Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Metode QFD (Quality Function Deployment) Untuk Desain Mesin Penggiling Pakan Ikan

PENERAPAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) UNTUK DESAIN MESIN


PENGGILING PAKAN IKAN

Achmad Shobiruddin
D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email : Shobiruddin12@gmail.com

Diah Wulandari
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email : diahwulandari@unesa.ac.id

Abstrak
Mesin penggiling pakan ikan merupakan mesin yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan dalam
memproduksi pakan ikan (Pellet) dengan menggunakan penggerak motor listrik. Mesin ini membantu
mempermudah para petani ikan dari pada menggunakan mesin penggiling manual yang terbuat dari
rangka sepeda. Pakan ikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan
ikan. Pertumbuhan ikan dapat berjalan optimal apabila jumlah pakan, produktivitas pakan dan kualitas
pakan terpenuhi dengan baik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, produktif dan kualitatif.
Pembahasan berikut meliputi hasil uji produktivitas dan kualitas dengan dua jenis variasi puli yang akan
digunakan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literature (kepustakaan),
melakukan eksperimen, survei ke lapangan dan melakukan wawancara ke pedagang pemilik mesin
penggiling pakan ikan. Berdasarkan perencanaan mesin penggiling pakan ikan (Pellet) menggunakan puli
standart dan 2 variasi puli lainya dengan 3 proses pengujian setiap adonan pellet yang dibahas, maka akan
didapatkan hasil pakan ikan (pellet) yang produktivitas dan kualitas. Produktivitas pellet terbaik adalah
yang memiliki hasil produksi dan waktu penggilingan yang singkat dan hasil yang baik. Dari setiap
pengujian variasi puli ditentukan dari produktivitas dan kualitas yang maksimal yaitu untuk Produktivitas
pellet tertinggi adalah 0.99 kg/menit pada rasio puli 1 dengan berat adonan 3 kg yang memiliki hasil
produksi dan waktu penggilingan yang singkat dan hasil yang baik, Untuk kualitas kekerasan pellet yang
paling tinggi adalah 1.7 kg pada rasio puli 1 dengan berat adonan 3 kg yang dihasilkan, dan kualitas
ketahanan pellet tertinggi adalah 3.62 menit dengan rasio puli 2 dan berat adonan 3 kg yang hancur dalam
air.
Kata Kunci : Pellet ikan, Produktivitas dan kualitas pellet, Pellet terbaik.

Abstrack
Fish feed grinding machine is a machine that was created to facilitate the work in producing fish feed
(pellets) by using an electric motor. This machine helps make it easier for fish farmers rather than using
manual grinding machine made of a bicycle frame. Fish feed is one factor that plays an important role in
the growth process the fish. The growth of the fish can run optimally when the amount of feed, food
productivity and food quality are met properly. This research is descriptive research, productive and
qualitative. The following analysis includes test results in productivity and quality with two kinds of
variations of pulleys to be used. In this study, data collection was done by study of literature (literature),
conducting experiments, survey the field and make observations about the fish feed grinder. Based on the
planning of fish feed mill (Pellet) using standard pulley and 2 other puli variations with 3 testing process
each pellet dough that analyzed, it will get result of fish feed (pellet) which productivity and quality. The
best pellet productivity is the one that has both short production and short grinding time and good results.
From each test the variation of pulleys is determined from the maximum productivity and quality that is
for the highest productivity pellet is 0.99 kg / min at the ratio of pulley 1 with the weight of 3 kg dough
which has the production and the time of short milling and good result, For the quality of pellet hardness
Highest was 1.7 kg at the pulley 1 ratio with the weight of 3 kg dough produced, and the highest quality
of pellet resistance was 3.62 min with the pulley ratio 2 and the weight of 3 kg dough that was destroyed
in water.
Keyword : Pellets of fish, Productivity and quality of pellets, Pellet best.

181
JRM. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2017, 181 - 189

PENDAHULUAN kebutuhan pelanggan. QFD berusaha menerjemahkan apa


Keinginan untuk meningkatkan produk/barang yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan
yang baik dan berkualitas merupakan tujuan dari organisasi. Hal ini dilaksanakan dengan melibatkan
perusahaan. Oleh karena itu alat sebagai penunjang pelanggan dalam proses pengembangan produk sedini
untuk menghasilkan suatu produk haruslah mungkin. Dengan demikian, QFD memungkinkan suatu
menggunakan alat yang baik. Dengan peralatan perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan,
yang baik diharapkan perusahaan atau pengusaha
menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan
dapat meningkatkan dan menciptakan keunggulan
tersebut, memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas
dari produk yang dihasilkan, sehingga produk
tersebut dapat terpenuhi dan juga memuaskan maksimum. (Tjiptono, 1997:45)
pelanggan. Disamping itu untuk menghadapi
persaingan dan kemajuan teknologi dari pengusaha Dengan penerapan metode QFD (Quality Function
lain dimasa sekarang maupun yang akan datang. Deployment), yaitu praktik untuk merancang dan
Melalui perancangan dan pengembangan mendesains suatu proses sebagai tanggapan terhadap
produk, peralatan yang lebih baik dan efisien untuk kebutuhan pelanggan dan memeperbaiki proses hingga
menciptakan hasil yang memuaskan. Dari inovasi tercapai efektifitas maksimum. Maka akan diperoleh
tersebut diharapkan mampu mengantisipasi parameter-parameter teknik yang diharapkan oleh
persaingan didalam dunia usaha dan dapat costumer. Dari uraian tersebut, penulis mengambil judul
membuka peluang untuk bersaing dengan penelitian “PENERAPAN METODE QFD (QUALITY
rancangan alat yang memperhatikan faktor-faktor FUNCTION DEPLOYMENT) UNTUK PRODUK
manusia diharapkan alat yang dirancang dapat
MESIN PEMOTONG KERUPUK BAWANG” (Studi
dioperasikan dengan nyaman dan aman.
Beberapa UKM dan sentra industri menengah kasus pada UKM dan sentra industry menengah kerupuk
dibeberapa wilayah di Surabaya yang bawang dibeberapa wilayah di Surabaya)
memproduksi pakan ikan, untuk proses produksi
mulai dari pembuatan bahan baku pakan ikan
sampai proses pengeringan bahan setengah jadi,
masih memanfaatkan peralatan-peralatan yang
sederhana. Sehingga dari beberapa proses produksi
tersebut banyak timbul beberapa keluhan
diantaranya, lamanya proses penggilingan, pekerja
sering merasakan tidak nyaman (pegal-pegal, nyeri
pada punggung, mudah kelelahan), dan
membutuhkan tingkat konsentrasi guna
menghindari kecelakaan yang dikarenakan pada
bagian ini dalam proses penggilingannya masih
memanfaatkan pisau yang digerakkan dengan
tangan atau secara manual. Untuk mengatasi
masalah tersebut pihak perusahaan. yang
bersangkutan belum bisa menemukan solusi yang tepat,
maka para pengusaha sangat membutuhkan suatu
perancangan alat pemotong kerupuk bawang yang
ergonomis dan mampu meningkatkan produktivitas.
Dengan memperhatikan aspek ergonomis dalam
proses mendesain dan mengembangkan produk dalam
sebuah industri pada hakikatnya tidaklah sekedar
membawa manusia agar bisa bekerja dalam kondisi yang
sehat, nyaman dan aman saja. Melainkan mampu untuk
membawa industri kearah kerja yang produktif, efektif-
efisien, maju dan modern. Dengan penerapan ergonisme
diharapkan interaksi kerja antara manusia-produk,
manusia-mesin yang dioperasikan akan bisa lebih
ditingkatkan.

Melalui penerapan metode QFD (Quality


Function Deployment), yaitu praktik untuk merancang
dan mendesains suatu proses sebagai tanggapan terhadap METODE

182
Penerapan Metode QFD (Quality Function Deployment) Untuk Desain Mesin Penggiling Pakan Ikan

Rencana Penelitian o Desain mesin


Mesin merupakan mesin yang
dirancang oleh mahasiswa jurusan D-3 Tenik
Mesin Unesa angkatan 2012. Mesin ini
sudah dikembangkan dari beberapa mesin
yang sudah ada sehingga mesin ini lebih
unggul dari mesin-mesin lain yang sudah
ada.

Gambar 2. Desain Kerangka Mesin

Komponen Alat
Alat penggiling pakan ikan bentuk pelet ini mempunyai
beberapa bagian penting, yaitu :
 Kerangka Alat
Kerangka merupakan unit penyangga yang
Gambar 1. Flow chart Metodologi Penelitian digunakan untuk menopang semua komponen
yang digunakan pada mesin penggiling pakan
 Study Literatur ini. Sebelum dilakukan pembuatan mesin
Study literatur dilaksanakn untuk mengumpulkan diperlukan pemilihan bahan seperti baja siku
teori-teori yang dapat menunjang serta mendukung yang berukuran 40mm x 40mm dan tebal 3 mm
terhadap tugas akhir, semua teori yang didapat
dijadikan referensi dalam penyusunan tugas akhir.
Teori yang dicari untuk mendukung penelitian tugas
akhir ini adalah teori Quality Function Deployment.
Teori Quality Function Deployment akan mendukung
penelitian dan membantu dalam perancangan produk
yang akan dilakukan.

 Studi Lapangan
o Studi lapangan dilakukan untuk
mendapatkan informasi-informasi mesin
pemotong kerupuk bawang yang sudah ada
dipasaran, semua informasi akan disaring
dan dikumpulkan untuk mendukung
penelitian ini. Agar nantinya mempermudah
 Unit Penggerak
suatu perusahaan untuk menentukan
keinginan pelanggannya.

181
JRM. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2017, 181 - 189

 Pengumpulan Data
Untuk menjawab perumusan masalah yang sudah
ada, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan
data mentah dari pelanggan, data mentah ini
dikumpulkan dengan metode wawancara dan
kuisioner kepada sejumlah costumer berupa atribut-
atribut yang berhubungan dengan kualitas dari
produk mesin pemotong kerupuk bawang yang
sekiranya diharapkan atau yang diinginkan
costumer. Langkah-langkah yang dilakukan adalah
Gambar 2. Unit Penggerak sebagai berikut :
o Pengumpulan data dengan metode kuesioner
Komponen penggerak atau unit penggerak yang dilakukan dengan wawancara pribadi
terdiri dari motor penggerak dan sistem dengan costumer, pertanyaan yang diajukan
transmisi, seperti yang tampak pada gambar bersifat terbuka sehingga memungkinkan saya
dibawah ini. sebagai pewawancara untuk menemukan
keinginan yang sebenarnya dari costumer.
 Unit Produksi
Wawancara ini berlangsung 10-30 menit dan
hasilnya dicatat.
o Costumer yang dipilih dan dilibatkan dalam
proses perancangan dan pengembangan produk
hanya para pengguna mesin penggiling pakan
ikan di sentra industri menengah daerah Sidoarjo
dan sekitarnya.
o Pemilihan costumer dilakukan berdasarkan
convenience sample, yaitu costumer yang dipilih
berdasarkan kemudahan akses oleh peneliti.
Selain itu juga dikombinasikan dengan metode
snowball effect, yaitu seorang costumer
merekomendasikan costumer yang lain.
o Jumlah costumer yang direncanakan berjumlah
10 costumer yang menjawab dan datanya dapat
Gambar 3. Unit Produksi
diolah telah mencapai keserasian data dan
kecukupan data. Wawancara secara perorangan
 Perumusan Masalah
Dari studi literatur yang telah dilaksanakan, langkah dapat dianggap mencukupi, dalam arti cukup
selanjutnya adalah merumuskan masalah-masalah menggambarkan kebutuhan konsumen sampai
yang sebenarnya terjadi pada desain mesin sekitar 90% adalah sebanyak 20 wawancara. Ini
pemotong kerupuk bawang yang sudah ada dan berdasarkan pada penelitian untuk suatu produk
memikirkan bagaimana pengembangan desain oleh Griffin dan Houser (Ulrich, 2000)
mesin penggiling pakan ikan tersebut sebagaimana
yang diinginkan calon pelanggan pada umumnya.
Disini dimasukkan pula data-data dari studi pustaka,
referensi, dan juga browsing di internet untuk
mendiskripsikan rumusan masalah dari topik terkait.

Tabel 1. Atribut-atribut yang diinginkan Konsumen

 Penetapan Tujuan Penelitian


Dari perumusan masalah, langkah selanjutnya kita Costumer Requirement (WHATs)
tetapkan tujuan penelitian yaitu pembuatan desain
Mesin penggiling pakan ikan dapat bekerja lebih efektif
produk mesin pemotong kerupuk bawang.

184
Penerapan Metode QFD (Quality Function Deployment) Untuk Desain Mesin Penggiling Pakan Ikan

dan efisien 9 Bahan cup pisau plat 7 Sekunder


tipis 3 mm
Tampilan produk menarik 10 Bahan mata pisau dari 5 Sekunder
kuningan
Kualitas dan hasil pakan ikan lebih baik
11 Penggunaan motor 7 Primer
Waktu proses penggilingan yang dibutuhkan lebih cepat listrik 1 Hp
12 Biaya erawatan rendah 7 Primer
Lebih mudah dan praktis dalam proses pengoperasian 15 Menyalakan mesin 7 Sekunder
mesin dengan memutar
tombol
Murah 18 Daya listrik lebih 7 Primer
rendah
Dimensi yang sesuai dengan ruangan 19 Harga mesin 4-8 juta 8 Primer

Mudah perawatannya  Penyusunan House of Quality (HoQ)


Langkah-langkah dalam penyusunan House of
Quality (HoQ)
HASIL DAN PEMBAHASAN o Penilaian Permintaan Kualitas Customer (PKC)
Merupakan penilaian yang dilakukan dengan
HasilPengumpulan Data mencari hubungan antar data hasil kuesioner. Penilaian
dilakukan seperti Tabel 3 di bawah ini :
 Pengumpulan Permintaan Kualitas Customer Tabel 3. Penilaian Permintaan Kualitas Customer (PKC)
(PKC)
Data hasil dari kuesioner yang diperoleh dengan
wawancara langsung pada customer, kemudian diolah
dan dirangkung untuk dijadikan dasar dalam membuat
Permintaan Kualitas Customer (PKC) atau Voice of
Customer (VoC). Berdasarkan dari PKC yang sudah
diperoleh tersebut, selanjutnya dapat digunakan untuk
menyusun House of Quality (HoQ).
Adapun data dari hasil kuesioner yang dilakukan
terhadap para pekerja home industri kerupuk bawang
dapat dilihat pada tabel 4, di bawah ini :

Tabel 2. Data hasil kuesioner


No Nama Bagian Banyak Tingkatan
Responden
1 Menghasilkan 10 Primer
potongan yang tipis
dan rata
2 Digunakan di dalam 10 Tersier
ruangan
3 Mesin dibuat portable 7 Sekunder
(mudah dipindah)
4 Bebas dari sengatan 10 Primer
Angka menunjukkan hubungan keterkaitan
listrik
5 Bebas dari gesekan 6 Primer antara data-data di atas. Untuk mengetahui angka jumlah
mata pisau angka dilakukan pejumlahan secara vertikal. Untuk lebih
6 Dilengkapi penutup/ 10 Sekunder jelasnya seperti tabel 4 sebagai berikut :
cup pisau
7 Tapilan mesin 8 Tersier Tabel 4. Arti nilai hubungan Permintaan Kualitas
berwarna gelap Customer (PKC)
8 Bahan rangka besi 8 Sekunder
paduan kanal L dan U Angka Keterkaitan Keterangan

181
JRM. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2017, 181 - 189

3 Kuat Menunjukkan tingkat Kontruksi (PKK). Adapun hubungan terlihat


pada tabel 6 sebagai berikut :
kepentingan yang erat
kaitannya Tabel 6. Hubungan atar PKC dan PKK
2 Sedang Menunjukkan
kepentingan tetapi
sedang
1 Lemah Menunjukkan hubungan
yang tidak terkait

o Pertimbangan Performa Kualitas Kontruksi (PKK)


Pertimbangan Performa Kualitas Kontruksi
(PKK) berisikan karakteristik-karakteristik dari
permintaan Customer, data input pada fase ini adalah
kebutuhan konsumen (customer need) atau Permintaan
Kualitas Customer (PKC) yang diperoleh dari
penyebaran kuisioner kepada konsumen. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan pada fase ini adalah:
pertimbangan performance kualitas kontruksi, cara
optimasi dan matriks atap, perbandingan antar PKC dan
PKK, penentuan rangking (bobot) dari permintaan
kualitas, rancangan proses penyusunan rumah mutu
(HoQ), kesimpilan prioritas dalam pengenmbangan
desain mesin pemotong kerupuk bawang semi otomatis.
Pada tahapan ini dilakukan penterjemahan PKC ke dalam
bahasa teknik yaitu PKK. Penterjemahan PKC ke dalam Hubungan antar PKC dan PKK
PKK yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : dilambangkan seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 5. Pertimbangan Performa Kualitas Kontruksi tabel 7 di bawah ini :
(PKK)
Tabel 7. Lambang dan nilai hubungan antar
PKC dan PKK
Simbol Arti Nilai Numerik yang
Umum
Tidak ada Dikosongkan
Lemah 1
Tengah 3
Kuat 9

o Penentuan Nilai (Bobot) dan Performa Kualitas


Kontruksi (PKK)

Rumus perhitungan nilai Normalized


Contribution :
Normalized Contribution Kebutuha no. x =

o Hubungan antara PKC dan PKK

Setelah diketahui apa saja karakteristik-


karakteristik dari data hasil Permintaan Penentuan nilai (bobot) dari Performa
Kualitas Customer (PKC), karakteristik- Kualitas Kontruksi (PKK) dapat dilihat dari
karakteristik tersebut akan di cari korelasi atau tabel 8 sebagai berikut:
hubungan antara Permintaan Kualitas
Customer (PKC) dengan Performa Kualitas Tabel 8. Penentuan Nilai (Bobot) dari
Permintaan Kualitas

186
Penerapan Metode QFD (Quality Function Deployment) Untuk Desain Mesin Penggiling Pakan Ikan

Tabel 9. Simbol arah Optimasi dan


hubungan PKK
Arah Optimasi Hubungan
antar PKK
Minimum O Positi

<=
f
Maksimum X Negat

=>
if
0 Normal

o Technical Correlation
Bagian ini mengandung perkembangan
taksiran tim dari hubungan antara
implementasi antara elemen-elemen yang ada
dengan Techical Response setelah dilakukan
pengolahan data di atas maka dapat ditarik
kesimpulan mengenai prioritas dalam
pengenmbangan desain mesin pemotong
kerupuk bawang semi otomatis.

Adapun pengembangan desain mesin


o Optimasi dari Matriks Atap
pemotong kerupuk bawang semi otomatis yang
Beberapa Performa Kualitas Kontruksi utama seperti pada tabel 10 di bawah ini:
(PKK) saling berhubungan satu sama lain. Tabel 10. Prioritas pengembangan desain
Mengembangkan salah satu karakteristik mutu yang utama
dapat mendukung karaktristik yang
berhubungan dengan hasil yang positif atau No Nama Komponen
mengutungkan, sebaliknya juga dapat 1 Mata pisau
mempengaruhi secara negatif. Hubungan antar 2 Penutup atau cup pisau
Performa Kualitas Kontruksi (PKK) dapat 3 Dimensi
dilihat pada gambar 4 di bawah ini: 4 Rangka dan roda
5 Cerobong Input dan Output hasil
potongan
6 Berat mesin 5-10 kg
7 Geometry
8 Kapasitas mesin 20 kg/jam
9 V-belt dan Pulley
10 Motor 1 hp
11 Sistem transmisi
12 Isolator yang bagus
13 Stabilizer arus listrik
14 Saklar ON/OFF
15 Harga mesin 4-5 juta
16 Cat warna abu-abu

Gambar 4. Optimasi dan Segitiga Matriks Technical Importance


Performance Kualitas Kontruksi (PKK) Bagian ini mengandung 3 jenis informasi,
Impact: yaitu :

Impact menunjukkan setiap kekuatan - Peringkat yang telah dihitung dari


hubungan antara Technical Respone dengan Technical Respone
Customer Needs yang ada. Hubungan tersebut
dinyatakan seperti simbol-simbol di bawah ini:

181
JRM. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2017, 181 - 189

Berdasarkan peringkat keiinginan


dan kebutuhan konsumen dari penilaian PENUTUP
Permintaan Kualitas Customer dan Simpulan
Dari hasil penelitian dan analisa, maka dapat ditarik
hubungan dengan optimasi matriks.
kesimpulan sebagai berikut :
Dimana pengembangan dan pemilihan
 Dari hasil pembahasan yang dilakukan untuk
konsep untuk mengetahui permintaan
mengembangkan desain mesin penggiling pakan
pelanggan atau Voice of Customer ( VoC)
ikan semi otomatis menggunakan analisa QFD
diperlukan untuk pengembangan suatu
(Quality Function Deployment) maka didapat hasil
produk. Yang pada langkah selanjutnya
desain penggiling pakan ikan semi otomatis pada
permintaan pelanggan tersebut akan diolah
konsep desain mesin 1, dengan komponen yang
tim pengembang (desainer) untuk
perlu dikembangkan, yaitu: mata pisau, penutup
diwujudkan dalam bentuk spesifikasi teknis
ataucup pisau, rangka dan roda, cerobong input dan
dari produk. Sebagai penyelesaian
output hasil potongan, berat mesin 5-10 kg,
keseluruhan masalah, perwujudan konsep
geometry, kapasitas mesin 20 kg/jam, v-belt dan
harus teriterasi dengan evaluasinya,
pulley, motor 1 hp, sistem transmisi, isolator yang
sehingga bagian dari loop iterasi adalah
bagus, stabilizer arus listrik, sakalar ON/OFF, harga
komunikasi dari informasi perancangan,
mesin 4-6 juta dan yang terakhir cat warna biru tua.
updating dari rencana (plan) dan
 Atribut-atribut penting yang harus dikembangkan
pemecahan masalah ke dalam sub-sub
pada mesin penggiling pakan ikan semi otomatis
problem. Bagaimana cara terbaik untuk
antara lain :
membuat atau mewujudkan konsep suatu o Dimensi Panjang = 55 cm x Lebar = 50 cm x
produk dengan mengembangkan sebuah
Tinggi = 100 cm
teknik yang berdasarkan atas fungsi produk
o Untuk kualitas kekerasan pellet yang paling
(sistem) atau komponen itu sendiri.
tinggi adalah 1.7 kg pada rasio puli 1 dengan
berat adonan 3 kg yang dihasilkan.
Teknik ini akan membantu pemecahan
o Dilengkapi V-belt dan Pulley
masalah dan memberikan kesempatan
o Motor 1 hp
untuk mencari jalan keluar (solusi) yang
o Isolator sudah bagus
kreatif. Untuk itu akan dipusatkan o Sudah dilengkapi stabilizer arus listrik
perhatian pada teknik dengan pemecahan o Dilengkapi saklar ON/OFF
fungsi produk (functional decompotition) o Harga mesin Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000
dan variasi perwujudan konsep (concept o Cat warna abu-abu
variant generation). Hal ini didasarkan  Efisiensi analisa QFD (Quality Function
atas kenyataan, bahwa banyak kebutuhan Deployment) pada mesin penggiling pakan ikan
penting pelanggan yang harus dipenuhi, semi otomatis sebagai berikut :
yakni pemenuhan fungsi produk (sitem) o Tercipta desain mesin penggiling pakan ikan
yang merupakan penilaian performansi semi otomatis yang mampu menghasilkan
dari produk itu sendiri. Dengan kata lain, gilingan yang rata dengan kapasitas hasil
apakah produk sudah memenuhi gilingan 20 kg/jam dan tidak rumit dalam
fungsinya sesuai dengan spesifikasi pengoperasian sehingga pekerja tidak sering
teknis yang diminta belum. Maka mengeluh cepat capek saat bekeja.
perancangan dan pengembangan produk o Kemudahan pengguna dengan dilengkapi roda
harus dilakukan secara matang, karena untuk memudahkan pemindahan alat (portable)
proses ini akan menentukan proses o Dilengkapi beberapa sistem keamanan, anatar
selanjutnya. lain penutup atau cup pisau untuk menghindari
Sasaran dari pengembangan konsep desain mesin gesekan langsung dengan mata pisau saat
pemotong kerupuk bawang semi otomatis ini adalah bekerja, isolator yang bagus sehingga terhindar
untuk melihat lebih jauh apakah produk yang akan dibuat dari sengatan listrik dan dilengkapi saklar
sudah memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam ON/OFF.
pengembangan konsep ini masing-masing individu dari o Meminimalisir biaya listrik dan harga jual
tim pengembang (jika ada) akan menawarkan konsepnya mesin penggiling pakan ikan semi otomatis.
masing-masing yang masih dalam bentuk sket dan
penjelasan yang sederhana. Saran

188
Penerapan Metode QFD (Quality Function Deployment) Untuk Desain Mesin Penggiling Pakan Ikan

Karena pembahasan tugas akhir ini hanya dibatasi Supranto. J, 1997, Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Rineka
pada perencanaan desain mesin penggiling pakan
Cipta. Jakarta.
ikan semi otomatis, sehingga perlu adanya analisa
perancangan perhitungan visual baik ditinjau dari Susanto, Afit. 2006. Analisis Kualitas Pelayanan
Pelanggan Dengan Metode Quality Function
segi elemen mesin, mekatronika dan teknik Deployment (QFD). Surakarta: Teknik Industri
merancang sebelum untuk menindaklanjuti desain UMS.
konsep mesin 1 dengan perancangan proses
Sugiarto, 2001, Teknik Sampling. PT,Gramedia Pustaka
manufactur agar desain mesin penggiloing pakan Utama. Jakarta.
ikan semi otomatis dapat memenuhi persyaratan
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran,Andi Offset.
teknis. Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Umar, Husein. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi
Arikunto, Suharsini. 2001. Prosedur Penelitian Suatu dalam Pemasaran., PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pendekatan Praktek: Rineka Cipta,. Jakarta. Jakarta.
Arini, Wahyu, 1999, Manajemen Kualitas.,Universitas Yamit, Zulian. 2002. Manajemen Kualitas Produk dan
Atmajaya, Yogyakarta.. Jasa. Yogyakarta: Ekonesia.
Arini, Wahyu. 2003, Manajemen Kualitas,Ghalia
Indonesia, Jakarta.

Cohen, L.(1995). Quality Function Deployment : How


To Make QFD Work For You. Singapore: Addison-
Wesley publishing Company.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate


Dengan Program SPSS. Badan Penerit Universitas
Diponegoro.

Gaspersz, Vincent, 2001, Total Quality Managemen,:PT.


GramediaPustakaUtama, Jakarta.

Groover, Mikell P, 2005. Automation, Production


System, and Computer-Integrated Manufacturing,
EdisiKedua, Prentice-Hall International, New Jersey

Jaelani, E. 2009. “Quality Function Deployment


(QFD)”. [on line]. www.eje.

blogspot.com. [11 Februari 2009]

Jono. 2006. Implementasi metode Quality Funtion


Deployment (QFD) guna

Meningkatkan qualitas kain batik tulis, Jurusan


Teknik Industri, Universitas

WidyaMataram Yogyakarta.

Kotler, Philip.1998. Manajemen Pemasaran Analisis


Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, PT.
Prenhallindo, Jakarta.

Nasution, M.N, 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total


Quality Management). Ghalia Indonesia, Jakarta. .

181

Anda mungkin juga menyukai