DISUSUN OLEH :
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Identifikasi Masalah
Sasaran : Siswa/siswi
Waktu : 30 menit
IV. Materi
Terlampir
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media penyuluhan
1. Leaflet, PPT
VII. Evaluasi
1. Cara : Lisan
Menjelaskan tujuan
2. Penyajian 15 menit Menjelaskan tentang : Menyimak
HIV/AIDS jelas
5. Dampak HIV/AIDS
6. Cara pengendalian
seseorang yang terkena
HIV/AIDS
Evaluasi
MATERI
1. Pengertian HIV/AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV/AIDS, maka virus tersebut akan
hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit
namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala
AIDS/AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala HIV/AIDS itu sendiri
adalah :
1. Berat badan turun dengan drastis.
3. Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha) yang timbul tanpa
sebab.
9. Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat dan
kaki. Namun pada wanita sering kali gejala ini tidak dirasakan, walaupun
sebenarnya sudah terkena virus HIV/ AIDS
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita HIV/AIDS,
yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.
3. Penularan HIV/AIDS
3. Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang
mengidap virus HIV/AIDS.
4. Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus
HIV/AIDS kepada janin yang dikandungnya.
5. Melalui air susu ibu/ ASI yang diminum.
6. Melalui darah yang terinfeksi virus HIV/AIDS dan mengenai kulit yang terluka.
Kita tidak usah terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita HIV/AIDS, kita
harus selalu mendukung para penderita HIV/AIDS bukan menjauhinya, karena
HIV/AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :
1. Hidup serumah dengan penderita HIV/AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan
seksual ).
3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya
jangan hamil. Karena akan memindahkan virus HIV/AIDS pada janinnya.
4. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin
sterilisasinya.
6. Jangan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang anda tidak ketahui
kondisi kesehatannya.
7. Hindari mabuk-mabukan dan narkotika yang membuat anda lupa diri.
Penyakit HIV/AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur
berapapun. Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu:
1. Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan
pria tuna susila dan pelanggannya.
2. Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya: Homo seks (
melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan
seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
3. Penerima transfusi darah
Untuk pengobatan sampai sekarang belum diketahui, jadi adanya Untuk pencegahan
terhadap infeksi HIV atau AIDS ,yaitu :
1.Pencegahan penularan lewat hubungan seks.
a. Hubungan seks monogami merupakan hal yang paling aman asalkan suami-
istri tidak ada yang terinfeksi.
b. Hubungan seks yang ilegal atau luar nikah meningkatkan resiko.
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Sarwono Prawihardjo.
Stewart GJ. 1997, Mananging HIV. Sydney: MJA Published, hal 17-21, 42-44.
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo,sarwono (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta:P.T.Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.
Stewart GJ. 1997, Mananging HIV. Sydney: MJA Published, hal 17-21, 42-44.