Anda di halaman 1dari 17

“LAPORAN PENGAMATAN SEL TUMBUHAN DAN

SEL HEWAN”

DISUSUN OLEH : WINSON VERKO

KELAS : XI.IPA 3

GURU PEMBIMBING : DRA DESMIARTI

SMAN 1 BENGKALIS
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkatdan rahmatNYA, penulis dapat menyelesaikan Laporan pengamatan
tentang “Sel Tumbuhan Dan Sel Hewan”.Di dalam laporan ilmiah ini penulis
menjabarkan tentang asal- usul sel, penjelasa tentang sel tumbuhan dan sel
hewan.Penulis menyadari sungguh bahwa laporan pengamatan tentang “Sel
Tumbuhan Dan Sel Hewan” ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna
untuk penyempurnaan penulisan laporan pengamatan ini.Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telahmembantu penyelesaian
penulisan laporan ilmiah ini sampai selesai.

Bengkalis,Riau 19 Agustus 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3


A. Latar belakang ......................................................................................... 3
B. Rumusan masalah .................................................................................... 3
C. Tujuan ...................................................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................... 4


A. Pengertian sel .......................................................................................... 4
B. Fungsi sel ................................................................................................. 4
C. Bagian-bagian sel .................................................................................... 5
D. Struktur sel .............................................................................................. 5
E. Benttuk-bentuk sel ................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................... 8


A. Sel hewan ................................................................................................ 8
B. Sel tumbuhan ........................................................................................... 12

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sel berasal dari kata Latincella yang berarti ruangan kecil. Orang
yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke pada
tahun 1665. Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan
menggunakan mikroskop. Hook melihat adanya ruangan-ruangan kecil
yang menyusun gabus tersebut. Ruang kecil tersebut diberi nama sel. Pada
tanun 1880 Hanstein menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos
(tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi).
Tahun 1804-1881 dan 1810-1882, Schleiden dan T
Schwann,membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong,
melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar
makhluk hidup. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada
makhluk hidup. Kemudian keduanya mengemukaan teori sel sebagai
berikut. Pada makhluk hidup multiseluler :
1.Sel sel yang serupa berkumpul bersama dan menjalankan satu fungsi
yang sama membentuk jaringan.
2.Jaringan-jaringan yang berbeda berkumpul bersama dan menjalankan
fungsi tertentu membentuk organ.
3.Organ-organ yang berbeda bekerja bersama-sama untuk membentuk
suatu sistem yang disebut sistem organ.

B. Rumusan Masalah
Apa perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan?

C. Tujuan

1. Mengetahui struktur sel tumbuhan (sel-sel epidermis bawang merah,


dan gabus dari batang singkong).
2.Mengetahui strukutur sel hewan (lapisan permukaan dinding bagian
dalam mulut).

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian sel

Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan


dalam arti. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi.

Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup,


yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan
melaksanakan semua fungsi kehidupan (faal tubuh). Berdasar jumlah sel
penyusunnya makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk hidup
uniseluler dan multiseluler. Makhluk hidup multiseluler berasal dari satu
sel (zigot) yang kemudian mengalami spesialisasi dan diferensiasi.
Struktur sel terdiri dari nukleus (inti sel), sitoplasma beserta
organelnya, membran sel dan dinding sel. Sel yang mempunyai fungsi
khusus biasanya dilengkapi dengan organel khusus yang tidak ditemukan
pada sel lain.

B. Fungsi sel

Ditinjau dari fungsinya, sel merupakan unit fungsional dari semua


(konsep) organism hidup. Jadi, fungsi kehidupan ini dikerjakan oleh tiap
individu sel. Fungsi kehidupan organisme tingkat tinggi (termasuk
manusia) dikerjakan oleh tiap sel dari berbagai alat tubuh dan organisasi
yang sempurna terjadilah aktivitas terpadu untuk melangsungkan fungsi
kehidupan ini. Aktivitas terpadu dikoordinasikan oleh kekuatan yang
belum kita ketahui menurut teori vitalitas dinyatakan sebagai a
transcendent force not inherent in the chemical composition of
protoplasm.

Ditinjau dari perkembangan, maka sel merupakan unit perkembangan,


karena tiap jenis jaringan dan alat tubuh didahului oleh pembentukan
jenis sel tertentu.

Ditinjau dari keturunan, sel merupakan unit hereditas. Seperti yang


dijelaskan dalam hal reproduksi, dalam inti sel terdapat kromosom yang
mengandung gen-gen (factor keturunan). Semua sifat turun temurun dari
suatu individu (hewan uniselular atau hewan multiselular) terdapat dalam
sel itu atau dalam sel reproduksi atau dalam sel kelamin.

4
C. Bagian-bagian sel

1. Membran plasma

 Mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk


dan keluar sel atau organel
 Sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus (hormon)
metabolit dll dan agensia khas seperti bakteri dan virus
 Tempat berlangsunya berbgai reaksi kimia seperti pada membran
motokondria, kloroplas, retikulum endoplasma dan lain-lain,
 Membran plasma juga berfungsi sebagai reseptor perubahan
lingkungan sel, seperti perubahan suhu, intensitas cahaya dan lain-
lain.

2. Dinding sel

Fungsi dinding sel pada tumbuhan adalah untuk memperkokoh sel


sebagaimana sel tulang pada hewan.

3. Sitoplasma dan nukleoplasma

Fungsi nucleolus adalah tempat perakitan ribosom.

4. Organel sel

Organel sel antaralain adalah retikulum endoplasma, mitokondria,


badan golgi, kloroplas, nucleus, lisosom, peroksisom, vakuola.
Disamping organel yang dibungkus membran ada pula organel yagn
tidak dibatasi membran seperti ribosom

D. Struktur sel

1. Prokariotik

Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel


tipe prokariotik. Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel,
dan membran plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa
lendir yang berfungsi untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun
kapsula adalah polisakarida. Dinding sel terdiri dari berbagai bahan
seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik serta berbagai
asam amino.

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat


dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian bahan
seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik serta berbagai

5
asam amino. Berdasarkan struktur dinding selnya bakteri dikelompokkan
menjadi bakteri Gram negatif dan Gram positif

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat


dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup
yang paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida
dan respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel
eukariotik. Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke
arah dalam disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan
sekresi dan menerima DNA pada saat konyugasi. Beberapa bakteri
memiliki alat gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung
villi yang berfungsi untuk melekatkan diri. Sitoplasma merupakan bagian
dalam sel bakteri. Sitoplasma berbentuk koloid yang agak padat yang
mengandung butiran-butiran protein, glikogen, lemak dan berbagai jenis
bahan lainnya. Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organel-
organel yang memiliki sistem endomembran seperti badan Golgi,
retikulum endoplasma (RE), kloroplas, mitokondria, badan mikro, dan
lisosom. Sedangkan ribosom banyak ditemukan pada sitoplasma bakteri.

2. Eukariotik

Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel


tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya.
Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas yang berkaitan satu
dengan yang lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel.
Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain hewan, tumbuhan, dan
jamur baik multiseluler maupun yang uniseluler.

Tipe sel eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan pada


hewan. Pada sel hewan, pada bagian luar sel tidak ditemukan adanya
dinding sel, sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya
dinding sel. Walaupun demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur
secara kimiawi berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh chitin
sedangkan pada tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan ditemukan adanya
organel kloroplas sedangkan pada jamur dan hewan tidak ditemukan.
Selain perbedaan tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan
jamur memiliki struktur yang serupa.

6
E. Bentuk-bentuk sel

1. Prokariot dan Eukariot

Makhluk hidup bisa digolongkan menurut struktur sel penyusun


tubuhnya. Berdasarkan dari ada dan tidaknya membran ini, organisme atau
makhluk hidup dikelompokan menjadi organisme prokariot dan eukariot
(dibaca yukariot). Organisme prokariot tidak mempunyai membran inti.
Sedangkan organisme eukariot memiliki membran inti.

2. Uniseluler dan Multiseluler

Organisme, berdasarkan dari banyak sel yang menyusun tubuh


dikelompokkan menjadi organisme bersel satu (uniseluler) dan organisme
bersel banyak (multiseluler). Organisme bersel satu contohnya protozoa,
bakteri, ganggang hijau, dan ganggang biru. Pada organisme bersel satu,
segala bentuk kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri.
Kegiatannya meliputi makan, bernapas, mengeluarkan zat-zat sisa,
berkembang biak, dan bergerak menanggapi rangsang. Kemudian makhluk
hidup bersel banyak contohnya yaitu anjing, kambing, pohon pada pisang
dan bunga mawar. Sel-sel tubuh makhluk hidup bersel banyak tersebut
melakukan pembagian tugas. Tugas-tugasnya yaitu ada yang menangkap
cahaya, menangkap suara, dan bergerak. Makhluk hidup bersel banyak
memiliki organ, misalnya yaitu organ indera, organ perkembangbiakan,
dan organ yang mencerna makanan.

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sel hewan

Sel hewan merupakan sel eukariotik yang terdapat pada hewan. Umumnya
sel hewan adalah suatu bagian organel paling kecil yang mempunyai
selaput tipis. Sel hewan mempunyai kelebihan dalam membuat duplikat
dengan mandiri dengan cara melakukan pembelahan sel.

Bagian-Bagian Sel Hewan dan Fungsinya:


1. Membran Sel
Membran sel merupakan suatu pembungkus sel di lapisan luar yang
terdiri atas protein (lipoprotein) dan lemak (liquid). Fungsi dari membran
sel hewan yakni:

 Sebagai pengatur mineral dan nutrisi yang keluar masuk sel


 Untuk melindungi atau membungkus sel
 Untuk menerima rangsangan dari luar
 Untuk tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia

2. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan bagian sel dalam bentuk cairan yang


mempunyai bentuk hampir sama seperti gel. Sitoplasma mempunyai dua
(dua) bentuk fase gel (cair) dan fase sol (padat). Cairan yang ada pada
nukleus dinamakan Nukleuoplasma. Bagian sel hewan yang tersusun dari
protein dan 90% air menjadikan sitoplasma mempunyai fungsi sebagai
pelarut.

Jika konsentrasi rendah maka akan menjadi padat dan lembek yang
disebut gel. Begitu sebaliknya, ketika konsentrasi air tinggi maka akan
encer yang disebut sol. Fungsi dari sitoplasma adalah:

 Untuk tempat berlangsungnya metabolisme sel


 Untuk sumber bahan kimia sel

3. Retikulum endoplasma

Retikulum Endoplasma (RE) adalah bagian sel terbesar kedua


sesudah mitokondria. RE membuat rangkaian interkoneksi rata
terowongan yang berbentuk seperti benang-benang jala.

Terdapat dua jenis retikulum endoplasma yakni RE kasar (REk)


dan RE halus (REh). RE kasar mempunyai fungsi untuk memegang
protein yang terbentuk di ribosom.

8
Oleh sebab itu RE kasar akan ditempeli oleh ribosom dan RE halus
tidak ditempeli ribosom. Fungsi dari retikulum endoplasma (RE) adalah
sebagai berikut:

 Untuk tempat penyimpanan fospolipid, steroid, dan glikolipid


 Untuk tempat pengangkut sintesis, steroit dan lemak
 Membantu detoksifikasi berbagai sel yang berbahaya di dalam sel (REh)
 Sebagai sintesis protein (REk)

4. Mitokondria

Mitokondria dinamakan sebagai mesin sel, berbentuk hampir sama


dengan cerutu dan mempunyai dua lapisan membran yang berlekuk
disebut kristas.

Glukosan dan oksigen bekerja sama dalam pembentukan energi


untuk metabolisme dan kegiatan seluler dalam bagian menjadikan
mitokondria dinamakan dengan The Power House of Cell karena dapat
menghasilkan enerti.

Dalam bentuk tunggal, mitokondria disebut dengan mitokondrion.


Mitokondrion dapat merubah energi kimia berubah ke energi lain. Fungsi
dari mitokondria adalah:

 Untuk tempat respirasi seluler


 Untuk penghasil energi dalam bentuk ATP

5. Mikrofilamen

Mikrofilamen merupakan sel yang terbentuk dari protein aktin dan


miosin. Mikrofilamen mempunyai bentuk mirip dengan mikrotubulus
tetapi mikrofilamen mempunyai diameter lebih kecil dan lebih
lembut. Mikrofilamen berfungsi berperan dalam pergerakan sel,
eksositosis dan endositosis.

6. Peroksisom

Peroksisom merupakan kentong kecil yang berisi enzim katalase


yang berfungsi menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa dari
metabolisme yang bersifat toksik menjadi air dan oksigen yang berbahaya
bagi sel. Peroksisom banyak ditemui di ginjal dan sel hati.

Fungsi Peroksisom:

 Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik


 Perubahan lemak menjadi karbohidrat

9
7. Ribosom

Ribosom merupakan organel yang padat serta kecil dengan ukuran


diameter 20nm yang terdiri dari 65% RNA ribosom (rNA) dan 35%
protein ribosom (RNP). Terdiri dari dua sub unit yaitu sub unit besar dan
sub unit kecil. Untuk pembahasan lengkap silahkan baca Struktur dan
Fungsi Ribosom (Organel Sel).

Fungsi ribosom: Tempat berlangsungnya proses fotosintesis.

8. Mikrotubulus

Mikrotubulus merupakan organel sel yang terletak di dalam


sitoplasma yang ditemui di sel eukariot dan memiliki bentuk silindris
panjang berangga dengan diameter 12 nm dan diameter luar 25 nm. Terdiri
dari molekul yang berbentuk bulat protein globurat yang disebut tubulin.

Pada kondisi tertentu tubulin akan spontan membentuk silindris panjang


berongga. Mikrotubulus mempunyai sifat kaku.
Fungsi Mikrotubulus:

 Melindungi sel
 Memberi bentuk sel
 Berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol

9. Badan Golgi

Badan golgi atau kompleks golgi atau aparatus golgi merupakan


organel yang bisa ditemui di semua sel eukariotik dan terdapat di fungsi
ekskresi seperti ginjal. Mempunyai bentuk layaknya kantung pipih yang
berukuran kecil hingga besar dan terikat oleh membran.

Setiap sel hewan umumnya mempunyai 10 – 20 aparatus golgi. Dan jika


Anda ingin tahu, nama organel sel ini diambil dari orang pertama yang
menggambarkan organel ini dalam sel yaitu Camillo Golgi asal Italia.

Fungsi Badan Golgi:

 Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi


 Membentuk lisosom
 Memproses protein
 Membentuk membran plasma

10. Nukleus

Nukleus merupakan inti dari sel yang mengendalikan juga mengatur


aktivitas sel baik dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus
ditwmui pada sel eukariotik dan mengandung materi genetik yaitu DNA

10
(Asam Deoksiribonukleat) dan kromosom. DNA terdiri dari nukleotida
yang membantu dalam pembentukan protein pada proses translasi dan
transkripsi.Nukleus terdiri dari bagian seperti

 Membran inti (karioteka)


 Nukleoplasma (Kariolimfa)
 Kromoson/Kromatin
 Nukleolus

11. Sentriol

Sentriol merupakan sel yang berbentuk tabung terdiri


dari mikrotubulus semirigiddan ditemui pada sel eukariota. Sentriol juga
berperan dalam pembelahan sel dan pembentukan silia dan glagela.
Sepasanr sentriol yang membentuk struktur gabungan disebut sentrosom.

Sel tumbuhan tidak mempunyai sentriol walaupun sel hewan membelah


tanpa sentriol. Organel sentriol akan muncul untuk membantu saat proses.
Selain itu sentriol ikut berperan dalam mengatur geometri sel dan
orientasi. Hal ini sangat penting dalam perkembangan embrio organisme.
Sel hewan tanpa sentriol maka silia atau flagela tidak berkembang secara
fungsional.

Fungsi Sentriol:

 Proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel


 Berperan membentuk silia dan flagella

12. Lisosom

Lisosom merupakan organel berbentuk kantung terikat di membran


yang berisi enzim hidrolitik yang diperlukan untuk memecah bagian yang
tidak diperlukan dari sel untuk digunakan kembali (mengontrol pencernaan
instraseluler) dalam keadaan apapun. Lisosom terletak pada sel eukariotik.

Fungsi Lisosom:

 Mencerna materi menggunakan fagositosis


 Mengontrol pencernaan intraseluler
 Penghancur organel sel yang tidak diperlukan / telah rusak (autofagi)
 Memasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel menggunakan
mekanisme endositosis

13. Sitoskeleton

Sitoskeleton atau rangka sel merupakan organel sel berupa jalinan filamen-
filamen protein dan bulu-bulu halus yang terletak antara nukleus dan

11
membran. Berfungsi memberi dan menjaga bentuk sel, berfungsi juga
dalam pergerakan sel dan organel-organel sel.

Sel tumbuhan mempunyai struktur protein internal yang membentuk


sitoskeleton, lebih bergantung pada dinding sel yang kaku. Sedangkan sel
hewan mempunyai sitoskeleton fleksibel yang terdiri dari filamen aktin,
antara mikrotubulus berongga dan filamen tebal.

Sitoskeleton terdiri dari:

 Filamen aktin,
 Filamen tengah.
 Mikrotubula.

B. Sel tumbuhan

Sel tumbuhan merupakan kelompok sel eukariotik, sel eukariotik


yaitu kelompok sel yang mempunyai materi genetik (DNA) yang dibaluti
atau dibungkus oleh membran. Sel tumbuhan mempunyai struktur yang
khas dibandingkan dengan sel eukariotik lain. Perbedaan yang paling
mendasar yaitu bentuk sel tumbuhan yang kaku. Bentuk ini didapatkan
dari dinding sel yang berada paling luar di sel tumbuhan. Dinding sel
tersusun atas senyawa selulosa, pektin, hemiselulosa, dan lignin yang akan
menguatkan struktur tumbuhan.

Bagian-bagian sel tumbuhan :

1. Sel parenkim
Sel parenkim adalah sel yang memiliki beberapa fungsi mulai dari
penyimpanan, dukungan terhadap fotosintesis, tempat berikatnya floem.
Selain xilem dan floem yang terikat dengan sel parenkim, daun juga
terdiri dari sel-sel parenkim. Beberapa sel parenkim, seperti pada
epidermis, berfungsi untuk penetrasi cahaya dan mengatur pertukaran
gas. Sel parenkim memiliki dinding sel yang tipis dan permeabel yang
memungkinkan pengangkutan molekul kecil di dalamnya.

Sel parenkim juga dapat tumbuh menjadi duri yang mencegah


hewan herbivora memakannya. Sel parenkim yang mengandung banyak
kloroplas dan berperan penting dalam proses fotosintesis disebut sel
klorenkim. Sebagian besar sel parenkim di umbi kentang dan kotiledon
dari biji kacang-kacangan memiliki fungsi penyimpanan.

2. Sel kolenkim
Sel kolenkim hidup saat sudah dewasa dan hanya memiliki
sebuah dinding primer. Sel-sel ini sudah matang dan berasal dari
meristem yang awalnya menyerupai sel parenkim. Plastidanya tidak

12
berkembang dan organel sekretorik (retikulum endoplasma dan badan
golgi) berproliferasi untuk mengeluarkan dinding primer tambahan.
Dinding ini tebal di bagian sudutnya di mana tiga atau lebih sel saling
bersentuhan dan tipis di bagian di mana hanya terdapat dua sel yang
bersentuhan.

Pektin dan hemiselulosa adalah kandungan utama dinding sel


kolenkim dari tumbuhan berbiji terbuka (angiosperma). Sel kolenkim
biasanya cukup memanjang dan melintang. Tujuannya adalah untuk
memberikan fleksibilitas. Dinding selnya tidak mengandung lignin
sehingga menjadi kaku.

3. Sel sklerenkim
Sel sklerenkim adalah sel yang keras dan tangguh yang
memberikan kekuatan pada tumbuhan. Sel ini terdiri dari sklereid dan
serat. Terdapat dinding sekunder yang mengandung lignin sehingga
kedap air. Dengan demikian, sel-sel ini tidak dapat bertahan lama
karena tidak dapat melakukan pertukaran zat untuk melakukan
metabolisme. Sel sklerenkim biasanya akan mati pada waktu tertentu,
sitoplasma akan hilang, dan meninggalkan rongga kosong.

4. Sel xilem
Sel xilem adalah sel yang mengalami lignifikasi dinding sel. Sel ini
berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari tanah (akar) menuju
daun untuk melakukan fotosintesis. Sel xilem pertama kali muncul pada
tanaman sejak 425 juta tahun yang lalu.

5. Sel floem
Sel floem adalah sel yang menyusun jaringan khusus untuk
transportasi zat-zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. Yang di
transportasikan terutama sukrosa. Sel floem terdiri dari dua jenis sel
yaitu tabung saringan dan sel pendamping. Pada tabung saringan tidak
terdapat inti sel dan ribosom dan metabolismenya diatur oleh sel
pendamping. Sedangkan sel pendamping terhubung ke tabung saringan
melalui plasmodesmata. Lumut tidak memiliki floem.

6. Sel epidermis
Sel epidermis tanaman adalah sel parenkim khusus yang terdapat
di seluruh permukaan daun, batang, dan akar.

13
C. Perbedaan anatara sel tumbuhan dan sel hewan

Sel tumbuhan Sel hewan

Memiliki dinding sel karena Tidak memiliki dinding sel karena


bentuknya relatif tetap bentuknya tidak tetap

Memiliki plastida (kloroplas, Tidak memiliki plastida karena


kromoplas, dan leukoplas) karena berwarna gelap
berwarna hijau dan ungu

Berukuran lebih besar dari sel Berukuran lebih kecil dari sel
hewan tumbuhan
Tabel 1.0 perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

14
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup baik
structural maupun fungsional

2. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, sedangkan sel tumbuhan memiliki
dinding sel, sehingga tumbuhan bersifat kaku dan tidak sefleksibel hewan.

3. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap (heksagonal, sedangkan sel hewan
memiliki bentuk yang bervariasi (bulat, lonjong)

4. Sel tumbuhan memiliki kloroplas, sedangkan sel hewan tidak

5. Sel Hewan dan tumbuhan sama-sama mempunyai membran sel.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36242393/Laporan_Praktikum_Biologi_Pengamatan_
Sel_Tumbuhan_Sel_Epitel_Rongga_Mulut_dan_Peristiwa_Osmosis

https://www.gurupendidikan.co.id/sel-tumbuhan/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-sel-hewan-bagian-
bagian-dan-fungsinya.html

https://www.yuksinau.id/organel-sel-hewan/

16

Anda mungkin juga menyukai