PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aliran energi melalui peristiwa makan dan dimakan (predasi). Pada peristiwa
aliran energi ini, komponen ekosistem, khususnya komponen biotik, memiliki tiga
peran dasar, yaitu sebagai produsen, konsumen dan dekomposer. Penyusun utama
Organismeinimampumembuatmakanannyasendiridenganbantuansinar
tidakdapatmembuatmakanannyasendiri.Untukmemenuhikebutuhannya,
organisme ini bergantung pada organisme lain. Komponen biotik yang terakhir,
sisa-sisa organisme yang telah mati menjadi zat-zat organik sederhana. Zat-zat
sederhana ini akan digunakan kembali oleh produsen sebagai bahan nutrisi untuk
suatu ekosistem.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. ALIRAN ENERGI
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan melakukan kerja atau usaha. Energi
diperoleh organisme dari makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk
aktivitas hidupnya. Untuk melakukan suatu pekerjaan fisik atau pekerjaan mental selalu
membutuhkan energi. Mengangkat suatu beban, mendaki gunung, menekan gas dalam
silinder merupakan suatu aktivitas gerak yang membutuhkan energi. Energi tidak dapat
dilihat, yang terlihat hanyalah akibat adanya energi tersebut. Misalnya tumbuhan
berfotosintesis, energi yang digunakan untuk berfotosintesis tidak terlihat tetapi hasil
dari fotosintesis bisa dilihat dengan mata.
Hukum termodinamika pertama sering juga disebut dengan hukum konservasi energi
(conservation of energy). Organisme berfungsi sebagai pengalir energi dari satu
organisme korganisme lainnya tanpa mengurangi kuantitasnya selagi jumlah zat yang
mengandung energi itu tetap.
Hukum termodinamika kedua berbunyi : energi dapat terjadi spontan selama ada
penurunan derajat (degradasi) dari suatu sumber konsentrasi tinggi secara menyebar
untuk mencapai perataan. Hukum termodinamika dapat diterangkan dengan panas yang
semaki lama panasnya menurun karena terjadi aliran (konveksi) untuk perataan. Contoh
yang lain adalah radiasi matahari yang dipancarkan kebumi, energi radiasi matahari itu
tidak pernah kembali ke matahari, namun energi itu tidak akan pernah habis selag bahan
dasar dan proses penciptaan energi itu belum habis.
Dalam urutan linear dari rantai makanan, salah satu ujung rantai berupa organisme
ototrof, sedangkan ujung lainnya berupa predator yang disebut dengan karnivora
puncak.
Contoh rantai makanan yang disajikan tersebut merupakan suatu bentuk aliran
yang sederhana. Pada kenyataannya di alam, rantai-rantai makanan yang bergabung
membentuk jaring-jaring makanan. Beberapa spesies memakan mangsa pada berbagai
tingkatan trofik sehiungga akan terbentuk jalur aliran yang berganda. Rantai makanan
berinteraksi membentuk jaring-jaring makanan. Suatu ekosistem yang sederhana seperti
kolam memiliki hubungan trofik yang kopleks, sistem tersebut terkadang sulit untuk
mengkaji interaksi anatara jenis pemangsa dan mangsanya.
Konsep tingkatan trofik dalam satu rantai makanan sangat sederhana, namun tidak
demikian halnya dalam jaring-jaring makanan. Lihat contoh jaring-jaring makanan pada
keterangan dibawah ini:
Ular memakan tikus dan katak. Tikus berada pada tingkat trofik kedua, sedangkan katak
berada pada tingkat trofik ketiga. Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam
bentuk piramida ekologi. Yang mana ada tiga jenis piramida ekologi, yaitu piramida
jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.
Piramida Jumlah
Piramida Biomassa
Piramida Energi
Sering kali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita
butuhkan tentang tentang ekosistem tertentu. Lain halnya dengan piramida energi yang
dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi
mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.
Ø Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik
selanjutnya.
Ø Beberapa makanan yang dimakan tidak dapat dicerna dan dikeluarkan sebagai
sampah.
Ø Hanya sebagian makanan yang decerna menjadi bagian dari tubuh organismem
sedangkan sisanya disunakan sebagai sumber energi.
Dalam ekosistem terestrial sumber/mineral dari tanah, secara alami status nutrisi
dipelihara oleh adanya proses daur Biogeokimia. Di dalam agroekosistem sebagian
besar nutrisi terikut sebagai hasil panen dan tidak kembali lagi secara alami sehingga
diperlukan pemupukan. Karena itu daur yang biasa terjadi terputus/asiklik.
Keberadaan makhluk hidup di dunia ini tergantung pada aliran energi dan siklus
materi melalui ekosistem. Kedua proses tadi mempengaruhi jumlah dari organisme-
organisme, kecepatan proses metabolisme, dan kompleksitas dari komunitas. Energi
dari materi mengalir melalui ekosistem bersama-sama sebagai materi organik, satu sama
lainnya tidak bisa dipisah-pisahkan. Tetapi aliran energi adalah satu arah, sekali
dimanfaatkan oleh ekosistem akan hilang keluar dari sistem. Sedangkan materi, dalam
hal ini melakukan suatu siklus. Atom dari kalsium atau karbon berkemampuan untuk
mengalir melalui makhluk hidup dan bagian non-hidup berkali-kali, atau dapat pula
dipindah dari suatu ekosistem ke ekosistem lainnya. Berdasarkan ke dua proses itulah
ekosistem berkemampuan untuk menjada fungsinya, dan merupakan karakteristika
seluruh biosfer.
Siklus hara adalah sistem daur ulang alam. Semua bentuk daur ulang memiliki
umpan balik yang menggunakan energi dalam proses menempatkan sumber daya
material kembali mulai digunakan. Daur ulang dalam ekologi diatur untuk sebagian
besar selama proses dekomposisi. Ekosistem menggunakan keanekaragaman hayati
dalam jaring makanan yang mendaur ulang bahan-bahan alami, seperti nutrisi mineral,
yang meliputi air. Daur ulang dalam sistem alam adalah salah satu dari sekian banyak
jasa ekosistem yang mendukung dan memberikan kontribusi pada kesejahteraan
masyarakat manusia. Nutrisi yang diperlukan untuk menghasilkan materi organik
disirkulasikan ke seluruh ekosistem dan dapat dimanfaatkan berkali-kali. Apabila
tumbuhan dan juga hewan mati akan didekomposisikan oleh kegiatan bakteria dan
jamur, nutrisi kemudian dikembalikan ke lingkungan abiotik membentuk kumpulan
nutrisi sebagai gudang atau reservoir. Dalam ekosistem daratan nutrisi biasanya
dilepaskan dan berkumpul dalam tanah, yang kemudian nutrisi-nutrisi ini akan diambil
kembali oleh tumbuhan dari gudangnya ini.
Dengan proses siklus materi ini komponen-komponen organik dan anorganik dipautkan
satu sama lain sedemikian rupa sehingga sulit dipisahkan satu sama lainnya.
Tumbuhan merupakan komponen yang sangat penting, dalam proses aliran energi dan
siklus materi, sehingga terjadinya keterpautan antara komponen biotik dengan
komponen abiotik dalam ekosistem. Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi,
yaitu :
b. Nutrisi mikro
Nutrisi ini diperlukan dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, tetapi sangat
penting untuk kehidupan. Minimal ada sepuluh nutrisi mikro yang diperlukan oleh
tumbuhan. Beberapa nutrisi mikro seperti besi, tembaga, seng, karbon, dan boron,
berasal dari batuan yang terlepas akibat proses penghawaan.
Siklus Biogeokimia
Berbeda dengan energi, materi kimia yang berupa unsur-unsur penyusun bahan
organik/nutrisi dalam ekosistem, berpindah ke trofik-trofik rantai makanan tanpa
mengalami pengurangan, melainkan berpindah kembali ke tempat semula. Unsur-unsur
tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah atau air. Perpindahan
unsur kimia dalam ekosistem melalui daur ulang yang melibatkan komponen biotik dan
abiotik ini dikenal dengan sebutan daur biogeokimia. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dalam suatu ekosistem. Siklus
biogeokimia meliputi : siklus air, siklus sulfur, siklus pospor, siklus nitrogen, Siklus
karbon dan oksigen.
a. Siklus air
Oksigen terdapat di alam dalam bentuk (O2, CO2, dan H2O). Dan berbagai
ikatan organik penting lain seperti karbonat, protein, dan sebagai ion yang teratur
(misalnya : nitrat maupun karbonat). Silus oksigen pada dasarnya diawali oleh proses
organik. Pada tumbuhan, sintesa karbohidrat akan terbentuk dengan menggabungkan
karbondioksida (CO2) dengan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari, dan
melepaskan oksigen sebagai hasil sampingnya, proses ini disebut dengan fotodintesis.
Oksigen (O2) termasuk kedalam komponen biotik melalui proses respirasi untuk
membakar bahan makanan, lalu dihasilkan karbon dioksida (CO2). Daur karbon
berkaitan erat dengan daur oksigen di alam kita ini.
Sedangakan karbon banyak terdapat di atmosfir, umumnya dalam bentuk CO2.
Yaitu dengan konsentrasi di atmosfer diperkirakan 0,03%. Sumber-sumber CO2 di
udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batu bara
dan asap pabrik. Siklus karbon sangat erat kaitannya dengan siklus oksigen. Karbon
dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan
oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akakn membentuk batubara
didalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga
menambah kadar CO2 di udara. Di ekosisrem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer
berjalan secar tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air dengan membentuk
asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber
karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendir dan organisme
heterotrof lainnya. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka
keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan
jumlah CO2 pada air.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke energi
yang lain. Aliran energi bersifat searah (tidak siklis).
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Yang
mana ada tiga jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan
piramida energi.
Siklus hara adalah sistem daur ulang alam. Semua bentuk daur ulang memiliki
umpan balik yang menggunakan energi dalam proses menempatkan sumber daya
material kembali mulai digunakan.
Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi, yaitu :
Kepentingan Nutrisi dalam ekosistem, Siklus Biogeokimia, Agroekosistem dipengaruhi
oleh 2 faktor yaitu:
Kompetisi (inta/antarspesifik)
Pengolahannya
Kompetisi inter dan intra spesifik dapat menyebabkan adanya kemampuan bersaing
antar tanaman yang membutuhkan nutrisi dan zat-zat hara yang cukup dan sesuai
dengan jenis tanaman tersebut
B. Saran
Kepada pembaca hanya ini yang dapat penulis rangkum, agar lebih memperluas
pengetahuan dan memperdalam pemahaman bagi pembaca, maka penulis menyarankan
agar pembaca dapat mencari sumber bacaan lain yang relevan dengan pembahasan
makalah ini dan teruslah menggali ilmu pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
J.B. hasan. 1992. Ekologi tanaman suatu pendekatan fisiologis. Rajawali. Jakarta
http://aktivitaspraktikumektum.blogspot.com/2011/06/ekosistem-aliran-energi-dan-
siklus.html (22 oktober 2019)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2373379-pengertian-kompetis(22
oktober 2019)
http://miachici.blogspot.com/2012/12/kompetisi-intraspesifik-dan.html(22 oktober
2019)