Anda di halaman 1dari 4

1.

Khutbah Jum'at : Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Posted by Nanang Wahidin

» khutbah jumat

» Friday, 18 December 2015

Khutbah Jum’at Pertama


MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH

ُ‫علَى‬ َ ُ‫قُ ْالم ْس هل هُم‬ َُّ ‫لُ َح‬


َُ َ‫ُ َو َجع‬,‫ق‬ ‫نُاْلعق ْو ه‬ ُ‫ع ه‬ َ ُ‫الصلَّ هُةُ َونَ َهانَا‬‫هيُأَ َم َرنَاُبهاْلبه هُرُ َو ه‬ ُْ ‫للهُالَّذ‬ُ ُُ‫اَ ْل َح ْمد‬
ُُ‫شيْئ‬ َ ُ‫ل‬َُّ ‫ْكُلَهُُ ْالخَا هلقُُك‬ ُْ َ‫ُأ َ ْش َهدُُأ‬.‫ق‬
َُ ‫نُ ََلاهلَ ُهَُا َّهَّلللاُُ َو ْحدَهُُ ََّلش هَري‬ ‫نُآ هك هُدُ ْالحق ْو ه‬ُْ ‫ْالم ْس هل هُمُ هم‬
ُ‫ُأَللَّه َُّم‬,‫صد ْوق‬ ْ ‫صادهقُُ ْال َم‬ َّ ‫عبْدهُُ َو َرس ْولهُُال‬ َ ُ‫س هي هدنَاُم َح َّمدًا‬ َ ُ‫ن‬ َُّ َ‫ُ َوأَ ْش َهدُُأ‬,‫هس َواهُُ َم ْخلُ ْوق‬
ُ:ُ ُ‫ ُأَ َّمابَ ْعد‬.‫ق‬ ‫ل ُ َم ْنط ْو ه‬ ُ‫ض ه‬َ ‫ق ُ هبأ َ ْف‬ ‫س هي هدنَا ُم َح َّم هُد ُالنَّ ه‬
ُ‫اط ه‬ َ ُ ‫علَى‬ َ ُ‫ك‬ ُْ ‫ار‬‫س هل ُْم ُ َوبَ ه‬
َ ‫ل ُ َو‬ ُ‫ص ه‬
َ
. َ‫عته هُهُلَعَلَّك ُْمُت ْر َحم ْون‬
َ ‫طا‬َ ‫للاهُ َو‬ُ ُ‫َّايُبهتَُْق َوى‬ َُ ‫صيْك ُْمُ َواهي‬ ‫للاهُأ ْو ه‬ُ َ‫فَيَا هعبَاد‬
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah...
Dalam kesempatan khutbah jum’at kali ini, saya ingin mengajak hadirin semua, marilah kita
senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu takwa yang dapat
menjadikan diri kita patuh serta taat dalam mengerjakan perintah Allah SWT dan menjauhi
segala larangan-Nya, juga takwa yang dapat membuahkan kesadaran untuk memelihara
persatuan dan menjauhkan diri dari perpecahan dan permusuhan.
Hadirin sidang jum’at yang berbahagia...
Sebagaimana kita ketahui, bahwa setelah Nabi Muhammad SAW ke Madinah dengan
terbentuknya masyarakat Islam menjadi suatu ‘Umat’ maka datanglah perintah Allah SWT, agar
semua kaum muslimin baik kaum Anshor maupun kaum Muhajirin bersatu padu dibawah
naungan aqidah Islamiyah secara utuh dan sempurna. Seorangpun tidak ada yang mencari jalan
hidup sendiri-sendiri.
Dalam rangka mentaati dan mempertahankan prinsip tersebut baik dalam keadaan susah
ataupun senang, baik pahit ataupun manis, harus dirasakan bersama-sama oleh kaum muslimin
pada saat itu. Persatuan Islam kurun Madinah itu bagaikan suatu sistim, yang satu sama lain
saling memperkuat, saling menunjang dan saling mendukung serta saling memperkokoh.
Persatuan yang dibina dengan aqidah Islamiyah itu tidak hanya sewaktu menghadapi
penderitaan dan kesulitan hidup, tetapi yang lebih penting daripada itu adalah semangat setia
kawan yang tetap tumbuh dan berkembang disaat mengalami keberuntungan dan kesenangan
yang melimpah.
Oleh karena itu, nabi Muhammad SAW selalu mengingatkan, bahwa Islam itu tidak hanya
dapat dihancurkan dari luar, akan tetapi dapat juga dilemahkan dari dalam, lewat perpecahan dan
perselisihan diantara kita.
Nabi Muhammad SAW selalu memberikan dorongan bagi kehidupan kaum muslimin,
bahwa dalam keadaan susah dan senang kita harus tetap bersatu padu. Alangkah prihatin suatu
umat, manakala mereka mengalami kesusahan dan semangat kesetiakawanan tumbuh subur dan
berkembang pesat, tetapi jika belenggu penderitaan di ambang bayang-bayang sukses, maka
masing-masing dari mereka selalu mencari jalan sendiri-sendiri untuk kepuasan dan
melampiaskan ambisi pribadinya, teman senasib ditinggalkan, Ukhuwah Islamiyah terlupakan,
prinsip hidup gotong-royong dan kebersamaan juga ditinggalkan.
Persatuan dan kesatuan umat, tegasnya ukhuwah Islamiyah, sangat dituntut oleh Islam,
sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 103, yang berbunyi :

ُ‫علَيْك ُْم ُاه ْذك ْنت ُْم ُأَ ْعدَآ ًُء‬ ُ ُ َ‫للاه ُ َج هم ْيعًا ُ َّو ََّلتَفَ َّرق ْوا ُ َوا ْذكر ْوا ُنه ْع َم ُة‬
َ ُ ‫للاه‬ ُ ُ‫ل‬ ُ‫صم ْوا ُ هب َح ْب ه‬ ‫َوا ْعتَ ه‬
ُ‫شفَا ُح ْف َرةُ ُ همنَُ ُالنَّ ه‬
ُ‫ار‬ َ ُ ‫علَى‬ َ ُ ‫صبَ ْحت ُْم ُبهنه ْع َمته هُه ُا ْهخ َوانًا ُ َوك ْنت ُْم‬ ْ َ ‫ف ُبَيْنَُ ُقل ْوبهك ُْم ُفَأ‬ َُ َّ‫فَأَل‬
َُ‫كُيبَ هينُُللاُُلَك ُْمُآ َيا هت هُهُلَعَلَّك ُْمُتَ ْهتَد ْون‬
َُ ‫فَأ َ ْنقَذَك ُْمُ هم ْن َهاُ َكذَ هل‬
Artinya :“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat
Allah orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada ditepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. Ali Imran : 103)
Ayat tersebut mengatakan bahwa perpecahan timbul di kalangan ahli-ahli kitab, mereka
hancur binasa akibat dari perpecahan dan perselisihan, karena hanya memperturutkan ambisi
masing-masing untuk bersaing dan memperebutkan kekuasaan.
Peringatan Nabi Muhammad SAW yang terkandung dalam hadits beliau, seperti yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Sa’ad Muawiyah, Amru Bin ‘Auf, dan lainnya lagi, yang
menyatakan bahwa perpecahan umat terdahulu itu pasti akan terulang menimpa muslimin
dimasa-masa mendatang, jika mereka tidak istiqomah dalam menempuh jalan lurus yang telah
digariskan oleh ajaran Islam.
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah...
Allah SWT dengan tegas menyuruh kita umat Islam agar bersatu padu di bawah naungan
panji Islam yang didalamnya terkandung nikmat sangat banyak yang telah dilimpahkan oleh-Nya
kepada kita sekalian dalam segala aspek kehidupan.
Itulah tujuan agama kita yang murni, karena dengan persatuan, kita menjadi kuat dan
sanggup menegakkan ketentuan Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Inilah prinsip kehidupan
yang harus kita pelihara bersama-sama dengan baik.
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa kita diperintahkan untuk bertuhan kepada-Nya
semata, yaitu Allah SWT dia Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Nabi akhir
zaman adalah Muhammad SAW. Kitab sucinya yaitu Al-Qur’anul Karim sebagai pedoman hidup
dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Kiblat kita yaitu Ka’bah di Masjidil Haram Mekkah
Al-Mukarromah yang menjadi kaum muslimin di seluruh dunia dalam melaksanakan sholat.
Puasa dibulan Ramadhan. Demikian pula masalah zakat dan haji serta mu’amalat dan
sebagainya. Kesemuanya telah diatur dengan sedemikian rupa dengan tujuan satu, yaitu
mengharap keridhoan Allah SWT.
Selanjutnya, mari kita perhatikan dengan cermat tentang makna Rukun Islam, kaitannya
mengarah kepada persatuan dan kesatuan umat, seperti dalam melakukan sholat berjama’ah.
Dalam sholat berjama’ah semua makmum harus mematuhi gerak-gerik imam, sepanjang imam
itu baik dan benar sesuai ketentuan. Itulah pendidikan Allah SWT bagi seluruh kaum muslimin
agar selalu berpijak diatas asas persatuan yang kokoh dalam rangka mencapai derajat hidup yang
mulia baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah...
Kita yakin bahwa Allah SWT tidak akan mengingkari janji-Nya, selama kaum muslimin
menunaikan kewajiban yang dibebankan kepada mereka. Sebaliknya, Allah SWT akan
menimpakan azab manakala kaum muslimin tidak mampu menegakkan persatuan diantara
sesamanya. Kita harus selalu menunjukkan kepada mereka bahwa Islam itu benar, dan kebenaran
itu harus ditegakkan serta dikembangkan dengan tulus ikhlas. Islam menganjurkan, kebenaran di
semua sektor kehidupan, apakah dikantor, dijalan, didalam dunia perdagangan, dan lain-lain.
Tegasnya Islam harus selalu mewarnai kehidupan kaum muslimin di mana saja berada dalam
situasi serta kondisi apapun dan bagaimanapun.
Tuntunan Allah SWT kepada kaum muslimin hendaknya melahirkan rasa senasib
sepenanggungan dan satu tujuan dalam setiap gerak dan langkah. Satu hal yang perlu mendapat
perhatian kita semua yaitu agar menjaga keutuhan dan persatuan disiplin dalam menjalankan
ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya, dan tolong menolong antar sesama seagama.
Dalam hal ini rasulallah SAW bersabda dalam haditsnya :

َ ‫لُ ْال َج‬


ُُ‫س هُدُاهذَاُا ْشتَ َكىُ هم ْنه‬ ُ‫َمثَلُُ ْالمؤْ همنهيْنَُُفهىُت َ َراح هم هه ُْمُ َوتَ َو هاد هه ُْمُ َوتَ َُواص هل هه ُْمُ َك َمثَ ه‬
)‫س َه هُرُ َو ْالح َّمىُ(رواهُالبخارى‬ َ ‫سائه هُرُ ْال َج‬
َّ ‫س هُدُ هبال‬ َ ُُ‫عىُلَه‬ َ ‫عضْوُُتَدَا‬ َ
Artinya : “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hubungan silaturrahim, hubungan kasih
sayang serta hubungan cinta mencintai sesama mereka, bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu
anggota badan merasa sakit, seluruh tubuh yang lain turut terasa demam dan tidak dapat
tidur”. (HR. Bukhari)
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah...
Demikianlah seharusnya kaum muslimin harus saling bantu-membantu, saling mendukung
dan saling memperkuat untuk membina keutuhan dan kesatuan dimana saja umat berada. Kita
harus lebih mementingkan keutuhan umat Islam, dari pada mementingkan diri sendiri, dan
menjauhi rasa permusuhan dan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Persatuan membuat kita menjadi kokoh dan kuat sedangkan perselisihan membuat kita
lemah dan mudah dipatahkan lawan. Umat yang bersatu walaupun jumlahnya kecil pastilah akan
kuat. Sebaliknya umat yang banyak, tetapi selalu berselisih akan mudah dapat dikalahkan lawan.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 249, yang
berbunyi :
‫للاه‬
ُ ُ‫ن‬ُ‫تُفهئَةُُ َكثهي َْر ُة ًُ هب ها ْذ ه‬
ُْ ‫غلَ َب‬
َ ُُ‫نُفهئَةُُقَ هل ْيلَة‬
ُْ ‫َك ُْمُ هم‬
Artinya : “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang
banyak dengan izin Allah”. (QS. Al-Baqarah : 249)
Hendaklah kita menyadari, betapa besar bahayanya jika selalu terjadi perpecahan yang akan
membawa bencana dan malapetaka serta hilangnya kekuatan umat itu sendiri.
Hadirin sidang Jum’at rahimakumullah...
Bangsa Indonesia kini sedang membangun untuk menuju era tinggal landas, dua puluh lima
tahun pertama jangka panjang. Sedang sektor kehidupan dan pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya tengah dipersiapkan, agar hasil-hasil pembangunan dapat dirasakan dan dinikmati
secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia di tanah air kita.
Hanya dengan kehidupan beragamalah akan dapat dicapai hidup sejahtera lahir bathin,
bahagia di dunia dan akhirat. Dengan tumbuh suburnya penghayatan dan pengamalan agama kita
pasti akan menambah tumbuh suburnya falsafat negara Pancasila yaitu ‘Baldatun Thoyyibatun
Wa Rabbun Ghafur’. Sekali lagi, marilah kita tingkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran
agama kita serta hidup antar kita sesama seagama yang saling menguntungkan terutama dalam
pergaulan, sosial kemasyarakatan.
Dari uraian tersebut diatas, dapatlah disimpulkan bahwa persatuan dan kesatuan umat Islam
sangatlah diperlukan karena dapat membuahkan satu kekuatan dan mendatangkan kemaslahatan
bagi kaum muslimin, bagi keutuhan bangsa negara. Sebaliknya, perpecahan dan pertentangan
akan mengakibatkan kehancuran umat Islam itu sendiri.

ُ‫الذ ْك هُر‬ ُ‫آنُاْلعَ هظي هُْمُ َونَفَ َُع هنىُ َواهيَّاك ُْمُبه َماُ هف ْي هُهُ همنَُُاْأل َ َيا ه‬
‫تُ َو ه‬ ُ‫كُللاُُ هلىُ َولَك ُْمُفهىُاْلق ْر ه‬ َُ ‫ار‬ َ ‫َب‬
ُ‫ُأَق ْولُُقَ ْو هلىُ َهذَا‬.‫س هميْعُُاْل َع هليْم‬ َّ ‫لُ همنهىُ َو هم ْنك ُْمُته ََل َوتَهُُاهنَّهُُه َوال‬ َُ َّ‫ْال َح هكي هُْمُ َوتَقَب‬
َُُ‫تُ َو ْالمؤْ همنهيْن‬ُ‫سائه هُرُ ْالم ْس هل هميْنَُُ َو ْالم ْس هل َما ه‬ ُ ‫َوأَ ْست َ ْغ هفر‬
َ ‫للاَُاْل َع هظي َُْمُ هلىُ َولَك ُْمُ َو هل‬
َّ ُُ‫ُفَا ْست َ ْغ هفر ْوهُُاهنَّهُُه َُوُاْلغَف ْور‬,‫َو ُْالمؤْ همنَاته‬
.‫الر هحيْم‬

Anda mungkin juga menyukai