Anda di halaman 1dari 146

PERAN GURU PPKn DALAM INTERNALISASI NILAI KARAKTER

DISIPLIN SISWA DI SMPN 1 LINGSAR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program

sarjana (S1) pendidikan pancasila dan kewarganegaraan fakultas keguruan dan ilmu

pendidikan

OLEH:

NOVA GITASARI

E1B115048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Memulai dengan penuh keyakinan, Menjalankan dengan penuh keikhlasan dan
menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan “.

PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan segala bentuk
dukungan semangat dan materil serta doa kepada saya.
 Qori Oktaviani dan Dinda Nirwana selaku kakak dan adik yang
selama ini banyak memberikan dukungan dan do’a.
 Teman-teman Prodi PPKn angkatan 2015 terutama sahabat-sahabat di
kelas (Redya, Rila, Resti dan Sasmiati) yang selalu memberikan motivasi,
penyemangat dan selalu ada dalam keadaan suka maupun duka.
 Serta almamater Universitas Mataram dan teman-teman
seperjuanganku atas kerjasamanya selama ini.

2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat
dan anugerah-Nya skripsi ini dapat di selesaikan. Skripsi ini mengangkat judul
“Peran Guru PPKn Dalam Internalisasi Nilai Karakter Disiplin Siswa Di SMPN 1
Lingsar”. Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. A. Wahab Jufri, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
2. Dra. Rispawati, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengatahuan
Sosial Program Studi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan
3. Drs. M. Ismail M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan yang sangat berarti bagi penulis
4. Hj. Yuliatin, S.Pd.,MH selaku Pembimbing II yang dengan gigih
membimbing dan mengarahkan penulis mulai dari awal hingga akhir penulisan
skripsi ini
5. Muh. Zubair,M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan yang
sangat bermanfaat.
6. Semua dosen di lingkungan Program Studi PPKn atas saran dan Motivasinya
7. H. Muzapir S,Pd.,M.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin
kepada saya untuk melakukan penelitian dan memberikan data yang di perlukan
penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i


MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................v

ABSTRAK.................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4


1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Peran Guru PPKn .................................................................6
2.2 Tinjauan tentang peran Guru PPKn ...................................................................6
2.3 Tinjauan Tentang Internalisasi Nilai ................................................................10
2.3.1 Internalisasi Nilai ..................................................................................11
2.4 Tinjauan Tentang Karakter Disiplin ................................................................12
2.4.1 Pengertian Disiplin ................................................................................12
2.4.2 Pengertian Karakter ...............................................................................13
2.4.3 Ciri-Ciri Disiplin ...................................................................................14
2.4.4 Tujuan Disiplin ......................................................................................16
2.4.5 Macam-Macam Disiplin ........................................................................17
2.4.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin ........................................18
2.4.7 Indikator Disiplin ..................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN

4
3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian .....................................................................29
3.2 Tempat dan waktu penelitian ...........................................................................29
3.3 Subyek dan Informan Penelitian......................................................................30
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................31
3.4.1 Observasi ...............................................................................................31
3.4.2 Wawancara ............................................................................................32
3.4.3 Dokumentasi..........................................................................................32
3.5 Teknik Analisis Data.......................................................................................32
3.5.1 Reduksi Data .........................................................................................33
3.5.2 Penyajian Data.......................................................................................33
3.5.3 Penarikan Kesimpulan...........................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...............................................................35
4.1.1 Profil SMPN 1 Lingar ...........................................................................35
4.1.2 Struktur Sekolah ....................................................................................36
4.1.3 Tata Tertib Sekolah ................................................................................42
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.2.1 Peran Guru PPKn dalam Internalisasi Nilai Karakter Disiplin Siswa
Di SMPN 1 Lingsar .....................................................................................44
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
4.2.2 Faktor pendukung dan penghambat peran guru PPKn dalam
internalisasi nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar......................49
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Peran Guru PPKn dalam Internalisasi Nilai Karakter Disiplin Siswa
Di SMPN 1 Lingsar ...................................................................................54
5.2 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Internalisasi Nilai
Karakter Disiplin Siswa Di SMPN 1 Lingsar ...........................................58
BAB VI PENUTUP
5
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
LAMPIRAN

6
PERAN GURU PPKn DALAM INTERNALISASI NILAI KARAKTER
DISIPLIN SISWA DI SMPN 1 LINGSAR

Oleh
Nova Gitasari
NIM E1B115048

ABSTRAK
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Peran Guru PPKn dalam
internalisasi nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar (2) apa faktor
pendukung dan penghambat peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter
disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik Purposive
Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi
dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peran
Guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar. Hal
tersebut dapat terlihat dari beberapa sisi, seperti: Pendidik (a) Guru menyiapkan
Rancangan pembelajaran, (Perencanaan) (b) Guru PPKn menggunakan metode untuk
memperhaatikan kedisiplinan (pelaksanaan pembelajaran) dan,(c) guru menggunakan
lembar penilaian yang sudah disiapkan untuk menilai karakter disiplin (penilaian).
Pembimbing (a) Kegiatan rutin guru kepada siswa mengecek kehadiran, pakaian, dan
kerapian siswa dimana guru selalu mengecek setiap kegiatan siswa saat berada di
kelas maupun di luar kelas. (b) Guru selalu di akhir pelajaran mengingatkan kepada
siswa agar kelas selalu dalam keadaan bersih sebelum jam pulang. (2) apa faktor
pendukung dan penghambat peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter
disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar yaitu faktor pendukung (a) guru PPKn menyiapkan
rancangan pembelajaran yang memuat nilai karakter siswa, serta guru PPKn
memberikan contoh yang baik bagi siswa seperti selalu datang tepat waktu sebelum
jam pelajaran di mulai sehingga itu menunjang ke disiplinan siswa. (b) guru-guru
setiap pagi piket untuk menunjang kedisiplinan siswa. Sedangkan faktor penghambat
(a) kurangnya bentuk perhatian orang tua terhadap anaknya karena sibuk bekerja,
dan pada sebagian siswa dikarenakan mengalami broken home. Sedangkan faktor
eksternal yaitu (b) Faktor pergaulan siswa seperti ketika ada siswa yang mengikuti
temannya datang terlambat ataupun bolos sekolah.

7
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, bangsa Indonesia sedang mengalami degradasi nilai-nilai

karakter bangsa, yang ditandai dengan semakin maraknya kejahatan dan tindakan

tindakan lain yang tidak mencerminkan nilai-nilai karakter bangsa. Berbagai

kasus tersebut mencerminkan bahwa adanya degradasi nilai karakter dalam

lingkungan sekolah. hal ini harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak,

tidak terkecuali pihak sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan.

Tenaga pendidik khususnya seperti guru PPKn mempunyai tugas untuk

mendidik melalui pendidikan sikap dan karakter. sekolah sebagai lembaga

pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keberhasilan siswa,

keberhasilan belajar bukan hanya di tandai dengan penguasaan materi belajar

belaka melainkan lebih dari itu, dengan harapan terwujudnya manusia yang

memiliki kemampuan untuk mengembangkan keterampilan dan sikap. Untuk

mewujudkan sikap disiplin, sekolah memiliki peraturan-peraturan dan tata tertib

yang telah di sesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Kedisiplinan siswa untuk mematuhi peraturan tata tertib di sekolah sangat

penting karena dengan disiplin dapat mengontrol perilaku siswa agar tidak

menyimpang sehingga terwujud suasana sekolah yang nyaman dan tertib.

Terciptanya kedisiplinan di sekolah bergantung dengan ada tidaknya kesadaran,

pemahaman, kepedulian dan komitmen semua warga sekolah.


2

Oleh karena itu pendidikan karakter memerlukan keteladanan dan

sentuhan mulai sejak dini sampai dewasa. Jadi sangat penting, bagi pengelola

sekolah dan guru untuk menanamkan nilai nilai dasar tersebut, tidak hanya saja

butir hafalan tetapi juga menantang siswa untuk menguji nilai nilai mereka dalam

kehidupan sehari hari dan berefleksi mengenai hal dalam lingkungan sekolah

maupun diluar. Menurut fajar (Zubaedi, 2012: 227) bahwa “PPKn memiliki

peranan penting sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan watak dan

karakter warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang

berbasis karakter menjadi solusi cerdas untuk menanamkan nilai-nilai karakter

pada siswa. Pendidikan kewarganegaraan dianggap sebagai mata pelajaran yang

“urgen” bagi anak didik berfungsi membimbing genarasi muda untuk secara

sukarela mengikatksan diri pada nilai-nilai dan norma moral yang berkarakter.

Siswa diharapkan dengan adanya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

memiliki moral felling.

Fakta yang terjadi berdasarkan observasi di SMPN 1 Lingsar adanya

masalah yang perlu di ketahui mengenai karakter disiplin yaitu siswa sering

terlambat, siswa sering bolos saat jam pelajaran, kurangnya dukungan dalam

bentuk fasilitas untuk pengembangan kemampuan siswa di bidang ekstrakurikuler,

siswa tidak memakai baju seragam, siswa tidak mengikuti acara keagamaan di

sekolah.
3

Berdasarkan masalah di atas dapat dipahami bahwa ini

terjadi dikarenakan siswa belum memperhatikan karakter disiplin

sehingga ini merupakan salah satu tugas guru PPKn untuk

membina, memperhatikan dan membantu proses internalisasi

nilai karakter ini akan terwujud jika dalam sekolah ada

pembiasaan sekolah. Dari pembiasaan yang di lakukan di

harapkan akan membentuk karakter siswa yang disiplin.

Dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan untuk

mendidik anak disiplin terhadap apa yang harus dilakukan,

sehingga anak tersebut dapat membedakan mana yang baik dan

mana yang buruk untuk dirinya. Hal ini merupakan dasar dalam

pembentukan watak dan kepribadian siswa.

Menurut Mumpuni (2018: 25) Disiplin merupakan perasaan taat

dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan

pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.Hal ini disiplin

sangat berkaitan dengan ketepatan waktu. Keterlambatan

seorang siswa ketika datang ke sekolah dan telat masuk kelas

ketika jam pelajaran. seorang peserta didik terus menerus

melakukan sebuah pelanggaran kedisiplinan, maka di sini lah

peran guru sangat penting dalam internalisasi nilai karakter

siswa.
4

Berdasarkan uraian di atas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

ini memaparkan Bagaimana Peran Guru PPKn Dalam Internalisasi Nilai Karakter

Disiplin siswa Di SMPN 1 Lingsar dan apa saja faktor pendukung dan

penghambat peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa di

SMPN 1 Lingsar. Untuk itu di rumuskan judul penelitian ini “Peran Guru PPKn

Dalam Internalisasi Nilai Karakter Disiplin Siswa Di SMPN 1 Lingsar”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplinsiswa di SMPN 1 Lingsar?


2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru PPKn dalam

internalisasi nilai karakter disiplin siswa SMPN 1 Lingsar?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengatahui peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplin siswa Di SMPN 1 Lingsar


2. Untuk mengatahui faktor-faktor pendukung dan penghambat peran

guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1

Lingsar

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik secara

teoritis maupun secara praktis, kegunaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya menambah ilmu pengetahuan


5

sosial dalam internalisasi nilai-nilai karakter disiplin di sekolah. Hasil

penelitian ini dapat dijadikan referensi peneliti-peneliti selanjutnya.

2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan perubahan kepada penulis

agar lebih berkarakter. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat

mempengaruhi sekolah dalam mengambil kebijakan guna menanamkan nilai-

nilai karakter disiplin kepada siswa agar siswa dan seluruh warga sekolah

berkarakter.
6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Peran Guru PPKn


2.1.1 Pengertian Peran

Peran adalah sebuah kegiatan yang di lakukan karena adanya sebuah

keharusan maupun tuntutan dalam sebuah profesi atau berkaitan dengan

keadaan dan kenyataan. Jadi peran merupakan perilaku yang di harapkan oleh

orang lain terhadap seseorang yang sesuai dengan kedudukannya dalam suatu

sistem.

2.1.2 Pengertian Guru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Guru merupakan orang yang

pekerjaannya, mata pencahariaanya, dan profesinya mengajar. Sedangkan

Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 guru di artikan sebagai pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan

pendidikan menengah. Kegiatan rutin yang di lakukan guru mengembangkan

peraturan dan prosedur kegiatan kelompok termasuk diskusi, menetapkan


7

jadwal kerja siswa, mengatur tempat duduk siswa serta mencatat kehadiran

peserta didik ( Mulyasa, 2017:53).

Menurut Mulyasa (2003: 100), guru atau tenaga pendidik merupakan

tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan

pelatihan serta melakukan penelitian dan melakukan pengabdian kepada

masyarakat terutam pada pendidik di perguruan tinggi.

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa guru

merupakan setiap orang yang mendidik, membimbing dan memberikan ilmu

pengatahuan baik di sekolah maupun diluar sekolah yang memiliki posisi

yang paling penting dalam pembelajaran.

2.1.3 Pengertian peran Guru PPKn

Menurut Fakhruddin (2010: 35), salah satu peran guru adalah

terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang di lakukan

dalam suatu, serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan

perkembangan anak menjadi tujuannya. Ini semua di lakukan oleh seorang

guru dengan semangat dan jiwa ingin memberikannya yang terbaik kepada

anak didiknya.

Untuk lebih memahami tentang peran guru, Asmani (2013: 39-54)

menyebutkan beberapa peran guru antara lain:

a. Educator (Pendidik)
8

Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan

materi pelajaran yang di berikan kepadanya. Sebagai seorang educator,

ilmu adalah syarat utama, membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti

informasi, dan respondif terhadap masalah kekinian sangat menunjang

peningkatan kualitas pendidikan.

b. Leader (Pemimpin)

Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa

menguasai, mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya

tujuan pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru

harus terbuka, demokratis, egalitir, dan menghindari cara-cara kekerasan.

Seorang guru harus suka mengedepankan musyawarah dengan murid-

muridnya untuk mencapai kesepakatan bersama yang di hargai semua

pihak.

c. Fasilitator (Fasilitator)

Guru bertugas memfasilitasi murid untuk menentukan dan

mengembangkan bakatnya secara pesat. Menemukan bakat anak didik

bukan persoalan mudah, ia membutuhkan eksperimentasi maksimal,

latihan terus menerus, dan evaluasi.

d. Motivator

Guru harus membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan

anak didik bagaimanapun latar belakang kehidupan keluarganya.

Bagaimanapun kelam masa lalunya, dan bagaimanapun berat


9

tantangannya. Sebagai seorang motivator, guru adalah psikolog yang di

harapkan mampu menyelami psikolog anak didiknya, sehingga

mengatahui kondisi lahir batinnya

e. Administrator (Administrasi)

Tugas guru sebagai administrasi sudah melekat dalam dirinya dari

mulai melamar menjadi guru, kemudian di terima dengan bukti surat

keputusan yayasan atau kepala sekolah. Dalam mengajar, guru harus

mengabsen terlebih dahulu , mengisi jurnal kelas dengan lengkap, mulai

dari nama, materi yang di sampaikan, kondisi anak didik dan tanda tangan.

f. Evaluator (Evaluasi)

Sebaik apapun kualitas pembelajaran, pasti ada kelemahan yang

perlu di benahi dan di sempurnakan. Disinilah pentingnya evaluasi seorang

guru. Dalam eveluasi ini, guru bisa memakai banyak cara, dengan

merenungkan sendiri proses pembelajaran yang di terapkan. Meneliti

kelemahan dan kelebihan atau dengan cara yang lebih objektif, meminta

pendapat orang lain, misalnya kepala sekolah, guru dan yang lainnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat di tarik kesimpulan dari peran

guru PPKn adalah menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan

kedudukannya dalam struktur sosial masyarakat, yaitu sebagai seorang

pendidik yang mentransfer pengatahuan, penuntun moral, menstransfer


10

nilai-nilai serta melatih siswa untuk dapat berfikir kritis, analitis,bersikap,

dan bertindak demokratis dalam menanggapi permasalahan di masyarakat.

2.3 Tinjauan Tentang Internalisasi Nilai


2.3.1 Pengertian Internalisasi

Secara Epistimologi internalisasi berasal dari kata intern atau kata

internal yang berarti bagian dalam atau di dalam. Sedangkan internalisasi

berarti pengahayatan. (Peter and Yeni,1991:576). Internalisasi adalah

penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atatu nilai sehingga merupakan

keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang di

wujudkan dalam sikap dan perilaku.

Sedangkan menurut Kalidjernih (2010:71) “internalisasi merupakan

suatu proses dimana individu belajar dan diterima menjadi bagian, dan

sekaligus mengikat diri ke dalam nilai-nilai dan norma-norma sosial dari

perilaku suatu masyarakat”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

internalisasi merupakan proses menanamkan sesuatu agar menjadi miliknya

atau yang menjadi bagian dalam dirinya.

2.3.2 Pengertian Nilai


11

Nilai dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:783) berarti harga,

angka kepandaian, banyak sedikitnya isi atau sesuatu yang

menyempurnakan manusia sesuai dengan hakekatnya. Soekamto (1981:25)

mendefinisikan bahwa nilai adalah sesuatu yang dapat dijadikan sasaran

untuk mencapai tujuan yang menjadi sifat keseluruhan tatanan yang terdiri

dari dua atau lebih dari komponen yang satu sama lainnya saling

mempengaruhi atau bekerja dalam satu kesatuan atau keterpaduan yang

bulat dan berorientasi kepada nilai dan moralitas Islami.

Jadi internalisasi nilai-nilai adalah sebuah proses atau cara

menanamkan nilai-nilai normatif yang menentukan tingkah laku yang

diinginkan bagi suatu sistem yang mendidik sesuai dengan tuntunan menuju

terbentuknya kepribadian bangsa yang bermartabat (berkarakter).

2.3.3 Proses Internalisasi Nilai

Dalam proses internalisasi yang dikaitkan dengan pembinaan peserta

didik, ada tiga tahap yang mewakili proses atau tahap terjadinya

internalisasi sebagaimana di ungkapkan Muhaimin (1996:153), yaitu:

a. Tahap transformasi nilai: Tahap ini merupakan suatu proses yang

dilakukan oleh pendidik dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik

dan kurang baik. pada tahap ini hanya terjadi komunikasi verbal antara

pendidik dan peserta didik atau anak asuh


12

b. Tahap transaksi nilai: Suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan

melakukan komunikasi dua arah, atau interaksi antara peserta didik

dengan pendidik yang bersifat interaksi timbal-balik.


c. Tahap transinternalisasi : Tahap ini jauh lebih mendalam dari tahap

transaksi. Pada tahap ini bukan hanya dilakukan dengan komunikasi

verbal tapi juga sikap mental dan kepribadian. Jadi pada tahap ini

komunikasi kepribadian yang berperan secara aktif.

Berdasarkan kaitannya dengan perkembangan manusia, proses

internalisasi harus berjalan sesuai dengan tugas-tugas perkembangan.

Internalisasi merupakan sentral proses perubahan kepribadian yang

merupakan dimensi kritis pada perolehan atau perubahan diri manusia,

termasuk di dalamnya pempribadian makna (nilai) atau implikasi respon

terhadap makna.

2.4 Tinjauan Tentang Karakter Disiplin

2.4.1 Pengertian Disiplin

Secara etimologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2003:268) disiplin adalah tata tertib di sekolah, kemiliteran,

dan lain sebagainya (ketaatan/kepatuhan terhadap tata

tertib di sekolah).

Menurut Mumpuni (2018:25) Disiplin merupakan

perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya

termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi


13

tanggung jawabnya. Disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu

“disciple” yang berarti pengikut atau murid. perkataan

disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.

dengan melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat

menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan

belajar, bekerja, dan berusaha.

Berdasarkan pendapat di atas disiplin merupakan

prasaan taat dan patuh terhadap nilai nilai-nilai yang

dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang

menjadi tanggung jawabnya.

2.4.2 Pengertian Karakter

Menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010:3) “ bahwa karakter

adalah watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang berbentuk dari

hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang di yakini dan di gunakan

sebagai landasan untuk cara pandang, berfikir, bersikap dan bertindak”.

Hal senada di kemukakan pula oleh Fathurrohman dkk (2013:15)

“pendidikan karakter dalam konteks di Indonesia adalah pendidikan nilai,

yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari karkater bangsa

Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda”.

Pendapat tersebut memberikan penjelasan bahwa dalam pendidikan karakter


14

di Indonesia, nilai-nilai utama yang harus terdapat di dalamnya adalah nilai

yang bersumber dari bangsa Indonesia sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat di pahami bahwa

karakter disiplin merupakan suatu usaha yag di rancang dan di laksanakan

untuk taat dan patuh terhadap nilai nilai-nilai yang dipercaya

termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi

tanggung jawabnya

2.4.3 Ciri-Ciri Disiplin

Ketika kita mendengar kata disiplin maka yang

terbayang adalah sebuah kepatuhan, ketaatan, atau usaha

seseorang untuk memenuhi sebuah kewajiban, mengawal

dan mengekang. Disiplin selain mendidik, juga dapat

membuat siswa membedakan hal-hal yang seharusnya

dilakukan, dan yang tak sepatutnya dilakukan. Disiplin yang

sudah menyatu dengan diri, maka perbuatan yang dilakukan

tidak dirasakan sebagai beban dan keterpaksaan, melainkan

kewajiban yang harus dilakukan dan senantiasa utuk

melaksanakan segala kewajibannya.

Prijodarminto (1992:15) mengungkapkan bahwa “disiplin

itu lahir dari rasa sadar dari setiap orang, perasaan sadar akan

sikap disiplin membuat seseorang melaksanakan hal-hal yang


15

tertib, teratur, dan lancar tanpa orang lain harus mengarahkan”.

Dari pernyataan tersebut disiplin akan lebih mudah ditegakan

apabila ada kesadaran dari setiap orang untuk selalu mau

bertindak taat, patuh dan tertib pada setiap peraturan.

Adapun ciri-ciri kedisiplinan mengandung ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik bagi guru

atau siswa karena tata tertib yang berlaku merupakan

aturan dan ketentuan yang harus ditaati oleh siapapun

demi kelancaran proses pendidikan tersebut yang

meliputi:
a. Patuh terhadap aturan sekolah atau lembaga

pendidikan
b. Mengindahkan petunjuk-petunjuk yang berlaku di

sekolah atau satu lembaga tertentu


c. Tidak membangkang pada peraturan berlaku
d. Tidak membohong
e. Tingkah laku yang menyenangkan
f. Rutin dalam mengajar
g. Tidak suka malas dlam mengajar
h. Tidak menyuruh orang untuk bekerja demi dirinya
i. Tepat waktu dalam belajar mengajar
j. Tidak pernbah keluar dalam belajar mengajar
k. Tidak pernah membolos dalam belajar mengajar

2. Taat terhadap kebijaksanaan atau kebijaksanan yang

berlaku, seperti:
16

a. Menerima, menganalisis dan mengkaji berbagai

pembaharuan pendidikan
b. Berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan

kondisi pendidikan yang ada.


c. Menguasai dan intropeksi diri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa

kedisiplian dan segala peraturan yang ada di sekolah akan

membentuk kedisiplinan diri kepada setiap siswa tanpa

aturan tertulis. Sehingga kapanpun dan dimanapun dia

berada maka disiplin akan selalu tertanam pada pribadi anak,

karena dengan kesadaran yang timbul dari diri sendirilah

disiplin yang sebenarnya.

2.4.4 Tujuan Disiplin

Tujuan disiplin adalah menjamin adanya pengendalian

dan penyatuan tekad, sikap dan tingkah laku demi kelancaran

dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawab yang

dibebankan kepadanya. Hurlock dalam bukunya

“Perkembangan Anak”, menyatakan bahwa tujuan disiplin

adalah membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia akan

sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok

budaya, tempat individu itu diidentifikasikan.


17

Gunarsa (1992:137) mengemukakan bahwa tujuan

penegakan disiplin di sekolah adalah:

a. Meresapkan pengetahuan dan dan pengertian sesuai

antara lain mengenai hak untuk orang lain.

b. Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankan

kewajiban dan secara langsung mengerti laranga-

larangan.

c. Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk.

d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu

tanpa merasa terancam oleh hukuman.

e. Mengorbankan kesenangan seniri tanpa peringatan dari

orang lain.

Berdasarkan tujuan yang dikemukakan tersebut dapat

dipahami tujuan dari kedisiplinan untuk memberikan sebuah

dukungan kepada siswa agar berperilaku sesuai dengan

norma-norma dan nilai-nilai yang telah ditentukan. Dalam

rangka menjadikan pribadi yang berpengaruh positif untuk

dirinya sendiri dan lingkungan, baik itu lingkungan keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara.

2.4.5 Macam-Macam Disiplin


18

Pendidikan memiliki peranan penting dalam

mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas

termasuk dalam mengembangkan sikap kedisiplinan, untuk

menjaga tetap berlakunya sebuah peraturan maka diperlukan

kedisiplinan dari semua individu di dalam lingkungan

tertentu. Menurut Prijodarminto (1992:25) disiplin dapat

dibedakan sebagai beikut:

a. Disiplin pribadi merupakan sebuah perwujudan

disiplin yang lahir dari kepatuhan yang mengatur

perilaku individu.

b. Disiplin kelompok merupakan perwujudan disipin

lahir dari sikap taat patuh terhadap aturan-aturan

hukum dan norma-norma yang berlaku pada kelompok

atau bidang-bidang kehidupan manusia.

c. Disiplin nasional yakni wujud disiplin yang lahir

dari sikap patuh yang ditunjukan oleh seluruh lapisan

masyarakat terhadap aturan-aturan, nilai yang berlaku

secara nasional.

Berdasarkan pendapat di atas, maka disiplin

merupakan sebuah implementasi atau pembuktian dari

perilaku atau sikap yang ditunjukan seseorang dalam


19

mentati sebuah peraturan yang telah ditetapkan. Misalnya

seorang siswa yang menjadi anggota dan mengikuti

kegiatan organisasi disekolah maka ia pun harus mengikuti

peraturan-peraturan yang telah berlaku dan ditetapkan

dalam organisasi tersebut. Disiplin bisa diartikan sebagai

sesuatu yang telah menjadi budaya dalam arti semua

orang telah menanamkan sikap patuh, taat, tertib pada

peraturan yang berlaku di wilayah atau lingkungan

tersebut.

Berdasarkan definisi di atas, dapat dipahami bahwa

disiplin moral yang didasari rasa penuh dengan rasa

tanggung jawab dari diri seseorang dapat menimbulkan

akibat yang akan dirasakan oleh seseorang yaitu mereka

akan senantiasa berperilaku taat dan patuh serta

berperilaku sesuai dengan peraturan yang berlaku di

masyarakat meskipun di bawah kendali seseorang yang

menanamkan perasaan tersebut.

2.4.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin

Terbentuknya disiplin diri sebagai tingkah laku yang berpola dan teratur

dipengaruhi oleh dua faktor berikut, antara lain:


a. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri anak.

Menurut Ulwan (2012:126) dukungan dari lingkungan dinilai


20

berpengaruh dalam perkembangan karakter anak yang dimaksut

daalam hal ini adalah unssur-unsur yang berasal dari luar pribadi yang

dibina, faktor tersebut yaitu:


1) Keadaan keluarga

Keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam

pembinaan pribadi dan merupakan salah satu factor yang sangat

penting. Keluarga yang mempengaruhi dan menentukan

perkembangan pribadi seseorang dikemudian hari. Kelurga dapat

menjadi factor pendukung atau penghambat usaha pembinaan

perilaku disiplin.

Keluarga yang baik adalah keluarga yang menghayati dan

menerapkan norma- norma, moral dan agama yang dianutnya

secara baik. Sikap ini antara lain tanpa dalam kessadaran akan

menghayati norma- norma yang berlaku dalam masyrakat Dalam

hal ini orang tua memegang peran penting bagi perkembangan

disiplin dari anggota- anggota dalam keluarga.

2) Keadaan lingkungan sekolah

Pembinaan dan pendidikan disiplin disekolah ditentukan

oleh keadaan sekolah tersebut. Keadaan sekolah dalam hal ini

adalah ada tidaknya sarana- sarana yang diperlukan bagi

kelancaran proses belajar mengajar ditempat tersebut. Dan yang

termasuk dalam sarana tersebut antara lain seperti gedung


21

sekolah dengan segala perlengkapanya, pendidikan atau

pengajaran, serta sarana- sarana pendidikan lainnya.

3) Keadaan masyarakat

Masyarakat sebagai suatu lingkungan yang lebih luas dari

pada keluarga dan sekolah, yang juga tutut menentukan berhasil

tidaknya pembinaan dan pendidikan disiplin diri. Suatu keadaan

tertentu dalam masayrakat dapat menghambat atau

memperlancar terbentuknya kualitas hidup tersebut.

b. Faktor intern, yaitu unsur- unsur yang berasal dari dalam diri

individu. yang dalam hal ini keadaan fisik dan psikis pribadi tersebut

mempengaruhi unsur pembentukan disiplin dalam diri individumenurut

Syafaat (2008:61)
1) Keadaan fisik

Individu yang sehat secara fisik atau biologis akan dapat

menunaikan tugas- tugas yang ada dengan baik. Dengan penuh

vitalis dan ketenangan, ia mampu mengatur waktu untuk

mengikuti bergagai cara atau aktivitas secara seimbang dan

lancer. Dalam situasi semacam ini, kesadaran pribadi yang

bersangkutan tidak akan terganggu, sehingga ia akan menaati

norma- norma atau peraturan yang ada secara bertanggung jawab.

2) Keadaan psikis
22

Keadaan fisik seseorang mempunyai kaitan erat dengan

keadaan batin aatau psikis seseorang tersebut. Karena hanya

orang- orang normal secara psikis atau mental yang dapat

menghayati norma- norma yang ada dalam masyrat dan keluarga.

Di samping itu, terdapat beberapa sifat atau sikap yang menjadi

peenghalan usaha pembentukan perilaku disiplin dalam diri

individu. Sepeti sifat perasaaan sedih, perasaan rendah diri.

Fakor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan dalam hal ini

yaitu eksternal, yang meliputi keluarga, lingkungan sekolah, dan

masyarakat, serta factor internal antara lain yaitu keadaan fisik

dan psikis. Sikap disiplin bukan sikap yang muncul dengan

sendirinya, maka agar seorang anak dapat bersikap disiplin

diperlukaan adanya pengarahan dan bimbingan. Adapun factor-

faktor yang mempengaruhi dan membentuk disiplin individu

menurut Tu’u (2004:48-49) yaitu:

a) Kesadaran diri
Sebagai pemehamn diri bahwa disiplin dianggap penting

bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran

diri ini menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya

kedisiplinan.
b) Hukuman
23

Sebagai upaya untuk mengadarkan, mengoreksi, dan

meluruskan yang salah sehingga kembali pada perilaku yang

sesuai dengan harapan


c) Teladan
Teladan yang ditunjukan guru sangat berpengaruh terhadap

disipin para siswa. Dalam disiplin belajar, siswa akan lebih

muda meniru apa yang yang mereka lihat sebagai teladan dari

pada dengan apa yang mereka dengar. Faktor yang diuraikan

diatas mempuyai pengaruh yang besar terhadap sikap

kedisiplinan siswa.

Maka dari itu diperlukan kerja sama yang kuat dari

semua elemen terkait untuk membentuk dan mengembangkan

sikap disiplin siswa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang

membentu keluarga diharapkan dapat berperaan aktif, kreatif,

daan invaatif dalam pendidikan anak. Adapun dalam lingkungan

keluarga dan masyarakat diharapkan juga untuk mampu

meneruskan atau mendukung upaya- upayaayang dilakukan

sekolah dalam membentuk karakter disiplin peserta didik.

2.4.7 Indikator Disiplin

Fathurrohman (2013:128) mendeskripsikan perilaku

seseorang yang dapat dikatakan berdisiplin adalah sebagai

berikut:
24

a. Biasa mengerjakan sesuatu secara tertib


b. Memanfaatkan waktu untuk melakukan kegiatan

positif
c. Belajar secara teratur dan selalu mengerjakan

sesuatu dengan penuh tanggungjawab


d. Selalu belajar dan bekerja keras
e. Selalu melakukan pekerjaan dengan rasa penuh

tanggung jawab dan teratur.


f.Selalu mengetahui segala peraturan dan mematuhi tata

tertib dalam lingkungan pergaulan sosial


g. Biasa menjaga ketertiban umum dan tata

pergaulan secara bertanggung jawab


h. Selalu mematuhi norma-norma yang berlaku

disekolah, lingkungan keluarga, maupun masyarakat

untuk menjaga keutuhan hubungan sosial.


i.Selalu menghargai waktu
j.Selalu aktif melakukan kegiatan-kegiatan positif
k. Biasa bekerja secara tuntas dan bertanggung

jawab
l.Biasa mematuhi tata tertib
m. Menjaga ketertiban umum dan lingkungan

keluarga
n. Biasa bekerja keras dan penuh rasa

tanggungjawab
o. Selalu menghindari sikap untuk mengabaikan

aturan.
Berdasarkan deskripsi perilaku disiplin di atas, dapat

disimpulkan indikator- indiator karakter disiplin siswa yang

menjadi fokus dalaam penelitian ini adalah sebagai berikut:


25

a) Datang kesekolah tepat waktu dan pulang sesuai

jadwal yang ditetapkan sekolah.


b) Memakai seragam sesuai aturan
c) Menjaga kebersihan, kerapian, dan ketertiban

kelas
d) Menghormati dan menghargai semua warga

sekolah

2.5 Guru PPKn dengan Pengembangan Karakter Disiplin

Di lingkungan sekolah sebuah peraturan tata tertib jelas

merupakan hal penting sebagai aspek yang mendukung

dalam tercapainya tujuan belajar. Namun hal ini kadang

masih dijadikan hal yang sepele oleh sebagian siswa di

sekolah. Siswa cenderung melakukan pelanggaran tata tertib

sekolah. Tingginya sebuah pelanggaran kedisiplinan dan

tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa maka upaya dari

seorang guru sangatlah penting untuk lebih meningkatkan

rasa taat, patuh, dan kesadaran dari para siswa Dalam UU

nomor 14 tahun 2005:

“menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional


dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
26

Berdasarkan pernyataan di atas, maka tugas seorang

guru bukan hanya mengajar atau memberikan materi ketika

proses pembelajaran tetapi tugas guru juga sebagai pendidik,

pembimbing, yang juga mengarahkan siswa kepada perilaku

yang lebih baik lagi termasuk berperilaku dalam hal

mematuhi tata tertib di sekolah. Guru juga dituntut untuk

dapat mengembangkan dan mengaplikasikan sejumlah nilai-

nilai yang berhubungan dengan peraturan tata tertib sekolah

yang menjadi salah satu tujuan dari pengajaran di sekolah

agar setiap siswa menyadari akan pentingnya sikap

kedisiplinan dan tanggung jawab. Dalam kaitannya dengan

tugas guru PKn dalam KTSP dan PPKn dalam kurikulum 2013

Somantri (1976:35) mengungkapkan bahwa:

“Guru PPKn harus banyak berusaha agar siswa-siswanya


mempunyai sikap yang baik, kecerdasan yang tinggi serta
keterampilan yang bermanfaat. Oleh karena itu, guru PKn
harus dapat memanfaatkan fungsinya sebagai penuntun
moral, sikap serta memberi dorongan kearah yang lebih
baik.”

Berdasarkan pendapat tersebut, maka tugas utama

guru PKn istilah dalam KTSP 2006 dan PPKn dalam kurikulum

2013 adalah sebagai orang yang menuntut moral, sikap dan

memberi dorongan untuk siswa kearah yang lebih baik


27

terutama dalam hal mentaati perilaku disiplin dan tanggung

jawab di kelas. Kedisiplinan dan tanggung jawab siswa di

sekolah harus dibina dengan baik agar siswa memiliki

karakter yang berdisiplin dan tanggung jawab ketika di

sekolah maupun di lingkungan tempat ia tinggal. Maka dari

itu guru sebagai pengajar, pendidik, pembimbing dan

pembina harus menanakan nilai-nilai tentang kedisiplinan dan

tanggung jawab itu kepada siswa. Menurut Lickona

(2012:112) guru memiliki kekuatan untuk menanamkan suatu

nilai-nilai dan karakter pada siswa yaitu :

1. Guru dapat menjadi seorang penyayang yang

efektif, menyayangi dan menghormati murid-murid,

membantu mereka meraih sukses di sekolah,

membangun kepercayaan diri mereka, dan membuat

mereka mengerti apa itu moral dengan melihat cara

guru mereka memperlakukan mereka dengan etika

yang baik.

2. Guru dapat menjadi seorang model, ysitu orang-

orang yang beretiak yang menunjukanrasa hormat dan

tanggung jawabnya yang tinggi, baik di dalam maupun

di luar kelas. Guru pun dapat memberi contoh dalam


28

hal-hal yang berkaitan dengan moral berserta

alasannya, yaitu dengan cara menunjukkan etikanya

dalam bertindak di sekolah dan di lingkungannya.

3. Guru dapat menjadi mentor yang beretika,

memberikan instruksi moral dan bimbingan melalui

penjelasan, diskusi di kelas, bercerita, pemberian

motivasi personal, dan memberikan umpan balik yang

kolektif ketika ada siswa yang menyakiti temannya atau

menyakiti diriya sendiri.

Dengan demikian hubungan antara guru PPKn dengan

mengembangkan karakter disiplinan dan religius tentu sangat

berkaitan, mengingat guru PPKn merupakan unsur terpenting

dalam pendididkan di sekolah. Guru yang seharusnya pandai,

bijaksana, memiliki sikap positif dan mampu memberikan

contoh teladan yang baik untuk siswa dalam membimbing

dan membina terhadap pelajaran yang diberikannya ketika

proses pembelajaran berlangsung,bahkan guru PPKn

merupakan guru yang mendapatkan tugas untuk

membangun karakter pada diri siswanya.


29

Menurut Lickona (2012:112) mengungkapkan bahwa

guru dapat melakukan latihan disiplin moral yang meliputi

empat hal yaitu sebagai berikut:

a) Mereka merencanakan kebijakan rasa moralitas

mereka, yaitu hak dan kewajiban mereka untuk

mengajarkan rasa hormat dan tanggung jawab kepada

siswa, serta menjaga mereka menjadi dapat

diperhitungkan ke dalam standar-standar perilaku

b) Pendekatan disiplin mereka, hrus meliputi

pengaturan peraturan, sebagai bagian persiapan dari

sesuatu yang lebih besar, usaha-usaha yang nyata

untuk mengembangkan komunitas moral yang baik di

dalam kelas.

c) Mereka harus membangun dan menjalankan

konsekuensi di jalur pendidikan, yaitu seseorang atau

sistem yang dapat membantu para siswa menghargai

tujuan-tujuan dari sebuah peraturan, membuat

amandemen (batasan) dalam pencegahan sebuah

penyimpangan, dan mengemban tanggung jawab

dalam mengembangkan perilaku mereka.


30

d) Mereka harus menyampaikan rasa peduli dan

hormat bagi setiap individu siswa dengan mencoba

mencari penyebab masalah disiplin dan senuah solusi

yang dapat menolong para siswa menjadi seseorang

yang sukses, serta menjadi seorang anggota yang

bertanggung jawab di dalam komunitas kelas.

Berdasarkan uraian di atas, maka seorang guru PPKn

harus dapat melatih setiap siswa dengan merencanakan

berbagai kebijakan di kelas yang berhubungan dengan hak

dan kewajiban yang dimiliki oleh siswa, kemudian guru

PPKn melakukan pendekatan mengenai kedisiplinan dan

tanggung jawab di kelas, maupun diluar kelas agar siswa

lebih menyadari tentang pentingnya mematuhi kedisiplinan

dan melaksanakan tanggung jawab di kelas maupun di

lingkungan sekolah.

BAB III
31

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang di gunakan adalah kualitatif. Menurut

Bodgan dan Biklen (1982) dalam Sugiyono (2017:13), penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang di lakukan pada kondisi yag alamiah dan penelitian

ini lebih bersifat deskriptif, karena data-data yang terkumpul berbentuk kata-kata

atau gambar, sehigga tidak menekankan pada angka.

Jadi metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang

fakta – fakta yang ada dilapangan, yakni mengenai peran guru PPKndalam

internalisasi nilai karakter disiplin siswa Di SMPN 1 Lingsar. Peneliti

menggunakan metode deskriptif dikarenakan data – data yang dikumpulkan

berupa kata – kata gambar, dan bukan angka – angka.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini akan mendeskripsikan

secara rinci tentang bagaimana peran guru PPKn dalam internalisasi nilai

karakter disiplin siswa di SMPN 1 lingsar dan apa saja faktor pendukung dan

penghambat peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa di

SMPN 1 Lingsar.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


32

Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 lingsar yang berlokasi di jln.

Gola Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.Waktu di laksanakan pada

bulan Agustus - September Tahun ajaran 2019/2020


3.3 Subyek dan Informan Penelitian
1.Subyek Penelitian

Menurut Sugiyono (2015:64) “Subyek penelitian adalah individu atau

pihak-pihak terkait yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.

Maka dapat dipahami bahwa subjek penelitian adalah pihak-pihak yang akan

diteliti sesuai dengan permasalahan pada penelitian. Berdasarkan pengertian

subjek di atas, maka yang menjadi subjek dalam penelitian iniadalah pelaku

yang ada dan berperan sesuai dengan sasaran tujuan penelitian yaitu Guru

PPKndi SMPN 1 Lingsar.

2.Informan

Menurut Spradley dalam Jannah (2008:33) Informan adalah seseorang

pembicara asli atau orang yang di perkirakan menguasai dan memahami data

informan ataupun fakta dari suatu obyek penelitian. Berdasarkan pendapat di

atas maka yang menjadi subyek penelitian dalam hal ini yaitu: (1) Kepala

Sekolah, (2) Waka Bidang Kesiswaan. Selain informan- informan di atas,

dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan informan siswa. Dalam

penentuan siswa sebagai informan, peneliti menggunakan teknik purposive

sampling dengan kriteria (1) Siswa mendapat predikat terbaik di kelasnya

(rangking 1) dan (2) siswa tersebut di ajar oleh tenaga pendiidk atau guru

yang bersangkutan (3) Siswa yang sering melanggar aturan sekolah


33

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam Mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik sebagai

berikut: Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneiliti untuk mengumpulkan dan memperoleh data yang dibutuhkan dalam

penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi

partisipasi pasif. Jadi dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan yang

akan di amati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Oleh karena

itu dalam penelitian ini peneliti akan mengobservasi bagaimana peran guru

PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar dan

apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru PPKn dalam

internalisasi nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar.

Berdasarkan pendapat tersebut peneliti akan

menggunakan observasi partisipasi dimana seorang peneliti

terlibat dengan kegaiatan yang dilakukan orang yang sedang

diamati oleh peneliti, ini dilakukan untuk melengkapi dan

memperkuat data-data yang diperoleh dari wawancara,

selama penelitian berlangsung.


34

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara jenis

in-dept intervie atau wawancara mendalam. Teknik ini di pilih karena peneliti

ingin menggali permasalahan secara lebih terbuka. Permasalahan yang di

maksud dalam hal ini yaitu peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar dan apa saja faktor pendukung dan

penghambat peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa

di SMPN 1 Lingsar.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2017:240) dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu, dimana dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau

karya monumental dari seseorang. Dengan domentasi, peneliti dapat

memperkuat data-data yang di peroleh. Dokumentasi dalam penelitian ini

antara lain RPP Guru, tata tertib sekolah yang menjadi obyek penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan (Sugiyono, 2015:244) “Analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan ditemuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis

data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam


35

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain”.

Menurut Sugiyono (2015:247-252) ada tiga tahapan dalam melakukan

analisis data kualitatif, yaitu:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Mereduksi data akan memudahkan peneliti

dalam mendapatkan gambaran informasi yang lebih jelas. Hal ini untuk

mengetahui apakah peneliti akan melanjutkan atau menyudahi penggalian

informasi.

Data yang akan di reduksi (rangkum) meliputi data-data hasil

wawancara mengenai peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar dan apa saja faktor pendukung dan

penghambat peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin

siswa di SMPN 1 Lingsar.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

data. Dalam penelitian ini, penyajian data merupakan data hasil akan di

sajikan secara naratif, dan akan di perolehdata yang rinci mengenai upaya

guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter siswa di SMPN 1 Lingsar


36

dan apa saja faktor pendukung dan penghambat upaya guru PPKn dalam

internalisasi nilai karakter disiplin dan religius siswa di SMPN 1 Lingsar.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)

Kesimpulan yang ditemukan dalam penelitian kualitatif

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan

dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebenarnya masih

tidak jelas atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi terang atau jelas,

dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori”

Dalam penelitian ini, Penarikan kesimpulan merupakan gagasan

akhir yang tercapai dan dijabarkan dalam bentuk teks naratif atau

deskriptif dan selanjutnya di rumuskan kesimpulannya.Dengan

demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin

dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak

awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam

penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah peneliti berada dilapangan.

Kesimpulan yang ditarik segala diverifikasi dengan cara

melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat

catatan agar memperoleh pemahaman yang lebih tepat.


37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Profil SMPN 1 Lingar

Berikut ini identitas sekolah di SMPN 1 Lingsar :

Nama Sekolah : SMPN 1 Lingsar

Alamat Sekolah : Jalan Gora II Lingsar

Status Sekolah : Negeri

NPSN : 50200334

Kode Pos : 83124

SMPN 1 Lingsar memiliki luas tanah sebesar 15.486 m2 dengan

rincian luas lahanbangunan 2131,107 m2, luas lahan tanpa bangunan yaitu

13936 m2,dengan rincian yaitu Lapangan basket 504 m2, lapangan volley 396

m2, lompat jauh 25 m2, halaman/taman 7074 m2, dan kebun atau sawah 5937

m2. Sekolah ini memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Koperasi

Sebelah Selatan : Sawah


38

Sebelah Timur : Perumahan Penduduk

Sebelah Barat : Sawah

4.1.2 Struktur Organisasi Sekolah

Organisasi Sekolah merupakan tempat berkumpulnya orang-orang

untuk melakukan kerja sama guna mencapai tujuan yang terdiri dari

komponen - komponen tertentu. Adapun tugas, fungsi, dan wewenang dari

masing-masing komponen dalam struktur organisasi SMPN 1 Lingsar adalah

sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manager,

administrator, dan supervisior:

1) Kepala sekolah selaku edukator

Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

mengajar secara efektif dan efisien.

2) Kepala sekolah selaku manager mempunyai tugas sebagai

berikut: a) Menyusun perencanaan;b) Mengoperasikan kegiatan, c)

Mengarahkan kegiatan; d) Mengkoordinasikan kegiatan e)

Melaksanakan pengawasan; f) Melaksanakan evaluasi terhadap

kegiatan, g) Menentukan kebijaksanaa, h) Mengadakan rapat, i)

Mengambil keputusan; j) Mengatur proses belajar mengajar, k)

Mengatur administrasi,
39

3) Kepala sekolah selaku Administrator bertugas

menyelenggarakan administrasi berupa a) Perencanaan, b)

Pengorganisasian, c) Pengawasan, d) Kurikulum,e) Kesiswaan, f)

Ketatausahaan, g) Ketenangan, h) Kantor, i) Keuangan, (j)

Perpustakaan, (k) Laboratorium, (l) Ruang Keterampilan, (m)

Bimbingan Konseling, (n) UKS, (o) OSIS, (p) Serbaguna, q) Media, r)

Gudang

4) Kepala sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan

supervisi mengenai : a) Proses belajar mengajar. b) Kegiatan BK, c)

Kegiatan Ekstar Kulikuler, d) Kegiatan Ketatausahaan, e) Kegiatan

kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait, (f) Sarana dan

Prasarana, (g) Kegiatan OSIS

b. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah bertugas mambantu Kepala Sekolah dalam

kegiatan - kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun perencanaan, membuat

program kegiatan dan pelaksanaan program; 2) Pengorganisasian; 3)

Pengkoorganisasian ; 4) Pengawasan ; 5) Penilaian; 6) Identifikasi dan

pengumpulan data ; 7) Pengarahan ; 8) Ketenagaan ; 9) Penyusunan

laporan

Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam

urusan sebagai berikut :


40

1) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bertugas: : a)

Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan ; b) Menyusun

pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran ; c) Mengatur penyusunan

program pengayaan (program semester, program satuan pelajaran dan

persiapan mengajar,penjabaran dan penyesuaian kurikulum ; d)

Mengatur pelaksanaan kegiatan kulikuler dan ekstrakulikuler ; e)

Mengatur pelaksanaan program penilaian/kriteria kelas, kriteriaan,

kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian raport

dan STTB; f) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan

pengajaran; g) Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar ; h) Mengatur perkembangan MGMP dan koordinator Mata

Pelajaran; i) Mengatur mutasi siswa, j) Melakukan supervise

administrasi dan akademis; k) Menyusun laporan.

2) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan bertugas: a)

Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling ; b)

Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 6 K(keamanan,

kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan) ;

c) Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi

keperamukaan, PMR, KIR, UKS, patrol keamanan, paskibra ; d)

Mengatur program pesantren kilat ; e) Menyusun dan mengatur

pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah ; f) Menyelenggarakan


41

cerdas cermat, olahraga prestasi ; g) Menyeleksi calon untuk

diusulkan mendapat beasiswa ;

c. Kepala Tata Usaha

1) Melaksanakan ketatausahaan sekolah; 2) Melaksanakan

pengelolaan administrasi keuangan sekolah serta pengurusan

administrasi ketenagaan dan siswa; 3) Menyiapkan penyusunan

program kerja tata usaha sekolah sebagai bahan penyusunan program

kerja UPT (unit pelayanan teknis) ; 4) Melaksanakan pengadaan

sarana belajar siswa;

d. Guru

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien,

yang meliputi: 1) Membuat perangkat program pengajaran; 2) Program

tahunan; 3) Program semester; 4) Rencana pelaksanaan pembelajaran ; 4)

LKS, dll; 5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran; 6) Melaksanakan

kegiatan penilaian proses belajar, ualngan harian, ulangan Mid Semester,

dan Ulangan Semester, serta Ujian Akhir; 7) Melaksanakan analisis hasil

ulangan harian; 8) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan

pengayaan; 9) Mengisi daftar nilai siswa; 10) Melaksanakan kegiatan

membimbing siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar; 11)


42

Membuat alat pelajaran / alat peraga; 12) Melaksanakan tugas tertentu di

sekolah, dll.

e. Wali Kelas

Wali kelas adalah seorang guru yang diberikan tugas dan tanggung jawab

khusus untuk membimbing siswa dalam satu kelas agar siswa lebih

kerarah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan siswa di sekolah. Ada pun

tugas-tugas tersebut adalah 1) Mengisi daftar hadir kelas; 2)Membentuk

pengurus kelas; 3)Memeriksa daftar hadir; 4) Mengontrol kehadiran siswa

dalam upacara bendera atau kegiatan lainnya; 5) Memberikan dan

menerima informasi dari guru-guru tentang siswa-siswa yang perlu

diperhatikan secara khusus yang perlu diketahui dalam pembinaan siswa;

6) Mengumpulkan nilai siswa dari setiap guru mata pelajaran; 7) Mengisi

buku raport siswa

f. Komite sekolah

Komite ini sebagai salah satu bentuk hubungan antara pihak sekolah

dengan orang tua/wali siswa-siswi dan lingkugan sekitarnya.

Keanggotaan dari komite ini berasal dari perwakilan orang tua/wali

murid, tokoh masyarakat, tokoh agama yang berada di lingkugan sekitar

sekolah. Sekolah bersama dengan komite ini menetapkan segala

kebijakan yang berkaitan dengan jumlah uang sekolah oleh orang tua/wali

murid yang harus dibayarkan pada periode tertentu, atau segala kegiatan
43

yang dapat menunjang perkembangan sekolah tersebut kearah yang lebih

baik.

g. Tata Usaha

Mempunyai tugas melaksanakan ketatatusahaan sekolah dan bertanggung

jawab dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a) Menyusun program

kerja tata usaha sekolah, b) Pengelolaan keuangan sekolah, c) Pengurusan

administrasi ketenagaan dan siswa, d) Pembinaan dan pengambangan

karir pegawai tata usaha sekolah, e) Menyusun administrasi perlengkapan

sekolah, f) Menyusun dan menyajikan data sekolah, g) Mengkoordinasi

dan melaksanakan 7K, h) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan

pengurusan ketatausahaan secara berkala.

h. Siswa

Mempunyai tugas dan kewajiban untuk belajar dan mematuhi segala tata

tertib yang berlaku di sekolah.

i. Administrasi Sekolah

Salah satu komponen penting yang sangat menentukan keberhasilan suatu

sekolah adalah pengelolaan administrasi sekolah yang baik dan teratur.

Komponen-komponen administrasi pendidikan di SMPN 1 Lingsar adalah

sebagai berikut:

1) Administrasi Kurikulum

a) Menyusun program tahunan dan semester


44

b) Menyusun jadwal pelajaran

c) Evaluasi program pengajaran

2) Administrasi Sekolah

a) Penerimaan siswa baru

b) Bimbingan kepada siswa guru

c) Pengelolaan kelas

d) Mengatur kegiatan OSIS

e) Pengelolaan data tentang siswa

3) Administrasi ketata-usahaan

a) Kegiatan administrasi surat menyurat

4) Administrasi keuangan yang meliputi buku-buku penerimaan

siswa, BP3 dan daftar penerimaan gaji guru.

5) Administrasi sarana dan prasarana

6) Administrasi material, yang meliputi alat-alat perlengkapan

dan alat-alat pelajaran

7) Administrasi laboratorium, meliputi pemeliharaan alat-alat dan

bahan praktikum.

8) Administrasi hubungan masyarakat/orang tua murid dengan

sekolah, memelihara hubungan yang baik melalui BK, serta

pemeliharaan hubungan dengan pemerintah.

4.1.3 Tata Tertib Sekolah


45

Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMPN 1

Lingsar, terdapat tata tertib yang harus dipatuhi baik untuk guru maupun

untuk siswa. Secara rinci mengenai tata tertib yang ada di SMPN 1Lingsar

sebagaimana terlampir.Tata tertib di SMPN 1 Lingsar terdiri atas :

a. Tata Tertib Siswa

b. Tata Tertib Sekolah

1. Sarana dan Prasarana

Guna menunjang kelancaran proses pembelajaran, SMPN 1 Lingsar

mempunyai beberapa fasilitas yang sudah ada sejak awal sekolah dibangun.

Berikut beberapa fasilitas yang dimiliki oleh SMPN 1 Lingsar.

Tabel 1: Daftar sarana dan prasana fasilitas sekolah SMPN 1 Lingsar


1.1 Data Ruang Belajar
No Jenis Ruangan Jumla Luas Kondisi
h
1 Ruang Kelas 15 718,685 Baik
m2
2 Perpustakaan 1 89,91 m2 Baik
3 Laboratorium IPA 1 128,31 m2 Baik
4 Ruang Komputer 1 18,9 m2 Kurang
Baik

1.2 Data Ruang Kantor


No Jenis Ruangan Jumlah Luas Kondisi
1 R. Kepala Sekolah 1 28,530 m2 Baik
2 R. Guru 1 117 m2 Baik
3 R. TU 1 61,74 m2 Baik
1.3 Data Ruang Penunjang
46

No Jenis Ruangan Jumlah Luas Kondisi


1 R. Multimedia 1 72,708 m2 Baik
2 R. BK/BP 1 23,310 m2 Baik
3 R. Osis/UKS 1 21 m2 Baik
4 R. Kopsis 1 28 m2 Baik
5 R. Data 1 24.9 m2 Baik
6 R. Gudang TU 1 9.6 m2 Baik
7 R.Gudang Keterampilan 1 27 m2 Baik
8 Kantin 1 30 m2 Baik
9 Rumah Jaga 1 38 m2 Baik
10 Mushalla 1 101 m2 Baik
11 WC Guru 1 6 m2 Baik
12 WC TU 1 9,292 m2 Baik
13 WC Siswa I 1 9,292 m2 Baik
14 WC Siswa II 1 8,82 m2 Baik
15 WC Siswa III 1 7,92 m2 Baik
1.4 Lapangan olahraga
No Nama Lapangan Jumlah Luas Kondisi
1 Lapangan Basket 1 504 m2 Baik
2 Lapangan Voly 1 396 m2 Baik
3 Lompat Jauh 1 25 m2 Baik

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Deskripsi data hasil penelitian akan disajikan sesuai dengan urutan

masalah yang menjadi fokus penelitian dari hasil pengumpulan data melalui

teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah digunakan oleh

peneliti. Data deskripsi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

4.2.1 Peran Guru PPKn dalam Internalisasi Nilai Karakter Disiplin

Siswa Di SMPN 1 Lingsar

a. Hasil Wawancara
47

Pada bagian ini akan dideskrispsikan hasil wawancara yang

dilakukan peneliti dengan subyek penelitian di SMPN 1 Lingsar. Hasil

wawancara peneliti dengan Subyek 1 dengan inisial F. selaku Guru PPKn

di SMPN 1 Lingsar pada hari senin pukul 09:00 terkait dengan peran guru

PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin beliau mengatakan

bahwa:

“Peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin di


SMPN 1 Lingsar yaitu guru PPKn menyiapkan rancangan
pembelajaran (RPP) dimana dalam rancangan pembelajaran
tersebut sudah ada lembar penilaian sikap disiplin siswa. Terkait
dengan pelaksanaan pembelajaran guru PPKn menggunakan
metode diskusi untuk memperhatikan kedisiplinan siswa saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam hal penilaian, guru
menilai sikap disiplin siswa, dengan menggunakan lembar penilaian
sikap disiplin siswa.seperti guru menilai siswa dalam mentaati tata
tertib sekolah .dan memperhatikan sikap tata kerama siswa baik
dalam sikap maupun tutur kata (Bahasa). selain itu juga guru selalu
datang tepat waktu jika ada jam ngajarnya, memberikan contoh
yang baik kepada siswa seperti mengecek kehadiran, pakaian, dan
kerapian siswa” (Wawancara 26 Agustus 2019)

Hal ini juga diungkapkan oleh Subjek 2 berinisial H selaku guru

PPKn pada hari jumat, beliau mengungkapkan bahwa:

“Dalam perencanaan guru PPKn menyiapkan RPP terlebih


dahulu, karena menurut subyek RPP itu merupakan suatu
rancangan didalam rancangan tersebut terdapat suatu lembar
penilaian sikap disiplin siswa.Pelaksanaan pembelajaran
guru PPKn, menggunakan metode diskusi dan ceramah untuk
melihat dan menilai sikap disiplin siswa pada saat
pembelajaran. Dalam hal Penilaian yang dilakukan oleh guru
dengan menggunakan blangko penilaian sikap disiplin,karena
dengan menggunakan blangko penilaian memudah guru
dalam menilai sikap disiplin tersebut. Terkait dengan itu guru
selalu di akhir pelajaran mengingatkan kepada siswa agar
48

kelas selalu dalam keadaan bersih sebelum jam pulang”


(Wawancara 26 Agustus 2019)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan subyek penelitian,

dapat disimpulkan bahwa, peran guru PPKn dalam internalisasi nilai

karakter disiplin siswa yaitu pertama: guru menyiapkan rancangan

pembelajaran dimana didalam Rancangan tersebut sudah ada lembar

penilaian,kedua guru PPKn menggunakan metode pembelajaran seperti

diskusi didalam kelas serta memperhatikan kedisiplinan siswa,ketiga

penilaian, guru menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan

untuk menilai karakter disiplin.

Sejalan dengan itu, Hasil wawancara bersama informan 1 bapak

(M) selaku kepsek pada hari Kamis pukul 08:30, beliau mengungkapkan

bahwa:

“Perencanaan yang di lakukan yaitu menyusun jadwal jadwal


piket guru kemudian pada waktu MOPDB (Masa Orientasi
Peserta Didik Baru) menjelaskan kepada siswa tentang tata tertib
yang ada di sekolah dan apabila ada siswa yang melanggar
peraturan tersebut maka hukuman yang di berikan berupa
peringatan ke pada siswa agar tidak melanggar peraturan di
sekolah.Terkait dengan karakter disiplin siswa sekarang sudah
mencapai 70 % sudah berjalan dengan baik karena nilai karakter
siswa kemarin kurang disiplin contohnya siswa tidak
mengucapkan salam. Dalam hal penilaian yang di lakukakan
dalah pemantauan dan pengamatan siswa jika sudah ada
perubahan sikapnya berarti penanaman karakter itu berjalan
dengan baik.” (Wawancara 29Agustus 2019)

Hal ini juga diungkapkan oleh informan 2 berinisial (R) selaku

wakasek kesiswaan pada hari rabu, beliau mengungkapkan bahwa:


49

“Peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin yaitu


guru menyiapkan Rancangan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu
dengan di lengkapkan lembar penilaian sikap disiplin. Dalam hal
pelaksanaan pembelajaran guru PPKn seharusnya menggunakan
metode yang cocok dengan karakter disiplin siswa. Penilaian yang
di lakukan oleh guru PPKn untuk menilai sikap disiplin guru dengan
menggunakan lembar penilaian dan guru menilai siswa dalam
mentaati peraturan sekolah. Memberikan nasehat atau sanksi jika
ada siswa yang melanggar peraturan seperti membersihkan sampah
sampah yang ada di lingkungan sekolah” (Wawancara 28 Agustus
2019)

Hal ini juga diungkapkan oleh informan 3 berinisial EL selaku

siswa pada hari selasa, beliau mengungkapkan bahwa:

“Semua tata tertib yang di buat oleh sekolah saya mengusahakan


untuk tidak melanggar peraturan yang di buat sekolah misalnya
hadir di sekolah tepat dan memakai seragam sekolah sesuai dengan
jadwal yang dibuat serta menjaga kebersihan sekolah tidak
membuang sampah sembarangan. (Wawancara 27Agustus 2019)

Hal ini juga diungkapkan oleh informan 4 berinisial AN selaku

siswa pada hari selasa, beliau mengungkapkan bahwa:

“Sejauh ini saya sudah berusaha untuk mentaati peraturan di


sekolah serta menjaga kebersihan di sekolah misalnya masuk
kelas sesuai dengan jadwal sedangkan dalam pelaksanaan
pembelajaran saya merasa sudah baik karena saat pembelajaran
berlangsung kami tidak merasa bosan ”. (Wawancara 27Agustus
2019)
Hal ini juga diungkapkan oleh informan 5 berinisial AD selaku

siswa pada hari selasa, beliau mengungkapkan bahwa:

“Saya sudah berusaha untuk selalu datang tepat waktu sesuai


dengan peraturan tata tertib di sekolah, masukin baju ke dalam
bagi yang laki – laki serta tidak membuang sampah sembarangan
karena di kelas sudah ada tempat yang di sediakan yaitu bak
sampah.” (Wawancara 27Agustus 2019)
50

Hal ini juga diungkapkan oleh informan 5 berinisial AD selaku


siswa pada hari selasa, beliau mengungkapkan bahwa

“Saya sering telat masuk sekolah di karenakan saya tidak


mempunyai kendaraan dan tempat tinggal saya jauh dari sekolah
oleh karena itu saya sering telat masuk sekolah”

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan penelitian,

dapat disimpulkan bahwa, peran guru PPKn dalam internalisasi nilai

karakter disiplin siswa yaitu pertama Perencanaan : guru menyiapkan

Rancangan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu kedua Pelaksanaan

pembelajaran: Dalam hal pelaksanaan pembelajaran guru PPKn

seharusnya menggunakan metode yang cocok ketiga Penilaian: Penilaian

yang di lakukan oleh guru PPKn untuk menilai sikap disiplin guru dengan

menggunakan lembar penilaian dan guru menilai siswa dalam mentaati

peraturan sekolah.

b. Hasil Observasi

Observasi terkait peran guru PPKn dalam internalisasi nilai

karakter disiplin siswa SMPN 1 Lingsar dilakukan pada saat penelitian

berlangsung, yakni dimulai dari tanggal 21 Agustus sampai dengan

tanggal 20 September 2019. Adapun hasil observasi adalah sebagai

berikut:

1) Perencanaan

Perencanaan yang di lakukan oleh SMPN 1 Lingsar yaitu guru PPKn

menyiapkan Rancangan Pembelajaran (RPP), dan perangkat


51

pembelajaran lainnya serta guru juga menyiapkan lembar penilaian

sikap disiplin siswa di dalam rancangan pembelajaran tersebut

sebagai bahan untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran yang

efektif.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru PPKn menggunakan beberapa

metode seperti metode diskusi dan ceramah untuk memperhatikan

kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar berlangsung.

3) Penilaian

Dalam hal penilaian guru PPKn menyiapkan lembar penilaian siswa

( blangko) seperti guru menilai siswa dalam mentaati tata tertib

sekolah, datang tepat waktu dan memperhatikan sikap siswa.

c. Hasil Dokumentasi

Dokumentasi terkait peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplin siswa SMPN 1 Lingsar dilakukan pada saat penelitian

berlangsung, yakni dimulai dari tanggal 21 Agustus sampai dengan

tanggal 22 September 2019. Peneliti melakukan dokumentasi untuk

menemukan data-data dokumen ataupun foto terkait guru PPKn dalam

internalisasi nilai karakter disiplin siswa di sekolah yang dapat


52

memperkuat data hasil wawancara dan observasi yang ada di dalam

penelitian ini. Adapun hasil dokumentasi adalah sebagai berikut:

1) RPP Terlampir

2) Tata Tertib siswa

3) Tata Tertib Sekolah

4) Foto Proses Pembelajaran (Terlampir)

4.2.2 Faktor pendukung dan penghambat peran guru PPKn dalam

internalisasi nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar

a. Hasil Wawancara

Hasil wawancara peneliti dengan Informan 1 dengan inisial (DE).

selaku Kepala Sekolah di SMPN 1 Lingsar pada hari kamis pukul 09:00

terkait dengan peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin

beliau mengatakan bahwa:

“ Faktor Pendukung sebelum masuk pembelajaran guru sudah


berada di kelas datang tepat waktu memberikan contoh yang baik.
guru- guru setiap pagi piket untuk menunjang kedisiplinan siswa.”
Sedangkan Faktor Penghambat: Bentuk perhatian keluarga
terhadap kedisiplinan siswa masih kurang karena orang tua kurang
memperhatikan anaknya yang berhubungan dengan belajar di
sekolah. Banyak yang orang tua yang menganggap bahawa urusan
belajar di sekolah bukan merupakan tugas orang tua melainkan
tugas dan tanggung jawab seorang guru. Rata-rata orang tua siswa
disini broken home jadi banyak yang siswa yang kurang di
perhatikan oleh orang tuanya “(Wawancara 27Agustus 2019)

Hal ini juga diungkapkan oleh subjek 1 (DR) selaku guru PPKn

pada hari selasa, beliau mengungkapkan bahwa:


53

“Faktor pendukung yaitu Guru datang tepat waktu sebelum jam


pelajaran di mulai sesuai dengan aturan dan tata tertib guru
sedangkan prasarananya yaitu guru menyiapkan papan informasi
( mading) yang dimana ada tata tertib sekolah, tata tertib siswa
agar semua siswa mematuhi tata tertib yang di buat oleh sekolah”.
Faktor Penghambat yaitu Bentuk kerja sama orang tua siswa
dengan guru masih kurang karena orang tua masih kurangnya
bentuk perhatiannya terhadap anaknya karena bekerja di luar
negeri ( TKW)”. (Wawancara 28Agustus 2019)

Hal ini juga di ungkapkan oleh informan 3 berinisial EL selaku

siswa pada hari selasa beliau mengungkapkan bahwa:

“Faktor pendukung guru disini selalu datang tepat waktu sebelum


jam pelajaran di mulai sehingga ketika jam pelajaran di mlai
siswa sudah tidak ada yang berada di luar kelas.” Sedangkan
faktor penghambat sebenarnya tidak setiap waktu saya datang
terlambat, karena terkadang saya harus menjemput teman terlebih
dahulu”.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan subyek dan

informan diatas, dapat di simpulkan bahwa yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat internalisasi nilai karakter disiplin adalah

sebagai berikut:

1) Faktor Pendukung

Dalam hal ini faktor pendukung yaitu guru selalu datang tepat

waktu sebelum jam pelajaran di mulai sehingga itu menunjang ke

disiplinan siswa ketika jam pelajaran di mulai guru selalu

mempastikan siswanya sudah berada di kelas.

2) Faktor penghambat
54

a) Faktor Keluaraga: Kurangnya bentuk perhatian orang tua

terhadap anaknya karena ada beberapa orang tua dari siswa yang

bekerja ke luar negeri (TKW/TKI) sehingga mengakibatkan

kurangnya disiplin pada siswa tersebut.

b) Faktor Pergaulan

Faktor pergaulan siswa dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa,

salah satunya ketika ada siswa yang mengikuti temannya bolos

atau datang terlambat.

b. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti menemukan bahwa

terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

prinsip penyelengaraan pendidikan di SMPN 1 Lingsar. Faktor-faktor

tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Faktor Pendukung
guru selalu datang tepat waktu sebelum jam pelajaran di mulai

sehingga itu menunjang ke disiplinan siswa


2) Faktor Penghambat
Bentuk perhatian keluarga terhadap kedisiplinan siswa masih

kurang karena orang tua kurang memperhatikan anaknya yang berhubungan

dengan belajar di sekolah. Banyak yang orang tua yang menganggap

bahawa urusan belajar di sekolah bukan merupakan tugas orang tua

melainkan tugas dan tanggung jawab seorang guru. Rata-rata orang tua
55

siswa disini broken home jadi banyak yang siswa yang kurang di perhatikan

oleh orang tuanya

c. Hasil Dokumentasi

Dokumentasi terkait faktor pedukung dan penghambat pelaksanaan

prinsip penyelenggaraan pendidikan di SMPN 1 Lingsar dilaksanakan

pada saat penelitian berlangsung, yakni dimulai dari tanggal 21 Agustus

sampai dengan selesai. Peneliti melakukan dokumentasi untuk

menemukan data-data dokumen ataupun foto terkait faktor pendukung

dan peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa yang

dapat memperkuat data hasil wawancara dan observasi yang ada di dalam

penelitian ini. Adapun hasil dokumentasi adalah sebagai berikut:

1) Daftar Sarana dan prasarana di SMPN 1 Lingsar (Terlampir)


2) RPP (Terlampir)
3) Foto proses pembelajaran (Terlampir)
56

BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Peran Guru PPKn dalam Internalisasi Nilai Karakter Disiplin Siswa Di

SMPN 1 Lingsar
Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian dapat di pahami bahwa terdapat

berbagai peran guru PPKn peran yang di maksud sebagai berikut:


1. Pendidik
Guru PPKn mendidik siswa dengan menggunakan 3 hal yaitu

membuat perencanaan, melakukan pelaksanaan pembelajaran dan membuat

format penilaian siswa. Adapun peran Guru PPKn dalam internalisasi nilai

karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar sebagai berikut:


a. Perencanaan

Berdasarkan hasil analisa yang di lakukan oleh peneliti tentang

Perencanaan dalam peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplin siswa di SMPN 1 lingsar. Adapun perencanaan tersebut seperti: 1)

Guru PPKn menyiapkan Rancangan Pembelajaran ( RPP) yang sudah

tertera lembar penilaian sikap disiplin siswa.2) Menyusun jadwal piket

guru kemudian pada waktu MPOPDB ( Masa Orientasi Peserta didik

baru ) menjelaskan kepada siswa dan orang tua siswa tentang tata tertib

yang ada di sekolah. 3) Apabila ada siswa yang melanggar peraturan maka

hukuman yang di berikan berupa peringatan atau nasehat.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Mulyasa (2003: 100), yang

mengklasifikasikan peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter


57

disiplin siswa. Salah satu dari kelasifikasi tersebut yaitu guru atau tenaga

pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan

melakukan pengabdian kepada masyarakat terutam pada pendidik di

perguruan tinggi.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisa yang di lakukan oleh peneliti tentang

Pelaksanaan pembelajaran dalam peran guru PPKn dalam internalisasi

nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 lingsar. Adapun pelaksanaan

pembelajran tersebut seperti: 1) Guru PPKn menggunakan metode diskusi

untuk memperhatikan kedisiplinan siswa saat kegiatan pembelajaran. 3)

Menggunakan metode ceramah untuk melihat dan menilai sikap disiplin

siswa pada saat pembelajaran. 3) Guru PPKn seharusnya menggunakan

metode yang cocok dengan sikap disiplin siswa

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Mulyasa ( 2003: 100), yang

mengklasifikasikan peran guru dalam internalisasi nilai karakter disiplin

siswa. Salah satu dari kelasifikasi tersebut yaitu guru atau tenaga pendidik

merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan


58

melakukan pengabdian kepada masyarakat terutam pada pendidik di

perguruan tinggi

c. Penilaian

Berdasarkan hasil analisa yang di lakukan oleh peneliti tentang

Penilaian dalam peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplin siswa di SMPN 1 lingsar. Adapun penilaian tersebut seperti : 1)

Guru PPKn menilai sikap disiplin siswa dengan mengggunakan lembar

penilaian sikap disiplin siswa seperti guru menilai siswa dalam mentaati

tata tertib sekolah 2) Memperhatikan sikap tata karma siswa baik dalam

sikap maupun tutur kata (bahasa). 3) Pemantauan dan pengamatan siswa

jika sudah ada perubahan sikapnya berarti penanaman karakter itu berjalan

dengan baik.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Mulyasa (2003: 100), yang

mengklasifikasikan peran guru dalam internalisasi nilai karakter disiplin

siswa. Salah satu dari kelasifikasi tersebut yaitu guru atau tenaga pendidik

merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan

melakukan pengabdian kepada masyarakat terutam pada pendidik di

perguruan tinggi.

2. Pembimbing
59

Guru PPKn membimbing agar seluruh siswa tetap berada di jalur yang

tepat selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di jalur yang formal

maupun non formal.

Berdasarkan hasil analisa yang di lakukan oleh peneliti tentang

pembimbing dalam peran guru ppkn dalam internalisasi nilai karakter disiplin

siswa di SMPN 1 lingsar. Adapun perencanaan tersebut seperti:

a. Kegiatan rutin guru kepada siswa mengecek kehadiran, pakaian, dan

kerapian siswa dimana guru selalu mengecek setiap kegiatan siswa saat

berada di kelas maupun di luar kelas.


b. Di akhir pelajaran guru selalu mengingatkan kepada siswa agar kelas

selalu dalam keadaan bersih sebelum jam pulang.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan menurut (Anonim, 2007: 85)

guru di artikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan

dasar dan pendidikan menengah. Kegiatan rutin yang di lakukan guru

mengembangkan peraturan dan prosedur kegiatan kelompok termasuk

diskusi, menetapkan jadwal kerja siswa, mengatur tempat duduk siswa serta

mencatat kehadiran peserta didik (Mulyasa, 2017:53).

5.2 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Internalisasi Nilai Karakter

Disiplin Siswa Di SMPN 1 Lingsar


60

1. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil analisa yang di lakukan oleh peneliti tentang faktor

pendukung dalam peran guru ppkn dalam internalisasi nilai karakter disiplin

siswa di SMPN 1 lingsar. Adapun faktor pendukung tersebut seperti:

a. Guru selalu datang tepat waktu sebelum jam pelajaran di mulai

sehingga itu menunjang ke disiplinan siswa


b. Guru-guru setiap pagi piket untuk menunjang kedisiplinan

siswa
c. Motivasi orang tua kepada anaknya

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Hal tersebut sejalan

dengan pernyataan Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar

diri anak. Menurut Ulwan (2012:126) dukungan dari lingkungan dinilai

berpengaruh dalam perkembangan karakter anak yang dimaksud daalam

hal ini adalah unsur-unsur yang berasal dari luar pribadi yang dibina,

faktor tersebut yaitu:

d. Keadaan keluarga

Keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam pembinaan

pribadi dan merupakan salah satu factor yang sangat penting. Keluarga

yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan pribadi seseorang

dikemudian hari. Kelurga dapat menjadi factor pendukung atau

penghambat usaha pembinaan perilaku disiplin.

Keluarga yang baik adalah keluarga yang menghayati dan

menerapkan norma- norma, moral dan agama yang dianutnya secara baik.
61

Sikap ini antara lain tanpa dalam kessadaran akan menghayati norma-

norma yang berlaku dalam masyrakat Dalam hal ini orang tua memegang

peran penting bagi perkembangan disiplin dari anggota- anggota dalam

keluarga.

e. Keadaan lingkungan sekolah

Pembinaan dan pendidikan disiplin disekolah ditentukan oleh

keadaan sekolah tersebut. Keadaan sekolah dalam hal ini adalah ada

tidaknya sarana- sarana yang diperlukan bagi kelancaran proses belajar

mengajar ditempat tersebut. Dan yang termasuk dalam sarana tersebut

antara lain seperti gedung sekolah dengan segala perlengkapanya,

pendidikan atau pengajaran, serta sarana- sarana pendidikan lainnya.

f. Keadaan masyarakat

Masyarakat sebagai suatu lingkungan yang lebih luas dari pada

keluarga dan sekolah, yang juga tutut menentukan berhasil tidaknya

pembinaan dan pendidikan disiplin diri. Suatu keadaan tertentu dalam

masayrakat dapat menghambat atau memperlancar terbentuknya kualitas

hidup tersebut.

Faktor intern, yaitu unsur- unsur yang berasal dari dalam diri individu.

yang dalam hal ini keadaan fisik dan psikis pribadi tersebut mempengaruhi

unsur pembentukan disiplin dalam diri individu menurut Syafaat (2008:61)

g. Keadaan fisik
62

Individu yang sehat secara fisik atau biologis akan dapat

menunaikan tugas- tugas yang ada dengan baik. Dengan penuh vitalis dan

ketenangan, ia mampu mengatur waktu untuk mengikuti bergagai cara

atau aktivitas secara seimbang dan lancer. Dalam situasi semacam ini,

kesadaran pribadi yang bersangkutan tidak akan terganggu, sehingga ia

akan menaati norma- norma atau peraturan yang ada secara bertanggung

jawab.

h. Keadaan psikis

Keadaan fisik seseorang mempunyai kaitan erat dengan keadaan

batin aatau psikis seseorang tersebut. Karena hanya orang- orang normal

secara psikis atau mental yang dapat menghayati norma- norma yang ada

dalam masyrat dan keluarga. Di samping itu, terdapat beberapa sifat atau

sikap yang menjadi peenghalan usaha pembentukan perilaku disiplin

dalam diri individu. Sepeti sifat perasaaan sedih, peerasaan rendah diri.

Fakor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan dalam hal ini yaitu

eksternal, yang meliputi keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat, serta

factor internal antara lain yaitu keadaan fisik dan psikis. Sikap disiplin bukan

sikap yang muncul dengan sendirinya, maka agar seorang anak dapat bersikap

disiplin diperlukaan adanya pengarahan dan bimbingan. Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi dan membentuk disiplin individu menurut Tu’u

(2004:48-49) yaitu:

a) Kesadaran diri
63

Sebagai pemehamn diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan

dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran diri ini menjadi motif

sangat kuat bagi terbentuknya kedisiplinan.

b) Hukuman

Sebagai upaya untuk mengadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang

salah sehingga kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.

c) Teladan

Teladan yang ditunjukan guru sangat berpengaruh terhadap disipin para

siswa. Dalam disiplin belajar, siswa akan lebih muda meniru apa yang

yang mereka lihat sebagai teladan dari pada dengan apa yang mereka

dengar. Faktor yang diuraikan diatas mempuyai pengaruh yang besar

terhadap sikap kedisiplinan siswa.

2. Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil analisa yang di lakukan oleh peneliti tentang faktor

penghambat dalam peran guru ppkn dalam internalisasi nilai karakter disiplin

siswa di SMPN 1 lingsar. Adapun faktor penghambat tersebut seperti:

a. Faktor keluarga seperti kurangnya bentuk perhatian orang tua

terhadap anaknya karena sibuk bekerja, dan pada sebagian siswa

dikarenakan mengalami broken home.


2. Faktor pergaulan siswa seperti ketika ada siswa yang mengikuti

temannya datang terlambat ataupun bolos sekolah.


64

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Faktor eksternal adalah faktor

yang datang dari luar diri anak. Menurut Ulwan (2012:126) dukungan dari

lingkungan dinilai berpengaruh dalam perkembangan karakter anak yang

dimaksud daalam hal ini adalah unsur-unsur yang berasal dari luar pribadi

yang dibina, faktor tersebut yaitu:

a. Keadaan keluarga

Keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam pembinaan

pribadi dan merupakan salah satu factor yang sangat penting. Keluarga

yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan pribadi seseorang

dikemudian hari. Kelurga dapat menjadi factor pendukung atau

penghambat usaha pembinaan perilaku disiplin.

Keluarga yang baik adalah keluarga yang menghayati dan

menerapkan norma- norma, moral dan agama yang dianutnya secara

baik. Sikap ini antara lain tanpa dalam kessadaran akan menghayati

norma- norma yang berlaku dalam masyrakat Dalam hal ini orang tua

memegang peran penting bagi perkembangan disiplin dari anggota-

anggota dalam keluarga.

b. Keadaan lingkungan sekolah

Pembinaan dan pendidikan disiplin disekolah ditentukan oleh

keadaan sekolah tersebut. Keadaan sekolah dalam hal ini adalah ada

tidaknya sarana- sarana yang diperlukan bagi kelancaran proses belajar

mengajar ditempat tersebut. Dan yang termasuk dalam sarana tersebut


65

antara lain seperti gedung sekolah dengan segala perlengkapanya,

pendidikan atau pengajaran, serta sarana- sarana pendidikan lainnya.

c. Keadaan masyarakat

Masyarakat sebagai suatu lingkungan yang lebih luas dari pada

keluarga dan sekolah, yang juga tutut menentukan berhasil tidaknya

pembinaan dan pendidikan disiplin diri. Suatu keadaan tertentu dalam

masayrakat dapat menghambat atau memperlancar terbentuknya kualitas

hidup tersebut.

3. Faktor intern, yaitu unsur- unsur yang berasal dari dalam diri individu.

yang dalam hal ini keadaan fisik dan psikis pribadi tersebut mempengaruhi

unsur pembentukan disiplin dalam diri individu menurut Syafaat (2008:61)


a. Keadaan fisik
Individu yang sehat secara fisik atau biologis akan dapat

menunaikan tugas- tugas yang ada dengan baik. Dengan penuh vitalis

dan ketenangan, ia mampu mengatur waktu untuk mengikuti bergagai

cara atau aktivitas secara seimbang dan lancer. Dalam situasi semacam

ini, kesadaran pribadi yang bersangkutan tidak akan terganggu,

sehingga ia akan menaati norma- norma atau peraturan yang ada

secara bertanggung jawab.


b. Keadaan psikis
Keadaan fisik seseorang mempunyai kaitan erat dengan keadaan

batin aatau psikis seseorang tersebut. Karena hanya orang- orang

normal secara psikis atau mental yang dapat menghayati norma-

norma yang ada dalam masyrat dan keluarga. Di samping itu, terdapat
66

beberapa sifat atau sikap yang menjadi peenghalan usaha

pembentukan perilaku disiplin dalam diri individu. Sepeti sifat

perasaaan sedih, peerasaan rendah diri.


Fakor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan dalam hal ini

yaitu eksternal, yang meliputi keluarga, lingkungan sekolah, dan

masyarakat, serta factor internal antara lain yaitu keadaan fisik dan

psikis. Sikap disiplin bukan sikap yang muncul dengan sendirinya,

maka agar seorang anak dapat bersikap disiplin diperlukaan adanya

pengarahan dan bimbingan. Adapun factor- faktor yang

mempengaruhi dan membentuk disiplin individu menurut Tu’u

(2004:48-49) yaitu:
a) Kesadaran diri
Sebagai pemehamn diri bahwa disiplin dianggap penting bagi

kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran diri ini

menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya kedisiplinan.


b) Hukuman
Sebagai upaya untuk mengadarkan, mengoreksi, dan meluruskan

yang salah sehingga kembali pada perilaku yang sesuai dengan

harapan.
c) Teladan
Teladan yang ditunjukan guru sangat berpengaruh terhadap disipin

para siswa. Dalam disiplin belajar, siswa akan lebih muda meniru

apa yang yang mereka lihat sebagai teladan dari pada dengan apa

yang mereka dengar. Faktor yang diuraikan diatas mempuyai

pengaruh yang besar terhadap sikap kedisiplinan siswa.


67

Maka dari itu diperlukan kerja sama yang kuat dari semua

elemen terkait untuk membentuk dan mengembangkan sikap

disiplin siswa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang

membentu keluarga diharapkan dapat berperaan aktif, kreatif, daan

invaatif dalam pendidikan anak. Adapun dalam lingkungan

keluarga dan masyarakat diharapkan juga untuk mampu

meneruskan atau mendukung upaya- upayaayang dilakukan

sekolah dalam membentuk karakter disiplin peserta didik.

BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas terdapat beberapa hal

yang dapat di simpulkan, sebagai berikut:

1. Peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa di

SMPN 1 Lingsar yang dilakukan oleh guru PPKn yakni:


a. Pendidik
Peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa dilihat

dari beberapa hal sebagai berikut yaitu 1) Perencanaan: guru PPKN

menyiapkan rancangan pembelajaran dimana dalam Rancangan tersebut

sudah ada lembar penilaian untuk mengukur tingkat muatan karakter

disiplin siswa 2). Pelaksanaan pembelajaran: guru PPKn menggunakan


68

metode pembelajaran seperti diskusi didalam kelas serta memperhatikan

kedisiplinan siswa saat proses pembelajaran berlangsung 3). Penilaian:

guru PPKn menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan dalam

perencanaan pembelajaran untuk menilai karakter disiplin siswa.


b. Pembimbing
Peran guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter disiplin siswa yaitu:
1) Kegiatan rutin guru kepada siswa mengecek kehadiran,

pakaian, dan kerapian siswa dimana guru selalu mengecek setiap

kegiatan siswa saat berada di kelas maupun di luar kelas.


2) Guru selalu di akhir pelajaran mengingatkan kepada siswa

agar kelas selalu dalam keadaan bersih sebelum jam pulang.


2. Faktor pendukung dan penghambat guru PPKn dalam internalisasi

nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar

Faktor- faktor pendukung dan penghambat guru PPKn dalam internalisasi

nilai karakter disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar sebagai berikut :

b. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar terdiri dari faktor internal dan

eksternal. Faktor Internal berupa: guru PPKn menyiapkan rancangan

pembelajaran yang memuat nilai karakter siswa, serta guru PPKn

memberikan contoh yang baik bagi siswa seperti selalu datang tepat

waktu sebelum jam pelajaran di mulai sehingga itu menunjang ke

disiplinan siswa.

c. Faktor Penghambat
69

Faktor penghambat dalam guru PPKn dalam internalisasi nilai karakter

disiplin siswa di SMPN 1 Lingsar terdiri dari faktor internal dan

eksternal. Faktor Internal berupa : Faktor keluarga seperti kurangnya

bentuk perhatian orang tua terhadap anaknya karena sibuk bekerja, dan

pada sebagian siswa dikarenakan mengalami broken home. Sedangkan

faktor eksternal yaitu Faktor pergaulan siswa seperti ketika ada siswa

yang mengikuti temannya datang terlambat ataupun bolos sekolah.

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat peneliti usulkan sehubungan dengan hasil

penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru PPKn

Diharapkan dapat konsisten menjunjung tinggi kedisiplinan dalam rangka

memberikan keteladanan yang baik bagi siswa maupun warga sekolah lainnya,

dan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif serta tentunya

meningkatkan mutu serta nama baik sekolah.

2. Bagi Sekolah

Diharapkan kedepannya meningkatkan lagi solidaritas dalam

bekerjasama untuk sama-sama mendidik dan membimbing siswa agar selalu

memiliki sikap dan perilaku yang baik, terutama dalam hal disiplin .
70

DAFTAR PUSTAKA

Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.2007

Asmani. 2013. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah


Yogyakarta: Diva Press.

Fathurrohman, Pupuh. dkk. 2013 Pengembangan Pendidikan Karakter.


Bandung: PT Refika Aditama.

Fakhruddin Umar.2010.Menjadi Guru Favorit.Yogyakarta: Diva Dress

Gunarsa . 2012. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: Libri.

Kalidjernih, F. K. (2010). Kamus Study Kewarganegaraan, Perspektif


Sosiologikal dan Politikal. Bandung:Widya Aksara

Kusno. (2014). Model Pendidikan Karakter Religius Berbasis Pada


Pengetahuan Matematika Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Hasil -
Hasil Penelitian Dan Pengabdian LPPM UMP 2014, (3), 66–72.

Mumpuni, A. 2018. Intergrasi Nilai Karakter Dalam Buku Pelajaran.


Yogyakarta: Cv. Budi Utama

Muhaimin, dkk. Strategi belajar mengajar (penerapannya dalam pembelajaran


agama).Surabaya. cv.citra media.1996

Prijodarminto, S. (1992). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT Pradnya


Paramita.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Syafaat.2008.Penerapan Pendidikan (Juvenile delinquency.Jakarta: PT.Raja


Grafindo Persada

Tu’u Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Prilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
71

Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak dalam Islam, vol. 1, 2nd ed,
Pustaka Amani, Jakarta, 1999.

Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter, Konsepsi dan Aplikasinya dalam


Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMPN 1 Lingsar


Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan Negara
Indonesia
Alokasi Waktu : 8 Minggu x 3 Jam Pelajaran @40 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI1:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
 KI2:Menghargai dan menghayati perilaku
jujur,disiplin,santun,percaya diri,peduli, danbertanggung jawabdalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
dan kawasan regional.
 KI3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu
pengetahuan,teknologi,seni,budayadengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
 KI4:Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secarakreatif, produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah
konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Bersyukur kepada  Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa


Tuhan Yang Maha atas konsensus nasional Pancasila
Esa atas konsensus sebagai dasar negara dan pandangan
nasional Pancasila hidup bangsa
72

sebagai dasar
negara dan
pandangan hidup
bangsa

2.1 Mengembangkan  Mengembangkan sikap yang


sikap yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila
mencerminkan nilai- sebagai dasar negara dan pandangan
nilai luhur Pancasila hidup bangsa
sebagai dasar
negara dan
pandangan hidup
bangsa

3.1 Menelaah Pancasila  Mendeskripsikan kedudukan dan


sebagai dasar fungsi Pancasila sebagai dasar negara
negara dan dan pandangan hidup bangsa
pandangan hidup  Mendeskripsikan arti penting
bangsa Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa
 Mendeskripsikan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila
4.1 Menyaji hasil telaah  Menunjukkan keterampilan
nilai-nilai Pancasila mengamati tentang Pancasila sebagai
sebagai dasar dasar negara dan pandangan hidup
negara dan bangsa
pandanganhidup  Menunjukkan keterampilan
bangsa dalam menanya tentang Pancasila sebagai
kehidupan sehari- dasar negara dan pandangan hidup
hari bangsa
 Menyusun laporan hasil telaah
tentang Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa dalam
kehidupan sehari-hari
 Menyusun gagasan tentang upaya
mengamalkan nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa dalam kehidupan sehari-
hari.
 Menyajikan laporan hasil telaah
dan gagasan tentang Pancasila sebagai
73

sebagai dasar negara dan pandangan


hidup bangsa.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas konsensus nasional
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
 Mengembangkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
 Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa
 Mendeskripsikan arti penting Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa
 Mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
 Menunjukkan keterampilan mengamati tentang Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa
 Menunjukkan keterampilan menanya tentang Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa
 Menyusun laporan hasil telaah tentang Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari
 Menyusun gagasan tentang upaya mengamalkan nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-
hari.
 Menyajikan laporan hasil telaah dan gagasan tentang Pancasila sebagai
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

D. Materi Pembelajaran
Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan Negara Indonesia
 Kedudukan, fungsi, dan arti penting Pancasila sebagai Dasar Negara dan
pandangan hidup bangsa
 Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa
 Membiasakan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
Negara dan pandangan hidup bangsa

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
74

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Buku PPKnSiswa KelasVIII, Kemendikbud, Tahun 2016
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1
Pertemuan Ke-1 (3 x 40 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Pancasila Sebagai Dasar Negara

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
75

Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar
an
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Pancasila
rangsangan) Sebagai Dasar Negara dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Pancasila Sebagai Dasar
Negara
● Pemberian contoh-contoh materi Pancasila
Sebagai Dasar Negara untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Pancasila Sebagai Dasar Negara
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Pancasila Sebagai Dasar Negara
→ Mendengar
Pemberian materi Pancasila Sebagai Dasar
Negara oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
76

materi :

Pancasila Sebagai Dasar Negara

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pancasila Sebagai Dasar Negara

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpul untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
an melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pancasila
Sebagai Dasar Negara yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi
dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Pancasila Sebagai Dasar Negara yang sedang
dipelajari.
→ Aktivitas
77

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang


belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Pancasila Sebagai
Dasar Negara yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Pancasila Sebagai Dasar Negara yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada
guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Pancasila Sebagai Dasar Negara
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi
Pancasila Sebagai Dasar Negara yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Pancasila Sebagai Dasar Negara
sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Pancasila Sebagai Dasar Negara

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
78

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi


melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara :
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Pancasila Sebagai Dasar Negara

→ Mengolah informasi dari materi Pancasila


Sebagai Dasar Negara yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Pancasila Sebagai Dasar
Negara
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Pancasila Sebagai Dasar Negara

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
n (menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
79

kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi


Pancasila Sebagai Dasar Negara berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Pancasila Sebagai Dasar Negara

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Pancasila Sebagai
Dasar Negara dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi
Pancasila Sebagai Dasar Negara yang dilakukan
dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang materi :
Pancasila Sebagai Dasar Negara

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Pancasila


Sebagai Dasar Negara yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Pancasila
Sebagai Dasar Negara yang akan selesai
dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Pancasila Sebagai Dasar Negara yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
80

lembar lerja yang telah disediakan secara


individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pancasila Sebagai Dasar Negara
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Pancasila Sebagai Dasar Negara yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pancasila
Sebagai Dasar Negara yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Pancasila Sebagai Dasar Negara
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pancasila Sebagai
Dasar Negara kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.

2
Pertemuan Ke-2 (3 x 40 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
81

● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan


dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar
an
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Fungsi dan Arti
rangsangan) Penting Pancasila sebagai Dasar Negara dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Fungsi dan Arti Penting
Pancasila sebagai Dasar Negara
● Pemberian contoh-contoh materi Fungsi dan Arti
Penting Pancasila sebagai Dasar Negara untuk
82

dapat dikembangkan peserta didik, dari media


interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Fungsi dan Arti Penting Pancasila
sebagai Dasar Negara
→ Mendengar
Pemberian materi Fungsi dan Arti Penting
Pancasila sebagai Dasar Negara oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
83

yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang


hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpul untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
an melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Fungsi dan
Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara
yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi
dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang
belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Fungsi dan Arti Penting
Pancasila sebagai Dasar Negara yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai
Dasar Negara yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai
Dasar Negara
84

→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Fungsi
dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Fungsi dan Arti Penting Pancasila
sebagai Dasar Negara sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara :
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara

→ Mengolah informasi dari materi Fungsi dan Arti


Penting Pancasila sebagai Dasar Negara yang
sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan
85

mengumpulkan informasi yang sedang


berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.

→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal


mengenai materi Fungsi dan Arti Penting
Pancasila sebagai Dasar Negara
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
n (menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara
86

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Fungsi dan Arti
Penting Pancasila sebagai Dasar Negara dan
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Fungsi
dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang materi :
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Fungsi


dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara
yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Fungsi dan Arti
Penting Pancasila sebagai Dasar Negara yang
akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Fungsi dan Arti Penting Pancasila
sebagai Dasar Negara berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
87

● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang


point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Fungsi
dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar Negara yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Fungsi dan Arti Penting Pancasila sebagai Dasar
Negara
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Fungsi dan Arti
Penting Pancasila sebagai Dasar Negara kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

3
Pertemuan Ke-3 (3 x 40 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
88

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.


● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar
an
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Pancasila
rangsangan) Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Pancasila Sebagai
Pandangan Hidup Bangsa
● Pemberian contoh-contoh materi Pancasila
Sebagai Pandangan Hidup Bangsa untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
89

→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Pancasila Sebagai Pandangan
Hidup Bangsa
→ Mendengar
Pemberian materi Pancasila Sebagai Pandangan
Hidup Bangsa oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpul untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
an melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pancasila
Sebagai Pandangan Hidup Bangsa yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba
90

menginterprestasikannya.

→ Membaca sumber lain selain buku teks


Secara disiplin melakukan kegiatan literasi
dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang
belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Pancasila Sebagai
Pandangan Hidup Bangsa yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
91

Bangsa sesuai dengan pemahamannya.

→ Saling tukar informasi tentang materi :


Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara :
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

→ Mengolah informasi dari materi Pancasila


Sebagai Pandangan Hidup Bangsa yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Pancasila Sebagai Pandangan
Hidup Bangsa
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
92

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai


kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
n (menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Pancasila Sebagai
Pandangan Hidup Bangsa dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
93

Laporan hasil pengamatan secara tertulis


tentang materi :
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Pancasila


Sebagai Pandangan Hidup Bangsa yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Pancasila
Sebagai Pandangan Hidup Bangsa yang akan
selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa yang
baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pancasila
Sebagai Pandangan Hidup Bangsa yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
94

● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pancasila Sebagai


Pandangan Hidup Bangsa kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.

4
Pertemuan Ke-4 (3 x 40 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
95

Kegiatan Inti ( 90 Menit )


Sintak
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar
an
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Fungsi dan Arti
rangsangan) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Fungsi dan Arti Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa
● Pemberian contoh-contoh materi Fungsi dan Arti
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Fungsi dan Arti Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa
→ Mendengar
Pemberian materi Fungsi dan Arti Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


96

kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.


Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpul untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
an melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Fungsi dan
Arti Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi
dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang
belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Fungsi dan Arti
97

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang


sedang dipelajari.

→ Wawancara/tanya jawab dengan nara


sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Fungsi dan Arti Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang telah disusun
dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Fungsi dan Arti Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Fungsi
dan Arti Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Fungsi dan Arti Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
98

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi


melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara :
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa

→ Mengolah informasi dari materi Fungsi dan Arti


Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang
sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Fungsi dan Arti Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
99

Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


n (menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Fungsi dan Arti
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Fungsi
dan Arti Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang materi :
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Fungsi


dan Arti Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Fungsi dan Arti
100

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang


akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Fungsi dan Arti Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Fungsi
dan Arti Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Fungsi dan Arti Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Fungsi dan Arti
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

5
Pertemuan Ke-5 (3 x 40 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
101

Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-Hari

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar
an
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
102

pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Nilai-Nilai


rangsangan) Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-Hari dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Nilai-Nilai Pancasila
Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-Hari
● Pemberian contoh-contoh materi Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Nilai-
Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Nilai-Nilai Pancasila Sebagai
Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dalam Kehidupan Sehari-Hari
→ Mendengar
Pemberian materi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai
Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dalam Kehidupan Sehari-Hari oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


103

kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.


Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpul untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
an melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi
dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
104

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang


belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Nilai-Nilai Pancasila
Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-Hari yang
sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar
Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Dalam
Kehidupan Sehari-Hari yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar
Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Dalam
Kehidupan Sehari-Hari
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Nilai-
Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar
Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Dalam
Kehidupan Sehari-Hari sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
105

Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan


Sehari-Hari

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara :
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari

→ Mengolah informasi dari materi Nilai-Nilai


Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai
Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
106

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai


kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
n (menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Nilai-Nilai Pancasila
Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-Hari dan
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Nilai-
Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
107

Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan


Sehari-Hari yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang materi :
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Nilai-Nilai


Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan
Sehari-Hari yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar
Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-Hari
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
108

Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-Hari yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dalam Kehidupan Sehari-Hari yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Dalam Kehidupan Sehari-Hari
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Nilai-Nilai
Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dalam Kehidupan Sehari-Hari kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.

6
Pertemuan Ke-6 (3 x 40 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
109

yang akan dilakukan.


Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Implementasi Pancasila secara objektif

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar
an
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Implementasi
rangsangan) Pancasila secara objektif dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Implementasi Pancasila
secara objektif
● Pemberian contoh-contoh materi Implementasi
Pancasila secara objektif untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
→ Membaca.
110

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di


sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Implementasi Pancasila secara objektif
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Implementasi Pancasila secara
objektif
→ Mendengar
Pemberian materi Implementasi Pancasila secara
objektif oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Implementasi Pancasila secara objektif

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Implementasi Pancasila secara objektif

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpul untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
an melalui kegiatan:
111

data) → Mengamati obyek/kejadian


Mengamati dengan seksama materi
Implementasi Pancasila secara objektif yang
sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi
dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Implementasi Pancasila secara objektif yang
sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang
belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Implementasi Pancasila
secara objektif yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Implementasi Pancasila secara objektif
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan
kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Implementasi Pancasila secara objektif
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi
Implementasi Pancasila secara objektif yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
112

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan


atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Implementasi Pancasila secara
objektif sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Implementasi Pancasila secara objektif

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara :
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Implementasi Pancasila secara objektif

→ Mengolah informasi dari materi Implementasi


Pancasila secara objektif yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Implementasi Pancasila secara
objektif
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
113

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai


kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Implementasi Pancasila secara objektif

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
n (menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Implementasi Pancasila secara objektif berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
Implementasi Pancasila secara objektif

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Implementasi
Pancasila secara objektif dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi
Implementasi Pancasila secara objektif yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
114

Laporan hasil pengamatan secara tertulis


tentang materi :
Implementasi Pancasila secara objektif

→ Menjawab pertanyaan tentang materi


Implementasi Pancasila secara objektif yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Implementasi
Pancasila secara objektif yang akan selesai
dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Implementasi Pancasila secara objektif yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Implementasi Pancasila secara
objektif berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Implementasi Pancasila secara objektif yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran
Implementasi Pancasila secara objektif yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Implementasi Pancasila secara objektif
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
115

● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Implementasi


Pancasila secara objektif kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.

7
Pertemuan Ke-7 (3 x 40 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Implementasi Pancasila secara subjektif

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
116

Kegiatan Inti ( 90 Menit )


Sintak
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar
an
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Implementasi
rangsangan) Pancasila secara subjektif dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Implementasi Pancasila
secara subjektif
● Pemberian contoh-contoh materi Implementasi
Pancasila secara subjektif untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Implementasi Pancasila secara subjektif
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Implementasi Pancasila secara
subjektif
→ Mendengar
Pemberian materi Implementasi Pancasila secara
subjektif oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Implementasi Pancasila secara subjektif

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
117

statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Implementasi Pancasila secara subjektif

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpul untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
an melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi
Implementasi Pancasila secara subjektif yang
sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi
dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Implementasi Pancasila secara subjektif yang
sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang
belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Implementasi Pancasila
secara subjektif yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
118

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan


materi Implementasi Pancasila secara subjektif
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan
kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Implementasi Pancasila secara subjektif
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi
Implementasi Pancasila secara subjektif yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Implementasi Pancasila secara
subjektif sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Implementasi Pancasila secara subjektif

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara :
119

→ Berdiskusi tentang data dari Materi :


Implementasi Pancasila secara subjektif

→ Mengolah informasi dari materi Implementasi


Pancasila secara subjektif yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
Data) informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Implementasi Pancasila secara
subjektif
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Implementasi Pancasila secara subjektif

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
n (menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Implementasi Pancasila secara subjektif berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
120

mengungkapkan pendapat dengan sopan.

→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara


klasikal tentang materi :
Implementasi Pancasila secara subjektif

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Implementasi
Pancasila secara subjektif dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi
Implementasi Pancasila secara subjektif yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang materi :
Implementasi Pancasila secara subjektif

→ Menjawab pertanyaan tentang materi


Implementasi Pancasila secara subjektif yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Implementasi
Pancasila secara subjektif yang akan selesai
dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Implementasi Pancasila secara subjektif yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Implementasi Pancasila secara
121

subjektif berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam


pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Implementasi Pancasila secara subjektif yang baru
dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran
Implementasi Pancasila secara subjektif yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Implementasi Pancasila secara subjektif
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Implementasi
Pancasila secara subjektif kepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.

8
Pertemuan Ke-8 (3 x 40 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
122

● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran


yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai
Kehidupan

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang


berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar
an
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Membiasakan
rangsangan) Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai
Kehidupan dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Membiasakan Perilaku
sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai
Kehidupan
● Pemberian contoh-contoh materi Membiasakan
Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam
Berbagai Kehidupan untuk dapat dikembangkan
123

peserta didik, dari media interaktif, dsb

→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait Membiasakan Perilaku sesuai
Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan
→ Mendengar
Pemberian materi Membiasakan Perilaku sesuai
Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan
oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan


kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
masalah) dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau


pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
124

yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang


hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpul untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
an melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi
dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan yang sedang
dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang
belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Membiasakan Perilaku
sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai
Kehidupan yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai
Pancasila dalam Berbagai Kehidupan yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
125

materi Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai


Pancasila dalam Berbagai Kehidupan
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-
nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok


lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara :
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan
126

→ Mengolah informasi dari materi Membiasakan


Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam
Berbagai Kehidupan yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai materi Membiasakan Perilaku sesuai
Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi :
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara


bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
n (menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
127

→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara


klasikal tentang materi :
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan tentanag materi Membiasakan
Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam
Berbagai Kehidupan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis
tentang materi :
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan

→ Menjawab pertanyaan tentang materi


Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja
yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi Membiasakan
Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam
Berbagai Kehidupan yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar
lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
128

pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-


nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai
Kehidupan yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar
jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila
dalam Berbagai Kehidupan
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Membiasakan
Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian
pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan
format :

Pedoman Pengamatan Sikap


Kelas :…
Hari, Tanggal : …
129

Pertemuan Ke - :…
Materi Pokok : …
N Aspek Penilaian*
a
m
a Men
Pe Men ghar P Tan
N syuk gai e ggu Kerj
se
o uri Jasa d ng asa
rt
a Panc Pahl u Jaw ma
Di asila awa li ab
di n
k

* Aspek yang dinilai dapat disesuaikan dengan materi

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :


 Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap
yang dinilai.
 Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap
yang dinilai.
 Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang
dinilai.
 Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap
yang dinilai.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dengan mengobservasi
jawaban dan diskusi yang berkembang dari diskusi dan tanya jawab
yangdilakukan oleh guru.

Instrumen Observasi Pengetahuan


Kelas : .......................
Semester : .......................
130

Pengetahuan yang dinilai :


(Materi Pertama)………………………………………………………………………………
(Materi Kedua)...………………………………………………………………………………
(Materi Ketiga)…...……………………………………………………………………………
dst.

Jawaban Peserta Didik

Mende
Nam Mendefin finisik
Men an
a isikan
N jawa Mendefin
Pese dan dan
o b isikan
rta Sedikit Penjel
Saja
Didik Uraian asan
Logis

1 2 3 4

Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati


diskusidan pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran
aktivitas diberi skorrentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria
skor diantaranya sebagai berikut.
 Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
 Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
 Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
 Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 25

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan
peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan
menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok,
kemampuan dalam memberikan masukan/ saran, serta mengapresiasi
pada saat menyampaikan hasil telaah tentang Perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil
telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek
131

penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi


serta keperluan guru.

N Kemampu
Membe
a Kemam an
ri Menga
m puan Menjawab
Masuk presias
a Bertany /
an/ i
P a Berargum
Saran
e entasi
N
s
o
er
ta
Di 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
di
d
k

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2

Pedoman Penskoran (Rubrik)

No
Aspek Penskoran
.

1 Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.


Bertanya
Skor 3 apabila sering bertanya.

Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.


132

Skor 1 apabila tidak pernah bertanya

Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional,


Menjawab/ dan jelas.
Argumentasi
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional,
dan tidak jelas.
2
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.

Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar,


tidak rasional, dan tidak jelas.

Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.


Memberi
Masukan Skor 3 apabila sering memberi masukan.
3 Skor 2 apabila kadang-kadang memberi
masukan.

Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.


133

(Gambar 1.1)

(Gambar 1.2)
134

(Gambar 1.3)
135

(Gambar 1.4)

(Gambar 1.5)
136

(Gambar 1.6)

(Gambar 1.7)
137

(Gambar 1.8)
138

(Gambar 1.9)
139

Anda mungkin juga menyukai