan
untuk pengelola
program di Puskesmas.
Tahap selanjutnya yaitu
menentukan langkah-
langkah, format dan
sasaran yang dilakukan
dalam panduan.
Selanjutnya penulis
mulai merancang dan
membuat panduan
pelaksanaan dengan
memperhatikan
panduan pembuatan
panduan dalam tata
naskah penyusuan
dokumen di

51
Puskesmas. Panduan
yang dibuat dalam
bentuk tulisan yang
berisi prosedur
pelaksanaan surveilans
di Puskesmas.
2 Menyusun dan 31 Tersusunnya 31 Tersusunnya Tahap awal dalam Dokumentasikegiat
membuat Oktober, 1 Panduan Oktober, 1, Panduan kegiatan aktualisasi ini an dan panduan
regulasi dan 2 Pelaksanaan 2, 4 dan 5 Pelaksanaan adalah menyiapkan pelaksanaan
mengenai November Surveilans November Surveilans segala sesuatu yang surveilans yang
surveilans 2019 2019 dibutuhkan dalam dibuat terlampir
kesehatan penyusunan pada: Lampiran 2
pelaksanaan surveilans
di Puskesmas. Kegiatan
ini dilakukan selama 5
hari dimulai dari
menyiapkan bahan
penyusun panduan
seperti kebijakan
terkait (SK) dan
Peraturan Pemerintah
tentang Surveilans serta
pedoman penyusunan
panduan (tata naskah
penyusuan dokumen

52
Puskesmas). Setelah itu
disusun panduan
berdasarkan tahapan
kegiatan dari kebijakan
terkait (Permenkes 45
tahun 2014 tentang
Surveilans). Setelah
Surat Keputusan dan
Panduan Pelaksanaan
Surveilans tersedia,
maka dilakukan
pembuatan SPO
mengenai pelaksanaan
pelaporan surveilans
berbasis indikator
(laporan bulanan) dan
surveilans berbasis
kejadian (laporan
mingguan/W2)

53
3 Mensosialisasi 4 Adanya 6 Adanya Kegiatan sosialisasi Dokumentasi
kan Panduan November peningkatan November peningkatan dilakukan pada hari kegiatan sosialisasi,
Pelaksanaan 2019 pemahaman 2019 pemahaman Rabu tanggal 6 terlampir pada:
Surveilans pemegang pemegang November 2019. Hal lampiran 3
program program pertama yang
terhadap terhadap dilakukan adalah
surveilans surveilans berkonsultasi dengan
kesehatan kesehatan kepala Puskesmas
dalam rangka meminta
persetujuan kepala
Puskesmas untuk
menyampaikan
panduan pelaksanaan
surveilans kepda
pemegang program
kesehatan yang ada di
Puskesmas. Setelah itu
kegiatan kedua adalah
melakukan pre-test
kepada pemegang
program terkait
surveilans kesehatan.
Kemudian kegiatan
sosialisasi di lakukan.
Setalah sosialisasi

54
pemegang program
kembali diberikan post
-test terhadap
pemahamannya dari
panduan yang telah
disosialisasikan.

4 Melaksanakan 5 dan 6 Penanggungja 7 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi


bimtek November wab Pustu November ab Pustu paham bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 paham jenis- 2019 jenis-jenis pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke jenis penyakit penyakit yang kesehatan kepada terlampir pada:
Pustu yang dilaporkan dan penanggungjawab lampiran 4
Kelungkung dilaporkan dan mengerti alur Pustu yang termasuk
mengerti alur pelaporan W2 dalam jejaring dan
pelaporan W2 serta dapat jaringan Puskesmas.
serta dapat melakukan Diawali dengan
melakukan pelporan sesuai berdiskusi kepada
pelporan dengan jadwal penanggungjawab
sesuai dengan yang telah Pustu mengenai alur
jadwal yang ditentukan pelaksanaan pelaporan
telah W2. Pengumpulan data
ditentukan dari masing-masing
penangungjawab Pustu
kepada pemegang

55
program dan
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang
dikumpulkan adalah
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).
5 Melaksanakan 7 dan 8 Penanggungja 21 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi
bimtek November wab November ab Poskesdes bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 Poskesdes 2019 paham jenis- pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke paham jenis- jenis penyakit kesehatan kepada terlampir pada:
Poskesdes jenis penyakit yang dilaporkan penanggungjawab lampiran 5
Semongkat yang dan mengerti Poskesdes yang
Sampar dilaporkan dan alur pelaporan termasuk dalam
mengerti alur W2 serta dapat jejaring dan jaringan
pelaporan W2 melakukan Puskesmas. Diawali
serta dapat pelporan sesuai dengan berdiskusi
melakukan dengan jadwal kepada
pelporan yang telah penanggungjawab
sesuai dengan ditentukan Poskesdes mengenai
jadwal yang alur pelaksanaan
telah pelaporan W2.

56
ditentukan Pengumpulan data dari
masing-masing
penangungjawab
Poskesdes kepada
pemegang program dan
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang
dikumpulkan adalah
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).

57
6 Melaksanakan 11 dan 12 Penanggungja 20 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi
bimtek November wab Polindes November ab Polindes bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 paham jenis- 2019 paham jenis- pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke jenis penyakit jenis penyakit kesehatan kepada terlampir pada:
Polindes yang yang dilaporkan penanggungjawab lampiran 6
Batudulang dilaporkan dan dan mengerti Polindes yang termasuk
mengerti alur alur pelaporan dalam jejaring dan
pelaporan W2 W2 serta dapat jaringan Puskesmas.
serta dapat melakukan Diawali dengan
melakukan pelporan sesuai berdiskusi kepada
pelporan dengan jadwal penanggungjawab
sesuai dengan yang telah Polindes mengenai
jadwal yang ditentukan alur pelaksanaan
telah pelaporan W2.
ditentukan Pengumpulan data dari
masing-masing
penangungjawab
Polindes kepada
pemegang program dan
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang

58
dikumpulkan adalah
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).

7 Melaksanakan 13 dan 14 Penanggungja 19 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi


bimtek November wab November ab Poskesdes bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 Poskesdes 2019 paham jenis- pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke paham jenis- jenis penyakit kesehatan kepada terlampir pada:
Poskesdes jenis penyakit yang dilaporkan penanggungjawab lampiran 7
Punik yang dan mengerti Poskesdes yang
dilaporkan dan alur pelaporan termasuk dalam
mengerti alur W2 serta dapat jejaring dan jaringan
pelaporan W2 melakukan Puskesmas. Diawali
serta dapat pelporan sesuai dengan berdiskusi

59
melakukan dengan jadwal kepada
pelporan yang telah penanggungjawab
sesuai dengan ditentukan Poskesdes mengenai
jadwal yang alur pelaksanaan
telah pelaporan W2.
ditentukan Pengumpulan data dari
masing-masing
penangungjawab
Poskesdes kepada
pemegang program dan
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang
dikumpulkan adalah
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).

60
8 Melaksanakan 15 dan 16 Penanggungja 11 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi
bimtek November wab Pustu November ab Pustu paham bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 paham jenis- 2019 jenis-jenis pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke jenis penyakit penyakit yang kesehatan kepada terlampir pada:
Pustu Tepal yang dilaporkan dan penanggungjawab lampiran 8
dilaporkan dan mengerti alur Pustu yang termasuk
mengerti alur pelaporan W2 dalam jejaring dan
pelaporan W2 serta dapat jaringan Puskesmas.
serta dapat melakukan Diawali dengan
melakukan pelporan sesuai berdiskusi kepada
pelporan dengan jadwal penanggungjawab
sesuai dengan yang telah Pustu mengenai alur
jadwal yang ditentukan pelaksanaan pelaporan
telah W2. Pengumpulan data
ditentukan dari masing-masing
penangungjawab Pustu
kepada pemegang
program dan
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang
dikumpulkan adalah

61
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).

9 Melaksanakan 18 Penanggungja 12 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi


bimtek November wab Pustu November ab Pustu paham bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 paham dan 2019 dan mengerti pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke mengerti alur alur pelaporan kesehatan kepada terlampir pada:
Pustu pelaporan W2 W2 serta dapat penanggungjawab lampiran 9
Tangkampulit serta dapat melakukan Pustu yang termasuk
melakukan pelporan sesuai dalam jejaring dan
pelporan dengan jadwal jaringan Puskesmas.
sesuai dengan yang telah Diawali dengan
jadwal yang ditentukan berdiskusi kepada
telah penanggungjawab
ditentukan Pustu mengenai alur
pelaksanaan pelaporan
W2. Pengumpulan data
dari masing-masing
penangungjawab Pustu
kepada pemegang
program dan

62
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang
dikumpulkan adalah
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).
10 Melaksanakan 19 Penanggungja 13 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi
bimtek November wab Pustu November ab Pustu paham bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 paham jenis- 2019 jenis-jenis pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke jenis penyakit penyakit yang kesehatan kepada terlampir pada:
Pustu yang dilaporkan dan penanggungjawab lampiran 10
Baturotok dilaporkan dan mengerti alur Pustu yang termasuk
mengerti alur pelaporan W2 dalam jejaring dan
pelaporan W2 serta dapat jaringan Puskesmas.
serta dapat melakukan Diawali dengan
melakukan pelporan sesuai berdiskusi kepada
pelporan dengan jadwal penanggungjawab
sesuai dengan yang telah Pustu mengenai alur
jadwal yang ditentukan pelaksanaan pelaporan
telah W2. Pengumpulan data
ditentukan dari masing-masing
penangungjawab Pustu

63
kepada pemegang
program dan
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang
dikumpulkan adalah
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).
11 Melaksanakan 20 Penanggungja 14 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi
bimtek November wab November ab Poskesdes bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 Poskesdes 2019 paham jenis- pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke paham jenis- jenis penyakit kesehatan kepada terlampir pada:
Poskesdes jenis penyakit yang dilaporkan penanggungjawab lampiran 11
Kaduk yang dan mengerti Poskesdes yang
dilaporkan dan alur pelaporan termasuk dalam
mengerti alur W2 serta dapat jejaring dan jaringan
pelaporan W2 melakukan Puskesmas. Diawali
serta dapat pelporan sesuai dengan berdiskusi
melakukan dengan jadwal kepada
pelporan yang telah penanggungjawab
sesuai dengan ditentukan Poskesdes mengenai
jadwal yang alur pelaksanaan

64
telah pelaporan W2.
ditentukan Pengumpulan data dari
masing-masing
penangungjawab
Poskesdes kepada
pemegang program dan
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang
dikumpulkan adalah
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).
12 Melaksanakan 21 Penanggungja 15 Penanggungjaw Melaksanakan Dokumentasi
bimtek November wab Pustu November ab Pustu paham bimbingan teknis pelaksanaan
Pelaporan W2 2019 paham jenis- 2019 jenis-jenis pelaksanaan surveilans bimbingan teknis,
(mingguan) ke jenis penyakit penyakit yang kesehatan kepada terlampir pada:
Pustu Baodesa yang dilaporkan dan penanggungjawab lampiran 12
dilaporkan dan mengerti alur Pustu yang termasuk
mengerti alur pelaporan W2 dalam jejaring dan
pelaporan W2 serta dapat jaringan Puskesmas.
serta dapat melakukan Diawali dengan
melakukan pelporan sesuai berdiskusi kepada

65
pelporan dengan jadwal penanggungjawab
sesuai dengan yang telah Pustu mengenai alur
jadwal yang ditentukan pelaksanaan pelaporan
telah W2. Pengumpulan data
ditentukan dari masing-masing
penangungjawab Pustu
kepada pemegang
program dan
selanjutnya pemegang
program melapor
kepada pelaksana
surveilans di
Puskesmas. Data
laporan yang
dikumpulkan adalah
penyakit-penyakit yang
berpotensi KLB (W2).
13 Melakukan 23 dan 30 Pemegang 23 dn 30 Pemegang Pengumpulan data Dokumentasi
pengumpulan November program November program dilakukan oleh pelaksanaan
data 2019 mengumpulka 2019 mengumpulkan penanggungjawab pengumpulan data
n data laporan data laporan Pustu/Poskesdes/Polind laporan, terlampir
berbasis berbasis es kepada pemegang pada: lampiran 13
indikator dan indikator dan program setelah itu
kejadian kejadian kepada pemegang program
kepada penanggungjawa kepada

66
penanggungja b surveilans penanggungjawab
wab surveilans surveilans. Data yang
dikumpulkan berbasis
indikator yaitu laporan
bulanan yang rutin
dibuat setiap bulannya.
Sedangkan data yang
dikumpulkan untuk
surveilans berbasis
kejadian dapat berupa
masalah kesehatan
(peningkatan dan
timbulnya kasus).
Untuk penyakit-
penyakit yang
berpotensi
menimbulkan KLB
dilaporkan oleh
masing-masing
pemegang program
setiap minggunya pada
Hari Sabtu kepada
penanggungjawab
surveilans Puskesmas.

67
14 Melakukan 23 dan 30 Penanggungja 23 dn 30 Penanggungjaw Setalah data terkumpul Dokumentasi
pengolahan November wab November ab Surveilans kepada pelaksanaan
data laporan 2019 Surveilans 2019 melakukan olah Penanggungjawab pengolahan data,
melakukan data (validasi Surveilans Puskesmas, terlampir pada:
olah data dan cek ulang data laporan surveilans lampiran 14
(validasi dan data) dari berbasis indikator di
cek ulang laporan validasi/pengecekkan
data) dari pemegang ulang dengan
laporan program berdiskusi kepada
pemegang pemegang program.
program Setelah dirasa laporan
sesuai dengan
kenyataan di lapangan,
maka
penanggungjawab
surveilans Puskesmas
memberi paraf sebagai
tanda laporan tersebut
sudah benar dan sesuai
dengan kenyataan di
lapangan. Untuk
pelaporan surveilans
berbasis indikator
laporan penyakt-
penyakit oleh

68
pemegang program
divalidasi setiap
minggunya saat
pemegang program
melapor kepada
penanggungjawab
surveilans Puskesmas.

69
2. KENDALA DAN ANTISIPASI
a. Kendala
Berkaitan dengan aktualisasi, tentunya tidak terlepas dari adanya

kendala yang ditemui saat melakukan aktualisasi. Adapun kendala yang

ditemui yaitu; jadwal aktualisasi yang sangat singkat dikarenakan

waktunya yang bertepatan dengan jadwal pelaksanaan berbagai

program kegiatan di Puskesmas. Hal ini berdampak pada kegiatan

habituasi yang kurang maksimal. Selain itu, ada beberapa pemegang

program yang sedang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar

berdampak pada kegitan sosialisasi yang kurang merata. Dan juga saat

melakukan bimbingan teknis kepada penanggungjawab

Pustu/Poskesdes/Polindes untuk 2 desa yang termasuk daerah biasa

dapat dilakukan sesuai dengan kesepakatan penanggungjawab

surveilans dengan penanggungjawab Pustu/Poskesdes/Polindes.

Namun, untuk 4 desa yang termasuk daerah sulit dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan kegiatan program di 4 desa tersebut yang telah

ditentukan jadwalnya oleh Puskesmas sebab hal tersebut merupakan

kegiatan rutin Puskesmas.


b. Antisipasi
Pelaksanaan Soialisasi kepada pemegang program dilakukan

dengan mengatur jadwal atau mencari jadwal yang kosong sehingga

pemegang program sekiranya 90% dapat hadir saat pelaksanaan

sosialisasi. Untuk pelaksanaan bimbingan teknis kepada

penanggungjawab Pustu/Poskesdes/Polindes di 4 desa sulit disesuaikan

dengan kegiatan rutin Puskesmas sehingga bimbingan teknis dapat

70
berjalan dan penanggungjawab Pustu/Poskesdes/Polindes dapat

melakukan pelaporan kepada pemegang program sebagaimana

mestinya sesuai dengan panduan yang telah dibuat.


3. PEMBAHASAN AKTUALISASI
a. Konsultasi kepada Kepala UPT Puskesmas
 Tahapan kegiatan
1) Konsultasi dengan kepala UPT Puskesmas
2) Membuat Surat Keputusan untuk

Penanggungjawab Surveilans dan Pengelola

Program di Puskesmas
3) Meminta pertimbangan mengenai langkah-

langkah dalam panduan pelaksanaan surveilans,

format yang digunakan dan sasaran terhadap

kegiatan tersebut
 Output
Tersusunnya kegiatan-kegiatan dalam panduan, format dan

sasaran pelaksnaan kegiatan dan tersusunnya SK

Penanggungjawab Surveilans dan SK Pengelola Program

Puskesmas
 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas: Tanggung jawab
 Nasionalisme: Menggunakan kalimat dan

bahasa Indonesia yang baik dan benar


 Etika Publik : Sopan dan hormat
 Komitmen Mutu : Efektif dan efisien
 Anti Korupsi : Original (tidak meniru/plagiat),

keadilan
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar
3) Sopan dan hormat
4) Efektif dan efisien
5) Tidak meniru

71
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses konsultasi dengan kepala UPT Puskesmas maka visi

dan misi organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.
 Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu:
1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
b. Menyusun dan membuat regulasi terkait surveilans
 Tahapan kegiatan
1) Mencari bahan penyusun panduan

pelaksanaan surveilans (Peraturan Pemerintah)


2) Menyusun Panduan Pelaksanaan Surveilans

sesuai dengan tata naskah Puskesmas


3) Menyusun kertas kerja untuk penganggaran

pelaksanaan surveilans
4) Menyusun Standar Prosedur Operasional

Pelaksanaan Pelaporan Surveilans berbasis indikator


5) Menyusun Standar Prosedur Operasional

Pelaksanaan Pelaporan Surveilans berbasis kejadian


 Output
Tersusunnya Panduan Pelaksanaan Surveilans,

kertas kerja dan SPO Pelaporan dalam bentuk dokumen.


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Nasionalisme : Tidak membeda-bedakan
 Etika Publik : Cermat dan tepat
 Komitmen Mutu : Efektif dan efisien
 Anti Korupsi : Kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Tidak membeda-bedakan
3) Cermat dan tepat
4) Efektif dan efisien
5) Kerja keras

72
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses penyusunan regulasi maka visi dan misi organisasi

menjadi rujukan dalam memecahkan permasalahan


 Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu
1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
c. Mensosialisasikan panduan pelaksanaan surveilans
 Tahapan kegiatan
1) Konsultasi dengan Kepala UPT Psukesmas

terkait pelaksanaan sosialisasi


2) Menyiapkan lembar pre-test dan post-test

yang telah di print out


3) Melakukan pre-test
4) Mensosialisasikan panduan pelaksanaan

surveilans
5) Malakukan post-test
 Output
Adanya peningkatan pemahaman pemegang

program terhadap surveilans kesehatan.


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Nasionalisme : Tidak diskriminatif
 Etika Publik : Ramah,sopan dan santun
 Komitmen Mutu : Penilaian kualitas
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Tidak diskriminatif
3) Ramah, sopan dan santun
4) Pemilaian kualitas
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses sosialisasi panduan pelaksanaan surveilans maka visi

73
dan misi organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan
 Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu
1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
d. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Pustu Kelungkung


 Tahapan kegiatan
1) Diskusi dengan penanggungjawab Pustu

terkait penyakit-penyakit yang dilaporkan setiap

minggunya
2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
 Output
Penanggungjawab Pustu mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik : Kerjasama dan komunikasi yang

efektif
 Anti Korupsi : Jujur dan kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

74
Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
e. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Poskesdes Semongkat

Sampar
 Tahapan kegiatan
1) Diskusi dengan penanggungjawab

Poskesdes terkait penyakit-penyakit yang

dilaporkan setiap minggunya


2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Poskesdes
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Poskesdes
 Output
Penanggungjawab Poskesdes mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan.


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik : Kerjasama dan komunikasi yang

efektif

75
 Anti Korupsi : Jujur dan kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
f. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Polindes Batudulang


 Tahapan kegiatan
1) Diskusi dengan penanggungjawab Polindes

terkait penyakit-penyakit yang dilaporkan setiap

minggunya
2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Polindes
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Polindes
 Output
Penanggungjawab Polindes mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan.

76
 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik : Kerjasama dan komunikasi yang

efektif
 Anti Korupsi : Jujur dan kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
g. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Poskesdes Punik


 Tahapan kegiatan
1) Diskusi dengan penanggungjawab

Poskesdes terkait penyakit-penyakit yang

dilaporkan setiap minggunya


2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Poskesdes
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Poskesdes
 Output

77
Penanggungjawab Poskesdes mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan.


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik : Kerjasama dan komunikasi yang

efektif
 Anti Korupsi : Jujur dan kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
h. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Pustu Tepal


 Tahapan kegiatan
1) Diskusi dengan penanggungjawab Pustu

terkait penyakit-penyakit yang dilaporkan setiap

minggunya

78
2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
 Output
Penanggungjawab Pustu mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan.


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik : Kerjasama dan komunikasi yang

efektif
 Anti Korupsi :Jujur dan kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
i. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Pustu Tangkampulit


 Tahapan kegiatan

79
1) Diskusi dengan penanggungjawab Pustu

terkait penyakit-penyakit yang dilaporkan setiap

minggunya
2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
 Output
Penanggungjawab Pustu mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan.


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik : Kerjasama dan komunikasi yang

efektif
 Anti Korupsi : Jujur dan kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa

80
4) Antisipatif
j. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Pustu Baturotok


 Tahapan kegiatan
1) Diskusi dengan penanggungjawab Pustu

terkait penyakit-penyakit yang dilaporkan setiap

minggunya
2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
 Output
Penanggungjawab Pustu mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan.


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik :
 Anti Korupsi : Original (tidak meniru/plagiat),

keadilan
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

81
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
k. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Poskesdes Kaduk


 Tahapan kegiatan
1) Diskusi dengan penanggungjawab

Poskesdes terkait penyakit-penyakit yang

dilaporkan setiap minggunya


2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Poskesdes
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Poskesdes
 Output
Penanggungjawab Poskesdes mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan.


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik : Kerjasama dan komunikasi yang

efektif
 Anti Korupsi : Jujur dan kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

82
organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
l. Melakukan bimbingan teknis pelaporan W2

(mingguan) kapada penanggungjawab Pustu Baodesa


 Tahapan kegiatan
1) Diskusi dengan penanggungjawab Pustu

terkait penyakit-penyakit yang dilaporkan setiap

minggunya
2) Menjelaskan alur pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
3) Menjelaskan jadwal pelaporan W2 kepada

penanggungjawab Pustu
 Output
Penanggungjawab Pustu mengetahui jenis-jenis

penyakit yang dilaporkan, alur pelaporan dan jadwal

pelaporan serta dapat melakukan pelaporan sesuai dengan

arahan yang diberikan


 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Etika Publik : Kerjasama dan komunikasi yang

efektif
 Anti Korupsi : Jujur dan kerja keras
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Kerjasama dan komunikasi yang efektif
3) Jujur dan kerja keras
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

83
Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses bimbingan teknis pelaporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
m. Melakukan pengumpulan data laporan
 Tahapan kegiatan
1) Surveilans berbasis indikator : pemegang

program maksimal tanggal 5 pada bulan

berikutnya mengumpulkan laporan kepada

penanggungjawab surveilans
2) Surveilans berbasis kejadian :

penanggungjawab Pustu/Poskesdes/Polindes

mengumpulkan laporan penyakit yang

berpotensi KLB kepada pemegang program

setiap hari sabtu setelah itu pemegang program

melaporkan kepada penanggungjawab surveilans

maksimal pada hari Senin


 Output
Data laporan baik surveilans berbasis indikator maupun

surveilans berbasis kejadian dapat terkumpul kepada

penannggungjawab surveilans sehingga dapat dilakukan

pengolahan data.

84
 Nilai-nilai Dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Nasionalisme : Berbahasa Indonesia yang baik dan

benar
 Etika Publik : Cermat dan santun
 Anti Korupsi : Jujur
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Tanggung jawab
2) Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar
3) Cermat dan santun
4) Jujur
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses pengumpulan data laporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa
4) Antisipatif
n. Melakukan pengolahan data laporan
 Tahapan kegiatan
1) Surveilans berbasis indikator : laporan yang

dilaporkan oleh masing-masing pemegang

program dimasukkan ke dalam buku registrasi,

setelah itu data divalidasi dengan berdiskusi

kepada pemegang program baik ketika ada

peningkatan masalah kesehatan maupun tidak.

85
2) Surveilans berbasis kejadian : laporan yang

dkimpulkan setiap minggunya oleh pemegang

program dicek ulang tentang penyakit-penyakit

yang dilaporkan, setelah itu penanggungjawab

surveilans merekap semua laporan tersebut

dalam format yang telah disediakan untuk

selanjutnya dilaporkan ke dinas kesehatan.


 Output
Data laporan yang dikumpulkan dapat

dipertanggungjawabkan.
 Nilai-nilai Dasar
 Etika Publik : Cermat
 Anti Korupsi : Jujur
 Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
1) Cermat
2) Jujur
 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada

proses pengolahan data laporan maka visi dan misi

organisasi menjadi rujukan dalam memecahkan

permasalahan.

 Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu

1) Komitmen Mutu
2) Amanah
3) Wibawa

86
4. AntisipatiJADWAL PELAKSANAAN

87
5.

88
JADWAL KONSULTASI
1. Formulir Pengendali Coach

Formulir 1 Pengendalian oleh Coach


Nama Peserta : MITHA KARTIKA DARA

89
Instansi : UPT PUSKESMAS KECAMATAN BATULANTEH

Tempat Aktualisasi : UPT PUSKESMAS KECAMATAN BATULANTEH

No Tanggal Kegiatan Output (Telpon/SMS/Email?Dll)

10

2. Formulir Pengendali Mentor

90
Formulir 2 Pengendalian oleh Mentor
Nama Peserta : MITHA KARTIKA DARA

Instansi : UPT PUSKESMAS KECAMATAN BATULANTEH

Tempat Aktualisasi : UPT PUSKESMAS KECAMATAN BATULANTEH

No Tanggal Kegiatan Output Paraf mentor

10

91
92
BAB V

PENUTUP

1. KESIMPULAN
ASN merupakan suatu profesi yang dalam proses kerjanya seseorang

dituntut bekerja secara professional sehingga menghasilkan pelayanan publik

yang berkualitas merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan pelayanan

kesehatan yang berkualitas. Melalui kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai

dasar ASN, Profesi Surveilans Kesehatan sebagai ASN perlu ditanamkan nilai-

nilai dasar profesi agar terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

meningkatnya drajat kesehatan. Sehingga dengan demikian keberadaan

pelaksana surveilans kesehatan yang memiliki akuntabilitas, nasionalisme,

etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu

meningkatkan kinerja peserta diklat dalam menjalankan tugas dan fungsi di

instanti tempat bekerja sebagai seorang surveilans kesehatan yang professional

dan memiliki integritas dalam mewujudkan pelayanan pendidikan berkualitas,

khususnya di UPT Puskesmas Kecamatan Batulanteh.


2. SARAN
ASN sebagai peserta Diklat Prajabat memberikan saran untuk senantiasa

mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA dengan sungguh-sungguh untuk

menciptakan kualitas pelayanan publik yang baik. Dan juga hendaknya

senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan yang bersifat membangun

baik itu dari segi kualitas SDM maupun dalam bidang inovasi data dan lebih

jauh lagi dalam peningkatan drajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya

ketertiban dalam memegang teguh tugas dan fungsi tenaga kesehatan serta

93
menjaga loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara nantinya akan membawa

perubahan yang positif yang mengarah pada tercapainya cita-cita bangsa.

3. REKOMENDASI
Penyusun akan melanjutkan program serta menerapkan nilai-nilai dasar

ASN dalam tugas sebagai penanggungjawab surveilans kesehatan serta hal ini

dapat disarankan untuk dilaksanakan pada instansi kesehatan lainnya yang

belum dengan intensifnya melaksanakan surveilans kesehatan.

94
LAMPIRAN

Lampiran 1
Dokumentasi Konsultasi dengan Kepala UPT Puskesmas
Lampiran 2
Dokumentasi Penyusunan Regulasi Pelaksanaan Surveilans Puskesmas
Lampiran 3
Dokumentasi Sosialisasi Penduan Pelaksanaan Surveilans Puskesmas
Lampiran 4
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Pustu Kelungkung


Lampiran 5
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Poskesdes Semongkat Sampar


Lampiran 6
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Polindes Batudulang


Lampiran 7
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Poskesdes Punik


Lampiran 8
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Pustu Tepal

Lampiran 9
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Pustu Tangkampulit


Lampiran 10

95
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Pustu Baturotok


Lampiran 11
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Poskesdes Kaduk


Lampiran 12
Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pelaporan W2 kepda

Penanggungjawab Pustu Baodesa


Lampiran 13
Dokumentasi Pengumpulan data laporan
Lampiran 14
Dokumentasi Pengolahan data

96

Anda mungkin juga menyukai