PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Iman Kepada Allah SWT ?
2. Apa saja Ma’rifat Kepada Allah SWT dengan Pikiran ?
3. Bagaimana Ma’rifat Kepada Allah SWT dengan Memahami
Nama-nama dan Sifat-sifat Allah SWT ?
4. Apa Kemustahilan untuk menemukan Dzat Allah SWT ?
5. Apa saja Sifat-sifat Allah SWT ?
6. Apa Hikmah Iman Kepada Allah SWT ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Definisi dari Iman Kepada Allah SWT.
2. Untuk mengetahui Ma’rifat Kepada Allah SWT dengan Pikiran.
1
3. Untuk mengetahui Ma’rifat Kepada Allah SWT dengan
Memahami Nama-nama dan Sifat-sifat Allah SWT.
4. Untuk mengetahui Kemustahilan untuk menemukan Dzat Allah
SWT.
5. Untuk mengetahui Sifat-sifat Allah SWT.
6. Untuk mengetahui Hikmah Iman Kepada Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
2
“Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah
menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar
kamu bertaqwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap. Dan Dia yang
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buahbuahan sebagai rezki untuk kalian.
Maka janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah,
padahal kalian mengetahui.”
Tauhid rububiyyah mengharuskan adanya tauhid
uluhiyyah. Sehingga barangsiapa yang mengakui tauhid
rububiyyah untuk Allah (dengan mengimani bahwa tidak ada
pencipta, pemberi rizki, dan pengatur alam kecuali Allah ),
maka ia harus mengakui bahwa tidak ada yang berhak
menerima ibadah dengan segala macamnya kecuali Allah . Dan
itulah tauhid uluhiyyah.
3. Tauhid Asma’ wa Sifat Tauhid Asma‟ wa Sifat yaitu
mengesakan Allah sesuai dengan Nama dan Sifat yang Ia
sandangkan sendiri kepada Diri-Nya, di dalam Kitab-Nya, atau
melalui lisan Rasul-Nya Muhammad . Hal ini sebagaimana
hadits yang diriwayatkan dari „Abdullah (bin Mas‟ud)
ytentang doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah ;
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-
Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-
ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadha‟-
Mu kepadaku adalah adil. Aku memohon kepada-Mu dengan
setiap Nama (yang Baik) yang telah Engkau pergunakan untuk
diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, Engkau
ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau
khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu.”
Dikatakan beriman kepada Allah SWT apabila Meyakini
bahwa hanya Allah subhanahu wataala satu-satu-Nya pencipta
alam mayapada ini, menguasai, mengatur, mengurus segala
sesuatu di dalamnya, memberi rizki, kuasa, menjadikan,
mematikan, menghidupkan dan yang mendatangkan manfaat
3
serta madharat. Dia berbuat segala sesuatu sesuai dengan
kehendak-Nya, menghukum sesuai dengan kehendakNya,
memuliakan siapa yang dikendaki-Nya dan menghinakan siapa
saja yang dikendaki-Nya, ditanganNya semua kekuasaan langit
dan bumi, Maha Kuasa atas segala sesuatu, Maha Mengetahui
segala sesuatu, tidak butuh kepada siapapun, bagi-Nya segala
urusan, di tangan-Nya semua kebaikan, tidak ada sekutu bagi-
Nya, tidak satupun yang bisa menghalangi-Nya.
5
dianggap sebagai saluran yang dari situ hati manusia dapat
mengenal Allah Taala secara spontan. Malah itu pulalah yang
dapat menggerakkan cara penemuan yang hakiki dan membuka
alam yang amat luas terhadap kerohanian guna menyaksikan
cahaya Allah SWT.
6
hari. Manusia sampai saat ini masih belum dapat mengetahui
secara benar tentang hakikat jiwa manusia itu sendiri. Bahkan
pengetahuan tentang hal jiwa ini hingga sekarang tetap merupakan
penyelidikan yang hangat dalam rangkaian persoalan-persoalan
yang erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan filsafat.
8
sebagai muslim kita wajib mempercayai bahwa terdapat sifat
keempurnaan yang tak terhinggan bagi Allah.
1. Sifat Wajib
a. Wujud(Ada)
Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud yang artinya
ada. Maksudnya, Allah adalah Dzat yang pasti ada. Dia
berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun, dan tidak
Ada tuhan selain Allah SWT.Ayat yang menjelaskan dalam
Al Qur’an :
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudia
ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain
daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula)
seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak
memperhatikan?” (QS. As – Sajadah : 4)“Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka
sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat
Aku”. (QS. Thaha : 14)
b. Qidam (Terdahulu/Awal)
Dialah sang pencipta yang menciptakan alam semesta
beserta isinya. Maksudnya, Allah telah ada lebih dulu
daripada apa yang diciptakannya.Ayat yang menjelaskan
dalam Al Qur’an :
“Dialah yang awal dan yang akhir. Yang zhahir dan yang
bathin, dan Dia maha mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al
– Hadid : 3)
c. Baqa’ (Kekal)
Maksudnya Allah maha kekal. Tidak akan punah, binasa,
atau mati. Dia akan tetap ada selamanya.Ayat yang
menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Tiap – tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-
lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu
dikembalikan”. (QS. Al – Qasas : 88)“Semua yang ada di
bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb mu yang
9
mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. (QS. Ar – Rahman
: 26-27)
d. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk
ciptaanya)
Allah sudah pasti berbeda dengan ciptaanya. Dialah dzat
yang Maha Sempurna dan Maha Besar. Tidak ada
sesuatupun yang mampu menandingi dan menyerupai
keagunganNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
(QS. Al – Ikhlas : 4)“Tidak ada satupun yang serupa
dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan
Melihat”. (QS. Asy – Syura : 11)
e. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)
Maksudnya Allah itu berdiri sendiri, tidak bergantung pada
apapun dan tidak membutuhkan bantuan siapapun.Ayat
yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya Allah benar – benar Maha kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari alam semesta”. (QS. Al –
Ankabut : 6)
f. Wahdaniyah (Tunggal/Esa)
Allah maha esa atau tunggal. Maksudnya, tidak ada sekutu
bagiNya. Dialah satu – satunya Tuhan pencipta alam
semesta.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan
selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa”. (QS Al –
Anbiya : 22)
g. Qudrat (Berkuasa)
Maksudnya, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak
ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.Ayat
yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS.
Al – Baqarah : 20)
h. Iradat (Berkehendak)
Maksudnya, apabila ALlah berkehendak maka jadilah hal
10
itu dan tidak ada seorangpun yang mampu
mencegahNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi,
kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain).
Sesungguhnya Tuhanmu maha Pelaksana terhadap apa
yang Dia kehendaki”. (QS. Hud : 107)
i. ‘ilmun (Mengetahui)
Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala
sesuatu. Baik yang tampak maupun yang tidak
tampak.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami
lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. (QS. Qaf :
16)
j. Hayat (Hidup)
Allah SWt adalah Maha Hidup, tidak akan pernah mati,
binasa, ataupun musnah. Dia kekal selamanya.Ayat yang
menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang
tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya”. (QS. Al
– Furqon : 58)
k. Sama’ (Mendengar)
Maksudnya, Allah Maha Mendengar baik yang diucapkan
maupun yang disembunyikan dalam hati.Ayat yang
menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”. (QS. Al – Maidah : 76)
l. Basar (Melihat)
Maksudnya, Allah melihat segala sesuatu. Pengelihatan
Allah tidak terbatas. Dia mengetahui apapun yang terjadi di
dunia ini.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan”. (QS.
Al – Hujurat : 18)“Dan perumpamaan orang – orang yang
membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah
11
dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun
yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan
lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali
lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan
gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu perbuat”. (QS Al – Baqarah : 265)
m. Qalam (Berfirman)
Allah itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata secara
sempurna tanpa bantuan dari apapun. Terbukti dari adanya
firmanNya dari kitab – kitab yang diturunkan lewat para
Nabi.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami)
pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah
berfirman (langsung) kepadanya”. (QS. Al – A’raf : 143)
n. Qadiran (Berkuasa)
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam
semesta.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap
kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah
sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka
berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan
pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya
Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al – Baqarah :
20)
o. Muridan (Berkehendak)
Maksudnya, bila Allah sudah menakdirkan suatu perkara
maka tidak ada yang bisa menolak kehendakNya.Ayat yang
menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi,
kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain).
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksanya terhadap apa
yang Dia kehendaki”. (QS. Hud : 107)
p. ‘Aliman (Mengetahui)
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Baik yang
12
ditampakan maupun disembunyikan. Tidak ada yang bisa
menandingi pengetahuan Allah Yang Maha Esa.Ayat yang
menjelaskan dalam Al Qur’an :
“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu” … (QS. An – Nisa
: 176)
q. Hayyan (hidup)
Allah adalah dzat yang hidup. Allah tidak akan mati, tidak
akan tidur ataupun lengah.Ayat yang menjelaskan dalam Al
Qur’an :
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup, yang tidak
mati, dan bertasbihlah denga memuji-Nya. Dan cukuplah
dia Maha Mengetahui dosa – dosa hambaNya”. (QS. Al –
Furqon : 58)
r. Sami’an (Mendengar)
Maksudnya, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia,
permintaan, ataupun doa hambaNya.
s. Bashiran (Melihat)
Keadaan Allah yang melihat tiap – tiap yang maujudat
(benda yang ada). Allah selalu melihat gerak gerik kita.
Oleh arena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
t. Mutakalliman (Berfirman atau berkata – kata)
Sama dengan Qalam, Mutakalliman juga berarti berfirman.
Firman Allah terwujud lewat kitab – kitab suci yang
diturunkan lewat para nabi.
2. Sifat Mustahil
a. ‘Adam = Tiada (bisa mati).
b. Huduth = Baharu (bisa di perbaharui).
c. Fana’ = Binasa (tidak kekal/mati).
d. Mumatsalatu lil hawaditsi = Menyerupai makhluknya.
e. Qiyamuhu Bighayrihi = Berdiri dengan yang lain.
f. Ta’addud = Berbilang – bilang (lebih dari satu).
g. Ajzun = Lemah.
13
h. Karahah = Terpaksa.
i. Jahlun = Bodoh.
j. Mautun = Mati.
k. Shamamun = Tuli.
l. ‘Umyun = Buta.
m. Bukmun = Bisu.
n. Kaunuhu ‘Ajizan = Zat yang lemah.
o. Kaunuhu Karihan = Zat yang terpaksa.
p. Kaunuhu Jahilan = Zat yang bodoh.
q. Kaunuhu Mayyitan = Zat yang mati.
r. Kaunuhu Asshama = Zat yang tuli.
s. Kaunuhu ‘Ama = Zat yang buta.
t. Kaunuhu Abkama = Zat yang bisu.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang kita bahas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Iman kepada Allah artinya meyakini bahwa Allah adalah Rabb
segala sesuatu, Penciptanya, Pemiliknya, dan Pengatur seluruh
alam. Bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah, tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan semua yang disembah selain Allah
adalah batil.
2. Jalan lain dalam mencapai makrifat kepada Allah swt. ialah
memahami nama-nama Allah Taala yang baik-baik serta sifat-
sifat-Nya yang luhur dan tinggi. Jadi nama-nama dan sifat-sifat
itulah yang merupakan perantara yang digunakan oleh Allah
Taala agar makhluk-Nya dapat bermakrifat pada-Nya. Inilah
yang dapat dianggap sebagai saluran yang dari situ hati
manusia dapat mengenal Allah Taala secara spontan. Malah itu
pulalah yang dapat menggerakkan cara penemuan yang hakiki
dan membuka alam yang amat luas terhadap kerohanian guna
menyaksikan cahaya Allah SWT.
3. Agama Islam menghendaki agar akal bergerak dan melepaskan
kekangannya segera bangun dari tidur nyenyaknya kemudian
mengajak untuk mengadakan perenungan dan pemikiran.
B. Saran
Tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan
kesalahan olehnya itu :
1. Diharapkan kepada para pembaca agar memberikan perbaikan yang
semestinya demi kesempuranaan makalah ini.
2. Diharapkan agar pembaca memberikan koreksi terhadap materi-materi
“Iman Kepada Allah SWT “ yang sekiranya ada tidak sesuai dengan
yang sebenarnya.
3. Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar
dapat menambah wawasan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16