Anda di halaman 1dari 2

Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetetif : Permasalahan di Bidang

Manajemen

Kesuksesan penggunaaan sistem Informasi dalam mencapai keunggulan kompetitif adalah tantangan
yang membutuhkan koordinasi yang teliti di bidang teknologi, informasi, dan manajemen.

Menopang Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetetif yang diberikan sistem informasi tidak perlu berlangsung lama untuk menjamin
keuntungan jangka panjang. Karena pesaing dapat membalas dan meniru sistem strategi tersebut,
keunggulana kompetetif tifak selalu di pertahankan. Internet dapat membuat keunggulan kompetitif
lenyap seketika, karena secara nyata setiap perusahaan dapat menggunakan teknologi ini. Minsalkan
Amazon adalah pemimpin pasa e commerce, tetapi sekarang harus berhadapan dengan eBay, Yahoo,
dan Google. Sistem informasi sendiri tidak dapat menyediakan keunggulan bisnis yang abadi. Sejatinya,
sistem dimaksud untuk tujuan strategis, tetapi lebih sering menjadi perngkat untuk menyelamatkan
perusahaan yang diwajibkan untuk bertahan di bidang bisnisnya, atau mereka akan menghambat
organisasi dalam melakukan perubahan strategi yang penting bagu kebehasilan pada masa depan

Menggandeng TI Untuk Pencapaian Tujuan Bisnis

Riset mengenai TI dan kinerja bisnis telah menemukan bahwa :

a) Semakin sukses suatu perusahaan menggandeng TI untuk mencapai tujuan bisnisnya, semakin
banyak keuntungan yang di pereh.
b) Hanya seperempat perusahaan yang berhasil menggandeng TI untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Sekitar 50% dari laba organisasi bisnis dapat diperoleh lewat penyertaan TI dalam melakukan
kegiatan bisnisnya.

Datar Pemereiksaan Manajemen : Menjalankan Analasis Strategis.

Untuk menjalankan TI dan bisnis secara selaras dan menggunakan sistem informasi secara efektif demj
keunggulan kompetitif, menejer perlu melakukan analisis sistem strategis. Untuk mengidentifikasikan
jenis sistem yang menyediakan keunggulan strategis bagi perusahaannya, manajer harus menanyakan
pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Bagaimana struktur industri dimana perusahaan tersebut berada?


 Apa sajakah daya kompetitif pada tempat kerja dalam industri? Adakah pendatang baru
dalam industri? Apa kekuasaan relatif selama harga dari pemasok, pelanggan, serta produk
pengganti dan jasa?
 Apa yang menjadi dasar dalam kompetetisi kualitas, harga, atau merek?
 Apa arah dan sifat perubahan dalam indutri? Diman momentum dan perubahan datang?
 Bagaimana industri menggunakan teknologi informasi pada masa sekarang? Apakah
organisasi berada di belakang atau di depan industri dalam menerapkan sistem informasi?
2. Apa yang dimaksud bisnis, perusahaan, dan rantai nilai industri untuk perusahaan tertentu?
 Bagaiman perusaan membuat nilai untuk pelanggan melalui harga yang lebih rendah dan
biaya transaksi atau kulitas tinggi? Apakah ada tempat dalam rantai nilai diman organisasi
bisnis menciptakan niali lebih bagi pelanggan dan keuntungan tambahan untuk perusahaan?
 Apakah perusahaan memahami dan mengelola proses bisnis dengan menggunakan praktik-
praktik terbaik yang tersedia? Apakah hal tersebut memperoleh manfaat maksimun dari
manajemen rantai pasokan, menejemen hubungan pelnggan dan sistem perusahaan.
 Apakah perusahaan mempengaruhi kompetensi intinya?
 Apakah rantai pasokan industri dan perubahan dasar pelanggan merupakan cara yang
menguntungkan atau merugikan perusahaan?
 Keuntungan perusahaan dari kemitraan strategi dan value web?
 Dibagian mana sistem informasi akan memberikan manfaat terbesar rantai nilai perushaan?
3. Haruskah kita menyelaraskan TI dengab strategi bisnis dan tujuan kita?
 Haruskah kita menyelaraskan dengan benar strategi bisnis dan tujuan kita?
 Apakah TI meningkatkan proses dan aktivitas bisnis dengan tepat untuk mendorong strategi
ini?
 Apakah kita menggunakan metrik yang tepat untuk mengukur kemajuan menuju tujuan-
tujuan tersebut

Mengola Transisi Strategis

Perubahan sosioteknis memengaruhi elemen sosial maupun elemen teknik dalam suatu perusahaan
yang dapat dianggap sebagai transisi strategi (strategic trnsitions) pergerakan antar tingkat di dalam
sistem sosioteknis.

Perubahan semacam itu seringkali memerlukan peleburan batasan-batasan di dalam organisasi, antar
eksternal dan internal. Pemasok dan pelanggan menjadi terhubung erat dan memungkinkan untuk
saling berbagi tangguang jawab. Manajer mungkin perlu untuk merancang proses bisnis yang baru untuk
mengkoordinasi aktivitas perusahaannya dengan para pelanggan, pemasok, dan organisasi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai