Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Radius Ulna


Ekstremitas cranial atau dikenal juga sebagai ossa membri thoraci
merupakan kelompok tulang yang menyusun alat gerak depan. Osteologi
ekstremitas cranial terbagi menjadi empat regio, yaitu Regio Cingulum Membri
Thoracici, Regio Bracii, Regio Antebracii, dan Regio Manus. Pada regio
cingulum membri thoraci terdapat tiga os, yaitu os scapula, os coracoideus, dan os
clavicula. Pada regio bracii, os yang membentuk adalah os humerus. Selanjutnya
regio antebracii disusun oleh os radius dan os ulna. Pada sisi proximal os radius-
ulna membentuk articulatio humeri dan pada bagian distal membentuk articulatio
radiocarpalis bersama os carpal. Facies caudal os radius berhadapan dengan facies
cranial os ulna dan jarak antara os radius dan os ulna disebut spatium interosseus
antebrachii. Pada bagian proximal os radius terdapat bentukan fovea capitularis
dan tuberositas rasialis. Sementara itu pada bagian distal terdapat trochlea radialis
yang memiliki tiga permukaan, yaitu facies lateral, intermedius, dan medialis.
Pada sisi lateral dan medial terdapat bentukan malleolus lateral dan malleolus
medial. Pada hewan karnivora terdapat processus styloideus. Pada bagian
proximal os ulna terdapat tuberositas olecranon, processus anconeus, incissura
semilunaris dan processus coronoideus. Regio manus tersusun atas beberapa ossa,
yaitu ossa carpi, ossa metacarpi dan ossa digiti (Tim Anatomi Veteriner, 2014).
Gambar 1. Radius ulna pada kuda
Sumber: www.extremitas-cranial-2.com

2.2 Fraktur Radius Ulna


Fraktur atau patah tulang adalah kerusakan jaringan tulang yang berakibat
tulang kehilangan kesinambungan. Fraktur radius ulna adalah trauma yang terjadi
pada bagian tungkai depan. Kadang kala fraktur yang sering terjadi adalah fraktur
terbuka. Hal ini sering terjadi dikarenakan trauma pada lapisan jaringan yang tipis
dan lembut. Fraktur radius ulna sering terjadi pada hewan kucing dan anjing,
dimana lokasi fraktur sering terjadi pada bagian tengah dari os radius atau pada
bagian distal os radius dan ulna atau pada bagian distal atau keduanya. Fraktur
radius ulna dapat dibedakan menurut pada bentuk kerusakannya, perpindahan
fragmen fraktur, keparahan fraktur, arah patahan, dan fraktur berdasarkan
lokasinya. Fraktur menurut bentuk kerusakannya dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu fraktur komplit dan fraktur inkomplit. Fraktur komplit adalah patah tulang
yang menyebabkan tulang menjadi dua fragmen, sedangkan pada fraktur
inkomplit biasanya terjadi pada hewan muda dan ditandai dengan sebagian tulang
masih menyambung dan jarang terjadi perpindahan tulang. Fraktur menurut
perpindahan fragmen fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu fraktur impact,
fraktur distracted, dan fraktur depresi. Fraktur menurut keparahan fraktur dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu fraktur tertutup atau simpel dan compound atau
terbuka. Fraktur tertutup adalah patah tulang dimana tidak terdapat hubungan
antara fragmen tulang dengan dunia luar. Patah tulang tertutup adalah fraktur
bersih (karena kulit masih utuh atau tidak robek) tanpa komplikasi. Sementara itu
pada fraktur terbuka tulang akan menusuk otot dan akan terjulur keluar. Fraktur
berdasarkan arahan patahannya yaitu fraktur transversal, fraktur miring atau
oblique, fraktur spiral, fraktur kominutiva. Fraktur menurut lokasi fraktur yaitu
diaphysial fraktur, metaphysial fraktur, ephiphysial fraktur, condylar fraktur, dan
articular fraktur (Dada, 2016).
Gambar 2. Foto sinar X yang diambil empat hari setelah kejadian patah tulang
pada kuda poni mini muda
Sumber: Media Veteriner, 1997

2.3 Etiologi Fraktur Radius Ulna


Secara umum penyebab fraktur radius ulna adalah trauma yang mengenai
tulang, dimana trauma tersebut kekuatannya melebihi kekuatan tulang, dan
mayoritas fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Trauma-trauma lain adalah jatuh
dari ketinggian, kecelakaan kerja, dan cedera olahraga. Trauma bisa terjadi secara
langsung dan tidak langsung. Trauma secara langsung terjadi apabila benturan
pada tulang dan mengakibatkan fraktur di tempat itu dan secara tidak langsung
apabila titik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan. Fraktur dapat
disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. Traumatik
 Cedera langsung, berarti pukulan langsung terhadap tulang
sehingga tulang patah secara spontan.
 Cedera tidak langsung, berarti pukulan langsung berada jauh dari
lokasi benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan
menyebabkan fraktur radius distal akibat kontraksi keras yang
mendadak dari otot yang kuat.
b. Patologik yaitu kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan
trauma dapat mengakibatkan fraktur.
 Tumor tulang (jinak atau ganas), yaitu pertumbuhan jaringan baru
yang tidak terkendali dan progresif.
 Rakhitis, yaitu suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin D yang mempengaruhi semua jaringan skelet
lain dan biasanya disebabkan oleh defisiensi diet, tetapi kadang-
kadang dapat disebabkan kegagalan absorbsi Vitamin D atau oleh
karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah.
Adapun faktor-faktor yang menunjang terjadinya fraktur adalah:
1) Umur
Hewan yang berumur muda lebih mudah mengalami faktura dibandingkan
hewan tua. Hal ini disebabkan tulang hewan muda lebih lunak
konsistensinya dan masih banyak mengandung zat perekat. Sementara itu,
hewan tua mempunayai zat perekat sedikit sehingga konsistensi tulang
tulangnya menjadi keras.
2) Gizi
Hewan yang begizi jelek akan lebih mudah mengalami fraktura
dibandingkan hewan yang bergizi baik. Disamping pembentukan urat
daging yang baik dari karbohidrat, protein dan lemak, pertumbuhan
tulangnya juga akan lebih baik dengan cukupnya meneral dan vitamin
yang dikonsumsi. Hewan yang kekurangan mineral, terutama yang
berfungsi untuk komponen tulang seperti kalsium dan fosfor biasanya
memiliki tulang yang rapuh.
3) Tempat terjadinya trauma
Lebih mudah terjadi pada bagian tubuh hewan yang tidak diselaputi atau
sedikit sekali diselaputi urat daging dibandingkan tulang pada bagian
tubuh yang dilindungi oleh urat daging yang tebal (Dada, 2016).

2.4 Gejala Klinis


Gejala klinis yang terjadi pada kasus fraktur os radius dan os ulna adalah:
 Hewan yang mengalami fraktur pada os radius atau os ulna akan
mengalami kepincangan pada kaki bagian depan. Pasien tidak mau untuk
menapakan kakinya yang fraktur karena akan merasa sakit bila ditapakan.
Kadang-kadang disertai dengan pincang gerak karena ada kalanya tulang
yang mengalami fraktur akan merobek otot yang ada di sekitarnya.
Perobekan pada otot dapat menyebabkan gangguan dalam pergerakan.
 Pada bagian yang tulang yang fraktur akan terlihat bengkak, kemerahan
hingga dapat mengkibatkan kebengkokan pada daerah yang mengalami
fraktur.
 Bila dilakukan palpasi akan terasa sakit pada bagian tulang yang
mengalami fraktur akibat adanya patahan dan gesekan antar tulang.

Daftar Pustaka
Dada, I Ketut Anom. 2016. Bedah kasus fraktur os femur sinistra pada anjing
lokal. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Denpasar.
Tim Anatomi Veteriner. 2014. Topografi Anatomi Extremitas Cranialis. Buku
Petunjuk Praktikum Anatomi Veteriner II. Program Kedokteran Hewan.
Universitas Brawijaya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Os radius dan os ulna adalah dua tulang yang menyusun regio antebracii.
Fraktur radius ulna adalah trauma yang terjadi pada bagian tungkai depan, dimana
fraktur yang sering terjadi adalah fraktur terbuka. Hal ini sering terjadi
dikarenakan trauma pada lapisan jaringan yang tipis dan lembut. Fraktur radius
ulna sering terjadi pada hewan kucing dan anjing, dimana lokasi fraktur sering
terjadi pada bagian tengah dari os radius atau pada bagian distal os radius dan ulna
atau pada bagian distal atau keduanya. Fraktur radius ulna dapat disebabkan oleh
dua hal, yaitu akibat traumatik dan patologik, dimana faktor-faktor yang
menunjang terjadinya fraktur adalah umur, gizi, dan tempat terjadinya trauma.
Prosedur operasi fraktur radius ulna meliputi persiapan pre-operasi, teknik
operasi, dan manajemen perawatan pasca operasi. Jenis penanganan operasi pada
fraktur radius ulna ada tiga, yaitu metode konservatif, metode fiksasi internal, dan
metode fiksasi eksternal.

5.2 Saran
Pembedahan pada kasus fraktur radius ulna bukanlah operasi yang mudah
dilakukan. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mempelajari dan menguasai
teknik operasinya dengan baik agar kelak jika akan melakukan prosedur operasi
pada radius ulna, mahasiswa dapat melakukannya dengan baik dan tanpa terjadi
kesalahan saat melakukan operasi ini.

Anda mungkin juga menyukai