Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian agama itu sendiri, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
serta lingkungannya.
Agama Islam: Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Al-Qur’an. Orang-
orang yang beragama islam dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama dengan
masjid. Hari besar keagamaannya adalah Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha,
Tahun Baru Hijrah,Isra’Mi’raj.

Agama Kristen Protestan. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Alkitab.
Orang-orang yang beragama ini dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama
dengan Gereja. Hari besar keagamaannya adalah Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari
Paskah, Kenaikan Isa Almasih

Agama Katolik. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Alkitab. Orang-
orang yang beragama ini dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama dengan
Gereja. Hari besar keagamaannya adalah Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah,
Kenaikan Isa Almasih

Agama Hindu. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Weda. Tempat
ibdahnya adalah Pura. Hari besar keagamaannya adalah Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari
Pagerwesi

Agama Buddha. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Tri Pitaka. Orang-
orang yang beragama ini dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi nama dengan
Vihara. Hari besar keagamaannya adalah Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina.

Agama Kong Hu Cu. Agama ini memiliki kitab suci yang disebut dengan Si Shu Wu
Ching . Orang-orang yang beragama ini dapat beribadah di tempat ibadah yang diberi
nama dengan : Li Tang / Klenteng. Hari besar keagamaannya adalah Tahun Baru Imlek,
Cap Go Meh
2. Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT
membimbing manusia ke arah yang lurus.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan
sesama manusia bertujuan untuk membentuk seseorang yang berakhlak mulia, peduli
dengan orang lain, bergaul dan memelihara hubungan yang baik antara sesama umat
manusia.
Peran agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan hidup menjadikan manusia memelihara lingkungan hidup dengan baik.
Manusia menggunakan alam sebagai tempat hidup, sumber pangan, bahan industri dan
untuk keperluan lainnya..
Agama Islam sebagai sumber nilai dalam kehidupan manusia membuat perilaku
manusia berpegang pada Islam. Nilai yang berada dalam masyarakat dibagi menjadi dua
kategori yaitu nilai fundamental dan nilai instrumental.

3. dimana As-sunnah ini merupakan segala sesuatu yang diriwayatkan oleh Rasulullah
SAW, baik berupa perbuatan atau perkataan.

As sunnah sendiri berperan sebagai penjelas, yaitu menerangkan hal-hal yang masih
bersifat samar di dalam Al-Quran.

4. 1. Istihsan
Istihsan menurut bahasa berarti menganggap baik atau mencari yang baik. Menurut
ulama ushul fiqh, ialah meninggalkan hukum yang telah ditetapkan pada suatu peristiwa
atau kejadian yang ditetapkan berdasar dalil syara', menuju (menetapkan) hukum lain dari
peristiwa atau kejadian itu juga, karena ada suatu dalil syara' yang mengharuskan untuk
meninggalkannya. Dalil yang terakhir disebut sandaran istihsan.
2. al-Maslahatul Mursalah
Al-mashlahatul mursalah adalah suatu kemaslahatan yang tidak disinggung oleh syara'
dan tidak pula terdapat dalil-dalil yang menyuruh untuk mengerjakan atau
meninggalkannya, sedang jika dikerjakan akan mendatangkan kebaikan yang besar atau
kemaslahatan. Mashlahat mursalah disebut juga mashlahat yang mutlak karena tidak ada
dalil yang mengakui kesahan atau kebatalannya. Jadi pembentuk hukum dengan cara
mashlahat mursalah semata-mata untuk mewujudkan kemaslahatan manusia dengan arti
untuk mendatangkan manfaat dan menolak kemudharatan dan kerusakan bagi manusia.
3. Istishhab---'Istishhab menurut bahasa berarti "mencari sesuatu yang ada
hubungannya." Menurut istilah ulama ushul fiqh, ialah tetap berpegang kepada hukum
yang telah ada dari suatu peristiwa atau kejadian sampai ada dalil yang mengubah hukum
tersebut. Atau dengan perkataan lain, ialah menyatakan tetapnya hukum pada masa yang
lalu hingga ada dalil yang mengubah ketetapan hukum itu.
4. ‘Urf----'Urf ialah sesuatu yang telah dikenal oleh masyarakat dan merupakan
kebiasaan di kalangan mereka baik berupa perkataan maupun perbuatan. Oleh sebagian
ulama ushul fiqh, 'urf disebut adat (adat kebiasaan).

5. 1. Realisasi dalam Peribadatan


Ibadah merupakan hakikat manusia diciptakan, sehingga tidak bisa terlepas dari semua
aturan yang disampaikan oleh Allahswt., melalui Rasul-Nya.Ibadah merupakan perbuatan tunduk
kepada Allah swt.,dan Rasul- Nya, yang berlawanan dengan hawa nafsunya. Realisasi atau
aktualisasi syahadat dalam peribadatan ini meliputi dua kategori yaitu; Salat dan Puasa
2. Realisasi dalam Hubungan Sosial
Syahadat mengandung makna ketauhidan/ibadah dan juga makna syariat/social sehingga
disamping direalisasikan dalam peribadatan, syahadatpun direalisasikan dalam hubungan sosial.
Fungsi syahadat dalam hubungan sosial tersebut dapat direalisasikan kedalam dua kriteria
berikut: Zakat dan Haji
6. Tauhid secara etimologis memiliki arti mengesakan, menyatukan. Jadi, tauhid adalah
agama yang mengesakan Allah. Dan rumusan yang paling jelas, singkat, tetapi
komprehensif artinya, adalah kalimah tauhid sendiri yang berbunyi laa ilaaha illallaah.
Kemudian, konsekuensinya bagi kita yang hidup setelah ummat Muhammad itu adalah
Muhammadur Rasuulullaah.

Pemahaman terhadap makna tauhid akan menampilkan suatu pelajaran moral, moral
lesson. Yang perlu diambil adalah, pertama, bahwa seorang muslim harus berani
mengatakan tidak pada kebathilan. Hal ini karena seorang muslim adalah orang yang
walam yakhsaa illallaah, tidak takut kepada segala sesuatu kecuali kepada Allah. Kedua,
setelah dia meniadakan apa-apa selain Allah, maka dia beriman kepada Allah dengan
tidak ada keraguan sedikitpun. Ketiga, seorang muslim mempunyai deklarasi kehidupan,
inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi Rabbil ‘alamiin, laa
syariikalahuu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin. Ini adalah deklarasi
kehidupan seorang muslim yang berlaku sepanjang hayat
7.

a. Bertawakkal tidak kepada Allah SWT


b. Tidak mengakui bahwa semua nikmat lahir maupun batin adalah karunia Allah
SWT
c. Beramal dengan tujuan selain Allah SWT
d. Memberikan hak menghalalkan dan mengharamkan, hak memerintah dan
melarang, atau hak menentukan syari’at atau hukum pada umumnya kepada selain
Allah SWT
e. Taat secara mutlak kepada selain Allah dan Rasul-Nya
f. Tidak menegakkan Hukum Allah SWT
g. Membenci Islam seluruh atau sebagiannya
h. Mencintai kehidupan dunia melebihi akhirat atau menjadikan dunia adalah segala-
galanya
i. Memperolok-olok Al-Qur’an dan as-Sunnah, atau orang-orang yang menegakkan
keduanya, atau memperolok-olok hukum Allah atau syi’ar Islam
j. Menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang
dihalalkan-Nya
k. Tidak beriman kepada nash-nash Al-Qur’an dan as-Sunnah
8. 1. Pengertian akhlak mahmudah

“Baik” dalam bahsa arab disebut “khair”, dalam bahasa inggris disebut “good”. Dari
beberapa kamus dan ensiklopedia diperoleh pengertian “baik” sebagai berikut:

2. Pengertian akhlak mazmumah

Akhalak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia
yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.
9. Dasar Hukum Muamalah dan Akad

Pada dasarnya hukum mu’amalah seperti halnya jual beli, ariyah, gadai, dan lain-lain
adalah halal dan dibolehkan sebagaimana asal hukum segala sesuatu yang ada di bumi itu
halal dan dibolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya. Ini adalah pendapat jumhur
ulama, madzhab Maliki, madzhab Syafi’i, madzhab Hambali, dan sebagian besar ulama
madzhab Hanafi, bahkan Ibnu Rajab Ra. mengatakan, “Sebagaian ulama mengatakan ini
adalah kesepakatan para ulama”.

Berikut ini merupakan dalil kaidah dalam hal muamalah dan akad:

Dalil Umum Firman Allah Swt. Dalam Qs. Al-Baqarah ayat 29: Dialah (Allah) yang
menciptakan semua apa yang ada di muka bumi ini untuk kalia

Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. al-Baqarah: 275)

Anda mungkin juga menyukai