Anda di halaman 1dari 2

Iqmal Tahir, dkk (2003) melakukan kajian mengenai hubungan kuantitatif antara struktur

kimia dengan aktivitas antiradikal dari senyawa turunan flavon/flavonol menggunakan teknik
analisis Free-Wilson. Teknik analisis ini menggunakan teori kontribusi gugus yakni
penggunaan gugus substituen senyawa flavon/flavonol sebagai prediktor dengan nilai kuantitas
1 = gugus tersedia dan nilai 0 = tidak tersubstitusi. Prediktor tersebut digunakan sebagai
variabel bebas yang kemudian dikaitkan dengan aktivitas antioksidan biologis sebagai variabel
tak bebasnya berdasarkan teknik analisis regresi multilinear. Diperoleh hasil Hubungan
aktivitas antiradikal senyawa flavon/flavonol berdasarkan analisis FreeWilson dan analisis
Hansch masing-masing mengikuti hubungan:
% A = -5,637 + 81,651 [R1=OH] + 3,359 [R2=OH] + 8,269 [R3=OH] + 6,337 [R3=OMe] +
8,857 [R5=OH] – 1,563 [R6=OH] + 13,380 [R7=OMe]– 6,850 [R8=OH] - 1,480 [R8=OMe]
(n = 16 ; r2 = 0,986 ; SD = 7,889 ; Fhitung/Ftabel = 11,545)
Enade Perdana Istyastono, et.al (2003) melakukan studi Quantitatife Structure-Activity
Relationship (QSAR) pada kurkumin dan turunannya sebagai inhibitor glutathione S-
transferase (GST) yang menggunakan muatan bersih atom sebagai deskriptor. Hipotesis ini
dihasilkan oleh perhitungan kuantum-kimia AM1 dan PM3 semiempiris pendekatan kimia
komputasi. Aktivitas penghambatan dinyatakan sebagai konsentrasi yang memberikan 50%
penghambatan aktivitas GST (IC50). Pemilihan model persamaan QSAR terbaik ditentukan
oleh analisis regresi linier berganda. Penelitian ini terkait dengan sifat GST sebagai
multifungsi enzim, yang memainkan peran penting dalam detoksifikasi senyawa elektrofilik,
proses peradangan dan efektivitas senyawa antikanker. Diperoleh hasil bahwa metode AM1
menghasilkan deskriptor yanglebih baik dalam pembangunan model persamaan HKSA
kurkumin dan turunannya sebagai inhibitor GST daripada metode PM3. Hubungan kuantitatif
antara muatan bersih atom pada atom-atom cincin senyawa 1,7-bis-(fenil)-1,6-heptadien-3,5-
dion (Cur. 1/senyawa induk) sebagai gambaran struktur elektronik menunjukkan signifikansi
hubungan dengan aktivitas senyawa sebagai inhibitor GST, mengikuti persamaan : log 1/IC 50
= -2,238 – 17,326 qC2’ + 1,876 qC4’ + 9,200 qC6’ Persamaan signifikan pada tingkat
kepercayaan 95% dengan parameter statistik : n = 10, m = 3, r = 0,839, SE = 0,254, F = 4,764,
F/Ftabel = 1,001.
Yeni,dkk (2018) melakukan studi mengenai hubungan kuantitatif struktur-aktivitas
senyawa turunan kumarin terhadap reseptor kanker kolon dengan pendekatan Hansch melalui
analisis multilinear, untuk dapat melakukan modifikasi senyawa berdasarkan persamaan
HKSA dalam usaha memperbesar potensi dan selektifitas obat. Deskriptor yang terpilih
mewakili parameter elektronik,hidrofobik dan sterik. Penambatan molekul dilakukan dengan
menggunakan Autodock Vina untuk menganalisa interaksi dari turunan kumarin terhadap
enzim Topoisomerase II. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil persamaan HKSA
yang didapat telah tervalidasi dengan metode LOO (Leave One Out) adalah Log IC 50= -
4.047+(0.496 x AM1_dipol) + (-0.089 x AM1_HOMO) + (0.899 x logP(o/w)) + (0.903 x logS)
+ (0.351 x mr). Hasil penelitian menunjukkan IC50 prediksi dari senyawa yang di modifikasi
(MOD2) dengan subtituen NO2 mempunyai aktivitas terbaik dengan (ΔGbind) terendah (-8.8
Kcal/mol) dan memiliki IC50 prediksi terkecil yaitu 1.0897 µM dibandingkan IC50 lead
compound (C14) yaitu 1.77 µM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Senyawa yang telah
dimodifikasi (MOD2) memperlihatkan interaksi yang baik dengan reseptor kanker
Topoisomerase II dengan menghasilkan energi bebas sebesar -8,8 kcal/mol.
Abdul Aziz Rifai, dkk (2014) telah melakukan kajian HKSA senyawa turunan
deoksibenzoin menggunakan deskriptor sterik, hidrofobik dan teoritik. Nilai deskriptor
diperoleh berdasarkan perhitungan kimia komputasi menggunakan program Gaussian-03 dan
MarvinBeans-6.0.0. Data deskriptor sterik, hidrofobik dan teoritik dibandingkan dengan data
Log 1/IC50 yang diperoleh dari literatur. Data hasil perhitungan diperoleh menggunakan
program IBM SPSS 21 dengan metode analisis regresi multilinear. Diperoleh persamaan
HKSA: Log 1/IC50 = -74,67743 + (-277,32814) Energi HOMO + (174,53663) Celah HOMO-
LUMO + (11,08427) IPs + (-0,00963) PSA + (-2,59472) Log P + (0,45320) indeks Platt +
(2,54236) indeks Balaban + (0,47215) indeks Harary + (-0,01080) indeks Hyper-Wienern =
12; R = 0,969604; R2 = 0,940133; SE = 0,300659; PRESS = 0,18079.Dari persamaan HKSA,
didapatkan prediksi senyawa yang sangat berpotensi sebagai antioksidan, yaitu senyawa 2-
(3,4-dimetoksifenil)-1-(2,4,5-trihidroksifenil) etanon dengan nilai Log 1/IC50 prediksi sebesar
0,57995. Dengan membandingkan nilai Log 1/IC50 prediksi, didapatkan hasil bahwa gugus
metoksi (OCH3) lebih meningkatkan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan gugus etoksi
(OC2H5).
Muhammad Arba, dkk (2016) melakukan analisis Hubungan Kuantitatif
StrukturAktivitas (HKSA) senyawa turunan meisoindigo sebagai inhibitor CDK4 untuk
memperoleh persamaan HKSA yang dapat digunakan untuk desain inhibitor baru berbasis
meisoindigo yang lebih poten dan selektif terhadap CDK4. Data senyawa dibagi menjadi
training set untuk membangun model HKSA dan test set untuk validasi model. Perhitungan
deskriptor dilakukan menggunakan MOE2009.10 dan analisis regresi multilinear dilakukan
menggunakan SPSS19.0. Hasil penelitian menyatakan bahwa aktivitas penghambatan CDK4
dari senyawa turunan mesoindigo bergantung pada beberapa momen dipol, energi total, energi
elektronik, panas pembentukan, dan kelarutan. Akurasi model HKSA yang diusulkan
divalidasi dengan teknik validasi silang dan dengan validasi eksternal. Hasil penelitian ini dapat
digunakan untuk desain senyawa inhibitor CDK4 yang lebih baik dari turunan meisoindigo.
Pada penelitian ini telah diperoleh suatu model HKSA untuk senyawa turunan meisoindigo
yang dapat digunakan untuk desain turunan baru dari senyawa meisoindigo dengan aktivitas
penghambatan CDK4 yang lebih baik. Persamaan HKSA terpilih adalah:LogIC50 = 6,4301130
+0,1074397(AM1_dipole) +0.0001182(AM1_E) + −0,0000096 (AM1_Eele) + −0,0073190
(AM1_HF) +0,0936594 (logS). Persamaan HKSA tersebut telah divalidasi secara internal dan
secara eksternal menggunakan test set, sehingga dapat digunakan untuk desain senyawa
inhibitor baru CDK4 yang lebih poten dan selektif.

Anda mungkin juga menyukai