Anda di halaman 1dari 8

Analisis risiko bencana kebakaran dilakukan dengan overlay

variabel bahaya, kerentanan dan kapasitas. Rumus


Risiko Bencana adalah:

Risiko bencana= bahaya x kerentanan per kapasitas


Parameter variabel bahaya adalah kepadatan
Rumah/bangunan yang berdempetan. Dan penumpukan beberapa stok kontak yang ada dikos,
arus pendek listrik (korsleting), kelalaian manusia(lupa memadamkan kompor),

Parameter variabel kerentanan meliputi:


1) kerentanan fisik (ketersediaan fasilitas pemadam
kebakaran dan lebar jalan)
2) kerentanan sosial
(kepadatan penduduk).

Parameter kapasitas terdiri


1) peringatan dini dan kajian risiko bencana,
2)pendidikan kebencanaan,
3) pengurangan faktor
risiko dasar dan
4) pembangunan kesiapsiagaan.

Jadi kesimpulannya
Tingkat resiko kebakaran tinggi
Yang berdampak

1. Kehilangan tempat tinggal


Jika rumah Anda terbakar, dan kebakaran tersebut adalah kebakaran total yang menghancurkan
bangunan rumah dan segala harta benda Anda di dalamnya, Anda sudah pasti harus menghadapi
yang namanya kehilangan tempat tinggal. Sesuatu yang sangat tidak diinginkan, bukan?

2. Mengalami kerugian yang besar


Bukan hanya kehilangan rumah—seperti yang telah dibilang sebelumnya—Anda juga bisa
kehilangan segala harta benda Anda yang disimpan di rumah. Kehilangan rumah berserta harta
bendanya tentu merupakan suatu kerugian yang bukan sembarang kerugian. Kerugian yang
sangat besar itu bahkan bisa menyebabkan Anda bangkrut karenanya.
3. Kemungkinan terburuk: mengalami luka atau cedera bahkan kematian karenanya
Poin ke tiga ini merupakan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada diri Anda akibat
musibah kebakaran. Bukan hanya masalah harta benda, tapi keselamatan diri Anda sendiri yang
berhubungan dengan nyawa. Anda mungkin sudah sering pula mendengar berita tentang orang
yang mengalami kecacatan atau bahkan meninggal karena kebakaran, bukan?

4. dan juga berdampak pada psikis/ trauma

Di antara bahaya-bahaya kebakaran tersebut antara lain ialah :


1. Api (jilatan api yang dapat membakar kulit/tubuh).
2. Suhu panas (dapat menyebabkan hipertermia).
3. Asap (dapat menyebabkan sesak nafas dan mengganggu pengelihatan).
4. Gas-gas beracun (dapat menimbulkan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya).
5. Runtuhan bangunan (dapat menimpa korban yang terjebak di dalamnya sewaktu-waktu).
6. Ledakan (bahan mudah meledak di sekitar area kebakaran dapat melukai apa saja di
dekatnya).
7. Dsj.

Di samping bahaya kebakaran di atas, kebakaran juga dapat menimbulkan kerugian yang
diantaranya ialah sebagai berikut :

1. Manusia (korban jiwa pada kejadian kebakaran).


2. Material (nilai bangunan dan aset yang rusak disebabkan kejadian kebakaran).
3. Lingkungan (flora dan fauna yang musnah karena kejadian kebakaran, efek termal kebakaran
serta peningkatan gas CO2 dan polusi).
4. Ekonomi (kerugian finansial akibat tidak mampu berjalannya bisnis dampak dari kejadian
kebakaran).
5. Sosial (PHK massal dikarenakan kebangkrutan bisnis dampak dari kejadian kebakaran).
4.6.Dsj.

Kerentanan

Kos yang berdempetan

membangun kos berdekatan dan saling berdempetan merupakan hal yang bisa berdampak buruk.
Misalnya, saat terjadi kebakaran di satu rumah, rumah di sebelahnya bisa ikut dilalap api dengan lebih
cepat.

Korsleting
Korsleting adalah keadaan di mana terjadi suatu hubungan dengan tahanan listrik yang rendah dan
mengakibatkan aliran listrik jadi sangat besar.Jadi, aliran listrik yang besar ini lewat melalui sambungan
yang tidak semestinya. Nah, aliran listrik yang tidak wajar ini bisa menimbulkan kebakaran atau ledakan.
Biasanya, korsleting listrik ini disebabkan karena ada konduktor atau penyalur listrik positif dan negatif
dalam kabel yang berhubungan satu dengan yang lainnya.Ini bisa terjadi karena penyambungan kabel
kurang memperhatikan kutubnya, atau bahan isolator yang menutupinya kurang sempurna, korsleting
bisa terjadi karena menumpuk colokan atau power socket di satu tempat, karena panas bisa terkumpul
dan menyebabkan korsleting.

Steker dan stopkontak


Pemakaian kedua alat listrik ini tidak dapat dipisahkan karena hampir semua peralatan elektronik
di rumah menggunakan keduanya agar tetap terhubung dengan listrik ketika dioperasikan, tapi
sering kita jumpai penggunaannya tidaklah sesuai dengan prosedur keselamatan, kita dapat
mengambil contoh misalnya: steker yang terpasang pada stopkontak paralel/kabel roll, satu buah
kabel roll yang hanya mempunyai empat buah tempat colokan dipaksa untuk menerima jumlah
steker yang lebih banyak dengan menambahkan stopkontak kombinasi yang mampu menambah
kapasitas jumlah lubang colokan yang ada sebelumnya. Selain itu penyebab lainnya adalah
timbulnya percikan api pada stopkontak yang terpasang steker, percikan api ini terjadi akibat
longargarnya penjepit steker yang ada pada lubang stopkontak sehingga aliran listrik menjadi
kurang maksimal terhubung maka yang terjadi adalah ngefong.

Kabel penghubung alat elektronik/alat listrik


Pada kabel ini sering sering terjadi gangguan yang diakibatkan oleh gigitan tikus yang
mengakibatkan terkelupasnya pelindung kabeldan sebagian kabel serabut di dalamnya terputus
dan hanya meninggalkan beberapa lembar kawat tembaga saja yang tersambung, dengan
demikian bila kabel yang terbuka itu saling bersentuhan akan memicu percikan api, selain oleh
tikus penyebab lainnya adalah karena pemakaian alat elektronik yang sering bergerak, misalnya
kabel setrika atau kabel vacuum cleaner yang saat pengoperasiannya membutuhkan mobilitas
tinggi sehingga kabel penghubung listriknya robek akibat melilit sehingga kejadiannya mirip
pada kabel yang digigit tikus. kejadian seperti ini jarang sekali terjadi karena biasanya kabel
serabut yang konslet beberapa lembar saja akan langsung putus atau sudah teratasi dengan
matinya saklar MCB, tapi bila percikan api tersebut mengenai barang yang mudah terbakar maka
kemungkinan hal seperti itu bisa saja terjadi.

Kelalaian dalam menggunakan peralatan


rumah tangga
Hal seperti ini kerap terjadi pada saat melakukan kegiatan memasak di dapur, misalnya
meninggalkan bahan makanan yang sedang digoreng dalam jangka waktu lama sehingga selain
membuat bahan makanan tersebut menjadi gosong tetapi membuat minyak goreng menjadi
sangat panas sehingga memancing api dari kompor untuk naik ke penggorengan yang akhirnya
terbentuklah api yang menyala besar di atas penggorengan, dapat dibayangkan bila api tersebut
mengenai peralatan yang mudah terbakar maka dengan cepat menjalar ke seluruh ruangan.

contoh lainnya adalah memasukkan wadah yang berbahan logam ke dalam oven Microwave, hal
tersebut dapat memicu percikan api di dalam microwave sehingga kemungkinan oven
microwave akan terbakar.

Ada juga kebakaran yang diakibatkan oleh api kecil seperti oleh obat nyamuk bakar atau pntg
r0k0k. misalnya penempatan obat nyamuk bakar pada tempat yang dekat dengan bahan yang
mudah terbakar seperti kasur atau bantal guling dan membuang pntg r0k0k sembarangan.

5.7.. Beban stop kontak yang terlalu berat Stop kontak dibebani dengan berbagai peralatan
sehingga dapat hangus dan gosong. Untuk itu, Anda harus lebih memahami peralatan listrik
yang digunakan sehari-hari. Jangan biarkan stop kontak di rumah Anda terhubung dengan
banyak peralatan elektronik. Hal ini dapat menyebabkan korsleting dan terjadi kebakaran.
6.8.2. Sistem kabel tidak layak Jangan biarkan kabel yang sudah rusak tetap Anda gunakan
karena serabut-serabut yang ada di dalam kabel tersebut sudah putus. Agar kabel awet dan
bisa digunakan lama, sebaiknya jangan sering menggulung kabel.
7.9.3. Cairan yang mudah terbakar Solar, minyak tanah, dan bensin merupakan jenis cairan yang
mudah terbakar. Tidak hanya itu, ternyata lem dan parfum Anda pun bisa membuat
kebakaran menjadi lebih besar.
8.10. 4. Perlengkapan masak Kebakaran yang terjadi di Jakarta, seringkali akibat kompor dan
gas yang meledak di dapur rumah. Untuk itu, Anda harus perhatikan dan berhati-hati dalam
menggunakannya. Namun, tidak hanya itu yang perlu diperhatikan, perlengkapan masak
lainnya seperti wajan dan panci juga dapat menyebabkan kebakaran karena akan sangat
panas bila terlalu lama kontak langsung dengan api. Untuk para wanita, sebaiknya apabila
memasak harus tetap berada di dapur dan jangan ditinggal-tinggal. Selain itu, perhatikan juga
pemasangan gas pada kompor Anda.
 Langkah-langkah mitigasi bencana :

Tindakan sebelum terjadi kebakaran permukiman


1. Hindari penggunaan peralatan listrik yang melebihi beban kapasitas meter listrik.
2. Pemasangan instalasi listrik di rumah jangan terlalu banyak sambungan isolasi, karena bila
terkena panas, listrik mudah memuai dan mengelupas.
3. Pada saat listrik padam, jangan meletakkan lilin dekat dengan bahan yang mudah terbakar.
4. Hindari peralatan dan bahan yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak.
5. Memeriksa secara berkala instalasi listrik di rumah. Apabila ada kabel rapuh, sambungan
atau stop kontak yang aus atau tidak rapat, segera ganti dengan yang baru.
6. Memeriksa kondisi tungku masak dan segera ganti jika ada yang bocor.
7. Menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar pada tempat khusus, jangan bercampur
dengan bahan yang dapat menimbulkan reaksi kebakaran.
8. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, air, pasir, serta karung goni yang dibasahi di
lingkungan sekitar.

9. Paham menggunakan alat pemadam kebakaran

10. Paham teknis memadamkan api

Tindakan ketika terjadi kebakaran permukiman


1. Jangan panik dan segera menyelamatkan diri bersama keluarga.
2. Segera padamkan dengan alat pemadaman yang ada seperti APAR ( Alat Pemadam Api
Ringan ) atau dengan karung goni yang dibasahi air
3. Tutup ruangan yang terjadi kebakaran agar tidak menjalar ke ruangan lain
4. Segera hubungi pemadam kebakaran jika api tidak bisa dipadamkan sendiri
5. Tidak mengunci pintu-pintu di rumah agar jika ada pemadam kebakaran mudah untuk
memadamkan api
6. Menggunakan kain basah ditempel di hidung agar nafas kita tidak sesak karena banyak asap
kebakaran
7. Menjauhi arah hembusan angin

Tindakan setelah terjadi kebakaran permukiman


1. Menilai keadaan sekitar
2. Cari anggota keluarga yang lain, jika lengkap bersyukur tidak ada yang terluka dan selamat
semua
3. Membersihkan puing-puing sisa bangunan
4. Mengumpulkan barang-barang yang masih berguna
5. Jangan menyesali, karena itu adalah cobaan dari Yang Maha Kuasa
6. Siap sedia jika terjadi kebakaran lagi

 Tindakan Mencegah Kebakaran

1. Menjauhkan alat dan barang yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak
2. Menjauhkan sumber api dari barang yang mudah terbakar

3, Simpan barang berharga di dalam brankas tahan api

4. Siapkan alat pemadaman api

5. Tidak menggunakan kabel yang mengelupas

6. Berhati-hati saat memasang gas LPG

7. Rencanakan jalur evakuasi

Penanggulangan/pencegahan
Mtigasi structural

Membangun rumah dengan struktur bangunan yang dapat memperkecil terjadinya kebakaran

Pemasangan kabel listrik rumah secara benar dengan memakai kabel listrik yang baik

Jangan memasang alat pembagi listrik yang melebihi daya

Menyediakan alat pemadam kebakaran portable

Pembangunan perumahan yang tidak saling berhimpitan

Penggelolaan bahan bakar, zat kimia dan bahan bahan yang mudah terbakar secara baik, benar
dan hati-hati untuk menghindari kebakaran rumah

Pemerintah/masyarakat bersama-sama membeli mobil pemadam kebakaran

Membuat penampungan air

Menyiapkan jalan darurat

Jangan membuat teralis besi permanen di rumah yang menghambat orang keluar dari jendela bila
terjadi kebakarn, buatlah teralis yang mudah dibuka

Memadamkan Listrik saat Tak Digunakan


Jangan tinggalkan dapur dalam keadaan kompor menyala. Matikan kompor lalu angkat panci dan
wajan. Begitu juga jika menggunakan oven, keluarkan makanan dan matikan oven

• Jauhkan kompor dari barang-barang yang mudah terbakar, seperti lap, sarung tangan oven, bahkan
gorden dapur

Mitigasi non structural

Kampanye dan sosialisasi kebijakan pengendalian kebakaran rumah

Jangan berbaring tiduran/tidur bila:


Sedang masak pakai kompor, menyalakan lilin, memasang setrika listrik, merokok

Peningkatan masyarakat peduli kebakaran

Pembentukan pasukan pemadam kebakaran hkhusus untuk menanggulangi kebakaran

Pelatihan untuk mencegah kebakaran dirumah,cara -cara memadamkan kebakaran dengan


berbagai alat pemadam kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai